1. A.DOWNLOAD LENGKAP PTK EKONOMI SMA
TERBARU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran di bidang kejurusan IPS.
Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang sangat membutuhkan ketelitian,
ketrampilan dan pemahaman dalam pengerjaannya. Mata pelajaran ekonomi juga membutuhkan
metode yang tepat agar siswa memahami materi yang diajarkan.
Metode pembelajaran yang diterapkan guru ekonomi SMAN .............. selama ini adalah
masih menggunakan metode ceramah bervariasi. Guru memberikan materi sementara siswa
hanya duduk mendengarkan, sehingga banyak siswa yang pasif atau sibuk dengan kegiatannya
sendiri. Guru belum bisa menerapkan proses belajar mengajar yang mengaktifkan siswa. Metode
pembelajaran yang seperti ini menyebabkan proses belajar mengajar lebih terfokus kepada guru
dan kurang terfokus pada siswa.
Metode pembelajaran ini menyebabkan hasil belajar hasil belajar mata pelajaran ekonomi
pada siswa kelas X.IPS.2 semester 1 tahun ajaran 2015/2016 SMAN............. masih rendah.
Terbukti dari nilai ualangan harian mendeskripsikan inflasi dan indeks harga sebanyak 30 orang
siswa hanya tujuh siswa yang memperoleh nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
yang telah ditetapkan yaitu sebesar 67. Hasil belajar tersebut masih sangat kurang. Oleh karena
itu peneliti perlu mengadakan perbaikan dalam pembelajaran untuk meningkatkan jumlah siswa
yang mencapai ketuntasan.
Upaya perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan yang akan dialkuakn oleh peneliti adalah dengan pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif ini melibatkan partisipasi siswa dalam suatu kelompok untuk saling
berinteraksi. Interaksi antar siswa ini membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
Salah satu tipe pembalajaran kooperatif adalah Teams Game Tournament (TGT). TGT
merupakan pembelajaran dengan siswa belajar secara berkelompok dengan beranggotakan empat
sampai lima orang yang merupakaan campuran antara laki-laki dan perempuan.
“Kegiatan pembelajaran TGT mengguanakan turnament akademik, dengan manggunakan
kuis-kuis atau soal-soal dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba dengan
tim lain untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.” TGT ini mengajak siswa untuk lebih
aktif dan saling berkomunikasi dengan siswa lain dalam proses pembelajaran.
1.2. Permasalahan
Supaya hasil belajar siswa sesuai dengan KKM, dalam kegiatan pembelajaran guru harus
dapat memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat memberikan kejelasan siswa
dalam kegiatan pembelajaran, memotivasi siwa dalam mengerjakan tugas ataupun soal ulangan,
membuat siswa selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran dan memberikan kemudahan bagi
siswa agar mencapai hasil belajar yang lebih baik. Permasalahan yang ditemui nilai siswa kurang
baik atau dibawah KKM :
2. a. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat pada mata pelajaran ekonomi. Guru
hanya sering menggunakan metode ceramah bervariasi dan tidak bisa menuntut siswa
selalu aktif dalam kegiatan pembelajarannya.
b. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi rendah dikarenakan kurangnya
motivasi dan keaktifan belajar siswa.
Permasalahan yang sering ditemui dalam mata pelajaran ekonomi kelas X.IPS.2, hasil
belajar siswa belum memenuhi KKM. Dalam hal ini peneliti bermaksud untuk meningkatkan
kegiatan pembelajaran guru yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa maka peneliti
mengambil judul “ Penggunaan Metode Koooperatif ( TGT) Teams Game ournament Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan Inflasi dan Indeks Harga pada siswa kelas X.IPS.2 di SMAN ....................... “
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan yang menjadi fokus dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah apakah dengan adanya metode pembelajaran
kooperative tipe TGT (Te a ms G a me Tourna me nt) dapat meningkatkan hasil belajar dalam
Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar dalam Perekonomian kelas X.IPS.2 Tahun ajaran
2015/2016 SMAN ............. ?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk menggambarkan “ Seberapakah
penggunaan metode kooperatif ( TGT ) Teams Game Turnament dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaan ekonomi kelas X.IPS.2 di SMAN..............................”.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
1) Supaya belajar lebih baik dengan menggunakan metode TGT .
2) Kegiatan belajar pembelajaran siswa menjadi terarah dan lebih baik.
3) Memberikan pembuktian secara ilmiah manfaat metode TGT dalam pengajaran
ekonomi dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru
1) Memberiakan arti pentingnya serta petunjun cara belajar yang baik dan peningkatan
hasil belajar dengan metode TGT.
