Teks tersebut membahas tentang pengolahan limbah industri yang meliputi identifikasi sumber pencemaran, penentuan program pengendalian, pengolahan limbah sesuai jenisnya, dan penggunaan berbagai metode pengolahan seperti aerobik, anaerobik, dan bioremediasi untuk menangani berbagai jenis limbah industri.
Pengelolaan limbah merupakan hal penting untuk mengurangi dampak negatif dari limbah terhadap lingkungan dan kesehatan. Terdapat berbagai cara pengelolaan limbah seperti pengurangan, penggunaan kembali, daur ulang, pengolahan, dan pembuangan yang sesuai. Prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) perlu diterapkan dalam pengelolaan limbah.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah dan cara pengolahannya. Terdapat tiga jenis limbah utama yaitu limbah padat, cair, dan gas. Limbah padat dapat diolah dengan penimbunan, sanitary landfill, atau daur ulang. Limbah cair melalui proses pengolahan primer, sekunder, tersier, dan desinfeksi. Sedangkan limbah gas dikendalikan emisinya. Limbah B3 (berbahaya) diolah secar
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah industri seperti limbah B3, limbah cair, padat, dan gas serta cara pengolahan limbah industri seperti pemisahan, penyusutan ukuran, pengomposan, dan alat pemisah debu seperti pemisah Brown dan pengendap elektrostatik agar tidak mencemari lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah dan cara pengelolaannya. Terdapat empat jenis limbah utama yaitu limbah padat, limbah cair, limbah gas, dan limbah B3. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan limbah yaitu mengganti, mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang limbah.
Teks tersebut membahas berbagai metode penanganan limbah padat dan gas serta limbah B3. Metode-metode tersebut meliputi sanitary landfill, insinerasi, pembuatan kompos, daur ulang, mengontrol emisi gas buang, menghilangkan partikulat, dan pengolahan limbah B3 secara kimia, fisik, dan biologi.
Pengelolaan limbah merupakan hal penting untuk mengurangi dampak negatif dari limbah terhadap lingkungan dan kesehatan. Terdapat berbagai cara pengelolaan limbah seperti pengurangan, penggunaan kembali, daur ulang, pengolahan, dan pembuangan yang sesuai. Prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) perlu diterapkan dalam pengelolaan limbah.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah dan cara pengolahannya. Terdapat tiga jenis limbah utama yaitu limbah padat, cair, dan gas. Limbah padat dapat diolah dengan penimbunan, sanitary landfill, atau daur ulang. Limbah cair melalui proses pengolahan primer, sekunder, tersier, dan desinfeksi. Sedangkan limbah gas dikendalikan emisinya. Limbah B3 (berbahaya) diolah secar
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah industri seperti limbah B3, limbah cair, padat, dan gas serta cara pengolahan limbah industri seperti pemisahan, penyusutan ukuran, pengomposan, dan alat pemisah debu seperti pemisah Brown dan pengendap elektrostatik agar tidak mencemari lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis limbah dan cara pengelolaannya. Terdapat empat jenis limbah utama yaitu limbah padat, limbah cair, limbah gas, dan limbah B3. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan limbah yaitu mengganti, mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang limbah.
Teks tersebut membahas berbagai metode penanganan limbah padat dan gas serta limbah B3. Metode-metode tersebut meliputi sanitary landfill, insinerasi, pembuatan kompos, daur ulang, mengontrol emisi gas buang, menghilangkan partikulat, dan pengolahan limbah B3 secara kimia, fisik, dan biologi.
