Peraturan Desa Wonoyoso mengatur tentang pungutan desa, yang meliputi ketentuan umum, objek dan subjek pungutan desa. Pungutan desa diatur untuk membiayai kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di desa."
Keputusan Kepala Desa Wonoyoso membentuk Lembaga Adat Desa Wonoyoso untuk periode 2020-2025 dengan tugas membantu pemerintah desa dalam melestarikan adat istiadat dan mengembangkan budaya masyarakat desa.
Dokumen tersebut membahas tentang peran kecamatan dalam pemerintahan daerah kabupaten. Kecamatan berperan sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang dipimpin oleh camat. Camat memperoleh sebagian kewenangan dari bupati untuk menangani urusan otonomi daerah melalui pelimpahan kewenangan. Pelimpahan kewenangan dimaksudkan untuk mempercepat pelayanan publik kepada masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang petunjuk teknis penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Indonesia. MPP merupakan integrasi pelayanan publik dari berbagai instansi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kecepatan, kemudahan, jangkauan, kenyamanan, dan keamanan pelayanan publik. Dokumen tersebut menjelaskan arahan pembangunan MPP, progres pembangunan MPP di berbagai daerah, serta rencana pembangun
Dokumen tersebut membahas tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mulai dari pengisian keanggotaan, syarat anggota, fungsi dan tugas, hingga pengawasan terhadap kinerja kepala desa.
Dokumen tersebut membahas tentang kewenangan desa sesuai dengan Permendagri No 44 Tahun 2016. Dokumen menjelaskan definisi desa, asas-asas pengaturan desa, jenis-jenis kewenangan desa, dan kewenangan desa sebagai subjek pembangunan desa yang meliputi penyediaan pelayanan dasar, infrastruktur, dan kelembagaan ekonomi sosial.
Keputusan Kepala Desa Wonoyoso membentuk Lembaga Adat Desa Wonoyoso untuk periode 2020-2025 dengan tugas membantu pemerintah desa dalam melestarikan adat istiadat dan mengembangkan budaya masyarakat desa.
Dokumen tersebut membahas tentang peran kecamatan dalam pemerintahan daerah kabupaten. Kecamatan berperan sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang dipimpin oleh camat. Camat memperoleh sebagian kewenangan dari bupati untuk menangani urusan otonomi daerah melalui pelimpahan kewenangan. Pelimpahan kewenangan dimaksudkan untuk mempercepat pelayanan publik kepada masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang petunjuk teknis penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Indonesia. MPP merupakan integrasi pelayanan publik dari berbagai instansi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kecepatan, kemudahan, jangkauan, kenyamanan, dan keamanan pelayanan publik. Dokumen tersebut menjelaskan arahan pembangunan MPP, progres pembangunan MPP di berbagai daerah, serta rencana pembangun
Dokumen tersebut membahas tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mulai dari pengisian keanggotaan, syarat anggota, fungsi dan tugas, hingga pengawasan terhadap kinerja kepala desa.
Dokumen tersebut membahas tentang kewenangan desa sesuai dengan Permendagri No 44 Tahun 2016. Dokumen menjelaskan definisi desa, asas-asas pengaturan desa, jenis-jenis kewenangan desa, dan kewenangan desa sebagai subjek pembangunan desa yang meliputi penyediaan pelayanan dasar, infrastruktur, dan kelembagaan ekonomi sosial.
