1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
MATERIPELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
SATUAN PENDIDIKAN
MATERIPELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS DATA
Satuan Pendidikan
2. Alur Materi Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
Meídeka Belajaí
dan
Peíencanaan
Beíbasis Data
● Memahami
kebijakan Meídeka
Belajaí
● Memahami konsep
Peíencanaan
Beíbasis Data
sebagai bagian daíi
Meídeka Belajaí
Bab
1
Píofil dan
Platfoím
Rapoí
Pendidikan
Bab
2
Peíencanaan
Beíbasis Data di
Satuan
Pendidikan
Bab
3
Monitoíing
dan Evaluasi
Bab
4
ľema
2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
ľ ujuan
● Memahami
definisi, keíangka
dan stíuktuí Píofil
Pendidikan
● Memahami
indikatoí dalam
Píofil Pendidikan
● Mampu
mengakses dan
menggunakan
platfoím Rapoí
Pendidikan
● Mengidentifikasi
masalah dan akaí
masalah
beídasaíkan Píofil
Pendidikan
● Menetapkan solusi
penyelesaian akaí
masalah
● Memasukkan
solusi dalam
dokumen
peíencanaan dan
anggaían
● Memahami bentuk
monitoíing dan
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
3. Bab 1: Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data
Dalam sesi ini dihaíapkan peseíta dapat:
Memahami kebijakan Meídeka
Belajaí
Memahami konsep Peíencanaan Beíbasis Data sebagai bagian daíi Meídeka
Belajaí
3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
01
02
4. Kemdikbudristek telah menetapkan Visi Pendidikan Indonesia sebagai panduan
dalam merumuskan kerja pendidikan
Mewujudkan Indonesia maju yang beídaulat,
dan beíkepíibadian melalui teíciptanya
Pancasila yang beínalaí kíitis, kíeatif,
mandiíi,
Pelajaí
mandiíi, beíiman, beítakwa kepada ľu han Yang
Maha Esa, dan beíakhlak mulia, beígotong íoyong,
dan beíkebinekaan global.
“
4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
5. Untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, dikeluarkan kebijakan Merdeka
Belajar bagi tercapainya pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia
Pendidikan Beíkualitas
Memastikan peseíta didik
mengalami kemajuan belajaí
sehingga lebih kompeten dan
beíkaíakteí
Bagi Seluíuh Rakyat
Indonesia
Memastikan bahwa kelompok-
kelompok yang teímaíginalkan
(sulit mendapat akses
pendidikan) dibantu untuk
mendapatkan akses pendidikan
yg beíkualitas.
Ïokus pada
pengembangan
kompetensi dasaí dan
kaíakteí
Inteívensi asimetíis
beífokus pada
penguatan kelompok
teímaíjinalkan
5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
6. Berbagai kebijakan Merdeka Belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan
bagi seluruh masyarakatIndonesiasudah diluncurkan
Píogíam Oíganisasi
Penggeíak
Guíu
Penggeíak
Penggantian UN
Penyesuaian Kebijakan
Dana
BOS
Píogíam Sekolah
Penggeíak
SMK Pusat Keunggulan
Peíluasan Píogíam
Beasiswa Lembaga
Pengelola Pendidikan
Sekolah Aman Beíbelanja
dengan SIPLah
Akseleíasi dan Pendanaan
Satuan Pendidikan ľahun
2022
Kuíikulum Meídeka dan
Platfoím Meídeka Belajaí
MB 1
MB 3
MB 4
Rapor Pendidikan
6
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Indonesia
MB 7
MB 8
MB 10
MB 16
MB 19
MB 15
MB 12
MB 5
7. Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data adalah bagian dari Merdeka
Belajar untuk memastikan pendidikan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia
MERDEKA BELAJAR
Pendidikan Beíkualitas bagi Seluíuh Rakyat Indonesia
Keluarga
Guí
u
Institusi
Pendidika
n
Dunia
Usaha/Industí
i
Masyaíakat
“Sekolahkan Anak
Indonesia”
Angka Paítisipasi ľinggi
>95% di seluíuh jenjang pendidikan dasaí
dan menengah; >70% pada jenjang
pendidikan tinggi
“Doíong Pembelajaían
Siswa”
Hasil Belajaí Beíkualitas
Memiliki pengetahuan dan keteíampilan
yang íelevan, hasil penelitian beíkualitas
tinggi, dan >90% tingkat penempatan keíja
“ľidak Ada Anak yang
ľeítinggal”
Distíibusi yang meíata
Baik secaía geogíafis maupun status sosial
ekonomi
Rapoí Pendidikan Peíencanaan Beíbasis Data
7
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
8. Proses perencanaan sebagai kegiatan
bermakna yang berorientasi pada
peningkatan mutu pendidikan
Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data memperbaiki permasalahan
peningkatan mutu pendidikan dengan lebih sederhana dan bermakna
Berbagai sumber dan melakukan
pengisian borang berkali-kali
Hasilnya evaluasi yang beragam
Mengukur beragam hal
Hanya AN dan Dapodik serta tidak
ada pengisian borang-borang
tambahan lagi
Evaluasi hanya satu
Mengukur hal yang kunci:
Mutu hasil belajar
dan layanan pendidikan
Dahulu Sekarang
Perencanaan hanya sebatas
pemenuhan dokumen administrasi
8
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Perencanaan berbasis data adalah sebuah perubahan kebiasaan untuk mendorong
satuan pendidikan dan dinas pendidikan menyusun kegiatan peningkatan capaian
pembelajaran berdasarkan fakta
9
1. Mengidentifikasi
masalah berdasarkan
indikator yang
ditampilkan di dalam
Rapor Pendidikan
3. Melakukan
pembenahan melalui
perumusan kegiatan
dalam bentuk rencana
kegiatan dan anggaran
satuan pendidikan (BOS
dan BOP) dan daerah
(APBD)
2. Melakukan refleksi
capaian, pemerataan,
dan proses
pembelajaran di
satuan pendidikan
dan daerah masing-
masing
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10
Perencanaanberbasis data adalah prosesyangberkelanjutan dan terintegrasi
dalamsiklus perencanaansatuanpendidikan
Langkah 1
Analisis Píofil
Pendidikan
Langkah 2
Analisis Akaí
Masalah
Langkah 3
Peíumusan
Píogíam dan
Kegiatan
Langkah 6
Monitoíing dan
Evaluasi
Langkah 5
Pelaksanaan
Kegiatan
Langkah 4
Memasukkan dalam
dokumen peíencanaan
dan anggaían
RKJM
Peíencanaan Jangka
Menengah
RKľ
Peíencanaan ľahunan
RKAS
Dokumen Anggaían
RKJM: Rencana Kerja Jangka Menengah
RKT: Rencana Kerja Tahunan
RKAS: Rencana Kerja Anggaran Sekolah
11. Perencanaanberbasis data dilakukan di tingkat pemerintah daerah dan
satuanpendidikan
Perencanaan Satuan Pendidikan
● Pendidikan Usia Dini
● Pendidikan Dasar Menengah
11
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
12. Kemendikbudristek akan memfasilitasi satuan pendidikan dan pemerintah
daerah untuk melakukan perencanaan berbasis data
2. Dukungan materi untuk
belajar mandiri
disiapkan sehingga
pemerintah daerah dan
satuan pendidikan
dapat mendalami
materi perencanaan
berbasis data
3. Pusat Bantuan disiapkan
untuk menjawab semua
pertanyaan terkait rapor
pendidikan dan
perencanaan berbasis
data, serta menerima
masukan untuk perbaikan
1. Bimbingan teknis dan
pendampingan
perencanaan berbasis
data akan dilakukan mulai
bulan Mei hingga sepanjang
tahun 2022 bekerjasama
dengan berbagai pemangku
kepentingan
12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
13. Bab 2: Profil Pendidikan dan Platform Rapor Pendidikan
Dalam sesi ini dihaíapkan peseíta dapat:
Memahami definisi, keíangka, dan stíuktuí Píofil
Pendidikan
Memahami indikatoí dalam Píofil
Pendidikan
Mampu mengakses dan menggunakan platfoím Rapoí
Pendidikan
13
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
01
02
03
14. Definisi Profil Pendidikan, Rapor Pendidikan, dan Platform Rapor Pendidikan
laporan komprehensif mengenai layanan pendidikan sebagai hasil dari
Evaluasi Sistem Pendidikan yang digunakan sebagai landasan untuk
peningkatan mutu layanan pendidikan dan penetapan Rapor Pendidikan
Píofil
Pendidikan
indikator terpilih dari Profil Pendidikan yang merefleksikan prioritas
Kemendikbudristek yang digunakan untuk menilai kinerja daerah dan
satuan pendidikan. Rapor Pendidikan diperoleh dari perbandingan nilai
indikator antar tahun (akan ditampilkan mulai tahun 2023).
Rapoí
Pendidikan
aplikasi beíbasis web yang menampilkan infoímasi Píofil Pendidikan dan
Rapoí Pendidikan. Platfoím Rapoí Pendidikan dapat diakses oleh
pengguna yang memiliki akun belajaí sesuai dengan kewenangannya.
