SlideShare a Scribd company logo
KELOMPOK 17

                                                                 A. SRI RAHAYU. S
                                                                 B. PETA RACHMAT Z




        NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN


A. Definisi Neraca Pembayaran

          Neraca pembayaran adalah suatu pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran
   yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara-
   negara lain. Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi (i) penerimaan dari
   ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa; (ii) aliran masuk penanaman modal
   asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri; dan (iii) aliran ke luar dan lairan
   masuk modal jangka pendek (seperti mendepositkan uang di luar negeri).

           Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan
   neraca keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan
   impor. Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan
   aliran pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri. Defisit
   neraca pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri.
   Salah satu faktor penting yang menimbulkan defisit tersebut.

          Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap
   kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan
   mengakibatkan penurunan dalam negeri dengan barang impor. Harga valuta asing akan
   meningkat dan menyebabkan harga-harga barang impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi
   dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan pengusaha-pengusaha untuk melakukan
   penanaman modal dan membangun kegiatan usaha baru.

           Dengan demikian, sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, masalah
   defisit dalam neraca pembayaran dapat menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi
   kegiatan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap negara
   harus berusaha menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran.

          Neraca pembayaran memberikan beberapa informasi penting mengani hubungan
   ekonomi di antara satu negara dengan negara-negara asing. Neraca pembayaran akan
   memberikan informasi mengenai nilai dan perkembangan ekspor dan impor. Ekspor dan
   impor adalah kegiatan yang selalu dilakukan setiap negara dan sampai di mana peranan
   kegiatan tersebut dalam perekonomian dapat diamati dari perkembangan neraca pembayaran.
   Defisit dalam neraca pembayaran, yang disebabkan oleh impor yang melebihi ekspor,
   mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di dalam negeri dan masalah pengangguran yang lebih
serius akan dihadapi. Masalah lain yang mungkin timbul adalah kehilangan kepercayaan
   orang terhadap prospek ekonomi negara akan mengalir ke luar dan modal luar negeri tidak
   akan ditanam di negara tersebut. Keadaan seperti ini dapat memperlambat pertumbuhan
   ekonomi di masa depat. Akibat-akibat buruk seperti ini menyebabkan berbagai negara
   berusaha untuk menghindari masalah defisit dalam neraca pembayaran.

          Infromasi penting lain yang dapat di lihat dari suatu neraca negara. Seterusnya neraca
   pembayaran menunjukkan pula pertimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu negara ke
   negara-negara lain. Perimbangan ini dinamakan neraca keseluruhan. Neraca keseluruhan
   yang negatif, dan dinamakan defisit neraca pembayaran, berarti mutasi-mutasi keungan ke
   luar negeri adalah lebih banyak dari yang diterima dari luar negeri. Disamping dapat
   menunjukkan besarnya defisit yang dialami dalam suatu waktu tertentu, dari neraca
   pembayaran dapat juga dilihat sebab-sebab yang menimbulkan defisit tersebut. Mungkin
   sebabnya adalah impor yang lebih besar dari ekspor. Disamping itu ia dapat disebabkan pula
   oleh pengaliran modal yang terlalu besar ke luar negeri.

           Neraca pembayaran mengukur transaksi ekonomi yang terjadi antar-negara baik
   barang maupun jasa, baik asset riil maupun reset finanisal, ataupun pembayaran transfer
   karena neraca ini mencerminkan volume transaksi yang terjadi selama periode waktu
   tertentu, biasanya satu tahun, maka neraca pembayaran mengukur aliran atau flow.

           Beberapa transaksi yang termasuk dalam neraca pembayaran tidak menggunakan
   pembayaran dalam bentuk uang. Sebagai contoh, jika masalah Time mengirim mesin press
   cetak ke cabangnya di Australia, tidak terjadi pembayaran dalam bentuk uang; tetapi karena
   telah terjadi transaksi ekonomi antar negara, maka transaksi ini harus dimasukkan dalam
   neraca pembayaran. Demikian juga, jika CARE mengirim makanan ke Afrika, atau jika
   Pentagon mengirim bantuan militer ke Israel, transaksi ini juga harus dimasukkan dalam
   neraca pembayaran. Jadi ingat, meskipun kita membicaran neraca pembayaran, istilah yang
   lebih tepat sebenarnya adalah neraca transaksi ekonomi.

           Neraca pembayaran disusun sesuai prinsip double entry bookkeeping, yaitu
   pembukuan ke salah satu sisi neraca disebut debit, pembukuan ke sisi yang satunya disebut
   kredit. Seperti akan kita lihat, neraca pembayaran tersusun atas beberapa rekening; defisit
   dalam satu atau beberapa rekening harus diimbangi dengan surplus pada rekening yang lain.
   Jadi, debit total harus seimbang atau sama dengan kredit total, sehingga sesuai dengan istilah
   balance atau neraca. Neraca pembayaran memberikan perbandingan dalam periode waktu
   tertentu, satu tahun misalnya, antara pembayaran memberikan ke luar atau outflow keluar
   negeri yang dibukukan sebagai debit, yang dibukukan sebagai kredit. Bagian selanjutnya
   akan menggambarkan rekening utama dalam neraca pembayaran.

B. Ciri-ciri Neraca Pembayaran

          Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua
   bagian: passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang
   menyebabkan negara itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam bagian
   aktiva dicatatkan transaksi-transakit yang menyebabkan negara itu menerima pembayaran
dari negara lain. Selanjutnya suatu neraca pembayaran dibedakan pula menjadi dua jenis
       pembukuan, yaitu transaki berjalan atau current account dan lalu lintas modal atau capital
       account.

1. Transaksi berjalan. Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat transaksi-transaksi
    berikut:

           a. Ekspor dan impor barang-barang. Ia dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata.

              Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang produksi industri,
              neraca (yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu
              perdagangan dalam barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila
              nilai neraca itu positif berarti ekspor barang melebihi impornya. Sebaliknya apabila
              negatif maka impor barang melebihi ekspornya.

           b. Ekspor dan impor jasa-jasa. Transaksi ini dikenal sebagai perdagangan tak nyata. Yang
               termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi dalam kegiatan
               pengangkutan, kegiatan perjanalan luar negeri, pendapatan dari investasi modal, dan
               beberapa kegiatan jasa lainnya.

              Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasa-
              jasanya ke luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya negatif bila
              negara itu lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar
              negeri.

           c. Pembayaran pindahan atau transfer onilateral

              Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam
              bentuk uang atau jasa.

              Contoh: bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Aprika.
              Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar
              negara merupakan contoh lainnya.

2. Lalu lintas modal. Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan transaksi:
    (i) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta.

           a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-
               negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah.
               Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.

           b. Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung, investasi
               portfolio dan amortasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan
               perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli
               saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau
               kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.
Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan barang,
   jasa, dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital account mencatat transaksi
   internasional yang berkaitan dengan aliran asset keuangan, seperti peminjaman, pemberian
   pinjaman, dan investasi. Sebagai contoh, investor Amerika membeli asetluar negeri agar
   mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan juga untuk mendiversifikasikan
   portofolio mereka. Bila ekonomi berbicara tentang kapital atau modal, yang dimaksud biasanya
   adalah sumber daya fisik dan manusiawi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
   Tetapi kadangkala istilah kapital atau modal digunakan sebagai istilah lain dari uang, yaitu uang
   yang digunakan untuk mendapatkan aset keuangan seperti saham, obligasi, saldo bank, dan uang
   yang digunakan untuk melakukan investasi langsung dalam pabrik dan peralatan luar negeri.
   Aliran ke luar modal Amerika atau U.S. capital outflow terjadi bila orang Amerika membeli aset
   luar negeri. Aliran modal masuk Amerika atau U.S. capital inflow terjadi bila luar negeri
   membeli aset Amerika.

   C. Neraca Pembayaran Indonesia

             Susunan neraca pembayaran ini dapat di bedakan menjadi 3 golongan mutasi
       keuangan, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal, dan selisih perhitungan.

a. Transaksi berjalan

   Memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan perdagangan
   barang dan jasa. Dengan demikian data yang di tunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti
   karet, minyak, hasil industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan) yang di perdagangkan.

b. Transaksi modal

   Transaksi ini dibedakan menjadi dua kelompok nilai neto aliran modal kepada pemerintah dan
   nilai neto aliran swasta.

c. Selisih perhitungan

   Nilai selisih perhitungan meningkat dari US$ 701 juga menjadi lebih dari US$ 3,8 milyar.
   Pertambahan ini menggambarkan aliran modal yang tak dicatat semakin meningkat.

   Neraca Keseluruhan

   Neraca keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang di catat di ketiga kelompok
   transaksi, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal dan selisih perhitungan.

