Dokumen tersebut membahas struktur kimia dan sifat-sifat benzena (C6H6), termasuk teori struktur menurut Kekule dan Pauling, tata nama senyawa turunan benzena, kestabilannya, serta bahaya dan tindakan pertolongan pertama jika terpapar benzena.
Modul ini membahas analisis kualitatif bahan secara karakterisasi fisis dan metode H2S. Analisis fisis meliputi pengamatan warna, bentuk, kelarutan, titik didih, indeks bias, titik leleh dan reaksi nyala. Analisis dengan H2S meliputi pengidentifikasian kation dan anion. Materi dibahas dalam dua kegiatan belajar.
Salam Penulis : Trisna Bagus Firmansyah,
Jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jangan lupa like dan Share, berbagi ilmu tidak akan mengurangi ilmu kita kok :)
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasiMuhammad Luthfan
Mata kuliah tentang Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi. Cari lebih banyak lagi di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-2.html
Analisis kation golongan satu dilakukan dengan mereaksikan larutan contoh dengan HCl untuk membentuk endapan klorida dari Ag+, Hg2+, dan Pb2+. Kation-kation tersebut kemudian diidentifikasi melalui reaksi berikut: Pb2+ dengan K2CrO4 membentuk endapan kuning, Hg2+ dengan NH4OH membentuk endapan hitam, dan Ag+ dengan HNO3 membentuk endapan putih.
penyelelesaian so'al Responsi Kimia Analisa
1. 0,6025 gram sampel garam klorida dilarutkan dalam air dan kloridanya diendapkan dengan menambahkan perak nitrat berlebih. Endapan perak klorida disaring, dicuci, dikeringkan dan ditimbang. Ternyata beratnya 0,7134 gram. Hitunglah persentase klorida dalam sampel.
2. 0,3542 g sampel Na2CO3 murni dilarutkan dalam air dan dititrasi dengan HCl. Untuk mencapai TAT diperlukan 30,23 mL larutan HCl.
Modul ini membahas analisis kualitatif bahan secara karakterisasi fisis dan metode H2S. Analisis fisis meliputi pengamatan warna, bentuk, kelarutan, titik didih, indeks bias, titik leleh dan reaksi nyala. Analisis dengan H2S meliputi pengidentifikasian kation dan anion. Materi dibahas dalam dua kegiatan belajar.
Salam Penulis : Trisna Bagus Firmansyah,
Jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jangan lupa like dan Share, berbagi ilmu tidak akan mengurangi ilmu kita kok :)
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasiMuhammad Luthfan
Mata kuliah tentang Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi. Cari lebih banyak lagi di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-2.html
Analisis kation golongan satu dilakukan dengan mereaksikan larutan contoh dengan HCl untuk membentuk endapan klorida dari Ag+, Hg2+, dan Pb2+. Kation-kation tersebut kemudian diidentifikasi melalui reaksi berikut: Pb2+ dengan K2CrO4 membentuk endapan kuning, Hg2+ dengan NH4OH membentuk endapan hitam, dan Ag+ dengan HNO3 membentuk endapan putih.
penyelelesaian so'al Responsi Kimia Analisa
1. 0,6025 gram sampel garam klorida dilarutkan dalam air dan kloridanya diendapkan dengan menambahkan perak nitrat berlebih. Endapan perak klorida disaring, dicuci, dikeringkan dan ditimbang. Ternyata beratnya 0,7134 gram. Hitunglah persentase klorida dalam sampel.
2. 0,3542 g sampel Na2CO3 murni dilarutkan dalam air dan dititrasi dengan HCl. Untuk mencapai TAT diperlukan 30,23 mL larutan HCl.
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
Laporan praktikum kimia mengenai pengenalan gugus fungsi fenol dan asam karboksilat. Tujuannya adalah mengetahui perbedaan golongan senyawa organik berdasarkan gugus fungsinya, sifat kimia dan fisika golongan tersebut, serta reaksi yang terjadi. Dilakukan uji kelarutan, uji khas fenol dengan NaOH dan FeCl3, serta uji khas asam format dan asetat dengan berbagai zat kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi kimia sebagai metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan standar. Dibahas pula peralatan dan prosedur titrasi asam-basa seperti penggunaan buret, erlenmeyer, indikator, serta reaksi antara asam dan basa.
