SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
31
BAB III
PENERAPAN MODEL ADAPTASI ROY (MAR)
A. Pengkajian
1. Pengkajian Pola Umum
Tanggal/Jam MRS : 16 November 2014/Jam 08.00 WIB
Ruang : Ruang Bedah Pria
No. Register : 55 76 38
Dx. Medis : Close Fraktur Femur Sinistra 1/3 Distal
Tanggal Pengkajian : 17 November 2014
a. Biodata
An. B umur 11 tahun. jenis kelamin laki laki, beragama islam,
suku/bangsa Minang, bahasa Minang, pendidikan SD, pekerjaan
pelajar, status belum menikah, alamat Jln Jawa Gadut Limau Manih
Padang. An. B adalah Anak Tn. S (bekerja sebagai wiraswasta).
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama Saat Ini
Nyeri Akut
2) Riwayat Penyakit
a) Riwayat Penyakit Saat Ini
Menurut informasi yang didapatkan dari orang tua bahwa klien
jatuh dari motor (pada tanggal 16-11-2014 jam 06.30 WIB).
Klien langsung di bawa ke RST Padang, dapat terapi yang
sudah diberikan adalah: infus PZ 600 cc/24 jam, Injeksi
Ceftriaxon 1x1 gr, Antrain 3x½ ampul, piracetam 3x1 ampul,
citiculin 3x1 ampul, asam tranexamat 3x250, infuse manitol
4x50 cc, Skin traksi dengan beban 2 Kg, Pro OREF Elektif.
b) Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah menderita penyakit menular/kronis (-),
herediter(-), Alergi (-) dan riwayat operasi (-).
32
c) Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit herediter,
kelainan kongenetal, penyakit yang berhubungan dengan
asma, penyakit jantung, hipertensi, DM dan penyakit yang
lain.
Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
Menikah
Ayah An.B anak ke lima dari sepuluh bersaudara, tujuh
laki-laki dan tiga perempuan. Sedangkan Ibu An.B anak
perempuan ke tiga dari lima bersaudara, tiga perempuan dan
dua anak laki-laki. An.B anak pertama dari dua bersaudara, Ibu
dari An.B mengalami penyakit asam urat. Orang tua dan
anggota keluarganya tidak pernah mengalami kecelakaan.
33
2. Pengkajian Konsep Model Sister Callista Roy
Pengkajian merupakan langkah pertama di dalam proses
keperawatan. Model adaptasi Roy mengembangkan pengkajian dengan
dua tahap. Tahap pertama dilakukan dengan melakukan pengkajian
terhadap perilaku pada empat mode yaitu : fisiologis, konsep diri, peran
dan interdependen. Tahap kedua menganalisis stimulus yang
mempengaruhi. Stimulasi ini terdiri dari stimulasi fokal, kontekstual dan
residual. Berikut ini diuraikan pengkajian pada pasien Close Fraktur
Femur Sinistra 1/3 Distal dengan pendekatan model adaptasi Roy
meliputi pengkajian perilaku dan
stimulus
a. Pengkajian Perilaku dan Stimulus
1) Fisiologis
a) Oksigenasi (oxygenation)
Kekurangan oksigen (hypoxia) (-)
Shock (-)
Kelebihan oksigen (overload) (-)
b) Kebutuhan nutrisi (nutrition)
Kekurangan nutrisi (malnutrition) (+)
Mual (+)
Muntah (vomiting) (-)
c) Eliminasi (elimination)
Konstipasi (constipation) (-)
Diare (diarrhea) (-)
Buang air besar tidak terasa (incontinence) (-)
Retensi BAK (urinary retention) (-)
d) Aktivitas dan istirahat (activity and rest)
aktivitas fisik tidak adekuat (+)
Potensial kerusakan jaringan (+)
Istirahat tidak cukup (-)
Tidak bisa tidur (insomnia) (-)
34
Kurang tidur (sleep deprivation) (-)
Istirahat yang berlebihan (-)
e) Integritas kulit (skin integrity)
Gatal (itching) (-)
Kulit kering (skin dry) (+)
Luka karena tekanan (pressure sores) (-)
f) Rasa/Sense (-)
g) Fungsi Neurologis (-)
h) Fungsi Endokrin (-)
2) Model konsep diri (self concept mode)
1) Gambaran diri (physical self)
Penurunan konsep seksual (-)
Perilaku seksual yang agresif (-)
Kehilangan anggota badan (-)
2) Konsep diri (personal self)
