SlideShare a Scribd company logo
KALIMAT EFEKTIF
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2
KALIMAT EFEKTIF
DEFINISI
CIRI-CIRI
PENATAAN KALIMAT
PEMILIHAN KATA
PERANGKAIAN KALIMAT
DEFINISI KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang
menyampaikan informasi yang sama
dengan informasi yang diterima
pembaca.
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
Kesatuan Gagasan Kesepadanan
Keparalelan Kehematan
Kelogisan
Kebervariasian
Keringkasan
Ketepatan
Kecermatan
Kebenaran struktur
Ketegasan
 Kalimat efektif hanya mengandung satu kesatuan
gagasan yang mengandung satu ide pokok.
 Dikatakan memiliki kesatuan gagasan apabila subjek,
predikat, dan unsur-unsur lainnya saling mendukung
dan membentuk kesatuan tunggal.
Contoh:
a. Tahun ini SPP mahasiswa baru saja dinaikkan.
b. SPP mahasiswa tahun ini baru saja dinaikkan.
c. Tahun ini SPP mahasiswa-baru saja yang dinaikkan.
kalimat a diatas tidak efektif karena mempunyai dua
gagasan. Sedangkan kalimat b dan c termasuk kalimat
efektif karena hanya mempunyai satu gagasan.
2. Kesepadanan
Kesepadanan → Keseimbangan pikiran (gagasan) dengan
struktur kalimat. Untuk menghasilkan kalimat
yang mengandung kesepadanan.
Berikut hal yang perlu diperhatikan:
1. Kalimat harus memiliki subjek dan predikat yang jelas.
Contoh:
Mereka membicarakan masalah batas studi.
Kalimat di atas memiliki S, P, O, yaitu fungsi S diisi oleh kata
mereka, fungsi P diisi oleh kata membicarakan, dan fungsi O
diisi oleh frasa masalah batas studi.
2. Kata depan tidak berada di depan subjek.
Contoh:
Bagi semua mahasiswa baru harus segera konfirmasi.
Untuk menjadi kalimat yang efektif, kata bagi harus dihilangkan,
sehingga:
Semua mahasiswa baru harus segera konfirmasi.
3. Konjungsi intrakalimat tidak dipakai didalam kalimat
tunggal.
Contoh:
1. Saksi tidak hadir. Sehingga persidangan ditunda minggu depan.
(Sehingga di awal kalimat)
2. Saksi tidak hadir sehingga persidangan ditunda minggu depan.
(Sehingga di tengah kalimat)
4. Predikat tidak didahului konjungsi yang.
Contoh:
1. Suporter timnas Indonesia yang mengenakan baju merah putih.
(yang berada didepan predikat)
2. Suporter timnas Indonesia mengenakan baju merah putih.
5. Subjek tidak Ganda.
Contoh:
1. Pertandingan ini saya mewakili Bekasi Barat.
(subjek ada dua yaitu pertandingan ini dan atau saya)
2. Dalam pertandingan ini, saya mewakili wilayah bekasi barat.
3. Keparalelan
Keparalelan → Penggunaan bentuk-bentuk bahasa atau
konstruksi bahasa yang sama dalam
susunan serial, dapat juga dikatakan
sebagai kesejajaran pengungkapan ide-
ide dalam suatu kalimat.
Contoh:
Penghapusan pangkalan asing dan penarikan kembali
pasukan AS dari Filipina akan mempercepat perwujudan
cita-cita segenap bangsa Filipina.
Kalimat diatas diisi oleh kata benda yang berupa
penghapusan, penarikan, dan perwujudan yang memiliki
bentuk dan makna yang sama.
4. Kehematan
Kehematan → Menggunakan kata secara efisien dan tidak
berlebihan, sehingga setiap kata yang
digunakan memiliki fungsi yang jelas.
Kehematan dapat ditempuh dengan cara:
a. Menghindari pengulangan subjek kalimat
Contoh:
• Mereka naik pentas begitu mereka tiba. (ada pengulangan
subjek)
• Mereka naik pentas begitu tiba. (tanpa pengulangan)
