Kaizen adalah pondasi awal sebuah perusahaan yang ingin berkembang dan berorientasi maju.Sistem dimana jika dapat berjalan dengan konsisten diterapkan akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pun dapat diterapkan dalamkehidupan kita sehari2 misalnya,di rumah, di sekolah, di lingkungan RT dll.
Perbaikan produktivitas selangkah demi selangkah secara berkesinambungan akan memperkuat Team work di perusahaan sehingga lama kelaman menjadi budaya kerja perusahaan yang ber etos kerja sangat baik dan produkif karena dilandasi saling kerjasama ditempat kerja menuju Visi melalui misi yang dijabarkan dalam aktivitas sehari-hari perusahaan.
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
Kaizen adalah pondasi awal sebuah perusahaan yang ingin berkembang dan berorientasi maju.Sistem dimana jika dapat berjalan dengan konsisten diterapkan akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pun dapat diterapkan dalamkehidupan kita sehari2 misalnya,di rumah, di sekolah, di lingkungan RT dll.
Perbaikan produktivitas selangkah demi selangkah secara berkesinambungan akan memperkuat Team work di perusahaan sehingga lama kelaman menjadi budaya kerja perusahaan yang ber etos kerja sangat baik dan produkif karena dilandasi saling kerjasama ditempat kerja menuju Visi melalui misi yang dijabarkan dalam aktivitas sehari-hari perusahaan.
KAIZEN adalah filosofi perbaikan berkelanjutan dari Jepang yang mendorong pengembangan dan penyempurnaan proses bisnis secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan pengertian KAIZEN, prinsip-prinsipnya seperti 5S, PDCA dan DMAIC, serta penerapannya dalam standarisasi proses produksi perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) yang dirancang untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada produk atau proses, penyebab kegagalan, dan efek kegagalan. Terdapat tiga jenis FMEA yaitu FMEA sistem, desain, dan proses. FMEA bertujuan untuk meningkatkan desain dan proses manufaktur dengan mengidentifikasi masalah potensial. FMEA melibatkan penilaian tingkat kepar
Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah)Aa Renovit
Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
Konsep PDCA (Plan, Do, Check, Action) merupakan siklus peningkatan proses yang berkelanjutan yang terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan tindakan lanjutan. Konsep ini diperkenalkan oleh Dr. William Edwards Deming dan digunakan untuk mengidentifikasi masalah, merencanakan solusi, menguji solusi, dan mengambil tindakan perbaikan berkelanjutan.
Gugus Kendali Mutu Industri Kecil MenengahDede Firmansah
Dokumen tersebut membahas tentang Gugus Kendali Mutu (GKM) dan manfaatnya bagi perusahaan dan individu. GKM adalah kelompok kecil yang bertemu secara teratur untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan kualitas secara sukarela. Dengan ber-GKM, anggotanya dapat belajar bersama dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol kualitas, tujuannya untuk menjaga kualitas produk sesuai rencana dengan melibatkan seluruh bagian. Metode yang dijelaskan adalah brainstorming, why-why analysis, dan fishbone diagram untuk mengidentifikasi akar masalah seperti cacat produk dan gangguan mesin.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi orang yang kita pimpin dengan berbagai macam gaya kepemimpinan agar dapat tercapai tujuan bersama yang sudah ditetapkan
Dokumen tersebut membahas konsep Gugus Kendali Mutu (GKM) yang merupakan kelompok karyawan dari unit kerja yang sama yang bertemu secara berkala untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari pemecahan masalah mutu di unit kerja mereka menggunakan teknik pengendalian mutu. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, prinsip-prinsip, tahapan pemecahan masalah, dan organisasi GKM.
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.
dalam presentasi ini dibahas lebih dalam mengenai six sigma dan TQM tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, azas, unsur-unsur, dan teknik-teknik Quality Control (QC) dalam suatu kelompok kecil yang bekerja secara sukarela untuk meningkatkan mutu produk dan proses.
Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kaizen adalah filosofi perbaikan terus menerus ke arah yang lebih baik, yang diperkenalkan pertama kali di Jepang. Prinsip-prinsip kaizen mendorong perbaikan kecil namun berkelanjutan untuk mencapai perubahan besar melalui kerja sama tim dan pendekatan berbasis fakta. Penerapan kaizen diharapkan dapat meningkatkan kualitas, efisiensi, dan produktivitas.
