SlideShare a Scribd company logo
Ayo Mengkaji Aqidah
dan Akhlak
untuk MA Kelas XI
Bab 6
Tasawuf dalam Islam
Peta Konsep
Tasawuf dalam
Islam
Pengertian
Tasawuf
Asal-Usul
Tasawuf
Dasar-
Dasar
Tasawuf
Esensi
Tasawuf
Sejarah
Perkembangan
Tasawuf
Maqāmāt
Tasawuf
Tasawuf
dan Akhlak
Contoh Perilaku
Sufistik
Tasawuf
Modern
Problematika
Masyarakat Modern
Perhatian
Masyarakat Modern
terhadap Tasawuf
Fungsi dan Peran
Tasawuf dalam
Kehidupan Modern
A. Pengertian Tasawuf
• Secara bahasa, kata tasawuf diambil dari
kata “Taṣawwafa”, artinya memakai baju
wol, karena para sufi populer dengan
orang-orang yang memakai pakaian
berbulu (wol) dengan satu keyakinan
bahwa pakaian tersebut merupakan
pakaian Rasulullah saw. Diceritakan dalam
hadits, bahwa Rasulullah saw. memakai wol
dan menunggang keledai serta memenuhi
undangan salah seorang umatnya.
• Adapun pengertian tasawuf yaitu
pengembaraan jiwa bersama Allah swt.
atas apa yang menjadi kehendak-Nya.
ْْ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ص‬‫ا‬ َ‫و‬َْ‫ك‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬َْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬َْ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َْ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ْ‫ب‬َ‫ر‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬
ْ‫َد‬‫غ‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬‫و‬ِْ‫ة‬ِْ‫ي‬ِ‫ش‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ِْ‫ر‬ُ‫ي‬َْ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫ي‬ْ‫ه‬َ‫ه‬ْ‫ج‬ َ‫و‬َْ‫ل‬ َ‫و‬ُْ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ت‬
ْ‫ْن‬‫ي‬َ‫ع‬َْ‫ك‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
‫ج‬
ُْ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ت‬ِْ‫ز‬َْ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ْ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِْ‫ة‬ْْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬‫ا‬َ‫ي‬
‫ج‬
َْ‫ل‬ َ‫و‬
ْْ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ْْ‫ن‬َ‫م‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ا‬َْ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ْ‫ه‬ْْ‫ن‬َ‫ع‬‫َا‬‫ن‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ْ‫ات‬ َ‫و‬َْ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫و‬َ‫ه‬ُْ‫ه‬
َْ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ْ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ا‬‫ا‬ً‫ط‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬
Artinya: “Dan bersabarlah engkau (Muhammad)
bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi
dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya;
dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka
(karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia;
dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya
telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta
menuruti keinginannya dan keadaannya sudah
melewati batas.” (Q.S. Al-Kahf/18: 28)
B. Dasar-Dasar Tasawuf dalam Al-Qur’an dan Hadits
َْ‫ْو‬‫ن‬ِ‫ا‬ْ ُ‫اس‬‫اْالن‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫اْأ‬َ‫ي‬َْ‫ف‬ٌّْ‫ق‬َ‫ح‬ِْ‫هللا‬َْ‫د‬ْ‫ع‬ْ َ‫َل‬
ُْ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ْال‬ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬‫ر‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ُْ‫غ‬َ‫ي‬ْ َ‫ل‬ َ‫اْو‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ِْ‫لل‬‫ا‬ِ‫ب‬ْْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬‫ر‬
ُْ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫َر‬‫غ‬ْ‫ال‬
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, janji
Allah itu benar, maka janganlah kehidupan
dunia memperdayakan kamu dan janganlah
(setan) yang pandai menipu, memperdayakan
kamu tentang Allah.” (Q.S. Fāṭir: 5)
ْْ‫ن‬َ‫ع‬ْْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ْ‫ْد‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ِْ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫د‬ُ‫خ‬ْ‫ال‬،ِْ‫ن‬َ‫ع‬ِْ‫ي‬ِ‫ب‬‫الن‬‫ﷺ‬َْ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:ْ‫ن‬ِ‫إ‬
‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ْ‫ة‬ َ‫و‬ْ‫ل‬ُ‫ح‬،‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫َض‬‫خ‬َْ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬َْ‫هللا‬ِْ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ف‬،‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬
ُْ‫ر‬ُ‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫ف‬َْ‫ْف‬‫ي‬َ‫ك‬َْ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬،‫وا‬ُ‫ق‬‫ات‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬َْ‫و‬‫وا‬ُ‫ق‬‫ات‬
،َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫الن‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬َْ‫ل‬‫و‬َ‫أ‬ْْ‫ت‬ِ‫ف‬ِْ‫ة‬َ‫ن‬ْْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ِْ‫ئ‬ٓ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫س‬ِ‫إ‬َْ‫ل‬ْ‫ي‬ْْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬‫ى‬ِ‫ف‬
ِْ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫الن‬(‫رواه‬‫مسلم‬)
Artinya: Abu Sa’id Al-Khudri berkata, Nabi Muhammad
saw. bersabda, “Sesungguhnya dunia itu merupakan
keindahan yang mempesona dan Allah menjadikan
kalian khalifah di muka bumi serta melihat bagaimana
kalian beramal. Maka takutlah kalian kepada dunia dan
perempuan, karena sesungguhnya pertama kalinya
fitnah yang terjadi pada Bani Israil disebabkan oleh
perempuan.” (H.R. Muslim)
B. Dasar-Dasar Tasawuf dalam Al-Qur’an dan Hadits
C. Esensi Tasawuf
• Esensi dari ajaran tasawuf adalah tekun
beribadah kepada Allah swt., menjauhkan diri
dari kemewahan dan kemegahan dunia, tidak
suka pada apa yang diburu orang banyak
mulai dari kenikmatan, harta benda, dan
kedudukan, serta menyendiri dalam kesunyian
untuk beribadah kepada Allah swt.
• Salah satu indikator kesufian adalah
senantiasa menghidupkan sunah Rasul dan
menyucikan jiwa dari sifat-sifat kedengkian.
D. Sejarah Perkembangan Tasawuf
• Fase abad 1 H dan 2 H belum bisa
sepenuhnya disebut sebagai fase tasawuf
tetapi lebih tepat disebut sebagai fase
kezuhudan. Bentuk amaliah itu seperti
memperbanyak ibadah, menyedikitkan
makan dan minum, menyedikitkan tidur,
dan lain sebagainya.
• Pada fase ini, terdapat fenomena
kehidupan spiritual yang cukup menonjol
yang dilakukan oleh sekelompok sahabat
Nabi Muhammad saw. yang disebut
dengan ahlus Suffah.
1. Fase abad 1 H dan 2 H
• Abad 3 H dan 4 H disebut sebagai fase
tasawuf. Pada permulaan abad 3 H
mendapat sebutan sufi. Hal itu dikarenakan
tujuan utama kegiatan mereka beribadah
tidak semata-mata ingin disanjung makhluk,
akan tetapi untuk menikmati hubungan
langsung dengan Allah swt. yang didasari
dengan cinta.
• Di antara tokoh pada fase ini adalah Abu
Yazid Al-Bustami dengan konsep ittiḥādnya,
Abu Al-Mughits Al-Husain, Abu Manshur
Al-Hallaj yang lebih dikenal dengan Al-Hallaj
dengan ajaran ḥulūlnya.
2. Fase abad 3 H dan 4 H
• Fase ini disebut sebagai fase konsolidasi yakni
memperkuat tasawuf dengan dasarnya yang
asli yaitu Al-Qur’an dan hadits atau yang
sering disebut dengan tasawuf sunni yakni
tasawuf yang sesuai dengan tradisi (sunah)
Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya.
• Tokoh tasawuf pada masa ini adalah Abu
Hamid Al-Ghazali atau yang lebih dikenal
dengan Al-Ghazali. Tokoh lainnya adalah Abu
Al-Qasim Abd Al-Karim bin Hawazin bin Abd
Al-Malik bin Thalhah Al-Qusyairi atau yang
lebih dikenal dengan Al-Qusyairi.
3. Fase abad 5 H 4. Fase abad 6 H
D. Sejarah Perkembangan Tasawuf
• Fase ini ditandai dengan munculnya tasawuf
falsafi yaitu tasawuf yang memadukan antara
rasa (dzauq) dan rasio (akal), tasawuf bercampur
dengan filsafat terutama filsafat Yunani.
• Tokoh-tokoh pada fase ini adalah Muhyiddin Ibn
Arabi atau yang lebih dikenal dengan Ibnu Arabi
(560-638 H). Dengan konsep waḥdah Al-
Wujūdnya. Ibnu Arabi yang dilahirkan pada
tahun 560 H. Dikenal dengan sebutan As-Syaikh
Al-Akbar (Syekh Besar).
E. Maqāmat dalam Tasawuf
• Taubat secara bahasa artinya
kembali, sementara taubat yang
dimaksud oleh kalangan sufi adalah
memohon ampun atas segala dosa
dan kesalahan disertai janji yang
sungguh-sungguh dan tidak akan
mengulangi perbuatan dosa
tersebut, kemudian diikuti dengan
melakukan amal kebajikan.
1. Taubat 2. Wara’
• Wara’ berarti shalih, menjauhkan diri
dari perbuatan dosa atau menjauhi
hal-hal yang tidak baik. Dalam
pengertian sufi, wara’ adalah
meninggalkan segala yang di dalamnya
terdapat keragu-raguan antara yang
halal dan haram (syubhat).
• Zuhud berarti tidak ingin terhadap
sesuatu yang bersifat
keduniawian. Orang yang zuhud
lebih mengutamakan kebahagiaan
hidup akhirat yang kekal dan
abadi dari pada mengejar