Platfoím
Rapoí
Pendidikan
14
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
15. Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data adalah alat bantu bagi satuan
pendidikan dan dinas pendidikan untuk terus bersama memperbaiki kualitas layanan
pendidikan
Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data
adalah perangkat dan cara untuk
Mengidentifikasi akar permasalahan
Refleksi capaian pendidikan sejauh ini
Didiskusikan secara konstruktif
dengan berbagai pemangku
kepentingan pendidikan untuk
membenahi mutu pendidikan
Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasisdata
bukanlah perangkat dan cara untuk
Menghukum dan mencari siapa yang salah
Memeringkatkan satuan dan daerah
Membanding-bandingkan pencapaian
Menjadi tambahan beban dokumen
administrasi yang tidak bermakna
15
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 16
Dasar Hukum perencanaan berbasis data diatur dalam PP No. 57 tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Permendikbudristek No. 09 tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem
Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Pasal 26
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah dimanfaatkan oleh Pemerintah
Daerah sebagai bahan untuk melakukan penyesuaian kebijakan dan perencanaan program
dalam rangka peningkatan akses, mutu, relevansi, dan tata kelola penyelenggaraan
pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 28
Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dimanfaatkan oleh Satuan Pendidikan untuk:
● mengidentifikasi masalah pendidikan yang perlu mendapatkan prioritas
berdasarkan indikator dalam profil Satuan Pendidikan atau profil program
pendidikan kesetaraan;
● mendalami hasil identifikasi masalah pendidikan untuk menemukan akar
masalah dan merumuskan langkah perbaikan; dan
● melakukan perencanaan program untuk mengatasi akar masalah
Pasal 48
3. Evaluasi sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan terhadap: a.
pendidikan anak usia dini; dan b. pendidikan dasar dan
menengah.
4. Evaluasi sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk perluasan
akses dan peningkatan mutu layanan Pendidikan daerah
sesuai kebutuhan Satuan Pendidikan dan program Pendidikan.
PP No 57 Tahun 2021 Permendikbudristek No 09 tahun 2022
Pasal 28
● Perencanaan kegiatan Pendidikan bertujuan untuk peningkatan
kualitas proses dan hasil belajar secara berkelanjutan
berdasarkan evaluasi diri Satuan Pendidikan.
● Perencanaan kegiatan Pendidikan dituangkan dalam rencana
kerja jangka pendek dan rencana kerja jangka menengah.
Pasal 24
● Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan profil
pendidikan daerah.
● Evaluasi sistem pendidikan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan terhadap:
a. Pendidikan Anak Usia Dini; dan
b. Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
17. Bentuk Evaluasi
Asesmen Nasional
(AKM, Suívei Kaíakteí, &
Suívei Lingkungan Belajaí)
Sumbeí Data
Profil Pendidikan merupakanlaporan komprehensif tentang layanan
pendidikan PAUD Dikdasmenberdasarkanhasil evaluasisistem pendidikan
Dapodik
Data Pendidikan Kemenag
Platfoím Digital
Guíu dan Kepala
Sekolah
ľíaceí Sīudy SMK
Data GľK
BPS, dll.
Lapoían Evaluasi
Platfoím Rapoí Pendidikan
PROÏIL
Píofil Satuan
Pendidikan Píofil
Pendidikan Daeíah
(isi kompíehensif, beísifat diagnostik)
RAPOR
Rapoí Satuan
Pendidikan Rapoí
Pendidikan Daeíah
(bagian daíi indikatoí Píofil Pendidikan)
Evaluasi Diíi Inteínal
Evaluasi Diíi Satuan Pendidikan
(mandiíi, bagian siklus peíencanaan)
Evaluasi Diíi Pemda
(mandiíi, bagian siklus peíencanaan)
Evaluasi Eksteínal
Evaluasi Pendidikan Daeíah
(íe)akíeditasi Sekolah
oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah
dengan kíiteíia teítentu)
Insentif Kineíja Sekolah
daíi Kemendikbud
RKľ
S
RKP
D
SPM
Akíed
i
tasi
17
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
19. Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan
sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya
Standar Kompetensi Lulusan
1 Standar Isi
Standar Proses
Standar Penilaian
Standar Pengelolaan
2
3
4
5
Standar GTK
Standar Pembiayaan
Standar Sarpras
6
7
8
A. Mutu dan relevansi hasil
belajar peserta didik
B. Pemerataan pendidikan
yang bermutu
D. Mutu dan relevansi
pembelajaran
C. Kompetensi dan kinerja GTK
E. Pengelolaan satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan
akuntabel
Rapor Pendidikan terdiri dari indikator-indikator yang merefleksikan delapan Standar Nasional Pendidikan
dan mencakup area yang berkaitan dengan input, proses, dan output pembelajaran
8 Standar Nasional Pendidikan
Ouīpuī Píoses Inpuī
19
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
20. Setiap dimensi terdiri dari indikator yangtersusun dalam beberapa tingkatan
Dimensi
20
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Indikato
í Level
1
Indikato
í Level
2
Indikato
í Level
3
ľiap dimensi teídiíi daíi bebeíapa indikatoí level 1. Indikatoí level 1 teídiíi daíi bebeíapa indikatoí level 2, dan
indikatoí level 2 teídiíi daíi bebeíapa indikatoí level 3. Bebeíapa indikatoí level 2 tidak memiliki indikatoí level
3, dan bebeíapa indikatoí level 1 tidak memiliki indikatoí level 2.
21. Struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah danSMK
21
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kualitas Capaian Pembelajaían Siswa
Kualitas Píoses
Belajaí Siswa
Kualitas Sumbeí Daya Manusia dan
Sekolah
Mutu dan íelevansi
hasil belajaí muíid
Pemeíataan
pendidikan yang
beímutu
Mutu dan íelevansi
pembelajaían
Kompetensi dan
kineíja PľK
Pengelolaan sekolah
yang paítisipatif,
tíanspaían, dan
akuntabel
Píoses Input
Output
Dimensi
A
Dimensi
B
Dimensi
D
Dimensi
C
Dimensi
E
22. Indikator DASMEN
Dimensi
Hasil Belajaí
A. Mutu dan Relevansi Kemampuan liteíasi
Indikatoí Level 1
Pemeíataan
Pendidikan Yang
Beímutu
B.
Kemampuan numeíasi
Indeks Kaíakteí
Penyeíapan Lulusan SMK
Pendapatan Lulusan SMK
Kompetensi Lulusan SMK
Kesenjangan liteíasi
Kesenjangan numeíasi
APS SD/MI/Paket A/SDLB
APK SMP/MľS/Paket B/SMPLB
Kesenjangan kaíakteí
APK SD/MI/Paket A/SDLB
APS SMP/MľS/Paket B/SMPLB
APK SMA/K/MA/Paket
C/SMALB
APS SMA/K/MA/Paket
C/SMALB
Output
Hanya ada di level
daerah
Di level daerah dan
satuan pendidikan 22
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
23. Dimensi
Pembelajaían
D. Mutu dan Relevansi
Kualitas pembelajaían
Indikatoí Level 1
Refleksi dan peíbaikan pembelajaían oleh guíu
Iklim inklusivitas
Kesenjangan Iklim inklusivitas
Kepemimpinan instíuksional
Iklim keamanan sekolah
Kesenjangan fasilitas sekolah antaí wilayah
Kesenjangan kebeísihan sekolah (teímasuk sanitasi)
antaí wilayah
Kesenjangan iklim keamanan sekolah
Iklim kesetaíaan gendeí
Kesenjangan bahan dan fasilitas belajaí liteíasi
Kesenjangan akses dan fasilitas belajaí daíing
Kesenjangan Iklim kesetaíaan gendeí Pemanfaatan ľIK untuk pembelajaían
Iklim kebinekaan Link and match dengan Dunia Keíja
Kesenjangan Iklim kebinekaan
Indikator DASMEN
Píoses
Hanya ada di level
daerah
Di level daerah dan
satuan pendidikan 23
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
24. Dimensi
Kompetensi dan
Kineíja GľK
Píopoísi GľK beíseítifikat
C.
Indikatoí Level 1
Píopoísi GľK penggeíak
Pengelolaan sekolah
yang Paítisipatif,
ľíanspaían, dan
Akuntabel
E.
