SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
SIFAT BAHAN
MAGNETIK
KELOMPOK 8
ILMU BAHAN
NAMA
ANGGOTA
RACHMAD MIFTAH HUDA (22011050)
RESTU RAMADHANI (22011053)
SALMA DWI NUR ÁFIFA (22011056)
Pokok
Bahasan
Topik bahasan utama dalam
presentasi ini
SIFAT MAGNETIK UMUM
MAGNETORESISTANSI
TEMPERATUR CURIE
DIAMAGNETISME
HISTERISIS
PERMEABILITAS
KOEFISIEN PIROMAGNETIK
Medan magnet adalah gaya yang dihasilkan dair perubahan energi berupa muatan listrik
yang bergerak pada sebuah ruang
Contoh :
• Aliran listrik dalam sebuah konduktor
• Gerakan orbital
• Spin elektron
SIFAT MAGNETIK
TEMPERATUR CURIE
• Suhu Curie adalah suhu kritis
terjadinya transisi fase feromagnetik
suatu bahan padat menjadi
paramagnetik akibat pemanasan dan
dapat diamati dengan terlepasnya
suatu bahan feromagnetik yang
dipanasi dari magnet permanen
(Okimustava, 2009).
• Keadaan ini terjadi hanya pada saat
karakteristik magnet permanen
muncul di bawah suhu Curie sekitar
400◦C (673K) untuk bahan umum
feromagnetik seperti ferit atau
neodymium.
• Di atas suhu karakteristik ini spin-
spinnya cenderung menjadi random
yang mengakibatkan keadaannya
berubah menjadi fase paramagnetik.
Perubahan keadaan dari fase
feromagnetik ke fase paramagnetik
disebut fase transisi.
• Bahan-bahan feromagnetik seperti
besi, nikel, cobalt, ferit dan
neodymium ataupun paduannya, spin
atom-atomnya terpolarisasi secara
spontan sehingga bahan ini telah
bersifat magnetik meskipun tanpa
kehadiran medan magnet luar
Material Kobalt Nikel (CoNi) merupakan paduan penting karena memiliki sifat
kemagnetan yang baik diantaranya yaitu temperatur curie dan koersivitas yang tinggi.
komposisi, struktur alloy dan ukuran sisi kubus bahan berpengaruh terhadap temperatur
Curie dan koersivitas.
• KOBALT adalah unsur kimia yang bisa dipadukan dengan berbagai jenis logam dan
bisa digunakan dalam perekaman yang sifatnya magnetik.Dapat sebagai baterai
listrik dengan baterai jenis Lithium-Ion.sebagai batrai pada mobil listrik.
• Nikel sendiri merupakan salah satu hasil tambang berupa logam putih keperakan
yang digunakan sebagai bahan campuran untuk meminimalisasi korosi.Nikel
digunakan dalam baterai, termasuk baterai nikel-kadmium yang dapat diisi ulang dan
baterai nikel-logam hidrida yang digunakan pada kendaraan hibrida.
Kobalt Nikel (CoNi)
BAHAN MATERIAL TEMPERATUR CURIE
• Sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan
magnet ketika dikenai medan magnet. Sifat ini
menyebabkan efek tolak-menolak.
• Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang
cukup lemah, dengan pengecualian superkonduktor
yang memiliki kekuatan magnet yang kuat.
• Diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena
pasangan elektron, termasuk elektron inti di atom, selalu
menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah.
Namun, kekuatan magnet material diamagnetik jauh
lebih lemah dibandingkan kekuatan magnet material
feromagnetik ataupun paramagnetik.
DIAMAGNETISME
• Material yang disebut diamagnetik umumnya
berupa benda yang disebut 'non-magnetik',
termasuk di antaranya air, kayu, senyawa
organik seperti minyak bumi dan beberapa
jenis plastik, serta beberapa logam seperti
tembaga, merkuri, emas dan bismut
• Superkonduktor adalah contoh diamagnetik
sempurna.
BAHAN MATERIAL
DIAMAGNETISME
BISMUT
Bismut adalah zat yang paling diamagnetik
dari zat alami karena akan melepaskan dipol
magnetik elektromagnetik frekuensi radio
dalam arah melintang ke medan listrik yang
diterapkan. Oleh karena itu, bismut tidak
memiliki momen dipol permanen dalam atom-
atomnya.
Bismut digunakan dalam sistem termokopel
pada kendaraan yang mengangkut U-235 dan
U-233; bahan bakar untuk reaktor nuklir.
HISTERESIS MAGNETIK
• Histeresis magnet
adalah fenomena
umum jika bahan
magnet
dimagnetisasi dan
menyelesaikan
satu siklus
magnetisasi
penuh.
• Ketika kerapatan fluks
magnet atau kerapatan
magnetisasi (B) diplotkan
terhadap intensitas
magnet dari medan
magnet (H) untuk satu
siklus lengkap
magnetisasi dan
demagnetisasi, maka loop
yang dihasilkan dikenal
sebagai loop histeresis
• Kurva lingkaran
histeresis dapat
berbeda dalam
bentuk dan
ukuran
tergantung pada
sifat material.
HISTERESIS MAGNETIK
• Magnetoresistansi adalah sifat-
sifat bahan untuk mengubah nilai
hambatan listrik ketika sebuah
medan magnet luar dipakaikan
padanya. Efek ini pertama kali
ditemukan oleh William Thomson
pada tahun 1856, namun ia tidak
bisa menurunkan hambatan listrik
