SlideShare a Scribd company logo
165
IMPLEMENTASI STRATEGI 7 PS (MARKETING MIX) DALAM
MEMBANGUN KEMITRAAN MENUJU LEMBAGA MANDIRI DI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Hasbi Sjamsir
Baldwine Honest Gunarto
Universitas Mulawarman, Jalan Kuaro Gunung Kelua Samarinda
E-mail: Email: sjamsirhasbi@yahoo.com
Abstract: The aims of this study is to describe: (1) development process of partnership
network by applying strategy 7 Ps; and (2) the development process becomes an independent
institution with partnership network. The research location is PAUD Handayani 4 Balikpapan
East Kalimantan. The research was conducted with qualitative approach. Collection
techniques are interviews, participatory observations, and documentation methods. The data
from the recording is transcribed and grouped and then analyzed using a flow model stage,
which starts with data reduction, data presentation, and conclusion drawing and verification.
The result of the research shows that 7 Ps (marketing mix) strategy implemented by PAUD
Handayani 4 Balikpapan East Kalimantan can develop partnership network and make PAUD
Handayani 4 Balikpapan East Kalimantan become independent PAUD.
Keywords: 7 Ps strategy, partnership, independent institution
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) proses pengembangan jejaring
kemitraan dengan menerapkan strategi 7 Ps; dan (2) proses pengembangan menjadi lembaga
mandiri dengan jejaring kemitraan. Lokasi penelitian adalah PAUD Handayani 4 Balikpapan
Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan
ialah wawancara, pengamatan berperan serta, dan metode dokumentasi. Data dari hasil
perekaman ditranskripsikan dan dikelompokkan kemudian dianalisis menggunakan tahapan
model alir, yang dimulai dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan dan
verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi 7 Ps (marketing mix) yang diterapkan
PAUD Handayani 4 Balikpapan Kalimantan Timur dapat mengembangkan jejaring kemitraan
dan menjadikan PAUD Handayani 4 Balikpapan Kalimantan Timur menjadi PAUD yang
mandiri.
Kata kunci: strategi 7 Ps, kemitraan, lembaga mandiri
mampu merencanakan dan melaksanakan PAUD
secara baik, berkualitas, dan profesional.
Ketika melihat daya imajinasi, kreatifitas,
inovatif, dan proaktif lulusan lembaga PAUD
berbeda secara signifikan bagi anak yang mengikuti
pembelajaran di lembaga PAUD dengan yang
tidak mengikutinya, maka manajemen PAUD
menjadi sangat penting diperhatikan. Oleh sebab
itu, sudah saatnya lembaga PAUD dikembangkan
dan ditingkatkan akses pemerataan yang
berkesinambungandankelengkapanjenispelayanan
secara efektif, holistik, dan integratif mulai dari
perkotaansampaikepelosokpedesaan.Halinisesuai
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan
menjadi cikal bakal pembentukan karakter
bangsa, sebagai titik awal dari pembentukan
Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, yang
memiliki wawasan, intelektual, kepribadian,
tanggung jawab, inovatif, kreatif, proaktif, dan
partisipatif, serta semangat mandiri. Manajemen
PAUD dalam hal ini diperlukan, terutama dalam
rangka meningkatkan layanan pendidikan
anak sejak dini sehingga bisa mengembangkan
potensinya secara optimal. Namun tidak semua
lembaga penyelenggara PAUD, seperti jenjang
preschool, play group, dan taman kanak-kanak
166 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 1, Nomor 2 Maret 2017: 165 - 170
dengan program satu desa satu lembaga PAUD yang
dicanangkanolehProvinsiKalmantanTimur,dengan
tetap memperhatikan kualitas lembaga-lembaga
PAUD tersebut. Guna menyelenggarakan lembaga
PAUD yang berkualitas, tidak mengharuskan biaya
yang mahal. Hal yang terpenting adalah bisa inovatif
dan kreatif dalam mengelola lembaganya.
Sebuah lembaga PAUD yang sederhana
dengan inovasi dan pembaharuan terus menerus,
tetap bisa optimal dalam menyelenggarakan proses
pembelajarannya, memanfaatkan sumber daya
yang ada, dan yang pasti mampu mengembangkan
jejaring kemitraan untuk kemandirian lembaga
PAUD. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini menyatakan prinsip pengelolaan
PAUD adalah program dikelola secara partisipatoris,
di mana PAUD jalur pendidikan formal menerapkan
manajemen berbasis sekolah (MBS), sedangkan
PAUD jalur pendidikan nonformal menerapkan
manajemen berbasis masyarakat, yang ditunjukkan
dengan adanya kemandirian dalam mengelola
PAUD, adanya kemitraan dengan pihak lain, adanya
partisipasi dari warga sekolah, orang tua, komite
sekolah, dan akuntabilitas serta keterbukaan.
Guna membangun dan mengembangkan
PAUD, berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh
pemerintah, mulai dari sistem perundang-undangan,
sampai dengan hal-hal yang bersifat teknis
operasional. Ketentuan tentang PAUD termuat
pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 yang
menyatakan bahwa PAUD dapat dilaksanan melalui
jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
PAUD dalam jalur pendidikan formal berbentuk
taman kanak-kanak/raudatul athfal (TK/RA), PAUD
dalam jalur nonformal berbentuk kelompok bermain
(KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk
lainnya yang sederajat. Sedangkan PAUD dalam
jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan
keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan. Sebagai implementasi dari Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
PendidikanNasional,dikeluarkanPeraturanMenteri
Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang mengatur
pengelolaan PAUD.
Pengelolaan satuan PAUD, pendidikan dasar,
danpendidikanmenengahdilaksanakanberdasarkan
standar pelayanan minimal dengan prinsip MBS.
Berdasarkan hal tersebut, pendekatan manajemen
yang digunakan PAUD adalah MBS. Sementara
tata kelolanya dijelaskan dalam lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun
2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini,
khususnyastandarpengelolaan.Standarpengelolaan
PAUD berisi tentang: (1) prinsip pengelolaan; (2)
bentuk layanan; (3) perencanaan pengelolaan; (4)
pelaksanaan pengelolaan; dan (5) pengawasan dan
evaluasi. Prinsip pengelolaan PAUD yaitu program
dan kegiatan dikelola secara partisipatoris. PAUD
jalur pendidikan formal menerapkan manajemen
berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan
dan akuntabilitas. Jalur pendidikan nonformal
menerapkan manajemen berbasis masyarakat.
Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013
tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-
Integratif menyebutkan penyelenggaraan pelayanan
pengembangan anak usia dini secara holistik-
integratif dilakukan dengan peningkatan koordinasi
dan kerja sama lintas sektor serta kemitraan antara
institusi pemerintah, lembaga penyelenggara
layanan, dan organisasi terkait, baik lokal, nasional,
dan internasional, juga pelibatan masyarakat
termasuk dunia usaha dan media massa. Di sinilah,
sangat dibutuhkan inovasi manajeman sekolah,
dalam hal ini lembaga PAUD untuk tetap bisa
mengembangkan manajemen hubungan masyarakat
danmengembangkankerjasamamembentuksebuah
jejaring kemitraan, sehingga bisa menjadi lembaga
PAUD yang mandiri, berkualitas, dan unggul.
Jejaring kemitraan atau lazim disebut
partnership, secara etimologis berasal dari akar
kata partner, artinya pasangan, jodoh, sekutu.
Sedangkan partnership diterjemahkan persekutuan
atau perkongsian. Kemitraan dimaknai sebagai
bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih
yang membentuk satu ikatan kerja sama di
suatu bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu,
sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
Jejaring kemitraan adalah seni berkomunikasi
satu sama lain, berbagi ide, informasi, dan sumber
daya untuk meraih kesuksesan individu ataupun
kelompok. Networking adalah proses kebersamaan.
Networking merupakan jalinan hubungan yang
bermanfaat dan saling menguntungkan. Sebuah
institusi dalam membangun networking haruslah