Dokumen tersebut merangkum tugas, fungsi, hak, kewajiban, dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berdasarkan peraturan perundang-undangan. Secara ringkas, BPD bertugas menampung aspirasi masyarakat desa, mengawasi kinerja kepala desa, dan membahas rancangan peraturan desa. BPD juga berhak meminta keterangan kepada pemerintah desa dan berkewajiban memegang teguh Pancasila serta
Rencana Pembangunan Daerah Kota Batu 2023-2026 membahas berbagai aspek pembangunan daerah meliputi gambaran umum kondisi daerah Kota Batu, permasalahan dan isu-isu strategis, tujuan dan sasaran pembangunan, strategi dan program prioritas, kerangka pendanaan serta kinerja pemerintahan daerah. Dokumen ini merupakan pedoman bagi pembangunan Kota Batu selama 4 tahun ke depan dengan mempertimbangkan
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari rencana pembangunan daerah Kota Tebing Tinggi untuk periode 2023-2026, khususnya untuk tahun 2024. Dokumen tersebut menjelaskan prioritas pembangunan yang meliputi peningkatan sumber daya manusia, infrastruktur, ekonomi kreatif, dan reformasi birokrasi serta tema pembangunan untuk tahun 2024 tentang peningkatan pembangunan kota melalui sumber
Dokumen tersebut merupakan rencana kerja pemerintahan desa (RKP Desa) untuk tahun 2019 di Desa Harapan Jaya yang mencakup rencana program dan anggaran di bidang pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan peraturan dan kesepakatan bersama kepala desa dan badan permusyawaratan desa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum pelatihan penguatan lembaga dan peningkatan SDM tingkat kelurahan di Manggarai Selatan.
2. Materi pelatihan meliputi dasar hukum, visi dan misi, tujuan, kedudukan, tugas dan kewajiban RT dan RW.
3. Masa bakti pengurus RT dan RW adalah 3 tahun sejak terpilih.
Sistem pemerintahan desa dan peranannya dalam pembangunan desa. Sistem pemerintahan desa terdiri dari kepala desa, perangkat desa, dan badan permusyawaratan desa. Pemerintah desa memiliki peran dalam membina kehidupan masyarakat desa, memelihara ketentraman, dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Materi musyawarah desa, teknik persidangan, dan tata tertib bpdArdi Susanto
Musyawarah Desa beserta Tata Tertib dan Teknik Persidangan yang dibawakan pada Bimbingan Teknis Kerjasama Pemda Barru dengan LP2M Universitas Hasanuddin yang dilaksanakan pada November 2018 di Hotel Denpasar Makassar
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan dan tata cara penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah sesuai peraturan Mendagri. Terdiri dari 6 tahapan yaitu persiapan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan, pelaksanaan forum perangkat daerah, perumusan rancangan akhir, dan penetapan. Juga dijelaskan mengenai perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan proses penyusunannya;
(2) RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berisi rancangan kerangka ekonomi, prioritas, dan rencana kerja serta pendanaan untuk satu tahun;
(3) Dokumen tersebut menjelaskan
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Pembangunan desa harus mengacu pada SDGs Desa dan hasil IDM untuk menjadi desa yang mandiri, adil dan sejahtera
2. SDGs Desa memberikan arah tujuan pembangunan desa yang lebih terarah dan terukur untuk mencapai kemakmuran dan kemandirian dengan melibatkan seluruh pihak di desa
3. Sebelum SDGs Desa, pembangunan desa belum terarah dan
Peraturan Desa ini menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Pencil tahun 2016-2019 yang mencakup visi, misi, program pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat Desa Pencil selama 6 tahun ke depan.
Dokumen tersebut merangkum tugas, fungsi, hak, kewajiban, dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berdasarkan peraturan perundang-undangan. Secara ringkas, BPD bertugas menampung aspirasi masyarakat desa, mengawasi kinerja kepala desa, dan membahas rancangan peraturan desa. BPD juga berhak meminta keterangan kepada pemerintah desa dan berkewajiban memegang teguh Pancasila serta
Rencana Pembangunan Daerah Kota Batu 2023-2026 membahas berbagai aspek pembangunan daerah meliputi gambaran umum kondisi daerah Kota Batu, permasalahan dan isu-isu strategis, tujuan dan sasaran pembangunan, strategi dan program prioritas, kerangka pendanaan serta kinerja pemerintahan daerah. Dokumen ini merupakan pedoman bagi pembangunan Kota Batu selama 4 tahun ke depan dengan mempertimbangkan
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari rencana pembangunan daerah Kota Tebing Tinggi untuk periode 2023-2026, khususnya untuk tahun 2024. Dokumen tersebut menjelaskan prioritas pembangunan yang meliputi peningkatan sumber daya manusia, infrastruktur, ekonomi kreatif, dan reformasi birokrasi serta tema pembangunan untuk tahun 2024 tentang peningkatan pembangunan kota melalui sumber
Dokumen tersebut merupakan rencana kerja pemerintahan desa (RKP Desa) untuk tahun 2019 di Desa Harapan Jaya yang mencakup rencana program dan anggaran di bidang pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan peraturan dan kesepakatan bersama kepala desa dan badan permusyawaratan desa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum pelatihan penguatan lembaga dan peningkatan SDM tingkat kelurahan di Manggarai Selatan.