b. Menghindari kata hari, tanggal, bulan, dan tahun dalam
hubungannya dengan nama hari, tanggal, bulan, dan tahun.
Contoh:
• Pemberontakan itu meletus pada tanggal 30 bulan September
tahun 1965. (boros kata)
• Pemberontakan itu meletus pada 30 September 1965. (hemat)
c. Menghindari pemakaian hipernim
contoh:
Pakaiannya berwarna merah menyala. (boros kata)
Pakaiannya merah menyala. (hemat kata)
d. Menghindari pemakaian kata penghubung yang berlebihan
contoh:
Walaupun sakit, tetapi ia berangkat juga. (boros kata)
Walaupun sakit, ia berangkat juga. (hemat kata)
e. Menghindari pemakaian kata yang berlebihan
contoh:
Kita harus belajar dari Jepang agar supaya dapat maju dan
berkembang. (boros kata)
Kita harus belajar dari Jepang agar dapat maju dan berkembang.
(hemat kata)
5. Kelogisan
6. Kecermatan
 Kalimat efektif ditulis secara cermat, tepat dalam diksi
sehingga tidak menimbulkan tafsir ganda.
 Penempatan unsur-unsur kalimat yang tepat akan
membantu pembaca untuk memahami makna kalimat
secara jelas tanpa menimbulkan tafsir ganda.
Contoh:
 Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia
akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
(tidak cermat)
Perbaikan kalimat:
 Berdasarkan agenda sekretaris, manajer personalia
akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
(cermat)
7.Kebervariasian
 Untuk membuat kalimat yang tidak monoton dan
menjemukan, diperlukan adanya variasi.
 Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai cara
berikut.
1. Variasi penggunaan kata
contoh:
• Pembicaraan itu membicarakan
kenakalan mahasiswa. (monoton)
• Pembicaraan itu membahas kenakalan
mahasiswa. (variatif)
2. Variasi dalam pembukaan kalimat
a. Frasa keterangan tempat atau keterangan waktu
diletakkan di awal kalimat.
contoh:
Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung.
b. Penggunaan frasa verbal :
contoh:
Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.
c. Penempatan klausa anak kalimat :
contoh:
Ketika ujian berlangsung, mahasiswa itu jatuh sakit.
1. Meletakkan bagian yang penting pada awal kalimat,
contoh:
Masalah kenaikan harga itu dapat dibicarakan pada
kesempatan yang lain.
2. Mengurutkan kata secara bertahap,
contoh:
Korban tsunami di jepang ditemukan puluhan, ratusan,
bahkan ribuan.
3. Mempertentangkan ide yang ditonjolkan,
contoh:
Surti gemuk, tetapi gesit.
Untuk mencapai ketegasan dan keutamaan dalam suatu tulisan,
seorang penulis harus memperhatikan posisi bagian yang
diutamakan.
Hal itu dapat ditempuh dengan:
8. Ketegasan
4. Menggunakan partikel penekanan,
contoh:
Kitalah yang bertanggung jawab atas kejadian itu.
5. Mengulang gagasan yang penting,
contoh:
Untuk menambah iklim yang sejuk di negara kita maka
perlu kesadaran moral, kesadaran politik, kesadaran
agama, kesadaran bermasyarakat, dan kesadaran
berbudaya.
9. Ketepatan
Setiap kata yang digunakan perlu dipilih
secara tepat dan cermat sehingga dapat
mewakili tujuan, maksud, atau pesan
penulis.
Contoh:
 Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat
kepolisian berada dalam satu ruangan. (tidak tepat)
 Ketujuh korban, saat ditemukan warga dan aparat
kepolisian berada dalam satu ruangan. (tepat)
10. Kebenaran Struktur
