SlideShare a Scribd company logo
Alkuna 
Sifat fisik dan kimia alkuna 
Wujud Alkuna 
Tiga alkuna dengan rantai anggota terpendek (etuna, propuna, dan butuna) merupakan gas tak 
berwarna dan tak berbau. Adanya pengotor berupa gas fosgen (ClCOCl), etuna (asetilena) berbau seperti 
bawang putih. Delapan anggota selanjutnya berwujud cair, dan jika rantai semakin panjang maka wujud 
alkuna adalah padatan pada tekanan dan temperatur standar. Semua alkuna mempunyai massa jenis 
lebih kecil daripada air. 
Kelarutan Alkuna 
Alkuna tidak larut dalam air, namun cukup larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, dan karbon 
tetraklorida. 
Titik Leleh dan Titik Didih Alkuna 
Titik leleh dan titik didih alkuna semakin meningkat seiring dengan kenaikan massa molekul. Selain itu, 
titik leleh dan titik didih alkuna dipengaruhi oleh percabangan, seperti halnya alkana dan alkena. Contoh 
titik leleh alkuna adalah: 
Senyawa Titik Leleh (ºC) 
etuna -83 
propuna -27 
1-butuna 8 
2-butuna 29 
1-pentuna 48 
2-pentuna 55 
Golongan alkuna
Pengertian Alkuna 
Alkuna adalah suatu golongan hidrokarbon alifatik yang mempunyai gugus fungsi berupa ikatan ganda 
tiga karbon-karbon (-C≡C-). Seperti halnya ikatan rangkap dalam alkena, ikatan ganda tiga dalam alkuna 
juga disebut ikatan tidak jenuh. Ketidakjenuhan ikatan ganda tiga karbon-karbon lebih besar daripada 
ikatan rangkap. Oleh karena itu kemampuannya bereaksi dengan pereaksi -peraksi yang dapat bereaksi 
dengan alkena juga lebih besar. Hal inilah yang menyebabkan golongan alkuna memiliki peranan khusus 
dalam sintesis senyawa organik. 
Struktur Alkuna 
Alkuna merupakan golongan hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda tiga (istilah "ganda tiga" digunakan 
untuk membedakan "rangkap dua" milik alkena). Dengan demikian alkuna juga termasuk hidrokarbon 
tidak jenuh. Rumus umum untuk senyawa alkuna adalah CnH2n-2. Karena sebuah senyawa alkuna 
memiliki minimal satu ikatan ganda tiga, maka senyawa alkuna yang paling kecil adalah etuna (C2H2) 
dengan rumus struktur HC≡CH. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa bentuk tiga dimensi dari etuna 
adalah linier, dengan sudut ikatan sebesar 180º dengan panjang ikatan sebesar 0,121 nm. 
Tumpang Tindih Orbital Alkuna 
Teori ikatan valensi (Valence Bond Theory) mengatakan bahwa ikatan ganda tiga merupakan hasil 
bentukan dari tumpang tindih orbital hibridisasi sp dari atom-atom karbon yang bersebelahan. Dengan 
demikian akan terbentuk ikatan sigma (σ) dan ikatan pi (π). Ikatan tersebut terbentuk dari tumpah tindih 
dua buah orbital 2py yang bersifat paralel, dan sebuah ikatan pi (π) kedua yang terbentuk dari tumpah 
tindih orbital 2pz yang juga bersifat paralel. 
Spektrum Alkuna 
Spektrum IR Alkuna 
Frekuensi uluran C≡C alkuna terjadi pada 2100-2250 cm-1 (4,4-4,8 μm). Absorpsi ini sangat lemah dan 
mudah terbenam dalam bisingan (crowded) latar belakang spektrum. Namun tak ada gugus yang 
menyerap di daerah ini kecuali C≡N (gugus nitril) dan Si -H. Frekuensi uluran ≡C-H dijumpai pada kira-kira 
3300 cm-1 (3,0 μm)sebagai suatu peak yang tajam. 
Spektrum NMR Alkuna 
Suatu alkuna dengan tipe RC≡CR tak mempunyai proton yang bersifat asetilenik. Dengan demikian 
alkuna yang bersubstitusi ganda tidak mempunyai absorpsi NMR yang khas (tetapi pada bagian lain dari 
molekul dapat menimbilkan absorpsi). Suatu alkuna substitusi tunggal, RC≡CH menunjukkan absorpsi 
untuk proton alkunil pada nilai δ sekitar 3 ppm. Absorpsi ini tidak sebawah medan seperti absorpsi 
untuk proton vinil atau aril, karena proton alkuni l terperisai oleh medan imbasan ikatan ganda tiga. 
Penggunaan Alkuna
Manfaat alkuna dalam kehidupan adalah: 
1. Gas asetilena (etuna) digunakan untuk bahan bakar las. Ketika asetilena dibakar dengan oksigen 
maka dapat mencapai suhu 3000º C. Suhu tinggi tersebut mampu digunakan untuk melelehkan 
logam dan menyatukan pecahan-pecahan logam. 
2. Asetilena terklorinasi digunakan sebagai pelarut. Asetilena klorida juga digunakan untuk bahan 
awal pembuatan polivinil klorida (PVC) dan poliakrilonitril. 
3. Karbanion alkuna merupakan nukleofil yang sangat bagus dan bisa digunakan untuk menyerang 
senyawa karbonil dan alkil halida untuk melangsungkan reaksi adisi. Dengan demikian sangat 
penting untuk menambah panjang rantai senyawa organik. 
Pembuatan alkuna 
Alkuna merupakan senyawa organik yang berguna. Alkuna dapat dijadikan sebagai starting 
material untuk sintesis beberapa senyawa organik yang bermanfaat. Maka dari itu, usaha untuk 
membuat alkuna dapat dipelajari sehingga alkuna dapat dibuat dengan skala besar. Inilah reaksi 
pembuatan alkuna: 
Dehidrohalogenasi Alkil Halida 
Dehidrogenasi senyawa dihalida yang berstruktur visinal maupun geminal oleh pengaruh basa 
kuat menghasilkan alkuna. Reaksi ini melalui pembentukan zat antara vinil halida. 
Contoh: 
CH3-CH2-CHBr-CHBr-CH3 + KOH → CH3-CH2-C≡C-CH3 + 2 KBr + 2 H2O 
Pembuatan alkuna dengan cara ini biasanya menggunakan dihalida visinal, karena dihalida 
visinal mudah dibuat dengan mereaksikan alkena dengan halogen. 
Reaksi Asetilida Logam dengan Alkil Halida Primer 
Alkuna terminal dapat bereaksi dengan natrium amida, NaNH2, menghasilkan natrium alkunida. 
R-C≡C-H + NaNH2 → R-C≡C-Na+ + NH3
Jika natrium alkunida direaksikan dengan alkil halida primer menghasilkan asetilena 
tersubstitusi. 
R-C≡C-Na+ + R'-X → R-C≡C-R' + NaX