Program 5S merupakan landasan utama penerapan budaya kerja di PT. VUTEQ INDONESIA melalui tahapan Seiri (meringkas), Seiton (merapikan), Seiso (membersihkan), Seiketsu (mestandarisasi), dan Shitsuke (memelihara kedisiplinan). Latihan implementasi 5S ini memberikan pengertian dan tujuan dari masing-masing tahapan serta prinsip-prinsip dan aktivitas yang harus dilakukan.
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)Aa Renovit
Basic Mentality adalah merupakan mentalitas dasar yang harus dipegang dan dihayati oleh Anggota GKM dalam menjalankan penerapan Pengendalian Mutu Terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penerapan Total Quality Management (TQM) dalam suatu organisasi. Secara garis besar dijelaskan bahwa TQM bertujuan untuk memberikan kepuasan pelanggan melalui perbaikan berkelanjutan pada produk, jasa, sistem, dan SDM. Dokumen ini juga menjelaskan peranan yang harus dimainkan oleh berbagai lini dalam organisasi, mulai dari manajemen puncak, manajemen menengah, hingga kary
Dokumen tersebut membahas tentang analisis FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) yang dirancang untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada produk atau proses, penyebab kegagalan, dan efek kegagalan. Terdapat tiga jenis FMEA yaitu FMEA sistem, desain, dan proses. FMEA bertujuan untuk meningkatkan desain dan proses manufaktur dengan mengidentifikasi masalah potensial. FMEA melibatkan penilaian tingkat kepar
Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah)Aa Renovit
Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
Konsep PDCA (Plan, Do, Check, Action) merupakan siklus peningkatan proses yang berkelanjutan yang terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan tindakan lanjutan. Konsep ini diperkenalkan oleh Dr. William Edwards Deming dan digunakan untuk mengidentifikasi masalah, merencanakan solusi, menguji solusi, dan mengambil tindakan perbaikan berkelanjutan.
Gugus Kendali Mutu Industri Kecil MenengahDede Firmansah
Dokumen tersebut membahas tentang Gugus Kendali Mutu (GKM) dan manfaatnya bagi perusahaan dan individu. GKM adalah kelompok kecil yang bertemu secara teratur untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan kualitas secara sukarela. Dengan ber-GKM, anggotanya dapat belajar bersama dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol kualitas, tujuannya untuk menjaga kualitas produk sesuai rencana dengan melibatkan seluruh bagian. Metode yang dijelaskan adalah brainstorming, why-why analysis, dan fishbone diagram untuk mengidentifikasi akar masalah seperti cacat produk dan gangguan mesin.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi orang yang kita pimpin dengan berbagai macam gaya kepemimpinan agar dapat tercapai tujuan bersama yang sudah ditetapkan
Dokumen tersebut membahas konsep Gugus Kendali Mutu (GKM) yang merupakan kelompok karyawan dari unit kerja yang sama yang bertemu secara berkala untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari pemecahan masalah mutu di unit kerja mereka menggunakan teknik pengendalian mutu. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, prinsip-prinsip, tahapan pemecahan masalah, dan organisasi GKM.
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.
dalam presentasi ini dibahas lebih dalam mengenai six sigma dan TQM tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, azas, unsur-unsur, dan teknik-teknik Quality Control (QC) dalam suatu kelompok kecil yang bekerja secara sukarela untuk meningkatkan mutu produk dan proses.
Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kaizen adalah filosofi perbaikan terus menerus ke arah yang lebih baik, yang diperkenalkan pertama kali di Jepang. Prinsip-prinsip kaizen mendorong perbaikan kecil namun berkelanjutan untuk mencapai perubahan besar melalui kerja sama tim dan pendekatan berbasis fakta. Penerapan kaizen diharapkan dapat meningkatkan kualitas, efisiensi, dan produktivitas.
Program 5S merupakan landasan utama penerapan budaya kerja di PT. VUTEQ INDONESIA melalui tahapan Seiri (meringkas), Seiton (merapikan), Seiso (membersihkan), Seiketsu (mestandarisasi), dan Shitsuke (memelihara kedisiplinan). Latihan implementasi 5S ini memberikan pengertian dan tujuan dari masing-masing tahapan serta prinsip-prinsip dan aktivitas yang harus dilakukan.
