Presented at Vanderbilt's Owen Graduate School of Management, this presentation detailed my oddball resume, how I came to business school, and how to go to any career you want.
1st in our Breakfast Seminar programme the Adoddle App libarary and Appbuilder we are the only Corporate Collaboration SAAS provider in the Construction industry delivering this technology
With talks from Graeme King Senior Manager Procurement Operations, TFL and Nathan Doughty COO Asite.
Presented at Vanderbilt's Owen Graduate School of Management, this presentation detailed my oddball resume, how I came to business school, and how to go to any career you want.
1st in our Breakfast Seminar programme the Adoddle App libarary and Appbuilder we are the only Corporate Collaboration SAAS provider in the Construction industry delivering this technology
With talks from Graeme King Senior Manager Procurement Operations, TFL and Nathan Doughty COO Asite.
5. Masyarakat tradisional (the traditional society)
adalah suatu masyarakat yang dibangun dalam fungsi-fungsi
produksi yang sangat
terbatas. Sebagian besar produksi hanya untuk substantif
farming (pemenuhan kebutuhan sendiri.
6. • tahap pra menuju tinggal landas ini ditandai oleh
adanya bentuk masyarakat di masa peralihan.
• Faktor yang mendorong adanya masa peralihan
antara lain adanya pergeseran nilai sosial dan
ekonomi
• Karena merasa sudah tidak cocok dengan nilai-
nilai tradisional terjadilah perubahan.
7. • Tahap tinggal landas (take off)
ditandai dengan
banyaknya industri yang bermunculan
Pada tahap take off struktur
masyarakat sudah
berubah dari masyarakat agraris
menuju masyarakat industri.
• Pada masyarakat industri volume
investasi
mulai banyak, dengan diimbangi
pembangunan
sarana maupun prasarana
8. • Tahap menuju
kedewasaan/kematangan (the
drive to
maturity) adalah suatu tahapan
kegiatan
perekonomian yang tumbuh
secara terus menerus.
• Ditandai dengan banyaknya
perusahaan yang
menggunakan teknologi
canggih.
9. Masa konsumsi tinggi
(the age of high mass
consumption) ditandai
dengan adanya
perkembangan
industri yang ditujukan
untuk menghasilkan
barang
barang konsumen yang
tahan lama dan jasa
12. BY: HAIRUL RIZAL
Dengan memiliki kekayaan
alam yang melimpah, siapa
saja mau meminjamkan
uang (modal)
13. BY: HAIRUL RIZAL
Untuk mengelola industri secara profesional maka
dibutuh tenaga kerja Yang kompeten dan profesional.
Tenaga kerja terbagi 3:
1. Tenaga Kerja terdidik
2. Tenaga kerja terlatih
3. Tenaga kerja trampil
14. BY: HAIRUL RIZAL
Listrik adalah sumber energi yang dibutuhkan untuk kegiatan industri
Energi listrik murah berasal dari PLTA
Selain dari PLTA juga ada PLTU dari batu bara
Listrik di Indonesia paling banyak menggunakan PLTD sehingga Biaya
Operasionalnya sangat mahal karena berbahan bakar SOLAR
Selain PLTA Listrik murah juga berasal dari PLTN (nuklir)
15. BY: HAIRUL RIZAL
Yang dimaksud
dengan pasar
adalah Penduduk
dilihat dari
jumlahnya yang
besar
Semakin banyak penduduk berarti pangsa pasar
potensial
Apalagi kalau di dukung oleh income perkapita yang
tinggi
16. BY: HAIRUL RIZAL
Jaringan jalan berkaitan dengan
1. Jumlah jalan
2. Kualitas Jalan
3. Keamanan dan
kenyamanan di
Jalan
17. BY: HAIRUL RIZAL
No Klasifikasi Industri
Jumlah Tenaga
Kerja
1 Industri Besar ≥ 100
2 Industri Sedang 20 – 99
3 Industri Kecil 5 – 19
4 Industri Rumah Tangga 1 - 4
KLASIFIKASI INDUSTRI
18. KLASIFIKASI INDUSTRI
A. Industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
Industri rumah tangga
Jumlah tenaga kerja yakni 1- 4 orang
• Industri Kecil
tenaga kerja 5-19 orang.
ciri :
- Fungsi utama hanya usaha sampingan untuk
menambah pendapatan keluarga
- Modal relatif kecil
- Bersifat tradisional
Contoh Industri kerajinan, anyam-anyaman, ukiran, sepatu,
garmen, konveksi dll
19. c. Industri sedang
karyawannya 20-99 orang.