Kehadiían guíu di kelas
Indeks distíibusi guíu
Pengalaman pelatihan guíu
Kualitas GľK penggeíak
Pemenuhan Kebutuhan Guíu
Píopoísi GľK di SMK yang beíseítifikat kompetensi
Nilai UKG
Paítisipasi waíga sekolah Pemanfaatan ľIK untuk pengelolaan anggaían
Píopoísi pemanfaatan sumbeí daya sekolah untuk
peningkatan mutu
Píopoísi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Indikator DASMEN
Input
Hanya ada di level
daerah
Di level daerah dan
satuan pendidikan 24
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
25. Permasalahanyangterjadi di suatu indikator dapat dicari akar masalahnya
dari indikator yanglain
Kualitas Píoses
Pembelajaían
(dimensi D)
● Beípusat pada peseíta didik
● Suasana kelas kondusif
untuk pembelajaían
● Peneíapan disiplin positif
● Peseíta didik meíasa kompeten dan
dihaígai sebagai bagian daíi kelas
● Mendukung siswa membangun
pemahaman baíu
Lingkungan Belajaí
(dimensi D)
●Peseíta didik meíasa aman dan
nyaman (secaía fisik dan psikologis)
● Satuan pendidikan meneíima
peíbedaan dan kebeíagaman
●Memiliki kompetensi liteíasi,
numeíasi, dan kaíakteí
melebihi level yang dihaíapkan
●Hasil belajaí meíata untuk
semua kelompok gendeí, sosial
ekonomi
Hasil belajaí muíid
(dimensi A dan B)
● Seluíuh GľK beíseítifikat
pendidik
● Guíu mengikuti pelatihan sesuai
kebutuhan
● Melakukan pengimbasan
Kompetensi guíu dan
kepala sekolah
(dimensi C)
ľata kelola dan peíbaikan
pembelajaían
(dimensi E)
● Menyusun peíencanaan,
anggaían, dan kebijakan beíbasis
data
● Pelibatan masyaíakat dalam
peíbaikan pengelolaan satuan
pendidikan
25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
26. Struktur Profil Pendidikan PAUD
26
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
ľingkat Capaian
Peíkembangan Anak
Kualitas Lingkungan Belajaí
PAUD (ľíansfoímasi Sekolah:
PAUD Beíkualitas)
Pemeíataan Akses
dan Kualitas
Layanan PAUD
Jumlah, Distíibusi
dan Kompetensi PľK
Outcome Output Píoses Input
Capaian
Peíkembangan Anak
Pemeíataan Akses
ke Layanan
Beíkualitas
Kualitas Píoses
Pembelajaían
Kualitas Pengelolaan
Satuan
Keteísediaan,
Kompetensi, dan
Kineíja PľK
Dimensi A Dimensi B Dimensi D Dimensi E Dimensi C
Catatan untuk peíencanaan tahun 2022:
➔ Indikatoí dalam dimensi A (Capaian Peíkembangan Anak) belum ada di tahun 2022. Kemendikbudíistek mengikuti mekanisme
pengukuían yang disepakati lintas sektoí
➔ Satuan PAUD menggunakan indikatoí dalam dimensi D dan E untuk píoses peíencanaan. Indikatoí dalam dimensi C belum teísedia untuk
satuan PAUD di tahun 2022.
➔ Pemeíintah daeíah menggunakan indikatoí dalam dimensi B dan C untuk píoses peíencanaannya. Indikatoí D dan E belum teísedia
untuk pemeíintah daeíah.
27. Dimensi
Pemeíataan ke
Akses yang
beíkualitas
Angka Kesiapan Sekolah
B.
Indikatoí Level 1
Angka Paítisipasi Kasaí (3-6)
Kesenjangan akses PAUD
beídasaíkan kelompok gendeí
Kesenjangan akses PAUD dalam distíibusi 1
Desa 1
PAUD
Angka Partisipasi Murni (3-6)
Angka Partisipasi Murni di PAUD Negeri (3-6)
Peítumbuhan Píopoísi Jumlah Satuan PAUD
ľeíakíeditasi B
Pemeíataan Akses Anak Usia 3-6 ľahun di
Satuan yang ľeíakíeditasi
Kesenjangan akses anak usia dini ke
pendidikan beídasaíkan status sosial ekonomi
(APS 5-6)
Indikator PAUD
Output
Belum tersedia
Di level daerah dan
satuan pendidikan
Hanya ada di level
daerah 27
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
28. Dimensi
Keteísediaan,
Kompetensi, dan
Kineíja PľK
Peítumbuhan píopoísi guíu PAUD dengan
kualifikasi S1/D4
C.
Indikatoí Level 1
Píopoísi pendidik beíijazah minimal S1/D4
Standaí kompetensi pendidik
Píopoísi GľK Penggeíak
Píopoísi Kepala Satuan beíijazah minimal
S1/D4
Píopoísi PľK beíseítifikat daíi PPG
Kualitas Guíu
Penggeíak
Indeks Distíibusi Guíu
Seítifikasi diklat beíjenjang Kementeíian
Píopoísi PľK dalam diklat teknis
Keteísediaan jumlah pengawas
Pemenuhan kebutuhan guíu
Indikator PAUD
Input
Belum tersedia
Di level daerah dan
satuan pendidikan
Hanya ada di level
daerah 28
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
29. Dimensi
Pembelajaían
D. Kualitas Píoses
Peíencanaan untuk píoses pembelajaían yang
efektif
Indikatoí Level 1
Pendekatan pembelajaían yang sesuai untuk anak
usia dini
Kualitas Pengelolaan
Satuan
E.
Muatan pengembangan yang sesuai kuíikulum
Asesmen yang meningkatkan kualitas
pembelajaían
Indeks keteísediaan saíana píasaíana esensial
Indeks iklim keamanan dan keselamatan sekolah
Indeks kemitíaan dengan oíang tua/wali untuk
kesinambungan stimulasi di satuan dan di íumah
Indeks layanan holistik integíatif
Indeks iklim inklusivitas sekolah
Indeks íefleksi dan peíbaikan pembelajaían oleh
pendidik
Indeks kapasitas peíencanaan
Indeks akuntabilitas pembiayaan
Indeks kepemimpinan dan kebijakan satuan yang
mendukung íefleksi dan peíbaikan layanan
Pemanfaatan sumbeí daya satuan
Indikator PAUD
Píoses
Belum tersedia
Di level daerah dan
satuan pendidikan
Hanya ada di level
daerah 29
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
30. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 30
Indikator dimensi D dan E sebagai Transformasi Sekolah menuju PAUD Berkualitas
Daeíah dan satuan dapat menggunakan indikatoí di dalam píofil pendidikan agaí dapat memahami kegiatan dan layanan apa saja yang peílu
ada di satuan PAUD, seíta meíancang pendampingan yang dipeílukan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
INPUľ PROSES
Dimensi C Dimensi D Dimensi E
Pendidik dan
tenaga
kependidikan
adalah
fondasi daíi
PAUD
Beíkualitas.
Kapasitas dan
kesejahteíaan
PľK peílu
menjadi
peíhatian agaí
keempat
elemen ini
teíwujud
KUALIľAS
PROSES
PEMBELAJARA
N
● Peíencanaan pembelajaían
yang efektif.
● Pendekatan pembelajaían
membeíikan pengalaman
menyenangkan, dan
beípusat pada anak, sesuai
untuk anak usia dini.
● Muatan pengembangan
yang selaías dengan
kuíikulum, menguatkan
aspek peíkembangan,
kontekstual dan beímakna.
● Asesmen yang
meningkatkan kualitas
pembelajaían.
KEMIľRAAN
DENGAN
ORANG ľUA
DUKUNGAN PEMENUHAN
LAYANAN ESENSIAL AUD
DI LUAR PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN
DAN
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA
● Adanya inteíaksi teíencana
dengan oíang tua/wali untuk
membangun
kesinambungan stimulasi
daíi PAUD dan di íumah
(wadah komunikasi, kelas
oíang tua, komite, kegiatan
yang melibatkan oíang tua,
dst).
● Penguatan peían dan
kapasitas oíang tua/wali
sebagai mitía pengajaí dan
sumbeí belajaí.
● Pemantauan tumbuh kembang
anak (DDľK/KPSP/KMS/KIA)
● Beíkooídinasi dengan unit lain
teíkait pemenuhan gizi dan
kesehatan
● Kelas oíang tua, wahana untuk
beíbagi infoímasi mengenai
kebutuhan esensial anak
(inteívensi gizi-sensitif).
● Meneíapkan PHBS melalui
pembiasaan.
● Kepemilikan fasilitas sanitasi
dan aií beísih (minimal,
menggunakan mateíial
sedeíhana dan ada aií mengalií)
● Membeíikan PMľ dan/atau
makanan beígizi secaía beíkala
(minimal 3 bulan sekali)
● Memantau kepemilikan
identitas (NIK) peseíta didik.
● Mampu menghadiíkan:
● Saípías Esensial yang
beífokus pada keamanan
peseíta didik dan
esensial untuk
mendukung kualitas
layanan.
● Iklim aman (fisik-psikis)
● Iklim inklusif
● Iklim Paítisipatif
(tíisentía)
● Pengelolaan sumbeí
daya melalui
peíencanaan beíbasis
data
● Refleksi dan peíbaikan
pembelajaían oleh guíu
32. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
Mengakses
Beranda
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Kompetensi
& Kinerja GTK
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Unduh Excel
Data / Report
1Kunjungi
Laman
Rapor
Pendidikan
2 3 4 5 6 7
Masuk
menggunakan
akun belajar.id
1
33. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
Mengakses
Beranda
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Kompetensi
& Kinerja GTK
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Unduh Excel
Data / Report
1Kunjungi
Laman
Rapor
Pendidikan
2 3 4 5 6 7
Masuk
menggunakan
akun belajar.id
2
34. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
Visit Website
Mengakses
Beranda
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Kompetensi
& Kinerja GTK
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Unduh Excel
Data / Report
1 2 3 4 5 6 7
Login
menggunakan
akun belajar.id
3
35. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
Visit Website
Mengakses
Beranda
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Kompetensi
& Kinerja GTK
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Unduh Excel
Data / Report
1 2 3 4 5 6 7
Login
menggunakan
akun belajar.id
4
36. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
Visit Website
Mengakses
Beranda
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Kompetensi
& Kinerja GTK
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Unduh Excel
Data / Report
1 2 3 4 5 6 7
Login
menggunakan
akun belajar.id
5
37. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
Visit Website
Mengakses
Beranda
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Kompetensi
& Kinerja GTK
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Unduh Excel
Data / Report
1 2 3 4 5 6 7
Login
menggunakan
akun belajar.id
6
38. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
Visit Website
Mengakses
Beranda
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Kompetensi
& Kinerja GTK
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Unduh Excel
Data / Report
1 2 3 4 5 6 7
Login
menggunakan
akun belajar.id
7
39. Bab 3: Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
Dalam sesi ini dihaíapkan peseíta dapat:
Mengidentifikasi masalah dan akaí masalah beídasaíkan Píofil
Pendidikan
Menetapkan solusi penyelesaian akaí
masalah
Memasukkan solusi dalam dokumen peíencanaan dan
anggaían
39
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
01
02
03
40. Peíencanaan beíbasis data membantu satuan pendidikan dan daeíah untuk
melakukan peíubahan beímakna dalam perumusan kegiatan dan anggaran
bagi peningkatan mutu pendidikan
03
05
04
01 Menggunakan data daíi Rapoí Pendidikan yang teíintegíasi, kompíehensif,
dan objektif
Alat ukuí yang beíoíientasi pada mutu dan pemeíataan hasil belajaí
(output).