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)Aa Renovit
Basic Mentality adalah merupakan mentalitas dasar yang harus dipegang dan dihayati oleh Anggota GKM dalam menjalankan penerapan Pengendalian Mutu Terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penerapan Total Quality Management (TQM) dalam suatu organisasi. Secara garis besar dijelaskan bahwa TQM bertujuan untuk memberikan kepuasan pelanggan melalui perbaikan berkelanjutan pada produk, jasa, sistem, dan SDM. Dokumen ini juga menjelaskan peranan yang harus dimainkan oleh berbagai lini dalam organisasi, mulai dari manajemen puncak, manajemen menengah, hingga kary
Peningkatan kualitas yang berkesinambungan dengan penerapan kaizen di perusahaanIkhwan Krisnadi
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Kaizen oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas secara berkelanjutan dengan melibatkan seluruh karyawan.
2. Kaizen diperkenalkan ke Jepang oleh Dr. Deming setelah Perang Dunia 2 untuk membantu pemulihan ekonomi Jepang dan telah membuahkan hasil.
3. Perusahaan dapat menerapkan Kaizen melalui siklus PDCA (Plan Do Check Action), menggunak
Dokumen tersebut membahas pentingnya penilaian kinerja karyawan secara rutin dan jujur untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pencapaian target perusahaan. Penilaian kinerja digunakan untuk mengukur prestasi kerja individu, memberikan pelatihan, serta mempengaruhi karir dan kompensasi karyawan. Manajemen senior perlu fokus pada peningkatan kinerja melalui pelatihan kepemimpinan dan manajemen perubahan
Tools yang digunakan dalam lean services salah satunya adalah 6S dan Kaizen. Masing -masing bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
6S terdiri dari Sort, Set in order, Shine, Standarize, Sustain dan Safety.
Kaizen terdapat siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) untuk perbaikan secara terus - menerus.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang Total Quality Management (TQM). TQM adalah pendekatan manajemen untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh bagian organisasi. Prinsip-prinsip TQM meliputi fokus pada pelanggan, perbaikan berkelanjutan, keterlibatan seluruh karyawan, dan pengukuran kinerja. Penerapan TQM diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan keuntun
Dokumen tersebut membahasikan pentingnya amalan 5S dalam organisasi. 5S merupakan program penyertaan kaizen yang melibatkan semua orang untuk membersihkan dan menyusun tempat kerja, meningkatkan produktiviti, dan memperbaiki lingkungan kerja. Dokumen tersebut menjelaskan definisi dan tujuan dari ke-5 unsur 5S yaitu seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke.
Dokumen tersebut membahas filosofi dan proses Kaizen untuk perbaikan berkelanjutan di perusahaan. Kaizen adalah filosofi Jepang tentang perubahan kecil secara berkelanjutan untuk mencapai perubahan besar, dan telah diterapkan di perusahaan-perusahaan Jepang seperti Toyota, Honda, dan Yamaha. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, prinsip, tahapan, organisasi, dan contoh penerapan Ka
1. PENGERTIAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Mengerjakan segala sesuatu dengan baik, sejak awal sampai akhir untuk kepuasaan pelanggan.
Mendekatan untuk melaksanakan bisnis yang maksimum dalam organisasi melalui perbaikan terus menerus terhadap mutu produk, layanan, orang, proses dan lingkungan.
Semua orang dalam perusahaan tidak boleh menyerahkan produk cacat pada pelanggan.
Penerapan metode kuantitatif dan sumberdaya manusia untuk memperbaiki dalam penyediaan bahan baku maupun pelayanan bagi organisasi dan proses organisasi pada tingkatan tertentu.
KARAKTERISTIK TQM
Fokus pada pelanggan terutama pada proses akhir yang menikmati out put dari proses perusahaan.
Terobsesi dengan mutu yaitu menjadikan mutu sebagai pegangan/pandangan hidup.
Pendekatan ilmiah dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.
Komitmen jangka panjang yang merupakan perbaikan mutu untuk jangka panjang.
Kerja Tim merupakan kegiatan kerja yang dikerjakan bersama-sama.
Continual proses improvement merupakan pencapaian mutu dengan adanya penyempurnaan dan perbaikan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan penciptaan sesuatu untuk lebih bermutu.
Pengendalian yang tidak terfokus pada statistikal proses kontrol yang merupakan penilaian produk akhir.
Adanya keseragaman tujuan yang merupakan kesamaan tujuan dan tidak adanya pertentangan dalam pelaksanaannya.