berlandaskan prinsip saling menguntungkan dan
komunikasi dua arah (Direktorat Pembinaan Kursus
dan Kelembagaan, 2010).
167Sjamsir, dkk, Implementasi Strategi 7 Ps (Marketing Mix) Dalam Membangun ...
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian dilakukan di PAUD Handayani
4 Balikpapan Kalimantan Timur. Sumber data
penelitian ini adalah pengawas PAUD Dinas
Pendidikan Kota Balikpapan, mitra, pengelola
PAUD, guru, dan orang tua / wali murid.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara, observasi, catatan lapangan, dan studi
dokumen. Analisis data dilakukan dengan teknik
analisis interaktif dari Miles dan Huberman (2007),
yaitu: (1) reduksi data (data reduction); (2) penyajian
data(datadisplay);dan(3)penarikankesimpulandan
verifikasi (conclusion and verification). Pengecekan
keabsahan data dilakukan dengan memeriksa:
(1) kepercayaan (credibility); (2) keteralihan
(transferability); (3) ketergantungan (dependability);
dan (4) konfirmabilitas (confirmability).
HASIL
Upaya PAUD Handayani 4 untuk menjaga
kemitraan ini adalah dengan melembagakannya
melalui program yang bersifat multipartisipatif.
Mengingat lembaga PAUD Handayani 4 adalah
lembagapendidikandari,oleh,danuntukmasyarakat,
maka keterlibatan dan partisipasi masyarakat
sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan dalam
pengelolaan suatau lembaga. Lembaga PAUD
Handayani 4 menggunakan strategi marketing
pendidikan dalam mengembangkan lembaganya.
Salah satu elemen dalam strategi marketing
pendidikan itu adalah mix marketing (bauran
pemasaran), yang merupakan stratregi yang
umumnya diimplementasikan di dunia usaha, tetapi
juga bisa digunakan dalam dunia jasa atau pada
lembaga pendidikan.
Komponen Product
Komponen Produk merupakan kumpulan sifat-
sifat fisik, jasa, dan simbolik yang menghasilkan
kepuasan atau manfaat bagi seseorang pengguna
atau pembeli yang dapat ditawarkan ke pasar dan
akan memperbaharui persepsi langganan dalam
melakukan pembelian. Sementara dalam produk
jasa pendidikan, hanya dapat dikonsumsi oleh
konsumen pada saat proses produksi berlangsung.
Karena konsumen juga menjadi salah satu faktor
yang sangat penting dalam proses penyediaan jasa
pendidikan, interaksi yang baik antara penyedia jasa
pendidikan (yayasan, sekolah atau lembaga PAUD)
dan konsumen (peserta didik dan orang tua murid),
menjadi sangat strategis.
Komponen Price
Lembaga PAUD Handayani 4 dalam
pengelolaannya, komponen pembiayaan selalu
melibatkan komite sekolah dalam menentukan
besaran dana yang dibutuhkan sebagai dana
operasional penyelenggaraan pada semua kegiatan
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari berbagai
hasil wawancara informan dan pengamatan
serta dokumen yang ada di lapangan. Dalam
bauran pemasaran, strategi biaya (harga jasa,
price) pendidikan memang sangat menentukan
kelangsungan penyelenggaraan dari suatu lembaga
pendidikan.
Komponen Place
Berdasarkan hasil penelitian yang berupa hasil
wawancara dari berbagai informan dan pengamatan
serta dokumen yang ada di lapangan, maka dapat
dikatakan bahwa salah satu strategi dalam bauran
pemasaran yaitu komponen tempat, lokasi, sarana
prasana (place) adalah merupakan faktor yang
penting bagi orang tua murid sebelum memutuskan
sekolah anak-anak mereka.
Komponen Promotion
Orang tua murid dan mitra mengenal PAUD
Handayani 4 melalui berbagai bentuk promosi,
seperti brosur, spanduk yang dipasang di berbagai
tempatyangstrategisdisekitarBalikpapanRegency.
PAUDHandayani4padasaatmelakukankunjungan
ke berbagai kantor pemerintah ataupun swasta,
sehingga akan membuat pihak konsumen/luar dapat
mengetahui keberadaan PAUD Handayani 4, dan
seringnya hasil karya anak-anak PAUD Handayani
4 dimuat di koran serta pada saat anak-anak PAUD
Handayani 4 mengikuti berbagai lomba, baik di
lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah.
Komponen People
Berdasarkan temuan dalam hasil penelitian
ini baik berupa hasil wawancara maupun hasil
pengamatan di lapangan, PAUD Handayani 4
di dalam menerapkan bauran pemasaran pada
komponenpeople.PAUDHandayani4sangatpeduli
akan pentingnya pembagian tugas (job descriptions)
168 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 1, Nomor 2 Maret 2017: 165 - 170
bagi para pendidik dan tenaga kependidikannya,
karena terkait dengan pelayanan.
Komponen Process
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan
yang ditemukan di lapangan yang terkait dengan
komponen process, dalam hal ini layanan yang
diberikan oleh PAUD Handayani 4 terhadap anak
didik, orang tua murid, mitra dan stakeholders
lainnya, sudah sesuai dengan pelayanan prima.
Komponen Process
Lembaga PAUD Handayani 4 sangat peduli
terhadap tampilan fisik dari lembaganya, karena
tampilan fisik merupakan salah satu faktor
ketertarikan masyarakat luas menyekolahkan putra-
putrinya di sekolah yang dikelola adalah faktor
keindahan,kebersihan,kenyamanan,dankeamanan.
Saat ini persainggan sekolah dari semua tingkatan
di Indonesia, terutama di kota besar termasuk di
Balikpapan sudah cukup berani. Semua berlomba-
lomba untuk mendesain sekolahnya dengan sebaik
mungkin guna menaikkan nilai brandingnya. Dalam
mendesain gedung sekolah, hal terpenting adalah
bagaimana mampu memanfaatkan keberadaan
gedung sekolah sebagai media pembelajaran dan
bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat luas untuk
menyekolahkan putra-putrinya di sekolah.
PEMBAHASAN
Lembaga pendidikan anak usia dini mengalami
perkembangan dan pertumbuhan yang signifikan.
Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama
mengembangkan semua aspek perkembangan
anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik
(motorikkasardanhalus),sosial,danemosionalserta
seni.BanyaknyalembagaPAUDdiBalikpapanyang
memiliki layanan dan fasilitas sejenis menimbulkan
persaingan, masing-masing lembaga berusaha
bersaing menawarkan pelayanan dan program
sebagai cara untuk menarik minat konsumen untuk
memilihnya sebagai lembaga PAUD yang tepat bagi
sasaran market.
Kemitraan memegang peranan penting bagi
PAUD Handayani 4, sehingga keberlangsungannya
harus senantiasa dijaga. Membangun jejaring
kemitraan pada hakikatnya adalah sebuah proses
membangun komunikasi atau hubungan, berbagi
ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling
percaya (trust) dan saling menguntungkan diantara
pihak-pihak yang bermitra yang dituangkan dalam
bentuk nota kesepahaman atau kesepakatan guna
mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar.
Kata mandiri diartikan sebagai suatu keadaan dapat
berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain.
Sedangkan kemandirian diartikan hal atau keadaan
dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang
lain. Jadi kemandirian lembaga PAUD bisa diartikan
kemampuan dari lembaga PAUD untuk tetap bisa
melaksanakan segala kegiatan pembelajarannya
tanpa tergantung kepada bantuan pihak lain.
Ketika melihat lembaga pendidikan dari
kacamata sebuah corporate, lembaga pendidikan
adalah suatu organisasi produksi yang menghasilkan
jasa pendidikan yang dibeli oleh para konsumen.
Apabila produsen tidak mampu memasarkan
hasil produksinya, dalam hal ini jasa pendidikan,
disebabkan mutunya tidak dapat memuaskan
konsumen, produksi yang ditawarkan tidak laku.
Artinya, lembaga pendidikan yang memproses
jasa pendidikan tidak mampu memuaskan users
educations sesuai dengan kebutuhan pasar. Jasa
pendidikan adalah tidak berwujud. Karena tidak
berwujud, konsumen biasanya melihat tanda-tanda
dari sesuatu yang bisa dilihat atau dirasakan untuk
bisa menilai kualitas jasa pendidikan.
Mereka akan melihat kualitas kerja guru, tata
usaha, karyawan sekolah (SDM), sarana-prasarana
sekolah, peralatan pendidikan sekolah (media
pembelajaran), symbol-simbol yang digunakan
sekolah, dan juga harga yang bisa mereka bayar
ke sekolah. Dengan demikian, komponen lembaga
pendidikan harus terus menerus melakukan
update pada sisi kompetensinya (kualitas). Salah
satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan
marketing pendidikan adalah marketing mix
strategy (bauran pemasaran) yang dikemukakan
oleh Kotler (2004). Bauran pemasaran merupakan
variabel-variabel terkendali yang digabungkan
untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan
dari pasar. Marwanto (2012) menyatakan untuk jasa
lembaga pendidikan, terdapat 7 Ps unsur pemasaran
yang disebut marketing mix-7 Ps, yaitu product
(produk), price (harga), promotion (promosi), place
(lokasi), partisipant (sumber daya manusia), process
(proses), dan physical evidence (tampilan gedung).
Produk dalam jasa pendidikan adalah mutu dari
lembaga PAUD, yang bisa dilihat dari outputnya.
Lembaga PAUD harus bisa menjaga mutu sekolah,
baik dari program pembelajaran, kesiswaan, sumber
169Sjamsir, dkk, Implementasi Strategi 7 Ps (Marketing Mix) Dalam Membangun ...
daya manusia (SDM), dan sarana prasarananya.
Untuk standar mutu PAUD tercantum dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini. Diperlukan inovasi, baik dari pengelola
maupun tenaga pendidik, untuk tetap bisa menjaga
mutu sekolah agar tetap berkualitas.
Harga ialah keseluruhan biaya yang harus
dibayar siswa untuk memperoleh jasa pendidikan.
Untuk lembaga PAUD di daerah pedesaan, biaya
adalah faktor utama yang menjadi pertimbangan
masyarakat dalam menentukan apakah harus
menyekolahkan anak mereka atau tidak. Biaya
biasanya tidak mahal, bahkan gratis. Namun dengan
biaya yang murah, bukan berarti lembaga PAUD
tersebut tidak menjaga kualitasnya. Dengan biaya
yang terjangkau dan berkualitas, masyarakat akan
tetap percaya untuk menyekolahkan anak mereka,
mitra di sekitarpun akan tetap bersedia bekerja sama
untuk berpartisipasi dalam pengembangan sekolah.
Untuk lembaga PAUD di perkotaan, harga biasanya
akan sejalan dengan produk/jasa pendidikan yang
ditawarkan. Sekolah mahal tidak menjadi masalah
sepanjang manfaat yang dirasakan peserta didik
melebihi biaya yang dikeluarkan. Oleh sebab itu,
biaya pendidikan merupakana faktor suplemen
dalam membangun sekolah yang diminati oleh
calon peserta didik, yang paling utama adalah nilai/
manfaat yang dirasakan oleh peserta didik yang
diberikan oleh sekolah itu.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran, dan
pengembangan jaringan. Betapapun berkualitasnya
suatu produk, bila konsumen belum pernah
mendengarnya, dan tidak yakin bahwa produk
tersebut berguna bagi mereka, mereka tidak
akan pernah membelinya. Promosi merupakan
pemberitahu atau mempengaruhi calon pelanggan
agardapatmenerimaproduk-produkyangdihasilkan
oleh perusahaan. Promosi pada hakekatnya
merupakan seni untuk merayu pelanggan atau calon
pelanggan untuk membeli lebih banyak produk
pelanggan (Wijaya, 2003). Promosi merupakan
bagian pemasaran. Beberapa kegiatan yang ada
dalam promosi diantaranya periklanan, publikasi,
kemasan, dan penjualan personal (Minarti, 2011).
Contoh dari promosi yang bisa dilakukan lembaga
PAUD, bisa dengan memasang spanduk di tempat
strategis, penyebaran brosur, iklan, dan publisitas di
media.
Publisitas merupakan bentuk komunikasi
nonpersonal tentang suatu perusahaan produk atau
jasa. Kegiatan publisitas ini adalah suatu kegiatan
promosi melalui media masa tanpa biaya. Media
dengan sukarela meliput produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan. Promosi ini dapat
menciptakankepercayaanyanglebihtinggiterhadap
pelangan karena dianggap lebih objektif (Wijaya,
2003). Publisitas ini bisa berupa publisitas kegiatan
yang dilakukan, pengiriman karya anak ke media,
maupun menulis ke media. Dan yang pasti, apabila
masyarakat merasa puas dengan mutu lembaga,
maka promosi yang paling efektif adalan promosi
dari mulut ke mulut.
Penentuan lokasi lembaga PAUD, baik di
pedesaan maupun perkotaan, sebaiknya didasarkan
pada kemudahan untuk dicapai oleh masyarakat.
People adalah SDM yang terlibat di jasa pendidikan.
Di lembaga PAUD, people yang terlibat adalah
dari pengelola, kepala sekolah, tenaga pendidik,
administrasi, dan cleaning service. Semua sikap
dan tindakan SDM mempunyai pengaruh terhadap
persepsi masyarakat dan mitra jaringan. Process
berupa kualitas penyampaian jasa pendidikan.
Lembaga PAUD harus memperhatikan elemen-
elemen layanan, yaitu jujur, rendah hati, cepat
tanggap,dankepastiankeamanan.Physicalevidence
yaitu bentuk fisik dari penyediaan penyampaian
jasa atau sarana prasarana yang mendukung.
Bangunan harus dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan, sehingga dapat memberikan nilai
tambah bagi pengunjung. Di lembaga PAUD
bisa dengan cat warna cerah, hiasan dan bentuk
huruf yang unik, juga memperhatikan kebersihan
lingkungan.
Guna mengembangkan jaring kemitraan,
harus ada strategi tertentu yang bisa diterapkan
oleh semua lembaga PAUD. Salah satu strategi
yang bisa dijadikan alternatif solusi adalah Strategi
7 Ps. Di mana Strategi 7 PS ini merupakan
strategi pendekatan masyarakat melalui marketing
pendidikan dan bauran pemasaran (Ivy, 2008;
Baumgartner,2009;Enache,2011;Marwanto,2012;
Asiah,2013).Strategi7Psinidapatdigunakanuntuk
mengembangkan jejaring kemitraan secara luas, dan
menjadikan wujud kerja sama yang bersinergis,
saling menguntungkan, sehingga lembaga PAUD
yang dikelola terus berkesinambungan yang pada
akhirnya menjadi lembaga PAUD yang mandiri.
170 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 1, Nomor 2 Maret 2017: 165 - 170
KESIMPULAN
Implimentasi strategi 7 PS (komunikasi,
marketing pendidikan, akuntabilitas) dalam
mengembangkan jejaring kemitraan menuju
lembagaPAUDyangmandiridiPAUDHandayani4
secara bertahap atau serentak namun berkelanjutan,
sehingga strategi marketing pendidikan (komponen
product, price, promotion, place, people, process,
physical evidence) dapat mengembangkan jejaring
kemitraan menuju PAUD yang mandiri. Strategi
7 Ps (marketing mix) yang diterapkan PAUD
Handayani 4 Balikpapan Kalimantan Timur dapat
mengembangkanjejaringkemitraandanmenjadikan
PAUD Handayani 4 Balikpapan Kalimantan Timur
menjadi PAUD yang mandiri.
DAFTAR RUJUKAN
Asiah, S. N. 2013. Implementasi Strategi Marketing
Mix dalam Pengembangan Lembaga PAUD di
TK Fastabiqul Khairat. Tesis tidak diterbitkan.
Samarinda: Universitas Mulawarman.
Baumgartner, N. 2009. New Marketing Mix for the
Rhein International Academy: Project Work
International Management. Northwestern:
University of Applied Sciences Northwestern
Switzerland.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan.
2010. Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan).
Jakarta: Dirjend PNFI Kemdiknas.
Enache, I. C. 2011. Marketing Higher Education Using
the Ps Framework. Bulletin of the Transilvania,
University of Braşov, Series V Economic
Sciences, 4(53): 1-11.
Ivy, J. 2008. A New Higher Education Marketing
Mix: The 7Ps for MBA Marketing. International
Journal of Educational Management, 22(4): 288-
299.
Kotler, P. 2004. Marketing Insights from A to Z
(80 Konsep yang harus Dipahami oleh Setiap
Manajer). Jakarta: Erlangga.
Marwanto, E. 2012. Marketing Mix 7P, (Online),
(http://www.ekomarwanto.com/2012/04/
marketing-mix-7p-produk-price-promotion.
html), diakses 2 Mei 2016.
Miles, M. B., dan Huberman, A. M. Tanpa tahun.
Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang
Metode-metode Baru. Terjemahan oleh Tjetjep
Rohendi Rohidi. 2007. Jakarta: UI Press.
Minarti, S. 2011. Manajemen Sekolah: Mengelola
Lembaga Pendidikan secara Mandiri. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58
Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini, (Online), (http://www.kemdikbud.
go.id), diakses 23 April 2016.
Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-
Integratif, (Online), (http://www.bpkp.go.id/uu/
filedownload/5/108/2580.bpkp), diakses 23 April
2016.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. 2005. Bandung:
Citra Umbara.
Wijaya, J. 2003. Marketing Manajemen Pendekatan
Nilai-nilai Pelanggan. Surabaya: Bayumedia.