Melibatkan pemangku kepentingan secara aktif dalam proses
perencanaan
Pendampingan yang menyeluíuh dan beíkelanjutan
Monitoíing dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang teíus meneíus
02 Melakukan íefleksi diíi dan peíbaikan beíkelanjutan daíi tahun ke tahun
40
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
41. 03
05
04
01 Satuan pendidikan membaca Rapoí Pendidikan untuk mengidentifikasi kondisi
dan tantangan yang dihadapi
Alat ukuí yang beíoíientasi pada mutu dan pemeíataan hasil belajaí
(output).
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah menentukan píogíam
dan kegiatan untuk menyelesaikan akaí masalah, menetapkan taíget capaian,
dan memasukkannya di dalam dokumen peíencanaan.
Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melaksanakan píogíam
dan kegiatan yang sudah diíencanakan
Kepala sekolah melakukan monitoíing dan evaluasi untuk melihat
keteílaksanaan kegiatan dan melihat peíubahan capaian di Rapoí Pendidikan
di tahun beíikutnya
02 Kepala sekolah dan pemangku kepentingan di sekolah melakukan íefleksi diíi
untuk menemukan akaí peímasalahan daíi tantangan yang dihadapi
ľahapan pelaksanaan Peíencanaan Beíbasis Data disusun agaí satuan pendidikan
dapat mengidentifikasi, meíefleksikan, dan membenahi kondisi satuan pendidikan
menggunakan data yang teísedia di Rapoí Pendidikan
41
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
42. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
Perencanaan Berbasis Data
Pendidikan Dasar dan
Menengah (SD, SMP, SMA,
SMK, SLB)
PERENCANAAN BERBASIS DATA
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
(SD, SMP, SMA, SMK, SLB)
43. Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen
ľahapa
n
ľahapan:
● Mengunduh data daíi
platfoím Rapoí
Pendidikan
● Meíujuk kepada daftaí
indikatoí píioíitas
● Menetapkan indikatoí
íapoí sebagai masalah
yang akan diinteívensi.
ľahapan:
● Daíi masalah yang
akan diinteívensi,
dilakukan analisis
untuk mencaíi
akaí masalah
ľahapan:
● Membuat píogíam
dan kegiatan sebagai
solusi untuk setiap
akaí masalah yang
ditetapkan
Kegiata
n
ľahapan:
● Menetapkan daftaí
kegiatan yang akan
dimasukkan dalam RKAS
● Menetapkan baíang dan
jasa yang akan dibelanjakan
(teímasuk haíga satuan)
● Memasukkan kegiatan dan
anggaían dalam ARKAS
Memilih dan menetapkan
Masalah
Meíumuskan akaí
masalah
Menentukan píogíam
dan kegiatan
Rencana Keíja ľahunan
Rencana Kegiatan dan
Anggaían Sekolah
(RKAS)
Identifikasi Refleksi Benahi
Memasukkan dalam dokumen
RKAS
RKAS
Dokume
n
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 43
44. Identifikasi: Memilih dan Menetapkan Masalah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 44
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan.
2. Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang masih bermasalah.
3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi satuan pendidikan sebagai fokus
untuk meningkatkan kualitas layanan sebagai indikator yang perlu diprioritaskan. .
4. Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator yang bermasalah.
No Indikator Rapor yang
bermasalah
Menu Prioritas Indikator yang akan
diintervensi
1 Tuliskan hasil pemetaan
indikator yang dianggap masih
perlu ditingkatkan dari capaian
rapor pendidikan
Tuliskan seluruh daftar
indikator prioritas yang
ditetapkan oleh
Kemdikbudristek
Pilih dan tetapkan indikator
yang akan diintervensi dari
daftar indikator yang perlu
ditingkatkan dan dengan
mempertimbangkan
indikator prioritas
45. Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen
ľahapa
n
ľahapan:
● Mengunduh data daíi
platfoím Rapoí
Pendidikan
● Meíujuk kepada daftaí
indikatoí píioíitas
● Menetapkan indikatoí
íapoí sebagai masalah
yang akan diinteívensi.
ľahapan:
● Daíi masalah yang
akan diinteívensi,
dilakukan analisis
untuk mencaíi
akaí masalah
ľahapan:
● Membuat píogíam
dan kegiatan sebagai
solusi untuk setiap
akaí masalah yang
ditetapkan
Kegiata
n
ľahapan:
● Menetapkan daftaí
kegiatan yang akan
dimasukkan dalam RKAS
● Menetapkan baíang dan
jasa yang akan dibelanjakan
(teímasuk haíga satuan)
● Memasukkan kegiatan dan
anggaían dalam ARKAS
Memilih dan menetapkan
Masalah
Meíumuskan akaí
masalah
Menentukan píogíam
dan kegiatan
Rencana Keíja ľahunan
Rencana Kegiatan dan
Anggaían Sekolah
(RKAS)
Identifikasi Refleksi Benahi
Memasukkan dalam dokumen
RKAS
RKAS
Dokume
n
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 45
46. Identifikasi: Memilih dan Menetapkan Masalah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 46
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan.
2. Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang masih bermasalah.
3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi satuan pendidikan sebagai fokus
untuk meningkatkan kualitas layanan sebagai indikator yang perlu diprioritaskan. .
4. Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator yang bermasalah.
No Indikator Rapor yang
bermasalah
Menu Prioritas Indikator yang akan
diintervensi
1 Tuliskan hasil pemetaan
indikator yang dianggap masih
perlu ditingkatkan dari capaian
rapor pendidikan
Tuliskan seluruh daftar
indikator prioritas yang
ditetapkan oleh
Kemdikbudristek
Pilih dan tetapkan indikator
yang akan diintervensi dari
daftar indikator yang perlu
ditingkatkan dan dengan
mempertimbangkan
indikator prioritas
47. Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 47
No Menu Píioíitas Dasmen Rasionalisasi
1 A.1 Kemampuan Liteíasi Liteíasi dan numeíasi adalah fondasi kemampuan belajaí. Kemampuan liteíasi dan
numeíasi meningkatkan daya saing di eía beíbasis teknologi dan digital teíutama di
kancah inteínasional. Mampu menyaíing infoímasi yang valid dengan hoax yang
beíedaí.
2
A.2 Kemampuan
Numeíasi
3 A.3 Indeks Kaíakteí
Basis untuk tumbuh kembang peseíta didik secaía utuh. ľeídapat koíelasi antaía
kemampuan liteíasi-numeíasi dan kaíakteí peseíta didik.
4
D.4 Iklim Keamanan
Sekolah
ľingkat íasa aman dan kenyamanan peseíta didik di satuan pendidikan dalam hal
peíasaan aman, peíundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan naíkoba di
lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan beídampak pada kualitas
pembelajaían.
5 D. Iklim Kebinekaan
ľoleíansi, peíasaan diteíima atas peíbedaan yang ada meíupakan salah satu faktoí
pendukung iklim pembelajaían.
48. Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 48
No Menu Píioíitas Dasmen Rasionalisasi
1 A.1 Kemampuan Liteíasi Liteíasi dan numeíasi adalah fondasi kemampuan belajaí. Kemampuan liteíasi dan
numeíasi meningkatkan daya saing di eía beíbasis teknologi dan digital teíutama di
kancah inteínasional. Mampu menyaíing infoímasi yang valid dengan hoax yang
beíedaí.
2
A.2 Kemampuan
Numeíasi
3 A.3 Indeks Kaíakteí
Basis untuk tumbuh kembang peseíta didik secaía utuh. ľeídapat koíelasi antaía
kemampuan liteíasi-numeíasi dan kaíakteí peseíta didik.
4
D.4 Iklim Keamanan
Sekolah
ľingkat íasa aman dan kenyamanan peseíta didik di satuan pendidikan dalam hal
peíasaan aman, peíundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan naíkoba di
lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan beídampak pada kualitas
pembelajaían.
5 D. Iklim Kebinekaan
ľoleíansi, peíasaan diteíima atas peíbedaan yang ada meíupakan salah satu faktoí
pendukung iklim pembelajaían.
49. Refleksi: Merumuskan Akar Masalah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 49
Peímasalahan Akaí Masalah
Pilih indikator yang sudah ditetapkan di tahap
identifikasi sebagai masalah yang akan
diintervensi
● Pilih indikator level 2 yang berkontribusi
pada masalah di indikator level 1
● Pilih indikator yang berpotensi sebagai
penyebab masalah dari dimensi yang lain
1. Daíi masalah yang akan diinteívensi, caíi akaí masalah daíi setiap masalah yang dipilih. Metode peíumusan akaí
masalah dapat dilakukan dengan caía yang beíagam daíi yang paling sedeíhana sampai penggunaan analisis data
yang kompleks.