apapun lebih dari 5%.
MAGNETORESISTENSI
• Magnetoresistor digunakan untuk
menentukan keberadaan medan
magnet kekuatannya dan arah gaya.
Itu terbuat dari bahan
semikonduktor indium antimonide
atau indium arsenide.
• Sensitivitas magnetoresistor
tergantung pada kekuatan medan
magnet. Kurva karakteristik resistor
magneto ditunjukkan pada gambar
di bawah ini.
MAGNETORESISTENSI
TYPE MAGNTORESISTENSI
• Giant Magnetoresistance (GMR) – Dalam efek ini,
resistansi resistor magneto menjadi kecil ketika
lapisan feromagnetiknya sejajar satu sama lain.
• Magnetoresistance Luar Biasa – Dalam efek ini,
resistansi logam tinggi tanpa adanya medan
magnet dan rendah dengan adanya medan.
• Tunnel Magneto Resistor – Arus akan mengalir dari
satu elektroda feromagnetik melalui isolator.
Besarnya arus mengalir melalui terowongan
tergantung pada arah magnetisasi
PERMEABILITAS
• permeabilitas adalah ukuran kemampuan
sebuah material untuk menunjang
terbentuknya medan magnet dalam
material
• Permeabilitas magnetik dilambangkan
dengan huruf Yunani miring µ
• Semakin besar permeabilitas magnetik
material, semakin besar konduktivitas
untuk garis-garis gaya magnet, dan
sebaliknya.
• Faktor-faktor permeabilitas beberapa zat
berubah saat suhu naik atau turun, atau
saat penerapan intensitas medan
magnet.
• Bahan yang menyebabkan garis-garis
fluks bergerak jauh terpisah,
mengakibatkan penurunan kepadatan
fluks magnetik dibandingkan dengan
ruang hampa, disebut diamagnetik.
Bahan yang mengkonsentrasikan fluks
magnetik dengan faktor lebih dari 1
tetapi kurang dari atau sama dengan
10 disebut paramagnetik; bahan yang
mengkonsentrasikan fluks dengan
faktor lebih dari 10 disebut
feromagnetik.
PERMEABILITAS
• Faktor-faktor yang menentukan
permeabilitas :
• Afinitas untuk aliran
• Ukuran dan orientasi pori
• Suhu
BESI
• Molekul-molekul besi tersearahkan oleh medan magnet
yang dibangkitkan oleh kumparan. Sehinngga inti besi
memiliki sifat magnet.
• Kekuatan magnetnya naik dengan naiknya arus
kumparan, tetapi pada besar arus tertentu kekuatan
magnetnya tidak naik lagi (jenuh).
• Kondisi kemagnetan besi pada kuat medan yang sama
pada beberapa bahan berbeda.
• Kegunaan besi pada bidang transportasi salah satunya
adalah sebagai bahan dasar dalam pembuatan mesin
maupun rangka mobil. Hampir semua bagian dari mobil
menggunakan material ini.
• Untuk pembuatan mesin dan bagian mobil lain seperti
gearbox, piston, biasanya menggunakan besi jenis grey
cast.
• Alasan menggunakan besi untuk pembuatan rangka dan
part mesin adalah karena besi memiliki daya tahan dan
ketangguhan terhadap suhu yang tinggi.
BAHAN MATERIAL
YANG BERSIFAT
PERMEABILITAS
Koefisien Paramagnetik
• atom dan molekul dengan jumlah elektron
ganjil sehingga terdapat spin elektron yang
tidak berpasangan yang menyebabkannya
memiliki momen magnet total.
• Material ini memiliki suseptibilitas yang
kecil dan positif pada kisaran 10-3 sampai
10-5 (Jiles, 1998).
• Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh
momen magnetik spin yang menjadi
terarah oleh medan magnet luar.
• Semua material ferromagnetik diatas
suhu Curie akan menjadi paramagnetik
(Spaldin, 2011).
• Ketika diberi medan magnet eksternal
orientasi momen magnet pada
paramagnetik ini akan searah tetapi
jika medan magnet eksternalnya
dihilangkan maka orientasi momen
magnetnya akan kembali acak (Cullity
& Graham, 2009).
BAHAN MATERIAL
YANG BERSIFAT
KOEFISIEN
PARAMAGNETIK
ALUMINIUM
• ALUMINIUM adalah unsur kimia dengan simbol Al dan
nomor atom 13. Aluminium memiliki kepadatan lebih
rendah daripada logam umum lainnya, sekitar
sepertiga dari baja
• Aluminium banyak digunakan dalam industri cor
seperti pembuatan komponen otomotif dan
komponen yang lainnya, karena aluminium
mempunyai banyak sifat yang menguntungkan,
diantaranya aluminium mempunyai ketahanan korosi
dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik
lainnya sebagai sifat logam.
Apakah ada pertanyaan?
Resources
What is Magnetoresistor? - Definition, Working Principle & Characteristic Curve - Circuit Globe
LUKMANA, R. P., & FAISOL, M. (2018). Rancang Bangun Mesin Centrifugal Casting Horizontal Untuk Pengecoran Aluminium Skala
Laboratorium (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945).
Khasanah, R. C., Sukarelawan, M. I., & Setyawati, Y. BERKALA FISIKA INDONESIA
Nuryadin, B. W. (2020). Pengantar Fisika Nanomaterial: Teori dan Aplikasi.
Sofyan, B. T. (2021). Pengantar material teknik.