2) Mengubah citra dan meningkatkan ketrampilan profesional guru.
3) Untuk pengembangkan pengalaman guru untuk menggunakan metde yang tept alam
kegiatan mengajar.
3. Bagi sekolah
1) Penelitian dengan metode ini memberikan sumbangan yang positif tentang ketepatan
metode mengajar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.
2) Menambah prestasi sekolah dalam mata pelajaran ekonomi.
3) Mempertahankan profesional guru yang menjadikan mutu sekolah bisa terwujud.
3. B.PTK EKONOMI SMA METODE KOOPERATIF[TGT]
LENGKAP
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Hasil Belajar
2.1.1. Belajar dan perilaku belajar
Menurut Baharudin dalam bukunya yang berjudul Teori Belajar dan Pembelajaran
mengemukakan belajar merupakan “aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
perubahan dalam dirinya melalui pelatihan dan pengalaman. Belajar dapat membawa perubahan
pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Belajar juga dapat membawa perubahan ke arah yang
lebih baik.
Menurut pandangan konstruktivistik, belajar m erupakan suatu proses pem bentukan
pengetahuan. Dalam belajar konstruktivistik guru berperan membantu agar proses
pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Dalam pendekatan ini peranan utama
dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
2.1.2. Prinsip – prinsip belajar
Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya
peningkatan potensi siswa secara komprehensip, maka pembelajaran harus dikembangkan sesuai
dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar.
“Beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar
belajar dalam proses pembelajaran, yaitu :
1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun
yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.
2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok
umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
3. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan
penguatan(reinforcement).
4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan murid
belajar secara lebih berarti.
5. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih
termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.”
Prinsip belajar m enunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan guru agar terjadi
proses belajar siswa sehingga proses pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai hasil
yang harapkan. Prinsip-prinsip belajar juga memberikan arah tentang apa saja yang
sebaiknya dilakukan oleh guru agar para siswa dapat berperan aktif di dalam proses pem
belajaran.
4. 2.1.3. Hasil Belajar
Hasil belajar memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Penilaian terhadap hasil
belajar dapat memberikan inform asi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya m
encapai tujuan-tujuan belajarnya m elalui berbagai kegiatan belajar. Selanjutnya, dari inform
asi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik
untuk keseluruhan kelas maupun individu.
“Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.”. Dalam sistem pendidikan nasional, rum usan tujuan pendidikan
baik tujuan kurikuler m aupun tujuan instruksional m enggunakan klasifikasi hasil belajar
dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu: ranah
kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
2.2. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah kesatuan langkah kerja yangdikembangkan oleh guru berdasarkan
pertimbangan rasional tertentu.
“Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai
tujuan.”
Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru
agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Tujuan proses
pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk
mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik.
2.3. Pembelajaran Kooperatif Teams Game Tournament (TGT)
2.3.1. Pengertian pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama
diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja
sama.
kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis
kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
H asil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas
akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep yang sulit.
Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang
mempunyai berbagai macam latar belakang.
Pengembangan keterampilan social, yaitu untuk mengembangkan keterampilan
social siswa
Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif adalah sebagai berikut:
5. 2.3.2. Pengertian Teams Game Tournament ( TGT )
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran
kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan
reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif
model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung
jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
2.3.3. Ciri – ciri model pembelajaran kooperatif tipe TGT
1. Penyajian kelas.
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas biasanya
dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin
guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih
baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan
skor kelompok.
2. Kelompok (team).
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen
dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah
untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelom pok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat
game.
3. Game.
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan
yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri
dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan
mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab
benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa
untuk turnamen mingguan
4. Turnamen.
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru
melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen
pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Em pat siswa tertinggi
prestasinya dikelompokkan pada meja I, empat siswa selanjutnya pada meja II dan
seterusnya.
5. Team recognize (penghargaan kelompok).
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan
mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang
ditentukan.
2.3.4. Langkah-langkah Pembelajaran TGT
a. Pengajaran. M empersiapkan materi pembelajaran.
6. b. Tim. Membagi siswa dalam beberapa tim atau kelompok, yang terdiri dari empat
sampai lima orang siswa. Kemudian menempatkan siswa pada kelompoknya
masing¬masing
c. Turnament, guru memberikan soal atau lembar kerja yang dikerjakaan oleh setiap
kelompok dengan secara cepat dan benar, kelompok yang lebih dulu selesai
mengerjakan harus berani mempresentasikan hasil kelompoknya dengan salah sati
siswa sebagai wakil dari kelompoknya.
d. Rekognisi tim atau menetukan skor tim. Tim atau kelompok yang paling cepat
mengerjakan dan benar merupakan kelompok yang mendapatkan skor paling tinggi.