More Related Content

What's hot

Paparan seminar model media kepemimpinan anak usia dini
Paparan seminar model media kepemimpinan anak usia diniPaparan seminar model media kepemimpinan anak usia dini
Paparan seminar model media kepemimpinan anak usia dini
Rahma Rahmawinasa
 
Naskah ran-kemendiknas-rev-2
Naskah ran-kemendiknas-rev-2Naskah ran-kemendiknas-rev-2
Naskah ran-kemendiknas-rev-2
Pristiadi Utomo
 
Sosialisasi pengembangan model
Sosialisasi pengembangan modelSosialisasi pengembangan model
Sosialisasi pengembangan model
Rahma Rahmawinasa
 
KKGPAI KAB BANGKALAN
KKGPAI KAB BANGKALANKKGPAI KAB BANGKALAN
KKGPAI KAB BANGKALAN
KKGPAI KAB. BANGKALAN
 
Presentation mbs
Presentation mbsPresentation mbs
Presentation mbs
SMAN 1 CIBADAK
 
Rancangan pengajaran individu ( rpi ) kump 1
Rancangan pengajaran individu    ( rpi ) kump 1Rancangan pengajaran individu    ( rpi ) kump 1
Rancangan pengajaran individu ( rpi ) kump 1
Nurul Hanie
 
Program Transformasi 25
Program Transformasi 25Program Transformasi 25
Program Transformasi 25
Aswan Baba
 
Kertas kerja program kehadiran 100% 2018
Kertas kerja program kehadiran 100% 2018Kertas kerja program kehadiran 100% 2018
Kertas kerja program kehadiran 100% 2018
Teacher Nasrah
 
Peluang pembangunan kerjaya guru
Peluang  pembangunan kerjaya guruPeluang  pembangunan kerjaya guru
Peluang pembangunan kerjaya guru
muhamad hasif
 
Peningkatan kinerja mgmp
Peningkatan kinerja mgmpPeningkatan kinerja mgmp
Peningkatan kinerja mgmp
Agung Budi Susanto
 
Pppb ringkasan
Pppb ringkasanPppb ringkasan
Pppb ringkasan
Norziha Jie
 
PELAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME BERTERUSAN (PPPB)
PELAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME BERTERUSAN (PPPB)PELAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME BERTERUSAN (PPPB)
PELAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME BERTERUSAN (PPPB)
gpbsmkjk
 

What's hot (13)

Paparan seminar model media kepemimpinan anak usia dini
Paparan seminar model media kepemimpinan anak usia diniPaparan seminar model media kepemimpinan anak usia dini
Paparan seminar model media kepemimpinan anak usia dini
 
Naskah ran-kemendiknas-rev-2
Naskah ran-kemendiknas-rev-2Naskah ran-kemendiknas-rev-2
Naskah ran-kemendiknas-rev-2
 
Sosialisasi pengembangan model
Sosialisasi pengembangan modelSosialisasi pengembangan model
Sosialisasi pengembangan model
 
KKGPAI KAB BANGKALAN
KKGPAI KAB BANGKALANKKGPAI KAB BANGKALAN
KKGPAI KAB BANGKALAN
 
Presentation mbs
Presentation mbsPresentation mbs
Presentation mbs
 
Rancangan pengajaran individu ( rpi ) kump 1
Rancangan pengajaran individu    ( rpi ) kump 1Rancangan pengajaran individu    ( rpi ) kump 1
Rancangan pengajaran individu ( rpi ) kump 1
 
Program Transformasi 25
Program Transformasi 25Program Transformasi 25
Program Transformasi 25
 
Kertas kerja program kehadiran 100% 2018
Kertas kerja program kehadiran 100% 2018Kertas kerja program kehadiran 100% 2018
Kertas kerja program kehadiran 100% 2018
 
Peluang pembangunan kerjaya guru
Peluang  pembangunan kerjaya guruPeluang  pembangunan kerjaya guru
Peluang pembangunan kerjaya guru
 
Peningkatan kinerja mgmp
Peningkatan kinerja mgmpPeningkatan kinerja mgmp
Peningkatan kinerja mgmp
 
Pppb ringkasan
Pppb ringkasanPppb ringkasan
Pppb ringkasan
 
PELAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME BERTERUSAN (PPPB)
PELAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME BERTERUSAN (PPPB)PELAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME BERTERUSAN (PPPB)
PELAN PEMBANGUNAN PROFESIONALISME BERTERUSAN (PPPB)
 
Menprog pnf.bab vi
Menprog pnf.bab viMenprog pnf.bab vi
Menprog pnf.bab vi
 

Similar to Baldwine Honest in Implementasi Strategi Marketing Mix

Jurnal Tesis Dian Sita WD_20100091_Pascasarjana_2022.docx
Jurnal Tesis Dian Sita WD_20100091_Pascasarjana_2022.docxJurnal Tesis Dian Sita WD_20100091_Pascasarjana_2022.docx
Jurnal Tesis Dian Sita WD_20100091_Pascasarjana_2022.docx
DianSitaNgadiyo
 
MANAJEMEN KELAS BERBASIS PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN ANIMO MASYARAKAT DAN PREST...
MANAJEMEN KELAS BERBASIS PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN ANIMO MASYARAKAT DAN PREST...MANAJEMEN KELAS BERBASIS PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN ANIMO MASYARAKAT DAN PREST...
MANAJEMEN KELAS BERBASIS PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN ANIMO MASYARAKAT DAN PREST...
DianSitaNgadiyo
 
Jurnal
JurnalJurnal
Menjabarkan Visi dan Misi dengan Company Scorecard
Menjabarkan Visi dan Misi dengan Company ScorecardMenjabarkan Visi dan Misi dengan Company Scorecard
Menjabarkan Visi dan Misi dengan Company Scorecard
Sony Sonjaya
 
SOKONGAN KOMUNITI & SWASTA untuk meningkatkan Elemen KBAT
SOKONGAN KOMUNITI & SWASTA untuk meningkatkan Elemen KBATSOKONGAN KOMUNITI & SWASTA untuk meningkatkan Elemen KBAT
SOKONGAN KOMUNITI & SWASTA untuk meningkatkan Elemen KBAT
Mokhzani Fadir
 
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURIDKONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
yogimentaripagi
 
Paparan Sosialisasi SPI Pendidikan 2024-All.pdf
Paparan Sosialisasi SPI Pendidikan 2024-All.pdfPaparan Sosialisasi SPI Pendidikan 2024-All.pdf
Paparan Sosialisasi SPI Pendidikan 2024-All.pdf
sultengpendidikan
 
Presentasi PKKS Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.pptx
Presentasi PKKS Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.pptxPresentasi PKKS Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.pptx
Presentasi PKKS Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.pptx
HilmiwanMaulanaBhakt
 
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bungaTugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
Yuliana Elisabeth Ina Muda
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
FKIP UHO
 
Simply Proposal Roadshow Kelas Motivasi PKBM di Jakarta Selatan
Simply Proposal Roadshow Kelas Motivasi PKBM di Jakarta SelatanSimply Proposal Roadshow Kelas Motivasi PKBM di Jakarta Selatan
Simply Proposal Roadshow Kelas Motivasi PKBM di Jakarta Selatan
Adi Waluyo
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
AgungSutanto1
 
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Psikopedagogia uad
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
FKIP UHO
 
Spmi pada satuan pendidikan
Spmi pada satuan pendidikanSpmi pada satuan pendidikan
Spmi pada satuan pendidikan
Kang Tasdik
 