   Sebagai contoh: Aliran modal bukan saja memerlukan kestabilan ekonomi dan prospek
   keteguhan sector moneter, tapi juga bergantung kepada kestabilan politik dan sosial masyarakat,
   seterusnya neraca perdagangan yang bertambah baik memerlukan perkembangan ekspor yang
   pesat.
KURS VALUTA ASING

A. Definisi Kurs

           Nilai tukar atau kurs (exchange rate) satu mata uang terhadap mata uang lainnya
   merupakan bagian dari proses valuta asing. Istilah valute asing mengacu pada mata uang
   asing mengacu pada matauang asing aktual atau berbagai klaim atasnya, seperti deposto bank
   atau surat sanggup bayar yang diperbedagangkan. Nilai tukar valuta asing adalah harga
   dimana pembelian dan penjualan valuta asing berlangsung; nilai tukar merupakan jumlah
   mata uang dalam negeri yang harus dibayarkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.
   Sebagai contoh, bila seseorang harus menyerahkan Rp. 1.600 untuk memperoleh $1, ini
   berarti bahwa nilai tukarnya adalah 1.600

           Kenaikan harga valuta asing (kenaikan tingkat nilai tukar) disebut depresiasi atas
   mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih mahal; ini berarti nilai relatif mata
   uang dalam negeri merosot. Turunnya harga valuta asing (turunnya nilai tukar) disebut
   apresiasi mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih murah; ini berarti nilai
   relatif mata uang dalam negeri meningkat, misalnya, bila nilai dolar terhadap rupiah naik
   dari Rp. 1.600 mnejadi Rp 2.000, dikatakan bahwa rupiah mengalami depresiasi dan dolar
   mengalami apresiasi.

B. Nilai Valuta Asing

          Dalam pasar suatu baran harga ditentukan pada keadaan dimana panawaran dan
   permintaan barang mencapai keseimbangan, yaitu jumlah penawaran sama dengan jumlah
   permintaan. Dalam pasaran valuta asing, harga atau kurs valuta asing juga demikian.

          Apabila kurs adalah Rp 3.000, untuk setiap dolra penawaran dolar melebihi
   permintaan, dan ketidakseimbangan ini menurunkan harga dolar tersebut. Sebaliknya dalam
   keadaan kurs dimana adalah Rp 1.000 untuk setiap dolar, permintaan dolar melebihi
   penawarannya. Kelebihan permintaan ini akan menaikkan harga atau kurs pada waktu
   kursnya adlaha Rp 2000 untuk setiap dolar. Maka kurs inilah yang merupakan kurs pertukran
   yang berlaku di antara kedua-dua mata uang tersbut. Ini berarti pendidik Indonesia harus
   membayar Rp 2.000 untuk setiap dolar atau penduduk Amerika Serikat harus membayar $1
   untuk memperoleh Rp 2.000.

          Dalam kenyataannya, sering terdapat berbagai tingkat kurs utuk satu valuta asing.
   Seperti misalnya, kurs valuta asing di pasar Jakarta yang termuat dalam Harian Hompas
   Selasa 16 November 1982:

                   Jual (BI)                              Beli (BI)
   US$                          Rp 685,00            Rp 681, 50
   Pund                        Rp 1.139,69           Rp 1.1.27,54
   Aust$                        Rp 648,03            Rp 639, 04
   DM                           Rp 265,83            Rp 263, 38
   Yen                             Rp 2,57           Rp 2, 35
Penjualan di Brusa Valuta Asing Bangk Indonesia Jakarta:

               M.T. Rp684,50/US$ Rp681,00/US$

               M.T. Rp685,00/US$ Rp681,50/US$

               Perbedaan tingkat kurs ini timbul karena beberapa hal:

a. Perbedaan antara kurs beli dan jual oleh para pedagang kurs valuta asing atau bank.

b. Perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan dalam waktu pembayarannya.

c. Perbedaan dalam tingkat keamanan dalam penerimaan hak pembayaran.

              Pasar valuta asing tidaklah hanya menyangkut kurs atau harga valuta asing saja, tetapi
       juga pihak-pihak yang melakukan transaksi. Pihak-pihak ini antara lain: eksportir-importir,
       bank, pedagang perantara dan bank sentral. Secara global proses transaksi pasar valuta asing
       adalah dimulai dengan eksportir dan atau importer yang hendak menjual atau membeli valuta
       asing menghubungi bank. Bank berusaha mencari dan mempertemukan permintaan dan
       penawaran valuta asing dari para langganannya. Kalu usaha ini ternayta tidak bisa bank
       tersebut akan menghubungi bank yang lain atau pedagang perantara. Pedagang perantara ini
       usahanya spesialisasi dalam mata uang tertentu. Peranan Bank sentral sangat besar, terutama
       dalam usahanya mempengaruhi kurs dengan cara aktif jual beli valuta asing.

   C. Perubahan Tingkat Nilai Tukar

              Apa sebenarnya yang menyebabkan fluktuasi nilai tukar? Jawaban paling sederhana
       untuk pertanyaan ini adalah perubahan permintaan atau penawaran dalam bursa valuta asing.
       Apapun yang menggeser kurva permintaan dolar kanan atau kiri akan mengungang apresiasi
       dolar. Apabila kurs valuta asing sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar maka kurs
       tersebut akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk menunjukkan akibat
       yang mungkin timbul dari perubahan-perubahan seperti itu, dalam gambar ini akibat dari
       kenaikkan permintaan ke atas valuta asing.

              Di dalam grafik itu dirumuskan bahwa permintaan penduduk Indonesia ke atas dolar
       bertambah dari DD menajdi DIDI. Kenaikan permintaan ke atas mata uang dolar ini
       menyebabkan kenaikan nilai dolar dan kemerosotan nilai rupiah. Ini berarti kenaikkan dalam
       permintaan itu menyebabkan penduduk Indonesia harus membayar lebhi mahal untuk setiap
       dolar yang diperolehnya. Pada mulanya pemilik rupiah harus membayar Rp. 2.000 untuk
       memperoleh $1. Sekarang mereka harus membayar Rp. 2.500 untuk $1.

              Oleh karena sifatnya yang selalu mengalami perubahan tersebut. Kurs yang
       ditentukan oleh mekanisme pasar dinamakan kurs pertukaran bebas atau kurs pertukaran
       mengambang. Beberapa faktor penting yang mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan
       menurut Sadono Sukimo tersebut adalah:
1. Perubahan dalam cita masyarakat. Bila penduduk suatu negara lebih menyukai barang-barang dari
    negara lain maka nilai mata uang asing tersebut akan semakin naik.

2. Perubahan harga dari barang-barang ekspor dan impor. Semakin tinggi harga barang yang
    diekspor, semakin turun nilai mata uang pengekspor tersebut. Dan semakin tinggi harga brang
    yang di impor, maka makin tinggi nilai mata uang pengimpor tersebut.

3. Kenaikan harga-harga umum (influsi). Semamkin tinggi tingkat inflasi negara pengekspor
   semakin turun nilai mata uang negara tersebut.

4. Perubahan dalam tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi. Aliran dana ivestasi
   mengakibatkan apresiasi mata uang negara pengimpor modal dana investasi mengakibatkan
   apresiasi mata uang negara pengimpor modal dan depresiasi mata uang negara pengekspor
   modal.

5. Perkembangan ekonomi. Semakin banyak produksi penemuan baru dan nilai ekspor suatu negara
    semakin kuat nilai mata uang negara tersebut.

   E. Sistem Kurs Valuta Asing

               Sifat kurs valuta asing sangat bergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli
       valuta asing dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta saing akan berubah-ubar
       sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran. Apabila pemerintah menjalankan
       kebijakan stabilitas kurs, tetapi dengan tidak mempengaruhi transaksi swasta, maka kurs ini
       hanya akan berubah-ubah di dalam batas yang kecil meskipun batas-batas ini dapat berubah-
       ubah dari waktu ke watku. Pemerintah juga dapat mengawasi sepenuhnya transaksi valuta
       asing. Dalam hal ini kurs tidak lagi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Sistem ini
       disebut exchange control. Di dalam sistem moneter standar emas kurs valuta asing relatif
       tetap atau hanya berubah-ubah dalam batas-batas yang ditentukan oleh ongkos angkut emas.
       Ada dua sistem kurs valuta asing yaitu:

A. Sistem Kurs Fleksibel

          Dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung kepada beberapa faktor yang
   mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Permintaan valuta asing diperlukan guna
   melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri (impor). Permintaan valuta asing diturunkan
   dalam transaksi debit dalam neraca pembayaran internasional. Sedangkan penawaran valuta
   asing berasal dari eksportir, yakni dari transaksi kredit neraca pembayaran internasional.

          Makin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan, makin besar (relatif terhadap negara lain)
   kemungkinan untuk impor yang berarti makin besar pula permintaa akan valuta asing. Kurs
   valuta asing cenderung naik (harga mata uang sendiri turun). Demikian juga inflasi akan
   menyebabkan kurs valuta asing naik. Kenaikan tingkat bunga dalam negeri cenderung menarik
   modal masuk dari luar negeri. Kurs valuta asing akan turun (nilai mata uang sendiri relatif naik
   terhadap valuta asing).
B. Sistem Kurs Stabil

          Sistem kurs fleksibel di atas sering menimbulkan spekulasi sebagai akibat ketidaktentuan
   di dalam kurs valuta asing. Oleh karena itu banyak negara yang menjalankan suatu kebijakan
   untuk menstabilkan kurs. Pada dasarnya kurs yang stabil dapat timbul secara:

           1. Aktif: Pemerintah menyediakan dan untuk menstabilkan kurs

           2. Pasif : negara menggunakan sistem standar emas.

           Kegiatan menstabilkan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: apabila tendensi
   kurs valuta asing akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan tambahnya
   permintaan dari pemerintah maka tendensi turun dapat dicegah. Sebaliknya apabila tendensi kurs
   naik maka pemerintah akan menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran valuta asing
   bertambah dan kenaikkan kurs dapat di cegah. Dalm sistem standar emas kurs mata uang suatu
   negara terhadap negara lain di tentukan dengan dasar emas. Misalnya Amerika menetukan
   bahwa US$4= 0,5 gram emas dan Inggris menetapkan bahwa £1 = 0,5 gram emas, maka kurs
   antara dolar dan poundsterling adalah £ = US$4. Kurs ini akan stabil selama syarat-syarat di atas
   dipenuhi dan lalu lintas emas bebas.