2.3.5. Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran TGT
Pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar siswa yang secara inplisit
mengemukakan keunggulan dan kelemahan pembelajaran TGT.
Keunggulan dan kelemahannya sebagai berikut:
a. Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang
secara sign ifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari pada siswa yang
ada dalam kelas tradisional.
b. Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung
dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan.
c. TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri
akademik mereka.
d. TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dan
nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)
e. Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu
yang lebih banyak.
f. TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja¬remaja dengan
gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau perlakuan lain.
Sebuah catatan atau kekurangan yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran
TGT adalah bahwa nilai kelompok tidaklah mencerminkan nilai individual siswa. Dengan
demikian, guru harus merancang alat penilaian khusus untuk mengevaluasi tingkat pencapaian
belajar siswa secara individual.
Metode pembelajaran TGT memiliki banyak kesamaan dinamika dengan STAD, tetapi
menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan. Teman satu tim
akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lem bar
kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang bermain
dalam game, teman yang lain tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab
individual.
“Pembelajaran kooperatif dengan metode TGT ini memiliki kesamaan dengan metode
STAD dalam pembentukan kelompok dan penyampaian materi tetapi menggantikan kuis dengan
turnamen dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota lain untuk meyumbangkan
poin bagi skor timnya.”
Beberapa keuntungan dari teknik permainan dalam situasi belajar kelompok, yakni
bermanfaat khususnya untuk mengajarkan aspek-aspek kognitif tingkat tinggi seperti analisis,
dengan adanya persaingan untuk mendapatkan kemenangan maka akan menimbulkan motivasi
7. yang kuat bagi siswa, dan dengan teknik permainan ini terbentuk suatusituasi belajar yang
menyenangkan yang tentu saja sangat mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap
materi pelajaran, jumlah pelajaran dan kematangan pemahamannya.
2.4. Karakteristik Mata Pelajaran Ekonomi di SMA
2.4.1. Penggunaan Metode TGT dalam Pembelajaran
Pembelajaran ekonomi dengan kompetensi dasar mendeskripsikan inflasi dan indeks
harga perlu diajarkan secara tepat dan melibatkan siswa secara aktif karena terdapat beberapa
konsep hitungan. Pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang dirangcang untuk memperngaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tipe ini melibatkan semua siswa untuk aktif selama
proses pembelajaran untuk memecahkan permasalahan kesulitan dalam memahami materi.
Langkah-langkah pembelajaran TGT dalam pembelajaran ekonomi :
1. Mempersiapakan materi pelajaran Inflasi dan Indeks Harga
2. Membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa
3. Membagikan tugas soal kelomok kepada masing-masing kelompok
4. Menentukan kelompok yang paling mendapat nilai tertinggi
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu untuk
meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa
meningkat. Penerapan metode kooperatif tipe TGT memiliki banyak manfaat bagi siswa. Adapun
manfaat dari pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah :
a. M eningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar
b. Hasil belajar meningkat atau lebih baik
Dari manfaat diatas diketahui bahwa siswa akan lebih term otivasi belajar dan hasil belajar
menjadi lebih baik.
2.5. Hipotesis Penelitian
Perumusan hipotesis tindakan berdasarkan pada landasan teori dan penelitian yang relevan
yaitu pembelajaran dengan metode kooperatif Teams Game Tournament (TGT) pada mata
pelajaran ekonomi kelas X.IPS.2 di SMA SMAN ............. dapat meningkatkan motivasi,
ketrampilan sosial dan hasil belajar siswa kelas X.IPS.2.
2.6. Kerangka Penelitian
Hasil belajar siswa pada pelajaran ekonomi ditentukan oleh belajar siswa dalam memahami
pelajaran ekonomi. Penggunaan metode kooperatif tipe TGT dipilih sebagai metode
pembelajaran siswa yang dapat menimbulkan keaktifan siswa dalam rangka keberhasilan belajar
ekonomi.
