SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puding merupakan salah satu wujud koloid yang sangat bermanfaat bagi kesehatan
dan memiliki cita rasa yang tinggi
Berdasarka uraian bahasa “KOLOID” dapat di simpulkan bahwa : “ KOLOID adalah
suatu campuran zat heterogen (Dua Fase) antar dua zat atau lebih dimana partikel-
partikel zat yang berukuran koloid (Fase terdispersi/yang pecah) tersebar secara
merata di dalam zat lain(Medium pendispersi/pemecah). Ukuran partikel koloid
berkisar antara 1-100 nm.
Koloid banyak di temukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ; di alam,
kedokteran,pertanian, dan sebagainya.
B. Saran
Koloid merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari, mengingat sangat
banyaknya di gunakan. Contoh ; dalam pembuatan kosmetik, makanan, pupuk, dan lain-lain.
Oleh jarena itu, saya sebagai penulis mengharapkan agar kita semua untuk mempelajari
tentang KOLOID supaya wawasan kita semakin bertambah dan mempermudah kita dalam
kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem Koloid
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang ukuran partikelnya terletak antara
ukuran partikel suspensi kasar. Sistem koloid di bedakan atas tingkat wujud fase terdispersi
dan medium pendispersinya. Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki
sifat heterogen dan labil, sedangkan koloid memiliki sifat heterogen, dimana suatu zat “di
dispersikan” kedalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar
antara satu nanometer (nm) hingga satu mikrometer (mm).
Secara sepintas, koloid hampir sama dengan lautan,. Namun, untuk membuktikan suatu
campuran itu dapat di golongkan koloid atau bukan, maka di perukan suatu alat bantu. Koloid
terdiri dari dua fase zat. Salah satu zat bersifat continue dan yang lain bersifat discontinue
(terputus-putus). Selanjutnya, fase continue disebut sebagai medium dispersi dan zat yang
berfase discontinue disebut sebagai zat terdispersi.
 Sistem dispersi
Merupakan campuran antara zat terlarut dan pelarut. Sistem ini di
kelompokan menjadi ;
a.) Dispersi kasar, disebut juga suspensi. Suspensi merupakan campuran
heterogen antara fase terdispersi dengan medium pendispersi. Oleh karea
itu, antara fase terdispersi dan medium pendispersi dapat di bedakan
dengan jelas. Fase terdispersi biasanya berupa padatan, sedangkan medium
pendispersi berupa zat cair. Contoh ; campuran pasir dengan air,antara fase
terdispersi( pasir ) dengan medium pendispersi (air) dapat di bedakan
karena pasir mengendap di dasar wadah.
b.) Dispersi halus, disebut juga dispersi molekuler atau larutan sejati. Dalam
larutan sejati terbentuk campuran homogen karena fase terdispersilarut
sempurna dalam medium pendispersi. Campuran homogen ini di sebut
juga larutan. Contoh : larutan teh dalam air. Diameter partikel fase
terdispersi dalam larutan < 10-7
cm sehingga larutan tampak satu fase dan
homogen.
c.) Dispersi koloid, merupakan sistem dispersi antara dispersi kasar dan
disersi halus. Campuran fase terdispersi dengan medium pendispersi dalam
koloid tampak homogen. Namun, sesungguhnya dispersi koloid
merupakan campuran heterogen. Contoh dispersi koloid yaitu agar-agar.
2.2 Macam-macam Sitem koloid
Campuran antara fase terdispersi gas dengan medium pendispersi gas menghasilkan
campuran yang homogen atau larutan sejati, bukan sistem koloid. Hal ini karena partikel-
partikel molekul gas mempunyai diameter < 10-7
cm dan jarak antar partikel gas sangat
renggang sehingga semua partikel zat dapat tercampur homogen dalam skal perbandingan.
Berdasarkan tabel pengelompokan sistem koloid, secara garis besar ada empat kelompok tipe
koloid ;
1.) Sol adalah sistem koloid dengan fase terdispersi berwujud padat dalam medium
pendispersi berwujud cair atau padat. Contoh dari koloid tipe ini yaitu Fe(OH)3
dalam air.
2.) Aerosol merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat atau cair dalam
medium pendispersi gas. Aerosol di bedakan menjadi dua yaitu aerosol padat dan
cair. Aerosol pdat terbentuk apabila partikel-partikel padat yang sangat halus
terdispersi ke dalam medium pendispersi gas. Contoh : udara yang berdebu.
Aerosol cair adalah koloid yang terdiri atas fase terdispersi cair dalam medim
pendispersi gas. Contoh : kabut.
3.) Emulsi di bedakan menjadi dua yaitu emulsi cair dan emulsi padat. Emulsi emulsi
cair biasa di sebut emulsi, terjadi saat terdispersi yang berwujud terdispersi dalam
