SlideShare a Scribd company logo
Dosen Pengasuh:
H.M. TAJUS SUBQI, M.M.
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH (INSTIKA)
GULUK-GULUK SUMENEP
A. TEORI BARIS DAN DERET
Baris adalah bilangan yang tersusun secara teratur dengan
suatu pola perubahan tertentu dari satu suku ke suku
berikutnya.
Penggolongan baris dapat didasarkan pada :
 Jumlah suku yang membentuknya
1. Baris berhingga
2. Baris tak berhingga
 Pola perubahannya, sehingga dibedakan menjadi
1. Baris Hitung
2. Baris Ukur
3. Baris Harmoni
1. Baris Hitung
yaitu baris bilangan di mana pola perubahan dari satu suku ke
suku berikutnya besarnya tetap dan pola perubahan tersebut
dapat diperoleh dari selisih antara satu suku ke suku sebelumnya.
Contoh :
2, 4, 6, 8, 10, 12 ......................Sn
S1 (suku pertama) = 2 S1 = a = 2
S2 (suku kedua) = 4 S2 = a + b = 2 + 2 = 4
S3 (suku ketiga) = 6 S3 = a + 2b = 2 + (2)2 = 6
S4 (suku keempat) = 8 S4 = a + 3b = 2 + (3)2 = 8
Sn (suku ke n)
Maka untuk suku ke n di peroleh rumus : Sn = a + ( n – 1 ) b
Dimana a = suku pertama, b = pembeda dan n = suku ke n
Contoh soal :
Diberikan suku ke
tiga dan suku ke
tujuh masing-
masing sebesar
150 dan 170.
Carilah suku ke
sepuluhnya dari
baris hitung
tersebut.
3. Deret Hitung
Deret hitung yaitu deretan bilangan yang tersusun dengan
aturan dimana suku pertamanya sama dengan suku pertama
baris hitungnya, suku keduanya merupakan penjumlahan dua
suku pertama baris hitungnya, suku ketiganya merupakan
penjumlahan tiga suku pertama baris hitungnya, dan seterusnya.
Contoh : (dari contoh baris hitung di atas)
Baris hitung : 2, 4, 6, 8, 10, 12 .....
Deret hitung : 2, 6, 12, 20, 30, 42, ...
D1 = 2, D2 = 2 + 4 = 6,
D3 = 2 + 4 + 6 = 12 D4 = 2 + 4 + 6 + 8 = 20 Dst
dimana Dn = n/2 ( a + Sn ) atau Dn = n/2 { 2a + ( n – 1 ) b}
Contoh Soal :
Sebuah baris hitung mempunyai suku pertama yang
bernilai 140. Beda antar suku 5. Hitunglah suku ke-
10nya ? Berapakah Jumlah lima suku pertamanya ?.
a = 140, b = 5
S10 = 140 + ( 10 – 1 ) 5
= 140 + 45 = 185
D5 = 5/2 ( 2 x 140 + ( 5 – 1 ) 5 )
= 5/2 ( 280 + 20 )
= 5/2 ( 300 ) = 750
4. Baris Ukur
yaitu baris bilangan di mana pola perubahan dari satu
suku ke suku berikutnya besarnya tetap dan pola
perubahan tersebut dapat diperoleh dari perbandingan
antara satu suku sengan suku sebelumnya.
Contoh :
2, 6, 18, 54, 162, ................ Sn
S1 (suku pertama) = 2 S2 (suku kedua) = 6
S3 (suku ketiga) = 18 S4 (suku keempat) = 54
S5 (suku kelima) = 162 Sn (suku ke n) = dst.
Pola perubahan dari satu suku ke suku berikutnya dilambangkan
dengan r (rasio) dan perbesarannya adalah perbandingan atara dua
suku yang berurutan dengan suku berikutnya,
sehingga : r = 6/2 = 18/6 = 54/18 = 162/54. maka r = 3.
S1 (suku pertama) = a = 2
S2 (suku kedua) = ar = 2.3 = 6
S3 (suku ketiga) = ar2 = 2.32 = 2.9 = 18
S4 (suku keempat) = ar3 = 2.33 = 2.27 = 54
S5 (suku kelima) = ar4 = 2.34 = 2.8 = 162
Sn (suku ke n)
Untuk menentukan suku ke n diperoleh rumus Sn = ar n-1
5. Deret Ukur
yaitu deretan bilangan yang tersusun dengan aturan di mana
suku pertamanya sama dengan suku pertama baris ukurnya, suku
keduanya merupakan penjumlahan dua suku pertama baris
ukurnya, suku ketiganya merupakan penjumlahan tiga suku
pertama baris ukurnya, dan seterusnya.
Contoh : (dari contoh baris ukur di atas)
Baris Ukur : 2, 6, 18, 54, 162, ....... atau
maka Deret Ukur : 2, 8, 26, 80, 242, .....
D1 = 2 D2 = 2 + 6 = 8 D3 = 2 + 6 + 18 = 26 Dst.
Dn dapat dirumuskan :
atau
Contoh Soal :
Sebuah baris ukur mempunyai suku pertama yang
bernilai 20. Ratio antar sukunya 2. Hitunglah suku ke-
6nya ! Berapa jumlah Enam suku pertamanya. 
a = 20, r = 2
S6 = arn-1 = 20. 26-1 = 20. 25 = 20. 32 = 640
 