kehidupan dunia yang fana.
3. Zuhud 4. Fakir
• Fakir (faqr) biasanya diartikan sebagai
orang yang berhajat, butuh, atau orang
miskin. Sementara dalam pandangan
sufi, fakir adalah tidak meminta lebih
dari pada yang menjadi hak kita, tidak
meminta rezeki kecuali hanya untuk
menjalankan kewajiban-kewajiban, dan
jiwanya lebih tertambat pada Allah swt.
E. Maqāmat dalam Tasawuf
5. Sabar 6. Tawakal
• Sabar berarti menjauhkan diri dari hal-hal
yang bertentangan dengan kehendak
Allah swt., tenang ketika mendapat
cobaan, dan menampakkan sikap cukup
walaupun sebenarnya dalam kefakiran
secara ekonomi. Di kalangan para sufi,
sabar terdiri atas sabar dalam
menjalankan perintah-perintah Allah swt.
• Secara harfiah tawakal berarti
menyerahkan diri. Sedang menurut istilah
tawakal adalah menyerahkan diri kepada
qada dan keputusan Allah swt., selamanya
dalam keadaan tenteram. Jika mendapat
pemberian berterimakasih, jika mendapat
ujian bersikap sabar dan menyerahkan
kepada qada dan qadar Tuhan.
E. Maqāmat dalam Tasawuf
7. Ridha
• Ridha berarti rela, suka, senang.
Mengeluarkan perasaan benci dari hati
sehingga yang tinggal di dalamnya hanya
senang dan gembira meskipun mendapat
cobaan. Pengembaraan spiritual yang
dilakukan seorang sufi untuk menemukan
hakikat dan ma’rifat tersebut seringkali
memiliki kecenderungan yang berbeda,
sehingga muncullah beberapa tokoh Sufi yang
menonjol dalam pengalaman ruhani tertentu
seperti dalam Zuhud, Mahabbah, Fana, Hulūl,
Waḥdatul Wujūd, dan lain sebagainya.
E. Maqāmat dalam Tasawuf
F. Contoh Perilaku Sufistik
Perilaku hidup Rasulullah saw. yang hanya
mengedepankan dan menempatkan Allah swt.
dalam setiap aspeknya merupakan cerminan dari
perilaku sufistik yang oleh banyak para sahabat
dijadikan teladan dalam kehidupan mereka.
Sebagian ulama mengatakan bahwa gambaran
perilaku sufistik itu telah dilakukan beliau sebelum
menjadi Nabi dan Rasul yang kemudian mencapai
puncaknya setelah beliau melakukan
taḥannus/kontemplasi di Gua Hira’, karena disinilah
Rasulullah saw. setelah perenungan yang luas dan
mendalam atas besarnya kekuasaan Allah swt. yang
digambarkan lewat jagad raya dan berbagai
fenomena yang ditampakkan di muka bumi ini.
G. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak
• Akhlak seseorang yang baik, senantiasa baik pula
hatinya. Tidak mungkin seorang penjahat, penjudi
atau kriminalis, hatinya mulia, atau sebaliknya, orang
yang menjaga dirinya dari kemaksiatan dan rendah diri
lalu hatinya busuk. Bagaimanapun suasana batin akan
mempengaruhi suasana lahir, itu tidak bisa
dipisahkan.
• Ada hubungan kausalitas yang erat antara akhlak dan
tasawuf seperti hubungan ibu dengan anak di mana
masing-masing memberi peran yang sangat vital
terhadap yang lain, di mana tasawuf memberikan nilai
dasar terhadap akhlak dan akhlak mewarnai
pembentukan nilai-nilai sufistik manusia.
F. Tasawuf dalam Kehidupan Modern
1. Probematika masyarakat modern
a. Disintegrasi ilmu pengetahuan
b. Kepribadian yang terpecah (Split Personality)
c. Penyalahgunaan IPTEK
d. Pendangkalan iman
e. Pola hubungan materialistik
f. Menghalalkan segala cara
g. Stress dan frustasi
h. Kehilangan harga diri dan masa depan
2. Bentuk dan perhatian masyarakat modern terhadap mistisme dan tasawuf
Pada era yang penuh kompetitif dan cenderung
materialistis seperti saat ini, ternyata
masyarakat kita, yang selanjutnya lebih tepat
disebut masyarakat modern mulai mencoba
membuka diri dengan keterkaitannya dengan
masalah-masalah mistisisme dan tasawuf.
Mereka rindu akan kebahagiaan hakiki yang
ternyata tidak dapat dipenuhi oleh kekayaan
materi dan prestasi sosial.
F. Tasawuf dalam Kehidupan Modern
Rangkuman
1. Tasawuf menurut istilah yaitu
pengembaraan jiwa bersama Allah swt.
atas apa yang menjadi kehendak-Nya.
2. Menurut sejarah perkembangan
tasawuf dimulai pada fase 1 H, ditandai
dengan munculnya tasawuf falsafi
pada fase 6 H.
3. Maqāmat merupakan cara atau jalan
yang panjang yang dilakukan oleh
seorang sufi untuk mencapai
kedekatan dengan Allah swt.
4. Nabi Muhammad saw. dan para
Khulafa’urrasyidin adalah contoh
sufistik yang paling baik untuk kita
teladani.
5. Tasawuf memberikan dasar dan
mewarnai pembentukan akhlak
seseorang.
6. Dalam kehidupan masyarakat modern
tasawuf sangat besar peran dan
fungsinya.

