3. Radiasi dalam istilah fisika : suatu cara
perambatan energi dari sumber energi ke
lingkungannya tanpa membutuhkan medium.
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu
materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel atau gelombang
elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber
radiasi.
4. 1. Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra
manusia, sehingga untuk mengenalinya
diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang
disebut dengan detektor radiasi/guiger muler
surveymeter
2. Radiasi dapat berinteraksi dengan materi
yang dilaluinya melalui proses ionisasi dan
eksitasi.
5.
6. RADIASI IONISASI
Energi tinggimengi
onisasi media yg dilalui
Frek. > 1016 Hz.
α, β, gamma, X, neutron,
proton, uranium,
carbon 14.
Membuat radikal bebas
Dampak timbul cepat
jam/hr/bln
RADIASI NON
IONISASI
Energi sangat rendah
tak mengionisasi
media yg dilalui
Frek. < 1016 Hz.
Alat listrik RT,
pengecoran logam,
SUTET, HP, radio,
ultra violet, infra
merah, ultrasonik
Dampak timbul
lama5-10 tahun
7. Sumber Radiasi Alam
Berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit
bumi, hasil peluruhan radon dan thorium di udara,
serta berbagai radionuklida
Sumber Radiasi Buatan
radiasi yang timbul karena/berhubungan dengan
kegiatan manusia; seperti penyinaran di bidang medic,
jatuhan radioaktif, radiasi yang diperoleh pekerja
radiasi di fasilitas nuklir, radiasi yang berasal dari
kegiatan di bidang industri : radiografi, logging, pabrik
lampu, dsb.
8. 1.Sinar Alfa
- dipancarkan dari inti Helium (4
nukleon) yi 2 proton , 2 neutron
- daya tembus sangat kecil
2. Sinar X
Dari pancaran elektron katoda anoda krn
perbedaan potensial arus searah yg besar
diantara kedua elektroda pd tabung hampa.
9. Sinar Beta
Dari nucleon suatu reaksi berupa elektron
(negatron), positif (positron), atau electron capture
(penangkap elektron).
Daya tembus > 100 x dibanding sinar alfa
4. Sinar Gamma
Inti atom disintegrasi sinar alfa inti baru dgn
energi > tinggi transisi memancarkan sinar
gamma
Menembus lapisan materi intensitas berkurang
10. 5. Neutron
-Dihasilkan dari reaktor nuklir
-Tidak bermuatan listrik tidak menimbulkan
ionisasi, tapi mempunyai energi
-Terapi tumor otak (Boron)
11.
12. Efek fotografik
kulit/otot (sedikit sinar yg diserap) film gelap
Tulang (banyak sinar yg diserap) film terang
Menembus berbagai zat
Menimbulkan flourosensi
Merusak jaringan
Pertebaran sinar X tersebar kesemua
jurusan pengaburan gambar (warna kelabu
pada film)
13.
14. Efek Fotolistrik Efek Compton Produksi
Pasangan
Bagian dari atom
yg terlibat
Elektron dikulit
dalam
Elektron dikulit
luar
Inti atom
Energi foton Rendah 1 MeV Sedang 0,2 -5
MeV
Tinggi 1.02 MeV
Hasil -Elektron dari
kulit dalam
terlepas
-Terbentuk sinar
X karakteristik
-Elektron dari
kulit luar terlepas
-Foton terhambur
dengan energi yg
sdh berkurang
(scatered
radiation)
-Terbentuk
elektron positron
-Positron
teranihilasi
bersama elektron
membentuk sinar
gamma
15. Ada empat tahapan interaksi, yaitu :
1. Tahap Fisik
Tahap Fisik berupa absorbsi energi radiasi
pengion yang menyebabkan terjadinya eksitasi
dan ionisasi pada molekul atau atom penyusun
bahan biologi (proses dalam orde 10-16 detik).
H2O + radiasi pengion ----> H2O+ + e-
16. 2. Tahap Fisikokimia
atom atau molekul yang tereksitasi atau
terionisasi mengalami reaksi radikal bebas
yang tidak stabil (dlm orde 10-6 detik)
Radikal bebas OH- dapat membentuk
peroksida (H2O2 ) yang bersifat
oksidator kuat melalui reaksi berikut :
OH- + OH- -----> H2O2
17. 3. Tahap Kimia Dan Biologi
Berlangsung beberapa detik ditandai
terjadinya reaksi antara radikal bebas +
peroksida dengan molekul organik sel serta inti
sel yang terdiri atas kromosom merusak
struktur biokimia molekul enzim sehingga
fungsi enzim terganggu. Kromosom dan
molekul DNA di dalamnya juga dapat
dipengaruhi oleh radikal bebas dan peroksida
sehingga terjadi mutasi genetik.
18.
19. 4. Tahap Biologis
Ditandai terjadinya tanggapan biologis
bereaksi dengan radikal bebas dan peroksida
yang terjadi pada tahap ketiga. Proses
berlangsung dalam orde beberapa puluh menit
hingga beberapa puluh tahun, bergantung
pada tingkat kerusakan sel yang terjadi.
20. Dampak berupa kerusakan sel (kematian sel
secara langsung,) pembelahan sel terhambat
atau tertunda serta terjadinya perubahan
permanen pada sel anak setelah sel induknya
membelah. Kerusakan yang terjadi dapat
meluas dari skala seluler ke jaringan, organ
dan dapat pula menyebabkan kematian.