PERKA BPOM HK.03.1.23.08.11.07331 Tahun 2011 Metode Analisis KosmetikaGuide_Consulting
Peraturan ini menetapkan metode analisis untuk menguji cemaran mikroba dalam kosmetika, termasuk penetapan angka kapang dan khamir serta uji efektivitas pengawet. Metode yang ditetapkan meliputi prosedur inkubasi sampel pada media selektif diikuti dengan penghitungan koloni untuk menentukan jumlah mikroba.
1. Dokumen berisi daftar nama anggota kelompok 4 dan reaksi identifikasi kation golongan I, II, dan III seperti timbal, merkurium, perak, tembaga, arsenik, stibium, dan timah.
2. Kation-kation tersebut dapat diidentifikasi melalui reaksi dengan hidrogen sulfida, larutan amonia, natrium hidroksida, kalium iodida, dan logam lain seperti zink, timah, dan besi.
3. Reaksi-
Dokumen tersebut membahas tentang air sadah, yaitu air yang mengandung ion kalsium dan magnesium dalam jumlah tinggi. Air sadah dapat berasal dari tanah atau batuan yang mengandung mineral tersebut, seperti batu kapur. Air sadah dapat menyebabkan beberapa masalah seperti borosnya penggunaan sabun dan timbulnya endapan di dalam ketel. Ada beberapa cara untuk menghilangkan kesadahan air, seperti proses soda-kapur,
Metode pemisahan campuran homogen meliputi absorpsi, adsorpsi, destilasi, kromatografi, evaporasi, kristalisasi, sublimasi, dan ekstraksi. Setiap metode memisahkan komponen campuran berdasarkan perbedaan sifat fisik atau kimia antara komponen tersebut seperti ukuran partikel, titik didih, kelarutan, dan kemampuan menyublim.
Dokumen tersebut membahas tentang logam alkali tanah, mulai dari berilium hingga radium. Logam-logam tersebut memiliki sifat kimia yang mirip namun bereaksi semakin kuat dari berilium ke barium. Senyawa-senyawa alkali tanah umumnya sukar larut dalam air.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
Praktikum membuat nitrobenzene melalui nitrasi benzene dengan asam nitrat dan asam sulfat sebagai katalis. Produk utama nitrobenzene dimurnikan dengan distilasi dan sifatnya diuji.
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiIsponi Umayah
Dokumen tersebut membahas tentang penanaman dan isolasi mikroba, meliputi berbagai teknik penanaman bakteri aerob dan anaerob serta isolasi berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, jamur, aktinomisetes, dan algae dari berbagai sumber dengan berbagai metode. Dokumen ini juga menjelaskan pengamatan koloni mikroba dan cara memelihara biakan mikroba yang telah diisolasi.
Bab 5 membahas struktur dan sifat-sifat benzena beserta turunannya, termasuk tata nama dan reaksi penting benzena seperti halogenasi, nitrasi, dan sulfonasi. Bab ini juga menjelaskan kegunaan benzena dan beberapa turunannya seperti toluena, fenol, asam salisilat, dan anilina dalam industri dan keseharian.
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom karbon. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Alkana memiliki sifat nonpolar, tidak larut dalam air, dan memiliki titik didih rendah. Beberapa contoh alkana adalah metana yang merupakan bahan bakar gas alam, dan karbon tetraklorida yang digunakan sebagai zat pemadam api.
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
Laporan praktikum kimia mengenai pengenalan gugus fungsi fenol dan asam karboksilat. Tujuannya adalah mengetahui perbedaan golongan senyawa organik berdasarkan gugus fungsinya, sifat kimia dan fisika golongan tersebut, serta reaksi yang terjadi. Dilakukan uji kelarutan, uji khas fenol dengan NaOH dan FeCl3, serta uji khas asam format dan asetat dengan berbagai zat kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi kimia sebagai metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan standar. Dibahas pula peralatan dan prosedur titrasi asam-basa seperti penggunaan buret, erlenmeyer, indikator, serta reaksi antara asam dan basa.