Industri sedang mempunyai ciri :
- Fungsinya sebagai mata pencaharian pokok
- Modal sedang
- Adanya pengaturan pemberian upah
- Alat-alat kerja sudah mulai canggih
20. d. Industri besar
pekerja lebih dari 100 orang.
ciri :
- Fungsi utama untuk penciptaan lapangan kerja
- Permodalan sangat besar
- Adanya manajemen sangat teratur
- Peralatan serba modern
- Kualitas barang terjamin
-Kuanititas produksi sudah banyak bahkan sudah orientasi
ekspor
21. Industri Berdasarkan Permodalan
1. Industri PMDN (penanaman modal dalam negeri)
Industri PMDN yaitu industri yang modalnya secara
keseluruhan berasal dari dalam negeri.
Permodalan ini bisa berasal dari
pemerintah ataupun dari pengusaha dalam negeri
(nasional).
2. Industri PMA
Industri PMA (penanaman modal asing) adalah
industri yang modalnya berasal dari luar negeri.
3. Industri modal campuran (joint venture)
Industri campuran adalah modalnya berasal dari
kerjasama pihak dalam negeri maupun modal luar
negeri . Disebut joint enterprise.
22. Industri Primer
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku
yang berasal dari produksi sektor primer
Industri Sekunder
• Yaitu industri yang mengolah bahan baku menjadi
barang jadi.
Industri Tersier
Yaitu industri pelayanan jasa, misalnya jasa
kominikasi, jasa transportasi.
23. Industri agraris
Industri yang mengolah bahan mentah dari hasil
pertanian.
Industri non agraris
Industri yang mengolah bahan mentah di luar
sektor pertanian.
24. BY: HAIRUL RIZAL
Industri berdasarkan tempat terdapatnya
bahan baku:
a. Industri ekstraktif
bahan bakunya diambil dari alam secara langsung
25. b. Industri non ekstraktif
bahan bakunya berasal dari tempat lain
& disediakan industri lain.
Industri non ekstraktif dibedakan
- Industri reproduktif
bahan bakunya dari alam dan mudah diperbaiki dengan
memproduksi ulang.
- Industri manufaktur
menghasilkan barang kebutuhan sehari-hari.
26. c. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif disebut juga industri jasa,
yaitu industri dengan mengelola, menghasilkan
jasa yang diberikan kepada konsumen sehingga
mencapai kepuasan
Contohnya:
-Asuransi
-Perbankan
-Media massa
-Perhotelan
-Jasa angkutan umum
-Jasa komunikasi, dll Perhotelan
28. Industri berdasarkan hasil
produksi
Industri berat
Industri yang menghasilkan
mesin-mesin alat produksi,
bahan-bahan baku.
• Industri ringan
Industri yang menghasilkan
barang-barang jadi.
Industri campuran
Menghasilkan lebih dari satu
macam barang.
Gambar 2.6 : Industri
tekstil di Kalasan
Sleman
29. Berdasarkan daya tampung dan investasi modal
1. Industri padat karya
Industri padat karya adalah industri yang banyak
menyerap dan membutuhkan tenaga kerja.
contohnya
Industri sepatu Industri rokok
30. 2. Industri padat modal
Industri yang membutuhkan modal dalam dalam jumlah
besar dan berteknologi mutakhir.
tenaga manusia banyak di gantikan oleh robot.