2. Materi pelatihan meliputi dasar hukum, visi dan misi, tujuan, kedudukan, tugas dan kewajiban RT dan RW.
3. Masa bakti pengurus RT dan RW adalah 3 tahun sejak terpilih.
Sistem pemerintahan desa dan peranannya dalam pembangunan desa. Sistem pemerintahan desa terdiri dari kepala desa, perangkat desa, dan badan permusyawaratan desa. Pemerintah desa memiliki peran dalam membina kehidupan masyarakat desa, memelihara ketentraman, dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Materi musyawarah desa, teknik persidangan, dan tata tertib bpdArdi Susanto
Musyawarah Desa beserta Tata Tertib dan Teknik Persidangan yang dibawakan pada Bimbingan Teknis Kerjasama Pemda Barru dengan LP2M Universitas Hasanuddin yang dilaksanakan pada November 2018 di Hotel Denpasar Makassar
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan dan tata cara penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah sesuai peraturan Mendagri. Terdiri dari 6 tahapan yaitu persiapan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan, pelaksanaan forum perangkat daerah, perumusan rancangan akhir, dan penetapan. Juga dijelaskan mengenai perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan proses penyusunannya;
(2) RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berisi rancangan kerangka ekonomi, prioritas, dan rencana kerja serta pendanaan untuk satu tahun;
(3) Dokumen tersebut menjelaskan
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Pembangunan desa harus mengacu pada SDGs Desa dan hasil IDM untuk menjadi desa yang mandiri, adil dan sejahtera
2. SDGs Desa memberikan arah tujuan pembangunan desa yang lebih terarah dan terukur untuk mencapai kemakmuran dan kemandirian dengan melibatkan seluruh pihak di desa
3. Sebelum SDGs Desa, pembangunan desa belum terarah dan
Peraturan Desa ini menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Pencil tahun 2016-2019 yang mencakup visi, misi, program pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat Desa Pencil selama 6 tahun ke depan.
Dokumen tersebut merupakan peraturan desa tentang kedudukan keuangan kepala desa dan perangkat desa di Desa Seboro, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen. Peraturan ini mengatur sumber penghasilan, tunjangan, dan penerimaan lain bagi kepala desa dan perangkat desa.
PERATURAN DESA TENTANG TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDPemdes Wonoyoso
Peraturan Desa ini mengatur tentang tata tertib pelaksanaan musyawarah desa di Desa Wonoyoso, mencakup jenis musyawarah desa, tahapan pelaksanaannya, dan persiapan panitia musyawarah desa.
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...AaEkoPrasetyo
Peraturan Desa ini merupakan perubahan atas Peraturan Desa Pekuncen Nomor 10 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa tahun 2021. Perubahan ini dilakukan karena terjadi peristiwa yang mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
Website SITEKTONIK memberikan informasi mengenai sistem manajemen tanda tangan elektronik pemerintah Kabupaten Kebumen. Website ini memuat fitur-fitur seperti statistik penggunaan tanda tangan elektronik, mencari data pengguna, dan verifikasi dokumen elektronik yang ditandatangani secara digital.
MUSRENBANGDES PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN TAHUN 2024Pemdes Wonoyoso
[Ringkasan]
Berita acara musyawarah perencanaan pembangunan desa Wonoyoso tahun 2023 membahas prioritas program pembangunan dan penanggulangan kemiskinan untuk tahun 2024-2025. Acara ini dihadiri oleh perwakilan desa, lembaga swadaya masyarakat, dan instansi terkait. Hasilnya adalah kesepakatan program prioritas dan penganggaran untuk tahun berikutnya.