Cemas (anxiety) (-)
Tak berdaya (powerlessness) (-)
Perasaan bersalah (guilt) (-)
Rasa rendah diri (low self esteem) (-)
3) Model fungsi peran (role function mode)
Transisi peran (role trantition) (-)
Kehilangan peran (role distance) (-)
Konflik peran (role conflict) (-)
Kegagalan peran (role failure) (-)
4) Model ketergantungan (interdependence mode)
Cemas karenaa perpisahan (separation anxiety) (-)
Kesepian (loneliness) (-)
35
b. Analisa Data
Tanggal 17 November 2014 (13.00 WIB)
1) Analisa 1
Data Subyektif : Klien mengatakan nyeri, nyeri bertambah berat
saat bergerak
Data Obyektif : Nyeri skala 6 Bedrest total selama 24 jam,
mobilisasi diatas tempat tidur, seluruh kebutuhan ADL dibantu ibu
dan petugas
kekuatan otot: 4 4 4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 4 4 4 4
Masalah :Nyeri Akut
Kemungkinan penyebab :
Kerusakan integritas kulit
2) Analisa 2
Data Subyektif : Klien mengatakan tidak mau makan makanan dari
rumah sakit, mintanya nasi ayam goreng atau sate beli di luar
rumah sakit.
Data obyektif :Makan 1 porsi tidak habis, diet bubur kasar dari
rumah sakit tidak dimakan sama sekali, turgor kurang elastis,
anemis (+), mual (+), muntah (-), BB : 37 Kg
Masalah : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kemungkinan penyebab :Penurunan intake peroral
c. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan integritas kulit.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan intake peroral.
36
d. Rencana Keperawatan
Tanggal 17 November 2014 (13.00 WIB)
Diagnosa Keperawatan ke-1
1) Tujuan
Membantu klien beradaptasi terhadap nyerinya dan setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri
berkurang.
2) Kriteria hasil
a) Klien menyatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 3-4.
b) Klien tampak rileks, ekspresi wajah tidak tegang, tidak tampak
melokalisir daerah nyerinya.
c) Tanda-tanda vital dalam batas normal:
Suhu 36-37,5 C, N 60-100 x/menit, R 16-24 x/menit, TD
100/70-130/100 mmHg.
3) Rencana Tindakan
a) Tentukan adanya lokasi dan sifat serta skala nyeri.
Rasional:
Sebagai bahan acuan untuk penentuan jenis intervensi yang
selanjutnya akan diberikan
b) Amati dan catat pulsasi pembuluh darah.
Rasional:
Kemajuan hasil pemeriksaan akan mempengaruhi sifat dan
skala nyeri yang dirasakan oleh klien
c) Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Rasional:
Memberikan efek relaksasi pada klien
d) Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi (teknik napas
panjang dan dalam, mengalihkan perhatian).
Rasional:
Mengelihkan focus klien terhadap nyerinya akan membantu
mengurangi sensansi nyeri klien
37
e) Kolaborasi pemberian analgesic pada tim medis
Rasional:
Memutuskan jaras nyeri
f) Monitor tanda-tanda vital.
Rasional:
tanda-tanda vital digunakan untuk memonitor nyeri secara
objektif setelah berespon terhadap intervensi yang telah
diberikan sebelumnya
Diagnosa Keperawatan ke-2
1) Tujuan :
Setelah tindakan keperawatan selama 3x24 jam kebutuhan nutrisi
klien terpenuhi secara adekuat
2) Kriteria :
a) Nafsu makan klien meningkat
b) Porsi yang disediakan habis
c) Klien makan 3 kali dengan kalori yang cukup
3) Rencana Tindakan :
a) Kaji pengetahuan klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.
Rasional:
Pengetahuan yang kurang tentang nutrisi mempengaruhi dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi.
b) Beri penjelasan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat bagi
tubuh.
Rasional:
Penjelasan yang adekuat akan meningkatkan pemahaman
tentang nutrisi.
c) Anjurkan klien makan sedikit sedikit tapi sering.