contoh
Industri mobil
32. Industri Menurut Orientasinya
1. Man Power ( or Labour) Oriented industry
(Industri Berorientasi pada tenaga Kerja)
ciri : - membutuhkan tenaga kerja yang banyak
- membutuhkan tenaga kerja yang
terampil & murah
- biasanya industri turun temurun
Contohnya
-Industri batik, industri
konveksi,
-industri rokok dan
-industri aneka kerajian
33. 2. Market Oriented
(Industri berorientasi pada pasar)
Didirikan dekat dengan konsumen,
dipngaruhi oleh beberapa faktor:
- barang jadinya mudah
rusak dan tak tahan lama
- Volume Bahan baku lebih
kecil dari pada barang jadi
- Biaya transportasi barang
jadi lebih mahal daripada
biaya transportasi bahan baku
- bahan bakunya tahan lama
-produk yang dihasilkan memerlukan
daerah pesanan yang luas
Contoh
industri makanan dan minuman,
keramik, kaca, dll
Pabrik Roti
Pabrik pengolahan susu
34. 3. Raw Material Oriented
(Industri berorientasi pada bahan baku
Ciri :
1. Bahan bakunya mudah rusak
2. Volume bahan baku lebih besar daripada barang
jadi
3. Pengangkutan bahan baku lebih mahal daripada
pengangkutan barang jadi
Contoh
Industri pengolahan
tembaga (PT. Freeport di
Papua)
Pabrik Semen
Pabrik Pupuk, dll
35. 4. Berorientasi pada biaya transportasi (Transportation Cost
oriented Industry)
Besar kecilnya biaya transportasi akan dipengaruhi oleh
1. Jarak
2. Jenis barang yang diangkut
3. Volume barang
4. Lokasi
5. Keamanan transportasi
5. Berorientasi pada modal dan teknologi (Technology
6. Berorientasi pada pertimbangan peraturan dan lingkungan
(Enviroment and rules oriented industry)
7. Berorentasi pada sumber energi (Energy Resources Oriented
Industry)
36. Industri berdasarkan tahapan
proses produksi
a. Industri Hulu
industri yang mengolah bahan mentah menjadi
bahan setengah jadi
Cirinya:
1. Masalah bahan mentah menjadi bahan baku untuk
industrI lain.
2. Memerlukan tenaga kerja yg mempunyai skill dan
jumlah yang banyak
3. Memerlukan teknologi yang maju
37. B. Industri Hilir
Yaitu mengolah barang setengah jadi
menjadi barang jadi, disebut juga aneka
industri, digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. dibagi menjadi :
Aneka pengolahan sandang dan pangan
Aneka industri kimia dan serat
Aneka industri bahan bangunan.
Aneka logam
38. Menurut Departemen Perindustrian terbagi:
1) Aneka Industri
Industri makanan dan minuman
Industri pakaian (garmen)
Industri kebutuhan rumah tangga.
2) Industri mesin dan logam dasar
Industri otomotif
Senjata dan peralatan tempur
Dsb
3) Industri kimia dasar
Industri semen
Industri pupuk (petrokimia)
Industri farmasi, kertas, PVC.
39. INDUSTRI PENTING DI INDONESIA
1. INDUSTRI TEKSTIL --- Merupakan Primadona
Ekspor Non migas era- 1995-1998
2. INDUSTRI SEMEN
3. INDUSTRI KAYU LAPIS ------ Mengurangi eksport
Kayu glondongan
3. INDUSTRI PUPUK
4. INDUSTRI BESI-BAJA
5. INDUSTRI GALANGAN KAPAL
6. INDUSTRI PERBENGKELAN DAN PERAKITAN
40. Faktor lokasi Industri
A.Teori lokasi absolut
teori lokasi yang berkenaan dengan
posisi menurut koordinat garis bujur dan
garis lintang.
B. Teori lokasi relatif
lokasi suatu tempat terhadap kondisi
wilayah-wilayah lain yang ada di
sekitarnya.
41. • Mengemukakan teori lokasi dalam buku yang berjudul Theory of the
Location of Industries
• Dasarnya adalah menekan biaya angkut untuk memperoleh laba yang
tinggi.
