Mengenai Negara Hukum
Negara Hukum Adalah Negara yang didalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan yang memang bersifat abstrak yaitu memaksa, dan mempunyai sanksi yang tegas.Gagasan Negara hukum masih bersifat samar-samar dan tenggelam dalam waktu yang sangat panjang, kemudian muncul kembali secara lebih ekplisit pada abad ke-19,yaitu dengan munculnya konsep rechtsstaat dari Freidrich Julius Stahl, yang diilhami oleh Immanuel Kant, unsur-unsur Negara hukum adalah:
a. Perlindungan hak-hak Asasi Manusia
b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan
d. Peradilan administrasi dalam perselisihan
Munculnya “unsur peradilan administrasi dalam perselisihan “ pada konsep rechtsstaat menunjukan adanya hubungan histories antara Negara Hukum Eropa Kontinental dengan Hukum Romawi
Mengenai Negara Hukum
Negara Hukum Adalah Negara yang didalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan yang memang bersifat abstrak yaitu memaksa, dan mempunyai sanksi yang tegas.Gagasan Negara hukum masih bersifat samar-samar dan tenggelam dalam waktu yang sangat panjang, kemudian muncul kembali secara lebih ekplisit pada abad ke-19,yaitu dengan munculnya konsep rechtsstaat dari Freidrich Julius Stahl, yang diilhami oleh Immanuel Kant, unsur-unsur Negara hukum adalah:
a. Perlindungan hak-hak Asasi Manusia
b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan
d. Peradilan administrasi dalam perselisihan
Munculnya “unsur peradilan administrasi dalam perselisihan “ pada konsep rechtsstaat menunjukan adanya hubungan histories antara Negara Hukum Eropa Kontinental dengan Hukum Romawi
Hubungan Presiden dengan MK di atur di dalam :
UUD 1945 pasal 24C ayat 2 yang berbunyi, “Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar.
UUD 1945 pasal 24C ayat 3 yang berbunyi, “Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden. ”UU no 48 tahun 2009 pasal 29 ayat 2 yang berbunyi, “Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden. ”UU no 48 tahun 2009 pasal 34 ayat 1 yang berbunyi, “Hakim konstitusi diajukan masing-masing 3 (tiga) orang oleh Mahkamah Agung, 3 (tiga) orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan 3 (tiga) orang oleh Presiden.”
Berdasarkan ketentuan Pasal 24C UUD 1945 dan UU No.24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (MK), MK mempunyai lima kewenangan. Yakni, menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD, memutus pembubaran partai politik, memutus perselisihan hasil pemilu (baik di tingkat nasional maupun pemilihan umum kepala daerah) dan memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden (impeachment).
Buku ini merupakan kumpulan dari seri kuliah publik Etika Politik yang diselenggarakan oleh Komunitas Salihara pada 2010 lalu, yang menyoroti pemikiran Jürgen Habermas, Jacques Rancière, Albert Camus, dan Emmanuel Levinas.
Dalam pemikiran keempat tokoh ini, relasi antarmanusia yang mendasari kehidupan bersama diulik kembali. Termasuk juga mempersoalkan paradoks peran setiap orang dalam hubungan politik sebagai yang-mengatur sekaligus yang-diatur, dengan keteguhan sikap untuk terus memperjuangkan "Yang Baik" dalam kehidupan bersama. Etika politik yang mereka ajukan sekaligus merupakan penimbangan ulang makna politik sebagai usaha mengurangi kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan kehidupan bersama--sesuatu yang sungguh mendesak dibutuhkan dalam kepolitikan Indonesia saat ini.
Makalah ini memaparkan teori dan prinsip HAM dalam perspektif Barat dan prinsip HAM yang ada dalam Islam. Disusun penulis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Syarian dan HAM.
Hubungan Presiden dengan MK di atur di dalam :
UUD 1945 pasal 24C ayat 2 yang berbunyi, “Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar.
UUD 1945 pasal 24C ayat 3 yang berbunyi, “Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden. ”UU no 48 tahun 2009 pasal 29 ayat 2 yang berbunyi, “Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden. ”UU no 48 tahun 2009 pasal 34 ayat 1 yang berbunyi, “Hakim konstitusi diajukan masing-masing 3 (tiga) orang oleh Mahkamah Agung, 3 (tiga) orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan 3 (tiga) orang oleh Presiden.”
Berdasarkan ketentuan Pasal 24C UUD 1945 dan UU No.24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (MK), MK mempunyai lima kewenangan. Yakni, menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD, memutus pembubaran partai politik, memutus perselisihan hasil pemilu (baik di tingkat nasional maupun pemilihan umum kepala daerah) dan memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden (impeachment).
Buku ini merupakan kumpulan dari seri kuliah publik Etika Politik yang diselenggarakan oleh Komunitas Salihara pada 2010 lalu, yang menyoroti pemikiran Jürgen Habermas, Jacques Rancière, Albert Camus, dan Emmanuel Levinas.
Dalam pemikiran keempat tokoh ini, relasi antarmanusia yang mendasari kehidupan bersama diulik kembali. Termasuk juga mempersoalkan paradoks peran setiap orang dalam hubungan politik sebagai yang-mengatur sekaligus yang-diatur, dengan keteguhan sikap untuk terus memperjuangkan "Yang Baik" dalam kehidupan bersama. Etika politik yang mereka ajukan sekaligus merupakan penimbangan ulang makna politik sebagai usaha mengurangi kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan kehidupan bersama--sesuatu yang sungguh mendesak dibutuhkan dalam kepolitikan Indonesia saat ini.