medium pendispersi padat dan tidak dapat bercampur homogen. Contoh : mentega
4.) Busa, merupakan tipe koloid dengan fase terdispersi gas dalam meium pendispersi
cair. Tipe ini juga di sebut juga buih. Tipe koloid ini terbentuk pada suhu tinggi
dalam medium pendispersi yang mempunyai titik lebar di atas suhu kamar.
Contoh lava gunung api.
2.3. Sifat-siat Koloid
Koloid memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh campuran homogen dan
campuran heterogen. Sifat-sifat koloid ;
1.) Efek Tyndall
Efek tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Peristiwa ini pertama kali diamati oleh fisikawan dari inggris yaitu john tyndall.
Ketika cahaya matahari melewati rimbunan pepohonan-pepohonan. Berkas-berkas
sinar cahaya tersebut membentuk garis lurus hingga ke tanah. Hal ini di
karrenakan adanya partikel-partikel debu di udara yang menghamburkan cahaya.
Peristiwa tersebut menunjukan salah satu sifat koloid yaitu efek tyndall.
Efek tyndall terjadi karena partikel koloid yang berupa ion atau molekul
dengan ukuran cukup besar, mampu menghamburkan cahaya yang di terimanya
kesegalah arah, meskipun partikel koloidnya tidak tampak. Namun efek tyndall
tidak terjadi pada larutan sejati, hal ini di karenakan ukuran partikel zat terlarutnya
terlalu kecil sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya.
2.) Gerak Brown
Gerak brown pertama kali oleh ilmuwan biologi dari inggris, robert brown
pada tahun 1829. Apabila suatu mikroskop optis di fokuskan pada suatu dispersi
koloid dengan arah tegak lurus pada berkas cahaya serta dengan latar belakang
gelap, akan tampak partikel-partikel koloid tampak batas yang jelas. Partikel
koloi akan tampak sebagai bintik-bintik yang berkilauan karena menghamburkan
cahaya. Jika bintik-bintik tersebut terus di amati, akan terlihat bahwa partikel
koloid yang terdispersi tersebut bergerak terus menerus secar acak menurut jalan
yang berliku-liku gerakan ini dinamakan gerak brown. Gerak brown merupakan
gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersinya.
3.) Elektroforesis
Elektrooresis adalah peristiwa gerakan partikel koloid karena pengaruh medan
listrik. Adanya medan listrik mengakibatkan partikel-partikel koloid bergerak ke
elektrode yang mempunyai muatan berlawanan dengan muatan listrik partikel
koloid
4.) Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu partikel zat, baik berupa ion, atom,
maupun molekul pada permukaan zat lain. Adsorpsi terjadi karena adanya gaya
tarik yang tidak seimbang pada partikel zat yang berada pada permukaan
adsorben. Sifat adsobsi koloid di maanfatkan untuk proses berikut :
a. Proses pemisahan mineral logam dari bijinya pada industri logam
b. Penjernihan air tebu pada proses pembuatan gula pasir, menggunakan
tanah diatome dan arang tulan.
c. Proses penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen menggunakan
norid atau serbuk karbon
5.) Koagulasi
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehinggah
fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Koagulasi terjadi karena
dispersi koloid kehilangan kestabilannya dalam mempertahankan partikel-partikel
untuk tetap tersebar dalam mediumnya. Koagulasi koloid dapat terjadi melalui
peristiwa-peristiwa berikut;
a. Pelucutan koloid sehingga menyebapkan berkurangnya kestabilan koloid
b. Penambhan elektrolid pada dispersi koloid.
6.) Dalisis
Dialisis merupakan cara mengurangi ion-ion pengganggu yang terdapat dalam
sistem koloid dengan menggunakan selaput semipermeabel. Proses dialisis
dilakukan dengan cara memasukan dispersi kolid kedalam kantong
semipermeabel dan mencelupkannya ke dalam air mengalir.
7.) Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid lain agar tidak
terjadi koagulasi. Koloid pelindung bekerja dengan cara membentuk lapisan di
sekeliling koloid lain. Contoh penggunaan koloid pelindung dalan dunia
industri;pakan koloi pelindung yang menst
a. Lesitin, merupakan koloid pelindung yang menstabilkan butiran-butiran air
di dalam margarin.
b. Gelatin, koloid pelindung untuk mencegah terbentuknya kristal dalam es
krim
c. Minyak silikon, melindungi campuran zat warna dan oksida loga dalam cat
8.) Koloid liofil dal liofob
Koloid ini di golongkan ke dalam koloid tipe sol. Berdasarkan gaya tarik
menarik antara partikel fase terdispersi dengan medium pendispersinya, sol di
bedakan menjadi 2 macam, yaitu : sol liofil dan sol liofob

