Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogyakarta
Cara mempelajari Struktur geologi : I. Pengenalan struktur: lipatan, rekahan, sesar dalam bentuk 2 demensi untuk dapat dikenali sebagai bentuk 3 demensi
II. Rekaman data
III. Analisa dg metode geometri dan statistik
IV. Tahap sintesa(menapsirkan cara terjadinya
Writing course (KTI angkatan ke-2) Pusdiklat Geologi 28-10-2015Dasapta Erwin Irawan
The following slides were presented at the writing course, organised by Pusdiklat Geologi on 28-10-2015. In this slides, I give some tips on how to start writing and how to manage citations in more effective and efficient manner.
2. Bauksit (bahasa Inggris: bauxite) adalah biji utama
aluminium terdiri dari hydrous aluminium oksida dan
aluminium hidroksida yakni dari mineral gibbsite Al (OH)
3, boehmite γ-ALO (OH), dan diaspore α-ALO (OH),
bersama-sama dengan oksida besi goethite dan bijih
besi, mineral tanah liat kaolinit dan sejumlah kecil
anatase Tio 2 . Pertama kali ditemukan pada tahun 1821
oleh geolog bernama Pierre Berthier pemberian nama
sama dengan nama desa Les Baux di selatan Perancis
3. Sejarah Pertambangan Bauksit Kijang
terdiri dari patung Pekerja Tambang dan
18 buah Relief yg berisikan ilustrasi
perjalanan sejarah pertambangan Bauksit.
Dimulai dari sejarah ditemukannya
kandungan Bauksit oleh Belanda tahun
1920, aktifitas penambangan di tahun
1935-2010, hingga masa pasca tambang
di tahun 2011.
4. Pada tahun 1825, seorang ahli kimia
Denmark, Orsted berhasil memisahkan
aluminium murni dan stabil dengan cara
memanaskan aluminium klorida dengan
kalium amalgam dan kemudian
memisahkan merkurinya dengan destilasi.
5. 1. Cara Asam (H2SO4)
Hanya dilakukan untuk pembuatan Al2(SO4)3 untuk
proses pengolahan air minum dan pabrik
kertas.
• Reaksi dapat dipercepat dengan menaikkan
temperatur sampai 180 C (Autoclaving)
• KalsinasiCocok untuk lowgrade Al2O3 tetapi high
SiO2 yang tidak cocok dikerjakan dengan cara basa.
• Hasil Basic-Al-Sulfat dikalsinansi menjadi Al2O3,
kelemahan cara ini adalah Fe2O3 ikut larut.
6. 2. Cara Basa (NaOH), Proses Bayers (Th 1888)
Ada 2 macam produk alumina yang bisa dihasilkan yaitu Smelter Grade
Alumina (SGA) dan Chemical Grade Alumina (CGA). 90% pengolahan bijih
bauksit di dunia ini dilakukan untuk menghasilkan Smelter Grade Alumina
yang bisa dilanjutkan untuk menghasilkan Al murni.
Reaksi Pelindian:
• Mineral Bijih:
Al2O3∙3H2O + 2 NaOH = Na2O∙Al2O3 + 4 H2O (T =140 C, P= 60 psi)
• Impurities:
SiO2 + 2 NaOH = Na2O∙SiO2 + H2O (Silika yang bereaksi adalah silika
reaktif)
2(Na2O∙SiO2) + Na2O∙Al2O3+2H2O = Na2O∙Al2O3∙SiO2 (Tidak larut) + 4
NaOH
7. Bauksit memiliki banyak manfaat bagi kehidupan
sehari-hari. Kandungan alumina yang terdapat di
dalam mineral bauksit dapat dimanfaatkan sebagai
penyangga (buffer) katalis yang digunakan dalam
proses Hydrotreating yang bertujuan untuk
menghilangkan pengotor-pengotor yang masih
terdapat pada minyak bumi seperti senyawa sulfur,
nitrogen dan logam. Selain itu juga dapat
dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah tangga
seperti wajan, panci dan lain-lain. Bauksit juga dapat
digunakan sebagi bahan industry, keramik, logan dan
abrasive.
8. dampak positif karena secara statistik &
ekonomi tentu saja mengurangi
penggangguran, bertambahnya lapangan
pekerjaan yang baru, akses transportasi
yang makin mudah (perbaikan jalan),
terbukanya daerah yang dulunya terisolir
sekarang mendadak ramai serta yang
paling penting adalah menambah
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
9. Dampak negatif merusak lahan , struktur
tanah biota tanah dan membuat polusi di
sekitar area pertambangan bauksit