B. PENERAPAN TEORI BARIS DAN DERET DALAM EKONOMI
1. Perkembangan Usaha
Perkembangan usaha yang dimaksud adalah sejauh usaha-usaha yang
pertumbuhannya konstan dari waktu ke waktu mengikuti perubahan
baris hitung.
Contoh Soal
1. Perusahaan keramik menghasilkan 5.000 buah keramik pada bulan
pertama produksinya. Dengan adanya penambahan tenaga
kerja, maka jumlah produk yang dihasilkan juga ditingkatkan.
Akibatnya, perusahaan tersebut mampu menambah produksinya
sebanyak 300 buah setiap bulannya. Jika perkembangan
produksinya konstan setiap bulan, berapa jumlah keramik yang
dihasilkannya pada bulan ke 12 ?. Berapa buah jumlah keramik yang
dihasilkannya selama tahun pertama produksinya ?
Contoh Soal :
Seorang nasabah merencanakan mendepositokan uangnya
di Bank sebanyak Rp. 10 juta dalam jangka waktu 5 tahun.
Pembungaan depositonya setahun sekali dengan tingkat
bunga yang diasumsikan konstan sebesar 11% per-tahun.
Bantulah nasabah itu untuk menghitung berapa jumlah
uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-5 ?
3. Pertumbuhan Penduduk
Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang
ekonomi adalah dalam hal perhitungan pertumbuhan
penduduk, sebagaimana pernah dinyatakan oleh Malthus,
penduduk dunia tumbuh mengikuti pola deret ukur. Yang
drumuskan :
Contoh soal :
Penduduk suatu kota berjumlah 100.000 jiwa pada tahun
1995, tingkat pertumbuhannya 4 persen per tahun.
Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun
2005. Periode waktu : 2005 -1995 = 10 tahun
Latihan Soal
1. Sebuah baris hitung mempunyai suku pertama bernilai 210.
Beda antar suku 15.
a. Hitunglah suku ke 10 nya !
b. Berapakah jumlah lima suku pertamanya ?
2. Jika diketahui suku kedua besarnya 275 dan suku keenam
besarnya 375.
a. Berapa suku pertama baris hitung tersebut ?
b. Berapakah nilai suku kesepuluhnya ?
c. Berapa jumlah sepuluh suku pertamanya.
3. Seorang nasabah merencanakan mendepositokan uangnya di
Bank sebanyak Rp. 10 juta dalam jangka waktu 5 tahun.
Pembungaan depositonya dengan tingkat bunga yang
diasumsikan konstan sebesar 11% per-tahun
a. Berapa jumlah uang yang diterimanya pada akhir tahun
kelima jika didepositokan dengan pembungaan tiap 6 bulan
sekali ?
b. dan Berapa jumlah uang yang diterimanya jika
didepositokan dengan pembungaan tiap tiga bulan.
4. Penduduk suatu kota metropolitan tercatat 3,25 juta jiwa
pada tahun 2008, diperkirakan menjadi 4,5 jiwa pada
tahun 2013. Jika tahun 2008 dianggap tahun dasar,
a. Berapa persen pertumbuhannya ?
b. Berapa Jumlah penduduknya pada tahun 2015 ?