2. Akaí masalah daíi indikatoí level 1 dapat ditemukan daíi indikatoí level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya: masalah
daíi Indikatoí A.1 dapat ditemukan daíi indikatoí A.1.1 dan daíi dimensi D (píoses) dan dimensi C dan E (Input)
50. Benahi: Menentukan programdan kegiatan
masalah yang teíidentifikasi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 50
1. Daíi akaí masalah yang sudah diíumuskan, tentukan píogíam dan kegiatan untuk menyelesaikan akaí
2. Penentuan píogíam dan kegiatan dapat meíujuk pada contoh píogíam dan kegiatan yang diíumuskan oleh
Kemdikbudíistek (ada di papaían ini)
No Akar Masalah Program dan Kegiatan
1 Pilih akar masalah dari tahap refleksi Tentukan program dan kegiatan untuk
menyelesaikan akar masalah
51. Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen
ľahapa
n
ľahapan:
● Mengunduh data daíi
platfoím Rapoí
Pendidikan
● Meíujuk kepada daftaí
indikatoí píioíitas
● Menetapkan indikatoí
íapoí sebagai masalah
yang akan diinteívensi.
ľahapan:
● Daíi masalah yang
akan diinteívensi,
dilakukan analisis
untuk mencaíi
akaí masalah
ľahapan:
● Membuat píogíam
dan kegiatan sebagai
solusi untuk setiap
akaí masalah yang
ditetapkan
Kegiata
n
ľahapan:
● Menetapkan daftaí
kegiatan yang akan
dimasukkan dalam RKAS
● Menetapkan baíang dan
jasa yang akan dibelanjakan
(teímasuk haíga satuan)
● Memasukkan kegiatan dan
anggaían dalam ARKAS
Memilih dan menetapkan
Masalah
Meíumuskan akaí
masalah
Menentukan píogíam
dan kegiatan
Rencana Keíja ľahunan
Rencana Kegiatan dan
Anggaían Sekolah
(RKAS)
Identifikasi Refleksi Benahi
Memasukkan dalam dokumen
RKAS
RKAS
Dokume
n
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 51
52. Identifikasi: Memilih dan Menetapkan Masalah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 52
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan.
2. Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang masih bermasalah.
3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi satuan pendidikan sebagai fokus
untuk meningkatkan kualitas layanan sebagai indikator yang perlu diprioritaskan. .
4. Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator yang bermasalah.
No Indikator Rapor yang
bermasalah
Menu Prioritas Indikator yang akan
diintervensi
1 Tuliskan hasil pemetaan
indikator yang dianggap masih
perlu ditingkatkan dari capaian
rapor pendidikan
Tuliskan seluruh daftar
indikator prioritas yang
ditetapkan oleh
Kemdikbudristek
Pilih dan tetapkan indikator
yang akan diintervensi dari
daftar indikator yang perlu
ditingkatkan dan dengan
mempertimbangkan
indikator prioritas
53. Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 53
No Menu Píioíitas Dasmen Rasionalisasi
1 A.1 Kemampuan Liteíasi Liteíasi dan numeíasi adalah fondasi kemampuan belajaí. Kemampuan liteíasi dan
numeíasi meningkatkan daya saing di eía beíbasis teknologi dan digital teíutama di
kancah inteínasional. Mampu menyaíing infoímasi yang valid dengan hoax yang
beíedaí.
2
A.2 Kemampuan
Numeíasi
3 A.3 Indeks Kaíakteí
Basis untuk tumbuh kembang peseíta didik secaía utuh. ľeídapat koíelasi antaía
kemampuan liteíasi-numeíasi dan kaíakteí peseíta didik.
4
D.4 Iklim Keamanan
Sekolah
ľingkat íasa aman dan kenyamanan peseíta didik di satuan pendidikan dalam hal
peíasaan aman, peíundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan naíkoba di
lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan beídampak pada kualitas
pembelajaían.
5 D. Iklim Kebinekaan
ľoleíansi, peíasaan diteíima atas peíbedaan yang ada meíupakan salah satu faktoí
pendukung iklim pembelajaían.
54. Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 54
No Menu Píioíitas Dasmen Rasionalisasi
1 A.1 Kemampuan Liteíasi Liteíasi dan numeíasi adalah fondasi kemampuan belajaí. Kemampuan liteíasi dan
numeíasi meningkatkan daya saing di eía beíbasis teknologi dan digital teíutama di
kancah inteínasional. Mampu menyaíing infoímasi yang valid dengan hoax yang
beíedaí.
2
A.2 Kemampuan
Numeíasi
3 A.3 Indeks Kaíakteí
Basis untuk tumbuh kembang peseíta didik secaía utuh. ľeídapat koíelasi antaía
kemampuan liteíasi-numeíasi dan kaíakteí peseíta didik.
4
D.4 Iklim Keamanan
Sekolah
ľingkat íasa aman dan kenyamanan peseíta didik di satuan pendidikan dalam hal
peíasaan aman, peíundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan naíkoba di
lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan beídampak pada kualitas
pembelajaían.
5 D. Iklim Kebinekaan
ľoleíansi, peíasaan diteíima atas peíbedaan yang ada meíupakan salah satu faktoí
pendukung iklim pembelajaían.
55. Refleksi: Merumuskan Akar Masalah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 55
Peímasalahan Akaí Masalah
Pilih indikator yang sudah ditetapkan di tahap
identifikasi sebagai masalah yang akan
diintervensi
● Pilih indikator level 2 yang berkontribusi
pada masalah di indikator level 1
● Pilih indikator yang berpotensi sebagai
penyebab masalah dari dimensi yang lain
1. Daíi masalah yang akan diinteívensi, caíi akaí masalah daíi setiap masalah yang dipilih. Metode peíumusan akaí
masalah dapat dilakukan dengan caía yang beíagam daíi yang paling sedeíhana sampai penggunaan analisis data
yang kompleks.
2. Akaí masalah daíi indikatoí level 1 dapat ditemukan daíi indikatoí level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya: masalah
daíi Indikatoí A.1 dapat ditemukan daíi indikatoí A.1.1 dan daíi dimensi D (píoses) dan dimensi C dan E (Input)
56. Benahi: Menentukan programdan kegiatan
masalah yang teíidentifikasi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 56
1. Daíi akaí masalah yang sudah diíumuskan, tentukan píogíam dan kegiatan untuk menyelesaikan akaí
2. Penentuan píogíam dan kegiatan dapat meíujuk pada contoh píogíam dan kegiatan yang diíumuskan oleh
Kemdikbudíistek (ada di papaían ini)
No Akar Masalah Program dan Kegiatan
1 Pilih akar masalah dari tahap refleksi Tentukan program dan kegiatan untuk
menyelesaikan akar masalah
57. Rencana Kerja Tahunan (RKT):
TahapanIdentifikasi, Refleksi, dan Benahi dalam satu dokumen
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 57
● Foímat RKľ ini adalah bentuk yang lebih sedeíhana daíi foímat RKľ yang ada sebelumnya
● Sedang didiskusikan untuk membuat foímat RKľ digital yang akan ditempatkan di platfoím ARKAS
Identifikasi Refleksi Benahi
No Masalah Akar Masalah Program dan Kegiatan
*Peserta Pelatihan memasukkan hasil tahapan identifikasi, refleksi, dan benahi dalam
format RKT di atas sebagai dokumen perencanaan satuan pendidikan
58. RKAS: memilih kegiatan dalam RKT untukdimasukkan dalam ke dalam format RKAS
Píogía
m
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 58
Sub-
Píogíam
Kegiata
n
Kode
Rekenin
g
Uíaian
Kegiata
n
Volume Satuan
Satuan
biaya
Jumlah
Masukkan
píogíam
(SNP)
Masukkan sub
píogíam
Masukkan
kegiatan yang
beíasal daíi
lembaí keíja 3
Masukkan
kode íeking
dalam
RKAS
Item biaya jumlah Satuan
biaya
íupiah ľotal
1. Satuan pendidikan memilih píogíam dan kegiatan di dalam RKľ yang akan dibiayai pada tahun peíencanaan teísebut
2. Píogíam dan kegiatan teísebut dicaíikan bentuk kegiatannya dalam ARKAS. Jika tidak ditemukan, dapat diusulkan agaí
dimasukkan dalam ARKAS.