Rasional:
Meningkatkan asupan makanan.
38
d) Anjurkan klien membiasakan makan pagi.
Rasional:
Pola yang baik meningkatkan asupan makanan disamping
menghindari kekosongan lambung.
e) Ajarkan jenis-jenis makanan yang harus dikonsumsi.
Rasional:
Dengan mengetahui makanan yang dikonsumsi serta
pentingnya serat akan memperbaiki pencernaan usus/proses
asorbsi.
f) Ciptakan lingkungan tempat makan yang nyaman.
Rasional:
Lingkungan yang nyaman akan meningkatkan selera makan.
g) Dampingi klien saat makan.
Rasional:
Mendeteksi asupan makanan klien.
h) Pantau berat badan klien setiap 2 hari sekali
Rasional:
Dengan pemantauan BB diketahui peningkatan atau penurunan
BB.
i) Kerjasama dengan ahli gizi untuk menu klien l yang adekuat.
Rasional:
Sebagai upaya perbaikan menu agar meningkatkan nafsu
makan.
e. Implementasi
Diagnosa Keperawatan 1
Tanggal 17 November 2014 (13.30 WIB)
1) Menentukan adanya lokasi dan sifat serta skala nyeri.
Respon : Nyeri berada di daerah paha dan tungkai kiri,
menghilang dengan istirahat dan bertambah saat digerakkan.
Nyeri terasa seperti terbakar, cenut-cenut. Skala nyeri 6.
39
2) Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
Respon : Lingkungan yang nyaman diciptakan. Klien merasa
ingin istirahat
3) Mengajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi (teknik napas
panjang dan dalam mengalihkan perhatian).
Respon : tidak berhasil dilakukan karena klien sangat tidak
kooperatif.
4) Mengkolaborasi pemberian analgesik pada tim medis
Respon : Antrain 3X1 Ampul diberikan melalui injeksi intravena
5) Memonitor tanda-tanda vital.
Respon : TD 90/60 mmHg, N : 86 x/m,RR : 20 x/m, S: 36.6 °C
Diagnosa Keperawatan II
Tanggal 17 November 2014 (14.00 WIB)
1) Mengkaji pengetahuan klien tentang pentingnya nutrisi bagi
tubuh
Respon : terdapat pemahaman yang keliru bahwa pantangan
makan telur jika ada luka. Setelah diberi penjelasan keluarga
dapat mengerti.
2) Memberi penjelasan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat bagi
tubuh
Respon :klien menjadi tahu dan bersedia melaksanakan
3) Menganjurkan klien makan sedikit sedikit tapi sering
Respon :keluarga klien mengerti dan melaksanakannya
4) Menganjurkan klien membiasakan makan pagi
Respon :klien biasa minta makan jam 5.30 pagi
5) Mengajarkan jenis-jenis makanan yang harus dikonsumsi
Respon : keluarga klien mengetahui makanan yang harus
dikonsumsi.
6) Menciptakan lingkungan tempat makan yang nyaman
Respon : klien makan sambil duduk diatas tempat tidur.
40
7) Mendampingi klien saat makan
Respon :1 porsi habis
f. Evaluasi
Diagnosa Keperawatan I
Tanggal 17 November 2014 (17.00 WIB)
Subyektif :
Klien masih mengeluh nyeri pada bekas operasi. Nyeri bertambah saat
bergerak, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan di paha menjalar
kebawah dan atas, skala nyeri sedang (5).
Obyektif :
Wajah klien tampak tegang terutama saat bergerak, perilaku sangat
berhati-hati saat bergerak, melokalisir daerah nyerinya. Tekanan darah
90/60 mm Hg, nadi 86 x/menit, pernapasan 20 x/menit, Suhu : 36.6°C
Analisa : Nyeri klien masih belum berkurang
Planning : Lanjutkan seluruh intervensi
Diagnosa Keperawatan II
Tanggal 17 November 2014 (17.00 WIB)
Subyektif :
Keluarga klien mengatakan, klien lebih banyak minum susu karna
suka sekali dengan susu.
Obyektif :
Makan 2 kali, 1½ porsi dari pagi sampai sore ini, dengan nasi lauk
ayam goreng, tumis wortel dan segelas susu, turgor masih kurang
elastis, anemis (+), mual (-), muntah (-).
Analisa : masalah teratasi sebagian
Planning : Lanjutkan intervensi