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
KONSEP DASAR
Memfokuskan pada produk
Kepemimpinan dalam organisasi jasa yang mendukung pelaksanaan TQM
Budaya organisasi berorientasi pada mutu
Komunikasi yang efektif antar personil
Keahlian karyawan dalam melaksanakan TQM
Tanggung jawab pada karyawan
Manajemen berdasarkan kata atau fakta
Sudut pandang jangka panjang
KONSEP TOTAL QUALITY MANAGEMENT
TQM merupakan sikap dan perilaku berdasarkan kepuasaan atas pekerjaannya dan kerja tim atas kelompoknnya.
TQM merupakan komitmen total dari management sebagai pemimpin organisasi.
TQM bukan merupakan program atau sistem tapi merupakan budaya yang harus di bangun.
TQM menjadikan mutu sebagai the way of life
TQM melibatkan seluruh anggota organisasi/seluruh anggotaubah perusahaan untuk merubah budaya lama menjadi budaya baru.
PERUBAHAN BUDAYA PADA BUDAYA TQM
Komunikasi tertutup menjadi komunikasi terbuka.
Pengendalian menjadi pemberdayaan.
Inspeksi menjadi pencegahan.
Fokus internal menjadi fokus eksternal.
Biaya dan penjadwalan menjadi kesesuaian terhadap mutu.
Stabilitas menjadi perubahan dan perbaikan secara terus menerus.
Hubungan yang bersifat persaingan menjadi hubungan kerjasama.
Pengalokasian dan melemparkan hal-hal yang tidak diketahui menjadi penyelesaian semua masalah sampai ke akar-akarnya.
KOMITMEN TERHADAP TQM
Komitmen manajemen puncak mendukung pembentukan mutu dalam seluruh kegiatan yang dimulai dari proses perancangan dan menjamin hubungan antar kelompok fungsional.
Kesadaran merubah budaya sehingga timbul rasa saling percaya.
Perusahaan yang menggun
Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen yang berfokus pada peningkatan kualitas produk, layanan, dan proses untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan mencapai daya saing. TQM bertujuan memastikan tidak ada kerugian bagi konsumen atau perusahaan. TQM melibatkan berbagai elemen seperti etika, pelatihan, kerja sama tim, komunikasi, dan penghargaan untuk mencapai perbaikan berkelanjutan.
Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen untuk memenuhi kepuasan pelanggan dengan perbaikan berkelanjutan proses bisnis. TQM bertujuan untuk meningkatkan kualitas, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi biaya melalui partisipasi seluruh karyawan. Implementasi TQM di PT Mustika Ratu mencakup fokus pelanggan, perbaikan proses, dan pengukuran hasil kerja untuk meningkatkan kualitas produk."
Dokumen tersebut membahas pedoman budaya kerja Bank Banten. Pedoman ini mencakup nilai-nilai inti perusahaan yang dirangkum dalam akronim TRUST yaitu Think Different, Reliable, Universe, Sustainable, dan Track. Dokumen ini juga menjelaskan tingkat internalisasi budaya perusahaan beserta perilaku kunci dan indikator perilaku untuk masing-masing nilai inti.
PDCA (Plan Do Check Act) adalah metode empat langkah iteratif untuk meningkatkan proses dan produk secara berkelanjutan. Langkah-langkahnya yaitu merencanakan perubahan (plan), melaksanakan rencana (do), mengevaluasi hasil (check), dan menindaklanjuti hasil evaluasi (act). Siklus ini dilakukan terus menerus untuk mencapai tujuan organisasi sesuai visinya.
1. Reformasi Birokrasi
Membangun Keunggulan Organisasi
Membangun Keunggulan Organisasi
melalui
melalui
BUDAYA KAIZEN
BUDAYA KAIZEN
Bambang Herutomo
herutomo@batan.go.id
PTBN - BATAN
2. Kita berangkat bekerja tentunya
utk mencapai keberhasilan
Tetapi ada yg berangkat hanya agar tdk terlambat atau agar
kelihatan ada
Apakah alasan Anda ?
Sadarilah bhw Anda hanya sepenting alasan Anda. Semakin
kuat alasan Anda. Akan semakin kuat upaya Anda.
Maka berhentilah sejenak dan pikirkan alasan bagi kerja
keras Anda, alasan bagi semua beban yg Anda pikul, dan
alasan bagi pencapaian dari semua impian Anda
Ketahuilah bhw seseorang belum sepenuhnya hidup sampai
dia mengetahui utk apakah kehidupannya.