3. Kegiatan yang teípilih dimasukkan di foímat RKAS. ľeídapat tiga pilihan foímat RKAS:
a. Jika satuan pendidikan sudah meneíapkan ARKAS, dimasukkan ke dalam aplikasi teísebut
b. Jika satuan pendidikan meneíapkan aplikasi RKAS diluaí ARKAS, maka dapat menggunakan aplikasi yang teísedia
dan dihaíapkan dapat beímigíasi ke ARKAS
c. Jika satuan pendidikan belum menggunakan aplikasi, sekolah dapat menggunakan foímat RKAS manual dan
dihaíapkan dapat beímigíasi ke ARKAS
59. CONTOH
Perumusan identifikasi, refleksi dan benahi
untuk lima indikator prioritas
1. Perumusan berikut dapat digunakan oleh satuan pendidikan sebagai
referensi utama dalam memilih masalah, merumuskan akar masalah dan
menetapkan kegiatan yang akan dilakukan
2. Satuan pendidikan dapat melakukan proses memilih masalah, merumuskan
akar masalah dari hasil analisis rapor pendidikan dan menetapkan kegiatan
sesuai dengan pilihan dan kemampuan masing masing satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 59
60. Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah)
1. Kemampuan liteíasi íendah
2. Kemampuan numeíasi íendah
3. Indeks kaíakteí íendah
Indikatoí Level 2 daíi liteíasi, numeíasi, dan kaíakteí:
● Kemampuan liteíasi íendah teíutama di kompetensi membaca teks infoímasi
(A.1.1) dan teks sastía (A.1.2) masih íendah
● Kemampuan numerasi terutama dalam hal aljabar (A.2.2), geometeri (A.2.3),
serta data dan ketidakpastian (A.2.4) masih rendah
● Indeks karakter terutama di kebinekaan global (A.3.5) dan kemandirian
(A.3.6) masih rendah
Proses Pembelajaran (Dimensi D):
● Kualitas pembelajaían kuíang baik (D.1), dengan manajemen kelas (D.1.1)
dan aktivasi kognitif (D.1.3) sebagai indikatoí dengan nilai paling íendah
● Kemampuan guíu melakukan íefleksi masih íendah (D.2) teíutama íefleksi
tentang pembelajaían (D.2.2)
● Kepemimpinan instruksional (D.3) masih rendah, terutama dalam hal
pengelolaan kurikulum (D.3.2)
D.4 Iklim Keamanan Sekolah masih
íendah
Iklim keamanan sesuai urutan skor tertinggi adalah kekerasan seksual (D.4.5) , hukuman
fisik (D.4.4), perundungan (D.4.3), dan narkoba (D.4.3)
D.8 Iklim Kebhinekaan masih íendah Iklim kebinekaan yang skoínya íendah adalah dukungan atas kesetaraan agama dan
budaya (D.8.3); toleransi agama dan budaya (D.8.1); dan sikap inklusif siswa dan guíu
(D.8.2)
61. Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
1. Kemampuan liteíasi
íendah
2.Kemampuan numeíasi
íendah
3. Indeks kaíakteí íendah
Kemampuan liteíasi íendah
teíutama dalam hal kompetensi
membaca teks infoímasi
(A.1.1) dan teks sastía (A.1.2)
● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi literasi (Benahi 1)
● Penguatan pembelajaían liteíasi dengan
menggunakan modul liteíasi beíbasis tema dan
sumbeí lainnya di luaí platfoím meídeka mengajaí
(Benahi 2)
● Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam
buku dari berbagai sumber dan genre secara rutin
oleh guru dan siswa (Benahi 3)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajaí
untuk peningkatan kompetensi guíu dan kepala
sekolah dengan beíbagi pengetahuan dan diskusi
teíkait liteíasi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaían oleh guíu dan kepala sekolah
untuk mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaían liteíasi dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Peneíapan kuíikulum opeíasional
satuan pendidikan yang teíkait peningkatan liteíasi
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
(contohnya, dengan peneíapan kuíikulum meídeka
atau kuíikulum daíuíat) (Benahi 6)
62. Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
1.Kemampuan liteíasi
íendah
2.Kemampuan numeíasi
íendah
3. Indeks kaíakteí íendah
Kemampuan numerasi terutama
dalam hal aljabar (A.2.2),
geometeri (A.2.3), serta data
dan ketidakpastian (A.2.4)
masih rendah
● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi numerasi (Benahi 1)
● Penguatan pembelajaían numeíasi dengan
menggunakan modul numeíasi beíbasis tema
dan sumbeí lainnya di luaí platfoím meídeka
mengajaí (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajaí untuk peningkatan kompetensi guíu dan
kepala sekolah dengan beíbagi pengetahuan
dan diskusi teíkait numeíasi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaían oleh guíu dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaían numeíasi dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
● Penyusunan dan Peneíapan kuíikulum
opeíasional satuan pendidikan yang teíkait
peningkatan numeíasi sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi
6)
63. Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
1.Kemampuan liteíasi
íendah
2.Kemampuan numeíasi
íendah
3. Indeks kaíakteí íendah
Indeks karakter terutama di
kebinekaan global (A.3.5) dan
kemandirian (A.3.6) masih
rendah
● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi karakter (Benahi 1)
● Penguatan pembelajaían kaíakteí dengan
menggunakan sumbeí lain di luaí platfoím
meídeka mengajaí (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajaí untuk peningkatan kompetensi guíu dan
kepala sekolah dengan beíbagi pengetahuan
dan diskusi teíkait kaíakteí (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaían oleh guíu dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam pembelajaían kaíakteí dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
● Penyusunan dan Peneíapan kuíikulum
opeíasional satuan pendidikan yang teíkait
peningkatan kaíakteí sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah, teíutama teíkait
penguatan píofil pelajaí pancasila (Benahi 6)
64. Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
1.Kemampuan liteíasi
íendah
2.Kemampuan numeíasi
íendah
3. Indeks kaíakteí íendah
Kualitas pembelajaían kuíang
baik (D.1), dengan manajemen
kelas (D.1.1) dan aktivasi
kognitif (D.1.3) sebagai
indikatoí dengan nilai paling
íendah
● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi kualitas pembelajaran. (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajaí untuk peningkatan kompetensi guíu dan
kepala sekolah dengan beíbagi pengetahuan
dan diskusi teíkait kualitas pembelajaían
(Benahi 4)
● Refleksi pembelajaían oleh guíu dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaían dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
65. Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
1.Kemampuan liteíasi
íendah
2.Kemampuan numeíasi
íendah
3. Indeks kaíakteí íendah
Kemampuan guíu melakukan
íefleksi masih íendah (D.2)
teíutama íefleksi tentang
pembelajaían (D.2.2)
● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi refleksi pembelajaran. (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajaí untuk peningkatan kompetensi guíu dan
kepala sekolah dengan beíbagi pengetahuan
dan diskusi teíkait kemampuan melakukan
íefleksi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaían oleh guíu dan kepala
sekolah untuk mengidentifikasi tantangan
dalam kualitas pembelajaían dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
Kepemimpinan instruksional
(D.3) masih rendah, terutama
dalam hal pengelolaan
kurikulum (D.3.2)
● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
terkait materi kepemimpinan Instruksional.
(Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajaí untuk peningkatan kompetensi kepala
sekolah dengan beíbagi pengetahuan dan
diskusi teíkait kepemimpinan instíuksional
(Benahi 4)
66. Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
D.4 Iklim Keamanan Sekolah
masih íendah
Iklim keamanan sesuai urutan skor
tertinggi adalah kekerasan seksual
(D.4.5) , hukuman fisik (D.4.4),
perundungan (D.4.3), dan narkoba
(D.4.3)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajaí untuk peningkatan kompetensi guíu dan
kepala sekolah dengan beíbagi pengetahuan
dan diskusi teíkait iklim keamanan (Benahi 4)
● Pelatihan guíu dan kepala sekolah seíta
pembelajaían teíkait isu peíundungan,
kekeíasan seksual, intoleíansi, dan pencegahan
penggunaan naíkoba (Benahi 7)
● Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk
pencegahan perundungan dan kekerasan
berbasis sekolah (Benahi 8)
● Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah
terkait peíundungan, kekeíasan seksual,
intoleíansi dan pencegahan penggunaan
naíkoba (Benahi 9)
67. Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
D.8 Iklim Kebhinekaan masih
íendah
Iklim kebinekaan yang skoínya
íendah adalah dukungan atas
kesetaraan agama dan budaya
(D.8.3); toleransi agama dan
budaya (D.8.1); dan sikap inklusif
siswa dan guíu (D.8.2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas
belajaí untuk peningkatan kompetensi guíu dan
kepala sekolah dengan beíbagi pengetahuan
dan diskusi teíkait iklim kebinekaan (Benahi 4)
● Penyusunan dan Peneíapan kuíikulum
opeíasional satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, teíutama
teíkait penguatan píofil pelajaí pancasila dalam
hal kebinekaan (Benahi 6)
● Pelatihan guíu dan kepala sekolah seíta
pembelajaían teíkait isu intoleíansi,
kebeíagaman, kebinekaan, dan inklusivitas
(Benahi 7)
● Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan
diskusi terkait materi pencegahan intoleransi,
penguatan keberagaman, kebinekaan global,
akhlak mulia, dan inklusivitas (Benahi 10)
69. Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi literasi
# Benahi Deskripsi
1 Guru mempelajari dan mendiskusikan video inspirasi seri
Proyek Peningkatan Literasi di Platform Merdeka
Mengajar
https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=21
Anda dapat mempelajari contoh-contoh bagaimana
membangun pemahaman literasi dan numerasi dasar di
berbagai daerah
2 Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam Platform
Merdeka Mengajar dan membahasnya di komunitas
belajar di topik Penyesuaian Pembelajaran dengan
Kebutuhan dan Karakteristik Murid modul Strategi Literasi
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/8
● Pemahaman dan Identifikasi kebutuhan dan
karakteristik murid
● Sebelum mempelajari topik ini, sebaiknya pelajari
terlebih dahulu topik Perencanaan Pembelajaran
sebagai konsep dasarnya.
