Materi pelatihan ini membahas perencanaan berbasis data di satuan pendidikan. Terdapat empat bab utama yaitu tentang Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data, Profil Pendidikan dan Platform Rapor Pendidikan, Monitoring dan Evaluasi, serta Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan. Materi ini bertujuan untuk membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan melakukan perencanaan berdasarkan data mutu pendidikan guna meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
MATERI PELATIHAN
PERENCANAAN BERBASIS
DATA
SATUAN PENDIDIKAN
MATERI PELATIHAN
P E R E N C A N A A N B E R BA S I S DATA
Satuan Pendidikan
2. Alur Materi Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
Bab 1 Bab 2 Bab 3 B a b 4
Evaluasi
● Memasukkan solusi
2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
● Memahami bentuk
monitoringdan
evaluasi pelaksanaan
kegiatan
● Memahami definisi,
kerangka dan struktur
Profil Pendidikan
● Memahami indikator
dalamProfil
Pendidikan
● Mampu mengakses
dan menggunakan
platform R apor
P endidikan
● Mengidentifikasi
masalah dan akar
masalah berdasarkan
Profil P endidikan
● Menetapkan solusi
penyelesaian akar
masalah
dalam dokumen
perencanaan dan
anggaran
Tujuan
● Memahami kebijakan
Merdeka Belajar
● Memahami konsep
Perencanaan
Berbasis Data
sebagai bagian dari
Merdeka Belajar
Monitoring dan
Profil dan Platform
Rapor Pendidikan
Perencanaan
Berbasis Data di
Satuan Pendidikan
Tema
M erdeka B e lajar
d a n P ere nc a n aan
B e rb a sis D a ta
3. Bab 1: Merdeka Belajar dan Perencanaan Berbasis Data
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:
01
02
Memahami kebijakan Merdeka Belajar
Memahami konsep Perencanaan Berbasis Data sebagai bagian dari Merdeka Belajar
3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
4. 4
Kemdikbudristek telah menetapkan Visi Pendidikan Indonesia sebagai
panduan dalam merumuskan kerja pendidikan
“mandiri, dan berkepribadianmelalui
Mewujudkan Indonesia maju yangberdaulat,
terciptanya Pelajar Pancasila yangberiman,
bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa, dan
berakhlakmulia, mandiri, bernalar kritis,
kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan
global.
”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
5. E n a m Profil Pelajar Pancasila sebagai Dasar Pendidikan
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
YME, dan Berakhlak mulia
Pelajar Indonesia yangberakhlakmulia adalah pelajar yang
berakhlak dalamhubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaan serta
menerapkan pemahaman tersebutdalamkehidupan sehari-
hari.
Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajarmandiri, yaitupelajar
yangbertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, loyalitas,
dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam
berinteraksi dengan budaya lainnya, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan
terbentuknya budaya baru yang positif dan bertetangga
dengan budaya luhur bangsa.
Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif
memproses informasi baik kualitatifmaupun kuantitatif,
membangun keterkaitan antar berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya.
Gotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong-royong,
yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara
bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan lancar,mudah dan ringan.
Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan
menghasilkan suatu yang orisinil, bermakna, bermanfaat,
dan berdampak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 6
Terdapat isu kompetensi peserta didik di Indonesia dengan
perbedaan capaian per jenjang
7. Isu-Isu Perundungan
Khusus dalam Satuan
dan Kekerasan
Pendidikan
Seksual Perlu Menjadi Perhatian
22,4%
peserta
menjaw ab “Pernah”
pada pertanyaan survei
yang menunjukkan
potensi insiden
kekerasan seksual*
24,4%
peserta
berpotensi mengalami
insiden perundungan di
satuan pendidikan dalam
satu tahun terakhir*
didik
didik
*data bersumber dari AN seluruh jenjang (SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA/sederajat)
7
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
8. Untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, dikeluarkan kebijakan
Merdeka Belajar bagi tercapainya pendidikan berkualitas bagi seluruh
rakyat Indonesia
Pendidikan Berkualitas
Memastikan peserta didik
mengalami kemajuan belajar
sehingga lebih kompeten dan
berkarakter
Fo kus pa da pe nge mba nga n
ko m petensi dasar d a n
k arakter
Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Memastikan bahwa kelompok-
kelompok yangtermarginalkan (sulit
mendapat akses pendidikan) dibantu
untukmendapatkan akses pendidikan
yg berkualitas.