More Related Content

Similar to TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx

Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanIPA 2014
 
Presentation bahan magnet
Presentation bahan magnetPresentation bahan magnet
Presentation bahan magnetFitri Isa
 
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)Dhimas Ilya'sa
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab31habib
 
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxBAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxLalapMakan
 
Teknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikTeknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikBanu Yuditya
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxkurokawax
 
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungan
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungankemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungan
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkunganErikaPuspita10
 
5.ppt magnet
5.ppt magnet 5.ppt magnet
5.ppt magnet Ageng9
 
Bahan magnet 2
Bahan magnet 2Bahan magnet 2
Bahan magnet 2mansen3
 
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1FadhillahHazrina2
 

Similar to TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx (20)

Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
 
Magnetik
MagnetikMagnetik
Magnetik
 
Presentation bahan magnet
Presentation bahan magnetPresentation bahan magnet
Presentation bahan magnet
 
Magnetic
MagneticMagnetic
Magnetic
 
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab3
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab3
 
04 bab3
04 bab304 bab3
04 bab3
 
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptxIPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
IPA Kelas 9 BAB 6 (1).pptx
 
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptxBAB 6 KEMAGNETAN.pptx
BAB 6 KEMAGNETAN.pptx
 
Feromagnetik
FeromagnetikFeromagnetik
Feromagnetik
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Teknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikTeknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrik
 
kemagnetan
 kemagnetan kemagnetan
kemagnetan
 
IPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptxIPA Kelas 9.pptx
IPA Kelas 9.pptx
 
