Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat efektif memiliki ciri-ciri seperti kesejajaran, kehematan, penekanan, kelogisan, kesepadanan, keparalelan, dan penggunaan kata yang tepat. Struktur kalimat efektif harus jelas dan kata-katanya diurutkan sesuai aturan bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam frasa dan klausa berdasarkan beberapa kriteria seperti jenis kata, unsur pembentuk, dan kelengkapan elemen internalnya. Frasa dibedakan menjadi frasa nominal, verbal, ajektiva, preposisional, sedangkan klausa dibedakan menjadi klausa lengkap, tak lengkap, positif, negatif, verbal, nonverbal, mandiri, dan tergabung.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik, dengan memperhatikan kesepadanan antara struktur bahasa dan ide, keparalelan unsur bahasa, ketegasan ide utama, kehematan kata, serta variasi penyusunan kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang kalimat efektif. Kalimat efektif didefinisikan sebagai kalimat yang dapat menyampaikan maksud penutur/penulis dengan tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca dengan mudah dan jelas. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif seperti kesatuan ide, koherensi, keparalelan, penekanan, kehematan, kelogisan, dan ketegasan.
Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam frasa dan klausa berdasarkan beberapa kriteria seperti jenis kata, unsur pembentuk, dan kelengkapan elemen internalnya. Frasa dibedakan menjadi frasa nominal, verbal, ajektiva, preposisional, sedangkan klausa dibedakan menjadi klausa lengkap, tak lengkap, positif, negatif, verbal, nonverbal, mandiri, dan tergabung.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik, dengan memperhatikan kesepadanan antara struktur bahasa dan ide, keparalelan unsur bahasa, ketegasan ide utama, kehematan kata, serta variasi penyusunan kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang kalimat efektif. Kalimat efektif didefinisikan sebagai kalimat yang dapat menyampaikan maksud penutur/penulis dengan tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca dengan mudah dan jelas. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif seperti kesatuan ide, koherensi, keparalelan, penekanan, kehematan, kelogisan, dan ketegasan.
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Khansha Hanak
Teks tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, struktur, ciri-ciri, langkah penyusunan, dan jenis-jenis teks eksposisi. Teks eksposisi bertujuan untuk menjelaskan informasi secara faktual dan ilmiah kepada pembaca untuk menambah pengetahuan mereka. Terdapat beberapa jenis teks eksposisi seperti definisi, proses, klasifikasi, dan pertentangan.
Iklan, slogan, dan poster memiliki fungsi sebagai sarana informasi, persuasi, dan edukasi. Iklan berisi informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan untuk menarik minat konsumen. Slogan berisi kalimat pendek yang mudah diingat untuk mempromosikan suatu tujuan. Poster digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat secara luas.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa, susunan subjek dan predikat, kategori predikat, kehadiran objek, peran subjek, bentuk aktif atau pasif, serta fungsi seperti pernyataan, perintah, pertanyaan, dan seruan.
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifwahyu islami
Makalah ini membahas tentang kalimat efektif dengan menjelaskan pengertian, ciri-ciri, dan contoh kalimat efektif dan tidak efektif. Beberapa ciri kalimat efektif yang dijelaskan adalah kesepadanan subjek dan predikat, ide pokok, penggunaan partikel, dan kesejajaran struktur kalimat."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, contoh, fungsi, syarat, dan jenis-jenis paragraf. Paragraf didefinisikan sebagai satuan bahasa yang mengemukakan satu gagasan utama dalam kaitannya dengan gagasan-gagasan pendukung. Dibahas pula jenis-jenis paragraf berdasarkan posisi dalam karangan, tujuan, dan metode pengembangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, kegunaan, dan syarat-syarat pembentukan paragraf serta jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama, sifat isi, dan fungsi dalam karangan.
Dokumen tersebut membahas tentang kata serapan dan prosesnya masuk ke dalam bahasa Indonesia. Ada beberapa cara kata serapan masuk, yaitu adopsi, adaptasi, penerjemahan, dan kreasi. Kata serapan juga memiliki tiga tingkatan unsur, yaitu belum sepenuhnya terserap, sedang dalam proses terserap, dan sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang tatabahasa tradisional dan struktural, definisi kalimat efektif, batasan kalimat, pengertian kalimat efektif, syarat-syarat kalimat efektif, dan ciri-ciri kalimat efektif yang meliputi kesatuan, kepaduan dan kesepadanan, keparalelan dan kesejajaran, penekanan dan penegasan, kehematan, dan kelogisan serta kecermatan.