8. C.CONTOH TERBARU PTK SMA KELAS X DOC
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas/ Classroom A ction Research
( CAR ). Penelitian terdiri dari em pat langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Adapaun siklus tersebut dapat digambarkan seperti berikut ini:
Gambar 2. Langkah – langkah penelitian tindakan kelas
3.2. Tempat dan Waktu penelitian
a. Obyek penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri ................ kelas X.IPS.2 materi Mendeskripsikan
Inflasi dan Indeks harga yang beralamat di Jalan Kecamatan Cibodas Kota Tangerang.
b. Jadwal Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan November dan Desember tahun 2015 dengan scedul
sebagai berikut :
Tabel 2
Jadwal penelitian pada Kelas X.IPS.2 Mata Pelajaran ekonomi
SMA Negeri ...............Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013
Siklus I
Pertem uan
ke H ari T anggal Jam
ke K eterangan
1 Sabtu 28 Nov 2015 5-6 2
2 Rabu 2 Des 2015 7-8 2
Siklus II
Pertem uan
ke H ari T anggal Jam
ke K eterangan
1 Sabtu 5 Des 2015 5-6 2
2 Rabu 9 Des 2015 7-8 2
3.3. Kondisi Awal Subyek Yang Diteliti
Subyek penelitian adalah siswa kelas X.IPS.2 Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 8 Kota
............Tangerang. Siswa kelas X.IPS.2 terdiri dari 39 siswa yang terdiri dari 20 siswa
perempuan dan 19 siswa laki-laki.
Kondisi awal subyek digunakan untuk memperoleh informasi tentang kondisi siswa dan proses
pembelajaran. Yang diperoleh dasi hasil observasi dalam proses pembelajaran menunjukkan
bahwa guru cenderung menggunakan metode ceramah bervariasi yaitu hanya dengan
memberikan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada siswa yang aktif atau pintar saja,
9. sehingga masih banyak murid cenderung pasif dan ramai sendiri. Pada saat guru memberikan
pertanyaan hanya dua siswa saja yang aktif untuk menjawab pertanyaan guru. Hasil yang
diperoleh murid dari daftar nilai ulangan sebelum dilakukan tindakan hanya 13 siswa yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Prosentase ketuntasan sebelum dilakukan
tindakan hanya 33,33%, target yang ditentukan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah 80%.
3.4. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilakukan dengan empat tahap dan dua siklus, dengan tahap-tahapnya
sebagai berikut :
Siklus I
A. Perencanaan
Perencanaan pada siklus I dilaksanakan sebagai berikut :
1. Membuat skenario pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk RPP dengan metode TGT
secara lengkap.
2. Menyusun lembar observasi berdasarkan skenario pembelajaran yang tertuang di RPP.
3. M embentuk dan menyipakan tim observasi dengan deskripsi masing-masing.
B. Tindakan
Tindakan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang tertuang di RPP sikuls 1 dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pada tahap pelaksanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan
sebagai berikut :
1. Kegiatan awal, dilakukan dengan cara :
- Mengkondisikan siswa siap belajar dengan cara berdoa dan mengabsen siswa
- Membangun persepsi siswwa dengan cara menggali informasi dan pengalaman murid
- Membangun motivasi siswa terhadap pentingnya pembelajaran
2. Kegiatan inti, dilakukan dengan cara :
- Eksplorasi, dengan cara menggali pengalaman murid dan informasi tentang materi yang akan
diajarkan dengan menerapkan contoh-contoh.
- Elaborasi, dengan cara :
a. Menjelaskan model pembelajaran model TGT
b. Penjelasan tentang materi berdasarkan metode
- Konfirmasi, dengan cara :
a. Mengecek kembali kegiatan pembelajaran berdasarkan tujuan
b. Membagi kelompok dan menjelaskan cara kerja kelompok pembelajaran berdasarkan model
metode TGT
3. Kegiatan penutup, dialkukan dengan cara :
- Penutup, dengan cara memberikan kesimpulan terhadap materi sesuai tujuan pembalajaran
- Tindak lanjut, dengan cara memberikan latihan soal yang dikerjakan di rumah.
4. Observasi
Obseravasi dilaksanakan untuk pengamatan pembelajaran sesuai skenario kesiapan guru dan
siswa. Pengamatan dilakukan agar dapat diketahui apakah selama proses belajar mengajar sesuai
dengan skenario dalam RPP. Penelitian ini melibatkan tiga observer yaitu peneliti sendiri,
observer kedua yang merupakan salah satu guru dan kepala sekolah di SMAN..........................
D. Refleksi
Tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil pengamatan dan hasil tes yang diberikan pada siswa.
Pelaksanaan yang tidak berhasil yaitu pelaksanaan tindakan guru membawa kondisi awal untuk
membawa murid untuk siap belajar dan kemapuan guru dalam kegiatan akhir. Pelaksanaan
10. tindakan murid yang tidak berhasil yaitu kesiapan untuk belajar dan memahami penjelasan
tentang pembelajaran dikarenakan masih banyak siswa yang tidak mendengarkan dan sibuk
sendiri. Jadi perlu adanya perbaikan pada siklus II untuk mencapai tujuan
pembelajaran.download ptk metode tgt sma
Siklus 2
A. Perencanaan
Tahap ini dilakukan memperbaiaki pelaksanaan tindakan guru dan murid yang tidak mencapai
rata-rata angka dalam indikator keberhasilan, dan juga perbaikan RPP dalam melakukan tindakan
pembelajaran.