[ Mario Teguh ]
4. KATA PEMBUKA
“ NOT A DAY should go by Without
some kind of Improvement being
made somewhere in the
Organization “
Let's make a new day everyday
Hari ini lebih baik dari kemarin, dan hari esok lebih baik
dari hari ini. Seberapapun perbaikan yg kita lakukan
Don't Worry be Happy!
5. CHANGE OR DIE
Di dunia ini tdk ada yg kekal, semua
terus berubah, tapi ada satu yang kekal,
yaitu PERUBAHAN itu sendiri
Karena perubahan akan terus ada, maka
kita juga hrs memenuhi, mengantisipasi,
mengatasi dgn cara melakukan
perbaikan terus-menerus, apabila kita
ingin survive dalam perubahan
Permasalahannya “HOW TO CHANGE”
6. How To Change
Mengingat Keterbatasan Sumber Daya
Yg PTBN miliki [Dana, SDM, SDA] adl tdk
bijaksana apabila kita mengikuti model
perubahan cara barat [drastis-inovatif].
Model perubahan secara gradual yg di-
kembangkan Jepang yg disebut KAIZEN
dirasa cocok utk kita adopsi dan adaptasi
dlm membangun keunggulan organisasi.
[ Alon-alon waton kelakon ]
7.
8. KAIZEN
“ Continuous Improvement “
… For Good of All
“ Peningkatan terus-menerus menuju kehidupan
yg lebih baik [menuju ke kesempurnaan] “
9. Kaizen – Just Do It!
Kaizen adl peningkatan berkelanjutan yg dilaku-
kan secara gradual [kontinyu] tanpa investasi
modal yg besar. Peningkatan thd hal yg sdh ada.
Aktivitas kaizen melibatkan semua anggota dlm
herarki perusahaan mulai dari Top Management
hingga pekerja di level terrendah.
Intinya adl kesadaran memuaskan pelanggan jika
perusahaan ingin tetap eksis, memperoleh laba,
dan berkembang.
Tujuan utama kaizen: menyempurnakan kualitas,
proses, sistem, biaya, penjadwalan demi kepuas-
an pelanggan [QCDSM].
10. FALSAFAH KAIZEN
Tidak ada yang terbaik, yang ada
adl lebih baik
Good is never good enough. And
Kaizen is a never ending journey to
excellence
Jangan tunda perubahan, Mulailah
dari dirimu sendiri, dari yang kecil
atau mudah, dan sekarang juga.
Lebih mudah meningkatkan yg sdh
ada dibanding mengkreasi yg baru.
11. KAIZEN MINDSET
Bertumbuh dgn Karakter
Hari ini lebih baik dari
kemarin, dan hari esok
lebih baik dari hari ini
Panas dan hujan mrpk
penyubur pertumbuhan
Aku sadar bhw se-
makin tinggi aku akan
semakin banyak angin
yg menerpaku, tetapi
semakin manis buah yg
aku hasilkan
12. Metode Kaizen : [Fokus Utamanya adl Manusia]
➔ Mengubah cara kerja karyawan shg lebih
produktif, tidak melelahkan, lebih efisien,
selamat, memotivasi, dll [MANUSIA]
➔ Memperbaiki kinerja peralatan [ALAT]
➔ Memperbaiki prosedur kerja [METODE]
Prinsip Kaizen :
➔ Perbaikan / Peningkatan
➔ Kontinyuitas [ on-going ]
13. KAIZEN
KAIZEN
Mrpk Suatu Budaya [Way of Life]
Mrpk Suatu Budaya [Way of Life]
peningkatan berkelanjutan
peningkatan berkelanjutan
Diawali dari orang dan ditujukan utk orang
Diawali dari orang dan ditujukan utk orang
Total system [seluruh organisasi]
Total system [seluruh organisasi]
Speak with real data bukan persepsi
Speak with real data bukan persepsi
[berbasis realitas]
[berbasis realitas]
Bersifat jangka panjang [impaknya]
Bersifat jangka panjang [impaknya]
14. BUDAYA KAIZEN
Budaya Mencari Peluang Perbaikan Day to Day
MASALAH = PELUANG PERBAIKAN
MASALAH :
Gap antara realita dan harapan
MASALAH ≠ PENYEBAB
Masalah muncul sbg Akibat dari Keputusan atau
Tindakan yg Kita ambil [dlm kendali kita].
Oleh krn itu Don't Looking For a Black Sheep jika
mempunyai masalah.
Be Happy jika Anda punya masalah krn ada
kesempatan utk maju dan sukses.