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanAinul Fikri
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kalimat dan ciri-ciri kalimat yang efektif. Unsur-unsur kalimat terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Sedangkan ciri kalimat efektif meliputi kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
Gaya kepemimpinan merupakan pola tingkah laku pemimpin untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dan individu dalam mencapai tujuan. Ada tiga teori gaya kepemimpinan: teori genetis, sosial, dan ekologis. Tugas pokok kepemimpinan pendidikan adalah membantu masyarakat sekolah merumuskan tujuan pendidikan dan memastikan pencapaian tujuan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, unsur, dan jenis-jenis paragraf. Secara ringkas, paragraf adalah unit pikiran terkecil dalam suatu karangan yang ditandai dengan indentasi atau spasi lebar. Paragraf berisi unsur kalimat topik, penjelas, dan penyimpulan, serta bermanfaat untuk mengorganisir gagasan secara sistematis. Ada beberapa jenis paragraf seperti eksposisi, argumentasi, dan deskripsi
Makalah ini membahas tentang kalimat efektif, yang didefinisikan sebagai kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan dapat dipahami oleh pembaca. Makalah ini menjelaskan pengertian, ciri-ciri, dan contoh kalimat efektif serta faktor yang dapat menyebabkan kalimat menjadi kurang efektif.
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Khansha Hanak
Teks tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, struktur, ciri-ciri, langkah penyusunan, dan jenis-jenis teks eksposisi. Teks eksposisi bertujuan untuk menjelaskan informasi secara faktual dan ilmiah kepada pembaca untuk menambah pengetahuan mereka. Terdapat beberapa jenis teks eksposisi seperti definisi, proses, klasifikasi, dan pertentangan.
Iklan, slogan, dan poster memiliki fungsi sebagai sarana informasi, persuasi, dan edukasi. Iklan berisi informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan untuk menarik minat konsumen. Slogan berisi kalimat pendek yang mudah diingat untuk mempromosikan suatu tujuan. Poster digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat secara luas.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa, susunan subjek dan predikat, kategori predikat, kehadiran objek, peran subjek, bentuk aktif atau pasif, serta fungsi seperti pernyataan, perintah, pertanyaan, dan seruan.
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifwahyu islami
Makalah ini membahas tentang kalimat efektif dengan menjelaskan pengertian, ciri-ciri, dan contoh kalimat efektif dan tidak efektif. Beberapa ciri kalimat efektif yang dijelaskan adalah kesepadanan subjek dan predikat, ide pokok, penggunaan partikel, dan kesejajaran struktur kalimat."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, contoh, fungsi, syarat, dan jenis-jenis paragraf. Paragraf didefinisikan sebagai satuan bahasa yang mengemukakan satu gagasan utama dalam kaitannya dengan gagasan-gagasan pendukung. Dibahas pula jenis-jenis paragraf berdasarkan posisi dalam karangan, tujuan, dan metode pengembangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, kegunaan, dan syarat-syarat pembentukan paragraf serta jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama, sifat isi, dan fungsi dalam karangan.
Dokumen tersebut membahas tentang kata serapan dan prosesnya masuk ke dalam bahasa Indonesia. Ada beberapa cara kata serapan masuk, yaitu adopsi, adaptasi, penerjemahan, dan kreasi. Kata serapan juga memiliki tiga tingkatan unsur, yaitu belum sepenuhnya terserap, sedang dalam proses terserap, dan sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang tatabahasa tradisional dan struktural, definisi kalimat efektif, batasan kalimat, pengertian kalimat efektif, syarat-syarat kalimat efektif, dan ciri-ciri kalimat efektif yang meliputi kesatuan, kepaduan dan kesepadanan, keparalelan dan kesejajaran, penekanan dan penegasan, kehematan, dan kelogisan serta kecermatan.