Teks tersebut membahas tentang pengelolaan limbah, termasuk limbah padat, cair, dan gas. Metode pengelolaan limbah padat yang dijelaskan adalah pembuangan, daur ulang, insinerasi, dan pembuatan kompos. Metode pengelolaan limbah cair meliputi pengolahan primer, sekunder, tersier, desinfeksi, dan pengolahan lumpur. Sedangkan pengelolaan limbah gas mencakup pengendalian emisi gas buang dan penghilangan partikel dari ud
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan limbah cair yang meliputi 3 tahapan yaitu pengolahan primer, sekunder, dan tersier. Pada tahap primer dilakukan proses fisika seperti penyaringan, pengendapan, dan pengapungan untuk memisahkan zat padat. Tahap sekunder menggunakan bakteri untuk mendegradasi zat organik melalui metode trickling filter, activated sludge, atau treatment ponds. Tahap tersier digunakan untuk men
Dokumen tersebut membahas penanganan limbah gas dan limbah B3 secara umum. Terdapat beberapa metode untuk menangani limbah gas seperti mengontrol emisi, menghilangkan partikulat, dan memanfaatkan limbah gas. Sedangkan untuk limbah B3, dibahas metode pengolahan secara kimia, fisika, biologi, dan pembuangan seperti sumur dalam, kolam penyimpanan, dan landfill khusus.
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
Pencemaran udara dan pengolahan limbah gas merupakan masalah lingkungan yang penting. Dokumen ini membahas sumber-sumber pencemar udara, jenis pencemaran, serta metode pengendalian pencemaran secara teknis dan non-teknis melalui pengaturan hukum dan penggunaan teknologi seperti electrostatic precipitator, wet scrubber, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelompokkan dan jenis-jenis limbah. Limbah dapat dikelompokkan berdasarkan sifat kimiawi menjadi limbah organik dan anorganik, berdasarkan wujudnya menjadi limbah cair, padat dan gas, serta berdasarkan sumbernya seperti domestik, industri, dan pertanian. Dokumen ini juga menjelaskan contoh-contoh jenis limbah dari setiap kelompokannya.
Pembakaran sampah dengan insinerator adalah salah satu cara pengolahan sampah padat yang dapat mengurangi volume sampah hingga 75-80% dan menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik."
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan dan pengendalian limbah padat domestik, limbah B3, serta teknologi pengolahan limbah. Secara khusus membahas tiga metode pengolahan limbah yaitu secara fisika, kimia, dan biologi serta beberapa teknik pengolahan limbah B3 seperti chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
Sistem pengolahan limbah cair meliputi pengenceran di badan air, penggunaan sumur peresapan, kolam pembuangan, penangkap lemak, tangki pembusukan, dan saluran limbah cair bangunan. Pengolahan limbah juga melibatkan penanganan limbah rumah tangga, rumah sakit, dan industri. Ada berbagai cara penanganan limbah seperti membuat tempat pembuangan khusus, daur ulang, dibakar, dinetralisir, dikubur, dijadikan p
Dokumen ini membahas instalasi penanganan limbah cair dan padat dari industri tapioka. Terdapat beberapa proses pengolahan limbah yaitu proses mekanik (penyaringan, pengambilan endapan), biologi (pemisahan bakteri), fisika (penyortiran zat padat), dan kimia (penghilangan asam sianida). Limbah akan dialirkan melalui proses sedimentasi, fermentasi, dan pengkomposan sebelum dibuang ke perairan. Proses ini
Dokumen tersebut membahas tentang biogeografi dan sosioantropologi Jawa Barat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang letak geografis, suku bangsa, bahasa, iklim, flora dan fauna, objek wisata, kesenian, dan budaya masyarakat Jawa Barat.
Teks tersebut membahas tentang pengelolaan limbah, termasuk limbah padat, cair, dan gas. Metode pengelolaan limbah padat yang dijelaskan adalah pembuangan, daur ulang, insinerasi, dan pembuatan kompos. Metode pengelolaan limbah cair meliputi pengolahan primer, sekunder, tersier, desinfeksi, dan pengolahan lumpur. Sedangkan pengelolaan limbah gas mencakup pengendalian emisi gas buang dan penghilangan partikel dari ud
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan limbah cair yang meliputi 3 tahapan yaitu pengolahan primer, sekunder, dan tersier. Pada tahap primer dilakukan proses fisika seperti penyaringan, pengendapan, dan pengapungan untuk memisahkan zat padat. Tahap sekunder menggunakan bakteri untuk mendegradasi zat organik melalui metode trickling filter, activated sludge, atau treatment ponds. Tahap tersier digunakan untuk men
Dokumen tersebut membahas penanganan limbah gas dan limbah B3 secara umum. Terdapat beberapa metode untuk menangani limbah gas seperti mengontrol emisi, menghilangkan partikulat, dan memanfaatkan limbah gas. Sedangkan untuk limbah B3, dibahas metode pengolahan secara kimia, fisika, biologi, dan pembuangan seperti sumur dalam, kolam penyimpanan, dan landfill khusus.