Evaluasi Perkembangan Desa tahun 2021 menunjukkan bahwa Desa Wonoyoso telah melaksanakan musyawarah desa dengan baik dan membahas berbagai hal terkait perencanaan pembangunan, peraturan desa, kerjasama dengan pihak luar, serta pembentukan BUMDes. Desa juga telah mengelola administrasi dengan baik dan memiliki pendapatan yang berasal dari berbagai sumber. [/ringkasan]"
Dokumen ini berisi data pokok desa WONOYOSO di Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Desa ini memiliki luas wilayah 128 ha dengan jumlah penduduk 3.086 jiwa yang mayoritas bekerja sebagai petani. Sarana dan prasarana yang tersedia antara lain dua sekolah dasar, empat masjid, dan jalan desa sepanjang 4,351 km.
Dokumen ini berisi data deskriptif tentang Desa Wonoyoso, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Desa ini memiliki luas wilayah 128 ha dengan jumlah penduduk 3.086 jiwa yang sebagian besar bekerja sebagai petani dan buruh tani. Fasilitas utama di desa ini antara lain kantor desa, sekolah dasar, dan beberapa sarana ibadah.
Petunjuk ini mengatur pelaksanaan Lomba Desa dan Kelurahan Tahun 2023 untuk mengevaluasi kinerja terbaik desa dan kelurahan sebagai contoh untuk percepatan pembangunan dan peningkatan motivasi inovasi pemerintahan desa. Lomba ini diselenggarakan berdasarkan undang-undang dan peraturan terkait untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa.
Evaluasi Perkembangan Desa tahun 2021 menyoroti beberapa bidang pemerintahan Desa Wonoyoso seperti administrasi desa, keuangan desa, akuntabilitas, dan inovasi. Desa ini memiliki 3.086 jiwa penduduk dan telah melaksanakan berbagai program pemberdayaan masyarakat serta melestarikan adat dan budaya setempat.
LAPORAN REALISASI APBDES DESA WONOYOSO TAHUN ANGGARAN 2021Pemdes Wonoyoso
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan pertanggungjawaban realisasi anggaran pendapatan dan belanja Desa Wonoyoso tahun 2021.
2. Terdapat perbedaan antara anggaran dan realisasi pada pendapatan dan belanja desa serta surplus anggaran.
3. Laporan tersebut disetujui oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa Wonoyoso.
1. KEPALA DESA WONOYOSO
KABUPATEN KEBUMEN
PERATURAN DESA WONOYOSO KECAMATANKUWARASAN
KABUPATEN KEBUMEN
NOMOR 6 TAHUN 2017
TENTANG
PUNGUTAN DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA WONOYOSO ,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 14 ayat (1) Peraturan Daerah
Kabupaten kebumen Nomor 8 Tahun 2017 yang berbunyi Segala
pungutan yang dilakukan Pemerintah Desa diatur dengan Peraturan
Desa;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dalam huruf a, maka
perlu menetapkan Peraturan Desa WONOYOSO Kecamatan
KUWARASAN Kabupaten Kebumen tentang Pungutan Desa.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
2. 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Inodnesia Nomor 5495);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan
Mulai berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi
Jawa Tengah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Repbulik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
8 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan
3. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman tekhnis Peraturan di Desa ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2093);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 18 Tahun 2001
tentang Pembentukan Kecamatan Sebagai Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2001 Nomor 34);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 1);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 8 Tahun 2007 tentang
Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 7);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan
Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun
2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen
Nomor 22);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 10
4. Tahun 2016 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian
Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2016
Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor
129);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2016 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 130);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 12 Tahun 2016
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2016 Nomor 12);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 8 Tahun 2017 tentang
Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen
Tahun 2017 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Kebumen Nomor 138);
20. Peraturan Desa WONOYOSO Kecamatan KUWARASAN Kabupaten
Kebumen Nomor 4 Tahun 2015 Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDes) Tahun 2016-2018, (Lembaran Desa
WONOYOSO Kecamatan KUWARASAN Kabupaten Kebumen Tahun
2015 Nomor 4);
21. Peraturan Desa WONOYOSO Kecamatan KUWARASAN Kabupaten
Kebumen Nomor 3 Tahun 2017 Susunan Organisasi dan Tata Kerja
(SOTK) Pemerintah Desa Tahun 2017, (Lembaran Desa WONOYOSO
Kecamatan KUWARASAN Kabupaten Kebumen Tahun 2017 Nomor 3).