More Related Content

What's hot

Analisis keseimbangan pasar barang dan pasar uang
Analisis keseimbangan pasar barang dan pasar uangAnalisis keseimbangan pasar barang dan pasar uang
Analisis keseimbangan pasar barang dan pasar uang
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Fungsi non linear
Fungsi non linearFungsi non linear
Fungsi non linear
Lucky Maharani Safitri
 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"
nuelsitohang
 
Metode modi
Metode modiMetode modi
Penggunaan Fungsi Linier dalam Ekonomi
Penggunaan Fungsi Linier dalam EkonomiPenggunaan Fungsi Linier dalam Ekonomi
Penggunaan Fungsi Linier dalam Ekonomi
siska sri asali
 
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XILatihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
DeviPurnama
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
Reza Mahendra
 
Matematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non LinearMatematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Dayana Florencia
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
Sucifitria
 
Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2
Mohamad Nur Fauzi
 
Soal integral dan pembahasan
Soal integral dan pembahasanSoal integral dan pembahasan
Soal integral dan pembahasan
Firda Fitri Annisa
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
msahuleka
 
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnispenerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
maulana wahid
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
Yousuf Kurniawan
 
Metode stepping stone
Metode stepping stoneMetode stepping stone
Metode stepping stone
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
Nur Rahmah Yunita
 
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalTabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalMustahal SSi
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Silvia_Al
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
Ismasiceweq Oondyangplindplandh
 

What's hot (20)

Analisis keseimbangan pasar barang dan pasar uang
Analisis keseimbangan pasar barang dan pasar uangAnalisis keseimbangan pasar barang dan pasar uang
Analisis keseimbangan pasar barang dan pasar uang
 
Analisis input output
Analisis input outputAnalisis input output
Analisis input output
 
Fungsi non linear
Fungsi non linearFungsi non linear
Fungsi non linear
 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"
 
Metode modi
Metode modiMetode modi
Metode modi
 
Penggunaan Fungsi Linier dalam Ekonomi
Penggunaan Fungsi Linier dalam EkonomiPenggunaan Fungsi Linier dalam Ekonomi
Penggunaan Fungsi Linier dalam Ekonomi
 
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XILatihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Matematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non LinearMatematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2
 
Soal integral dan pembahasan
Soal integral dan pembahasanSoal integral dan pembahasan
Soal integral dan pembahasan
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
 
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnispenerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Metode stepping stone
Metode stepping stoneMetode stepping stone
Metode stepping stone
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
 
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalTabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 

Similar to Bab iv baris dan deret

Materi Kuliah CALCULUS -- Barisan dan Deret ARITMATIKA dan GEOMETRI.ppt
Materi Kuliah CALCULUS -- Barisan dan Deret ARITMATIKA dan GEOMETRI.pptMateri Kuliah CALCULUS -- Barisan dan Deret ARITMATIKA dan GEOMETRI.ppt
Materi Kuliah CALCULUS -- Barisan dan Deret ARITMATIKA dan GEOMETRI.ppt
sandihermawan12
 