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
Pencemaran udara dan pengolahan limbah gas merupakan masalah lingkungan yang penting. Dokumen ini membahas sumber-sumber pencemar udara, jenis pencemaran, serta metode pengendalian pencemaran secara teknis dan non-teknis melalui pengaturan hukum dan penggunaan teknologi seperti electrostatic precipitator, wet scrubber, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelompokkan dan jenis-jenis limbah. Limbah dapat dikelompokkan berdasarkan sifat kimiawi menjadi limbah organik dan anorganik, berdasarkan wujudnya menjadi limbah cair, padat dan gas, serta berdasarkan sumbernya seperti domestik, industri, dan pertanian. Dokumen ini juga menjelaskan contoh-contoh jenis limbah dari setiap kelompokannya.
Pembakaran sampah dengan insinerator adalah salah satu cara pengolahan sampah padat yang dapat mengurangi volume sampah hingga 75-80% dan menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik."
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan dan pengendalian limbah padat domestik, limbah B3, serta teknologi pengolahan limbah. Secara khusus membahas tiga metode pengolahan limbah yaitu secara fisika, kimia, dan biologi serta beberapa teknik pengolahan limbah B3 seperti chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
Sistem pengolahan limbah cair meliputi pengenceran di badan air, penggunaan sumur peresapan, kolam pembuangan, penangkap lemak, tangki pembusukan, dan saluran limbah cair bangunan. Pengolahan limbah juga melibatkan penanganan limbah rumah tangga, rumah sakit, dan industri. Ada berbagai cara penanganan limbah seperti membuat tempat pembuangan khusus, daur ulang, dibakar, dinetralisir, dikubur, dijadikan p
Dokumen ini membahas instalasi penanganan limbah cair dan padat dari industri tapioka. Terdapat beberapa proses pengolahan limbah yaitu proses mekanik (penyaringan, pengambilan endapan), biologi (pemisahan bakteri), fisika (penyortiran zat padat), dan kimia (penghilangan asam sianida). Limbah akan dialirkan melalui proses sedimentasi, fermentasi, dan pengkomposan sebelum dibuang ke perairan. Proses ini
Dokumen tersebut membahas tentang biogeografi dan sosioantropologi Jawa Barat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang letak geografis, suku bangsa, bahasa, iklim, flora dan fauna, objek wisata, kesenian, dan budaya masyarakat Jawa Barat.
materi PLH - membedakan komponen alam (air, tanah,dan udara)evin17
Dokumen tersebut membahas tentang air, tanah, dan udara. Air adalah substansi penting bagi kehidupan, namun dapat tercemar oleh bahan kimia atau lumpur yang dapat membahayakan manusia. Tanah juga vital untuk tumbuhan namun dapat tercemar logam berat atau sampah. Udara bersih tidak mengandung gas berbahaya sementara udara kotor tercampur zat pencemar seperti asap kendaraan.
Sungai merupakan jalan air alami yang mengalir menuju badan air lain seperti samudra, danau, atau sungai lainnya. Air sungai tercemar terutama karena limbah dari aktivitas manusia seperti pemukiman, pertanian, dan industri yang dapat memengaruhi ekosistem dan kesehatan, serta mengurangi ketersediaan air bersih. Beberapa cara untuk mencegah pencemaran sungai adalah dengan tidak membuang limbah rumah tangga dan kotoran
Dokumen tersebut membahas dampak positif dan negatif dari industri terhadap lingkungan, serta upaya untuk mengurangi dampak negatif melalui sistem Green Industry dan pengolahan limbah menjadi bahan berguna seperti briket biomassa.