Kebenaran Struktur → yaitu kebenaran kaidah bahasa seperti
kejelasan struktur, hubungan fungsi
sintaksis (seperti subjek, predikat,
objek, pelengkap, dan keterangan).
Contoh:
Kepada hadirin dimohon berdiri.
(fungsi subjek tidak jelas)
seharusnya:
Hadirin dimohon berdiri.
11. Keringkasan
 Ciri ringkas direalisasikan dengan tidak adanya
unsur-unsur bahasa yang tidak diperlukan.
 Keringkasan ditandai dengan tidak adanya kata
atau kalimat yang berlebihan.
Contoh:
o Nenek selalu memberi nasihat kepada cucu-
cucunya. (bentuk panjang)
o Nenek selalu menasihati cucu-cucunya. (ringkas)
PEMILIHAN KATA
 Pilihan kata adalah kata-kata yang dipakai seorang
pembicara atau penulis.
 Untuk menghasilkan tulisan yang baik, diperlukan
pilihan kata yang cermat dan tepat.
 Suatu pilihan kata dinyatakan tepat apabila kata itu
mengungkapkan maksud penulis dengan secermat-
cermatnya.
Pilihan kata yang
terbaik harus
memenuhi syarat:
1. Tepat
2. Benar
3. Lazim Pemakaiannya
PERANGKAIAN KALIMAT
 Seorang penulis harus dapat merangkai kalimat secara
bervariasi agar tulisan yang dihasilkan tidak monoton dibaca.
Contoh:
Sesuai dengan etika berdagang, dengan alasan apa pun
pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil.
Kalimat diatas dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
A. sesuai dengan etika berdagang
B. dengan alasan apa pun
C. Pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil
Variasi kalimat yang mungkin:
a. Dengan alasan apa pun, pemodal besar tidak boleh
menggusur pedagang kecil sesuai dengan etika berdagang.
b. Pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil,
sesuai dengan etika berdagang, dengan alasan apa pun.
(pola BCA)
(pola CAB)
PENATAAN KALIMAT DALAM PARAGRAF
Kalimat-kalimat yang dirangkai menjadi
suatu paragraf harus memiliki tatanan ide
yang apik, mengalir tanpa lompatan-
lompatan ide yang mengejutkan.
Untuk itu, ada dua hal
yang harus
dipertimbangkan
dalam menuangkan
gagasan dalam
kalimat, yaitu:
Fokus dan latar
belakang
Informasi
Fokus dan Latar Belakang
 Sebuah gagasan yang dimaksudkan sebagai fokus
diungkapkan dalam klausa induk.
 Gagasan lain yang merupakan latar belakang diungkapkan
dalam klausa anak.
Contoh:
Ketika pulang siang-siang kemarin dan melihat adik saya,
Bimoli, sedang dikebun, saya berteriak memanggilnya. Ia
tidak menjawab.
Dari kalimat diatas, Ketika pulang siang-siang kemarin dan
melihat adik saya, Bimoli, sedang dikebun adalah latar
belakang, sedangkan saya berteriak memanggilnya adalah
fokus.
Informasi
 Dalam hal penataan kalimat, ada dua jenis informasi yaitu,
Informasi Lama (IL) dan Informasi Baru (IB).
 Informasi Lama (IL) adalah gagasan yang (menurut penulis)
sudah diketahui pembaca.
 Informasi Baru (IB) adalah gagasan yang (menurut penulis
belum diketahui oleh pembaca.
 Sebelum menyampaikan IB, penulis harus terlebih dahulu
memaparkan IL.
Contoh:
(a) Rumah ayah ada empat kamar tidurnya dan dua kamar
tamunya. (b) Di depan rumah ada sebuah kebun yang luas. (c) Di
kebun itu ayah menanam banyak bunga.
Penataan IL dan IB dari paragraf di atas yaitu:
(a) rumah… (b) rumah… kebun (c) kebun… bunga
IL
IL
IL IB
IB
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to bahasa indonesia Kalimat-kalimat Efektif.pptx

Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
Nur Chawhytz
 
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Muhamad Putraauliansyah
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaRifka Marwani
 
kalimat yang efektif
kalimat yang efektifkalimat yang efektif
kalimat yang efektif
Cloudys04
 
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
KipasAngin30
 
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfJenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
MochHendyBayuPratama
 
5 kalimat efektif
5 kalimat efektif5 kalimat efektif
5 kalimat efektif
Simon Patabang
 
Unpas bahasa indonesia umum
Unpas bahasa indonesia umumUnpas bahasa indonesia umum
Unpas bahasa indonesia umumRian Maulana
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
banur007
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
zazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
zazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
zazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
zazinul ummah
 
kalimat efektif.pptx
kalimat efektif.pptxkalimat efektif.pptx
kalimat efektif.pptx
MegaSepta
 
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptxKalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
Ireclever
 
Slide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiahSlide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiahAldon Samosir
 

Similar to bahasa indonesia Kalimat-kalimat Efektif.pptx (20)

Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
kalimat yang efektif
kalimat yang efektifkalimat yang efektif
kalimat yang efektif
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
0000000499-22-UNI20211222-2021-RS2A-04-KALIMAT (2).ppt
 
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdfJenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
 
5 kalimat efektif
5 kalimat efektif5 kalimat efektif
5 kalimat efektif
 
Unpas bahasa indonesia umum
Unpas bahasa indonesia umumUnpas bahasa indonesia umum
Unpas bahasa indonesia umum
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
kalimat efektif.pptx
kalimat efektif.pptxkalimat efektif.pptx
kalimat efektif.pptx
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptxKalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
Kalimat Efektif (Kelompok 6).pptx
 
Slide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiahSlide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiah
 
Makalah kalimat
Makalah   kalimatMakalah   kalimat
Makalah kalimat
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 