Intervensi asimetris
berfokus pada p e n g u a ta n
ke lo m p o k termarjin a lk a n
Intervensi Asimetris: intervensi yang
disesuaikan dengan kondisi sasaran (misal
letak geografis, kondisi sosial ekonomi, dll)
8
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
9. Berbagai kebijakan Merdeka Belajar (MB) untuk meningkatkan mutu
pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia sudah diluncurkan
MB 1 MB 7 MB 15
KurikulumMerdeka dan
PlatformMerdeka Belajar
Penggantian UN Program Sekolah Penggerak
MB 8 MB 16
Akselerasi dan P endanaan
Paud dan P endidikan
K esetaraan
MB 3
Penyesuaian Kebijakan Dana
B O S
SMK Pusat Keunggulan
MB 10
Perluasan ProgramBeasiswa
Lembaga Pengelola
Pendidikan
MB 19
Rapor Pendidikan
Indonesia
MB 4
Program Organisasi
Penggerak
MB 12
Sekolah Aman Berbelanja
dengan SIPLah
MB 5
Guru Penggerak
*Merdeka Belajar yang tercantumhanya yang terkait
dengan Rapor Pendidikan dan PBD 9
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
10. Transformasi satuan pendidikan dalam Merdeka Belajar
Satuan pendidikan berpihak
kepada murid
Satuan pendidikan
mengembangkan budaya refleksi
Hasil belajar murid harus terus
mengalami peningkatan,
terutama dalam kompetensi
fondasi seperti literasi, numerasi
dan karakter
Satuan pendidikan menciptakan
lingkungan belajar yang aman,
nyaman, menyenangkan dan
inklusif
10
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
11. Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data memperbaiki
permasalahan peningkatan mutu pendidikan dengan lebih sederhana
dan bermakna
Dahulu S e ka ra n g
Pengisian data yang berulang dan
belum terintegrasi
Penyederhanaan pengisian data
dan terintegrasi
Berbagai bentuk evaluasi dilakukan
dengan sumber data yang sama
(Profil Pendidikan)
Berbagai bentuk evaluasi dilakukan
dengan sumber data yang beragam
Mengukur banyak indikator dan
tidak fokus pada hal-hal utama dan
penting
Lebih sederhana dan mengukur hal yang kunci:
Mutu hasil belajar
dan layanan pendidikan
Sebagian perencanaan dilakukan untuk
pemenuhan dokumen administrasi dan
belum menyelesaikan permasalahan
Proses perencanaan sebagai kegiatan
bermakna yang berorientasi pada
peningkatan mutu pendidikan
11
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
12. Perencanaan berbasis data adalah sebuah perubahan kebiasaan untuk
mendorong satuan pendidikan dan dinas pendidikan menyusun kegiatan
peningkatan capaian pembelajaran berdasarkan fakta
Melakukan refleksi
capaian, pemerataan, dan
proses pembelajaran di
satu an p endidikan dan
daerah m asing-m asing
Melakukan pembenahan
melalui perum u san
kegiatan dalam bentuk
rencana kegiatan dan
anggaran satu an
p endidikan (B O S dan B O P )
dan daerah (APB D )
Mengidentifikasi masalah
berdasarkan indikator
yang ditampilkan di dalam
Rapor Pendidikan
12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
13. Perencanaan berbasis data adalah proses yang berkelanjutan dan
terintegrasi dalam siklus perencanaan satuan pendidikan
Langkah 3
Perumusan Program
dan Kegiatan
Langkah 1
Analisis Profil
Pendidikan
Langkah 2
Analisis Akar
Masalah
Menengah
Langkah 5
Pelaksanaan
Kegiatan
Langkah 6
Monitoring dan
Evaluasi
L ang kah 4
M e m asukkan h asil
rum usan dala m