              Satu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan sistem kurs tetap adalah tindakan
       menurunkan atau menaikan nilai mata uang suatu negara kalau dibandingkan dengan mata
       uang asing. Langkah pemerintah yang menyebabkan nilai mata uang negara itu turun
       terhadap mata uang negara lain dinamakan devaluasi. Kebalikannya, yaitu tindakan yang
       menyebabkan mata uang negara itu naik nilanya terhadap mata uang asing dinamakan
       revaluasi.

              Fungsi Pasar Valuta Asing

               Pasar valuta asing mempunyai beberapa fungsi pokok dalam membantu kelancaran
       lalu-lintas pembayaran internasional

1. Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain.

2. Pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian untuk kontrak jual
    beli dengan kredit.

3. Memungkinkannya dilakukan hedging

NILAI TUKAR DAN KETIDAK STABILAN EKONOMI

   Semua negara menginginkan stabilitas ekonomi, dan banyak negara hari ini tidak bersedia
   meninggalkan kebijakan yang kemarin telah memberinya stabilitas ekonomi. Tapi mencoba
   memperoleh stabilitas dari kebijakan nilai tukar yang tidak fleksibel merupakan ilusi belaka.
   Stabilitas sistem keuangan internasional hari ini bergantung pada kesediaan negara-negara yang
   menerapkan kebijakan nilai tukar yang ketat melonggarkan kebijakan tersebut.
Menyusul krisis keuangan internasional pada 1997-1998, banyak negara menjadi sangat
kompetitif berkat depresiasi mata uang, peningkatan produktivitas yang cepat, atau kedua-
duanya. Negara-negara yang mengalami surplus neraca pembayaran yang cukup besar, yang
membangun cadangan devisanya, dan yang mematok (atau mengendalikan dengan ketat) nilai
tukar uangnya guna mendukung dua tujuan pertama di atas tampaknya berhasil memperoleh
stabilitas eksternal.

Ironisnya adalah bahwa krisis 1997-1998 itu merupakan krisis di mana sistem pencantolan pada
mata uang tertentu ternyata gagal ketika terjadi pelarian modal. Namun, dalam banyak hal,
akumulasi cadangan devisa terbukti lebih berhasil daripada yang dibayangkan banyak orang.
Ternyata banyak negara berhasil mengatasi guncangan, sementara pertumbuhan berlanjut secara
mengesankan, baik di dalam negeri maupun secara global Karena itu, dalam beberapa tahun saja
banyak negara menarik kesimpulan bahwa dicantolkannya nilai tukar pada mata uang tertentu
oke-oke saja asalkan didukung oleh cadangan yang memadai. Suatu jenis baru tatanan muncul
dalam sistem nilai tukar mata uang di dunia.

Sudah tentu ada efek spillover yang kurang menguntungkan menimpa negara-negara lainnya.
Jika sebagian ekonomi dunia menginginkan surplus neraca pembayaran (menjelang 2006, situasi
ini berlaku di banyak negara Asia, sebagian besar negara pengekspor minyak, dan Jepang),
sebagian lainnya yang sama pasti mengalami defisit. Pada periode setelah 1998, Amerika Serikat
memikul beban dari hampir seluruh defisit itu.

Selama aset Amerika Serikat menarik bagi investor di negara-negara surplus (atau ada rantai
investasi yang akseptabel dari negara-negara surplus yang berlabuh di Amerika), akumulasi
cadangan itu bisa berkelanjutan. IMF sangat khawatir akan apa yang terjadi bila rantai ini putus--
dan putusnya rantai ini nanti jelas lebih banyak merupakan persoalan hitung-menghitung, bukan
persoalan ekonomi. Defisit neraca pembayaran Amerika bisa berlanjut di atas sekitar 3 persen
produk domestik bruto (PDB) hanya bila timbul asumsi yang tidak realistis mengenai pangsa
aset Amerika yang bersedia ditampung negara-negara lainnya di dunia.

Rencana kebijakan yang diumumkan Cina, negara-negara kawasan euro, Jepang, Arab Saudi,
dan Amerika pada musim semi 2007--dalam konteks Multilateral Consultation IMF mengenai
ketidakseimbangan global--merupakan respons masyarakat internasional terhadap risiko yang
makin meningkat ini. Amerika bakal mengurangi defisitnya, sementara negara-negara surplus
menyarankan diambilnya langkah-langkah yang bijaksana guna mengurangi surplusnya dengan
menggunakan cara yang menopang pertumbuhan global.

Mendesaknya penanganan persoalan dalam bahasan ini makin terasa pada bulan-bulan terakhir
ini, sementara situasi global menjadi semakin kompleks. Khususnya, masalah-masalah yang
dihadapi sektor perumahan di Amerika sejak musim panas ini telah merusak kepercayaan
terhadap securitized assets. Akibatnya, terjadi pergeseran preferensi portofolio secara global
yang mempengaruhi nilai tukar beberapa mata uang.

Dolar Amerika mengalami depresiasi yang membantu penyesuaian nilai tukar secara global dan
untungnya tidak mengganggu pasar obligasi pemerintah Amerika: nilai tukar jangka panjang
sebenarnya telah turun sejak Juli, karena itu penyesuaiannya berjalan quot;tertib.quot; Namun, pola
pergerakan nilai tukar di bagian dunia lainnya umumnya tidak terkait dengan posisi neraca
pembayaran saat ini. Faktanya, mata uang negara-negara surplus yang mengendalikan dengan
ketat nilai tukar sebenarnya telah terdepresiasi secara riil dan efektif sejak musim panas, yang
menimbulkan tekanan inflasi dan menggagalkan penyesuaian secara global.

Keadaan ini telah menggeser beban penyesuaian secara tidak proporsional terhadap negara-
negara dengan mata uang yang mengambang, seperti euro dan dolar Kanada dan Australia. Tidak
adanya penyesuaian di negara-negara surplus yang menerapkan rezim nilai tukar yang tidak
fleksibel berarti terjadinya imbang-balik defisit di negara-negara lainnya di dunia--serta apresiasi
nilai tukar yang efektif dan riil--sementara defisit Amerika berkurang.

Yang harus dilakukan dalam situasi yang semakin kompleks dan cepat berubah ini sebenarnya
merupakan pekerjaan yang tidak sulit: lihat saja rencana kebijakan Multilateral Consultation dan
kemudian just do it --lakukan saja. Seperti dinyatakan Departemen Keuangan Amerika dalam
laporan tengah-tahunannya baru-baru ini kepada Kongres Amerika, bagi Cina rencana ini berarti
quot;menyeimbangkan kembali ekonominyaquot;: meningkatkan permintaan dan pertumbuhan berbasis
konsumsi; merombak sistem keuangannya; dan melonggarkan rezim nilai tukarnya.
Sesungguhnya, menyeimbangkan kembali pola pertumbuhan merupakan tujuan sentral ekonomi
pemerintah Cina.

Tapi meningkatkan dan melakukan apresiasi nilai tukar yang efektif dan riil di Cina saja tidak
cukup, jika negara-negara lainnya di dunia tidak menyumbang kepada tercapainya tujuan ini.
Negara-negara pengekspor minyak harus lebih meningkatkan lagi belanja fiskalnya, Jepang dan
negara-negara kawasan euro harus memicu pertumbuhan yang lebih besar melalui perombakan
struktural, dan Amerika harus mengambil langkah-langkah yang konkret guna meningkatkan
tabungan.

Semua ini akan membantu mempertahankan keyakinan akan berjalannya proses penyesuaian
secara tertib dan bebas dari proteksionisme ataupun ketidakseimbangan global yang baru.
Melaksanakan komitmen kebijakan yang bertolak dari konsultasi multilateral itu juga perlu guna
mencegah hilangnya kepercayaan terhadap dolar. Risiko yang menghadang pertumbuhan global
akan meningkat selama penyesuaian tetap tidak merata. Politiknya tidak semudah yang
dibayangkan. Dibutuhkan kerja sama antarnegara, dan kita butuh kerja sama itu sekarang.

SISTEM NILAI TUKAR UANG DALAM ISLAM

Sejarah mencatat, dalam sistem moneter Internasional pernah dikenal tiga macam sistem nilai
tukar mata uang (kurs valas). Tiga sistem tersebut adalah Fixed Exchange Rate System, Floating
Exchange Rate System dan Pegged Exchange Rate System.