5. Dengan Musyawarah Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA WONOYOSO
Dan
KEPALA DESA WONOYOSO
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA WONOYOSO TENTANG PUNGUTAN DESA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Kebumen.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Kebumen
4. Camat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai wilayah kerja di tingkat Kecamatan.
5. Desa adalah Desa WONOYOSO.
6. Desa adalah kesatuan masyarakat yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistim Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
7. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah desa
dan Badan Permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setyempat berdasarkan asal usul dan adatastiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya di singkat BPD adalah Lembaga yang
merupakan perwujudan demokrasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai
unsur Penyelenggara pemerintahan Desa
6. 9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
10. Kekayaan Desa adalah segala kekayaan dan sumber penghasilan dari dan bagi desa yang
bersangkutan.
11. Swadaya masyarakat adalah kemampuan dari masyarakat yang dengan kesadaran dan
inisiatif sendiri mengadakan usaha ke arah pemenuhan kebutuhan jangka pendek maupun
jangka panjang yang di butuhkan oleh masyarakat.
12. Partisipasi masyarakat adalah Peran serta masyarakat dengan kesadaran dan inisiatif sendiri
untuk melaksanakan suatu kegiatan.
13. Gotong – royong adalah bentuk kerja sama yang spontan dan sudah membudaya serta
mengandung unsur timbal balik yang bersifat suka rela antara warga desa dengan
Pemerintah Desa,untuk memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan kesejahteraan bersama.
14. Tanah Kas Desa adalah semua tanah yang dimiliki dan /atau di kuasai desa.,baik tanah
kemakmuran,tanah bengkok dan/atau atau tanah-tanah lainya.
15. Tanah kemakmuran adalah bagian dari tanah kas desa yang merupakan salah satu sumber
pendapatan desa untuk membiayai kegiatan pemerintahan,pembangunan dan
kemasyarakatan.
16. Tanah bengkok adalah bagian dari tanah kas desa yang merupakan salah satu sumber
pendapatan desa untuk membiayai kegiatan pemerintahan,pembangunan dan
kemasyarakatan.
17. Pungutan desa adalah segala pungutan baik berupa uang maupun barang yang dilakukan
oleh pemerintah desa kepada masyarakat desa berdasarkan pertimbangan kemampuan
sosial ekonomi masyarakat desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
18. Pologoro adalah salah satu jenis pungutan desa yang dibebankan kepada masyarakat atas
peralihan hak atas tanah.
19. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang dan
segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat di jadikan milik desa yang berhubungan
denagn pelaksanaan hak dan kewajiban.
20. Alih fungsi tanah kas desa adalah perubahan jenis dan/atau fungsi tanah desa tanpa
merubah status kepemilikan,seperti tanah pertanian menjadi tanah non pertanian atau
sebaliknya,yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan desa.
7. 21. Pengelolaan sumber pendapatan desa adalah kegiatan dan tindakan tehadap kekayaan desa
yang meliputi perencanaan penentuan kebutuhan, penganggaran, pengadaan,
penyimpanan,inventarisasi,pengembangan,pengendalian,pemeliharaan, pengamanan,
pemanfaatan, perubahan status hukum dan penata
usahaan.
22. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APB Desa adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan desa yang di bahas dan di setujui bersama oleh Pemerintah
Desa da BPD yang ditetapkan dengan peraturan desa.
23. Alokasi dana desa adalah dana yang alokasikan oleh pemerintah daerah untuk desa,yang
bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh
daerah.
24. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dana/atau menyerahkan sebagian
harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selama sesuai dengan kepentingannya guna
keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.
25. Pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara
memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan,
tanaman dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah.
BAB II PUNGUTAN
DESA
Pasal 2
(1) Desa berwenang melakukan pungutan desa.
(2) Pungutan Desa yang telah dipungut oleh Pemerintah Desa tidak dapat diambil alih oleh
Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Daerah.
Pasal 3
Sumber penerimaan Negara, Provinsi dan Daerah yang berada di Desa baik pajak maupun
retribusi yang sudah dipungut oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Daerah
tidak dibenarkan adanya pungutan tambahan oleh Pemerintah Desa.