More Related Content

What's hot (15)

ALKENA
ALKENAALKENA
ALKENA
 
hidrokarbon aromatik
hidrokarbon aromatikhidrokarbon aromatik
hidrokarbon aromatik
 
Tatanama senyawa hidrokarbon (1)
Tatanama senyawa hidrokarbon (1)Tatanama senyawa hidrokarbon (1)
Tatanama senyawa hidrokarbon (1)
 
Kelas 11 ipa penamaan alkena
Kelas 11 ipa penamaan alkenaKelas 11 ipa penamaan alkena
Kelas 11 ipa penamaan alkena
 
Alkena
AlkenaAlkena
Alkena
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Tugas penamaan senyawa
Tugas penamaan senyawaTugas penamaan senyawa
Tugas penamaan senyawa
 
1 alkana
1 alkana1 alkana
1 alkana
 
2 alkena
2 alkena2 alkena
2 alkena
 
Ppt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkunaPpt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkuna
 
Alkana
AlkanaAlkana
Alkana
 
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
 
Alkena
AlkenaAlkena
Alkena
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
ITP UNS SEMESTER 2 pendahuluan + alkana
ITP UNS SEMESTER 2 pendahuluan + alkanaITP UNS SEMESTER 2 pendahuluan + alkana
ITP UNS SEMESTER 2 pendahuluan + alkana
 

Similar to 3 alkuna

Bab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xBab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas x
Sinta Sry
 
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01
sanoptri
 
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumiBab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumi
wafiqasfari
 
Link ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbonLink ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbon
herliani123
 

Similar to 3 alkuna (20)

Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptxBab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
 
Alkana alkena dan alkuna
Alkana alkena dan alkuna Alkana alkena dan alkuna
Alkana alkena dan alkuna
 
Hidrokarbon Tak Jenuh (Alkena dan Alkuna).pptx
Hidrokarbon Tak Jenuh (Alkena dan Alkuna).pptxHidrokarbon Tak Jenuh (Alkena dan Alkuna).pptx
Hidrokarbon Tak Jenuh (Alkena dan Alkuna).pptx
 
Alkana, alkena dan alkuna
Alkana, alkena dan alkunaAlkana, alkena dan alkuna
Alkana, alkena dan alkuna
 
Makalah kimia alkana
Makalah kimia alkanaMakalah kimia alkana
Makalah kimia alkana
 
hidrokarbon dan minyak bumi
 hidrokarbon dan minyak bumi hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumi
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Alkuna
AlkunaAlkuna
Alkuna
 
2 alkena
2 alkena2 alkena
2 alkena
 
Bab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xBab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas x
 