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungan
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungankemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungan
kemagnetan new.ppt kemagnetan di lingkungan
 
5.ppt magnet
5.ppt magnet 5.ppt magnet
5.ppt magnet
 
KEMAGNETAN BATUAN.pdf
KEMAGNETAN BATUAN.pdfKEMAGNETAN BATUAN.pdf
KEMAGNETAN BATUAN.pdf
 
Bahan magnet 2
Bahan magnet 2Bahan magnet 2
Bahan magnet 2
 
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
 

More from RestuBisnis

presentasi bahasa inggris.pptx
presentasi bahasa inggris.pptxpresentasi bahasa inggris.pptx
presentasi bahasa inggris.pptxRestuBisnis
 
Watercolor Free Powerpoint Template.pptx
Watercolor Free Powerpoint Template.pptxWatercolor Free Powerpoint Template.pptx
Watercolor Free Powerpoint Template.pptxRestuBisnis
 
Material_Magnet_[Compatibility_Mode].pdf
Material_Magnet_[Compatibility_Mode].pdfMaterial_Magnet_[Compatibility_Mode].pdf
Material_Magnet_[Compatibility_Mode].pdfRestuBisnis
 
1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.ppt1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.pptRestuBisnis
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfRestuBisnis
 
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfSalinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfRestuBisnis
 
Thena · SlidesMania.pptx
Thena · SlidesMania.pptxThena · SlidesMania.pptx
Thena · SlidesMania.pptxRestuBisnis
 

More from RestuBisnis (7)

presentasi bahasa inggris.pptx
presentasi bahasa inggris.pptxpresentasi bahasa inggris.pptx
presentasi bahasa inggris.pptx
 
Watercolor Free Powerpoint Template.pptx
Watercolor Free Powerpoint Template.pptxWatercolor Free Powerpoint Template.pptx
Watercolor Free Powerpoint Template.pptx
 
Material_Magnet_[Compatibility_Mode].pdf
Material_Magnet_[Compatibility_Mode].pdfMaterial_Magnet_[Compatibility_Mode].pdf
Material_Magnet_[Compatibility_Mode].pdf
 
1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.ppt1 PANCASILA 19sept2013.ppt
1 PANCASILA 19sept2013.ppt
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
 
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfSalinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
 
Thena · SlidesMania.pptx
Thena · SlidesMania.pptxThena · SlidesMania.pptx
Thena · SlidesMania.pptx
 

Recently uploaded

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 

Recently uploaded (19)