dokum en perenc anaan
dan ang g aran
RKJM: Rencana Kerja Jangka Menengah
RKT: Rencana Kerja Tahunan
Profil Pendidikan: Laporan
Komprehensif mengenai layanan
pendidikan sebagai hasil dari Evaluasi
RKAS: Rencana Kerja dan Anggaran
Sekolah
13
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
R K J M
Perencanaan Jangka
R K T
Perencanaan Tahunan
R K A S
Dokumen Anggaran
14. Transformasi satuan pendidikan dan peningkatan m u t u pendidikan
dimulai dengan perencanaan berbasis data
Aktivitas Output O u tc o me Impact
Seluruh Provinsi dan
K abupaten/kota
melaksanakan
perencanaan berbasis data
dengan menggunakan
capaian Rapor P endidikan
Daerah
Terjadinya
transformasi satuan
pendidikan:
1) berpihak pada murid;
2) lingkungan belajar
yang aman, nyaman,
menyenangkan dan
inklusif; 3) adanya
budaya refleksi; 4) hasil
belajarmeningkat
Peningkatan Mutu
Pendidikan
Murid dengan
karakter Profil
Pelajar Pancasila
Perencanaan dan
penganggaran di
satuan
pendidikan yang
sudah tepat
Seluruh satuan
pendidikan
melaksanakan perencanaan
berbasis data dengan
menggunakan capaian
Rapor Pendidikan satuan
pendidikan*
*untuk PAUD menggunakan indikator dalam
Rapor Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
15. Perencanaan berbasis data dilakukan di tingkat pemerintah daerah
dan satuan pendidikan
Perencanaan Satuan Pendidikan
1 2 Pendidikan
Dasar dan
Menengah
Pendidikan
Usia Dini
15
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
16. Kemendikbudristek akan memfasilitasi satuan pendidikan dan
pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan berbasis data
2. Dukungan materi
untuk belajar mandiri
disiapkan sehingga pemerintah
daerah dan satuan pendidikan
dapat mendalami materi
perencanaan berbasis data
3. Pusat Bantuan disiapkan
untukmenjawab semua
pertanyaan terkait rapor
pendidikan dan perencanaan
berbasis data, serta menerima
masukan untukperbaikan
1. Bimbingan teknis dan
pendampingan
perencanaan berbasis
data akan dilakukan mulai bulan
Mei hingga sepanjang tahun 2022
bekerjasama dengan berbagai
pemangkukepentingan
16
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
17. Bab 2: Profil Pendidikan dan Platform Rapor Pendidikan
Dalam sesi ini diharapkan peserta
dapat:
01
02
03
Memahami definisi, kerangka, dan struktur Profil
Pendidikan
Memahami indikator dalam Profil Pendidikan
Mampu mengakses dan menggunakan platform Rapor
Pendidikan
17
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
18. Definisi Profil Pendidikan, Rapor Pendidikan, dan Platform Rapor
Pendidikan
Laporan Komprehensif mengenai layanan pendidikan sebagai hasil
dari Evaluasi Sistem Pendidikan yang digunakan sebagai landasan
untuk peningkatan mutu layanan pendidikan dan penetapan Rapor
Pendidikan
Profil Pendidikan
Indikator* terpilih Dari Profil Pendidikan yang merefleksikan prioritas
Kemendikbudristek yang digunakan untuk menilai kinerja daerah
dan satuan pendidikan. Rapor Pendidikan diperoleh dari
perbandingan nilai indikator antar tahun (akan ditampilkan mulai
tahun 2023).
Rapor
Pendidikan
Aplikasi Berbasis Web yang menampilkan informasi Profil Pendidikan
dan Rapor Pendidikan. Platform Rapor Pendidikan dapat diakses oleh
pengguna yang memiliki akun belajar sesuai dengan
kewenangannya.
