Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Bab i hasil belajr
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa
perubahan hampir disemua aspek kehidupan, dimana berbagai permasalahan
hanya dapat dipecahkan dengan penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Agar mampu berperan dalam persaingan global, sebagai generasi
penerus bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan sumber daya
manusia.
Dalam upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber daya
manusia, pendidikan memegang peranan sentral dan strategis. Hal ini ditegaskan
dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, Bab II pasal 3:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Keberhasilan dan kualitas pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti sistem pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, kualitas dan
profesionalisme guru, kurikulum yang sedang digunakan, serta kualitas
pembelajaran. Terlepas faktor mana yang menjadi penentu utama, kualitas
pembelajaran tetap memengang porsi yang besar terhadap keberhasilan dan
kualitas hasil pendidikan.
1
2. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan dampak logis dari
pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang baik mengharuskan penyesuaian
dan peningkatan proses pembelajaran secara terus menerus. Disamping itu, perlu
adanya perbaikan dalam pemilihan konsep-konsep pembelajaran yang digunakan
untuk meningkatkan kualitas lulusan itu sendiri.
Salah satu pendidikan yang harus terus ditingkatkan kualitasnya terdapat
pada pendidikan sistem bahan bakar. Hal ini dikarenakan masih banyak peserta
didik yang mengganggap pelajaran sistem bahan bakar sebagai mata pelajaran
yang sangat sulit untuk dipahami. Padahal sistem bahan bakar diajarkan pada
dasarnya untuk membantu siswa memahami bagaimana proses alirah bahan
bakar pada kendaraan.
Di lapangan, banyak guru yang menerapkan pembelajaran sistem bahan
bakar dengan menggunakan pembelajaran konvensional yang didalamnya
terdapat metode ceramah. Pada metode ceramah ini peserta didik hanya
mendengarkan kemudian mencatat hal yang dianggap penting. Sumber utama
pada proses ini adalah penjelasan guru. Peserta didik hanya pasif mendengarkan
uraian materi, menerima, dan menelan begitu saja ilmu atau informasi dari guru.
Jika disuruh bertanya, peserta didik hanya diam saja. Hal ini tentu berakibat
informasi yang didapat kurang melekat dan membekas pada diri peserta didik.
Dengan langkah ini juga peserta didik cepat merasa bosan, jika perasaan
ini terus bertambah tentu akan berdampak buruk bagi peserta didik misalnya
minat peserta didik untuk belajar sistem bahan bakar akan turun, dampak
selajutnya adalah hasil belajar sistem bahan bakar peserta didik akan menurun
pula.
Selain itu, kesulitan yang dialami peserta didik juga dikarenakan
kurangnya minat sebagian peserta didik terhadap pelajaran sistem bahan bakar
dimana peserta didik kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi.
Akibatnya peserta didik menjadi kurang menguasai materi yang diajarkan oleh
2
3. guru. Oleh karena itu, guru bertanggung jawab untuk menumbuhkan minat
peserta didik dalam belajar.
Dalam pembelajaran sistem bahan bakar diharapkan peserta didik benar-
benar aktif. Sehingga akan berdampak pada ingatan peserta didik tentang apa
yang dipelajari akan lebih lama bertahan. Suatu konsep mudah dipahami dan
diingat oleh peserta didik bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan
langkah-langkah yang tepat, jelas, dan menarik. Minat peserta didik dalam
belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
belajar. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan
adalah pendekatan tertentu dalam pembelajaran, karena pendekatan dalam
pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang teratur dan terpikir secara
sempurna untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran dan memperoleh
kemampuan dalam mengembangkan efektifitas belajar yang dilakukan oleh
pendidik dan peserta didik.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan untuk
mengatasi rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi sistem bahan bakar
konvensional ialah dengan menggunakan pembelajaran kontekstual. Mengenai
Pembelajaran kontekstual Wina Sanjaya (2008: 255) menyatakan bahwa:
“Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi
pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara
penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka”.
Dengan pembelajaran kontekstual peserta didik terlibat secara langsung
dalam mendapatkan konsep-konsep tentang pelajaran sistem bahan bakar serta
pemecahan masalah sehingga pengajaran yang didapat lebih dipahami dan
dimengerti oleh peserta didik.
3
4. Belajar sistem bahan bakar itu sering dianggap sebagai mata pelajaran
yang membosankan oleh peserta didik. Dengan pembelajaran kontekstual kita
ingin mencari solusi, bagaimana supaya belajar sistem bahan bakar menjadi
menyenangkan, kreatif, serta sesuai dengan realita yang ada.
Pada permasalahan yang ada maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan
Konvensional terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran sistem bahan
bakar”.
Penelitian ini penting karena dalam proses pembelajaran sistem bahan
bakar yang dilakukan selama ini tidak bervariasi dan membosankan maka dari
itu agar pembelajaran sistem bahan bakar lebih bervariasi dan peserta didik juga
tidak merasa bosan untuk mengikuti pembelajaran maka digunakan
pembelajaran kontekstual, karena pembelajaran kontekstual peserta didik terlibat
secara langsung dalam situasi dunia nyata sehingga pengajaran lebih mudah
dipahami dan dimengerti oleh peserta didik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang teruraikan diatas, maka
rumusan masalah dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan prestasi belajar siswa antara penggunaan pembelajaran
kontekstual dan pembelajaran konvensional ditinjau dari hasil belajar siswa
pada pelajaran sistem bahan bakar kelas X SMK PERINDUSTRIAN
YOGYAKARTA.
2. Antara pembelajaran kontekstual dan pembelajaran konvensional ditinjau dari
hasil belajar siswa pada pelajaran sistem bahan bakar kelas X SMK
PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.
4
5. C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan
penggunaan pembelajaran kontekstual dan pembelajaran konvensional ditinjau
dari hasil belajar siswa pada pelajaran sistem bahan bakar kelas X SMK
PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
bagi guru tentang perbandingan penggunaan pembelajaran kontekstual dan
pembelajaran konvensional ditinjau dari hasil belajar siswa pada pelajaran
sistem bahan bakar kelas X SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.
2. Bagi Siswa
Dengan metode pembelajaran yang sesuai, diharapkan siswa mampu
meningkatkan hasil belajar, serta selalu menciptakan suasana kompetisi antar
siswa untuk berprestasi.
3. Bagi SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebuah wawasan tentang
pembelajaran kontekstual jika dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Pada akhirnya semoga dapat dijadikan pertimbangan dalam
rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sistem bahan bakar
kelas X SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti
tentang perbandingan penggunaan pembelajaran kontekstual dan
5