Barisan aritmetika
Barisan aritmetikaBarisan aritmetika
Barisan aritmetika
Chardiyanti Diyan
 
Statistika i (4 sept 2012)
Statistika i (4 sept 2012)Statistika i (4 sept 2012)
Statistika i (4 sept 2012)
arahab
 
Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.ppt
Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.pptPower Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.ppt
Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.ppt
AriPrastyo5
 
Lks media 2
Lks media 2Lks media 2
Lks media 2
merylagi
 
Lks media 2
Lks media 2Lks media 2
Lks media 2
oktaviani92
 
Lks media 2
Lks media 2Lks media 2
Lks media 2
noprikayanti
 
Pertemuan 2-Deret Ukur.pptx
Pertemuan 2-Deret Ukur.pptxPertemuan 2-Deret Ukur.pptx
Pertemuan 2-Deret Ukur.pptx
FauziahNurHutauruk
 
Instrumen tugas terstruktur matematika 8
Instrumen tugas terstruktur matematika 8Instrumen tugas terstruktur matematika 8
Instrumen tugas terstruktur matematika 8
kreasi_cerdik
 
Matematika Kelas 8 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 8 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptxMatematika Kelas 8 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 8 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
tiara503340
 
Makalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretMakalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deret
aditin
 
Barisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatikaBarisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatika
Dayu Kimday
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
ZakhirWikan4
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
Alpon Manurung
 
Barisan dan-deret
Barisan dan-deretBarisan dan-deret
Barisan dan-deret
Alpon Manurung
 
Barisan dan-deret
Barisan dan-deretBarisan dan-deret
Barisan dan-deret
Alpon Manurung
 
Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)
Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)
Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)
muhammadmuiz2511
 

Similar to Bab iv baris dan deret (20)

Materi Kuliah CALCULUS -- Barisan dan Deret ARITMATIKA dan GEOMETRI.ppt
Materi Kuliah CALCULUS -- Barisan dan Deret ARITMATIKA dan GEOMETRI.pptMateri Kuliah CALCULUS -- Barisan dan Deret ARITMATIKA dan GEOMETRI.ppt
Materi Kuliah CALCULUS -- Barisan dan Deret ARITMATIKA dan GEOMETRI.ppt
 
Barisan aritmetika
Barisan aritmetikaBarisan aritmetika
Barisan aritmetika
 
Statistika i (4 sept 2012)
Statistika i (4 sept 2012)Statistika i (4 sept 2012)
Statistika i (4 sept 2012)
 
Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.ppt
Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.pptPower Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.ppt
Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.ppt
 
Lks media 2
Lks media 2Lks media 2
Lks media 2
 
Lks media 2
Lks media 2Lks media 2
Lks media 2
 
Lks media 2
Lks media 2Lks media 2
Lks media 2
 
Barisa nderettakhingga
Barisa nderettakhinggaBarisa nderettakhingga
Barisa nderettakhingga
 
Pertemuan 2-Deret Ukur.pptx
Pertemuan 2-Deret Ukur.pptxPertemuan 2-Deret Ukur.pptx
Pertemuan 2-Deret Ukur.pptx
 
Instrumen tugas terstruktur matematika 8
Instrumen tugas terstruktur matematika 8Instrumen tugas terstruktur matematika 8
Instrumen tugas terstruktur matematika 8
 
Matematika Kelas 8 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 8 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptxMatematika Kelas 8 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 8 BAB 1 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Makalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretMakalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deret
 
Barisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatikaBarisan dan deret aritmatika
Barisan dan deret aritmatika
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
12 ipa
12 ipa12 ipa
12 ipa
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
Barisan dan-deret
Barisan dan-deretBarisan dan-deret
Barisan dan-deret
 
Barisan dan-deret
Barisan dan-deretBarisan dan-deret
Barisan dan-deret
 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan Deret
 
Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)
Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)
Bab i pola bilangan (pertemuan ke 2)
 