Platform Rapor
Pendidikan
*contohpenggunaan Indikator Rapor Pendidikan:
Indikator SPM (Daerah) dan Indikator BOS kinerja (Satpen) 18
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
19. Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data adalah alat bantu
bagi satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk terus bersama
memperbaiki kualitas layanan pendidikan
salah
pendidikan dan daerah
19
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data
adalah perangkat dan cara untuk
I (Identifikasi)
mencari permasalahan
R (Refleksi)
menemukan akar masalah
B (Benahi)
menentukan program dan
kegiatan untuk menyelesaikan
akar masalah
Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data
bukanlah perangkat dan cara untuk
Menghukum dan mencari siapa yang
Memeringkatkan satuan
Membandingkan pencapaian
Menjadi tambahan beban
dokumen administrasi yang tidak
bermakna
20. D asar H ukum perencanaan berbasis data diatur dalam PP No. 57 tahun 2021 tentang Stan dar N asional
Pendidikan dan Perm e n dikbudristek No. 09 tahun 2022 tentang Evaluasi Siste m Pen didikan oleh
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Pendidikan Menengah
Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
PP No 57 Tahun 2021 Permendikbudristek No 09 tahun 2022
Pasal 24
Pasal 28
● Evaluasi SistemPendidikan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan profil pendidikan
daerah.
Evaluasi sistempendidikan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan terhadap:
a. Pendidikan Anak Usia Dini; dan
b. Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
● Perencanaan kegiatan Pendidikan bertujuan untuk penin g k atan
kualitas proses dan hasil belajar secara berkelanjutan
berdasarkan evaluasi diri Satuan Pendidikan.
● Perencanaan kegiatan Pendidikan dituangkan dalam rencana
kerja jangka pendek dan rencana kerja jangka menengah.
●
Pasal 26
Hasil Evaluasi SistemPendidikan oleh Pemerintah Daerah dimanfaatkan oleh Pemerintah
Daerah sebagai bahan untukmelakukan penyesuaian kebijakan dan perencanaan
program dalamrangka peningkatan akses, mutu, relevansi, dan tata kelola
penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 28
Pasal 48
3. Evaluasi sistemPendidikan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan terhadap: a. pendidikan
anak usia dini; dan b. pendidikan dasar dan menengah.
Evaluasi sistemPendidikan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk perluasan akses dan
peningkatan mutu layanan Pendidikan daerah sesuai
kebutuhan Satuan Pendidikan dan program Pendidikan.
4.
Hasil Evaluasi SistemPendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dimanfaatkan oleh Satuan Pendidikan untuk:
● m engidentifikasi m asalah pendidikan yang perlu mendapatkan prioritas
berdasarkan indikator dalam profil Satuan Pendidikan atau profil program pendidikan
kesetaraan;
mendalami hasil identifikasi masalah pendidikan untuk menemukan akar masalah
dan merumuskan langkah perbaikan; dan
● melakukan perencanaan pro g ram untuk mengatasi akar masalah
20
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
21. Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif tentang
layanan pendidikan PAUD Dikdasmen berdasarkan hasil evaluasi
sistem pendidikan
Laporan Evaluasi
Platform Rapor Pendidikan
R K TS
R K P D
SPM
Akreditasi
BOS Kinerja
21
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
R A P O R
Rapor Satuan Pendidikan
Rapor Pendidikan Daerah
(bagian dari indikator Profil Pendidikan)
P R O F I L
Profil Satuan Pendidikan
Profil Pendidikan Daerah
(isi komprehensif, bersifat diagnostik)
Bentuk Evaluasi
Evaluasi Diri Internal
Evaluasi Diri Satuan Pendidikan
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
Evaluasi Diri Pemda
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
Evaluasi Eksternal
Evaluasi Pendidikan Daerah
(re)akreditasi Sekolah
oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah dengan
kriteria tertentu)
Insentif Kinerja Sekolah
dari Kemendikbud
Sumber Data
Asesmen Nasional
(AKM, Survei Karakter, &
Survei Lingkungan
Belajar)
Dapodik
Data Pendidikan
Ke m e n a g
Platform Digital
Guru dan Kepala Sekolah
Tracer Study SMK
Data GTK BPS,
dll.
22. Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan
sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya
011
Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar
baik untuk evaluasi internalmaupun eksternal.
pendidikan dan perencanaan di tingkat pemerintah daerah.
05 Instrumen yang meringankan beban administrasi satuan pendidikan dengan
mengurangi aplikasi beragamdalamproses evaluasi internal dan eksternal.
22
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
04 Profil pendidikan menjadi sum b er data untuk perencanaan di tingkat satuan
03 Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan
02 (output).