• Weber membedakan biaya transportasi bahan mentah (assembly
cost) dan biaya transportasi pemasaran (marketing cost).
• Asumsi-asumsi Weber adalah
1) Beberapa bahan mentah hanya dapat ditemukan di daerah tertentu.
2)Pasar hanya ditemukan di daerah tertentu
3)Biaya transportasi dapat ditentukan berdasarkan fungsi berat produk
dan jarak
4)Unit analisisnya bersifat homogen (iklim, topografi maupun
penduduknya
42. Weber mengasumsikan dua titik pada segitiga sebagai lokasi
dan satu titik sebagai pasar tunggal. Dari asumsi tersebut
didapat 3 kemungkinan penempatan lokasi industri.
P
R2
R1
M
P
R2
R1
M
P
R2
R1
Ma. b. c.
Keterangan :
MM : Market (pasar)
R1, R2 : Asal bahan mentah (raw
material)
P : Lokasi industri
43. Dari gambar di atas dapat disimpulkan:
• Gambar A biaya angkut barang jadi ke pasar
sebanding dengan biaya pengangkutan bahan baku
dari dua lokasi ke pabrik, karena lokasi pabrik
ditempatkan di pusat.
• Gambar B biaya pengangkutan bahan baku jauh lebih
murah darippada biaya angkut barang jadi ke pasar,
karena itu lokasi industri ditempatkan di dekat bahan
baku.
• Gambar C biaya angkut bahan baku jauh lebih mahal
daripada biaya angkut barang jadi ke pasar, karena itu
lokasi industri ditempatkan di daerah dekat pasar.
44. Weber juga merumuskan indeks material yang
digunakan untuk mengetahui suatu industri
berorientasi pada pasar atau orientasi ke bahan baku
1)Jika indeks material lebih dari 1 maka
berorientasi pada bahan baku
2)Jika indeks material kurang dari 1
maka berorientasi pada pasar
45. Isodapan Kritis (WEBER)
Keseimbangan antara penghematan biaya tenaga
kerja dan kenaikan biaya transportasi.
Apabila suatu industri berada dalam wilayah
isodapan kritis maka industri itu akan berorientasi
pada tenaga kerja
Jika industri itu berada di luar isodapan kritis akan
berorientasi pada biaya transportasi
46.
47. Industri yang berorientasi pada modal dan teknologi
(Technology and Capital Oriented Industry)
Berdasarkan penggunaan permodalannya industri dikategorikan
pada :
1) Industri modal besar
2) Industri modal menengah
3)Industri modal kecil
Industri berorientasi pertimbangan peraturan dan lingkungan
Pendirian industri harus mempertimbangkan peraturan yang
berlaku atau sesuai dengan perundang-undangan dan harus
berwawasan lingkungan.
Industri berorientasi pada sumber energi (Energy Resources
Oriented Industry)
a. Tenaga air
b. Tenaga angin
c. Tenaga hewan
d. Tenaga listrik
e. dsb
48. INDUSTRI SEMEN
1. Sumatera Barat = Padang
--- PT. INDARUNG I,II,III
DAN IV
2. Jawa Barat =
Cibinong dan Cirebon---
PT. Tiga Roda Perkasa, PT.
Semen Cibinong (sekarang
Holcim)
3. Jawa Timur = gresik PT.
Semen Gresik
PT. Semen Indarung, Padang
49. 3. Jawa Timur =
gresik
PT. Semen Gresik
4. Nusa Tenggara
Timur ---- Kupang
PT. Semen Kupang
Sulawesi Selatan , Ujung Pandang, PT.Tonasa
52. Industri Pupuk
1.Pupuk Iskandar Muda
& Pupuk ASEAN, di
Aceh (NAD)