bahasa indonesia Kalimat-kalimat Efektif.pptx

  • 3. DEFINISI KALIMAT EFEKTIF Kalimat efektif adalah kalimat yang menyampaikan informasi yang sama dengan informasi yang diterima pembaca.
  • 4. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF Kesatuan Gagasan Kesepadanan Keparalelan Kehematan Kelogisan Kebervariasian Keringkasan Ketepatan Kecermatan Kebenaran struktur Ketegasan
  • 5.  Kalimat efektif hanya mengandung satu kesatuan gagasan yang mengandung satu ide pokok.  Dikatakan memiliki kesatuan gagasan apabila subjek, predikat, dan unsur-unsur lainnya saling mendukung dan membentuk kesatuan tunggal. Contoh: a. Tahun ini SPP mahasiswa baru saja dinaikkan. b. SPP mahasiswa tahun ini baru saja dinaikkan. c. Tahun ini SPP mahasiswa-baru saja yang dinaikkan. kalimat a diatas tidak efektif karena mempunyai dua gagasan. Sedangkan kalimat b dan c termasuk kalimat efektif karena hanya mempunyai satu gagasan.
  • 6. 2. Kesepadanan Kesepadanan → Keseimbangan pikiran (gagasan) dengan struktur kalimat. Untuk menghasilkan kalimat yang mengandung kesepadanan. Berikut hal yang perlu diperhatikan: 1. Kalimat harus memiliki subjek dan predikat yang jelas. Contoh: Mereka membicarakan masalah batas studi. Kalimat di atas memiliki S, P, O, yaitu fungsi S diisi oleh kata mereka, fungsi P diisi oleh kata membicarakan, dan fungsi O diisi oleh frasa masalah batas studi. 2. Kata depan tidak berada di depan subjek. Contoh: Bagi semua mahasiswa baru harus segera konfirmasi. Untuk menjadi kalimat yang efektif, kata bagi harus dihilangkan, sehingga: Semua mahasiswa baru harus segera konfirmasi.
  • 7. 3. Konjungsi intrakalimat tidak dipakai didalam kalimat tunggal. Contoh: 1. Saksi tidak hadir. Sehingga persidangan ditunda minggu depan. (Sehingga di awal kalimat) 2. Saksi tidak hadir sehingga persidangan ditunda minggu depan. (Sehingga di tengah kalimat) 4. Predikat tidak didahului konjungsi yang. Contoh: 1. Suporter timnas Indonesia yang mengenakan baju merah putih. (yang berada didepan predikat) 2. Suporter timnas Indonesia mengenakan baju merah putih. 5. Subjek tidak Ganda. Contoh: 1. Pertandingan ini saya mewakili Bekasi Barat. (subjek ada dua yaitu pertandingan ini dan atau saya) 2. Dalam pertandingan ini, saya mewakili wilayah bekasi barat.
  • 8. 3. Keparalelan Keparalelan → Penggunaan bentuk-bentuk bahasa atau konstruksi bahasa yang sama dalam susunan serial, dapat juga dikatakan sebagai kesejajaran pengungkapan ide- ide dalam suatu kalimat. Contoh: Penghapusan pangkalan asing dan penarikan kembali pasukan AS dari Filipina akan mempercepat perwujudan cita-cita segenap bangsa Filipina. Kalimat diatas diisi oleh kata benda yang berupa penghapusan, penarikan, dan perwujudan yang memiliki bentuk dan makna yang sama.
  • 9. 4. Kehematan Kehematan → Menggunakan kata secara efisien dan tidak berlebihan, sehingga setiap kata yang digunakan memiliki fungsi yang jelas. Kehematan dapat ditempuh dengan cara: a. Menghindari pengulangan subjek kalimat Contoh: • Mereka naik pentas begitu mereka tiba. (ada pengulangan subjek) • Mereka naik pentas begitu tiba. (tanpa pengulangan) b. Menghindari kata hari, tanggal, bulan, dan tahun dalam hubungannya dengan nama hari, tanggal, bulan, dan tahun. Contoh: • Pemberontakan itu meletus pada tanggal 30 bulan September tahun 1965. (boros kata) • Pemberontakan itu meletus pada 30 September 1965. (hemat) c. Menghindari pemakaian hipernim contoh: Pakaiannya berwarna merah menyala. (boros kata) Pakaiannya merah menyala. (hemat kata) d. Menghindari pemakaian kata penghubung yang berlebihan contoh: Walaupun sakit, tetapi ia berangkat juga. (boros kata) Walaupun sakit, ia berangkat juga. (hemat kata) e. Menghindari pemakaian kata yang berlebihan contoh: Kita harus belajar dari Jepang agar supaya dapat maju dan berkembang. (boros kata) Kita harus belajar dari Jepang agar dapat maju dan berkembang. (hemat kata)
  • 11. 6. Kecermatan  Kalimat efektif ditulis secara cermat, tepat dalam diksi sehingga tidak menimbulkan tafsir ganda.  Penempatan unsur-unsur kalimat yang tepat akan membantu pembaca untuk memahami makna kalimat secara jelas tanpa menimbulkan tafsir ganda. Contoh:  Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru. (tidak cermat) Perbaikan kalimat:  Berdasarkan agenda sekretaris, manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru. (cermat)
  • 12. 7.Kebervariasian  Untuk membuat kalimat yang tidak monoton dan menjemukan, diperlukan adanya variasi.  Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai cara berikut. 1. Variasi penggunaan kata contoh: • Pembicaraan itu membicarakan kenakalan mahasiswa. (monoton) • Pembicaraan itu membahas kenakalan mahasiswa. (variatif) 2. Variasi dalam pembukaan kalimat a. Frasa keterangan tempat atau keterangan waktu diletakkan di awal kalimat. contoh: Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung. b. Penggunaan frasa verbal : contoh: Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya. c. Penempatan klausa anak kalimat : contoh: Ketika ujian berlangsung, mahasiswa itu jatuh sakit.