21. 1. Berdasarkan jenis sel yang terkena paparan
radiasi
Efek Genetik (non-somatik) atau efek
pewarisan : efek yang dirasakan oleh
keturunan dari individu yang terkena paparan
radiasi.
Efek Somatik adalah efek radiasi yang
dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi.
22. Efek segera :
ex : epilasi (rontoknya rambut), eritema
(memerahnya kulit), luka bakar dan
penurunan jumlah sel darah. (terlihat dalam
waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi).
Efek tertunda :
efek baru timbul setelah waktu yang lama
(bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi,
seperti katarak dan kanker.
23. Efek radiasi
Efek genetik
Efek stokastik : leukemia,
kanker, genetik
Efek somatik
Efek non stokastik
Luka
bakar,infertilitas,
katarak
24. 2. Berdasarkan dosis radiasi
a..E fek Stokastik
Efek terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan
dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada
sel.
Tidak mengenal dosis ambang
Timbul setelah melalui masa tenang yang lama &
Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi
Tidak ada penyembuhan spontan
Efek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan
penyakit keturunan (efek genetik).
25. b. Efek Deterministik (non-stokastik) adalah efek
yang kualitas keparahannya bervariasi
menurut dosis dan hanya timbul bila dosis
ambang dilampaui.
Mempunyai dosis ambang .timbul beberapa
saat setelah radiasi
Adanya penyembuhan spontan (tergantung
keparahan) & Tingkat keparahan tergantung
terhadap dosis radiasi
Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas /
kemandulan, katarak (efek somatik)
26. Efek Genetik merupakan efek stokastik,
Efek Somatik dapat berupa stokastik maupun
deterministik (non-stokastik)
27. 1. Radiasi Ionisasi
a. Sinar Rontgent konvensional
b. Computerized Tomografi Scan
2. Radiasi Non Ionisasi
a. USG
b. Magnetic Resonance Imaging
28.
29.
30. PRINSIP DASAR :
Kerusakan jar. Tumor semaksimal mungkin,
kerusakan disekitar tumor seminimal mungkin
PERSYARATAN :
1. Jenis radiasi
2. Jenis sel
3. Lingkungan sel
4. RBE (semakin tinggi, semakin besar
kemampuan mematikan sel)
31. PERENCANAAN
1. menetapkan letak & luas tumor
2. teknik penyinaran & distribusi do.
Semakin kecil lapangan penyinaran, semakin
besar toleransi jaringan
a) berdasar letak tumor
-1 lapangan
- teknik rotasi
b) berdasar distribusi dosis
1 lapangan, cross fire, tangensial, opposing
field
32. .3. Toleransi jaringan sehat
4. Metode radioterapi :
a)jarak jauh(megavoltage terapi)
b)jarak dekat (brachy terapi)
c)radioisotop (terapi sistemik)
34. 1.JARAK,paling efektif krn do berbanding.
langs. dgn jml dan lama bekerja, berbanding
terbalik dgn jrk
2.WAKTU, membatasi wkt generator
dihidupkan,waktu berkas diarahkan, waktu
ruang pakai.
3.PERISAI, dari timbal/beton
a. Perisai Sumber :dr pabrik (kotak selubung
utama-pelindung Pb)proteksi tabung sinar X
disimpan,dibedakan tipe diagnostik & terapi.
35. b. Perisai Strukturan:thd sinar X bermanfaat,
kebocoran, radiasi hamburkotak berlapis
Pbmengelilingi ruangan.
c. Perisai Primer :thd radiasi sinar primer
(berkas guna),misal:tempat tabung sinar
X,kaca timbal tabir flouroskopi
d.Perisai Sekunder :thd radiasi sekunder(sinar
hambur),misal:pakaian proteksi,perisai yg dpt
dipindah-pindah
36.
37. APD:sarung tangan, apron berlapis Pb 0,5
mm,sepatu,tutup kepala.Banu dicuci dg Sodium
Etilene Diamin-Tetra-acetic Acid (Na EDTA)
Alat u/ mencatat Dosis Personil :
1.Film Badge :catat do radiasi yg diterima
personil jika terkena berbagai jenis radiasi
2.Dosimeter Saku:memantau dosis yg diterima
individulebih teliti drpd no.1 krn ada perub.
zat kimia sesuai do yg diterima.
3.Geiger-Muler Surveymeter:mengukur laju
pemaparan di lingkungan (pintu,jendela,dinding,
udara)
38. Harus atas permintaan dokter
Do radiasi sekecil mugkin ,waktu
sesingkat mungkin
Organ reproduksi dilindungi, kontra
indikasi pada pasien hamil
39. 1. Perencanaan lokasi bagian
radiologi,prosedur radioaktif yg akan
digunakan, ventilasi, IPAL
2. Besar alat disesuaikan besar RS
3. Proteksi radiasi peralatan rontgent dan
dinding ruangan
4. Pengontrolan ketat individu dan tempat
radioisotop disimpan
40. 1.Pemeriksaan fisik sblm penggunaan alat
(bagi pekerja)
2.Pemeriksaan fisik berkala
3.Penafsiran pengendapan radioaktivitas scr
internal dgn do uji
4.Pemantauan personil
5.Survei radiasi pencemaran dgn
pemantauan lingkungan :px udara, tnh, air,
lumpur, tumbuhan,hewan,makanan
menentukan KUALITAS LINGKUNGAN