PERKA BPOM HK.03.1.23.08.11.07331 Tahun 2011 Metode Analisis KosmetikaGuide_Consulting
Peraturan ini menetapkan metode analisis untuk menguji cemaran mikroba dalam kosmetika, termasuk penetapan angka kapang dan khamir serta uji efektivitas pengawet. Metode yang ditetapkan meliputi prosedur inkubasi sampel pada media selektif diikuti dengan penghitungan koloni untuk menentukan jumlah mikroba.
1. Dokumen berisi daftar nama anggota kelompok 4 dan reaksi identifikasi kation golongan I, II, dan III seperti timbal, merkurium, perak, tembaga, arsenik, stibium, dan timah.
2. Kation-kation tersebut dapat diidentifikasi melalui reaksi dengan hidrogen sulfida, larutan amonia, natrium hidroksida, kalium iodida, dan logam lain seperti zink, timah, dan besi.
3. Reaksi-
Dokumen tersebut membahas tentang air sadah, yaitu air yang mengandung ion kalsium dan magnesium dalam jumlah tinggi. Air sadah dapat berasal dari tanah atau batuan yang mengandung mineral tersebut, seperti batu kapur. Air sadah dapat menyebabkan beberapa masalah seperti borosnya penggunaan sabun dan timbulnya endapan di dalam ketel. Ada beberapa cara untuk menghilangkan kesadahan air, seperti proses soda-kapur,
Metode pemisahan campuran homogen meliputi absorpsi, adsorpsi, destilasi, kromatografi, evaporasi, kristalisasi, sublimasi, dan ekstraksi. Setiap metode memisahkan komponen campuran berdasarkan perbedaan sifat fisik atau kimia antara komponen tersebut seperti ukuran partikel, titik didih, kelarutan, dan kemampuan menyublim.
Dokumen tersebut membahas tentang logam alkali tanah, mulai dari berilium hingga radium. Logam-logam tersebut memiliki sifat kimia yang mirip namun bereaksi semakin kuat dari berilium ke barium. Senyawa-senyawa alkali tanah umumnya sukar larut dalam air.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
Praktikum membuat nitrobenzene melalui nitrasi benzene dengan asam nitrat dan asam sulfat sebagai katalis. Produk utama nitrobenzene dimurnikan dengan distilasi dan sifatnya diuji.
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiIsponi Umayah
Dokumen tersebut membahas tentang penanaman dan isolasi mikroba, meliputi berbagai teknik penanaman bakteri aerob dan anaerob serta isolasi berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, jamur, aktinomisetes, dan algae dari berbagai sumber dengan berbagai metode. Dokumen ini juga menjelaskan pengamatan koloni mikroba dan cara memelihara biakan mikroba yang telah diisolasi.
Bab 5 membahas struktur dan sifat-sifat benzena beserta turunannya, termasuk tata nama dan reaksi penting benzena seperti halogenasi, nitrasi, dan sulfonasi. Bab ini juga menjelaskan kegunaan benzena dan beberapa turunannya seperti toluena, fenol, asam salisilat, dan anilina dalam industri dan keseharian.
Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom karbon. Rumus umum alkana adalah CnH2n+2. Alkana memiliki sifat nonpolar, tidak larut dalam air, dan memiliki titik didih rendah. Beberapa contoh alkana adalah metana yang merupakan bahan bakar gas alam, dan karbon tetraklorida yang digunakan sebagai zat pemadam api.