15. Tiga Bentuk Masalah :
Masalah yg sengaja dibuat [problem to be
created]. Biasanya dlm bentuk peningkatan
drastis shg perlu penyelesaian secara Inovatif
Masalah yg dirasakan [problem to be percieved].
Biasanya dlm bentuk peningkatan gradual, dan
diselesaikan dgn cara Kaizen
Masalah yg telah terjadi [problem already
occurred], diselesaikan dgn cara perbaikan/
maintenance agar tdk terjadi lagi.
18. Kaizen Loop
“ Find, Reports, and Fix Problems “
Partisipasi seluruh anggota organisasi dalam peng-
ungkapan dan penyelesaian masalah mrpk hukum
dasar dlm Kaizen.
19. KAIZEN in ACTION
Suatu bentuk Enterprise Learning [melalui per-
baikan kecil-kecil tanpa henti]
Melibatkan semua pekerja: Top Management,
Middle Management, Supervisors, Shop Floor
Workers, Supporting Staffs dgn motivasi untuk
selalu mencari perbaikan [Team Oriented]
Mrpk utk upaya meningkatkan kualitas, produk-
tivitas dan mereduksi biaya tanpa tambahan
investasi modal yg berarti
Bersifat Bottom Up, dan semua pekerja diajari
“ If No Money, Use Your Brain & Your Hands “
Penekanan pd PROSES ttp tdk melupakan hasil
20. SEGMENTASI TUGAS DLM KAIZEN
Level Manajemen. Manajemen Jepang percaya bhw se-
orang manajer hrs menggunakan 50% waktunya utk pe-
nyempurnaan. Mulai dgn mengidentifikasi “pemborosan”
maupun “aktivitas karyawan”
Level Kelompok. Kelompok “gugus kendali mutu” dan
“aktivitas kelompok kecil” utk mengidentifikasi penyebab
masalah, menganalisis, melaksanakan, mencoba tindak-
an baru, dan menetapkan standar/prosedur baru
Level Individu. Ketrampilan karyawan dlm menyampai-
kan pemikiran dan saran, menerapkan standar/prosedur
baru yg ditetapkan sbg upaya pengembangan diri.
Kunci Utama:
Setiap karyawan dari berbagai tingkatan terus menerus
menyempurnakan keahlian dan mengembangkan bakat yg
dimiliki yg dpt meningkatkan kepuasan kerja
21. KERJA DALAM TIM
“ Mrpk prasyarat utama utk sukses penerapan
Kaizen yg berkelanjutan “
22. KERJA DALAM TIM [ Pandangan Jepang ]
Kepuasan kerja yg sebenarnya terletak pd proses per-
baikan itu sendiri melalui usaha-usaha yg kreatif.
Kompetensi [hard] saja tdk cukup. Yg diperlukan adl
“kemampuan bekerja dlm Tim” secara efektif dgn me-
manfaatkan keahlian, kemampuan, dan pengetahuan
yang dimiliki guna memperbaiki kelemahan dalam
perusahaan [organisasi]
23. KAIZEN & INOVASI
Kaizen :
perubahan/peningkatan kecil-kecil yg dilakukan terus
menerus dgn melibatkan seluruh anggota organisasi.
Investasi rendah tetapi dampaknya cukup besar dalam
waktu yg lama
Sedikit-dikit lama-lama menjadi bukit
Inovasi :
Perbaikan secara dramatik [besar dalam tempo singkat]
Perlu investasi besar [modal dan teknologi] dan juga
kendali yang ketat utk mempertahankan perbaikan yg
diperoleh
Disukai manajemen barat
24. Keunggulan Kaizen
Why Kaizen CPI (Continual Performance Improvement)
Process
Improvement
• Data Driven Methodology to Magnify Impact of
Project
Implemented Process Improvement
• Apply Control Techniques to Eliminate Erosion of
Improvements
S
g
n
s
v
a
• Proceduralize/Standardize Improvements for
Maintenance of
i
Process
Performance
Improved Maintenance of Critical Process Parameters
Time
CPI Project
CPI Projects Emphasize
Control and Long Term
Maintenance
S
g
n
s
v
a
i
Kaizen Time Kaizen
• Use Small Teams to Optimize Process Performance
CPI
by Implementing Incremental Change
S
g
n
s
v
a
• Apply Intellectual Capital of Team Members Intimate
i
with Process
Kaizen Projects
Emphasize Incremental
Improvements Time
32. Program Dasar Perbaikan Proses
Big-Q dan Little-q
Big-Q: Program peningkatan yg mengintegrasi-
kan TQM dlm struktur dan strategi organisasi
dengan dukungan penuh dari manajemen puncak.