2. Pupuk Sriwijaya
(PUSRI) di
Palembang,
Sumatera Selatan
3. Pupuk Kujang - di
Cikampek, Jabar
PT.PUSRI, di Palembang
53. 4. Petro kimia Gresik, DI Gresik Jatim
5. Pupuk Kaltim, Bontang di Kalimantan Timur
Pabrik Pupuk KALTIM, Bontang
54. Pupuk iskandar muda
Pupuk ASEAN
Pupuk Sriwijaya
Pupuk Kujang Petrokimia Gresik
Pupuk Kaltim, Bontang
55. Industri Perbengkelan dan Perakitan
1. Industri Pesawat Terbang --- PT.
Dirgantara Indonesia (PT.DI) di Bandung
N-250 buatan PT.DI
56. 3. Industri Galangan Kapal --- PT. PAL
di Surabaya dan Makasar, PT DOK di
Jakarta
2. Industri Senjata --- PT> Pindad di Bandung
PT. Pindad telah Memproduksi SS-1 dan SS-2
serta kendaraan angkut militer (Panser)
57. 4. Industri Perkereta apian ------ PT.
INKA di Madiun
5. Industri Besi Baja
Di Cilegon Banten ------- PT> Krakatau Steel
58. Perbandingan Industri di Negara
maju dan negara Berkembang
Ciri Industri Negara Maju
1. Struktur Industrinya Sudah Kuat
bahan baku ada, tenaga kerja tersedia,
modal tersedia berapapun dll
2. Sifat industrinya berteknologi tinggi
dan mutakhir
3. Bersifat ekonomi= mencari keuntungan
karena industrinya adalah jenis industri
padat modal
59. Ciri industri di Negara berkembang:
1. Struktur industrinya masih lemah:
tidak tersedia modal yang cukup mengandalkan
investasi asing, tenaga kerja trampil, terdidik dan
terlatih masih terbatas.
2. Industrinya bersifat sosial – ekonomi
tidak berorientasi provide bersifat sosial
jenis industrinya adalah industri padat karya
3. Tekhnologi yang digunakan baru menuju pada
teknologi canggih
60. Negara industri maju (G-7)
Terdiri dari 7 negara:
1. USA
2. Canada
3. Inggris
4. Prancis
5.Jerman
6. Italia
7. Jepang
Inggris
USA
61. Kerja sama industri
Faktor kerja
sama
1. Persamaan
kepentingan
2. Perbedaan
potensi fisik dan
non fisik
3. Perbedaan
potensi SDA
Tambang Freeport
62. Bidang-bidang Kerja sama Industri
1. Kerja sama dibidang
pemasaran
2. Kerja sama di bidang
teknologi
3. Kerjasama dibidang
tenaga kerja
4. Kerjasama dibidang
modal
Kijang innova di buat hanya
di Indonesia
CBR 150 hanya di buat di Thailand
63. 1. Kerjasama di bidang Pemasaran
Kijang innova
Honda CBR
Suzuki FX-R
Thailand
Malaysia
Indonesia
64. 3. Kerjasama di bidang
modal (Investasi)
1. Monorail di Jakarta, modal -- dari Uni Emirat Arab
2. Pabrik pupuk cibinong di Cikampek---- oleh IRAN
Monorail di USA
65. 4. Kerjasama di bidang
Teknologi
1. Pembuatan Spare part dan
sayap pesawat tempur F-16
(fighting Falcon) kepada IPTN
(sekarang PT. DI)
2. Penyewaan salah satu KU-
Band satelit Indosat kepada
perusahaan telkomunikasi
asing untuk siaran di Indonesia
66. Spare part dan sayap dari F-16
dibuat di Indonesia Era
tahun 1995-1998
Penyewaan KU-band
Pada satelit palapa-C
67. Jasa TKI keluar negeri
ke Arab Saudi, Malaysia,
Hongkong
Korea Selatan, dll
70. Kawasan industri
Adalah : Kawasan yang menjadi tempat
pemusatan kegiatan industri pengolahan.