More Related Content

What's hot (15)

Makalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkapMakalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkap
 
Laporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloid
 
Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,
 
Makalah koloid 3
Makalah koloid 3Makalah koloid 3
Makalah koloid 3
 
Makalah tentang koloid
Makalah tentang koloidMakalah tentang koloid
Makalah tentang koloid
 
Pembuatan koloid
Pembuatan koloidPembuatan koloid
Pembuatan koloid
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Tugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaaTugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaa
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia PematangsiantarSistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
 
ppt.Kaloid
ppt.Kaloidppt.Kaloid
ppt.Kaloid
 
Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 
Laporan praktikum 6 - persiapan koloid
Laporan praktikum 6 - persiapan koloidLaporan praktikum 6 - persiapan koloid
Laporan praktikum 6 - persiapan koloid
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Makalah koloid 4
Makalah koloid 4Makalah koloid 4
Makalah koloid 4
 

Similar to Bab iii koloid (20)

Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013
 
Makalah koloid 3
Makalah koloid 3Makalah koloid 3
Makalah koloid 3
 
Makalah koloid 4
Makalah koloid 4Makalah koloid 4
Makalah koloid 4
 
1_KOLOID REVISI.ppt
1_KOLOID REVISI.ppt1_KOLOID REVISI.ppt
1_KOLOID REVISI.ppt
 
Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 
Makalah koloid 4
Makalah koloid 4Makalah koloid 4
Makalah koloid 4
 
Makalah koloid 3
Makalah koloid 3Makalah koloid 3
Makalah koloid 3
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
1
11
1
 
Sistem koloid okho
Sistem koloid okhoSistem koloid okho
Sistem koloid okho
 
Sistem koloid okho
Sistem koloid okhoSistem koloid okho
Sistem koloid okho
 
Sistem koloid okho
Sistem koloid okhoSistem koloid okho
Sistem koloid okho
 
Rizal dwi saputra xi ipa 2
Rizal dwi saputra    xi ipa 2Rizal dwi saputra    xi ipa 2
Rizal dwi saputra xi ipa 2
 
Koloid kimia
Koloid kimiaKoloid kimia
Koloid kimia
 
6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx
6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx
6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx
 
Sistem Koloid (Pengertian)
Sistem Koloid (Pengertian)Sistem Koloid (Pengertian)
Sistem Koloid (Pengertian)
 
Jumran
JumranJumran
Jumran
 
Jumran
JumranJumran
Jumran
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Bab iii koloid