Alkuna adalah golongan hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda tiga antar atom karbon. Wujudnya bervariasi dari gas hingga padatan tergantung panjang rantai karbonnya. Alkuna tidak larut dalam air namun larut dalam pelarut organik. Ikatannya yang tidak jenuh membuat alkuna bereaksi dengan berbagai pereaksi. Alkuna digunakan sebagai bahan bakar las dan bahan awal senyawa organik lain.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa aromatik benzena dan turunannya. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang struktur dan sifat benzena, teori resonansi benzena, tata nama benzena tersubstitusi, dan reaksi substitusi elektrofilik pada benzena.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur, tatanama, aromatisitas, dan reaksi substitusi elektrofilik senyawa benzena. Secara singkat, dibahas tentang struktur benzena menurut Kekule dan model ikatan valensi, contoh senyawa aromatik heterosiklik, tatanama benzena monosubstitusi, disubstitusi, dan polisubstitusi, serta reaksi substitusi elektrofilik seperti halogenasi, nitrasi, sulfonasi, dan Friedel-Crafts
Keton adalah senyawa organik yang memiliki gugus karbonil pada molekulnya. Keton dapat dihasilkan melalui beberapa proses seperti oksidasi alkil benzena dan adisi aldol. Meskipun keton memiliki berbagai manfaat, konsumsi berlebih dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Kimia organik mempelajari senyawa karbon dan turunannya. Dokumen ini membahas tentang sejarah, klasifikasi, dan contoh senyawa organik seperti alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, aromatik, dan turunan benzena. Struktur dan sifat senyawa organik ditentukan oleh ikatan kimia antara atom-atom karbon dan hidrogen serta gugus-gugus fungsional lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan alkena. Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang tidak reaktif kecuali terhadap oksigen dan halogen dalam kondisi tertentu. Alkena adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon dan lebih reaktif karena ikatan rangkap tersebut. Dokumen ini juga membahas struktur, sifat fisik, dan penamaan dari alkana dan alkena.
Benzena dan turunannya merupakan senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan berbagai jenis kanker. Benzena pertama kali diisolasi pada tahun 1825 dan memiliki struktur cincin heksagonal. Terdapat berbagai jenis substitusi pada benzena seperti monosubstitusi, disubstitusi, dan polisubstitusi. Reaksi substitusi elektrofilik merupakan reaksi yang umum terjadi pada benzena.
Benzena dan turunannya merupakan senyawa aromatik yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Benzena diklasifikasikan sebagai zat karsinogenik dan dapat menyebabkan berbagai jenis kanker. Benzena dan turunannya dapat mengalami berbagai reaksi substitusi elektrofilik seperti halogenasi, nitrasi, sulfonasi, dan reaksi Friedel-Crafts.
1) PGN akan membangun infrastruktur penyaluran gas ke KIT Batang secara bertahap untuk menyuplai kebutuhan gas tenant di kawasan tersebut, termasuk PT KCC Glass dan PT RKI.
2) Pembangunan infrastruktur awal akan meliputi pipa distribusi sepanjang 7 km dan MRS untuk beberapa pelanggan.
3) PGN juga akan mempersiapkan koneksi masa depan untuk mendukung ekspansi kebutuhan gas di KIT Batang.
Dokumen ini membahas tentang High Performance Liquid Chromatography (HPLC) yang merupakan teknik kromatografi cair berkinerja tinggi. HPLC menggunakan fase gerak berupa cairan dan bahan isian kolom yang umumnya terbuat dari silika. Prosesnya melibatkan pompa bertekanan tinggi, kolom berisi bahan isian, dan detektor untuk menganalisis sampel. Pelarut yang sering digunakan antara lain air, metanol, dan asetonitril.
Dokumen tersebut membahas tentang Hydride Generation Atomic Absorption Spectroscopy (HGAAS) yang merupakan teknik analisis untuk metaloid. HGAAS memiliki kelebihan dibandingkan AAS karena interferensi dan sensitivitas yang lebih rendah, serta biaya yang lebih murah dibandingkan ICP. HGAAS bekerja dengan membentuk hidrida volatil dari sampel yang dicampur dengan borohidrida natrium dan asam klorida sebelum dianalisis menggunakan
Dokumen tersebut menjelaskan tentang spektrofotometer serapan atom (atomic absorption spectrophotometer/AAS) yang digunakan untuk menganalisis kandungan logam dalam suatu sampel. AAS bekerja dengan cara memanaskan sampel hingga teratomisasi, kemudian mengukur absorbsi radiasi oleh atom-atom logam bebas tersebut pada panjang gelombang khas masing-masing unsur logam. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode penyiapan samp
Dokumen tersebut membahas tentang radiasi elektromagnetik dan sifat-sifatnya. Radiasi elektromagnetik memiliki sifat gelombang dan partikel yang disebut foton, dan dapat dijelaskan melalui frekuensi, panjang gelombang, dan kecepatannya. Radiasi elektromagnetik memiliki berbagai daerah spektrum yang berbeda panjang gelombang dan frekuensinya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang kromatografi sebagai metode analisis yang paling umum dan berdaya guna untuk memisahkan zat-zat dalam suatu sampel. Terdapat dua fase yang tidak dapat bercampur yaitu fase bergerak dan fase diam. Beberapa jenis kromatografi dijelaskan beserta prinsip kerjanya."