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 

TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptx

  • 2. NAMA ANGGOTA RACHMAD MIFTAH HUDA (22011050) RESTU RAMADHANI (22011053) SALMA DWI NUR ÁFIFA (22011056)
  • 3. Pokok Bahasan Topik bahasan utama dalam presentasi ini SIFAT MAGNETIK UMUM MAGNETORESISTANSI TEMPERATUR CURIE DIAMAGNETISME HISTERISIS PERMEABILITAS KOEFISIEN PIROMAGNETIK
  • 4. Medan magnet adalah gaya yang dihasilkan dair perubahan energi berupa muatan listrik yang bergerak pada sebuah ruang Contoh : • Aliran listrik dalam sebuah konduktor • Gerakan orbital • Spin elektron SIFAT MAGNETIK
  • 5. TEMPERATUR CURIE • Suhu Curie adalah suhu kritis terjadinya transisi fase feromagnetik suatu bahan padat menjadi paramagnetik akibat pemanasan dan dapat diamati dengan terlepasnya suatu bahan feromagnetik yang dipanasi dari magnet permanen (Okimustava, 2009). • Keadaan ini terjadi hanya pada saat karakteristik magnet permanen muncul di bawah suhu Curie sekitar 400◦C (673K) untuk bahan umum feromagnetik seperti ferit atau neodymium. • Di atas suhu karakteristik ini spin- spinnya cenderung menjadi random yang mengakibatkan keadaannya berubah menjadi fase paramagnetik. Perubahan keadaan dari fase feromagnetik ke fase paramagnetik disebut fase transisi. • Bahan-bahan feromagnetik seperti besi, nikel, cobalt, ferit dan neodymium ataupun paduannya, spin atom-atomnya terpolarisasi secara spontan sehingga bahan ini telah bersifat magnetik meskipun tanpa kehadiran medan magnet luar
  • 6. Material Kobalt Nikel (CoNi) merupakan paduan penting karena memiliki sifat kemagnetan yang baik diantaranya yaitu temperatur curie dan koersivitas yang tinggi. komposisi, struktur alloy dan ukuran sisi kubus bahan berpengaruh terhadap temperatur Curie dan koersivitas. • KOBALT adalah unsur kimia yang bisa dipadukan dengan berbagai jenis logam dan bisa digunakan dalam perekaman yang sifatnya magnetik.Dapat sebagai baterai listrik dengan baterai jenis Lithium-Ion.sebagai batrai pada mobil listrik. • Nikel sendiri merupakan salah satu hasil tambang berupa logam putih keperakan yang digunakan sebagai bahan campuran untuk meminimalisasi korosi.Nikel digunakan dalam baterai, termasuk baterai nikel-kadmium yang dapat diisi ulang dan baterai nikel-logam hidrida yang digunakan pada kendaraan hibrida. Kobalt Nikel (CoNi) BAHAN MATERIAL TEMPERATUR CURIE
  • 7. • Sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak-menolak. • Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualian superkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang kuat. • Diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena pasangan elektron, termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun, kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik ataupun paramagnetik. DIAMAGNETISME • Material yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut 'non-magnetik', termasuk di antaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik, serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri, emas dan bismut • Superkonduktor adalah contoh diamagnetik sempurna.
  • 8. BAHAN MATERIAL DIAMAGNETISME BISMUT Bismut adalah zat yang paling diamagnetik dari zat alami karena akan melepaskan dipol magnetik elektromagnetik frekuensi radio dalam arah melintang ke medan listrik yang diterapkan. Oleh karena itu, bismut tidak memiliki momen dipol permanen dalam atom- atomnya. Bismut digunakan dalam sistem termokopel pada kendaraan yang mengangkut U-235 dan U-233; bahan bakar untuk reaktor nuklir.
  • 9. HISTERESIS MAGNETIK • Histeresis magnet adalah fenomena umum jika bahan magnet dimagnetisasi dan menyelesaikan satu siklus magnetisasi penuh. • Ketika kerapatan fluks magnet atau kerapatan magnetisasi (B) diplotkan terhadap intensitas magnet dari medan magnet (H) untuk satu siklus lengkap magnetisasi dan demagnetisasi, maka loop yang dihasilkan dikenal sebagai loop histeresis • Kurva lingkaran histeresis dapat berbeda dalam bentuk dan ukuran tergantung pada sifat material.