  • 13. 1. Meletakkan bagian yang penting pada awal kalimat, contoh: Masalah kenaikan harga itu dapat dibicarakan pada kesempatan yang lain. 2. Mengurutkan kata secara bertahap, contoh: Korban tsunami di jepang ditemukan puluhan, ratusan, bahkan ribuan. 3. Mempertentangkan ide yang ditonjolkan, contoh: Surti gemuk, tetapi gesit. Untuk mencapai ketegasan dan keutamaan dalam suatu tulisan, seorang penulis harus memperhatikan posisi bagian yang diutamakan. Hal itu dapat ditempuh dengan: 8. Ketegasan 4. Menggunakan partikel penekanan, contoh: Kitalah yang bertanggung jawab atas kejadian itu. 5. Mengulang gagasan yang penting, contoh: Untuk menambah iklim yang sejuk di negara kita maka perlu kesadaran moral, kesadaran politik, kesadaran agama, kesadaran bermasyarakat, dan kesadaran berbudaya.
  • 14. 9. Ketepatan Setiap kata yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga dapat mewakili tujuan, maksud, atau pesan penulis. Contoh:  Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat kepolisian berada dalam satu ruangan. (tidak tepat)  Ketujuh korban, saat ditemukan warga dan aparat kepolisian berada dalam satu ruangan. (tepat)
  • 15. 10. Kebenaran Struktur Kebenaran Struktur → yaitu kebenaran kaidah bahasa seperti kejelasan struktur, hubungan fungsi sintaksis (seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan). Contoh: Kepada hadirin dimohon berdiri. (fungsi subjek tidak jelas) seharusnya: Hadirin dimohon berdiri.
  • 16. 11. Keringkasan  Ciri ringkas direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang tidak diperlukan.  Keringkasan ditandai dengan tidak adanya kata atau kalimat yang berlebihan. Contoh: o Nenek selalu memberi nasihat kepada cucu- cucunya. (bentuk panjang) o Nenek selalu menasihati cucu-cucunya. (ringkas)
  • 17. PEMILIHAN KATA  Pilihan kata adalah kata-kata yang dipakai seorang pembicara atau penulis.  Untuk menghasilkan tulisan yang baik, diperlukan pilihan kata yang cermat dan tepat.  Suatu pilihan kata dinyatakan tepat apabila kata itu mengungkapkan maksud penulis dengan secermat- cermatnya. Pilihan kata yang terbaik harus memenuhi syarat: 1. Tepat 2. Benar 3. Lazim Pemakaiannya
  • 18. PERANGKAIAN KALIMAT  Seorang penulis harus dapat merangkai kalimat secara bervariasi agar tulisan yang dihasilkan tidak monoton dibaca. Contoh: Sesuai dengan etika berdagang, dengan alasan apa pun pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil. Kalimat diatas dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: A. sesuai dengan etika berdagang B. dengan alasan apa pun C. Pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil Variasi kalimat yang mungkin: a. Dengan alasan apa pun, pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil sesuai dengan etika berdagang. b. Pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil, sesuai dengan etika berdagang, dengan alasan apa pun. (pola BCA) (pola CAB)
  • 19. PENATAAN KALIMAT DALAM PARAGRAF Kalimat-kalimat yang dirangkai menjadi suatu paragraf harus memiliki tatanan ide yang apik, mengalir tanpa lompatan- lompatan ide yang mengejutkan. Untuk itu, ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menuangkan gagasan dalam kalimat, yaitu: Fokus dan latar belakang Informasi
  • 20. Fokus dan Latar Belakang  Sebuah gagasan yang dimaksudkan sebagai fokus diungkapkan dalam klausa induk.  Gagasan lain yang merupakan latar belakang diungkapkan dalam klausa anak. Contoh: Ketika pulang siang-siang kemarin dan melihat adik saya, Bimoli, sedang dikebun, saya berteriak memanggilnya. Ia tidak menjawab. Dari kalimat diatas, Ketika pulang siang-siang kemarin dan melihat adik saya, Bimoli, sedang dikebun adalah latar belakang, sedangkan saya berteriak memanggilnya adalah fokus.
  • 21. Informasi  Dalam hal penataan kalimat, ada dua jenis informasi yaitu, Informasi Lama (IL) dan Informasi Baru (IB).  Informasi Lama (IL) adalah gagasan yang (menurut penulis) sudah diketahui pembaca.  Informasi Baru (IB) adalah gagasan yang (menurut penulis belum diketahui oleh pembaca.  Sebelum menyampaikan IB, penulis harus terlebih dahulu memaparkan IL. Contoh: (a) Rumah ayah ada empat kamar tidurnya dan dua kamar tamunya. (b) Di depan rumah ada sebuah kebun yang luas. (c) Di kebun itu ayah menanam banyak bunga. Penataan IL dan IB dari paragraf di atas yaitu: (a) rumah… (b) rumah… kebun (c) kebun… bunga IL IL IL IB IB