SEMPRO_SOLIHIN_ STITI KP PARON.pptx
SEMPRO_SOLIHIN_ STITI KP PARON.pptxSEMPRO_SOLIHIN_ STITI KP PARON.pptx
SEMPRO_SOLIHIN_ STITI KP PARON.pptx
SolikinParon
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
firdian87
 
Dasar Pengurusan HEM
Dasar Pengurusan HEMDasar Pengurusan HEM
Dasar Pengurusan HEM
Rahim Affandi
 

Similar to Baldwine Honest in Implementasi Strategi Marketing Mix (20)

Jurnal Tesis Dian Sita WD_20100091_Pascasarjana_2022.docx
Jurnal Tesis Dian Sita WD_20100091_Pascasarjana_2022.docxJurnal Tesis Dian Sita WD_20100091_Pascasarjana_2022.docx
Jurnal Tesis Dian Sita WD_20100091_Pascasarjana_2022.docx
 
MANAJEMEN KELAS BERBASIS PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN ANIMO MASYARAKAT DAN PREST...
MANAJEMEN KELAS BERBASIS PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN ANIMO MASYARAKAT DAN PREST...MANAJEMEN KELAS BERBASIS PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN ANIMO MASYARAKAT DAN PREST...
MANAJEMEN KELAS BERBASIS PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN ANIMO MASYARAKAT DAN PREST...
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Menjabarkan Visi dan Misi dengan Company Scorecard
Menjabarkan Visi dan Misi dengan Company ScorecardMenjabarkan Visi dan Misi dengan Company Scorecard
Menjabarkan Visi dan Misi dengan Company Scorecard
 
SOKONGAN KOMUNITI & SWASTA untuk meningkatkan Elemen KBAT
SOKONGAN KOMUNITI & SWASTA untuk meningkatkan Elemen KBATSOKONGAN KOMUNITI & SWASTA untuk meningkatkan Elemen KBAT
SOKONGAN KOMUNITI & SWASTA untuk meningkatkan Elemen KBAT
 
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURIDKONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
 
Paparan Sosialisasi SPI Pendidikan 2024-All.pdf
Paparan Sosialisasi SPI Pendidikan 2024-All.pdfPaparan Sosialisasi SPI Pendidikan 2024-All.pdf
Paparan Sosialisasi SPI Pendidikan 2024-All.pdf
 
Presentasi PKKS Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.pptx
Presentasi PKKS Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.pptxPresentasi PKKS Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.pptx
Presentasi PKKS Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.pptx
 
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bungaTugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
 
Tugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikanTugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikan
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
 
Simply Proposal Roadshow Kelas Motivasi PKBM di Jakarta Selatan
Simply Proposal Roadshow Kelas Motivasi PKBM di Jakarta SelatanSimply Proposal Roadshow Kelas Motivasi PKBM di Jakarta Selatan
Simply Proposal Roadshow Kelas Motivasi PKBM di Jakarta Selatan
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
 
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di madrasah aliyah negeri 2 banja...
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
 
Spmi pada satuan pendidikan
Spmi pada satuan pendidikanSpmi pada satuan pendidikan
Spmi pada satuan pendidikan
 
SEMPRO_SOLIHIN_ STITI KP PARON.pptx
SEMPRO_SOLIHIN_ STITI KP PARON.pptxSEMPRO_SOLIHIN_ STITI KP PARON.pptx
SEMPRO_SOLIHIN_ STITI KP PARON.pptx
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
 
Dasar Pengurusan HEM
Dasar Pengurusan HEMDasar Pengurusan HEM
Dasar Pengurusan HEM
 

More from Baldwine Honest

Tugas Presentasi PAUD 4504, Dokumentasi
Tugas  Presentasi PAUD 4504, DokumentasiTugas  Presentasi PAUD 4504, Dokumentasi
Tugas Presentasi PAUD 4504, Dokumentasi
Baldwine Honest
 
Motivasi Pendidik di Era Revolusi Industri 4.0
Motivasi Pendidik di Era Revolusi Industri 4.0Motivasi Pendidik di Era Revolusi Industri 4.0
Motivasi Pendidik di Era Revolusi Industri 4.0
Baldwine Honest
 
Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Anak Usia Dini,Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Anak Usia Dini,
Baldwine Honest
 
Mendidik Anak di Era Digital
Mendidik Anak di Era DigitalMendidik Anak di Era Digital
Mendidik Anak di Era Digital
Baldwine Honest
 
Orangtua Hebat untuk Anak Hebat
Orangtua Hebat untuk Anak HebatOrangtua Hebat untuk Anak Hebat
Orangtua Hebat untuk Anak Hebat
Baldwine Honest
 
Mengubah paradigma guru paud melalui technopreneurship
Mengubah paradigma guru paud melalui technopreneurshipMengubah paradigma guru paud melalui technopreneurship
Mengubah paradigma guru paud melalui technopreneurship
Baldwine Honest
 
Orang Tua dan Karakter Anak Usia Dini
Orang Tua dan Karakter Anak Usia DiniOrang Tua dan Karakter Anak Usia Dini
Orang Tua dan Karakter Anak Usia Dini
Baldwine Honest
 
Tugas presentasi Modul 11 PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 11 PAUD 4407Tugas presentasi Modul 11 PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 11 PAUD 4407
Baldwine Honest
 
Tugas presentasi Modul 10 PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 10  PAUD 4407Tugas presentasi Modul 10  PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 10 PAUD 4407
Baldwine Honest
 
Tugas presentasi Modul 9 PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 9 PAUD 4407Tugas presentasi Modul 9 PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 9 PAUD 4407
Baldwine Honest
 
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
Baldwine Honest
 
Baldwine Honest in Mendidik anak tanpa emosi
Baldwine Honest in Mendidik anak tanpa emosiBaldwine Honest in Mendidik anak tanpa emosi
Baldwine Honest in Mendidik anak tanpa emosi
Baldwine Honest
 
Baldwine Honest in Konsep Dasar PAUD
Baldwine Honest in Konsep Dasar PAUDBaldwine Honest in Konsep Dasar PAUD
Baldwine Honest in Konsep Dasar PAUD
Baldwine Honest
 
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue KritisBaldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest
 
Baldwine Honest in Laporan kegiatan wisata akademik
Baldwine Honest in Laporan kegiatan wisata akademik Baldwine Honest in Laporan kegiatan wisata akademik
Baldwine Honest in Laporan kegiatan wisata akademik
Baldwine Honest
 
Baldwine Honest in Strategi KOMPAK menuju Lembaga mandiri
Baldwine Honest in Strategi KOMPAK menuju Lembaga mandiriBaldwine Honest in Strategi KOMPAK menuju Lembaga mandiri
Baldwine Honest in Strategi KOMPAK menuju Lembaga mandiri
Baldwine Honest
 
Baldwine Honest in Makna menjatuhkan benda bagi balita
Baldwine Honest in Makna menjatuhkan benda bagi balitaBaldwine Honest in Makna menjatuhkan benda bagi balita
Baldwine Honest in Makna menjatuhkan benda bagi balita
Baldwine Honest
 

More from Baldwine Honest (17)

Tugas Presentasi PAUD 4504, Dokumentasi
Tugas  Presentasi PAUD 4504, DokumentasiTugas  Presentasi PAUD 4504, Dokumentasi
Tugas Presentasi PAUD 4504, Dokumentasi
 
Motivasi Pendidik di Era Revolusi Industri 4.0
Motivasi Pendidik di Era Revolusi Industri 4.0Motivasi Pendidik di Era Revolusi Industri 4.0
Motivasi Pendidik di Era Revolusi Industri 4.0
 
Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Anak Usia Dini,Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Anak Usia Dini,
 
Mendidik Anak di Era Digital
Mendidik Anak di Era DigitalMendidik Anak di Era Digital
Mendidik Anak di Era Digital
 
Orangtua Hebat untuk Anak Hebat
Orangtua Hebat untuk Anak HebatOrangtua Hebat untuk Anak Hebat
Orangtua Hebat untuk Anak Hebat
 
Mengubah paradigma guru paud melalui technopreneurship
Mengubah paradigma guru paud melalui technopreneurshipMengubah paradigma guru paud melalui technopreneurship
Mengubah paradigma guru paud melalui technopreneurship
 
Orang Tua dan Karakter Anak Usia Dini
Orang Tua dan Karakter Anak Usia DiniOrang Tua dan Karakter Anak Usia Dini
Orang Tua dan Karakter Anak Usia Dini
 