Little-q: Program peningkatan yg hanya me-
nekankan pd pelatihan, perangkat [tools], dan
teknik-teknik TQM, tetapi tanpa perubahan
mendasar pd budaya kerja.
45. Pengertian GEMBA
Gemba adl “real place” yaitu tempat dimana suatu
tindakan dilakukan atau terjadi.
Di dlm bisnis gemba adl tempat dimana aktivitas yg
bernilai [value-adding] utk dpt memuaskan konsumen.
Gemba dlm industri manufaktur adl tempat dimana
dilakukan proses pengembangan produksi dan pen-
jualan produk.
Di dlm “service” gemba adl tempat dimana customer
berinteraksi dgn tempat pelayanan jasa.
46. Pengertian GEMBA
Problem yg biasa muncul pd kebanyakan manajer adl
mereka lebih senang duduk di dalam kantor dan men-
jaga jarak dgn gemba [tempat produksi]. Mereka
mengetahui berbagai proses produksi yg telah dilaku-
kan hanya dari laporan yg dikirim harian, mingguan,
atau bulanan.
Di dalam proses yg baik [praktik terbaik], prioritas
pertama seorang manajer seharusnya pergi ke gemba
dan melakukan observasi langsung.
Gemba adl guru yg nyata dan memberikan data yg
real
47. OHNO CIRCLE
Taiichi Ohno, penemu TOYOTA Production System
[TPS] selalu membuat lingkaran dari kapur tulis di
Gemba yang-mana manajer hrs berdiri di dlm
lingkaran ini hingga mereka menemukan dan men-
dokumenkan masalah yg muncul dalam proses
kerja [ Bukan utk mengawasi pekerja ]
50. Lima Prinsip Dasar Gemba
When a trouble happens go to gemba first. Ini mrpk
prinsip utama, ketika terjadi masalah di gemba, maka
segeralah pergi ke tempat kejadian.
Check gembutsu [machines, tools, reject, customer
complaints]. Gembutsu adl sesuatu yg bisa disentuh
atau diraba dgn tangan. Ketika melakukan pengecek-
an ajukan pertanyaan “Why” shg suatu saat muncul
jawaban kenapa trouble terjadi.
Take temporary countermeasures on the spot. Laku-
kan sesuatu seketika juga thd hal-hal yang dianggap
dapat menyelesaikan masalah, misalnya ketika mesin
berhenti lakukan sesuatu bahkan mungkin perlu me-
nendang mesin tersebut.
51. Lima Prinsip Dasar Gemba
Find out the root cause. Lakukan dgn mengajukan
pertanyaan “Why” 5 kali pd saat check gembutsu.
Diharapkan akar penyebab masalah dpt ditemukan
Standardize for prevention of recurrence. Jika tlh ter-
identifikasi penyebab permasalahan dan melakukan
countermeasure [tindakan penyelesaian], seharusnya
hal-hal tersebut distandarisasi sehingga problem yang
sama tidak timbul lagi.
“ Ingat hanya keledai yang tercebur ke lubang yang sama “
52. Empat Pilar Dasar Gemba Kaizen
Housekeeping
Muda Elimination
Standardization
Problem Solving
Semua orang dalam organisasi harus bekerja
bersama utk mengikuti empat pilar dasar pada saat
melakukan kaizen di dalam gemba
53. 1. Housekeeping
Merupakan hal yang sangat diperlukan di dalam
good management [Good Housekeeping = Good
People]
Melalui housekeeping, pekerja mendapatkan dan
melatih disiplin secara mandiri [Pekerja menata,
merapikan, dan membersihkan tempat kerjanya
sendiri] - mrpk wahana latihan Kepemimpinan yg
praktis dan efektif
Pekerja tanpa kedisplinan akan sulit untuk men-
dapatkan product atau service yang berkualitas
54. 2. Muda
Muda adalah waste/sampah yaitu segala sesuatu
yg tidak ada atau tidak memberikan nilai tambah
pada produk atau service.
Kaizen lebih menekankan pada muda elimination
sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan
menurunkan beaya dibanding dgn meningkatkan
investasi.