More from Tajus Yamani

Bab vvi perhitungan pembagian hasil usaha
Bab vvi perhitungan pembagian hasil usahaBab vvi perhitungan pembagian hasil usaha
Bab vvi perhitungan pembagian hasil usaha
Tajus Yamani
 
Bab vv akuntansi ijarah
Bab vv akuntansi ijarahBab vv akuntansi ijarah
Bab vv akuntansi ijarah
Tajus Yamani
 
Bab viiii akuntansi musyarakah
Bab viiii akuntansi musyarakahBab viiii akuntansi musyarakah
Bab viiii akuntansi musyarakah
Tajus Yamani
 
Bab viii akuntansi mudharabah
Bab viii akuntansi mudharabahBab viii akuntansi mudharabah
Bab viii akuntansi mudharabah
Tajus Yamani
 
Bab vii akuntansi istisna
Bab vii akuntansi istisnaBab vii akuntansi istisna
Bab vii akuntansi istisna
Tajus Yamani
 
Bab vi akuntansi salam
Bab vi akuntansi salamBab vi akuntansi salam
Bab vi akuntansi salam
Tajus Yamani
 
Bab v akuntansi murabahah
Bab v akuntansi murabahahBab v akuntansi murabahah
Bab v akuntansi murabahah
Tajus Yamani
 
Bab iv akuntansi penghimpun dana
Bab iv akuntansi penghimpun danaBab iv akuntansi penghimpun dana
Bab iv akuntansi penghimpun dana
Tajus Yamani
 
Bab iii laporan keuangan syari'ah
Bab iii laporan keuangan syari'ahBab iii laporan keuangan syari'ah
Bab iii laporan keuangan syari'ah
Tajus Yamani
 
Bab ii pengantar akuntansi syariah
Bab ii pengantar akuntansi syariahBab ii pengantar akuntansi syariah
Bab ii pengantar akuntansi syariah
Tajus Yamani
 
Bab i sekilas lembaga keuangan syariah
Bab i sekilas lembaga keuangan syariahBab i sekilas lembaga keuangan syariah
Bab i sekilas lembaga keuangan syariah
Tajus Yamani
 
Daftar Nilai KHS INSTIKA Semester III Kelas A, B, C, dan D 2014 - 2015
Daftar Nilai KHS INSTIKA Semester III Kelas A, B, C, dan D 2014 - 2015Daftar Nilai KHS INSTIKA Semester III Kelas A, B, C, dan D 2014 - 2015
Daftar Nilai KHS INSTIKA Semester III Kelas A, B, C, dan D 2014 - 2015
Tajus Yamani
 
Bab vv matrix
Bab vv matrixBab vv matrix
Bab vv matrix
Tajus Yamani
 
Bab viiii integral tentu
Bab viiii integral tentuBab viiii integral tentu
Bab viiii integral tentu
Tajus Yamani
 
Bab viii integral tak tentu
Bab viii  integral tak tentuBab viii  integral tak tentu
Bab viii integral tak tentu
Tajus Yamani
 
Bab vii diferensial lanjutan
Bab vii   diferensial lanjutanBab vii   diferensial lanjutan
Bab vii diferensial lanjutan
Tajus Yamani
 
Bab vv matrix
Bab vv matrixBab vv matrix
Bab vv matrix
Tajus Yamani
 
Bab viiii integral tentu
Bab viiii integral tentuBab viiii integral tentu
Bab viiii integral tentu
Tajus Yamani
 
Bab viii integral tak tentu
Bab viii  integral tak tentuBab viii  integral tak tentu
Bab viii integral tak tentu
Tajus Yamani
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Tajus Yamani
 

More from Tajus Yamani (20)

Bab vvi perhitungan pembagian hasil usaha
Bab vvi perhitungan pembagian hasil usahaBab vvi perhitungan pembagian hasil usaha
Bab vvi perhitungan pembagian hasil usaha
 