Tugas presentasi Modul 11 PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 11 PAUD 4407Tugas presentasi Modul 11 PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 11 PAUD 4407
 
Tugas presentasi Modul 10 PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 10  PAUD 4407Tugas presentasi Modul 10  PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 10 PAUD 4407
 
Tugas presentasi Modul 9 PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 9 PAUD 4407Tugas presentasi Modul 9 PAUD 4407
Tugas presentasi Modul 9 PAUD 4407
 
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
 
Baldwine Honest in Mendidik anak tanpa emosi
Baldwine Honest in Mendidik anak tanpa emosiBaldwine Honest in Mendidik anak tanpa emosi
Baldwine Honest in Mendidik anak tanpa emosi
 
Baldwine Honest in Konsep Dasar PAUD
Baldwine Honest in Konsep Dasar PAUDBaldwine Honest in Konsep Dasar PAUD
Baldwine Honest in Konsep Dasar PAUD
 
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue KritisBaldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
 
Baldwine Honest in Laporan kegiatan wisata akademik
Baldwine Honest in Laporan kegiatan wisata akademik Baldwine Honest in Laporan kegiatan wisata akademik
Baldwine Honest in Laporan kegiatan wisata akademik
 
Baldwine Honest in Strategi KOMPAK menuju Lembaga mandiri
Baldwine Honest in Strategi KOMPAK menuju Lembaga mandiriBaldwine Honest in Strategi KOMPAK menuju Lembaga mandiri
Baldwine Honest in Strategi KOMPAK menuju Lembaga mandiri
 
Baldwine Honest in Makna menjatuhkan benda bagi balita
Baldwine Honest in Makna menjatuhkan benda bagi balitaBaldwine Honest in Makna menjatuhkan benda bagi balita
Baldwine Honest in Makna menjatuhkan benda bagi balita
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 