SSiinnglessourrcceeooffddaatatasesebbaaggaaiiddaassaarraannaalliisis,,perrennccaannaaaann,,ddaann
tindaklanjut
tpinednaiknglaknajutatnpeknuianlgitkaastapneknudaidlitiaksanp.endidikan.
23. Kerangka Penilaian terdiri dari lima dimensi yang merefleksikan 8 SNP
Profil Pendidikan terdiri dari indikator-indikator yangmerefleksikan delapan Standar Nasional Pendidikan dan
mencakup area yangberkaitan dengan input, proses, dan outputpembelajaran
8 Standar Nasional Pendidikan
Proses
Output Input
Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar GTK
1 2 6
7 Standar Pembiayaan
3 Standar Proses
8 Standar Sarpras
4 Standar Penilaian
5 Standar Pengelolaan
A. Mutu dan relevansi hasil belajar
peserta didik
C. Kompetensi dan kinerja GTK
D. Mutu dan relevansi pembelajaran
B. Pemerataan pendidikan yang
bermutu
E. Pengelolaan satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan
akuntabel
23
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
24. Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam beberapa
tingkatan
Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1. Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level 2, dan indikator
level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3. Beberapa indikator level 2 tidak memiliki indikator level 3, dan beberapa
indikator level 1 tidakmemiliki indikator level 2.
24
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Indikator
Level 3
Indikator
Level 2
Indikator
Level 1
Dimensi
25. Struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah dan SMK
Output Proses Input
dan Sekolah
Mutu dan relevansi
pembelajaran
Kompetensi dan
kinerja PTK
Pengelolaan sekolah
yang partisipatif,
transparan, dan
akuntabel
Mutu dan relevansi
hasil belajar murid
Pemerataan
pendidikan yang
bermutu
Dimensi A Dimensi B Dimensi D Dimensi C Dimensi E
25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kualitas Capaian Pembelajaran
Siswa
Kualitas
Proses
Belajar Siswa
Kualitas Sumber Daya Manusia
26. Keterkaitan antar indikator
Iklim sekolah
(a) keamanan(fisik dan psikis)
(b) inklusivitas
(c) kebhinekaan
(d) kesetaraan gender
Karakteristik kepala sekolah
(a) kualifikasi
(b) kompetensi
(c) sikap/keyakinan/nilai-nilai
Karakteristik guru
(a) kualifikasi
(b) kompetensi
(c) sikap/keyakinan/ nilai-nilai
Program dan kebijakan pembelajaran
sekolah
(a) visi-misi berpusat pada murid.
(b) manajemen berorientasi pada mutu
pembelajaran.
(c) sumber daya dan dukungan untuk
refleksi dan inovasi guru.
(d) kinerja sebagai penggerak (guru
mengembangkan kompetensi guru lain)
Hasil belajar murid
(a) literasi
(b) numerasi
(c) karakter
(d) Keterserapan lulusan*
(e) Pendapatan lulusan*
(f) kompetensi lulusan*
Refleksi guru dan
perbaikan pembelajaran
(a) refleksi atas praktik
mengajar
(b) belajar meningkatkan
kemampuan mengajar
(c) penerapan praktik
inovatif
Praktik
pembelajaran
(a) kehadiran
(b) manajemenkelas
(c) dukungan afektif
(d) aktivasi kognitif
dan metakognitif.
*khusus SMK
Pengelolaan sekolah
(a) pelibatan warga sekolah dan (b) pengelolaan program
dan anggaran yang transparan, berorientasi pada mutu
pembelajaran, dan berbasis data dan refleksi diri.
Sarana-prasarana
sekolah
(a) fasilitas belajar literasi
(b) fasilitas belajar daring
Karakteristik murid
(a) pendidikan & profesi orangtua
(b) fasilitas belajar di rumah
26
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
27. Indikator DASMEN
Dimensi Indikator Level 1
Mutu dan
Relevansi Hasil
Belajar
A.
Pemerataan
Pendidikan Yang
B er mut u
B.