More Related Content

What's hot

Tawakal
TawakalTawakal
Zakat dan hikmahnya
Zakat dan hikmahnyaZakat dan hikmahnya
Zakat dan hikmahnya
Suimah Herniawati
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
Mutiara permatasari
 
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Marhamah Saleh
 
Power Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqPower Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiq
mawardi ardi
 
5.4.2 islam fikratan
5.4.2 islam fikratan5.4.2 islam fikratan
5.4.2 islam fikratan
Isalzone Faisal
 
Power point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujurPower point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujur
lilifatri
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan Ngaji
Erwin Wahyu
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Anas Wibowo
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"
Nur Rohim
 
POTENSI DIRI
POTENSI DIRIPOTENSI DIRI
POTENSI DIRI
Nurlinda Ummu Ridho
 
Ghazwul fikri
Ghazwul fikriGhazwul fikri
Ghazwul fikri
Dwi Pacitanisti
 
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, InovasiHIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Periodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah IslamPeriodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah Islam
izzulislam_id
 
Iman kepada qada’ dan qadar
Iman kepada qada’ dan qadarIman kepada qada’ dan qadar
Iman kepada qada’ dan qadar
Gunawan Anwar
 
10 Ciri Pribadi Muslim
10 Ciri Pribadi Muslim10 Ciri Pribadi Muslim
10 Ciri Pribadi Muslim
Achmad Annama Chayat
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Tazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafsTazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafs
HMGI
 
Ada apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajabAda apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajab
el-hafiy
 

What's hot (20)

Tawakal
TawakalTawakal
Tawakal
 
Zakat dan hikmahnya
Zakat dan hikmahnyaZakat dan hikmahnya
Zakat dan hikmahnya
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
 
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
 
Power Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqPower Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiq
 
5.4.2 islam fikratan
5.4.2 islam fikratan5.4.2 islam fikratan
5.4.2 islam fikratan
 
Power point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujurPower point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujur
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan Ngaji
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"
 
POTENSI DIRI
POTENSI DIRIPOTENSI DIRI
POTENSI DIRI
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir
 
Ghazwul fikri
Ghazwul fikriGhazwul fikri
Ghazwul fikri
 
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, InovasiHIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
 
Periodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah IslamPeriodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah Islam
 
Iman kepada qada’ dan qadar
Iman kepada qada’ dan qadarIman kepada qada’ dan qadar
Iman kepada qada’ dan qadar
 
10 Ciri Pribadi Muslim
10 Ciri Pribadi Muslim10 Ciri Pribadi Muslim
10 Ciri Pribadi Muslim
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
 
Tazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafsTazkiyatun nafs
Tazkiyatun nafs
 
Ada apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajabAda apa di bulan rajab
Ada apa di bulan rajab
 

Similar to Bab 6 tasawuf dalam islam

Makalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docxMakalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
AnaaMaghfiratulJanna
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiMakalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Asep Anwar Musadad
 
Mengenali Tasauf
Mengenali TasaufMengenali Tasauf
Mengenali Tasauf
zinniratunnajua
 
Tasawuf
TasawufTasawuf
Tasawuf
Irwan Saputra
 
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu TasawufUrgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Thufailah Mujahidah
 
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Ulfiatu Rochmah
 
STUDI TASAWUF-MISTISME ISLAM.ppt
STUDI TASAWUF-MISTISME ISLAM.pptSTUDI TASAWUF-MISTISME ISLAM.ppt
STUDI TASAWUF-MISTISME ISLAM.ppt
ArdityaPrayogi3
 
Makalah tasawuf
Makalah tasawufMakalah tasawuf
Makalah tasawuf
udajamil
 
islam dan tasawuf
islam dan tasawufislam dan tasawuf
islam dan tasawuf
RISDA AULIANA
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdfPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Zukét Printing
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docxPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Zukét Printing
 