B. Tindakan
Guru melakukan kembali tindakan seperti siklus 1.
C. Observasi
sama seperti siklus 1 observer harus mengamati jalannya pembelajaran apakah sudah sesuai
dengan skenario RPP.
D. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan kembali dengan menganalisis lembar observasi dan hasil belajar. Jika
tujuan dalam pem belajaran m engalam i peningkatan yang signifikan m aka penelitian dianggap
berhasil.
3.5. Data dan Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berupa :
1. Data hasil pengamatan guru dalam melaksanakan tindakan dengan tehnik berdasarkan lem bar
pengamatan.
2. Data hasil pengam atan terhadap aktivitas sisw a dalam proses pem belajaran
3. Data hasil belajar siswa
4. Data hasil tanggapan siswa dalam penggunaan metode TGT
Pengum pulan data menggunakan enam teknik yaitu teknik tes, observasi, angket, w aw ancara
tidak terstruktur dan dokumentasi.
1. Tes
Tes dilaksanakan pada tiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar dalam
proses pembelajaran.
2. Teknik Observasi
Observasi digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran sesuai dengan skenario atau tidak
dan mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam pembelajaran. Lembar observasi yang
digunakan yaitu lembar kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dan lembar observasi siswa
dan guru selama pembelajaran berlangsung.
3. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan metode kooperatif
TGT dalam pembelajaran. Angket ini dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
tertulis kepada siswa untuk dijawabnya.contoh lengkap ptk ekonomi sma kelas x doc.
4. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi berupa foto untuk memberikan gam baran secara lebih nyata mengenai suasana
kelas selama proses pembelajaran berlangsung.
3.6. Tehnik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara pengolahan perhitungan data, mendeskrepsikan, dan
membandingkan hasil dengan indikator ketercapaian baik pelaksanaan maupun hasil tes.
Data dapat dianalisis dengan reduksi data, penyajian teks dan penarikan kesim pulan:
11. a. Data reduction ( reduksi data )
Reduksi data merupakan penyederhanaan data yang telah diperoleh dari observasi, angket dan
wawancara.
b. Data display (penyajian data)
Setelah dilakukan penyederhanaan (direduksi) maka langkah selanjutnya yaitu mendisplay data.
Data display dilakukan dengan cara menyajikan hasil data dalam bentuk kalimat dan tabel.
c. Conclusion drawing ( penarikan kesim pulan )
Tahap terakhir yaitu kesimpulan dari data yang telah disederhanakan dan disajikan.
D.PROPOSAL LAPORAN PTK KURTILAS SMA
KELAS X LENGKAP
Daftar Pustaka
Baharudin & Wahyuni Nur Esa, 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran, Ar-Ruzz Media,
Jogjakarta
Budiningsih, Asri, C, 2005, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Kunandar, 2011.
Penelitian Tindakan Kelas, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Madya, Suwarsih, 2009.
Penelitian Tindakan, Alfabeta, Bandung
Ritonga, 2005. Ekonomi SMA, Erlangga, Jakarta
Yuliana, Devi, 2011. Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok
Bahasan Mengelola Kartu Persediaan Kelas XI program Keahlian Akuntansi B Semester 2 Thun
Ajaran 2010/2011 SMK PGRI 2 Salatiga, Salatiga
Sugiyono, 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung
Sunarto, Hartono Agung, 2008, Perkembangan Peserta Didik, Rineka Cipta, Jakarta Uno,
Hamzah B, 2010, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Bumi Aksara, Jakarta Wiriaatmaja,
Rochiati, 2008, Metode Penelitian Tindakan Kelas, PT Remaja Rosdakarya,Bandung
SUMBER INTERNET :
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2011/10/pengertian-dan-definisi-inflasi.html
http://daneea.wordpress.com/201 0/04/24/cara-mengatasi-terjadinya-inflasi/
http://peunaronesia.blogspot.com/2009/09/indek-harga-dan-inflasi.html
http://yasinta.wordpress.com/2008/07/24/mengukur-output-nasional-produk-domestik¬brutopdb-
atau-gross-dometik-productgdp/.
http://organisasi.org/rumus-menghitung-pdb-pnb-pnn-pendapatan-nasional-individu-
dan¬pendapatan-dapat-dibelanjakan
http://ekocin.wordpress.com/20 11/06/1 7/model-pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/
http://dony.blog.uns.ac.id/2011 /06/29/metode-pembelajaran-team-games-tournament-tgt/