Bab vv akuntansi ijarah
Bab vv akuntansi ijarahBab vv akuntansi ijarah
Bab vv akuntansi ijarah
 
Bab viiii akuntansi musyarakah
Bab viiii akuntansi musyarakahBab viiii akuntansi musyarakah
Bab viiii akuntansi musyarakah
 
Bab viii akuntansi mudharabah
Bab viii akuntansi mudharabahBab viii akuntansi mudharabah
Bab viii akuntansi mudharabah
 
Bab vii akuntansi istisna
Bab vii akuntansi istisnaBab vii akuntansi istisna
Bab vii akuntansi istisna
 
Bab vi akuntansi salam
Bab vi akuntansi salamBab vi akuntansi salam
Bab vi akuntansi salam
 
Bab v akuntansi murabahah
Bab v akuntansi murabahahBab v akuntansi murabahah
Bab v akuntansi murabahah
 
Bab iv akuntansi penghimpun dana
Bab iv akuntansi penghimpun danaBab iv akuntansi penghimpun dana
Bab iv akuntansi penghimpun dana
 
Bab iii laporan keuangan syari'ah
Bab iii laporan keuangan syari'ahBab iii laporan keuangan syari'ah
Bab iii laporan keuangan syari'ah
 
Bab ii pengantar akuntansi syariah
Bab ii pengantar akuntansi syariahBab ii pengantar akuntansi syariah
Bab ii pengantar akuntansi syariah
 
Bab i sekilas lembaga keuangan syariah
Bab i sekilas lembaga keuangan syariahBab i sekilas lembaga keuangan syariah
Bab i sekilas lembaga keuangan syariah
 
Daftar Nilai KHS INSTIKA Semester III Kelas A, B, C, dan D 2014 - 2015
Daftar Nilai KHS INSTIKA Semester III Kelas A, B, C, dan D 2014 - 2015Daftar Nilai KHS INSTIKA Semester III Kelas A, B, C, dan D 2014 - 2015
Daftar Nilai KHS INSTIKA Semester III Kelas A, B, C, dan D 2014 - 2015
 
Bab vv matrix
Bab vv matrixBab vv matrix
Bab vv matrix
 
Bab viiii integral tentu
Bab viiii integral tentuBab viiii integral tentu
Bab viiii integral tentu
 
Bab viii integral tak tentu
Bab viii  integral tak tentuBab viii  integral tak tentu
Bab viii integral tak tentu
 
Bab vii diferensial lanjutan
Bab vii   diferensial lanjutanBab vii   diferensial lanjutan
Bab vii diferensial lanjutan
 
Bab vv matrix
Bab vv matrixBab vv matrix
Bab vv matrix
 
Bab viiii integral tentu
Bab viiii integral tentuBab viiii integral tentu
Bab viiii integral tentu
 
Bab viii integral tak tentu
Bab viii  integral tak tentuBab viii  integral tak tentu
Bab viii integral tak tentu
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 