Aliran-Aliran Tasawuf.pdf
Aliran-Aliran Tasawuf.pdfAliran-Aliran Tasawuf.pdf
Aliran-Aliran Tasawuf.pdf
Zukét Printing
 
Aliran-Aliran Tasawuf.docx
Aliran-Aliran Tasawuf.docxAliran-Aliran Tasawuf.docx
Aliran-Aliran Tasawuf.docx
Zukét Printing
 
Tasawuf Akhlaki
Tasawuf AkhlakiTasawuf Akhlaki
Tasawuf Akhlaki
Alfathah Luisenbairn
 
Ibadah Aspek Ritual Umat Islam
Ibadah Aspek Ritual Umat IslamIbadah Aspek Ritual Umat Islam
Ibadah Aspek Ritual Umat Islam
Hani Nurdiani
 
tasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptxtasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptx
inisagiat
 
MEMAHAMI TASAWU-WPS Office.docx
MEMAHAMI TASAWU-WPS Office.docxMEMAHAMI TASAWU-WPS Office.docx
MEMAHAMI TASAWU-WPS Office.docx
Fatimah988108
 
tasawwuf dan ummah
tasawwuf dan ummahtasawwuf dan ummah
tasawwuf dan ummah
ana amnah
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
Ria Widia
 

Similar to Bab 6 tasawuf dalam islam (20)

Makalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docxMakalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiMakalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
 
Ahlaq tasawuf
Ahlaq tasawufAhlaq tasawuf
Ahlaq tasawuf
 
Mengenali Tasauf
Mengenali TasaufMengenali Tasauf
Mengenali Tasauf
 
Tasawuf
TasawufTasawuf
Tasawuf
 
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu TasawufUrgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
 
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu Tasawuf
 
STUDI TASAWUF-MISTISME ISLAM.ppt
STUDI TASAWUF-MISTISME ISLAM.pptSTUDI TASAWUF-MISTISME ISLAM.ppt
STUDI TASAWUF-MISTISME ISLAM.ppt
 
Makalah tasawuf
Makalah tasawufMakalah tasawuf
Makalah tasawuf
 
islam dan tasawuf
islam dan tasawufislam dan tasawuf
islam dan tasawuf
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdfPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docxPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
 
Aliran-Aliran Tasawuf.pdf
Aliran-Aliran Tasawuf.pdfAliran-Aliran Tasawuf.pdf
Aliran-Aliran Tasawuf.pdf
 
Aliran-Aliran Tasawuf.docx
Aliran-Aliran Tasawuf.docxAliran-Aliran Tasawuf.docx
Aliran-Aliran Tasawuf.docx
 
Tasawuf Akhlaki
Tasawuf AkhlakiTasawuf Akhlaki
Tasawuf Akhlaki
 
Ibadah Aspek Ritual Umat Islam
Ibadah Aspek Ritual Umat IslamIbadah Aspek Ritual Umat Islam
Ibadah Aspek Ritual Umat Islam
 
tasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptxtasawuf smt 1.pptx
tasawuf smt 1.pptx
 
MEMAHAMI TASAWU-WPS Office.docx
MEMAHAMI TASAWU-WPS Office.docxMEMAHAMI TASAWU-WPS Office.docx
MEMAHAMI TASAWU-WPS Office.docx
 
tasawwuf dan ummah
tasawwuf dan ummahtasawwuf dan ummah
tasawwuf dan ummah
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 

More from SD Negeri Sempu

Bab 9 adab ta'ziah
Bab 9 adab ta'ziahBab 9 adab ta'ziah
Bab 9 adab ta'ziah
SD Negeri Sempu
 
Bab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercelaBab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercela
SD Negeri Sempu
 
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remajaBab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
SD Negeri Sempu
 
Bab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamBab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islam
SD Negeri Sempu
 
Bab 4 akhlak terpuji
Bab 4 akhlak terpujiBab 4 akhlak terpuji
Bab 4 akhlak terpuji
SD Negeri Sempu
 
Bab 3 akhlak tercela
Bab 3 akhlak tercelaBab 3 akhlak tercela
Bab 3 akhlak tercela
SD Negeri Sempu
 
Kelas XI
Kelas XIKelas XI
Kelas XI
SD Negeri Sempu
 

More from SD Negeri Sempu (7)

Bab 9 adab ta'ziah
Bab 9 adab ta'ziahBab 9 adab ta'ziah
Bab 9 adab ta'ziah
 
Bab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercelaBab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercela
 
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remajaBab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
 
Bab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamBab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islam
 
Bab 4 akhlak terpuji
Bab 4 akhlak terpujiBab 4 akhlak terpuji
Bab 4 akhlak terpuji
 
Bab 3 akhlak tercela
Bab 3 akhlak tercelaBab 3 akhlak tercela
Bab 3 akhlak tercela
 