Bab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia X
Bab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia XBab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia X
Bab7 hidrokarbon dan minyak bumi | Kimia X
 
Bab7 hidr
Bab7 hidrBab7 hidr
Bab7 hidr
 
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01
Bab7hidrokarbonkelasx 141109050344-conversion-gate01
 
Bab7 hidr
Bab7 hidrBab7 hidr
Bab7 hidr
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumiBab 7 hidrolisis dan minyak bumi
Bab 7 hidrolisis dan minyak bumi
 
Link ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbonLink ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbon
 
Bab 1 Hidrokarbon.pdf
Bab 1 Hidrokarbon.pdfBab 1 Hidrokarbon.pdf
Bab 1 Hidrokarbon.pdf
 
kima organik.pptx
kima organik.pptxkima organik.pptx
kima organik.pptx
 
Alkana, alkuna dan pentana
Alkana, alkuna dan pentanaAlkana, alkuna dan pentana
Alkana, alkuna dan pentana
 

More from Rahmanifitriah (20)

Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Entropi
EntropiEntropi
Entropi
 
Entalpi
EntalpiEntalpi
Entalpi
 
Entalpi pembentukan standar
Entalpi pembentukan standarEntalpi pembentukan standar
Entalpi pembentukan standar
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
3 alkuna
3 alkuna3 alkuna
3 alkuna
 
3 korosi
3 korosi3 korosi
3 korosi
 
1 bilangan oksidasi biloks
1 bilangan oksidasi biloks1 bilangan oksidasi biloks
1 bilangan oksidasi biloks
 
2 elektrolit lemah
2 elektrolit lemah2 elektrolit lemah
2 elektrolit lemah
 
3 eletrolit kuat
3 eletrolit kuat3 eletrolit kuat
3 eletrolit kuat
 
Perhitungan pereaksi pembatas
Perhitungan pereaksi pembatasPerhitungan pereaksi pembatas
Perhitungan pereaksi pembatas
 
Perhitungan pereaksi pembata1
Perhitungan pereaksi pembata1Perhitungan pereaksi pembata1
Perhitungan pereaksi pembata1
 
2 hokum boyle
2 hokum boyle2 hokum boyle
2 hokum boyle
 
1 hukum kekekalan masa
1 hukum kekekalan masa1 hukum kekekalan masa
1 hukum kekekalan masa
 
6 ikatan logam
6 ikatan logam6 ikatan logam
6 ikatan logam
 
5 ikatan hidrogen
5 ikatan hidrogen5 ikatan hidrogen
5 ikatan hidrogen
 
4 ikatan kovalen koordinasi
4 ikatan kovalen koordinasi4 ikatan kovalen koordinasi
4 ikatan kovalen koordinasi
 