B / S M P L B
B / S M P L B
C / SM AL B
27
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
O
u
tp
ut
Di level daerah dan satuan
pendidikan
Hanya ada di level daerah
APK SMA/K/MA/Paket
APK SD/MI/Paket A/SDLB
APS SMP/MTS/Paket
Kesenjangan karakter
APK SMP/MTS/Paket
Kesenjangan numerasi
APS SMA/K/MA/Paket
C / SM AL B
APS SD/MI/Paket A/SDLB
Kesenjangan literasi
Kompetensi Lulusan SMK
K e m am puan num e ras i Penyerapan Lulusan SMK
Pendapatan Lulusan SMK
Kemampuan literasi Indeks Karakter
28. Indikator DASMEN
Dimensi
Mutu dan
Relevansi
Pembelajaran
Indikator Level 1
D.
sanitasi) antar wilayah
28
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
P
r
o
s
e
s
Di level daerah dan satuan
pendidikan
Hanya ada di level daerah
Kesenjangan Iklim kebinekaan
Link and match dengan Dunia Kerja
Iklim kebinekaan
Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
Kesenjangan Iklim kesetaraan gender
Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring
Iklim kesetaraan gender
Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi
Kesenjangan iklim keamanan sekolah
Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk
Iklim keamanan sekolah
Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah
Kepemimpinan instruksio nal
Kesenjangan Iklim inklusivitas
Refleksi dan perbaikan pembelajaran
oleh guru
Iklim inklusivitas
Kualitas pembelajaran
29. Indikator DASMEN
Indikator Level 1
Dimensi
Kompetensi dan Kinerja
GTK
C.
E.
29
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
I
n
p
ut
Di level daerah dan
satuan pendidikan
Hanya ada di level
daerah
Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Proporsi pemanfaatan sumber daya
sekolah untuk peningkatan mutu
Pemanfaatan TIK untuk pengelo laan anggaran
Partisipasi warga sekolah
Pengelolaan sekolah
yang P artisipatif,
Transparan, dan
Akuntabel
Nilai UKG
Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat kompetensi
Kualitas GTK penggerak
Belumtersedia di
Rapor 2022
Pemenuhan Kebutuhan Guru
Pengalaman pelatihan guru
Proporsi GTK penggerak Indeks distribusi guru
Proporsi GTK bersertifikat Kehadiran guru di kelas
30. Struktur Profil Pendidikan PAU D
Outcome Output Proses Input
Capaian
P e r k e m b a n g a n
A n a k
Pemerataan Akses
ke Layanan
Berkualitas
Kualitas Proses
Pembelajaran
Kualitas
Pengelolaan Satua
Ketersediaan,
Kompetensi, dan
Kinerja PTK
Dimensi
A
Dimensi
B
Dimensi
D
Dimensi
E
Dimensi
C
Catatan untuk perencanaan tahun 2022:
➔ Indikator dalam dimensi A (Capaian Perkembangan Anak) belum ada di tahun 2022. Kem endikbudristek m engikuti m ekanisme pengukuran yang
disepakati lintas sektor
➔ Satuan PA UD menggunakan indikator dalam dimensi D dan E untuk proses perencanaan lew at instrumen evaluasi diri yang belum terintegrasi dengan
rapor pendidikan. Indikator dalamdimensi C belumtersedia untuk satuan PAUD di tahun 2022.
➔ P e m e rin tah d a e rah menggunakan indikator dalam dim e n si B d a n C untuk proses perencanaannya. Indikator D dan E belum tersedia untuk
pemerintah daerah.
30
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tingkat Capaian
Perkembangan
Anak
Pemerataan Akses
dan Kualitas
Layanan PAUD
Kualitas Lingkungan Belajar PAUD
(Transformasi Sekolah: PAUD
Berkualitas)
Jum lah, Distribusi
dan Kom petensi
P T K
31. Indikator PAUD
Indikator Level 1
Dimensi
D.
E.