Kelas XI
Kelas XIKelas XI
Kelas XI
 

Recently uploaded

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 

Recently uploaded (20)

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 

Bab 6 tasawuf dalam islam

  • 1. Ayo Mengkaji Aqidah dan Akhlak untuk MA Kelas XI
  • 3. Peta Konsep Tasawuf dalam Islam Pengertian Tasawuf Asal-Usul Tasawuf Dasar- Dasar Tasawuf Esensi Tasawuf Sejarah Perkembangan Tasawuf Maqāmāt Tasawuf Tasawuf dan Akhlak Contoh Perilaku Sufistik Tasawuf Modern Problematika Masyarakat Modern Perhatian Masyarakat Modern terhadap Tasawuf Fungsi dan Peran Tasawuf dalam Kehidupan Modern
  • 4. A. Pengertian Tasawuf • Secara bahasa, kata tasawuf diambil dari kata “Taṣawwafa”, artinya memakai baju wol, karena para sufi populer dengan orang-orang yang memakai pakaian berbulu (wol) dengan satu keyakinan bahwa pakaian tersebut merupakan pakaian Rasulullah saw. Diceritakan dalam hadits, bahwa Rasulullah saw. memakai wol dan menunggang keledai serta memenuhi undangan salah seorang umatnya. • Adapun pengertian tasawuf yaitu pengembaraan jiwa bersama Allah swt. atas apa yang menjadi kehendak-Nya. ْْ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ص‬‫ا‬ َ‫و‬َْ‫ك‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬َْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬َْ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َْ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ْ‫ب‬َ‫ر‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫َد‬‫غ‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬‫و‬ِْ‫ة‬ِْ‫ي‬ِ‫ش‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ِْ‫ر‬ُ‫ي‬َْ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫ي‬ْ‫ه‬َ‫ه‬ْ‫ج‬ َ‫و‬َْ‫ل‬ َ‫و‬ُْ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫ْن‬‫ي‬َ‫ع‬َْ‫ك‬ْْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ج‬ ُْ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ت‬ِْ‫ز‬َْ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ْ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِْ‫ة‬ْْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬‫ا‬َ‫ي‬ ‫ج‬ َْ‫ل‬ َ‫و‬ ْْ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ْْ‫ن‬َ‫م‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ا‬َْ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ْ‫ه‬ْْ‫ن‬َ‫ع‬‫َا‬‫ن‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ْ‫ات‬ َ‫و‬َْ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫و‬َ‫ه‬ُْ‫ه‬ َْ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ْ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ا‬‫ا‬ً‫ط‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬ Artinya: “Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.” (Q.S. Al-Kahf/18: 28)
  • 5. B. Dasar-Dasar Tasawuf dalam Al-Qur’an dan Hadits َْ‫ْو‬‫ن‬ِ‫ا‬ْ ُ‫اس‬‫اْالن‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫اْأ‬َ‫ي‬َْ‫ف‬ٌّْ‫ق‬َ‫ح‬ِْ‫هللا‬َْ‫د‬ْ‫ع‬ْ َ‫َل‬ ُْ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ْال‬ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬‫ر‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ُْ‫غ‬َ‫ي‬ْ َ‫ل‬ َ‫اْو‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ِْ‫لل‬‫ا‬ِ‫ب‬ْْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬‫ر‬ ُْ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫َر‬‫غ‬ْ‫ال‬ Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” (Q.S. Fāṭir: 5)
  • 6. ْْ‫ن‬َ‫ع‬ْْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ْ‫ْد‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ِْ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫د‬ُ‫خ‬ْ‫ال‬،ِْ‫ن‬َ‫ع‬ِْ‫ي‬ِ‫ب‬‫الن‬‫ﷺ‬َْ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ْ‫ة‬ َ‫و‬ْ‫ل‬ُ‫ح‬،‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫َض‬‫خ‬َْ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬َْ‫هللا‬ِْ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ف‬،‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُْ‫ر‬ُ‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫ف‬َْ‫ْف‬‫ي‬َ‫ك‬َْ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬،‫وا‬ُ‫ق‬‫ات‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬َْ‫و‬‫وا‬ُ‫ق‬‫ات‬ ،َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫الن‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬َْ‫ل‬‫و‬َ‫أ‬ْْ‫ت‬ِ‫ف‬ِْ‫ة‬َ‫ن‬ْْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ِْ‫ئ‬ٓ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫س‬ِ‫إ‬َْ‫ل‬ْ‫ي‬ْْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬‫ى‬ِ‫ف‬ ِْ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫س‬ِ‫الن‬(‫رواه‬‫مسلم‬) Artinya: Abu Sa’id Al-Khudri berkata, Nabi Muhammad saw. bersabda, “Sesungguhnya dunia itu merupakan keindahan yang mempesona dan Allah menjadikan kalian khalifah di muka bumi serta melihat bagaimana kalian beramal. Maka takutlah kalian kepada dunia dan perempuan, karena sesungguhnya pertama kalinya fitnah yang terjadi pada Bani Israil disebabkan oleh perempuan.” (H.R. Muslim) B. Dasar-Dasar Tasawuf dalam Al-Qur’an dan Hadits
  • 7. C. Esensi Tasawuf • Esensi dari ajaran tasawuf adalah tekun beribadah kepada Allah swt., menjauhkan diri dari kemewahan dan kemegahan dunia, tidak suka pada apa yang diburu orang banyak mulai dari kenikmatan, harta benda, dan kedudukan, serta menyendiri dalam kesunyian untuk beribadah kepada Allah swt. • Salah satu indikator kesufian adalah senantiasa menghidupkan sunah Rasul dan menyucikan jiwa dari sifat-sifat kedengkian.
  • 8. D. Sejarah Perkembangan Tasawuf • Fase abad 1 H dan 2 H belum bisa sepenuhnya disebut sebagai fase tasawuf tetapi lebih tepat disebut sebagai fase kezuhudan. Bentuk amaliah itu seperti memperbanyak ibadah, menyedikitkan makan dan minum, menyedikitkan tidur, dan lain sebagainya. • Pada fase ini, terdapat fenomena kehidupan spiritual yang cukup menonjol yang dilakukan oleh sekelompok sahabat Nabi Muhammad saw. yang disebut dengan ahlus Suffah. 1. Fase abad 1 H dan 2 H • Abad 3 H dan 4 H disebut sebagai fase tasawuf. Pada permulaan abad 3 H mendapat sebutan sufi. Hal itu dikarenakan tujuan utama kegiatan mereka beribadah tidak semata-mata ingin disanjung makhluk, akan tetapi untuk menikmati hubungan langsung dengan Allah swt. yang didasari dengan cinta. • Di antara tokoh pada fase ini adalah Abu Yazid Al-Bustami dengan konsep ittiḥādnya, Abu Al-Mughits Al-Husain, Abu Manshur Al-Hallaj yang lebih dikenal dengan Al-Hallaj dengan ajaran ḥulūlnya. 2. Fase abad 3 H dan 4 H
  • 9. • Fase ini disebut sebagai fase konsolidasi yakni memperkuat tasawuf dengan dasarnya yang asli yaitu Al-Qur’an dan hadits atau yang sering disebut dengan tasawuf sunni yakni tasawuf yang sesuai dengan tradisi (sunah) Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya. • Tokoh tasawuf pada masa ini adalah Abu Hamid Al-Ghazali atau yang lebih dikenal dengan Al-Ghazali. Tokoh lainnya adalah Abu Al-Qasim Abd Al-Karim bin Hawazin bin Abd Al-Malik bin Thalhah Al-Qusyairi atau yang lebih dikenal dengan Al-Qusyairi. 3. Fase abad 5 H 4. Fase abad 6 H D. Sejarah Perkembangan Tasawuf • Fase ini ditandai dengan munculnya tasawuf falsafi yaitu tasawuf yang memadukan antara rasa (dzauq) dan rasio (akal), tasawuf bercampur dengan filsafat terutama filsafat Yunani. • Tokoh-tokoh pada fase ini adalah Muhyiddin Ibn Arabi atau yang lebih dikenal dengan Ibnu Arabi (560-638 H). Dengan konsep waḥdah Al- Wujūdnya. Ibnu Arabi yang dilahirkan pada tahun 560 H. Dikenal dengan sebutan As-Syaikh Al-Akbar (Syekh Besar).
  • 10. E. Maqāmat dalam Tasawuf • Taubat secara bahasa artinya kembali, sementara taubat yang dimaksud oleh kalangan sufi adalah memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan disertai janji yang sungguh-sungguh dan tidak akan mengulangi perbuatan dosa tersebut, kemudian diikuti dengan melakukan amal kebajikan. 1. Taubat 2. Wara’ • Wara’ berarti shalih, menjauhkan diri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik. Dalam pengertian sufi, wara’ adalah meninggalkan segala yang di dalamnya terdapat keragu-raguan antara yang halal dan haram (syubhat).
  • 11. • Zuhud berarti tidak ingin terhadap sesuatu yang bersifat keduniawian. Orang yang zuhud lebih mengutamakan kebahagiaan hidup akhirat yang kekal dan abadi dari pada mengejar kehidupan dunia yang fana. 3. Zuhud 4. Fakir • Fakir (faqr) biasanya diartikan sebagai orang yang berhajat, butuh, atau orang miskin. Sementara dalam pandangan sufi, fakir adalah tidak meminta lebih dari pada yang menjadi hak kita, tidak meminta rezeki kecuali hanya untuk menjalankan kewajiban-kewajiban, dan jiwanya lebih tertambat pada Allah swt. E. Maqāmat dalam Tasawuf