Era fixed exchange rate system ditandai dengan berlakunya Bretton Woods System sejak 1
Maret 1947. Sistem ini menuntut agar nilai suatu mata uang dikaitkan atau convertible terhadap
emas atau gold exchange standard. Pada waktu itu, mata uang dolar AS menjadi acuan
(numeraire), di mana semua mata uang yang terikat dengan sistem ini dikaitkan dengan USD.
Untuk mencipta uang senilai $35, Federal Reserve Bank (Bank Sentral Amerika) harus mem-
backup dengan emas senilai 1 ounce atau 28,3496 gram. Dengan demikian, nilai mata uang
secara tidak langsung dikaitkan dengan emas melalui USD.
Namun ternyata, The Fed tergiur mencipta dollar melebihi kapasitas emas yang dimiliki.
Akibatnya, terjadi krisis kepercayaan masyarakat dunia terhadap dolar AS. Hal tersebut ditandai
dengan peristiwa penukaran dollar secara besar-besaran oleh negara-negara Eropa. Adalah
Perancis, pada masa pemerintahan Charles de Gaule, negara yang pertama kali menentang
hegemoni dollar dengan menukaran sejumlah 150 juta dollar AS dengan emas. Tindakan
Perancis ini kemudian diikuti oleh Spanyol yang menarik sejumlah 60 juta dollar AS dengan
emas. Praktis, cadangan emas di Fort Knox berkurang secara drastis. Ujungnya, secara sepihak,
Amerika membatalkan Bretton Woods System melalui Dekrit Presiden Nixon pada tanggal 15
Agustus 1971, yang isinya antara lain, USD tidak lagi dijamin dengan emas. „Istimewanya‟,
dollar tetap menjadi mata uang internasional untuk cadangan devisa negara-negara di dunia.
Pada titik ini, berlakulah sistem baru yang disebut dengan floating exchange rate.
Floating exchange rate atau sistem kurs mengambang adalah sistem yang ditetapkan melaui
mekanisme kekuatan permintaan dan penawaran di bursa valas dan sama sekali tidak dijamin
logam mulia. Pemerintah melalui Bank Sentral bebas menerbitkan sejumlah berapapun uang. Hal
inilah yang menyebabkan nilai mata uang cenderung terdepresiasi, baik terhadap mata uang kuat
(hard currency) maupun terhadap harga barang. Kondisi ini kemudian diperparah oleh aksi
spekulan yang mengakibatkan nilai mata uang berfluktuasi secara bebas. Meski bisa
dikendalikan melalui intervensi—yang dikenal dengan managed floating, otoritas pemerintah
suatu negara cenderung menghindari hal ini karena membutuhkan sumber daya yang sangat
besar yang berupa cadangan devisa. Berakhirnya fixed exchange rate dan bermulanya floating
exchange rate, konon ditengarai sebagai awal dari berbagai rangkaian kesulitan moneter yang
dikenal dengan “krisis moneter internasional” (Hamdy Hady, 2001).
Sistem yang ketiga, pegged exchange rate ditetapkan dengan jalan mengaitkan mata uang suatu
negara dengan mata uang negara lain atau sejumlah mata uang tertentu yang biasanya merupakan
mata uang kuat (hard currency). Sistem ini pernah dijalankan antara lain oleh negara-negara
Afrika serta Eropa. Secara hakikat, sistem ini tak jauh beda dengan floating exchange rate
system. Hal ini dikarenakan mekanisme hard currency sebagai mata uang yang dipagu (pegged)
masih ditentukan melalui kekuatan supply dan demand pada bursa valas dalam hal mata uang
yang dijadikan sebagai acuan.

Sistem Moneter Islam
Pertanyaannya, dari ketiga sistem moneter di atas, manakah yang sesuai dengan konsep ekonomi
Islam? Beberapa argumen muncul. Yang paling dianggap benar, namun sering dianggap radikal
bahkan oleh pengusung ekonomi Islam sendiri adalah kembali menggunakan mata uang fisik
dinar dan dirham (full bodied money). Yang moderat mengusulkan supaya mata uang sekarang
agar di-backup dengan emas sebagaimana Bretton Woods. Sedangkan yang paling lunak adalah
sebagaimana seperti adanya sekarang, hanya bagaimana pemerintah mengatur supaya tidak ada
lagi unsur maghrib (masyir „spekulasi‟, gharar „penipuan‟ dan riba) dalam sistem moneter yang
berlaku. Dari ketiga usulan itu, penulis dengan tegas menolak yang disebutkan terakhir
berdasarkan kenyataan bahwa sistem moneter yang ada sekarang memungkinkan pihak yang
mengejar keuntungan pribadi melakukan aksi maghrib tersebut. Terbukti, betapapun pemerintah
menghimbau para spekulan, aksi spekulasi di bursa valas masih tetap gencar.
Adapun alternatif yang pertama, saat ini akan (masih) sulit diwujudkan. Kesulitan ini terutama
karena dinar dan dirham—meski sebenarnya merupakan mata uang dari luar Islam yaitu Romawi
dan Persia—telah dicitrakan sebagai mata uang Islam. Menurut penulis, seandainya negara-
negara Islam mengusulkan kepada dunia untuk menggunakan dinar dirham, akan banyak
penolakan terutama Barat yang phobia terhadap Islam.
Dengan begitu, peluang terbesar ada pada usulan moderat, yaitu agar mata uang-mata uang
sekarang kembali di-backup dengan emas—tentu dengan beberapa penyempurnaan dari system
sebelumnya (Bretton Woods). System inilah yang oleh kalangan barat ingin kembali digulirkan
yang dikenal dengan istilah Bretton Woods II. Usulan ini bahkan didukung oleh nama-nama
besar seperti Joseph E. stiglitz (Ekonom Peraih Nobel dari Amerika), Gordon Brown (PM
Inggris) hingga Nicholas Sarkozy (Presiden Perancis).

Keunggulan Gold Exchange Standard
Ada beberapa alasan mengapa mesti kembali pada gold exchange standard daripada sistem nilai
tukar yang lain. Pertama, jumlah uang yang beredar di masyarakat bisa terkendali dengan baik
dan tidak merajalela sebagaimana sekarang. Kondisi ini pada gilirannya akan mempertahankan
kestabilan nilai tukar mata uang yang merupakan kondisi yang kondusif bagi perekonomian.
Kedua, dengan menggunakan gold exchange standard, perekonomian suatu Negara secara
otomatis bisa melakukan mekanisme penyesuaian (adjustment) posisi BOP (Balance of
Payment), yakni kembalinya posisi neraca pembayaran pada kondisi equilibrium bahkan surplus.
Mekanisme ini sebagaimana dijelaskan oleh David Hume yang dikenal dengan “price specie
flow mechanism” sebagai berikut. Ketika suatu negara mengalami defisit BOP, persediaan emas
turun karena lari ke luar negeri. Larinya emas ke luar negeri berakibat turunnya money supply
domestik yang disertai dengan turunnya harga-harga barang. Akibatnya, harga barang dalam
negeri menjadi kompetitif yang pada gilirannya akan kembali meningkatkan ekspor pada kondisi
semula atau bahkan lebih besar.
Ketiga, keuntungan mengunakan gold exchange standard adalah bahwa emas secara instrinsik
menjaga nilainya dari fluktuasi bebas sebagaimana mata uang kertas. Untuk melakukan transaksi
perdagagan, gold standard tidak memerlukan hedging yang pada hakikatnya merupakan barrier
bagi perdagangan

More Related Content

What's hot

Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
Lutfiyah Siti
 
perekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaranperekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaran
Suhanda Handa
 
Ena mudiawati (11140596) 14 neraca pembayaran
Ena mudiawati (11140596) 14 neraca pembayaranEna mudiawati (11140596) 14 neraca pembayaran
Ena mudiawati (11140596) 14 neraca pembayaran
Ena Mudiawati
 
artikel Neraca pembayaran dan perdagangan
artikel Neraca pembayaran dan perdaganganartikel Neraca pembayaran dan perdagangan
artikel Neraca pembayaran dan perdagangan
ameer69
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
ifa_talita
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Arief Anzarullah
 
Sukma,modal asing &hutang luar negeri
Sukma,modal asing &hutang luar negeriSukma,modal asing &hutang luar negeri
Sukma,modal asing &hutang luar negeri
Sukma Wijaya
 
neraca pembayaran
 neraca pembayaran neraca pembayaran
neraca pembayaran
Gilang Jupriono
 
Bab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaranBab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaranFitria Hadri Yani
 
12 neraca pembayaran
12 neraca pembayaran12 neraca pembayaran
12 neraca pembayaran
emi halimi
 
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaranTugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
siti aisah
 
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaran
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaranTugas perekonomian indonesia neraca pembayaran
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaran
MuhamadFajar IndraJaya
 
(12) NERACA PEMBAYARAN
(12) NERACA PEMBAYARAN(12) NERACA PEMBAYARAN
(12) NERACA PEMBAYARAN
Bakhrul Ulum
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
masboy2015
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
Ejayanti Eka
 
(12)neraca pembayaran
(12)neraca pembayaran(12)neraca pembayaran
(12)neraca pembayaran
Elisabeth Marina
 

What's hot (19)

Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
perekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaranperekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaran
 
Ena mudiawati (11140596) 14 neraca pembayaran
Ena mudiawati (11140596) 14 neraca pembayaranEna mudiawati (11140596) 14 neraca pembayaran
Ena mudiawati (11140596) 14 neraca pembayaran
 
artikel Neraca pembayaran dan perdagangan
artikel Neraca pembayaran dan perdaganganartikel Neraca pembayaran dan perdagangan
artikel Neraca pembayaran dan perdagangan
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
Neraca pembayaran internasional
Neraca pembayaran internasionalNeraca pembayaran internasional
Neraca pembayaran internasional
 
Sukma,modal asing &hutang luar negeri
Sukma,modal asing &hutang luar negeriSukma,modal asing &hutang luar negeri
Sukma,modal asing &hutang luar negeri
 
neraca pembayaran
 neraca pembayaran neraca pembayaran
neraca pembayaran
 
Bab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaranBab 6 analisis neraca pembayaran
Bab 6 analisis neraca pembayaran
 
12 neraca pembayaran
12 neraca pembayaran12 neraca pembayaran
12 neraca pembayaran
 