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
Makalah ini membahas tentang pencemaran lingkungan akibat industri. Pencemaran lingkungan dapat terjadi karena limbah industri yang dibuang ke sungai atau tanah tanpa pengolahan yang memadai, serta emisi dari pabrik yang dikeluarkan lewat cerobong asap yang tidak sesuai standar. Upaya penanganannya meliputi pencegahan dengan mengurangi sumber pencemaran, serta pengendalian melalui standarisasi, pengawasan, dan teknologi pengolahan
Dokumen tersebut membahas tentang definisi pencemaran lingkungan dan polutan serta jenis, penyebab, dan parameter pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai masuknya zat atau bahan ke dalam lingkungan yang menurunkan kualitas lingkungan. Polutan adalah zat atau bahan yang mencemari lingkungan. Ada beberapa jenis pencemaran seperti udara, air, tanah, dan suara yang disebabkan kegiatan manusia maupun al
Dokumen tersebut membahas pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL, prosedur AMDAL, dan rona lingkungan. Pihak-pihak terkait meliputi komisi penilai, pemrakarsa proyek, dan masyarakat. Prosedur AMDAL terdiri dari empat dokumen yaitu KA-Andal, Andal, RKL dan RPL. Rona lingkungan merupakan keadaan lingkungan sebelum proyek dibangun yang menjadi dasar pendugaan dampak ling
Barrow_Quarterly_1997_Physical_Aspects_of_Stx_RadiosurgeryJeffrey A. Fiedler
This document discusses the role of medical physicists in stereotactic radiosurgery. It describes how medical physicists ensure safe and accurate radiation treatment through equipment testing, treatment planning, and monitoring treatment delivery. A medical physicist's duties include licensing and regulatory compliance for the radiosurgery equipment and treatment facility. The document provides an example of the licensing process for a Gamma Knife facility and outlines some of the acceptance testing and commissioning activities performed on new Gamma Knife equipment.
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi kemiskinan di Indonesia, indikator kemiskinan, program pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan, dan paradigma baru pemberantasan kemiskinan. Beberapa indikator kemiskinan yang disebutkan adalah kemiskinan relatif, absolut, kultural, dan struktural. Program-program pemerintah seperti BIMAS, INMAS, dan Takesra/Kukesra digambarkan. Paradigma baru menempatkan masyarak
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gasYeni Hardika
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas secara umum dan khususnya di PT Badak NGL.
2. Metode pengolahan limbah cair secara umum meliputi pengolahan fisika, kimia, dan biologi. PT Badak NGL menerapkan proses pemisahan cairan dari zat pencemar, pemberian oksigen, dan penetralan pH untuk mengolah limbahnya.
3
Teks tersebut membahas tentang industri tahu skala kecil yang umumnya beroperasi sebagai industri rumah tangga. Walaupun memberikan kontribusi ekonomi, industri ini menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan jika tidak ditangani dengan baik. Teks tersebut juga menjelaskan sistem pengolahan limbah cair industri tahu dengan menggunakan proses biofilter anaerob-aerob yang dianggap efektif untuk mengurangi kontaminan organik
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, dan pengelolaan limbah. Pengertian limbah adalah buangan yang dihasilkan dari proses produksi baik industri maupun rumah tangga yang tidak diinginkan dan tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah perlu diolah karena mengandung zat pencemar yang berbahaya bagi lingkungan. Prinsip pengelolaan limbah yang ideal adalah mencegah timbulnya limbah, mengurangi jumlah limbah, dan
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian, pengelompokan, dan pengolahan limbah. Limbah didefinisikan sebagai kotoran hasil pengolahan yang dapat menimbulkan polusi dan gangguan kesehatan, namun dapat dimanfaatkan kembali melalui pengolahan. Limbah dikelompokkan berdasarkan senyawanya, wujudnya, dan sumbernya. Pengolahan limbah meliputi proses fisik, kimiawi, dan biologi unt
Pelatihan pengelolaan limbah medis yang diselenggarakan di Hotel Sany Rosa, Bandung memberikan informasi tentang konsep dan prosedur pengelolaan limbah cair fasyankes, termasuk jenis-jenis limbah cair, baku mutu limbah cair, perkiraan kuantitas limbah cair, dan proses pengolahan limbah cair melalui tahapan primer, sekunder, dan tersier.