Karbohidrat adalah senyawa organik yang penting dalam makhluk hidup. Terdiri atas monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida seperti glukosa dan fruktosa merupakan blok pembangun karbohidrat lainnya. Polisakarida seperti pati dan selulosa berperan sebagai penyimpan energi dan penopang jaringan. Karbohidrat mengalami berbagai reaksi kimia seperti oksidasi, pembentukan
This document discusses the production and uses of halogenated aromatic compounds. It describes the chlorobenzene plant process which produces mono-chlorobenzene, para di-chlorobenzene, ortho di-chlorobenzene, and tri-chlorobenzene. It also discusses the distillation system and monochlorobenzene separator. Other halogenated aromatics discussed include fluorobenzene, bromobenzene, and iodobenzene along with their common uses.
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor DayaYusrizal Azmi
Dokumen tersebut membahas tentang listrik satu fase dan perbaikan faktor daya. Ia menjelaskan konsep dasar listrik satu fase, besaran-besaran seperti daya aktif, reaktif dan semu, serta manfaat pemasangan kapasitor pengkoreksi faktor daya untuk meningkatkan efisiensi sistem listrik dan mengurangi beban biaya konsumen dan produsen listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya listrik dan keselamatan listrik di fasilitas industri. Ia menjelaskan jenis bahaya listrik, efek sengatan listrik, pencegahan bahaya melalui isolasi, grounding, dan sirkuit proteksi, serta tindakan penyelamatan dan pertolongan pertama bagi korban sengatan listrik.
4. STRUKTUR BENZENA
Berdasarkan rumus molekulnya (C6H6) para pakar
kimia saat itu berpendapat bahwa senyawa ini
memiliki ikatan tak jenuh yang lebih banyak dari
alkena atau alkuna. Oleh karena itu, diusulkanlah
beberapa rumus struktur benzena seperti :
1. Rumus struktur benzena menurut August Kekule
2. Teori resonansi Linus Pauling
5. Kekule
Tahun 1865 Friederich
August Kekule mengusulkan
struktur benzena sebagai
cincin heksagonal yang
terdiri dari 6 atom C dengan
ikatan tunggal dan rangkap.
3 yang bergantian antara
atom-atom C. Jadi, terdapat
3 ikatan tunggal dan 3
ikatan rangkap dua dalam
struktur benzena. Setiap
karbon terikat pada sebuah
hydrogen.
6. Linus Pauling
Pada tahun 1931, Linus Pauling merumuskan
struktur benzena sebagai struktur yang berada di
antara dua struktur kekule yang memungkinkan
struktur ini disebut hibrid resonansi : Ikatan pada
cincin heksagonal berada diantara ikatan tunggal
dan ikatan rangkap yang dilambangkan dengan
lingkaran di dalamnya.
7. 6 atom karbon pada benzena tersusun secara siklik
membentuk segienam beraturan dengan sudut
ikatan masing-masing 120°
Ikatan antara atom karbon adalah ikatan rangkap
dua dan tunggal bergantian (terkonjugasi), bersifat
tak jenuh
Ikatan rangkap tidak terlokalisasi pada karbon
tertentu melainkan dapat berpindah-pindah
(terdelokalisasi) disebut resonansi
8. TATA NAMA
1. Menambahkan awalan
gugus substituen
diikuti nama benzena.
2. Senyawa turunan
benzena dari hasil
monosubstitusi lebih
banyak dikenal dengan
nama lazim atau nama
turunannya. Nama
lazim ini digunakan
sebagai dasar
penamaan pada hasil
substitusi benzena.