  • 11. • Magnetoresistansi adalah sifat- sifat bahan untuk mengubah nilai hambatan listrik ketika sebuah medan magnet luar dipakaikan padanya. Efek ini pertama kali ditemukan oleh William Thomson pada tahun 1856, namun ia tidak bisa menurunkan hambatan listrik apapun lebih dari 5%. MAGNETORESISTENSI • Magnetoresistor digunakan untuk menentukan keberadaan medan magnet kekuatannya dan arah gaya. Itu terbuat dari bahan semikonduktor indium antimonide atau indium arsenide. • Sensitivitas magnetoresistor tergantung pada kekuatan medan magnet. Kurva karakteristik resistor magneto ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
  • 12. MAGNETORESISTENSI TYPE MAGNTORESISTENSI • Giant Magnetoresistance (GMR) – Dalam efek ini, resistansi resistor magneto menjadi kecil ketika lapisan feromagnetiknya sejajar satu sama lain. • Magnetoresistance Luar Biasa – Dalam efek ini, resistansi logam tinggi tanpa adanya medan magnet dan rendah dengan adanya medan. • Tunnel Magneto Resistor – Arus akan mengalir dari satu elektroda feromagnetik melalui isolator. Besarnya arus mengalir melalui terowongan tergantung pada arah magnetisasi
  • 13. PERMEABILITAS • permeabilitas adalah ukuran kemampuan sebuah material untuk menunjang terbentuknya medan magnet dalam material • Permeabilitas magnetik dilambangkan dengan huruf Yunani miring µ • Semakin besar permeabilitas magnetik material, semakin besar konduktivitas untuk garis-garis gaya magnet, dan sebaliknya. • Faktor-faktor permeabilitas beberapa zat berubah saat suhu naik atau turun, atau saat penerapan intensitas medan magnet. • Bahan yang menyebabkan garis-garis fluks bergerak jauh terpisah, mengakibatkan penurunan kepadatan fluks magnetik dibandingkan dengan ruang hampa, disebut diamagnetik. Bahan yang mengkonsentrasikan fluks magnetik dengan faktor lebih dari 1 tetapi kurang dari atau sama dengan 10 disebut paramagnetik; bahan yang mengkonsentrasikan fluks dengan faktor lebih dari 10 disebut feromagnetik.
  • 14. PERMEABILITAS • Faktor-faktor yang menentukan permeabilitas : • Afinitas untuk aliran • Ukuran dan orientasi pori • Suhu
  • 15. BESI • Molekul-molekul besi tersearahkan oleh medan magnet yang dibangkitkan oleh kumparan. Sehinngga inti besi memiliki sifat magnet. • Kekuatan magnetnya naik dengan naiknya arus kumparan, tetapi pada besar arus tertentu kekuatan magnetnya tidak naik lagi (jenuh). • Kondisi kemagnetan besi pada kuat medan yang sama pada beberapa bahan berbeda. • Kegunaan besi pada bidang transportasi salah satunya adalah sebagai bahan dasar dalam pembuatan mesin maupun rangka mobil. Hampir semua bagian dari mobil menggunakan material ini. • Untuk pembuatan mesin dan bagian mobil lain seperti gearbox, piston, biasanya menggunakan besi jenis grey cast. • Alasan menggunakan besi untuk pembuatan rangka dan part mesin adalah karena besi memiliki daya tahan dan ketangguhan terhadap suhu yang tinggi. BAHAN MATERIAL YANG BERSIFAT PERMEABILITAS
  • 16. Koefisien Paramagnetik • atom dan molekul dengan jumlah elektron ganjil sehingga terdapat spin elektron yang tidak berpasangan yang menyebabkannya memiliki momen magnet total. • Material ini memiliki suseptibilitas yang kecil dan positif pada kisaran 10-3 sampai 10-5 (Jiles, 1998). • Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar. • Semua material ferromagnetik diatas suhu Curie akan menjadi paramagnetik (Spaldin, 2011). • Ketika diberi medan magnet eksternal orientasi momen magnet pada paramagnetik ini akan searah tetapi jika medan magnet eksternalnya dihilangkan maka orientasi momen magnetnya akan kembali acak (Cullity & Graham, 2009).
  • 17. BAHAN MATERIAL YANG BERSIFAT KOEFISIEN PARAMAGNETIK ALUMINIUM • ALUMINIUM adalah unsur kimia dengan simbol Al dan nomor atom 13. Aluminium memiliki kepadatan lebih rendah daripada logam umum lainnya, sekitar sepertiga dari baja • Aluminium banyak digunakan dalam industri cor seperti pembuatan komponen otomotif dan komponen yang lainnya, karena aluminium mempunyai banyak sifat yang menguntungkan, diantaranya aluminium mempunyai ketahanan korosi dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam.
  • 19. Resources What is Magnetoresistor? - Definition, Working Principle & Characteristic Curve - Circuit Globe LUKMANA, R. P., & FAISOL, M. (2018). Rancang Bangun Mesin Centrifugal Casting Horizontal Untuk Pengecoran Aluminium Skala Laboratorium (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945). Khasanah, R. C., Sukarelawan, M. I., & Setyawati, Y. BERKALA FISIKA INDONESIA Nuryadin, B. W. (2020). Pengantar Fisika Nanomaterial: Teori dan Aplikasi. Sofyan, B. T. (2021). Pengantar material teknik.