Baldwine Honest in Implementasi Strategi Marketing Mix

  • 1. 165 IMPLEMENTASI STRATEGI 7 PS (MARKETING MIX) DALAM MEMBANGUN KEMITRAAN MENUJU LEMBAGA MANDIRI DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Hasbi Sjamsir Baldwine Honest Gunarto Universitas Mulawarman, Jalan Kuaro Gunung Kelua Samarinda E-mail: Email: sjamsirhasbi@yahoo.com Abstract: The aims of this study is to describe: (1) development process of partnership network by applying strategy 7 Ps; and (2) the development process becomes an independent institution with partnership network. The research location is PAUD Handayani 4 Balikpapan East Kalimantan. The research was conducted with qualitative approach. Collection techniques are interviews, participatory observations, and documentation methods. The data from the recording is transcribed and grouped and then analyzed using a flow model stage, which starts with data reduction, data presentation, and conclusion drawing and verification. The result of the research shows that 7 Ps (marketing mix) strategy implemented by PAUD Handayani 4 Balikpapan East Kalimantan can develop partnership network and make PAUD Handayani 4 Balikpapan East Kalimantan become independent PAUD. Keywords: 7 Ps strategy, partnership, independent institution Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) proses pengembangan jejaring kemitraan dengan menerapkan strategi 7 Ps; dan (2) proses pengembangan menjadi lembaga mandiri dengan jejaring kemitraan. Lokasi penelitian adalah PAUD Handayani 4 Balikpapan Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan ialah wawancara, pengamatan berperan serta, dan metode dokumentasi. Data dari hasil perekaman ditranskripsikan dan dikelompokkan kemudian dianalisis menggunakan tahapan model alir, yang dimulai dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi 7 Ps (marketing mix) yang diterapkan PAUD Handayani 4 Balikpapan Kalimantan Timur dapat mengembangkan jejaring kemitraan dan menjadikan PAUD Handayani 4 Balikpapan Kalimantan Timur menjadi PAUD yang mandiri. Kata kunci: strategi 7 Ps, kemitraan, lembaga mandiri mampu merencanakan dan melaksanakan PAUD secara baik, berkualitas, dan profesional. Ketika melihat daya imajinasi, kreatifitas, inovatif, dan proaktif lulusan lembaga PAUD berbeda secara signifikan bagi anak yang mengikuti pembelajaran di lembaga PAUD dengan yang tidak mengikutinya, maka manajemen PAUD menjadi sangat penting diperhatikan. Oleh sebab itu, sudah saatnya lembaga PAUD dikembangkan dan ditingkatkan akses pemerataan yang berkesinambungandankelengkapanjenispelayanan secara efektif, holistik, dan integratif mulai dari perkotaansampaikepelosokpedesaan.Halinisesuai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan menjadi cikal bakal pembentukan karakter bangsa, sebagai titik awal dari pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, yang memiliki wawasan, intelektual, kepribadian, tanggung jawab, inovatif, kreatif, proaktif, dan partisipatif, serta semangat mandiri. Manajemen PAUD dalam hal ini diperlukan, terutama dalam rangka meningkatkan layanan pendidikan anak sejak dini sehingga bisa mengembangkan potensinya secara optimal. Namun tidak semua lembaga penyelenggara PAUD, seperti jenjang preschool, play group, dan taman kanak-kanak
  • 2. 166 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 1, Nomor 2 Maret 2017: 165 - 170 dengan program satu desa satu lembaga PAUD yang dicanangkanolehProvinsiKalmantanTimur,dengan tetap memperhatikan kualitas lembaga-lembaga PAUD tersebut. Guna menyelenggarakan lembaga PAUD yang berkualitas, tidak mengharuskan biaya yang mahal. Hal yang terpenting adalah bisa inovatif dan kreatif dalam mengelola lembaganya. Sebuah lembaga PAUD yang sederhana dengan inovasi dan pembaharuan terus menerus, tetap bisa optimal dalam menyelenggarakan proses pembelajarannya, memanfaatkan sumber daya yang ada, dan yang pasti mampu mengembangkan jejaring kemitraan untuk kemandirian lembaga PAUD. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini menyatakan prinsip pengelolaan PAUD adalah program dikelola secara partisipatoris, di mana PAUD jalur pendidikan formal menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS), sedangkan PAUD jalur pendidikan nonformal menerapkan manajemen berbasis masyarakat, yang ditunjukkan dengan adanya kemandirian dalam mengelola PAUD, adanya kemitraan dengan pihak lain, adanya partisipasi dari warga sekolah, orang tua, komite sekolah, dan akuntabilitas serta keterbukaan. Guna membangun dan mengembangkan PAUD, berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah, mulai dari sistem perundang-undangan, sampai dengan hal-hal yang bersifat teknis operasional. Ketentuan tentang PAUD termuat pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 yang menyatakan bahwa PAUD dapat dilaksanan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. PAUD dalam jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak/raudatul athfal (TK/RA), PAUD dalam jalur nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lainnya yang sederajat. Sedangkan PAUD dalam jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Sebagai implementasi dari Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional,dikeluarkanPeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang mengatur pengelolaan PAUD. Pengelolaan satuan PAUD, pendidikan dasar, danpendidikanmenengahdilaksanakanberdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip MBS. Berdasarkan hal tersebut, pendekatan manajemen yang digunakan PAUD adalah MBS. Sementara tata kelolanya dijelaskan dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, khususnyastandarpengelolaan.Standarpengelolaan PAUD berisi tentang: (1) prinsip pengelolaan; (2) bentuk layanan; (3) perencanaan pengelolaan; (4) pelaksanaan pengelolaan; dan (5) pengawasan dan evaluasi. Prinsip pengelolaan PAUD yaitu program dan kegiatan dikelola secara partisipatoris. PAUD jalur pendidikan formal menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Jalur pendidikan nonformal menerapkan manajemen berbasis masyarakat. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik- Integratif menyebutkan penyelenggaraan pelayanan pengembangan anak usia dini secara holistik- integratif dilakukan dengan peningkatan koordinasi dan kerja sama lintas sektor serta kemitraan antara institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan, dan organisasi terkait, baik lokal, nasional, dan internasional, juga pelibatan masyarakat termasuk dunia usaha dan media massa. Di sinilah, sangat dibutuhkan inovasi manajeman sekolah, dalam hal ini lembaga PAUD untuk tetap bisa mengembangkan manajemen hubungan masyarakat danmengembangkankerjasamamembentuksebuah jejaring kemitraan, sehingga bisa menjadi lembaga PAUD yang mandiri, berkualitas, dan unggul. Jejaring kemitraan atau lazim disebut partnership, secara etimologis berasal dari akar kata partner, artinya pasangan, jodoh, sekutu. Sedangkan partnership diterjemahkan persekutuan atau perkongsian. Kemitraan dimaknai sebagai bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentuk satu ikatan kerja sama di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Jejaring kemitraan adalah seni berkomunikasi satu sama lain, berbagi ide, informasi, dan sumber daya untuk meraih kesuksesan individu ataupun kelompok. Networking adalah proses kebersamaan. Networking merupakan jalinan hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan. Sebuah institusi dalam membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling menguntungkan dan komunikasi dua arah (Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, 2010).
  • 3. 167Sjamsir, dkk, Implementasi Strategi 7 Ps (Marketing Mix) Dalam Membangun ... METODE Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di PAUD Handayani 4 Balikpapan Kalimantan Timur. Sumber data penelitian ini adalah pengawas PAUD Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, mitra, pengelola PAUD, guru, dan orang tua / wali murid. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, catatan lapangan, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis interaktif dari Miles dan Huberman (2007), yaitu: (1) reduksi data (data reduction); (2) penyajian data(datadisplay);dan(3)penarikankesimpulandan verifikasi (conclusion and verification). Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan memeriksa: (1) kepercayaan (credibility); (2) keteralihan (transferability); (3) ketergantungan (dependability); dan (4) konfirmabilitas (confirmability). HASIL Upaya PAUD Handayani 4 untuk menjaga kemitraan ini adalah dengan melembagakannya melalui program yang bersifat multipartisipatif. Mengingat lembaga PAUD Handayani 4 adalah lembagapendidikandari,oleh,danuntukmasyarakat, maka keterlibatan dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan dalam pengelolaan suatau lembaga. Lembaga PAUD Handayani 4 menggunakan strategi marketing pendidikan dalam mengembangkan lembaganya. Salah satu elemen dalam strategi marketing pendidikan itu adalah mix marketing (bauran pemasaran), yang merupakan stratregi yang umumnya diimplementasikan di dunia usaha, tetapi juga bisa digunakan dalam dunia jasa atau pada lembaga pendidikan. Komponen Product Komponen Produk merupakan kumpulan sifat- sifat fisik, jasa, dan simbolik yang menghasilkan kepuasan atau manfaat bagi seseorang pengguna atau pembeli yang dapat ditawarkan ke pasar dan akan memperbaharui persepsi langganan dalam melakukan pembelian. Sementara dalam produk jasa pendidikan, hanya dapat dikonsumsi oleh konsumen pada saat proses produksi berlangsung. Karena konsumen juga menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam proses penyediaan jasa pendidikan, interaksi yang baik antara penyedia jasa pendidikan (yayasan, sekolah atau lembaga PAUD) dan konsumen (peserta didik dan orang tua murid), menjadi sangat strategis. Komponen Price Lembaga PAUD Handayani 4 dalam pengelolaannya, komponen pembiayaan selalu melibatkan komite sekolah dalam menentukan besaran dana yang dibutuhkan sebagai dana operasional penyelenggaraan pada semua kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari berbagai hasil wawancara informan dan pengamatan serta dokumen yang ada di lapangan. Dalam bauran pemasaran, strategi biaya (harga jasa, price) pendidikan memang sangat menentukan kelangsungan penyelenggaraan dari suatu lembaga pendidikan. Komponen Place Berdasarkan hasil penelitian yang berupa hasil wawancara dari berbagai informan dan pengamatan serta dokumen yang ada di lapangan, maka dapat dikatakan bahwa salah satu strategi dalam bauran pemasaran yaitu komponen tempat, lokasi, sarana prasana (place) adalah merupakan faktor yang penting bagi orang tua murid sebelum memutuskan sekolah anak-anak mereka. Komponen Promotion Orang tua murid dan mitra mengenal PAUD Handayani 4 melalui berbagai bentuk promosi, seperti brosur, spanduk yang dipasang di berbagai tempatyangstrategisdisekitarBalikpapanRegency. PAUDHandayani4padasaatmelakukankunjungan ke berbagai kantor pemerintah ataupun swasta, sehingga akan membuat pihak konsumen/luar dapat mengetahui keberadaan PAUD Handayani 4, dan seringnya hasil karya anak-anak PAUD Handayani 4 dimuat di koran serta pada saat anak-anak PAUD Handayani 4 mengikuti berbagai lomba, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Komponen People Berdasarkan temuan dalam hasil penelitian ini baik berupa hasil wawancara maupun hasil pengamatan di lapangan, PAUD Handayani 4 di dalam menerapkan bauran pemasaran pada komponenpeople.PAUDHandayani4sangatpeduli akan pentingnya pembagian tugas (job descriptions)