8. BAB II
OBJEK DAN SUBJEK PUNGUTAN
Pasal 2
Objek Pungutan Desa adalah sebagai berikut :
a. Pungutan yang berasal dari iuran warga sesuai dengan mata pencaharian, Hasil
Pertanian/perkebunan masyarakat Desa berdasarkan kemampuan ekonomi masyarakat.
b. Pungutan yang berasal dari Restibusi Objek Wisata.
c. Pungutan tentang Pologoro.
Pasal 3
(1) Obyek Pungutan Desa terdiri atas :
d. Pungutan yang berasal dari iuran warga sesuai dengan mata pencaharian masyarakat
Desa berdasarkan kemampuan ekonomi masyarakat.
e. Pologoro.
f. pungutan atas jasa usaha seperti: pemandian umum, wisata desa, pasar desa, pendirian
usaha, portal jalan dan lain-lain; dan
g. pungutan lainnya sesuai kewenangan Desa
(2) Besaran Pologoro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling tinggi sebesar 2 % (dua
perseratus) dari NJOP.
(3) Besaran Pologoro sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit sebesar Rp 200.000,00
(dua ratus ribu rupiah).
(4) Besaran pologoro sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikecualikan pada pembagian waris
paling tinggi sebesar 1% (satu perseratus) dari NJOP.
(5) Pologoro sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib mempertimbangkan prinsip keadilan
dan keseimbangan, kemampuan masyarakat dan kondisi Desa yang bersangkutan
(6) Pologoro sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikecualikan pada:
a. pemberian hibah;
b. transaksi jual beli pada tanah yang telah bersertifikat;
c. pengadaan tanah untuk kepentingan umum; dan
9. d. pengadaan tanah dalam rangka tukar menukar tanah kas Desa.
Pasal 4
Subjek Pungutan Desa adalah orang/perseorangan atau Badan Organisasi yang membutuhkan.
BAB IV WILAYAH
PUNGUTAN
Pasal 5
Pungutan hanya berlaku di Wilayah Desa WONOYOSO Kecamatan KUWARASAN
Kabupaten Kebumen
BAB V
TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PEMBAYARAN
Pasal 6
Pungutan dipungut setelah surat menyurat/dokumen dibuat/diterbitkan.
Pasal 7
(1) Wajib Pungut wajib membayar Pungutan secara lunas kepada Petugas di Kantor Desa/ Balai
Desa yang berwenang atau tempat lain sesuai ketentuan yang berlaku.
(2) Setiap pembayaran pungutan harus diberikan tanda bukti pembayaran berupa kwitansi.
(3) Bilamana wajib pungut tidak membayar biaya tepat pada waktunya atau kurang dalam
membayar, maka dikenakan sanksi berupa tidak diberikannya surat tersebut kepada
pemohon.
Pasal 8
(1) Hasil Pungutan dilaporkan setiap 3 (tiga) bulan sekali oleh Bendahara Desa kepada
Kepala Desa.
10. (2) Kepala Desa memeriksa Bendahara Desa, untuk kemudian diterbitkan Berita Acara
Pemeriksaan setiap 3 (tiga) bulan
BAB VI
BESARAN TARIF PUNGUTAN
Pasal 9
Besaran tarif sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Pungutan yang berasal dari iuran warga sesuai dengan mata pencaharian masyarakat
Desa ditetapkan Untuk swadaya Masyarakat yang tidak tetap waktu dan kebutuhannya
ditentukan secara musyawarah.
b. Pungutan yang berasal dari obyek usaha desa ditetapkan sebagai berikut :
a. Pendirian Usaha Penggilingan padi (Selip Padi) Rp. 100.000;
b. Pendirian usaha Penggergajian (benso) Rp. 100.000;
c. Pendirian Home Industri rumah tangga berskala besar Rp.