IPAL BioSeven WWTP menggunakan teknologi pengolahan limbah cair dan padat menggabungkan proses biologi anaerobik dan aerobik dengan sistem biofilter. Proses ini dapat mengurai zat organik serta menghilangkan nitrogen, fosfor, dan patogen dalam limbah klinis, industri, dan kimia. Sistem ini relatif murah dan mudah dioperasikan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai PT InnoMarkS Global Indonesia yang bergerak dalam bidang pengolahan limbah cair dan manajemen bau, serta menjelaskan produk utamanya yaitu ecotruTM yang merupakan kombinasi enzim mikroba untuk mengolah limbah. Dokumen ini juga memberikan panduan penggunaan dan aplikasi ecotruTM pada berbagai fasilitas pengolahan limbah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik dalam aktivitas pembangunan dan industri untuk mencegah polusi dan kerusakan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan prosedur pengawasan yang perlu dilakukan pemerintah untuk memastikan industri mentaati peraturan lingkungan, seperti inspeksi rutin, pengawasan kualitas limbah cair dan emisi, serta himbauan untuk mengur
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan HidupAstri
Dokumen tersebut membahas tentang dampak pencemaran limbah pabrik tahu terhadap lingkungan hidup, khususnya perairan. Limbah pabrik tahu mengandung polutan organik dan anorganik yang dapat merusak kualitas air dan ekosistem perairan, serta mengancam kesehatan manusia. Diperlukan penanganan pencemaran limbah secara preventif dengan mengolah limbah sebelum dibuang, serta peraturan dan sanksi bagi pabrik yang melanggar
Proses pengolahan limbah cair industri tekstil meliputi beberapa tahapan mulai dari air limbah produksi hingga air hasil pengolahan. Prosesnya meliputi pendinginan, pengendapan, pengkoagulasi, pembentukan flok, pemisahan lumpur, pengolahan biologis, dan pemisahan air bersih. Air bersih kemudian dibuang ke badan air.
1. Penanggulangan limbah industri
Bagi pengusaha yang belum sadar terhadap akibat buangan mencemarkan
lingkungan, tidak punya program pengendalian dan pencegahan pencemaran.
Oleh sebab itu bahan buangan yang keluar dari pabrik langsung dibuang ke alam
bebas. Kalau limbah cair langsung mempergunakan sungai atau parit sebagai
sarana pembuangan limbah.Kalau limbah padat memanfaatkan tanah kosong
sebagai tempat pembuangan. Kalau limbah gas/asap cerobong dianggap sarana
yang baik pembuangan limbah. Limbah membutuhkan pengolahan bila ternyata
mengandung senyawa pencemaran yangberakibat menciptakan kerusakan
terhadap lingkungan atau paling tidak potensial menciptakan pencemaran. Suatu
perkiraan harus dibuat lebih dahulu dengan jalan mengidentifikasi:sumber
pencemaran, kegunaan jenis bahan, sistem pengolahan,banyaknya buangan dan
jenisnya, kegunaan bahan beracun dan berbahaya yang terdapat dalam pabrik.