  • 12. 5. Sabar 6. Tawakal • Sabar berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah swt., tenang ketika mendapat cobaan, dan menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya dalam kefakiran secara ekonomi. Di kalangan para sufi, sabar terdiri atas sabar dalam menjalankan perintah-perintah Allah swt. • Secara harfiah tawakal berarti menyerahkan diri. Sedang menurut istilah tawakal adalah menyerahkan diri kepada qada dan keputusan Allah swt., selamanya dalam keadaan tenteram. Jika mendapat pemberian berterimakasih, jika mendapat ujian bersikap sabar dan menyerahkan kepada qada dan qadar Tuhan. E. Maqāmat dalam Tasawuf
  • 13. 7. Ridha • Ridha berarti rela, suka, senang. Mengeluarkan perasaan benci dari hati sehingga yang tinggal di dalamnya hanya senang dan gembira meskipun mendapat cobaan. Pengembaraan spiritual yang dilakukan seorang sufi untuk menemukan hakikat dan ma’rifat tersebut seringkali memiliki kecenderungan yang berbeda, sehingga muncullah beberapa tokoh Sufi yang menonjol dalam pengalaman ruhani tertentu seperti dalam Zuhud, Mahabbah, Fana, Hulūl, Waḥdatul Wujūd, dan lain sebagainya. E. Maqāmat dalam Tasawuf
  • 14. F. Contoh Perilaku Sufistik Perilaku hidup Rasulullah saw. yang hanya mengedepankan dan menempatkan Allah swt. dalam setiap aspeknya merupakan cerminan dari perilaku sufistik yang oleh banyak para sahabat dijadikan teladan dalam kehidupan mereka. Sebagian ulama mengatakan bahwa gambaran perilaku sufistik itu telah dilakukan beliau sebelum menjadi Nabi dan Rasul yang kemudian mencapai puncaknya setelah beliau melakukan taḥannus/kontemplasi di Gua Hira’, karena disinilah Rasulullah saw. setelah perenungan yang luas dan mendalam atas besarnya kekuasaan Allah swt. yang digambarkan lewat jagad raya dan berbagai fenomena yang ditampakkan di muka bumi ini.
  • 15. G. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak • Akhlak seseorang yang baik, senantiasa baik pula hatinya. Tidak mungkin seorang penjahat, penjudi atau kriminalis, hatinya mulia, atau sebaliknya, orang yang menjaga dirinya dari kemaksiatan dan rendah diri lalu hatinya busuk. Bagaimanapun suasana batin akan mempengaruhi suasana lahir, itu tidak bisa dipisahkan. • Ada hubungan kausalitas yang erat antara akhlak dan tasawuf seperti hubungan ibu dengan anak di mana masing-masing memberi peran yang sangat vital terhadap yang lain, di mana tasawuf memberikan nilai dasar terhadap akhlak dan akhlak mewarnai pembentukan nilai-nilai sufistik manusia.
  • 16. F. Tasawuf dalam Kehidupan Modern 1. Probematika masyarakat modern a. Disintegrasi ilmu pengetahuan b. Kepribadian yang terpecah (Split Personality) c. Penyalahgunaan IPTEK d. Pendangkalan iman e. Pola hubungan materialistik f. Menghalalkan segala cara g. Stress dan frustasi h. Kehilangan harga diri dan masa depan
  • 17. 2. Bentuk dan perhatian masyarakat modern terhadap mistisme dan tasawuf Pada era yang penuh kompetitif dan cenderung materialistis seperti saat ini, ternyata masyarakat kita, yang selanjutnya lebih tepat disebut masyarakat modern mulai mencoba membuka diri dengan keterkaitannya dengan masalah-masalah mistisisme dan tasawuf. Mereka rindu akan kebahagiaan hakiki yang ternyata tidak dapat dipenuhi oleh kekayaan materi dan prestasi sosial. F. Tasawuf dalam Kehidupan Modern
  • 18. Rangkuman 1. Tasawuf menurut istilah yaitu pengembaraan jiwa bersama Allah swt. atas apa yang menjadi kehendak-Nya. 2. Menurut sejarah perkembangan tasawuf dimulai pada fase 1 H, ditandai dengan munculnya tasawuf falsafi pada fase 6 H. 3. Maqāmat merupakan cara atau jalan yang panjang yang dilakukan oleh seorang sufi untuk mencapai kedekatan dengan Allah swt. 4. Nabi Muhammad saw. dan para Khulafa’urrasyidin adalah contoh sufistik yang paling baik untuk kita teladani. 5. Tasawuf memberikan dasar dan mewarnai pembentukan akhlak seseorang. 6. Dalam kehidupan masyarakat modern tasawuf sangat besar peran dan fungsinya.