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaranTugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
 
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaran
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaranTugas perekonomian indonesia neraca pembayaran
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaran
 
(12) NERACA PEMBAYARAN
(12) NERACA PEMBAYARAN(12) NERACA PEMBAYARAN
(12) NERACA PEMBAYARAN
 
Ppt internas
Ppt internasPpt internas
Ppt internas
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
(12)neraca pembayaran
(12)neraca pembayaran(12)neraca pembayaran
(12)neraca pembayaran
 
Neraca Pembayaran
Neraca PembayaranNeraca Pembayaran
Neraca Pembayaran
 

Similar to Kelompok 17

Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
mohamad amsanudin
 
Mariam neraca pembayaran
Mariam neraca pembayaranMariam neraca pembayaran
Mariam neraca pembayaran
mariam Iam
 
M12. neraca pembayaran
M12. neraca pembayaranM12. neraca pembayaran
M12. neraca pembayaran
erlina na
 
Neraca pembayaran....
Neraca pembayaran....Neraca pembayaran....
Neraca pembayaran....
rosita puspa
 
Neraca Pembayaran
Neraca PembayaranNeraca Pembayaran
Neraca Pembayaran
godthic -
 
Nercara pembayaran
Nercara pembayaranNercara pembayaran
Nercara pembayaran
MUHAMAD ZAKY MUJAHID
 
12. neraca pembayaran
12. neraca pembayaran12. neraca pembayaran
12. neraca pembayaran
Findi Rifa'i
 
14 neraca pembayaran
14 neraca pembayaran14 neraca pembayaran
14 neraca pembayaran
firman sahari
 
14 neraca pembayaran
14 neraca pembayaran14 neraca pembayaran
14 neraca pembayaran
firman sahari
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
suhemah emah
 
14.2 neraca pembayaran
14.2 neraca pembayaran14.2 neraca pembayaran
14.2 neraca pembayaran
via ultuflia
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
EnengNs
 
Ekonomi: Neraca
Ekonomi: NeracaEkonomi: Neraca
Ekonomi: Neraca
Esterina Danar Puja
 
12.neraca pembayaran
12.neraca pembayaran12.neraca pembayaran
12.neraca pembayaran
sitiaisah12140250
 
Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran
Eem Masitoh
 
NERACA PEMBAYARAN.pptx
NERACA PEMBAYARAN.pptxNERACA PEMBAYARAN.pptx
NERACA PEMBAYARAN.pptx
IkyRangga
 
Sukma neraca pembayaran
Sukma neraca pembayaranSukma neraca pembayaran
Sukma neraca pembayaran
Sukma Wijaya
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
mona munawaroh
 
Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional
Novi Lestari
 
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptx
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptxEKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptx
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptx
IndahSimbolon2
 

Similar to Kelompok 17 (20)

Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
 
Mariam neraca pembayaran
Mariam neraca pembayaranMariam neraca pembayaran
Mariam neraca pembayaran
 
M12. neraca pembayaran
M12. neraca pembayaranM12. neraca pembayaran
M12. neraca pembayaran
 
Neraca pembayaran....
Neraca pembayaran....Neraca pembayaran....
Neraca pembayaran....
 
Neraca Pembayaran
Neraca PembayaranNeraca Pembayaran
Neraca Pembayaran
 
Nercara pembayaran
Nercara pembayaranNercara pembayaran
Nercara pembayaran
 
12. neraca pembayaran
12. neraca pembayaran12. neraca pembayaran
12. neraca pembayaran
 
14 neraca pembayaran
14 neraca pembayaran14 neraca pembayaran
14 neraca pembayaran
 
14 neraca pembayaran
14 neraca pembayaran14 neraca pembayaran
14 neraca pembayaran
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
14.2 neraca pembayaran
14.2 neraca pembayaran14.2 neraca pembayaran
14.2 neraca pembayaran
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
Ekonomi: Neraca
Ekonomi: NeracaEkonomi: Neraca
Ekonomi: Neraca
 
12.neraca pembayaran
12.neraca pembayaran12.neraca pembayaran
12.neraca pembayaran
 
Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran
 
NERACA PEMBAYARAN.pptx
NERACA PEMBAYARAN.pptxNERACA PEMBAYARAN.pptx
NERACA PEMBAYARAN.pptx
 
Sukma neraca pembayaran
Sukma neraca pembayaranSukma neraca pembayaran
Sukma neraca pembayaran
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional
 
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptx
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptxEKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptx
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptx
 

Recently uploaded

bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutanmenejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
Sanzayadwiabimanyu
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
lilis056
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
ssuser437b77
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptxEkonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
tryasaslianakmuna
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
phbawaslujambi
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
sayangkamuu240203
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
mayamonfori
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
12Halimatussadiah
 
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxFch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
MASNIKA1
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
MASNIKA1
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
unikbetslotbankmaybank
 

Recently uploaded (16)

bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutanmenejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptxEkonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
 
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxFch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
 