Makalah ini memaparkan teori dan prinsip HAM dalam perspektif Barat dan prinsip HAM yang ada dalam Islam. Disusun penulis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Syarian dan HAM.
Demokrasi dan Implementasinya di Indonesia dan internasional atau dunia.
Demokrasi di Indonesia terdiri dari berbagai periode dari awal terbentuk demokrasi sampai masa sekarang
2. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis “Demokrasi” berasal dari bahasa yunani,
“terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
cratein/cratos yang berarti pemerintah, sehingga dapat
diartikan sebagai pemerintahan rakyat atau sering di kenal
dengan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.Dari sudut pandang trimonologis, banyak sekali definisi
demokrasi yang dikemukakan oleh ahli politik. Masing-
masing memberikan definisi dari sudut pandang yang
berbeda
3. Menurut Haris Soche dalam Winarno
Demokrasi adalah sistem yang menunjukan bahwa kebijaksanaan
umum di tentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang di
awasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala
yang didasarkan atas dasar prinsip kesamaan politik dan
diselanggarakan dalam suasana terjaminya kebebasan politik.
4. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang
dihayati oleh bangsa dan Negara Indonesia yang
dijiwai dan diintegrasikan oleh sila-sila Pancasila
atau nilai-nilai luhur Pancasila. Secara luas
demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat
yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila pada
bidang politik, ekonomi, dan sosial. Secara sempit
demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat
yang dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Menurut Darji Darmodihardjo
Mengatakan bahwa “Demokrasi Pancasila adalah
paham demokrasi yang bersumber kepada
kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia,
yang perwujudanya adalah seperti termasuk dalam
ketentuan-ketentuan Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945.
6. Ciri-ciri Demokrasi
Menurut Bingham Powel, mengatakan bahwa sistem politik demokrasi di
tandai oleh ciri-ciri sebagai berikut :
1. Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa pemerintah
tersebut mewakili keinginan rakyatnya.
2. Legitimasi kekuasaan diperoleh melalui pemilihan umum yang
kompetitif
3. Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa paksaan,
4. Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak dasar, seperti kebebasan
berbicara, berorganisasi dan kebebasan pers,
7. Macam-macam Demokrasi
1. Demokrasi parlementer
demokrasi yang menempatkan kedudukan dalam legeslatif lebih tinggi
dari pada eksekutif.
2. Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan
Dalam sistem ini kekuasaan legislatif dipegang oleh konggres,
kekuasaan ekskutif dipegang oleh Presiden, dan kekuasaan yudikatif di
pegang oleh Mahkamah Agung.
3. Demokrasi melalui referendum
Sistem ini Menunjukan suatu sistem pengawasan langsung oleh rakyat.
8. Konsep Negara Hukum dan
Demokrasi
Demokrasi dan negara hukum adalah dua konsepsi mekanisme kekuasan dalam
menjalankan roda pemerintahan negara. Kedua konsepsi tersebut saling
berkaitan yang satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan, karena pada satu sisi
demokrasi memberikan landasan dan mekanisme kekuasaan berdasarkan
prinsip persamaan dan kesederajatan manusia, pada sisi yang lain negara
hukum memberikan patokan bahwa yang memerintah dalam suatu negara
bukanlah manusia, tetapi hukum.
9. Prinsip Demokrasi
Diberlakukanya pembagian kekuasaan; kekuasaan ekskutif, legeslatif, dan
yudikatif, berada pada badan yang berbeda;
Pemerintah konstitusional;
Pemerintah berdasarkan hukum;
Pemerintah dengan mayoritas;
Pemerintah dengan diskusi;
Pemilihan umum yang besar;
Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
manajemen yang terbuka;
10. Pers yang bebas;
Pengakuan atas hak-hak minoritas;
Perlindungan atas hak asasi manusia;
Peradilan yang bebas dan tidak memihak;
Pengawasan terhadap adminitrasi Negara;
Mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik masyarakat dengan
kehidupan politik pemerintah;
Kebijaksanaan pemerintah dibuat oleh badan pewakilan politik tanpa paksaan dari
manapun;
Penyelesaian secara damai bukan dengan kompromi;
Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu;
Konstitusi/Undang-Undang Dasar 1945 yang demokratis;
Prinsip persetujuan;
11. Pelaksanaan Sistem Demokrasi Di
Indonesia
Pelaksanaan system pemilu tersebut memang merupakan
penerapan dari konsep demokrasi keterwakilan. Rakyat memilih
pemimpin sebagai wakil dari pelaksana kebijakan. Kemudian
yang menjadi permasalahan bahwa demokrasi hanya diartikan
sebagai alat untuk menciptakan system pemerintahan yang
berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal ini lah
yang perlu dikaji ulang untuk menciptakan tatanan
pemerintahan ideal.
12. Dalam pelaksanaan demokrasi, harus ada hubungan atau relasi
yang seimbang antar komponen yang ada. Tugas, wewenang,
dan hubungan antar lembaga negara itu pun diatur dalam
UUD 1945. Relasi atau hubungan yang seimbang antar
lembaga dalam komponen infrastruktur maupun suprasruktur,
serta antara infrastruktur dengan suprastruktur akan
menghasilkan suatu keteraturan kehidupan politik dalam
sebuah negara.