200.000;
d. Restribusi Obyek Wisata :
i. Tiket Masuk sebesar Rp. 5.000;
ii. Parkir Kendaraan bermotor roda Rp. 2.000;
iii. Parkir Kendaraan bermotor roda Rp. 5.000;
e. Portal jalan desa sekali masuk :
i. Kendaraan bermotor angkutan barang roda 4 Rp. 5.000;
ii. Kendaraan bermotor angkutan barang lebih dari roda 4 Rp. 10.000;
f. Petani Kelengkeng Pengguna air Embung 2 % dari hasil panen
g. Pengguna Air bersih :
i. Pemakaian sampai 30 m3 Rp. 5.000; satu bulan
ii. Pemakaian lebih dari 30 m3 dalam 1 bulan dikenakan tarif Rp. 250 per m3
h. Kepemilikan Usaha (Traktor,Selip Padi pertahunan) Rp. 25.000
c. Pungutan berasal dari izin penggunaan fasilitas umum ditetapkan sebagai berikut:
a. Pengelolaan aset Desa
11. 1. Tanah milik Desa yang peruntukannya untuk kesejahteraan Kepala Desa,
dipergunakan untuk kesejahteraan Mantan Kepala Desa akan mendapatkan
1/
8 (seperdelapan) dari luas tanah yang ada sekarang, sebelum ada
penggantian jabatan Kepala Desa baru.
2. Tanah milik Desa atau di sebut dengan tanah ge-ge dikelola oleh Desa untuk
kepentingan umum.
3. Material / Galian C yang berada di Wilayah Desa WONOYOSO hanya
digunakan untuk Pembangunan yang ada di Desa sendiri.
b. Sewa peralatan/perlengkapan milik Desa per paket Rp 100.000,-
c. Sewa gedung pertemuan/Balai Desa untuk keperluan hajatan per hari Rp.
500.000,-
d. Pungutan yang berasal dari obyek Pajak Bumi Bangunan (PBB) atau yang sering
disebut janggolan,untuk tanah basah (sawah) maupun tanah kering (tegalan) akan
dikenai janggol 1.000 ( per SPPT)
e. Pungutan berasal dari izin kegiatan :
1. Pengeras Suara bagi Pengusaha. Rp. 25,000
2. Pengeras suara dan hiburan ringan bagi Rp. 50,000
Pengusaha.
3. Hiburan atau tanggapan kesenian akbar Rp. 150,000
bagi Pengusaha.
5. izin memotong hewan besar Rp. 100.000
6. izin jual hewan besar
a. Kategori Indukan Rp. 25.000
b. Kategori anakan Rp. 15.000
7. Surat izin tebang kayu dilindungi bagi Rp. 50.000
Pengusaha
8. Rias Pengantin Pengusaha per kegiatan Rp. 25.000
12. BAB VII
PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN PUNGUTAN
Pasal 1O
(1) Hasil Pungutan Desa sebagaimana dimksud pasal 2 merupakan pendapatan asli Desa.
(2) Perencanaan penggunaan dan pengelolaan hasil pungutan sebagaimana dimaksud pasal 2
ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
(3) Semua pendapatan dan Pengeluaran yang berasal dari Pungutan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dimasukan ke dalam buku Kas Umum Desa.
(4) Pungutan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 tidak dibenarkan digunakan untuk
membiayai kegiatan lain dari rencana yang telah ditetapkan.
(5) Hasil Pungutan Desa dipergunakan untuk kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan,
Pembangunan dan Kemasyarakatan Desa.
BAB VIII
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGAWASAN
Pasal 11
(1) Pertanggungjawaban dan Pengawasan Pendapatan Desa yang berasal dari Pungutan Desa
dilaksanakan sesuai mekanisme yang ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan
disampaikan dalam Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa.
(2) Pengawasan terhadap pelaksanaan sebgaimana dimaksud ayat (1) dilakukan oleh Badan
Permusyawaratan Desa (BPD).
Pasal 12
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang mengenai pelaksanaan dan hal-
hal yang mendesak akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa.
13. BAB IX
PENUTUP
Pasal 13
Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, Peraturan Desa Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Pungutan Desa WONOYOSO dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
Pasal 14
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
Agar masyarakat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Desa WONOYOSO
Ditetapkan di WONOYOSO
pada tanggal 20 Desember 2017
Diundangkan di WONOYOSO
pada tanggal 20 Desember 2017 PLT.
SEKRETARIS DESA WONOYOSO,
ttd.
INDRA SUPRIYATNO
BERITA DESA WONOYOSO TAHUN 2017 NOMOR 6