Kelompok 17

  • 1. KELOMPOK 17 A. SRI RAHAYU. S B. PETA RACHMAT Z NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN A. Definisi Neraca Pembayaran Neraca pembayaran adalah suatu pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara- negara lain. Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi (i) penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa; (ii) aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri; dan (iii) aliran ke luar dan lairan masuk modal jangka pendek (seperti mendepositkan uang di luar negeri). Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan impor. Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri. Defisit neraca pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Salah satu faktor penting yang menimbulkan defisit tersebut. Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam negeri dengan barang impor. Harga valuta asing akan meningkat dan menyebabkan harga-harga barang impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan pengusaha-pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha baru. Dengan demikian, sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, masalah defisit dalam neraca pembayaran dapat menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi kegiatan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap negara harus berusaha menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran. Neraca pembayaran memberikan beberapa informasi penting mengani hubungan ekonomi di antara satu negara dengan negara-negara asing. Neraca pembayaran akan memberikan informasi mengenai nilai dan perkembangan ekspor dan impor. Ekspor dan impor adalah kegiatan yang selalu dilakukan setiap negara dan sampai di mana peranan kegiatan tersebut dalam perekonomian dapat diamati dari perkembangan neraca pembayaran. Defisit dalam neraca pembayaran, yang disebabkan oleh impor yang melebihi ekspor, mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di dalam negeri dan masalah pengangguran yang lebih
  • 2. serius akan dihadapi. Masalah lain yang mungkin timbul adalah kehilangan kepercayaan orang terhadap prospek ekonomi negara akan mengalir ke luar dan modal luar negeri tidak akan ditanam di negara tersebut. Keadaan seperti ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi di masa depat. Akibat-akibat buruk seperti ini menyebabkan berbagai negara berusaha untuk menghindari masalah defisit dalam neraca pembayaran. Infromasi penting lain yang dapat di lihat dari suatu neraca negara. Seterusnya neraca pembayaran menunjukkan pula pertimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu negara ke negara-negara lain. Perimbangan ini dinamakan neraca keseluruhan. Neraca keseluruhan yang negatif, dan dinamakan defisit neraca pembayaran, berarti mutasi-mutasi keungan ke luar negeri adalah lebih banyak dari yang diterima dari luar negeri. Disamping dapat menunjukkan besarnya defisit yang dialami dalam suatu waktu tertentu, dari neraca pembayaran dapat juga dilihat sebab-sebab yang menimbulkan defisit tersebut. Mungkin sebabnya adalah impor yang lebih besar dari ekspor. Disamping itu ia dapat disebabkan pula oleh pengaliran modal yang terlalu besar ke luar negeri. Neraca pembayaran mengukur transaksi ekonomi yang terjadi antar-negara baik barang maupun jasa, baik asset riil maupun reset finanisal, ataupun pembayaran transfer karena neraca ini mencerminkan volume transaksi yang terjadi selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun, maka neraca pembayaran mengukur aliran atau flow. Beberapa transaksi yang termasuk dalam neraca pembayaran tidak menggunakan pembayaran dalam bentuk uang. Sebagai contoh, jika masalah Time mengirim mesin press cetak ke cabangnya di Australia, tidak terjadi pembayaran dalam bentuk uang; tetapi karena telah terjadi transaksi ekonomi antar negara, maka transaksi ini harus dimasukkan dalam neraca pembayaran. Demikian juga, jika CARE mengirim makanan ke Afrika, atau jika Pentagon mengirim bantuan militer ke Israel, transaksi ini juga harus dimasukkan dalam neraca pembayaran. Jadi ingat, meskipun kita membicaran neraca pembayaran, istilah yang lebih tepat sebenarnya adalah neraca transaksi ekonomi. Neraca pembayaran disusun sesuai prinsip double entry bookkeeping, yaitu pembukuan ke salah satu sisi neraca disebut debit, pembukuan ke sisi yang satunya disebut kredit. Seperti akan kita lihat, neraca pembayaran tersusun atas beberapa rekening; defisit dalam satu atau beberapa rekening harus diimbangi dengan surplus pada rekening yang lain. Jadi, debit total harus seimbang atau sama dengan kredit total, sehingga sesuai dengan istilah balance atau neraca. Neraca pembayaran memberikan perbandingan dalam periode waktu tertentu, satu tahun misalnya, antara pembayaran memberikan ke luar atau outflow keluar negeri yang dibukukan sebagai debit, yang dibukukan sebagai kredit. Bagian selanjutnya akan menggambarkan rekening utama dalam neraca pembayaran. B. Ciri-ciri Neraca Pembayaran Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian: passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang menyebabkan negara itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam bagian aktiva dicatatkan transaksi-transakit yang menyebabkan negara itu menerima pembayaran
  • 3. dari negara lain. Selanjutnya suatu neraca pembayaran dibedakan pula menjadi dua jenis pembukuan, yaitu transaki berjalan atau current account dan lalu lintas modal atau capital account. 1. Transaksi berjalan. Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat transaksi-transaksi berikut: a. Ekspor dan impor barang-barang. Ia dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata. Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang produksi industri, neraca (yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu perdagangan dalam barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai neraca itu positif berarti ekspor barang melebihi impornya. Sebaliknya apabila negatif maka impor barang melebihi ekspornya. b. Ekspor dan impor jasa-jasa. Transaksi ini dikenal sebagai perdagangan tak nyata. Yang termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi dalam kegiatan pengangkutan, kegiatan perjanalan luar negeri, pendapatan dari investasi modal, dan beberapa kegiatan jasa lainnya. Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasa- jasanya ke luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya negatif bila negara itu lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar negeri. c. Pembayaran pindahan atau transfer onilateral Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk uang atau jasa. Contoh: bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Aprika. Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar negara merupakan contoh lainnya. 2. Lalu lintas modal. Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan transaksi: (i) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta. a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara- negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini. b. Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung, investasi portfolio dan amortasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.
  • 4. Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan barang, jasa, dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital account mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan aliran asset keuangan, seperti peminjaman, pemberian pinjaman, dan investasi. Sebagai contoh, investor Amerika membeli asetluar negeri agar mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan juga untuk mendiversifikasikan portofolio mereka. Bila ekonomi berbicara tentang kapital atau modal, yang dimaksud biasanya adalah sumber daya fisik dan manusiawi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Tetapi kadangkala istilah kapital atau modal digunakan sebagai istilah lain dari uang, yaitu uang yang digunakan untuk mendapatkan aset keuangan seperti saham, obligasi, saldo bank, dan uang yang digunakan untuk melakukan investasi langsung dalam pabrik dan peralatan luar negeri. Aliran ke luar modal Amerika atau U.S. capital outflow terjadi bila orang Amerika membeli aset luar negeri. Aliran modal masuk Amerika atau U.S. capital inflow terjadi bila luar negeri membeli aset Amerika. C. Neraca Pembayaran Indonesia Susunan neraca pembayaran ini dapat di bedakan menjadi 3 golongan mutasi keuangan, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal, dan selisih perhitungan. a. Transaksi berjalan Memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data yang di tunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti karet, minyak, hasil industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan) yang di perdagangkan. b. Transaksi modal Transaksi ini dibedakan menjadi dua kelompok nilai neto aliran modal kepada pemerintah dan nilai neto aliran swasta. c. Selisih perhitungan Nilai selisih perhitungan meningkat dari US$ 701 juga menjadi lebih dari US$ 3,8 milyar. Pertambahan ini menggambarkan aliran modal yang tak dicatat semakin meningkat. Neraca Keseluruhan Neraca keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang di catat di ketiga kelompok transaksi, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal dan selisih perhitungan. Sebagai contoh: Aliran modal bukan saja memerlukan kestabilan ekonomi dan prospek keteguhan sector moneter, tapi juga bergantung kepada kestabilan politik dan sosial masyarakat, seterusnya neraca perdagangan yang bertambah baik memerlukan perkembangan ekspor yang pesat.
  • 5. KURS VALUTA ASING A. Definisi Kurs Nilai tukar atau kurs (exchange rate) satu mata uang terhadap mata uang lainnya merupakan bagian dari proses valuta asing. Istilah valute asing mengacu pada mata uang asing mengacu pada matauang asing aktual atau berbagai klaim atasnya, seperti deposto bank atau surat sanggup bayar yang diperbedagangkan. Nilai tukar valuta asing adalah harga dimana pembelian dan penjualan valuta asing berlangsung; nilai tukar merupakan jumlah mata uang dalam negeri yang harus dibayarkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Sebagai contoh, bila seseorang harus menyerahkan Rp. 1.600 untuk memperoleh $1, ini berarti bahwa nilai tukarnya adalah 1.600 Kenaikan harga valuta asing (kenaikan tingkat nilai tukar) disebut depresiasi atas mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih mahal; ini berarti nilai relatif mata uang dalam negeri merosot. Turunnya harga valuta asing (turunnya nilai tukar) disebut apresiasi mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih murah; ini berarti nilai relatif mata uang dalam negeri meningkat, misalnya, bila nilai dolar terhadap rupiah naik dari Rp. 1.600 mnejadi Rp 2.000, dikatakan bahwa rupiah mengalami depresiasi dan dolar mengalami apresiasi. B. Nilai Valuta Asing Dalam pasar suatu baran harga ditentukan pada keadaan dimana panawaran dan permintaan barang mencapai keseimbangan, yaitu jumlah penawaran sama dengan jumlah permintaan. Dalam pasaran valuta asing, harga atau kurs valuta asing juga demikian. Apabila kurs adalah Rp 3.000, untuk setiap dolra penawaran dolar melebihi permintaan, dan ketidakseimbangan ini menurunkan harga dolar tersebut. Sebaliknya dalam keadaan kurs dimana adalah Rp 1.000 untuk setiap dolar, permintaan dolar melebihi penawarannya. Kelebihan permintaan ini akan menaikkan harga atau kurs pada waktu kursnya adlaha Rp 2000 untuk setiap dolar. Maka kurs inilah yang merupakan kurs pertukran yang berlaku di antara kedua-dua mata uang tersbut. Ini berarti pendidik Indonesia harus membayar Rp 2.000 untuk setiap dolar atau penduduk Amerika Serikat harus membayar $1 untuk memperoleh Rp 2.000. Dalam kenyataannya, sering terdapat berbagai tingkat kurs utuk satu valuta asing. Seperti misalnya, kurs valuta asing di pasar Jakarta yang termuat dalam Harian Hompas Selasa 16 November 1982: Jual (BI) Beli (BI) US$ Rp 685,00 Rp 681, 50 Pund Rp 1.139,69 Rp 1.1.27,54 Aust$ Rp 648,03 Rp 639, 04 DM Rp 265,83 Rp 263, 38 Yen Rp 2,57 Rp 2, 35