  • 4. 168 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 1, Nomor 2 Maret 2017: 165 - 170 bagi para pendidik dan tenaga kependidikannya, karena terkait dengan pelayanan. Komponen Process Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang ditemukan di lapangan yang terkait dengan komponen process, dalam hal ini layanan yang diberikan oleh PAUD Handayani 4 terhadap anak didik, orang tua murid, mitra dan stakeholders lainnya, sudah sesuai dengan pelayanan prima. Komponen Process Lembaga PAUD Handayani 4 sangat peduli terhadap tampilan fisik dari lembaganya, karena tampilan fisik merupakan salah satu faktor ketertarikan masyarakat luas menyekolahkan putra- putrinya di sekolah yang dikelola adalah faktor keindahan,kebersihan,kenyamanan,dankeamanan. Saat ini persainggan sekolah dari semua tingkatan di Indonesia, terutama di kota besar termasuk di Balikpapan sudah cukup berani. Semua berlomba- lomba untuk mendesain sekolahnya dengan sebaik mungkin guna menaikkan nilai brandingnya. Dalam mendesain gedung sekolah, hal terpenting adalah bagaimana mampu memanfaatkan keberadaan gedung sekolah sebagai media pembelajaran dan bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat luas untuk menyekolahkan putra-putrinya di sekolah. PEMBAHASAN Lembaga pendidikan anak usia dini mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang signifikan. Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorikkasardanhalus),sosial,danemosionalserta seni.BanyaknyalembagaPAUDdiBalikpapanyang memiliki layanan dan fasilitas sejenis menimbulkan persaingan, masing-masing lembaga berusaha bersaing menawarkan pelayanan dan program sebagai cara untuk menarik minat konsumen untuk memilihnya sebagai lembaga PAUD yang tepat bagi sasaran market. Kemitraan memegang peranan penting bagi PAUD Handayani 4, sehingga keberlangsungannya harus senantiasa dijaga. Membangun jejaring kemitraan pada hakikatnya adalah sebuah proses membangun komunikasi atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling percaya (trust) dan saling menguntungkan diantara pihak-pihak yang bermitra yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman atau kesepakatan guna mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar. Kata mandiri diartikan sebagai suatu keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Sedangkan kemandirian diartikan hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Jadi kemandirian lembaga PAUD bisa diartikan kemampuan dari lembaga PAUD untuk tetap bisa melaksanakan segala kegiatan pembelajarannya tanpa tergantung kepada bantuan pihak lain. Ketika melihat lembaga pendidikan dari kacamata sebuah corporate, lembaga pendidikan adalah suatu organisasi produksi yang menghasilkan jasa pendidikan yang dibeli oleh para konsumen. Apabila produsen tidak mampu memasarkan hasil produksinya, dalam hal ini jasa pendidikan, disebabkan mutunya tidak dapat memuaskan konsumen, produksi yang ditawarkan tidak laku. Artinya, lembaga pendidikan yang memproses jasa pendidikan tidak mampu memuaskan users educations sesuai dengan kebutuhan pasar. Jasa pendidikan adalah tidak berwujud. Karena tidak berwujud, konsumen biasanya melihat tanda-tanda dari sesuatu yang bisa dilihat atau dirasakan untuk bisa menilai kualitas jasa pendidikan. Mereka akan melihat kualitas kerja guru, tata usaha, karyawan sekolah (SDM), sarana-prasarana sekolah, peralatan pendidikan sekolah (media pembelajaran), symbol-simbol yang digunakan sekolah, dan juga harga yang bisa mereka bayar ke sekolah. Dengan demikian, komponen lembaga pendidikan harus terus menerus melakukan update pada sisi kompetensinya (kualitas). Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan marketing pendidikan adalah marketing mix strategy (bauran pemasaran) yang dikemukakan oleh Kotler (2004). Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasar. Marwanto (2012) menyatakan untuk jasa lembaga pendidikan, terdapat 7 Ps unsur pemasaran yang disebut marketing mix-7 Ps, yaitu product (produk), price (harga), promotion (promosi), place (lokasi), partisipant (sumber daya manusia), process (proses), dan physical evidence (tampilan gedung). Produk dalam jasa pendidikan adalah mutu dari lembaga PAUD, yang bisa dilihat dari outputnya. Lembaga PAUD harus bisa menjaga mutu sekolah, baik dari program pembelajaran, kesiswaan, sumber
  • 5. 169Sjamsir, dkk, Implementasi Strategi 7 Ps (Marketing Mix) Dalam Membangun ... daya manusia (SDM), dan sarana prasarananya. Untuk standar mutu PAUD tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Diperlukan inovasi, baik dari pengelola maupun tenaga pendidik, untuk tetap bisa menjaga mutu sekolah agar tetap berkualitas. Harga ialah keseluruhan biaya yang harus dibayar siswa untuk memperoleh jasa pendidikan. Untuk lembaga PAUD di daerah pedesaan, biaya adalah faktor utama yang menjadi pertimbangan masyarakat dalam menentukan apakah harus menyekolahkan anak mereka atau tidak. Biaya biasanya tidak mahal, bahkan gratis. Namun dengan biaya yang murah, bukan berarti lembaga PAUD tersebut tidak menjaga kualitasnya. Dengan biaya yang terjangkau dan berkualitas, masyarakat akan tetap percaya untuk menyekolahkan anak mereka, mitra di sekitarpun akan tetap bersedia bekerja sama untuk berpartisipasi dalam pengembangan sekolah. Untuk lembaga PAUD di perkotaan, harga biasanya akan sejalan dengan produk/jasa pendidikan yang ditawarkan. Sekolah mahal tidak menjadi masalah sepanjang manfaat yang dirasakan peserta didik melebihi biaya yang dikeluarkan. Oleh sebab itu, biaya pendidikan merupakana faktor suplemen dalam membangun sekolah yang diminati oleh calon peserta didik, yang paling utama adalah nilai/ manfaat yang dirasakan oleh peserta didik yang diberikan oleh sekolah itu. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran, dan pengembangan jaringan. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya, dan tidak yakin bahwa produk tersebut berguna bagi mereka, mereka tidak akan pernah membelinya. Promosi merupakan pemberitahu atau mempengaruhi calon pelanggan agardapatmenerimaproduk-produkyangdihasilkan oleh perusahaan. Promosi pada hakekatnya merupakan seni untuk merayu pelanggan atau calon pelanggan untuk membeli lebih banyak produk pelanggan (Wijaya, 2003). Promosi merupakan bagian pemasaran. Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi diantaranya periklanan, publikasi, kemasan, dan penjualan personal (Minarti, 2011). Contoh dari promosi yang bisa dilakukan lembaga PAUD, bisa dengan memasang spanduk di tempat strategis, penyebaran brosur, iklan, dan publisitas di media. Publisitas merupakan bentuk komunikasi nonpersonal tentang suatu perusahaan produk atau jasa. Kegiatan publisitas ini adalah suatu kegiatan promosi melalui media masa tanpa biaya. Media dengan sukarela meliput produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Promosi ini dapat menciptakankepercayaanyanglebihtinggiterhadap pelangan karena dianggap lebih objektif (Wijaya, 2003). Publisitas ini bisa berupa publisitas kegiatan yang dilakukan, pengiriman karya anak ke media, maupun menulis ke media. Dan yang pasti, apabila masyarakat merasa puas dengan mutu lembaga, maka promosi yang paling efektif adalan promosi dari mulut ke mulut. Penentuan lokasi lembaga PAUD, baik di pedesaan maupun perkotaan, sebaiknya didasarkan pada kemudahan untuk dicapai oleh masyarakat. People adalah SDM yang terlibat di jasa pendidikan. Di lembaga PAUD, people yang terlibat adalah dari pengelola, kepala sekolah, tenaga pendidik, administrasi, dan cleaning service. Semua sikap dan tindakan SDM mempunyai pengaruh terhadap persepsi masyarakat dan mitra jaringan. Process berupa kualitas penyampaian jasa pendidikan. Lembaga PAUD harus memperhatikan elemen- elemen layanan, yaitu jujur, rendah hati, cepat tanggap,dankepastiankeamanan.Physicalevidence yaitu bentuk fisik dari penyediaan penyampaian jasa atau sarana prasarana yang mendukung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung. Di lembaga PAUD bisa dengan cat warna cerah, hiasan dan bentuk huruf yang unik, juga memperhatikan kebersihan lingkungan. Guna mengembangkan jaring kemitraan, harus ada strategi tertentu yang bisa diterapkan oleh semua lembaga PAUD. Salah satu strategi yang bisa dijadikan alternatif solusi adalah Strategi 7 Ps. Di mana Strategi 7 PS ini merupakan strategi pendekatan masyarakat melalui marketing pendidikan dan bauran pemasaran (Ivy, 2008; Baumgartner,2009;Enache,2011;Marwanto,2012; Asiah,2013).Strategi7Psinidapatdigunakanuntuk mengembangkan jejaring kemitraan secara luas, dan menjadikan wujud kerja sama yang bersinergis, saling menguntungkan, sehingga lembaga PAUD yang dikelola terus berkesinambungan yang pada akhirnya menjadi lembaga PAUD yang mandiri.
  • 6. 170 Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Volume 1, Nomor 2 Maret 2017: 165 - 170 KESIMPULAN Implimentasi strategi 7 PS (komunikasi, marketing pendidikan, akuntabilitas) dalam mengembangkan jejaring kemitraan menuju lembagaPAUDyangmandiridiPAUDHandayani4 secara bertahap atau serentak namun berkelanjutan, sehingga strategi marketing pendidikan (komponen product, price, promotion, place, people, process, physical evidence) dapat mengembangkan jejaring kemitraan menuju PAUD yang mandiri. Strategi 7 Ps (marketing mix) yang diterapkan PAUD Handayani 4 Balikpapan Kalimantan Timur dapat mengembangkanjejaringkemitraandanmenjadikan PAUD Handayani 4 Balikpapan Kalimantan Timur menjadi PAUD yang mandiri. DAFTAR RUJUKAN Asiah, S. N. 2013. Implementasi Strategi Marketing Mix dalam Pengembangan Lembaga PAUD di TK Fastabiqul Khairat. Tesis tidak diterbitkan. Samarinda: Universitas Mulawarman. Baumgartner, N. 2009. New Marketing Mix for the Rhein International Academy: Project Work International Management. Northwestern: University of Applied Sciences Northwestern Switzerland. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. 2010. Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan). Jakarta: Dirjend PNFI Kemdiknas. Enache, I. C. 2011. Marketing Higher Education Using the Ps Framework. Bulletin of the Transilvania, University of Braşov, Series V Economic Sciences, 4(53): 1-11. Ivy, J. 2008. A New Higher Education Marketing Mix: The 7Ps for MBA Marketing. International Journal of Educational Management, 22(4): 288- 299. Kotler, P. 2004. Marketing Insights from A to Z (80 Konsep yang harus Dipahami oleh Setiap Manajer). Jakarta: Erlangga. Marwanto, E. 2012. Marketing Mix 7P, (Online), (http://www.ekomarwanto.com/2012/04/ marketing-mix-7p-produk-price-promotion. html), diakses 2 Mei 2016. Miles, M. B., dan Huberman, A. M. Tanpa tahun. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-metode Baru. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. 2007. Jakarta: UI Press. Minarti, S. 2011. Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan secara Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, (Online), (http://www.kemdikbud. go.id), diakses 23 April 2016. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik- Integratif, (Online), (http://www.bpkp.go.id/uu/ filedownload/5/108/2580.bpkp), diakses 23 April 2016. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2005. Bandung: Citra Umbara. Wijaya, J. 2003. Marketing Manajemen Pendekatan Nilai-nilai Pelanggan. Surabaya: Bayumedia.