Beberapa Kawasan industri di Indonesia
1. KI Rungkut ------ di Surabaya, Jatim
2. KI Cilacap ------ di Jateng
3. KI Terboyo ------ di Semarang, jateng
4. KI Tugu ------ di Semarang, jateng
5. KI Pulogadung - di Jakarta timur
6. KI Batam ---- di Riau Kepulauan
Tujuan terbentuknya kawasan
industri antara lain:
1) Mempercepat pertumbuhan
industri
2) Memberikan kemudahan bagi
kegiatan industri
3) Mrendorong kegiatan industri
agar terpusat di lokasi tsb
4) Menyediakan fasilitas lokasi
industri yang berwawasan
lingkungan
71. Beberapa peta kawasan industri di semarang Jawa tengah
Kawasan Industri pulogadung
KI Terboyo
Semarang,
Jateng
74. Kawasan Berikat
Kawasan dengan batas-batas tertentu di wilayah
pabean indonesia yang diberlakukan ketentuan
khusus dibidang pabean.
Semua barang yang masuk kewilayah ini tanpa
dikenai biaya cukai telebih dahulu sampai barang
tersebut sampai ketujuan ekspor, impor, atau re-
eksport.
Menimbun barang impor atau barang dari tempat
lain dlm daerah pabean untuk diolah yang
hasilnnya untuk diekspor.
75. KEGIATAN DI DALAM KAWASAN BERIKAT :
1. Processing ( pengolahan barang
industri)
2. warehouse(penyimpanan)
Ciri-ciri kawasan berikat:
1. Bebas bea impor bahan baku, bahan penunjang dan
peralatan. Pada umumnya produk berikat tidak bisa
dijual di pasar domestik kecuali mendapat izin.
2. Keringanan atau penundaan pajak, pada umumnya
diberikan untuk periode tertentu (3-10 tahun) yang
dikenal dengan tax holiday. Tapi ketentuan itu tidak
berlaku di Indonesia
3. Penyederhanaan perizinan dan administrasi
4. Sarana dan prasarana lengkap
5. Subsidi tarif jasa pelayanan umum
78. Relokasi Industri
Adalah : Upaya pemindahan lokasi Industri
dari negara maju ke negara Berkembang
Negara maju Negara berkembang
Merk produk
Teknologi
modal
Tenaga kerja murah
SDA
Pangsa pasar
79. Alasan Relokasi Negara Maju
1. Upah kerja Tinggi
2. Menekan bea produksi----
a. bea transportasi
b. pajak, dll
3. Memperluas daerah pemasaran
4. Mengurangi polusi di negara maju
82. Alasan Relokasi di Negara
berkembang
1. Menyerap tenaga Kerja
2. Menambah devisa negara
3. Terjadi pemindahan modal kenegara
berkembang
4. Terjadi Alih teknologi, dll
83. Negara-negara yang telah
merelokasikan industrinya di
Indonesia
• USA * BELANDA
• CANADA * KOREA SELATAN
• JEPANG * JERMAN, DLL
• PRANCIS
• ITALIA
• INGGRIS
84. AGLOMERASI INDUSTRI
Pemusatan berbagai macam industri
dalam suatu kawasan tertentu untuk
mendapat keuntungan yang optimal.
Faktor penyebab aglomerasi industri
a. Hubungan produksi (production linkage)
b. Hubungan pelayanan (service linkage)
c. Hubungan pemasaran (market linkage)
85. Dampak pembangunan industri
• Dampak Positif
1. Meningkatkan pendapatan
masyarakat dan negara
2. Menyerap tenaga kerja dan
mengurangi pengangguran
3. Memperbesar kegunaan
bahan mentah
4. Mengurangi
ketergantungan thd bangsa
lain
5. Memperluas kegiatan
elemen masyarakat
Menurut David M Smith dalam
Industrial Location
menyebutkan adanya Impact
of Industrial Activity David M
Smith berpendapat bahwa
kegiatan industri secara umum
akan berpengaruh pada
bidang:
1. Ekonomi (economic
impact)
2. Lingkungan (enviromental
impact)
3. Sosial & Budaya ( Social
and cultural impact)
4. Kesejahteraan (general
walfare impact)
86. Dampak Negatif
1. Pencemaran lingkungan
2. Berkurangnya lahan pertanian
3. Meningkatnya arus urbanisasi
4. Perubahan perilaku masyarakat
5. Hilangnya tanah subur