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanAinul Fikri
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kalimat dan ciri-ciri kalimat yang efektif. Unsur-unsur kalimat terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Sedangkan ciri kalimat efektif meliputi kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
Gaya kepemimpinan merupakan pola tingkah laku pemimpin untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dan individu dalam mencapai tujuan. Ada tiga teori gaya kepemimpinan: teori genetis, sosial, dan ekologis. Tugas pokok kepemimpinan pendidikan adalah membantu masyarakat sekolah merumuskan tujuan pendidikan dan memastikan pencapaian tujuan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, unsur, dan jenis-jenis paragraf. Secara ringkas, paragraf adalah unit pikiran terkecil dalam suatu karangan yang ditandai dengan indentasi atau spasi lebar. Paragraf berisi unsur kalimat topik, penjelas, dan penyimpulan, serta bermanfaat untuk mengorganisir gagasan secara sistematis. Ada beberapa jenis paragraf seperti eksposisi, argumentasi, dan deskripsi
Makalah ini membahas tentang kalimat efektif, yang didefinisikan sebagai kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan dapat dipahami oleh pembaca. Makalah ini menjelaskan pengertian, ciri-ciri, dan contoh kalimat efektif serta faktor yang dapat menyebabkan kalimat menjadi kurang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang makna denotasi dan konotasi. Makna denotasi adalah makna sebenarnya dari suatu kata sesuai dengan kamus, sedangkan makna konotasi adalah makna kiasan atau implikasi yang timbul dari penggunaan kata dalam kalimat. Diberikan contoh-contoh makna denotasi dan konotasi positif maupun negatif dalam beberapa kalimat.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Makalah ini membahas tentang makna kata denotasi, konotasi, kata umum, dan kata khusus. Denotasi adalah makna sebenarnya dari suatu kata, konotasi adalah makna kias, kata umum memiliki lingkup yang luas, dan kata khusus lebih spesifik.
Teks tersebut membahas tentang makna denotasi dan konotasi. Makna denotasi adalah makna sebenarnya sesuai kamus, sedangkan makna konotasi adalah makna kiasan yang timbul dari penggunaan kata dalam kalimat. Makna konotasi dibagi menjadi positif dan negatif.
Makalah ini membahas tentang kalimat efektif dan ketidakefektifan kalimat. Kalimat efektif dijelaskan sebagai kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Syarat kalimat efektif adalah kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa. Ketidake
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan penulis secara tepat kepada pembaca. Kalimat efektif memiliki ciri-ciri seperti kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, syarat-syarat, ciri-ciri, dan unsur-unsur kalimat efektif. Kalimat efektif dijelaskan sebagai kalimat yang memenuhi syarat komunikatif, gramatikal, sintaksis, mudah dipahami, dan mampu menimbulkan imajinasi. Syarat utama kalimat efektif adalah kesatuan gagasan, koherensi, penekanan, variasi, kesejajaran, dan logika.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kalimat efektif dan prinsip-prinsip yang harus dipenuhi agar suatu kalimat dapat dikategorikan sebagai kalimat efektif. Kalimat efektif dijelaskan sebagai kalimat yang mampu menyampaikan gagasan penulis secara tepat dan mudah dipahami pembaca. Prinsip-prinsipnya meliputi kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, kehematan kata, kecermatan
Teks tersebut membahas tentang kalimat efektif. Secara garis besar, kalimat efektif didefinisikan sebagai kalimat yang dapat menyampaikan maksud penulis/pembicara dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca/pendengar. Teks tersebut juga menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif seperti kesejajaran, penekanan, kehematan, kelogisan, dan kesepadanan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kalimat dan jenis-jenis kalimat dalam bahasa Indonesia. Terdapat tiga bagian utama, yaitu: (1) pengertian kalimat dan pola dasar kalimat, (2) jenis kalimat berdasarkan struktur gramatikalnya seperti kalimat tunggal dan majemuk, (3) jenis kalimat berdasarkan bentuk retorikanya seperti kalimat melepas, klimaks, dan berimbang.
Dokumen tersebut membahas tentang kalimat efektif dan cara membuat kalimat menjadi lebih efektif dengan menghilangkan unsur-unsur yang tidak perlu, menyederhanakan struktur kalimat, memilih kata yang tepat, dan mengubah urutan kata agar lebih lancar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kalimat efektif dan unsur-unsur penting dalam membentuk kalimat efektif seperti kesatuan gagasan, kepaduan, keparalelan, kelogisan, kehematan, dan penekanan.