Cl Br I NO2
Klorobensena Bromobensena Iodobensena Nitrobensena
9. 3. Jika terdapat 2 substituen, dapat digunakan awalan o-
(orto), m-(meta), atau p-(para) untuk menyatakan
masingh-masing pada posisi (1,2); (1,3); dan (1,4)
4. Jika gugus alkil berukuran kecil (atom C6) maka gugus
alkil diambil sebagai substituen dan benzena sebagai
induknya
10. 5. Jika alkil berukuran besar (atom C6) maka
benzena dinyatakan sebagai substituen dan
alkil sebagai rantai induknya.
12. Garis Putus-putus : Prediksi
Garis Tebal : Yang sebenarnya
Benzene yang sebenarnya lebih stabil sekitar 152 kJ/ mol dibandingkan dengan
perkiraan perubahan entalpi dari struktur benzena yang diperkirakan Kekule
13. Sifat Fisika
Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna.
Benzena tidak dapat larut dalam pelarut polar seperti air
tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau nonpolar
seperti eter dan tetraklorometana.
Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar
Memiliki bau yang khas dan mudah menguap
Larut dalam berbagai pelarut organik
Dapat membentuk campuran azeotrop dengan air
Benzena berwujud cair pada suhu ruang (27oC).
Titik didih benzena : 80,1oC, Titik leleh benzena : -5,5oC
Memiliki densitas : 0,8786 g/cm3
Rumus Molekul : C6H6
14. Sifat Kimia
Merupakan senyawa nonpolar.
Bersifat toksik – karsinogenik (hanya digunakan untuk
kebutuhan industri)
Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan
menghasilkan banyak jelaga
Jenis reaksi kimia pada benzena umumnya adalah reaksi
substitusi.Reaksi substitusi dapat berlangsung pada suhu
tinggi, atau lebih umum menggunakan katalis agar dapat
berlangsung pada suhu rendah.
Tidak mudah diadisi (ikatan rangkap dua C-C dalam benzena
terdelokalisasi dan membentuk cincin yang kuat terhadap
reaksi kimia sehingga tidak mudah diganggu) - Contoh
reaksinya: halogenasi, sulfonasi, nitrasi, alkilasi.
15.
16. Bahaya yg disebabkan Benzena :
Cairan dan uapnya mudah terbakar
Dapat menyebabkan iritasi kulit
Dapat menyebabkan iritasi pada mata
Membahayakan kesuburan dan janin
Uapnya dapat menyebabkan ngantuk dan
pusing
Berbahaya jika terpapar terus-menerus dan
dalam jangka waktu lama
Menyebabkan pencemaran air dalam jangka
waktu yg lama
17. First Aid
Jika uap benzena terhirup, maka segera
hirup udara segar, jika merasakan sesak
terhenti maka berikan napas buatan atau
masker oksigen
Jika terkena kulit, maka cuci dengan air yg
banyak dan olesi polietilen glikol 400
Jika terkena mata, maka bilaslah dengan air
keran yang mengalir tidak terlalu deras
Jika tertelan, maka jangan dipaksa untuk
muntah
18. Tindakan Penanggulangan Kebakaran
Media pemadam : CO2, busa
Saat memadamkan api : gunakan alat pelindung
pernapasan, dan hindari kontak dengan kulit
Tindakan Penanggulangan Jika Tertumpah
• Jangan menghirup uapnya, pastikan ventilasi
memadai. Hindari kontak langsung dengan kulit
• Jangan dibuang ke saluran pembuangan
Penyimpanan dan Penanganan Bahan Bekerja di
ruang asam
• Jauhi dari nyala terbuka, sumber panas atau
listrik
19. APD
Alat Pelindung Diri
Pelindung pernapasan : Filter A-(P2)
Sarung tangan : bahan vitron (kontak
penuh), bahan karet nitril (kontak percikan)
Kaca mata pengaman
Gunakan krim pelindung kulit
Segera lepaskan pakaian / jas lab ketika
terkontaminasi bahan
Cuci tangan dan muka setelah bekerja
dengan bahan tersebut