1. Guru menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam mempelajari pengolahan sandwich. 2. Metode baru ini menghadapi tantangan seperti kurangnya pengalaman guru dan kekhawatiran akan pemahaman siswa. 3. Langkah yang diambil antara lain menjelaskan metode baru kepada orang tua, menyajikan contoh sandwich, dan menilai hasil secara formatif dan sumatif.

1. LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Kranganyar
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkankemampuan peserta didik dalam
megamati dan menganalisis sandwich dengan model
pembelajaran Project Based Learning
Penulis Baroroh Mustaqimah K
Tanggal 20 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah,mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.
Identifikasi masalah:
1. Penerapan metode pembelajaran inovatif yang
belum maksimal pada mata pelajaran kuliner fase F
elemen 3 (pengolahan makanan dan minuman) di
kelas XI Kuliner 2
2. Belum maksimalnya penggunaan IT (Handphone,
laptop, LCD) ketika pembelajaran mata pelajaran
kuliner fase F elemen 3 (pengolahan makanan dan
minuman) di kelas XI Kuliner 2 karena guru masih
terpaut dengan model pembelajaran yang klasikal
(ceramah).
3. Pesera didik yang terlanjur nyaman dengan metode
pembelajaran teacher center, maka dari itu peserta
didik harus distimulus dengan pembelajaran yang
inovatif.
4. Dalam pengimplementasian kurikulum merdeka
atau disebut juga dengan kurikulum prototipe,
kurikulum ini berfokus terhadap materi esensial,
pengembangan karakter serta kompetensi peserta
didik dan berfokus pada peserta didik.
Kondisi yang menjadi latar belakang dalam
permasalahanini adalah masih rendahnya
penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.

2. Praktik ini penting dibagikan karena untuk
mendorong pembelajaran inovatif yang berorientasi
TPACK sehingga peserta didik akan lebih terstimulus
dalam mengamati dan menganalisis sandwich.
Peran dan tanggung jawabsaya sebagai pengajar
adalah menjadi fasilitator untuk peserta didik
didalam kelas,memilihdan menerapkan model-
model pembelajaran yang inovatif, agar tercipta
pembelajaran dengan student center. Kemudian
praktik ini juga harus ditularkankepada teman
sejawat maupun guru yang lain, agar merak juga
memahami apa itu student center.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat,
Tantangan yang saya hadapi dalam menerapkan
pembelajaran ini adalah:
1. Guru yang belum terbiasa denganpenerapan
model pembelajaran PjBL, sehingga
membutuhkan waktu untuk membiasakan
diri
2. Masih adanya kekhawatiran guru dengan
penerapan model PjBL apakah peserta didik
sudah benar-benar memahami materi yang
disampaikan, karena selama ini peserta didik
sudah terbiasa dengan teacher center.
3. Ketika kegiatan pembelajarandalam
menggunakansumber belajar internet dimana
harus menggunakanhandphone, ada
beberapa anak yang justru menggunakan
handphone tersebut untuk bermain game dn
lain sebagainya atau dalam kata lain
penyalahgunaan penggunaan handphine
dalam proses pembelajaran.

3. Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta
didik, orang tua, dan seluruh guru yang ada di
liingkungan sekolah.Mengapa orang tua perlu
dilibatkan karena peserta didik merupakaan
tanggung jawab penuh dari orang tua, misalnya
dalam pembelajaran memanfaatkaninternet
membutuhkan kuota internet, dan itu merupakan
sebagian tanggung jawaborang tua.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah untuk menghadapi tantangan
tersebut adalah:
1. Menyampaikan kepada orang tua/wali peserta
didik ketika rapat awal pembelajaran, bahwa
pembelajaran yang diterapkan akan
membutuhkan kuota internet dalam
mengakses sumber belajar.
2. Menyusun modul ajar yang berisi penerapan
pembelajaran inovatif yaitu project based
learning, merancang kegiatan pembelajaran
sesuai dengan sintaks project based learning.
3. Menggunakan media yang membuat peserta
didik lebih terstimulus dalam proses
pembelajaran,yaitu menyajikan produk riil
dari sandwich, yaitu burger, hot dog, fruit
sando, open fruit sandwih, french toast dan
double decker sandwich. Kemudian meminta
peserta didik dalam satu kelompok mengamati
dan menganalisissandwich tersebut.
4. Setelah mengamati dan menganalisis produk
sandwich tersebut masing-masing kelompok
membuat hasil diskusinya dalam satu power
point.
5. Menyusun asessmen sesuai dengan
kurikulum yang diimplementasikan,
kurikulum merdeka, yaitu assesmen kognitif,
assesmen formatif dan assesmen sumatif.

4. Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilandari
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Peserta didik merasa senang dengan cara
belajar diskusi kelompok karena mereka
dapat bekerjasama dengan teman lainnya
dalam mengamati dan menganalisis produk
sandwich.
2. Peserta didik menjadi aktif dalam
pembelajaran dengan model project based
learning, ditunjukkan ketika salah satu
kelompok melakukanpresentasi hasil
diskusinya, peserta didik lain menanyakan
hal yang mereka ingin ketahui dari kelompok
yang presentasi.
3. Faktor yang menjadi ukuran
ketidakberhasilandari model project based
learning ini adalah masing-masing kelompok
hanya mengamati satu produk sandwich,dari
situ ada peserta didik yang fokus terhadap
produk yang disajikan dalam kelompoknya
tersebut.