2. Diberikan contoh kalimat yang efektif dan tidak efektif beserta perbaikannya.
3. Terdapat daftar pustaka yang mendukung informasi dalam d
Kalimat efektif memiliki kemampuan untuk menyampaikan gagasan secara tepat kepada pendengar atau pembaca. Ciri kalimat efektif antara lain kejelasan subjek dan predikat, ketegasan ide pokok, kehematan penggunaan kata, serta koherensi dan kelogisan ide yang disampaikan. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi, kerjasama, dan identitas sosial manusia.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Menurut Ahli Bahasa:
• 1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan
sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal
pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
• 2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain
secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
• 3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak
dibaca. (Arifin: 1989)
3. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
a. Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-,
bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan
predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni
menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
• 1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
• 2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
4. b. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata
yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan
maksud kalimat.
• Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
• Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata
mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
• Kalimat yang benar adalah:
• Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
5. c. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara
meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita
bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat
membicarakan lagi soal ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat
menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam
soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata
yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara
guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara
pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan
sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang
bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian
kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial,
tetapi total dan menyeluruh
6. d. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan
unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang
logis/masuk akal.
Contoh :
• Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat
adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut
harus diubah misalnya ;
• Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
7. e. Kesepadanan
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini:
- Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan
predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai,
tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
Contoh:
a. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
- Tidak terdapat subjek yang ganda.
• Contoh:
• a. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
• b. Saat itu saya kurang jelas.
• Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut :
• a. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
• b. Saat itu bagi saya kurang jelas.
• * Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
• Contoh:
• a. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
• b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki
8. f. Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya,
kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga
menggunakan verba.
Contoh:
a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
b.Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian
sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang
berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk
itu.
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.
Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata
pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang
nomial, sebagai berikut:
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian
sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
9. g. Penekanan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu
perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah
kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi
penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada
berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
- Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di
awal kalimat).
Contoh:
• Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa
dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Penekanannya ialah presiden mengharapkan.
Contoh:
• Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa
dan negaranya.
Penekanannya Harapan presiden.
Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah
posisi kalimat.
- Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh:
• Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta
rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Seharusnya:
• Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta
rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
- Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
• Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan
mereka.
- Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Contoh:
• Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
- Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).
Contoh:
• Saudaralah yang bertanggung jawab.
10. h. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat
dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.
• a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
• b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat (a) memilikimakna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi.
Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu
rupiah.
Perhatikan kalimat berikut.
• Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.
Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan menceritakan.
Kalimat itu dapat diubah menjadi
• Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.
11. i. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.
a.Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.Oleh karena itu, kita
hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Misalnya:
• Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa
kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut
kemanusiaan yang adil dan beradab
b.Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat
pasif persona.
Contoh:
• Surat itu saya sudah baca.
• Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
12. Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu
berbentuk
• a. Surat itu sudah saya baca.
• b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
c.Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja
dan objek penderita.
•
• Perhatikan kalimat ini :
• a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
• b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
• Seharusnya:
• a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.
• b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.
13. Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi
kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan
penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut:
a. kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. Atau
Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.
Atau Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki.
- Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh:
a. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
b. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.
Perbaikannya adalah sebagai berikut:
a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
b. Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.
14. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar
atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
15. STRUKTUR KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya
terdiri dari kata) harus menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan berdasarkan
aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, apalagi bertentangan. Setiap penyimpangan biasanya akan
menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat pemakai bahasa itu.
• Misalnya, Anda akan menyatakan Saya menulis surat buat papa. Efek yang ditimbulkannya akan sangat lain, bila dikatakan:
• 1. Buat Papa menulis surat saya.
• 2. Surat saya menulis buat Papa.
• 3. Menulis saya surat buat Papa.
• 4. Papa saya buat menulis surat.
• 5. Saya Papa buat menulis surat.
• 6. Buat Papa surat saya menulis.
16. Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat kesalahan. Kesalahan itu
terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat) tidak jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu
dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu juga tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan
oleh pemakai bahasa.
Demikinlah biasanya yang terjadi akibat penyimpangan terhadap kebiasaan struktural pemakaian
bahasa pada umumnya. Akibat selanjutnya adalah kekacauan pengertian. Agar hal ini tidak terjadi, maka
si pemakai bahasa selalu berusaha mentaati hukum yag sudah dibiasakan.