  • 6. Penjualan di Brusa Valuta Asing Bangk Indonesia Jakarta: M.T. Rp684,50/US$ Rp681,00/US$ M.T. Rp685,00/US$ Rp681,50/US$ Perbedaan tingkat kurs ini timbul karena beberapa hal: a. Perbedaan antara kurs beli dan jual oleh para pedagang kurs valuta asing atau bank. b. Perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan dalam waktu pembayarannya. c. Perbedaan dalam tingkat keamanan dalam penerimaan hak pembayaran. Pasar valuta asing tidaklah hanya menyangkut kurs atau harga valuta asing saja, tetapi juga pihak-pihak yang melakukan transaksi. Pihak-pihak ini antara lain: eksportir-importir, bank, pedagang perantara dan bank sentral. Secara global proses transaksi pasar valuta asing adalah dimulai dengan eksportir dan atau importer yang hendak menjual atau membeli valuta asing menghubungi bank. Bank berusaha mencari dan mempertemukan permintaan dan penawaran valuta asing dari para langganannya. Kalu usaha ini ternayta tidak bisa bank tersebut akan menghubungi bank yang lain atau pedagang perantara. Pedagang perantara ini usahanya spesialisasi dalam mata uang tertentu. Peranan Bank sentral sangat besar, terutama dalam usahanya mempengaruhi kurs dengan cara aktif jual beli valuta asing. C. Perubahan Tingkat Nilai Tukar Apa sebenarnya yang menyebabkan fluktuasi nilai tukar? Jawaban paling sederhana untuk pertanyaan ini adalah perubahan permintaan atau penawaran dalam bursa valuta asing. Apapun yang menggeser kurva permintaan dolar kanan atau kiri akan mengungang apresiasi dolar. Apabila kurs valuta asing sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar maka kurs tersebut akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk menunjukkan akibat yang mungkin timbul dari perubahan-perubahan seperti itu, dalam gambar ini akibat dari kenaikkan permintaan ke atas valuta asing. Di dalam grafik itu dirumuskan bahwa permintaan penduduk Indonesia ke atas dolar bertambah dari DD menajdi DIDI. Kenaikan permintaan ke atas mata uang dolar ini menyebabkan kenaikan nilai dolar dan kemerosotan nilai rupiah. Ini berarti kenaikkan dalam permintaan itu menyebabkan penduduk Indonesia harus membayar lebhi mahal untuk setiap dolar yang diperolehnya. Pada mulanya pemilik rupiah harus membayar Rp. 2.000 untuk memperoleh $1. Sekarang mereka harus membayar Rp. 2.500 untuk $1. Oleh karena sifatnya yang selalu mengalami perubahan tersebut. Kurs yang ditentukan oleh mekanisme pasar dinamakan kurs pertukaran bebas atau kurs pertukaran mengambang. Beberapa faktor penting yang mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan menurut Sadono Sukimo tersebut adalah:
  • 7. 1. Perubahan dalam cita masyarakat. Bila penduduk suatu negara lebih menyukai barang-barang dari negara lain maka nilai mata uang asing tersebut akan semakin naik. 2. Perubahan harga dari barang-barang ekspor dan impor. Semakin tinggi harga barang yang diekspor, semakin turun nilai mata uang pengekspor tersebut. Dan semakin tinggi harga brang yang di impor, maka makin tinggi nilai mata uang pengimpor tersebut. 3. Kenaikan harga-harga umum (influsi). Semamkin tinggi tingkat inflasi negara pengekspor semakin turun nilai mata uang negara tersebut. 4. Perubahan dalam tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi. Aliran dana ivestasi mengakibatkan apresiasi mata uang negara pengimpor modal dana investasi mengakibatkan apresiasi mata uang negara pengimpor modal dan depresiasi mata uang negara pengekspor modal. 5. Perkembangan ekonomi. Semakin banyak produksi penemuan baru dan nilai ekspor suatu negara semakin kuat nilai mata uang negara tersebut. E. Sistem Kurs Valuta Asing Sifat kurs valuta asing sangat bergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli valuta asing dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta saing akan berubah-ubar sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran. Apabila pemerintah menjalankan kebijakan stabilitas kurs, tetapi dengan tidak mempengaruhi transaksi swasta, maka kurs ini hanya akan berubah-ubah di dalam batas yang kecil meskipun batas-batas ini dapat berubah- ubah dari waktu ke watku. Pemerintah juga dapat mengawasi sepenuhnya transaksi valuta asing. Dalam hal ini kurs tidak lagi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Sistem ini disebut exchange control. Di dalam sistem moneter standar emas kurs valuta asing relatif tetap atau hanya berubah-ubah dalam batas-batas yang ditentukan oleh ongkos angkut emas. Ada dua sistem kurs valuta asing yaitu: A. Sistem Kurs Fleksibel Dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung kepada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Permintaan valuta asing diperlukan guna melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri (impor). Permintaan valuta asing diturunkan dalam transaksi debit dalam neraca pembayaran internasional. Sedangkan penawaran valuta asing berasal dari eksportir, yakni dari transaksi kredit neraca pembayaran internasional. Makin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan, makin besar (relatif terhadap negara lain) kemungkinan untuk impor yang berarti makin besar pula permintaa akan valuta asing. Kurs valuta asing cenderung naik (harga mata uang sendiri turun). Demikian juga inflasi akan menyebabkan kurs valuta asing naik. Kenaikan tingkat bunga dalam negeri cenderung menarik modal masuk dari luar negeri. Kurs valuta asing akan turun (nilai mata uang sendiri relatif naik terhadap valuta asing).
  • 8. B. Sistem Kurs Stabil Sistem kurs fleksibel di atas sering menimbulkan spekulasi sebagai akibat ketidaktentuan di dalam kurs valuta asing. Oleh karena itu banyak negara yang menjalankan suatu kebijakan untuk menstabilkan kurs. Pada dasarnya kurs yang stabil dapat timbul secara: 1. Aktif: Pemerintah menyediakan dan untuk menstabilkan kurs 2. Pasif : negara menggunakan sistem standar emas. Kegiatan menstabilkan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: apabila tendensi kurs valuta asing akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan tambahnya permintaan dari pemerintah maka tendensi turun dapat dicegah. Sebaliknya apabila tendensi kurs naik maka pemerintah akan menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran valuta asing bertambah dan kenaikkan kurs dapat di cegah. Dalm sistem standar emas kurs mata uang suatu negara terhadap negara lain di tentukan dengan dasar emas. Misalnya Amerika menetukan bahwa US$4= 0,5 gram emas dan Inggris menetapkan bahwa £1 = 0,5 gram emas, maka kurs antara dolar dan poundsterling adalah £ = US$4. Kurs ini akan stabil selama syarat-syarat di atas dipenuhi dan lalu lintas emas bebas. Satu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan sistem kurs tetap adalah tindakan menurunkan atau menaikan nilai mata uang suatu negara kalau dibandingkan dengan mata uang asing. Langkah pemerintah yang menyebabkan nilai mata uang negara itu turun terhadap mata uang negara lain dinamakan devaluasi. Kebalikannya, yaitu tindakan yang menyebabkan mata uang negara itu naik nilanya terhadap mata uang asing dinamakan revaluasi. Fungsi Pasar Valuta Asing Pasar valuta asing mempunyai beberapa fungsi pokok dalam membantu kelancaran lalu-lintas pembayaran internasional 1. Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. 2. Pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian untuk kontrak jual beli dengan kredit. 3. Memungkinkannya dilakukan hedging NILAI TUKAR DAN KETIDAK STABILAN EKONOMI Semua negara menginginkan stabilitas ekonomi, dan banyak negara hari ini tidak bersedia meninggalkan kebijakan yang kemarin telah memberinya stabilitas ekonomi. Tapi mencoba memperoleh stabilitas dari kebijakan nilai tukar yang tidak fleksibel merupakan ilusi belaka. Stabilitas sistem keuangan internasional hari ini bergantung pada kesediaan negara-negara yang menerapkan kebijakan nilai tukar yang ketat melonggarkan kebijakan tersebut.
  • 9. Menyusul krisis keuangan internasional pada 1997-1998, banyak negara menjadi sangat kompetitif berkat depresiasi mata uang, peningkatan produktivitas yang cepat, atau kedua- duanya. Negara-negara yang mengalami surplus neraca pembayaran yang cukup besar, yang membangun cadangan devisanya, dan yang mematok (atau mengendalikan dengan ketat) nilai tukar uangnya guna mendukung dua tujuan pertama di atas tampaknya berhasil memperoleh stabilitas eksternal. Ironisnya adalah bahwa krisis 1997-1998 itu merupakan krisis di mana sistem pencantolan pada mata uang tertentu ternyata gagal ketika terjadi pelarian modal. Namun, dalam banyak hal, akumulasi cadangan devisa terbukti lebih berhasil daripada yang dibayangkan banyak orang. Ternyata banyak negara berhasil mengatasi guncangan, sementara pertumbuhan berlanjut secara mengesankan, baik di dalam negeri maupun secara global Karena itu, dalam beberapa tahun saja banyak negara menarik kesimpulan bahwa dicantolkannya nilai tukar pada mata uang tertentu oke-oke saja asalkan didukung oleh cadangan yang memadai. Suatu jenis baru tatanan muncul dalam sistem nilai tukar mata uang di dunia. Sudah tentu ada efek spillover yang kurang menguntungkan menimpa negara-negara lainnya. Jika sebagian ekonomi dunia menginginkan surplus neraca pembayaran (menjelang 2006, situasi ini berlaku di banyak negara Asia, sebagian besar negara pengekspor minyak, dan Jepang), sebagian lainnya yang sama pasti mengalami defisit. Pada periode setelah 1998, Amerika Serikat memikul beban dari hampir seluruh defisit itu. Selama aset Amerika Serikat menarik bagi investor di negara-negara surplus (atau ada rantai investasi yang akseptabel dari negara-negara surplus yang berlabuh di Amerika), akumulasi cadangan itu bisa berkelanjutan. IMF sangat khawatir akan apa yang terjadi bila rantai ini putus-- dan putusnya rantai ini nanti jelas lebih banyak merupakan persoalan hitung-menghitung, bukan persoalan ekonomi. Defisit neraca pembayaran Amerika bisa berlanjut di atas sekitar 3 persen produk domestik bruto (PDB) hanya bila timbul asumsi yang tidak realistis mengenai pangsa aset Amerika yang bersedia ditampung negara-negara lainnya di dunia. Rencana kebijakan yang diumumkan Cina, negara-negara kawasan euro, Jepang, Arab Saudi, dan Amerika pada musim semi 2007--dalam konteks Multilateral Consultation IMF mengenai ketidakseimbangan global--merupakan respons masyarakat internasional terhadap risiko yang makin meningkat ini. Amerika bakal mengurangi defisitnya, sementara negara-negara surplus menyarankan diambilnya langkah-langkah yang bijaksana guna mengurangi surplusnya dengan menggunakan cara yang menopang pertumbuhan global. Mendesaknya penanganan persoalan dalam bahasan ini makin terasa pada bulan-bulan terakhir ini, sementara situasi global menjadi semakin kompleks. Khususnya, masalah-masalah yang dihadapi sektor perumahan di Amerika sejak musim panas ini telah merusak kepercayaan terhadap securitized assets. Akibatnya, terjadi pergeseran preferensi portofolio secara global yang mempengaruhi nilai tukar beberapa mata uang. Dolar Amerika mengalami depresiasi yang membantu penyesuaian nilai tukar secara global dan untungnya tidak mengganggu pasar obligasi pemerintah Amerika: nilai tukar jangka panjang sebenarnya telah turun sejak Juli, karena itu penyesuaiannya berjalan quot;tertib.quot; Namun, pola