Bab iv baris dan deret

  • 1. Dosen Pengasuh: H.M. TAJUS SUBQI, M.M. JURUSAN EKONOMI SYARIAH INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH (INSTIKA) GULUK-GULUK SUMENEP
  • 2. A. TEORI BARIS DAN DERET Baris adalah bilangan yang tersusun secara teratur dengan suatu pola perubahan tertentu dari satu suku ke suku berikutnya. Penggolongan baris dapat didasarkan pada :  Jumlah suku yang membentuknya 1. Baris berhingga 2. Baris tak berhingga  Pola perubahannya, sehingga dibedakan menjadi 1. Baris Hitung 2. Baris Ukur 3. Baris Harmoni
  • 3. 1. Baris Hitung yaitu baris bilangan di mana pola perubahan dari satu suku ke suku berikutnya besarnya tetap dan pola perubahan tersebut dapat diperoleh dari selisih antara satu suku ke suku sebelumnya. Contoh : 2, 4, 6, 8, 10, 12 ......................Sn S1 (suku pertama) = 2 S1 = a = 2 S2 (suku kedua) = 4 S2 = a + b = 2 + 2 = 4 S3 (suku ketiga) = 6 S3 = a + 2b = 2 + (2)2 = 6 S4 (suku keempat) = 8 S4 = a + 3b = 2 + (3)2 = 8 Sn (suku ke n) Maka untuk suku ke n di peroleh rumus : Sn = a + ( n – 1 ) b Dimana a = suku pertama, b = pembeda dan n = suku ke n
  • 4. Contoh soal : Diberikan suku ke tiga dan suku ke tujuh masing- masing sebesar 150 dan 170. Carilah suku ke sepuluhnya dari baris hitung tersebut.
  • 5. 3. Deret Hitung Deret hitung yaitu deretan bilangan yang tersusun dengan aturan dimana suku pertamanya sama dengan suku pertama baris hitungnya, suku keduanya merupakan penjumlahan dua suku pertama baris hitungnya, suku ketiganya merupakan penjumlahan tiga suku pertama baris hitungnya, dan seterusnya. Contoh : (dari contoh baris hitung di atas) Baris hitung : 2, 4, 6, 8, 10, 12 ..... Deret hitung : 2, 6, 12, 20, 30, 42, ... D1 = 2, D2 = 2 + 4 = 6, D3 = 2 + 4 + 6 = 12 D4 = 2 + 4 + 6 + 8 = 20 Dst dimana Dn = n/2 ( a + Sn ) atau Dn = n/2 { 2a + ( n – 1 ) b}
  • 6. Contoh Soal : Sebuah baris hitung mempunyai suku pertama yang bernilai 140. Beda antar suku 5. Hitunglah suku ke- 10nya ? Berapakah Jumlah lima suku pertamanya ?. a = 140, b = 5 S10 = 140 + ( 10 – 1 ) 5 = 140 + 45 = 185 D5 = 5/2 ( 2 x 140 + ( 5 – 1 ) 5 ) = 5/2 ( 280 + 20 ) = 5/2 ( 300 ) = 750
  • 7. 4. Baris Ukur yaitu baris bilangan di mana pola perubahan dari satu suku ke suku berikutnya besarnya tetap dan pola perubahan tersebut dapat diperoleh dari perbandingan antara satu suku sengan suku sebelumnya. Contoh : 2, 6, 18, 54, 162, ................ Sn S1 (suku pertama) = 2 S2 (suku kedua) = 6 S3 (suku ketiga) = 18 S4 (suku keempat) = 54 S5 (suku kelima) = 162 Sn (suku ke n) = dst.
  • 8. Pola perubahan dari satu suku ke suku berikutnya dilambangkan dengan r (rasio) dan perbesarannya adalah perbandingan atara dua suku yang berurutan dengan suku berikutnya, sehingga : r = 6/2 = 18/6 = 54/18 = 162/54. maka r = 3. S1 (suku pertama) = a = 2 S2 (suku kedua) = ar = 2.3 = 6 S3 (suku ketiga) = ar2 = 2.32 = 2.9 = 18 S4 (suku keempat) = ar3 = 2.33 = 2.27 = 54 S5 (suku kelima) = ar4 = 2.34 = 2.8 = 162 Sn (suku ke n) Untuk menentukan suku ke n diperoleh rumus Sn = ar n-1