  • 1. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Puding merupakan salah satu wujud koloid yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan memiliki cita rasa yang tinggi Berdasarka uraian bahasa “KOLOID” dapat di simpulkan bahwa : “ KOLOID adalah suatu campuran zat heterogen (Dua Fase) antar dua zat atau lebih dimana partikel- partikel zat yang berukuran koloid (Fase terdispersi/yang pecah) tersebar secara merata di dalam zat lain(Medium pendispersi/pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Koloid banyak di temukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ; di alam, kedokteran,pertanian, dan sebagainya. B. Saran Koloid merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari, mengingat sangat banyaknya di gunakan. Contoh ; dalam pembuatan kosmetik, makanan, pupuk, dan lain-lain. Oleh jarena itu, saya sebagai penulis mengharapkan agar kita semua untuk mempelajari tentang KOLOID supaya wawasan kita semakin bertambah dan mempermudah kita dalam kehidupan.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Sistem Koloid Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang ukuran partikelnya terletak antara ukuran partikel suspensi kasar. Sistem koloid di bedakan atas tingkat wujud fase terdispersi dan medium pendispersinya. Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki sifat heterogen dan labil, sedangkan koloid memiliki sifat heterogen, dimana suatu zat “di dispersikan” kedalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar antara satu nanometer (nm) hingga satu mikrometer (mm). Secara sepintas, koloid hampir sama dengan lautan,. Namun, untuk membuktikan suatu campuran itu dapat di golongkan koloid atau bukan, maka di perukan suatu alat bantu. Koloid terdiri dari dua fase zat. Salah satu zat bersifat continue dan yang lain bersifat discontinue (terputus-putus). Selanjutnya, fase continue disebut sebagai medium dispersi dan zat yang berfase discontinue disebut sebagai zat terdispersi.  Sistem dispersi Merupakan campuran antara zat terlarut dan pelarut. Sistem ini di kelompokan menjadi ; a.) Dispersi kasar, disebut juga suspensi. Suspensi merupakan campuran heterogen antara fase terdispersi dengan medium pendispersi. Oleh karea itu, antara fase terdispersi dan medium pendispersi dapat di bedakan dengan jelas. Fase terdispersi biasanya berupa padatan, sedangkan medium pendispersi berupa zat cair. Contoh ; campuran pasir dengan air,antara fase terdispersi( pasir ) dengan medium pendispersi (air) dapat di bedakan karena pasir mengendap di dasar wadah. b.) Dispersi halus, disebut juga dispersi molekuler atau larutan sejati. Dalam larutan sejati terbentuk campuran homogen karena fase terdispersilarut sempurna dalam medium pendispersi. Campuran homogen ini di sebut juga larutan. Contoh : larutan teh dalam air. Diameter partikel fase terdispersi dalam larutan < 10-7 cm sehingga larutan tampak satu fase dan homogen. c.) Dispersi koloid, merupakan sistem dispersi antara dispersi kasar dan disersi halus. Campuran fase terdispersi dengan medium pendispersi dalam koloid tampak homogen. Namun, sesungguhnya dispersi koloid merupakan campuran heterogen. Contoh dispersi koloid yaitu agar-agar.
  • 3. 2.2 Macam-macam Sitem koloid Campuran antara fase terdispersi gas dengan medium pendispersi gas menghasilkan campuran yang homogen atau larutan sejati, bukan sistem koloid. Hal ini karena partikel- partikel molekul gas mempunyai diameter < 10-7 cm dan jarak antar partikel gas sangat renggang sehingga semua partikel zat dapat tercampur homogen dalam skal perbandingan. Berdasarkan tabel pengelompokan sistem koloid, secara garis besar ada empat kelompok tipe koloid ; 1.) Sol adalah sistem koloid dengan fase terdispersi berwujud padat dalam medium pendispersi berwujud cair atau padat. Contoh dari koloid tipe ini yaitu Fe(OH)3 dalam air. 2.) Aerosol merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat atau cair dalam medium pendispersi gas. Aerosol di bedakan menjadi dua yaitu aerosol padat dan cair. Aerosol pdat terbentuk apabila partikel-partikel padat yang sangat halus terdispersi ke dalam medium pendispersi gas. Contoh : udara yang berdebu. Aerosol cair adalah koloid yang terdiri atas fase terdispersi cair dalam medim pendispersi gas. Contoh : kabut. 