More Related Content

What's hot

Askep hiperoaratyroid
Askep hiperoaratyroidAskep hiperoaratyroid
Askep hiperoaratyroidTebe Yuhuu
 
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Nde'Siti Nurhalimah
 
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)ningrumwahyusetyowati
 
Askep stroke keperawatan dewasa i
Askep stroke keperawatan dewasa iAskep stroke keperawatan dewasa i
Askep stroke keperawatan dewasa iEtika Nurasih
 
Soal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawat
Soal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawatSoal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawat
Soal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawataidil fitrisyah
 
Metode keperawatan tim
Metode keperawatan timMetode keperawatan tim
Metode keperawatan timSulistia Rini
 

What's hot (11)

Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri
 
Askep hiperoaratyroid
Askep hiperoaratyroidAskep hiperoaratyroid
Askep hiperoaratyroid
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
 
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
 
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
 
Askep stroke keperawatan dewasa i
Askep stroke keperawatan dewasa iAskep stroke keperawatan dewasa i
Askep stroke keperawatan dewasa i
 
slide
slideslide
slide
 
Makalah blok1 modul 1
Makalah blok1 modul 1Makalah blok1 modul 1
Makalah blok1 modul 1
 
Soal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawat
Soal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawatSoal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawat
Soal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawat
 
Metode keperawatan tim
Metode keperawatan timMetode keperawatan tim
Metode keperawatan tim
 

Viewers also liked (9)

Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Halaman depan
Halaman depanHalaman depan
Halaman depan
 
Gourova bulgaria
Gourova bulgariaGourova bulgaria
Gourova bulgaria
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Gdg moldova ictsummit2012
Gdg moldova ictsummit2012Gdg moldova ictsummit2012
Gdg moldova ictsummit2012
 
2012 moldovaict sharkov esicee v 1.3
2012 moldovaict sharkov esicee v 1.32012 moldovaict sharkov esicee v 1.3
2012 moldovaict sharkov esicee v 1.3
 
Engaging young minds in cs
Engaging young minds in csEngaging young minds in cs
Engaging young minds in cs
 

Similar to Bab iii (20)

Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
B
BB
B
 
KASUS_SKENARIO_2.doc
KASUS_SKENARIO_2.docKASUS_SKENARIO_2.doc
KASUS_SKENARIO_2.doc
 
ASKEP Osteoporosis_2.pdf
ASKEP Osteoporosis_2.pdfASKEP Osteoporosis_2.pdf
ASKEP Osteoporosis_2.pdf
 
Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita PutriInaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri
 
PPT Gerontik Kelompok 2.pptx
PPT Gerontik Kelompok 2.pptxPPT Gerontik Kelompok 2.pptx
PPT Gerontik Kelompok 2.pptx
 
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok    AKPER PEMKAB MUNA Apendesitis kelompok    AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
 
asuhan nifas berbasis bukti.pdf
asuhan nifas berbasis bukti.pdfasuhan nifas berbasis bukti.pdf
asuhan nifas berbasis bukti.pdf
 
PEMBEKALAN_UKOM[1].pptx
PEMBEKALAN_UKOM[1].pptxPEMBEKALAN_UKOM[1].pptx
PEMBEKALAN_UKOM[1].pptx
 
Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
 
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
 
ASKEP Infeksi saluran kemih
ASKEP Infeksi saluran kemihASKEP Infeksi saluran kemih
ASKEP Infeksi saluran kemih
 
7. Askep Intensif PK.ppt
7. Askep Intensif PK.ppt7. Askep Intensif PK.ppt
7. Askep Intensif PK.ppt
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Suntik
 
Proses kep new
Proses kep newProses kep new
Proses kep new
 
SAK Ca. Recti.docx
SAK Ca. Recti.docxSAK Ca. Recti.docx
SAK Ca. Recti.docx
 
ppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptxppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptx
 

More from Abyy Al-Jufry Dei (12)