  • 9. 5. Deret Ukur yaitu deretan bilangan yang tersusun dengan aturan di mana suku pertamanya sama dengan suku pertama baris ukurnya, suku keduanya merupakan penjumlahan dua suku pertama baris ukurnya, suku ketiganya merupakan penjumlahan tiga suku pertama baris ukurnya, dan seterusnya. Contoh : (dari contoh baris ukur di atas) Baris Ukur : 2, 6, 18, 54, 162, ....... atau maka Deret Ukur : 2, 8, 26, 80, 242, ..... D1 = 2 D2 = 2 + 6 = 8 D3 = 2 + 6 + 18 = 26 Dst. Dn dapat dirumuskan : atau
  • 10. Contoh Soal : Sebuah baris ukur mempunyai suku pertama yang bernilai 20. Ratio antar sukunya 2. Hitunglah suku ke- 6nya ! Berapa jumlah Enam suku pertamanya.  a = 20, r = 2 S6 = arn-1 = 20. 26-1 = 20. 25 = 20. 32 = 640  
  • 11. B. PENERAPAN TEORI BARIS DAN DERET DALAM EKONOMI 1. Perkembangan Usaha Perkembangan usaha yang dimaksud adalah sejauh usaha-usaha yang pertumbuhannya konstan dari waktu ke waktu mengikuti perubahan baris hitung. Contoh Soal 1. Perusahaan keramik menghasilkan 5.000 buah keramik pada bulan pertama produksinya. Dengan adanya penambahan tenaga kerja, maka jumlah produk yang dihasilkan juga ditingkatkan. Akibatnya, perusahaan tersebut mampu menambah produksinya sebanyak 300 buah setiap bulannya. Jika perkembangan produksinya konstan setiap bulan, berapa jumlah keramik yang dihasilkannya pada bulan ke 12 ?. Berapa buah jumlah keramik yang dihasilkannya selama tahun pertama produksinya ?
  • 12.
  • 13.
  • 14. Contoh Soal : Seorang nasabah merencanakan mendepositokan uangnya di Bank sebanyak Rp. 10 juta dalam jangka waktu 5 tahun. Pembungaan depositonya setahun sekali dengan tingkat bunga yang diasumsikan konstan sebesar 11% per-tahun. Bantulah nasabah itu untuk menghitung berapa jumlah uang yang akan diterima pada akhir tahun ke-5 ?
  • 15. 3. Pertumbuhan Penduduk Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang ekonomi adalah dalam hal perhitungan pertumbuhan penduduk, sebagaimana pernah dinyatakan oleh Malthus, penduduk dunia tumbuh mengikuti pola deret ukur. Yang drumuskan :
  • 16. Contoh soal : Penduduk suatu kota berjumlah 100.000 jiwa pada tahun 1995, tingkat pertumbuhannya 4 persen per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2005. Periode waktu : 2005 -1995 = 10 tahun
  • 17. Latihan Soal 1. Sebuah baris hitung mempunyai suku pertama bernilai 210. Beda antar suku 15. a. Hitunglah suku ke 10 nya ! b. Berapakah jumlah lima suku pertamanya ? 2. Jika diketahui suku kedua besarnya 275 dan suku keenam besarnya 375. a. Berapa suku pertama baris hitung tersebut ? b. Berapakah nilai suku kesepuluhnya ? c. Berapa jumlah sepuluh suku pertamanya.
  • 18. 3. Seorang nasabah merencanakan mendepositokan uangnya di Bank sebanyak Rp. 10 juta dalam jangka waktu 5 tahun. Pembungaan depositonya dengan tingkat bunga yang diasumsikan konstan sebesar 11% per-tahun a. Berapa jumlah uang yang diterimanya pada akhir tahun kelima jika didepositokan dengan pembungaan tiap 6 bulan sekali ? b. dan Berapa jumlah uang yang diterimanya jika didepositokan dengan pembungaan tiap tiga bulan.
  • 19. 4. Penduduk suatu kota metropolitan tercatat 3,25 juta jiwa pada tahun 2008, diperkirakan menjadi 4,5 jiwa pada tahun 2013. Jika tahun 2008 dianggap tahun dasar, a. Berapa persen pertumbuhannya ? b. Berapa Jumlah penduduknya pada tahun 2015 ?