Dengan adanya perkiraan tersebut maka program pengendalian dan
penanggulangan pencemaran perlu dibuat. Sebab limbah tersebut baik dalam
jumlah besar atau sedikit dalam jangka panjang atau jangka pendek akan
membuat perubahan terhadap lingkungan, maka diperlukan pengolahan agar
limbah yang dihasilkan tidak sampai mengganggu struktur lingkungan.Namun
demikian tidak selamanya harus diolah sebelum dibuang kelingkungan. Ada
limbah yang langsung dapat dibuang tanpa pengolahan, ada limbah yang setelah
diolah dimanfaatkan kembali. Dimaksudkan tanpa pengolahan adalah limbah yang
begitu keluar dari pabrik langsung diambil dan dibuang. Ada beberapa jenis
limbah yang perlu diolah dahulu sebab mengandung pollutant yang dapat
mengganggu kelestarian lingkungan Limbah diolah dengan tujuan untuk
mengambil barang-barang berbahaya di dalamnya dan atau
mengurangi/menghilangkan senyawa-senyawa kimia atau nonkimia yang
berbahaya dan beracun.
Pengolahan limbah berkaitan dengan sistem pabrik. Ada pabrik yang telah
mempergunakan peralatan dengan kadar buangan rendah sehingga buangan yang
dihasilkannya tidak lagi perlu mengalami pengolahan. Bagi pabrik seperti ini
memang telah dirancang dari awal pembangunan. Buangan dari pabrik berbeda
satu dengan yang lain. Perbedaan ini menyangkut pula dengan perbedaan bahan
baku,perbedaan proses. Suatu pabrik sama-sama mengeluarkan limbah air namun
terdapat senyawa kimia yang berbeda pula.Karena banyaknya variasi pencemar
antara satu pabrik dengan pabrik lain maka banyak pula sistem pengolahan.
Demikian banyak macam parameter pencemar dalam suatu buangan,
akibatnya membutuhkan berbagai tingkatan proses pula. Limbah memerlukan
penanganan awal. Kemudian pengolahan berikutnya. Pengolahan pendahuluan
akan turut menentukan pengolahan kedua, ketiga dan seterusnya.Kekeliruan
penetapan pengolahan pendahuluan akan turut mempengaruhi pengolahan
berikutnya. Di dalam penetapan pilihan metode keadaan limbah sudah seharusnya
diketahui sebelumnya.Parameter limbah yang mempunyai peluang untuk
mencemarkan lingkungan harus ditetapkan. Misalnya terdapat senyawa fenol
dalam air sebesar 2 mg/liter, phosphat 30 mg/liter dan seterusnya.
2. Dengan mengetahui jenis-jenis parameter di dalam limbah maka dapat ditetapkan
metode pengolahan dan pilihan jenis peralatan. Sekali sudah ditetapkan inetode
dan jenis peralatan maka langkah berikutnya adalah sampai tingkat mana
diinginkan menghilangkan/ penguranga senyawa pencemarnya. Berapa persenkah
kita inginkan pengurangan dan sampai di mana efisiensi peralatan harus dicapai
pada tingkat maksimum.
Penetapan efisiensi peralatan, dan standar buangan yang diinginkan akan
mempengaruhi ketelitian alat, volume air limbah, sistem pemipaan, pemasangan
pipa, pilihan bahan kimia dan lain-lain.Dalam mendesain peralatan, variabel tadi
harus dapat dihitung secara tepat. Belum ada suatu jaminan hahwa satu unit
peralatan dapat mengendalikan limbah sesuai dengan yang dikehendaki.
Sebab di dalam satu unit peralatan terdiri dari berbagai macam kegiatan mulai dari
kegiatan pendahuluan sampai kegiatan akhir.
Walaupun terdiri dari berbagai kegiatan namun tidak semua jenis kegiatan
dipraktekkan, mungkin dengan kombinasi dari beberapa
kegiatan saja limbah sudah bebas polusi.Adapun jenis kegiatan dalam pengolahan
air limbah dapat diuraikan dalam tabel 7.10.
3. Pengolahan limbah harus menggunakan kombinasi dari berbagai metode,
terutama limbah berat yang banyak mengandung jenis parameter/Jarang
perusahaan mempergunakan satu proses dan hasilnya baik. Pilihan peralatan
berkaitap dengan biaya, pemeliharaan, tenaga ahli dan kualitas lingkungan. Untuk
beberapa jenis pencemar telah ditetapkan metode treatment-nya. Pilihan ini
didasarkan atas beberapa referensi dan pengalaman yang telah dicoba berulang
kali sampai diperoleh hasil maksimum.