Ada 8 jenis muda dlm proses produksi yg dpt di-
hilangkan [dieliminasi] : Overproduction, Motion,
Inventory, Transportation, Waiting, Defects, Over-
processing, Non-Utilized Talent
55. Mindset Baru Kita
18
SHIFT MINDSET
CURRENT REQUIRED
THINKING THINKING
Processing Transportation
Inventory TYPES Correction
WASTE Waiting
OF
WASTE
Over-
Production
Motion
WASTE NOT DEFINED WASTE IS "TANGIBLE”
REACT TO LARGE EXAMPLES IDENTIFY MANY SMALL OPPORTUNITIES
REACTIVE IMPROVEMENT -LEADS TO LARGE OVERALL CHAGE
CONTINUOUS IMPROVEMENT
56. 3. Standardization
Dimaksudkan untuk mengurangi variasi kerja,
proses, hasil, dll. [menekan pemborosan atau
mengurangi kesalahan].
Bila ada prosedur standar, setiap orang bisa
melakukan [mengikuti] proses dgn hasil yang
sama.
Dgn standardisasi, kemajuan akan dpt dipantau
dan dikembangkan lebih lanjut.
Standardisasi dikembangkan bebasis pengetahu-
an/pengalaman terbaik [Best Practice]
57. 4. Problem Solving
Analytical approach adl cara penyelesaian masalah
setelah masalah terjadi, kebanyakan ini yang dilaku-
kan.
Setelah problem timbul baru dilakukan pengecekan
untuk mencari akar penyebab masalah dan kemudian
melakukan standarisasi prosedur baru sehingga
masalah yang sama timbul lagi. [ REAKTIF ]
Design Approach yaitu mengantisipasi masalah dan
mencoba memecahkan masalah yang akan timbul.
[ PROAKTIF ]
58. 4. PROBLEM SOLVING [ lanjutan ]
Dampak penggunaan design approach jauh lebih
besar jika dibandingkan analytical approach
Design approach dpt dilakukan dgn meningkatkan
perencanan/planning yang baik.
Tools yg digunakan biasanya adl FTA (Fault-Tree
Analysis) atau FMEA (Failure Mode and Effect
Analysis) yang baru-baru ini dikembangkan.
59. Gemba Kaizen mrpk Basis Utama Perubahan
Budaya Organisasi [ Lean Culture ]
8 – 10 tahun
4 – 8 tahun
2 – 4 tahun
61. KAIZEN EVENT
Suatu metode peningkatan secara cepat [umumnya
dlm waktu satu minggu] yg dilakukan pd area proses
yg terbatas
Tujuan event adl menggunakan pemikiran-pemikiran
inovatif utk menghilangkan pemborosan atau aktivitas
kerja yg tdk memberikan nilai tambah secara cepat
dan sebagai wahana pembelajaran.
Dilaksanakan secara tim, sebaiknya tim fungsional
silang [lintas bidang]
Agar berdaya guna tinggi, area yg dipilih dlm event
disesuaikan dgn strategi, target, tujuan organisasi.
62. Persiapan Kaizen Event
Persiapan yg baik sangat diperlukan agar event yg akan
dilaksanakan tdk mubadzir [mrpk pemborosan]. Langkah
persiapan al:
Mendefinisikan peluang secara jelas [QCDSM]
Membentuk Tim Kaizen dan Latih [beri pemahaman].
Anggota Tim dipilih yg memiliki dedikasi tinggi dan
senang berkontribusi.
Menetapkan tujuan secara jelas dan mengumpulkan
data awal [dokumen reality]. Kaizen adl metode
perbaikan berbasis data/realitas bukan persepsi.
Menetapkan tugas, tanggungjawab, dan wewenang
Pemimpin dan Anggota Tim [secara jelas]
63. Kaizen Event Steps
Start Here
Do It Again
Document Celebrate
Reality
Merayakan Kemenangan
Identify
Make this
Waste
the
Standard
Plan
Counter- Measure
measures Results
Reality Kaizen Verify
Check Change
Make
Changes
64. Contoh Hasil Gemba Kaizen Event
[ Pursuing Excellence ]
Penataan [Rapi] - Menghindari kesalahan penempatan
dan memudahkan dalam pencarian item
65. Six Basic Rules of Kaizen
1. Respect others
Particularly the local operators, you are in their living room
2. Document reality
If you make changes based on data, the data should be based
on reality
3. Do your share
Everyone has to contribute
4. Try something new
Be open minded - try it instead of racking your brain for
reasons why it won’t work (try-storming)
5. Ask why (the 5 why’s)
Gain complete understanding, assume nothing
6. Be safe / Think safe
Both in your actions and in what you implement