3.) Emulsi di bedakan menjadi dua yaitu emulsi cair dan emulsi padat. Emulsi emulsi cair biasa di sebut emulsi, terjadi saat terdispersi yang berwujud terdispersi dalam medium pendispersi padat dan tidak dapat bercampur homogen. Contoh : mentega 4.) Busa, merupakan tipe koloid dengan fase terdispersi gas dalam meium pendispersi cair. Tipe ini juga di sebut juga buih. Tipe koloid ini terbentuk pada suhu tinggi dalam medium pendispersi yang mempunyai titik lebar di atas suhu kamar. Contoh lava gunung api. 2.3. Sifat-siat Koloid Koloid memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh campuran homogen dan campuran heterogen. Sifat-sifat koloid ; 1.) Efek Tyndall Efek tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Peristiwa ini pertama kali diamati oleh fisikawan dari inggris yaitu john tyndall. Ketika cahaya matahari melewati rimbunan pepohonan-pepohonan. Berkas-berkas sinar cahaya tersebut membentuk garis lurus hingga ke tanah. Hal ini di karrenakan adanya partikel-partikel debu di udara yang menghamburkan cahaya. Peristiwa tersebut menunjukan salah satu sifat koloid yaitu efek tyndall. Efek tyndall terjadi karena partikel koloid yang berupa ion atau molekul dengan ukuran cukup besar, mampu menghamburkan cahaya yang di terimanya kesegalah arah, meskipun partikel koloidnya tidak tampak. Namun efek tyndall
  • 4. tidak terjadi pada larutan sejati, hal ini di karenakan ukuran partikel zat terlarutnya terlalu kecil sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya. 2.) Gerak Brown Gerak brown pertama kali oleh ilmuwan biologi dari inggris, robert brown pada tahun 1829. Apabila suatu mikroskop optis di fokuskan pada suatu dispersi koloid dengan arah tegak lurus pada berkas cahaya serta dengan latar belakang gelap, akan tampak partikel-partikel koloid tampak batas yang jelas. Partikel koloi akan tampak sebagai bintik-bintik yang berkilauan karena menghamburkan cahaya. Jika bintik-bintik tersebut terus di amati, akan terlihat bahwa partikel koloid yang terdispersi tersebut bergerak terus menerus secar acak menurut jalan yang berliku-liku gerakan ini dinamakan gerak brown. Gerak brown merupakan gerak acak partikel koloid dalam medium pendispersinya. 3.) Elektroforesis Elektrooresis adalah peristiwa gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik. Adanya medan listrik mengakibatkan partikel-partikel koloid bergerak ke elektrode yang mempunyai muatan berlawanan dengan muatan listrik partikel koloid 4.) Adsorpsi Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu partikel zat, baik berupa ion, atom, maupun molekul pada permukaan zat lain. Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik yang tidak seimbang pada partikel zat yang berada pada permukaan adsorben. Sifat adsobsi koloid di maanfatkan untuk proses berikut : a. Proses pemisahan mineral logam dari bijinya pada industri logam b. Penjernihan air tebu pada proses pembuatan gula pasir, menggunakan tanah diatome dan arang tulan. c. Proses penyembuhan sakit perut karena bakteri patogen menggunakan norid atau serbuk karbon 5.) Koagulasi Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehinggah fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Koagulasi terjadi karena dispersi koloid kehilangan kestabilannya dalam mempertahankan partikel-partikel untuk tetap tersebar dalam mediumnya. Koagulasi koloid dapat terjadi melalui peristiwa-peristiwa berikut; a. Pelucutan koloid sehingga menyebapkan berkurangnya kestabilan koloid b. Penambhan elektrolid pada dispersi koloid. 6.) Dalisis Dialisis merupakan cara mengurangi ion-ion pengganggu yang terdapat dalam sistem koloid dengan menggunakan selaput semipermeabel. Proses dialisis
  • 5. dilakukan dengan cara memasukan dispersi kolid kedalam kantong semipermeabel dan mencelupkannya ke dalam air mengalir. 7.) Koloid Pelindung Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid lain agar tidak terjadi koagulasi. Koloid pelindung bekerja dengan cara membentuk lapisan di sekeliling koloid lain. Contoh penggunaan koloid pelindung dalan dunia industri;pakan koloi pelindung yang menst a. Lesitin, merupakan koloid pelindung yang menstabilkan butiran-butiran air di dalam margarin. b. Gelatin, koloid pelindung untuk mencegah terbentuknya kristal dalam es krim c. Minyak silikon, melindungi campuran zat warna dan oksida loga dalam cat 8.) Koloid liofil dal liofob Koloid ini di golongkan ke dalam koloid tipe sol. Berdasarkan gaya tarik menarik antara partikel fase terdispersi dengan medium pendispersinya, sol di bedakan menjadi 2 macam, yaitu : sol liofil dan sol liofob