Foto roy
Foto royFoto roy
Foto roy
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Horse doctor
Horse doctorHorse doctor
Horse doctor
 
Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
 

Bab iii

  • 1. 31 BAB III PENERAPAN MODEL ADAPTASI ROY (MAR) A. Pengkajian 1. Pengkajian Pola Umum Tanggal/Jam MRS : 16 November 2014/Jam 08.00 WIB Ruang : Ruang Bedah Pria No. Register : 55 76 38 Dx. Medis : Close Fraktur Femur Sinistra 1/3 Distal Tanggal Pengkajian : 17 November 2014 a. Biodata An. B umur 11 tahun. jenis kelamin laki laki, beragama islam, suku/bangsa Minang, bahasa Minang, pendidikan SD, pekerjaan pelajar, status belum menikah, alamat Jln Jawa Gadut Limau Manih Padang. An. B adalah Anak Tn. S (bekerja sebagai wiraswasta). b. Riwayat Kesehatan 1) Keluhan Utama Saat Ini Nyeri Akut 2) Riwayat Penyakit a) Riwayat Penyakit Saat Ini Menurut informasi yang didapatkan dari orang tua bahwa klien jatuh dari motor (pada tanggal 16-11-2014 jam 06.30 WIB). Klien langsung di bawa ke RST Padang, dapat terapi yang sudah diberikan adalah: infus PZ 600 cc/24 jam, Injeksi Ceftriaxon 1x1 gr, Antrain 3x½ ampul, piracetam 3x1 ampul, citiculin 3x1 ampul, asam tranexamat 3x250, infuse manitol 4x50 cc, Skin traksi dengan beban 2 Kg, Pro OREF Elektif. b) Riwayat Penyakit Dahulu Tidak pernah menderita penyakit menular/kronis (-), herediter(-), Alergi (-) dan riwayat operasi (-).
  • 2. 32 c) Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit herediter, kelainan kongenetal, penyakit yang berhubungan dengan asma, penyakit jantung, hipertensi, DM dan penyakit yang lain. Genogram: Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Pasien : Tinggal serumah Menikah Ayah An.B anak ke lima dari sepuluh bersaudara, tujuh laki-laki dan tiga perempuan. Sedangkan Ibu An.B anak perempuan ke tiga dari lima bersaudara, tiga perempuan dan dua anak laki-laki. An.B anak pertama dari dua bersaudara, Ibu dari An.B mengalami penyakit asam urat. Orang tua dan anggota keluarganya tidak pernah mengalami kecelakaan.
  • 3. 33 2. Pengkajian Konsep Model Sister Callista Roy Pengkajian merupakan langkah pertama di dalam proses keperawatan. Model adaptasi Roy mengembangkan pengkajian dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan dengan melakukan pengkajian terhadap perilaku pada empat mode yaitu : fisiologis, konsep diri, peran dan interdependen. Tahap kedua menganalisis stimulus yang mempengaruhi. Stimulasi ini terdiri dari stimulasi fokal, kontekstual dan residual. Berikut ini diuraikan pengkajian pada pasien Close Fraktur Femur Sinistra 1/3 Distal dengan pendekatan model adaptasi Roy meliputi pengkajian perilaku dan stimulus a. Pengkajian Perilaku dan Stimulus 1) Fisiologis a) Oksigenasi (oxygenation) Kekurangan oksigen (hypoxia) (-) Shock (-) Kelebihan oksigen (overload) (-) b) Kebutuhan nutrisi (nutrition) Kekurangan nutrisi (malnutrition) (+) Mual (+) Muntah (vomiting) (-) c) Eliminasi (elimination) Konstipasi (constipation) (-) Diare (diarrhea) (-) Buang air besar tidak terasa (incontinence) (-) Retensi BAK (urinary retention) (-) d) Aktivitas dan istirahat (activity and rest) aktivitas fisik tidak adekuat (+) Potensial kerusakan jaringan (+) Istirahat tidak cukup (-) Tidak bisa tidur (insomnia) (-)