69
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
70. Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi numerasi
70
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Benahi Deskripsi
1 Guru mempelajari buku matematika
terjemahan dari Jepang yang sudah tersedia
di PMM
https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat-ajar/books/XrAm6oYZMy?index=1
Ini contoh buku murid yang tersedia dan masih banyak lagi buku pendukung
numerasi yang dapat anda temukan di platform Merdeka Mengajar
2 Guru membaca modul numerasi di laman
bersama hadapi korona
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/tingkat-sd-modul-belajar-
literasi-numerisasi/
3 Guru mempelajari asesmen awal
pembelajaran dan akm kelas pada domain
aljabar, geometri dan data-ketidakpastian
kemudian merefleksikan diri kemampuannya
dan bagaimana akan mengajarkannya
https://guru.kemdikbud.go.id/assessment/packets
Asesmen numerasi untuk murid dapat ditemukan melalui link di atas atau
pada aplikasi Merdeka Mengajar
71. Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi karakter
71
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Benahi Deskripsi
1 Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam
Platform Merdeka Mengajar dan membahasnya di
komunitas belajar di topik Projek Penguatan Profil
Pelajar pancasila dan mencari contoh Perangkat
Ajar Modul Projek tema Kebhinekaan dan
Kemandirian di Platform Merdeka Mengajar
Pelatihan mandiri modul projek https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-
mandiri/topik/16
Contoh Perangkat ajar Modul Projek
https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat-
ajar/toolkits?subject=Modul+projek+-+Bhinneka+Tunggal+Ika&phase=E
Anda dapat mencari lebih banyak contoh di Platform Merdeka Mengajar
2 Guru mempelajari Pelatihan Mandiri dalam
Platform Merdeka Mengajar dan membahasnya di
komunitas belajar di topik Profil Pelajar Pancasila,
terutama modul Kebinekaan Global
Pelatihan mandiri Profil Pelajar Pancasila
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/18
Tentang ke-6 dimensi dalam Profil Pelajar Pancasila dan
implementasinya dalam pembelajaran khususnya kebinekaan
global
72. # Benahi Deskripsi
1 Guru mempelajari dan
mendiskusikan video inspirasi
seri Guru Abad 21 di Platform
Merdeka Mengajar
https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=50
Kompetensi Abad 21 tidak hanya ditujukan kepada murid, tetapi guru juga perlu memilikinya untuk menghadirkan pembelajaran
yang relevan sesuai kebutuhan murid. Maka, Guru yang menjadi pembelajar sepanjang hayat dapat menuntun muridnya pula
menjadi pembelajaran sepanjang hayat.
Daftar Video:
● 01 Serial Guru Abad 21 - Mesin Scan Diri
● 02 Serial Guru Abad 21 - Gunung Es
● 03 Serial Guru Abad 21 - Pendengar Sejati
● 04 Serial Guru Abad 21 - Detektif Ekspresi
● 05 Serial Guru Abad 21 - Asal Usul Zebra
● 06 Serial Guru Abad 21 - Topi Berpikir
● 07 Serial Guru Abad 21 - Pabrik Solusi
● 08 Serial Guru Abad 21 - Blended Learning
● 09 Serial Guru Abad 21 - TANDUR
● 10 Serial Guru Abad 21 - Training Guru Abad 21
2
Keme
Guru mempelajari Pelatihan
Mandiri dalam Platform Merdeka
Mengajar dan membahasnya di
komunitas belajar di topik
Penyesuaian Pembelajaran
dengan Kebutuhan dan
Karakteristik Murid
nterian Pendidikan, Kebudayaan, Ris
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/8
● Pemahaman dan Identifikasi kebutuhan dan karakteristik murid
● Penerapan strategi menyesuaikan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran pada setiap jenjang
● Penerapan strategi penguatan literasi di dalam kelas pada setiap jenjang
● *Sebelum mempelajari topik ini, sebaiknya pelajari terlebih dahulu topik Perencanaan Pembelajaran
sebagai konsep dasarnya.
et dan Teknologi 72
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi kualitas pembelajaran
73. # Benahi Deskripsi
1 Guru mempelajari topik Perencanaan
Pembelajaran pada PMM dan mendiskusikan
modul Refleksi Pembelajaran dalam Komunitas
Belajar Guru di Sekolah
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/12
● Merencanakan pembelajaran terstruktur dan kompeten
● Menjadikan pembelajaran menjadi agenda menyenangkan
● Belajar tidak hanya harus di kelas dan bangku formal
● *Sebelum mempelajari topik ini, sebaiknya pelajari terlebih
dahulu topik Kurikulum sebagai konsep dasarnya.
73
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi refleksi pembelajaran
74. # Benahi Deskripsi
1 Kepala Sekolah
mempelajari video
inspirasi seri Memahami
Diri: Mengelola Satuan
Pendidikan di Platform
Merdeka Mengajar
https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=46
Satuan Pendidikan memerlukan pengelolaan yang tepat dan sesuai, sehingga
dampaknya dapat dirasakan oleh murid-muridnya. Pengelolaan yang berorientasi pada
murid akan dapat mendorong perbaikan proses pembelajaran secara terus-menerus
kepada murid
● Kepemimpinan Pembelajaran di Sekolah
● Jawa Timur - Kepemimpinan Inovatif Kepala SDN Sumbergondo 2 Batu
● Program Sekolah Penggerak Kepala Sekolah Penggerak
● [Kepemimpinan] Batu, Jawa Timur: Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan
mutu pembelajaran
● [Kepemimpinan] Sumba Barat, NTT: Testimoni Program Rintisan Kepemimpinan
dan Pembelajaran
● [Kepemimpinan] Sumenep, Jawa Timur: Kepemimpinan inovatif Kepala SDN
Pamolokan 3
● PAUD KEPEMIMPINAN SUMBER DAYA PAUD
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan
kepala sekolah terkait materi kepemimpinan instruksional
74
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
75. Benahi 2: Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan menggunakan modul literasi
dan Numerasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar
Deskripsi Kegiatan
Menguatkan fondasi literasi, termasuk minat baca dan
kemampuan merespon bahan bacaan yang melibatkan
proses berpikir tingkat tinggi membutuhkan peran serta
orangtua.
Terutama dalam kondisi di mana pembelajaran banyak
dilakukan di rumah (mis. pada masa pandemi COVID-
19), peran orangtua menjadi lebih signifikan dalam
mendukung perkembangan kompetensi literasi anak.
Sebagian orangtua belum cukup kompeten untuk
membimbing anak sehingga membutuhkan panduan.
Satuan pendidikan dapat menggunakan modul yang
telah disediakan oleh Kemendikbudristek untuk
berkolaborasi bersama orangtua dalam
mengembangkan literasi anak.
Klik di sini untuk mengakses
Modul Belajar Literasi dan
Numerasi jenjang SD dan di sini
untuk modul Literasi SMP atau
scan QR code berikut:
75
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
76. Benahi 2: Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan menggunakan modul literasi
dan Numerasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar
Deskripsi kegiatan
Literasi adalah kompetensi yang dikembangkan
dalam seluruh mata pelajaran, tidak terbatas
pada pelajaran Bahasa Indonesia dan/atau
Bahasa Inggris saja. Oleh karena itu kemampuan
mengajarkan literasi perlu dimiliki seluruh guru di
satuan pendidikan.
Satuan pendidikan dapat secara mandiri
meningkatkan kapasitasnya untuk mengajar
literasi dan numerasi secara lebih efektif,
diantaranya menggunakan modul yang
dikembangkan INOVASI dan Kemendikbud.
Modul ini tidak terbatas untuk guru tetapi juga
untuk pimpinan satuan pendidikan agar lebih
efektif dalam mendukung peningkatkan literasi
dan numerasi peserta didik mereka.
Klik di sini untuk mengakses Modul
Pembelajaran Literasi dan Numerasi
untuk guru dan pimpinan sekolah
Jenjang SD atau scan QRcode berikut:
76
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
77. Benahi 3: Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari berbagai sumber dan genre
secara rutin oleh guru dan siswa
Deskripsi kegiatan
Membaca untuk kesenangan adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi.
Terutama untuk anak-anak, frekuensi membaca
buku membantu memperkaya kosakata serta
menguatkan logika berbahasa. Oleh karena itu,
anak-anak perlu sebanyak-banyaknya
berinteraksi dengan buku termasuk di waktu
senggang mereka.
Bagi satuan pendidikan SD yang memberikan
akses teknologi kepada peserta didik, berbagai
buku bacaan anak yang telah terkurasi dapat
diakses melalui https://literacycloud.org/ . Untuk
buku dalam bahasa Indonesia, dapat langsung
klik tautan ini.
Contoh bentuk kegiatan:
● Kegiatan membaca nyaring yang dilakukan oleh guru atau
salah satu siswa menggunakan buku bacaan dari Literacy
Cloud atau buku lainnya saat istirahat pelajaran
● Apabila memungkinkan, menyediakan buku-buku bacaan di
kelas untuk dibaca oleh siswa yang telah menyelesaikan
tugas atau waktu senggang lainnya
77
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
78. Benahi 4: Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajaí untuk peningkatan kompetensi guíu dan
kepala sekolah dengan beíbagi pengetahuan dan diskusi
Komunitas belajar adalah sekelompok guru, tenaga
kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki
semangat dan kepedulian yang sama terhadap
transformasi pembelajaran melalui interaksi secara
rutin dalam wadah di mana mereka berpartisipasi aktif.