3 ikatan kovalen
3 ikatan kovalen3 ikatan kovalen
3 ikatan kovalen
 
2 ikatan ion
2 ikatan ion2 ikatan ion
2 ikatan ion
 

3 alkuna

  • 1. Alkuna Sifat fisik dan kimia alkuna Wujud Alkuna Tiga alkuna dengan rantai anggota terpendek (etuna, propuna, dan butuna) merupakan gas tak berwarna dan tak berbau. Adanya pengotor berupa gas fosgen (ClCOCl), etuna (asetilena) berbau seperti bawang putih. Delapan anggota selanjutnya berwujud cair, dan jika rantai semakin panjang maka wujud alkuna adalah padatan pada tekanan dan temperatur standar. Semua alkuna mempunyai massa jenis lebih kecil daripada air. Kelarutan Alkuna Alkuna tidak larut dalam air, namun cukup larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, dan karbon tetraklorida. Titik Leleh dan Titik Didih Alkuna Titik leleh dan titik didih alkuna semakin meningkat seiring dengan kenaikan massa molekul. Selain itu, titik leleh dan titik didih alkuna dipengaruhi oleh percabangan, seperti halnya alkana dan alkena. Contoh titik leleh alkuna adalah: Senyawa Titik Leleh (ºC) etuna -83 propuna -27 1-butuna 8 2-butuna 29 1-pentuna 48 2-pentuna 55 Golongan alkuna
  • 2. Pengertian Alkuna Alkuna adalah suatu golongan hidrokarbon alifatik yang mempunyai gugus fungsi berupa ikatan ganda tiga karbon-karbon (-C≡C-). Seperti halnya ikatan rangkap dalam alkena, ikatan ganda tiga dalam alkuna juga disebut ikatan tidak jenuh. Ketidakjenuhan ikatan ganda tiga karbon-karbon lebih besar daripada ikatan rangkap. Oleh karena itu kemampuannya bereaksi dengan pereaksi -peraksi yang dapat bereaksi dengan alkena juga lebih besar. Hal inilah yang menyebabkan golongan alkuna memiliki peranan khusus dalam sintesis senyawa organik. Struktur Alkuna Alkuna merupakan golongan hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda tiga (istilah "ganda tiga" digunakan untuk membedakan "rangkap dua" milik alkena). Dengan demikian alkuna juga termasuk hidrokarbon tidak jenuh. Rumus umum untuk senyawa alkuna adalah CnH2n-2. Karena sebuah senyawa alkuna memiliki minimal satu ikatan ganda tiga, maka senyawa alkuna yang paling kecil adalah etuna (C2H2) dengan rumus struktur HC≡CH. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa bentuk tiga dimensi dari etuna adalah linier, dengan sudut ikatan sebesar 180º dengan panjang ikatan sebesar 0,121 nm. Tumpang Tindih Orbital Alkuna Teori ikatan valensi (Valence Bond Theory) mengatakan bahwa ikatan ganda tiga merupakan hasil bentukan dari tumpang tindih orbital hibridisasi sp dari atom-atom karbon yang bersebelahan. Dengan demikian akan terbentuk ikatan sigma (σ) dan ikatan pi (π). Ikatan tersebut terbentuk dari tumpah tindih dua buah orbital 2py yang bersifat paralel, dan sebuah ikatan pi (π) kedua yang terbentuk dari tumpah tindih orbital 2pz yang juga bersifat paralel. Spektrum Alkuna Spektrum IR Alkuna Frekuensi uluran C≡C alkuna terjadi pada 2100-2250 cm-1 (4,4-4,8 μm). Absorpsi ini sangat lemah dan mudah terbenam dalam bisingan (crowded) latar belakang spektrum. Namun tak ada gugus yang menyerap di daerah ini kecuali C≡N (gugus nitril) dan Si -H. Frekuensi uluran ≡C-H dijumpai pada kira-kira 3300 cm-1 (3,0 μm)sebagai suatu peak yang tajam. Spektrum NMR Alkuna Suatu alkuna dengan tipe RC≡CR tak mempunyai proton yang bersifat asetilenik. Dengan demikian alkuna yang bersubstitusi ganda tidak mempunyai absorpsi NMR yang khas (tetapi pada bagian lain dari molekul dapat menimbilkan absorpsi). Suatu alkuna substitusi tunggal, RC≡CH menunjukkan absorpsi untuk proton alkunil pada nilai δ sekitar 3 ppm. Absorpsi ini tidak sebawah medan seperti absorpsi untuk proton vinil atau aril, karena proton alkuni l terperisai oleh medan imbasan ikatan ganda tiga. Penggunaan Alkuna
  • 3. Manfaat alkuna dalam kehidupan adalah: 1. Gas asetilena (etuna) digunakan untuk bahan bakar las. Ketika asetilena dibakar dengan oksigen maka dapat mencapai suhu 3000º C. Suhu tinggi tersebut mampu digunakan untuk melelehkan logam dan menyatukan pecahan-pecahan logam. 2. Asetilena terklorinasi digunakan sebagai pelarut. Asetilena klorida juga digunakan untuk bahan awal pembuatan polivinil klorida (PVC) dan poliakrilonitril. 3. Karbanion alkuna merupakan nukleofil yang sangat bagus dan bisa digunakan untuk menyerang senyawa karbonil dan alkil halida untuk melangsungkan reaksi adisi. Dengan demikian sangat penting untuk menambah panjang rantai senyawa organik. Pembuatan alkuna Alkuna merupakan senyawa organik yang berguna. Alkuna dapat dijadikan sebagai starting material untuk sintesis beberapa senyawa organik yang bermanfaat. Maka dari itu, usaha untuk membuat alkuna dapat dipelajari sehingga alkuna dapat dibuat dengan skala besar. Inilah reaksi pembuatan alkuna: Dehidrohalogenasi Alkil Halida Dehidrogenasi senyawa dihalida yang berstruktur visinal maupun geminal oleh pengaruh basa kuat menghasilkan alkuna. Reaksi ini melalui pembentukan zat antara vinil halida. Contoh: CH3-CH2-CHBr-CHBr-CH3 + KOH → CH3-CH2-C≡C-CH3 + 2 KBr + 2 H2O Pembuatan alkuna dengan cara ini biasanya menggunakan dihalida visinal, karena dihalida visinal mudah dibuat dengan mereaksikan alkena dengan halogen. Reaksi Asetilida Logam dengan Alkil Halida Primer Alkuna terminal dapat bereaksi dengan natrium amida, NaNH2, menghasilkan natrium alkunida. R-C≡C-H + NaNH2 → R-C≡C-Na+ + NH3
  • 4. Jika natrium alkunida direaksikan dengan alkil halida primer menghasilkan asetilena tersubstitusi. R-C≡C-Na+ + R'-X → R-C≡C-R' + NaX