  • 4. 34 Kurang tidur (sleep deprivation) (-) Istirahat yang berlebihan (-) e) Integritas kulit (skin integrity) Gatal (itching) (-) Kulit kering (skin dry) (+) Luka karena tekanan (pressure sores) (-) f) Rasa/Sense (-) g) Fungsi Neurologis (-) h) Fungsi Endokrin (-) 2) Model konsep diri (self concept mode) 1) Gambaran diri (physical self) Penurunan konsep seksual (-) Perilaku seksual yang agresif (-) Kehilangan anggota badan (-) 2) Konsep diri (personal self) Cemas (anxiety) (-) Tak berdaya (powerlessness) (-) Perasaan bersalah (guilt) (-) Rasa rendah diri (low self esteem) (-) 3) Model fungsi peran (role function mode) Transisi peran (role trantition) (-) Kehilangan peran (role distance) (-) Konflik peran (role conflict) (-) Kegagalan peran (role failure) (-) 4) Model ketergantungan (interdependence mode) Cemas karenaa perpisahan (separation anxiety) (-) Kesepian (loneliness) (-)
  • 5. 35 b. Analisa Data Tanggal 17 November 2014 (13.00 WIB) 1) Analisa 1 Data Subyektif : Klien mengatakan nyeri, nyeri bertambah berat saat bergerak Data Obyektif : Nyeri skala 6 Bedrest total selama 24 jam, mobilisasi diatas tempat tidur, seluruh kebutuhan ADL dibantu ibu dan petugas kekuatan otot: 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 Masalah :Nyeri Akut Kemungkinan penyebab : Kerusakan integritas kulit 2) Analisa 2 Data Subyektif : Klien mengatakan tidak mau makan makanan dari rumah sakit, mintanya nasi ayam goreng atau sate beli di luar rumah sakit. Data obyektif :Makan 1 porsi tidak habis, diet bubur kasar dari rumah sakit tidak dimakan sama sekali, turgor kurang elastis, anemis (+), mual (+), muntah (-), BB : 37 Kg Masalah : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Kemungkinan penyebab :Penurunan intake peroral c. Diagnosa Keperawatan 1) Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan integritas kulit. 2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan intake peroral.
  • 6. 36 d. Rencana Keperawatan Tanggal 17 November 2014 (13.00 WIB) Diagnosa Keperawatan ke-1 1) Tujuan Membantu klien beradaptasi terhadap nyerinya dan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri berkurang. 2) Kriteria hasil a) Klien menyatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 3-4. b) Klien tampak rileks, ekspresi wajah tidak tegang, tidak tampak melokalisir daerah nyerinya. c) Tanda-tanda vital dalam batas normal: Suhu 36-37,5 C, N 60-100 x/menit, R 16-24 x/menit, TD 100/70-130/100 mmHg. 3) Rencana Tindakan a) Tentukan adanya lokasi dan sifat serta skala nyeri. Rasional: Sebagai bahan acuan untuk penentuan jenis intervensi yang selanjutnya akan diberikan b) Amati dan catat pulsasi pembuluh darah. Rasional: Kemajuan hasil pemeriksaan akan mempengaruhi sifat dan skala nyeri yang dirasakan oleh klien c) Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman. Rasional: Memberikan efek relaksasi pada klien d) Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi (teknik napas panjang dan dalam, mengalihkan perhatian). Rasional: Mengelihkan focus klien terhadap nyerinya akan membantu mengurangi sensansi nyeri klien
  • 7. 37 e) Kolaborasi pemberian analgesic pada tim medis Rasional: Memutuskan jaras nyeri f) Monitor tanda-tanda vital. Rasional: tanda-tanda vital digunakan untuk memonitor nyeri secara objektif setelah berespon terhadap intervensi yang telah diberikan sebelumnya Diagnosa Keperawatan ke-2 1) Tujuan : Setelah tindakan keperawatan selama 3x24 jam kebutuhan nutrisi klien terpenuhi secara adekuat 2) Kriteria : a) Nafsu makan klien meningkat b) Porsi yang disediakan habis c) Klien makan 3 kali dengan kalori yang cukup 3) Rencana Tindakan : a) Kaji pengetahuan klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh. Rasional: Pengetahuan yang kurang tentang nutrisi mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi. b) Beri penjelasan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat bagi tubuh. Rasional: Penjelasan yang adekuat akan meningkatkan pemahaman tentang nutrisi. c) Anjurkan klien makan sedikit sedikit tapi sering. Rasional: Meningkatkan asupan makanan.