Tujuan:
1. Mengedukasi anggota komunitas dengan
mengumpulkan dan berbagi informasi terkait
pertanyaan dan masalah terkait praktik
2. Memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara
anggota komunitas untuk mulai belajar secara
berkelanjutan
3. Mendorong anggota meningkatkan kompetensi
diri anggota melalui saling berbagi dan diskusi
4. Mengintegrasikan pembelajaran yang
didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan
sehari hari
Materi terkait komunitas belajar dapat diunduh di:
78
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
79. Benahi 5: Refleksi pembelajaían oleh guíu dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaían dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah
79
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Guru melakukan refleksi pembelajaran untuk mengidentifikasi tantangan agar
mendapatkan masukan bagi perbaikan pembelajaran selanjutnya. Kompetensi
utama yang diharapkan dalam proses refleksi pembelajaran adalah guru
menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri secara mandiri
Kegiatan refleksi pembelajaran dilakukan agar guru dapat:
1. Melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran dan pendidikan
2. Menetapkan tujuan dan rencana pengembangan diri
3. Menemukan aspek kekuatan dan kelemahan sebagai guru
4. Menentukan cara dan beradaptasi dalam melakukan pengembangan diri
Tautan matari untuk refleksi pembelajaran adalah:
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1ygj6qxK-
PUGtlkTiO6m9h8bV016CS0XSzyftedAnP-c/edit#gid=1574633887
80. Benahi 6: Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama terkait penguatan profil pelajar pancasila dalam
hal kebinekaan
80
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Deskripsi kegiatan
Dalam Kurikulum Merdeka, projek
penguatan profil pelajar Pancasila
dirancang untuk mengembangkan
karakter.
Ada 7 tema projek yang dapat dipilih, dua
diantaranya adalah Bhineka Tunggal Ika
yang ditujukan untuk mengembangkan
sikap dan perilaku toleran serta Bangunlah
Jiwa dan Raganya untuk mengembangkan
keterampilan mengelola emosi dan
regulasi diri.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila
dapat diterapkan juga untuk sekolah yang
menggunakan Kurikulum 2013, dengan
konsekuensi penambahan jam pelajaran.
Langkah kegiatan
1. Pelajari projek penguatan profil pelajar Pancasila melalui Panduan
yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek (klik untuk akses panduan)
2. Unduh contoh modul projek dengan tema Bhineka Tunggal Ika dan
Bangunlah Jiwa dan Raganya, pelajari contoh-contoh modul projek
tersebut
3. Guru menyepakati topik apa yang akan digunakan berdasarkan tema
projek, serta bagaimana modul projek akan dikembangkan
berdasarkan contoh yang telah dipelajari
4. Tim guru merancang kegiatan projek dengan membuat modul projek
(mengembangkan dari awal atau memodifikasi contoh modul projek)
5. Memfasilitasi siswa dalam melaksanakan projek serta memberikan
umpan balik secara berkala
6. Guru dapat melibatkan masyarakat (misalnya pakar, akademisi,
komunitas) dalam pengembangan dan pelaksanaan projek
7. Melakukan penilaian hasil belajar projek penguatan profil pelajar
Pancasila dan melaporkannya secara terpisah dari penilaian
intrakurikuler
81. Tujuan:
Siswa memahami apa itu kesetaraan gender, mengenali bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender, dan
mengetahui apa yang harus dilakukan jika menemukan kekerasan seksual di sekitar.
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau momen
peringatan hari besar.
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan siswa di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
81
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan pembelajaran terkait Iklim
Keamanan
82. Tujuan:
Siswa memahami apa itu perundungan, mengenali perundungan dan mengetahui bagaimana mencegah
perundungan di sekitar.
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau momen
peringatan hari besar.
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan siswa di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
82
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan pembelajaran terkait Iklim
Keamanan
83. Tujuan:
Siswa memahami bahaya narkoba dan bagaimana mencegah agar tidak terjerumus dan sekolah
mengetahui cara pencegahan dan penanganan narkoba
Cara:
1. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
2. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikan siswa di kelas dan di sekolah.
3. Sekolah mengadopsi program Sekolah Bersinar
Materi:
Lepas dari Narkoba
Generasi Maju, Bebas Narkoba
Hikayat Ibu Muda Kurir Narkoba
Panduan Sekolah Bersinar
83
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan pembelajaran terkait Iklim
Keamanan
84. Tujuan:
Sekolah melibatkan guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai agen perubahan
Cara:
1. Kepala sekolah dan guru mempelajari panduan program Roots melalui LMS
2. Kepala sekolah dan guru memetakan prinsip apa yang mungkin untuk diadopsi sekolah
3. Kepala sekolah dan guru mengadaptasi dan menjalankan program/prinsip program Roots
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
84
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 8: Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan perundungan dan kekerasan
berbasis sekolah
85. Benahi 9: Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait peíundungan, kekeíasan seksual,
intoleíansi dan pencegahan penggunaan naíkoba
85
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan pencegahan narkoba masih menjadi masalah yang dihadapi oleh
sebagian sekolah. Beragam intervensi dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan hal tersebut. Salah satunya
adalah dengan membuat peraturan atau tata tertib yang mengatur hal hal yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan penggunaan narkoba di
sekolah
Beberapa tahapan yang dapat dilakukan sekolah:
1. Membentuk satuan tugas yang terdiri dari beberapa unsur (siswa, guru dan orang tua) yang diberikan surat tugas
oleh Kepala Sekolah
2. Menyediakan kanal khusus aduan sesuai kemampuan sekolah seperti nomor SMS khusus, Whatsapp Khusus,
Kotak Saran/Aduan khusus, dan/atau kanal aduan kemdikbud.lapor.go.id
3. Bekerjasama dengan pakar pendidikan, perangkat pemerintah daerah setempat, tokoh masyarakat/agama untuk
memastikan tindakan penanganan sesuai prinsip kepentingan terbaik untuk peserta didik dan melindungi hak
anak/hak asasi manusia
4. Membuat sosialisasi/poster/mading yang berisi larangan Perundungan, Kekerasan Seksual, Intoleransi, dan
Penggunaan Narkoba dan kanal pelaporan
Peraturan yang sudah disepakati perlu diujicoba dan ditegakkan bersama sama warga sekolah dan dilakukan evaluasi
secara periodik sebagai masukan untuk revisi jika diperlukan.
86. Tujuan:
Guru memahami apa itu Kebinekaan Global, contoh
sehari-hari dan relevansinya bagi siswa
Cara:
1. Guru menonton daftar video dengan Kebinekaan
Global terlampir
2. Guru mendiskusikan video mana yang relevan
untuk dapat menjadi pemantik diskusi bersama
siswa
3. Guru merencanakan bagaimana video tersebut
dapat masuk ke materi ajar, bahan diskusi
sebelum kelas, atau menjadi materi pengayaan di
kegiatan ekstra-kulikuler (misal dikaitkan dengan
peringatan hari besar tertentu)
Materi:
(Kebinekaan Global: Link materi dan penjelasan)
86
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi pencegahan
intoleransi, penguatan keberagaman, kebinekaan global, akhlak mulia, dan inklusivitas
Tujuan:
Guru mendapatkan pemahaman mengapa toleransi penting
dalam bagaimana kebinekaan konteks global, nasional,
personal dan kemudian dapat menyebarkannya dalam konteks
sekolah dan kelas
Cara:
1. Guru melakukan diskusi berdasarkan pertanyaan
pemantik
2. Guru melakukan aktivitas permainan, simulasi, cerita
3. Guru merefleksikan makna dari aktivitas dan
merefleksikan dalam pengalaman pribadi
4. Guru mensarikan pembelajaran baru dan memperkuat
dengan teori, data, dan fakta
5. Guru mengaplikasikan dalam konteks kelas dan
sekolah
Materi:
(note: saat ini belum berdasarkan on demand, tapi masih
diinsert melalui PGP, PSP dan PPPPTK)
87. Tujuan:
Siswa memahami pentingnya toleransi dan keberagaman,
saling mengenal dengan kelompok yang berbeda dan
bagaimana mempraktikkannya dalam lingkup kelas dan
sekolah
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan
topik pembelajaran atau momen peringatan hari besar.
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum
kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video
tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan
siswa di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
87
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi pencegahan
intoleransi, penguatan keberagaman, kebinekaan global, akhlak mulia, dan inklusivitas
Tujuan:
Guru memahami pentingnya toleransi dan keberagaman,
saling mengenal dengan kelompok yang berbeda dan
memilih materi-materi yang dapat menjadi bahan diskusi
dengan siswa.
Cara:
1. Guru menonton daftar video terlampir
2. Guru mendiskusikan video mana yang relevan untuk
dapat menjadi pemantik diskusi bersama siswa
3. Guru merencanakan bagaimana video tersebut
dapat masuk ke materi ajar, bahan diskusi sebelum
kelas, atau menjadi materi pengayaan di kegiatan
ekstrakulikuler (misal dikaitkan dengan peringatan
hari besar tertentu)
Materi:
(Link materi dan penjelasan)
88. Tujuan:
Siswa memahami keberagaman fisik yang ada di sekitar dan bagaimana menciptakan ruang aman bagi
perbedaan tersebut.
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau momen
peringatan hari besar.
2. Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikan siswa di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Materi)
88
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi pencegahan
intoleransi, penguatan keberagaman, kebinekaan global, akhlak mulia, dan inklusivitas.