Di bawah ini disajikan jenis pencemar dengan metodenya.
Air limbah mungkin terdiri dari satu atau lebih parameter pencemar
melampaui nilai yang ditetapkan. Kemungkinan di dalamnya terdapat minyak dan
lemak, bahan anorganik seperti besi, aluminium, nikel,plumbum, barium, fenol
dan lain-lain sehingga perlu kombinasi dari beberapa alat. Untuk menurunkan
BOD dan COD dapat dilakukan dengan metode aerasi dan ternyata metode ini
juga cukup baik untuk melakukan pengeridapan suspensi solid. Ada beberapa
proses yang dilalui air limbah agar limbah ini benarbenar bebas dari unsur
pencemaran. Tingkatan proses dimaksudkan adalah sesuai dengan tingkatan berat
ringannya. Pada mulanya air limbah harut dibebaskan dari benda terapung atau
padatan melayang.Untuk itu diperlukan treatment pendahuluan. Pengolahan
selanjutnya adalah mengendapkan partikel-partikel halus kemudian lagi
menetralisasinya. Demikian tingkatan ini dilaksanakan sampai seluruh parameter
pencemar dalam air buangan dapat dihilangkan.
4. Bioremediasi
Pada proses pengolahan aerobik dan anaerobik, masing-masing terdapat
kelemahan. Proses aerobik tidak memungkinkan mengolah limbah dengan tingkat
kesulitan tinggi, sedangkan proses anaerobik membutuhkan biaya operasional
yang cukup besar. Upaya mengatasi kekurangan tersebut mendorong inovasi dan
menemukan teknologi yang memungkinkan penanganan limbah yang biaya
operasionalnya lebih murah, sekaligus aman bagi lingkungan. Teknologi inovatif
tersebut dinamakan bioremediasi. Bioremediasi menggunakan mikroorganimse
seperti jamur dan bakteri dalam penanggulangan pencemaran tanah. Proses
utamanya bertujuan mendegradasi zat polutan beracun.
Tahapan proses bioremediasi adalah:
1. Penambahan nutrient, mengatur kondisi redoks dan mengoptimalkan kadar
pH tanah untuk menstimulasi mikroorganisme di lokasi tercemar.
2. Menanamkan mikroorganisme dengan kemampuan biotranformasi khusus
di lokasi tercemar.
3. Penggunaan tanaman yang memiliki fungsi mengubah pencemaran.
Temperatur dan keasaman tanah sangat berpengaruh terhadap proses bioremediasi
ini, di samping harus juga diperhatikan mengenai kelembaban, struktur geologi
lapisan tanah, nutrient, dan oksigen.
Jenis-Jenis Bioremediasi
Ada beberapa jenis bioremediasi yang dikenal, antara lain:
a. Biostimulasi
Adalah dengan cara menambahkan nutrien dan oksigen ke dalam air atau tanah
yang tercemar. Proses tersebut akan mengaktifkan bakteri remediasi yang telah
ada di dalam air atau tanah tersebut, dan meningkatkan pertumbuhannya. Dengan
proses ini, limbah-limbah akan diuaraikan oleh senyawa nutrient dan oksigen
yang dicampurkan ke dalam air dan tanah tersebut sehingga kotoran yang
berpotensi memberikan pengaruh buruk terhadap lingkungan bisa diminimalisasi.
b. Bioaugmentasi
Adalah proses menambahkan mikroorganisme untuk membersihkan kontaminasi
pada suatu tempat. Proses penanggulangan limbah seperti ini sangat
menguntungkan bagi kedua belah pihak, yakni pihak mikroorganisme dan pihak
manusia sendiri. Mikroorganisme mendapatkan makanan dari limbah yang
dihasilkan, sedangkan manusia mendapatkan nilai kebersihan dari penghabisan
sisa limbah tersebut.
c. Bioremediasi Intrinsik
Adalah proses bioremediasi yang berlangsung secara alami.