  • 8. 38 d) Anjurkan klien membiasakan makan pagi. Rasional: Pola yang baik meningkatkan asupan makanan disamping menghindari kekosongan lambung. e) Ajarkan jenis-jenis makanan yang harus dikonsumsi. Rasional: Dengan mengetahui makanan yang dikonsumsi serta pentingnya serat akan memperbaiki pencernaan usus/proses asorbsi. f) Ciptakan lingkungan tempat makan yang nyaman. Rasional: Lingkungan yang nyaman akan meningkatkan selera makan. g) Dampingi klien saat makan. Rasional: Mendeteksi asupan makanan klien. h) Pantau berat badan klien setiap 2 hari sekali Rasional: Dengan pemantauan BB diketahui peningkatan atau penurunan BB. i) Kerjasama dengan ahli gizi untuk menu klien l yang adekuat. Rasional: Sebagai upaya perbaikan menu agar meningkatkan nafsu makan. e. Implementasi Diagnosa Keperawatan 1 Tanggal 17 November 2014 (13.30 WIB) 1) Menentukan adanya lokasi dan sifat serta skala nyeri. Respon : Nyeri berada di daerah paha dan tungkai kiri, menghilang dengan istirahat dan bertambah saat digerakkan. Nyeri terasa seperti terbakar, cenut-cenut. Skala nyeri 6.
  • 9. 39 2) Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman Respon : Lingkungan yang nyaman diciptakan. Klien merasa ingin istirahat 3) Mengajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi (teknik napas panjang dan dalam mengalihkan perhatian). Respon : tidak berhasil dilakukan karena klien sangat tidak kooperatif. 4) Mengkolaborasi pemberian analgesik pada tim medis Respon : Antrain 3X1 Ampul diberikan melalui injeksi intravena 5) Memonitor tanda-tanda vital. Respon : TD 90/60 mmHg, N : 86 x/m,RR : 20 x/m, S: 36.6 °C Diagnosa Keperawatan II Tanggal 17 November 2014 (14.00 WIB) 1) Mengkaji pengetahuan klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh Respon : terdapat pemahaman yang keliru bahwa pantangan makan telur jika ada luka. Setelah diberi penjelasan keluarga dapat mengerti. 2) Memberi penjelasan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat bagi tubuh Respon :klien menjadi tahu dan bersedia melaksanakan 3) Menganjurkan klien makan sedikit sedikit tapi sering Respon :keluarga klien mengerti dan melaksanakannya 4) Menganjurkan klien membiasakan makan pagi Respon :klien biasa minta makan jam 5.30 pagi 5) Mengajarkan jenis-jenis makanan yang harus dikonsumsi Respon : keluarga klien mengetahui makanan yang harus dikonsumsi. 6) Menciptakan lingkungan tempat makan yang nyaman Respon : klien makan sambil duduk diatas tempat tidur.
  • 10. 40 7) Mendampingi klien saat makan Respon :1 porsi habis f. Evaluasi Diagnosa Keperawatan I Tanggal 17 November 2014 (17.00 WIB) Subyektif : Klien masih mengeluh nyeri pada bekas operasi. Nyeri bertambah saat bergerak, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan di paha menjalar kebawah dan atas, skala nyeri sedang (5). Obyektif : Wajah klien tampak tegang terutama saat bergerak, perilaku sangat berhati-hati saat bergerak, melokalisir daerah nyerinya. Tekanan darah 90/60 mm Hg, nadi 86 x/menit, pernapasan 20 x/menit, Suhu : 36.6°C Analisa : Nyeri klien masih belum berkurang Planning : Lanjutkan seluruh intervensi Diagnosa Keperawatan II Tanggal 17 November 2014 (17.00 WIB) Subyektif : Keluarga klien mengatakan, klien lebih banyak minum susu karna suka sekali dengan susu. Obyektif : Makan 2 kali, 1½ porsi dari pagi sampai sore ini, dengan nasi lauk ayam goreng, tumis wortel dan segelas susu, turgor masih kurang elastis, anemis (+), mual (-), muntah (-). Analisa : masalah teratasi sebagian Planning : Lanjutkan intervensi