1. Guru mencoba mengembangkan model pembelajaran inovatif yang terintegrasi dengan teknologi untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
2. Strategi yang digunakan meliputi pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran kooperatif, dan aplikasi interaktif di laptop secara bergantian.
3. Pendekatan baru ini membuat siswa lebih termotivasi dan bersemangat belajar.
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
Best Practice untuk menerapakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Meningkatkan motivasi dan Keaktifan peserta didik dalam Pembejaran Mapel PJOK pada Materi Keterampilan Rangkaian Gerak Melompat pada kelas x TKJ 1 SMK Negeri kintap
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
LK. 3.1 Penyusunan Hasil best practice Anton Nugraha 2.pdfAntonNugraha9
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
Best Practice untuk menerapakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Meningkatkan motivasi dan Keaktifan peserta didik dalam Pembejaran Mapel PJOK pada Materi Keterampilan Rangkaian Gerak Melompat pada kelas x TKJ 1 SMK Negeri kintap
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
LK. 3.1 Penyusunan Hasil best practice Anton Nugraha 2.pdfAntonNugraha9
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfretmaneli33
Berikut ini adalah best practice yang saya lakukan. Dari hasil perbaikan tersebut, pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan dengan efektif dibuktikan dengan keterlibatan peserta didik yang aktif selama pembelajaran, peserta didik lebih semangat dalam pembelajaran terutama dalam kegiatan diskusi mengerjakan durasi dan waktu, pembelajaran menjadi lebih konkret karena media pembelajaran yang digunakan mudah dipahami peserta didik.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
Best Practice kegiatan PPG daljab kategori1 tahun 2022 di UNY .
Berisi pengalaman meningkatakan motivasi belajar peserta didik melalui pembelajaran inovatif
Pembelajaran inovatif akan lebih menstimulus peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dalam pengimplementasian kurikulum merdeka ini pembelajaran yang berfokus pada peserta didik lebih sinkron lagi dalam penggunaan model pembelajaran yang inovatif.
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
LK 3.1 Menyusun Best Practices aksi 2- ERNI SUTIRA.pdfERNIsutira
1. Sebagai seorang pendidik saya dituntut untuk menjadi guru yang profesional. Pada tahun 2023, Saya harus meningkatkan dan mengembangkan kompetensi keprofesionalan saya. Menyusun Best Pratice menggunakan Metode Star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan menyusun cerita praktik baik (Best Pratice) menggunakan metode star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfretmaneli33
Berikut ini adalah best practice yang saya lakukan. Dari hasil perbaikan tersebut, pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan dengan efektif dibuktikan dengan keterlibatan peserta didik yang aktif selama pembelajaran, peserta didik lebih semangat dalam pembelajaran terutama dalam kegiatan diskusi mengerjakan durasi dan waktu, pembelajaran menjadi lebih konkret karena media pembelajaran yang digunakan mudah dipahami peserta didik.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
Best Practice kegiatan PPG daljab kategori1 tahun 2022 di UNY .
Berisi pengalaman meningkatakan motivasi belajar peserta didik melalui pembelajaran inovatif
Pembelajaran inovatif akan lebih menstimulus peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dalam pengimplementasian kurikulum merdeka ini pembelajaran yang berfokus pada peserta didik lebih sinkron lagi dalam penggunaan model pembelajaran yang inovatif.
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
LK 3.1 Menyusun Best Practices aksi 2- ERNI SUTIRA.pdfERNIsutira
1. Sebagai seorang pendidik saya dituntut untuk menjadi guru yang profesional. Pada tahun 2023, Saya harus meningkatkan dan mengembangkan kompetensi keprofesionalan saya. Menyusun Best Pratice menggunakan Metode Star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan menyusun cerita praktik baik (Best Pratice) menggunakan metode star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Anita Kusuma Wardani.docx_2.pdf
1. LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP IT Al- Firdaus Samarinda
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Pengoptimalan model belajar inovatif
Penulis Anita Kusuma Wardani
Tanggal 12 Desember 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi
latar belakang masalah,
mengapa praktik ini
penting untuk dibagikan,
apa yang menjadi peran
dan tanggung jawab anda
dalam praktik ini.
Sebagian guru belum mengoptimalkan model
pembelajaran inovatif dikarenakan pemahaman
guru masih terbatas dalam penerapan
langkah-langkah pembelajaran inovatif. Selama
ini, model pembelajaran yang dilakukan oleh
guru monoton dan hanya berpusat pada buku
teks.
Kurangnya pengoptimalan pembelajaran inovatif
didalam kelas dilatarbelakangi oleh beberapa hal,
antara lain :
● Guru belum sepenuhnya menggunakan
model pembelajaran yang Inovatif
● Faktor Guru yang belum menggunakan
strategi pembelajaran yang tepat
● Faktor kondisi Peserta Didik, dimana
peserta didik bosan dalam belajar
● Kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran yang terintegrasi dengan
TPACK
● Kurangnya sarana dan prasarana yang
dapat menunjang pembelajaran inovatif
dengan baik
Hal ini tentu menjadi akar penyebab kesulitan
siswa dalam menerima pembelajaran bahasa
Inggris karena metode pembelajaran inovatif
mempengaruhi keberhasilan dalam proses
belajar mengajar.
2. Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk
mencapai tujuan
tersebut? Siapa saja yang
terlibat,
Dalam mencapai tujuan tersebut, beberapa
tantangan yang dihadapi antara lain :
1. Guru belum menguasai penggunaan model
pembelajaran yang bervariasi dan relevan
dengan kebutuhan siswa.
2. Guru harus menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat agar kolaborasi
TPACK tetap terlaksana disekolah
3. Adanya peraturan sekolah yang tidak
memperkenakan peserta didik membawa
gawai
Aksi :
Langkah-langkah apa
yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa
yang digunakan/
bagaimana prosesnya,
siapa saja yang terlibat /
Apa saja sumber daya
atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Untuk menghadapi tantangan yang ada, seorang
guru yang baik perlu melakukan beberapa hal,
diantaranya :
1. Guru belum sepenuhnya menggunakan
model pembelajaran yang Inovatif.
Dalam hal ini Guru dapat mengembangkan
model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) yang berbantukan Media Power Point.
Dengan menggunakan media kongkrit yang
mudah didapatkan dilingkungan sekolah serta
bisa dikolaborasikan dengan media
pembelajaran berbasis TPACK yang dinilai
dapat meningkatkan semangat dan minat
belajar siswa. Dengan memberikan
materi-materi yang sesuai dengan kebutuhan
belajar siswa maka diharapkan tercapainya
kompetensi belajar yang telah dirancang.
Disamping itu pula, guru mengimplementasi
-kan model pembelajaran cooperative learning
TGT (Team Games Tournament). Dalam model
pembelajaran ini peserta didik dituntut aktif
untuk belajar sambil bermain. Sehingga
atmosfir menyenangkan tercipta didalam
kelas.
2. Guru harus menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat agar kolaborasi
TPACK tetap terlaksana disekolah
Dalam hal ini Guru dapat menggunakan
berbagai aplikasi pembelajaran yang
terintegrasi dengan TPACK seperti quiziz,
kahoot, wordwall, liveworksheet, dsb
3. 3. Adanya peraturan sekolah yang tidak
memperkenakan peserta didik membawa
gawai
Guru harus kreatif dalam menemukan strategi
pembelajaran yang tepat, sehingga
pembelajaran tetap dapat bersinegeri dengan
TPACK meskipun peserta didik tidak dapat
membawa gawai kesekolah. Dalam
pembelajaran dikelas guru dapat
memanfaatkan penggunaan LCD dan
powerpoint, media video dan audio visual ,
serta media pembelajaran berbasis aplikasi
seperti quiziz, kahoot, wordwall, liveworksheet,
dsb.
Dalam penggunaan media aplikasi
pembelajaran online, guru dapat menyediakan
dua buah laptop yang dapat digunakan
peserta didik secara bergantian. Sehingga
peserta didik tetap dapat merasakaan manfaat
penggunaan media pembelajaran berbasis
aplikasi online. Mereka tetap dapat
mempelajari fitur-fitur yang menyenangkan
dari teknologi modern saat ini. Dengan model
pembelajaran yang bervarasi dan sesuai
dengan gaya belajar siswa sehingga
diharapkan proses pembelajaran akan efektif
dan efisien serta membuat siswa menjadi
lebih aktif dalam pembelajaran didalam kelas.
Refleksi Hasil dan
dampak
Bagaimana dampak dari
aksi dari
Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah
hasilnya efektif? Atau
tidak efektif? Mengapa?
Bagaimana respon orang
lain terkait dengan
strategi yang dilakukan,
Apa yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan?
Apa pembelajaran dari
Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Problem based learning dan
Cooprative learning tipe TGT (Team Games
Tournament) serta pengembangan pembelajaran
inovatif terintegrasi TPACK, dampak yang
dirasakan antara lain :
1. Model pembelajaran Problem Based
Learning mempengaruhi kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam belajar
reading comprehension.
2. Model pembelajaran Cooperative learning
tipe TGT (Team Games Tournament)
memberi motivasi peserta didik untuk
belajar lebih giat dan membuat peserta
didik lebih bersemangat serta aktif dalam
pembelajaran didalam kelas.
4. keseluruhan proses
tersebut
3. Model pembelajaran problem based
learning & Cooperative learning menantang
para peserta didik untuk belajar dan
bekerja berkelompok untuk mendapatkan
dan mencari solusi dari permasalahan.
4. Dalam pengembangan pembelajaran
inovatif terintegrasi TPACK terutama dalam
pemanfaatan media video dan audio visual
berbasis aplikasi seperti quiziz, kahoot,
wordwall, liveworksheet, dsb. Hal ini
membuat peserta didik lebih tertarik dan
bersemangat menerima pembelajaran.
Strategi maupun model pembelajaran tersebut
telah diterapkan dikelas dan dirasa sudah cukup
efektif dalam meningkatkan keberhasilan peserta
didik dalam memahami materi ajar.