  • 10. pergerakan nilai tukar di bagian dunia lainnya umumnya tidak terkait dengan posisi neraca pembayaran saat ini. Faktanya, mata uang negara-negara surplus yang mengendalikan dengan ketat nilai tukar sebenarnya telah terdepresiasi secara riil dan efektif sejak musim panas, yang menimbulkan tekanan inflasi dan menggagalkan penyesuaian secara global. Keadaan ini telah menggeser beban penyesuaian secara tidak proporsional terhadap negara- negara dengan mata uang yang mengambang, seperti euro dan dolar Kanada dan Australia. Tidak adanya penyesuaian di negara-negara surplus yang menerapkan rezim nilai tukar yang tidak fleksibel berarti terjadinya imbang-balik defisit di negara-negara lainnya di dunia--serta apresiasi nilai tukar yang efektif dan riil--sementara defisit Amerika berkurang. Yang harus dilakukan dalam situasi yang semakin kompleks dan cepat berubah ini sebenarnya merupakan pekerjaan yang tidak sulit: lihat saja rencana kebijakan Multilateral Consultation dan kemudian just do it --lakukan saja. Seperti dinyatakan Departemen Keuangan Amerika dalam laporan tengah-tahunannya baru-baru ini kepada Kongres Amerika, bagi Cina rencana ini berarti quot;menyeimbangkan kembali ekonominyaquot;: meningkatkan permintaan dan pertumbuhan berbasis konsumsi; merombak sistem keuangannya; dan melonggarkan rezim nilai tukarnya. Sesungguhnya, menyeimbangkan kembali pola pertumbuhan merupakan tujuan sentral ekonomi pemerintah Cina. Tapi meningkatkan dan melakukan apresiasi nilai tukar yang efektif dan riil di Cina saja tidak cukup, jika negara-negara lainnya di dunia tidak menyumbang kepada tercapainya tujuan ini. Negara-negara pengekspor minyak harus lebih meningkatkan lagi belanja fiskalnya, Jepang dan negara-negara kawasan euro harus memicu pertumbuhan yang lebih besar melalui perombakan struktural, dan Amerika harus mengambil langkah-langkah yang konkret guna meningkatkan tabungan. Semua ini akan membantu mempertahankan keyakinan akan berjalannya proses penyesuaian secara tertib dan bebas dari proteksionisme ataupun ketidakseimbangan global yang baru. Melaksanakan komitmen kebijakan yang bertolak dari konsultasi multilateral itu juga perlu guna mencegah hilangnya kepercayaan terhadap dolar. Risiko yang menghadang pertumbuhan global akan meningkat selama penyesuaian tetap tidak merata. Politiknya tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan kerja sama antarnegara, dan kita butuh kerja sama itu sekarang. SISTEM NILAI TUKAR UANG DALAM ISLAM Sejarah mencatat, dalam sistem moneter Internasional pernah dikenal tiga macam sistem nilai tukar mata uang (kurs valas). Tiga sistem tersebut adalah Fixed Exchange Rate System, Floating Exchange Rate System dan Pegged Exchange Rate System. Era fixed exchange rate system ditandai dengan berlakunya Bretton Woods System sejak 1 Maret 1947. Sistem ini menuntut agar nilai suatu mata uang dikaitkan atau convertible terhadap emas atau gold exchange standard. Pada waktu itu, mata uang dolar AS menjadi acuan (numeraire), di mana semua mata uang yang terikat dengan sistem ini dikaitkan dengan USD. Untuk mencipta uang senilai $35, Federal Reserve Bank (Bank Sentral Amerika) harus mem- backup dengan emas senilai 1 ounce atau 28,3496 gram. Dengan demikian, nilai mata uang
  • 11. secara tidak langsung dikaitkan dengan emas melalui USD. Namun ternyata, The Fed tergiur mencipta dollar melebihi kapasitas emas yang dimiliki. Akibatnya, terjadi krisis kepercayaan masyarakat dunia terhadap dolar AS. Hal tersebut ditandai dengan peristiwa penukaran dollar secara besar-besaran oleh negara-negara Eropa. Adalah Perancis, pada masa pemerintahan Charles de Gaule, negara yang pertama kali menentang hegemoni dollar dengan menukaran sejumlah 150 juta dollar AS dengan emas. Tindakan Perancis ini kemudian diikuti oleh Spanyol yang menarik sejumlah 60 juta dollar AS dengan emas. Praktis, cadangan emas di Fort Knox berkurang secara drastis. Ujungnya, secara sepihak, Amerika membatalkan Bretton Woods System melalui Dekrit Presiden Nixon pada tanggal 15 Agustus 1971, yang isinya antara lain, USD tidak lagi dijamin dengan emas. „Istimewanya‟, dollar tetap menjadi mata uang internasional untuk cadangan devisa negara-negara di dunia. Pada titik ini, berlakulah sistem baru yang disebut dengan floating exchange rate. Floating exchange rate atau sistem kurs mengambang adalah sistem yang ditetapkan melaui mekanisme kekuatan permintaan dan penawaran di bursa valas dan sama sekali tidak dijamin logam mulia. Pemerintah melalui Bank Sentral bebas menerbitkan sejumlah berapapun uang. Hal inilah yang menyebabkan nilai mata uang cenderung terdepresiasi, baik terhadap mata uang kuat (hard currency) maupun terhadap harga barang. Kondisi ini kemudian diperparah oleh aksi spekulan yang mengakibatkan nilai mata uang berfluktuasi secara bebas. Meski bisa dikendalikan melalui intervensi—yang dikenal dengan managed floating, otoritas pemerintah suatu negara cenderung menghindari hal ini karena membutuhkan sumber daya yang sangat besar yang berupa cadangan devisa. Berakhirnya fixed exchange rate dan bermulanya floating exchange rate, konon ditengarai sebagai awal dari berbagai rangkaian kesulitan moneter yang dikenal dengan “krisis moneter internasional” (Hamdy Hady, 2001). Sistem yang ketiga, pegged exchange rate ditetapkan dengan jalan mengaitkan mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain atau sejumlah mata uang tertentu yang biasanya merupakan mata uang kuat (hard currency). Sistem ini pernah dijalankan antara lain oleh negara-negara Afrika serta Eropa. Secara hakikat, sistem ini tak jauh beda dengan floating exchange rate system. Hal ini dikarenakan mekanisme hard currency sebagai mata uang yang dipagu (pegged) masih ditentukan melalui kekuatan supply dan demand pada bursa valas dalam hal mata uang yang dijadikan sebagai acuan. Sistem Moneter Islam Pertanyaannya, dari ketiga sistem moneter di atas, manakah yang sesuai dengan konsep ekonomi Islam? Beberapa argumen muncul. Yang paling dianggap benar, namun sering dianggap radikal bahkan oleh pengusung ekonomi Islam sendiri adalah kembali menggunakan mata uang fisik dinar dan dirham (full bodied money). Yang moderat mengusulkan supaya mata uang sekarang agar di-backup dengan emas sebagaimana Bretton Woods. Sedangkan yang paling lunak adalah sebagaimana seperti adanya sekarang, hanya bagaimana pemerintah mengatur supaya tidak ada lagi unsur maghrib (masyir „spekulasi‟, gharar „penipuan‟ dan riba) dalam sistem moneter yang berlaku. Dari ketiga usulan itu, penulis dengan tegas menolak yang disebutkan terakhir berdasarkan kenyataan bahwa sistem moneter yang ada sekarang memungkinkan pihak yang mengejar keuntungan pribadi melakukan aksi maghrib tersebut. Terbukti, betapapun pemerintah menghimbau para spekulan, aksi spekulasi di bursa valas masih tetap gencar. Adapun alternatif yang pertama, saat ini akan (masih) sulit diwujudkan. Kesulitan ini terutama karena dinar dan dirham—meski sebenarnya merupakan mata uang dari luar Islam yaitu Romawi dan Persia—telah dicitrakan sebagai mata uang Islam. Menurut penulis, seandainya negara-
  • 12. negara Islam mengusulkan kepada dunia untuk menggunakan dinar dirham, akan banyak penolakan terutama Barat yang phobia terhadap Islam. Dengan begitu, peluang terbesar ada pada usulan moderat, yaitu agar mata uang-mata uang sekarang kembali di-backup dengan emas—tentu dengan beberapa penyempurnaan dari system sebelumnya (Bretton Woods). System inilah yang oleh kalangan barat ingin kembali digulirkan yang dikenal dengan istilah Bretton Woods II. Usulan ini bahkan didukung oleh nama-nama besar seperti Joseph E. stiglitz (Ekonom Peraih Nobel dari Amerika), Gordon Brown (PM Inggris) hingga Nicholas Sarkozy (Presiden Perancis). Keunggulan Gold Exchange Standard Ada beberapa alasan mengapa mesti kembali pada gold exchange standard daripada sistem nilai tukar yang lain. Pertama, jumlah uang yang beredar di masyarakat bisa terkendali dengan baik dan tidak merajalela sebagaimana sekarang. Kondisi ini pada gilirannya akan mempertahankan kestabilan nilai tukar mata uang yang merupakan kondisi yang kondusif bagi perekonomian. Kedua, dengan menggunakan gold exchange standard, perekonomian suatu Negara secara otomatis bisa melakukan mekanisme penyesuaian (adjustment) posisi BOP (Balance of Payment), yakni kembalinya posisi neraca pembayaran pada kondisi equilibrium bahkan surplus. Mekanisme ini sebagaimana dijelaskan oleh David Hume yang dikenal dengan “price specie flow mechanism” sebagai berikut. Ketika suatu negara mengalami defisit BOP, persediaan emas turun karena lari ke luar negeri. Larinya emas ke luar negeri berakibat turunnya money supply domestik yang disertai dengan turunnya harga-harga barang. Akibatnya, harga barang dalam negeri menjadi kompetitif yang pada gilirannya akan kembali meningkatkan ekspor pada kondisi semula atau bahkan lebih besar. Ketiga, keuntungan mengunakan gold exchange standard adalah bahwa emas secara instrinsik menjaga nilainya dari fluktuasi bebas sebagaimana mata uang kertas. Untuk melakukan transaksi perdagagan, gold standard tidak memerlukan hedging yang pada hakikatnya merupakan barrier bagi perdagangan