31
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
P
ro
se
s
Di level daerah dan
satuan pendidikan
Hanya ada di level
daerah
Pemanfaatan sumber daya satuan
Indeks kepemimpinan dan kebijakan
satuan yang mendukung refleksi dan
perbaikan layanan
Indeks akuntabilitas pembiayaan
Indeks refleksi dan perbaikan pembelajaran
oleh pendidik
Indeks kapasitas perencanaan
Indeks iklim inklusivitas sekolah
Belumtersedia
Indeks layanan holistik integratif
Indeks iklim keamanan dan
keselamatan sekolah
Kualitas
Pengelolaan
Satuan
Indeks kemitraan dengan orang tua/wali
untuk kesinambungan stimulasi di satuan dan
di rumah
Indeks ketersediaan sarana prasarana esensial
Pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk
anak usia dini
A s e sm e n ya n g m e n in gka tka n k ualitas
p em b elajaran
Kualitas Proses
Pembelajaran
Perencanaan untuk proses pembelajaran yang
efektif
Muatan pengembangan yang sesuai kurikulum
32. Indikator dimensi D dan E sebagai Transformasi Sekolah menuju PAUD
Berkualitas
Daerah dan satuan dapat menggunakan indikator di dalam profil pendidikan agar dapat memahami kegiatan dan layanan apa saja ya ng
perlu ada di satuan PAUD, serta merancang pendampingan yang diperlukan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
INPUT P R O S E S
Dimensi C
D A N P EN G EL O L A A N
Pendidik dan
tenaga
kependidikan
adalah fondasi
dari PAUD
Berkualitas.
Kapasitas dan
kesejahteraan
PTK perlu
menjadi perhatian
agar keempat
elemen ini
terwujud
Sarpras Esensial yang
●
pembelajaran oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 32
● Kelas orang tua, wa hana untuk
berbagi inform asi m enge nai
kebutuhan esensial anak
(intervensi g izi-sensitif).
● Pem antauan pertum buhan anak
(tin ggi badan, lingkar kepala,
berat badan)
● Pem antauan perkem banga n
anak (D D TK/K P S P /K MS/K IA)
● Berkoordinasi dengan unit lain
terkait pem enuhan gizi dan
kesehatan
● M enerapkan PHBS m elalui
pembiasaan.
● Kepem ilikan fasilitas sanitasi dan
air bersih (m inim al,
m e n ggun a ka n m aterial
sederhana dan ada air m engalir)
● M emberikan PM T dan/atau
m akanan bergizi secara berkala
(m inim al 3 bulan sekali)
● M em antau kepem ilikan identitas
(NIK) peserta didik.
Mampu menghadirkan:
berfokus p ada
keam a n an peserta
didik dan esensial
un tuk m e nd ukun g
kualitas layanan.
● Iklim a m a n (fisik -p sikis)
● Iklim in klusif
● Iklim P artisip atif
(trisentra)
● Pengelolaan sum ber
daya melalui
perencanaan berbasis
data
● Refleksi dan p erb aikan
g uru
● Adanya interaksi
terencana dengan ora n g
tua/w ali untuk
m e m ba n g un
k esinam bu n g a n
stim ulasi dari PAU D dan
di rum ah (w adah
komunikasi, kelas ora n g
tua, kom ite, kegiatan
yang m elibatkan ora n g
tua, dst).
● Penguatan peran dan
kapasitas o rang tua/w ali
sebagai m itra pengajar
dan sum ber belajar.
● P erencanaan
pe m belajaran yang
efektif.
● P end ekatan
p e m b e lajaran
m e m b erikan
p eng ala m a n
m e nyenang kan, d an
berpusat pada anak,
sesuai untuk anak u sia
dini.
● M uatan p en g e m b a n g an
yang selaras deng an
kurikulum, m e ng uatkan
aspek p erke m bang an,
kontekstual d an
b erm a k n a.
● A sesm e n yang
m e n in gkatkan kualitas
p e m belajaran.
DUKUNGAN PE M ENUHAN
LAYANAN E SE NSIAL AUD DI
LUAR PE NDIDIKAN
KEPEMIMPINAN
SUMBER DAYA
KEMITRAAN DENGAN
ORANG TUA
KUALITAS PROSES
P E M B E L A J A R A N
Dimensi E
Dimensi D
33. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan
Pendidikan
Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
34. Rapor Pen didikan Satuan Pe nd idikan terdiri atas Platform Rapor
Pendidikan dan File Unduhan Excel yang memiliki fungsi yang berbeda
●
●
Rangkuman ketercapaian indikator
M e m perlihatkan capaian sam pai
indikator
level 1
Digunakan untuk mengetahui kondisi
pendidikan secara umum
Platform Rapor
Pendidikan
●
● Menunjukkan detail ketercapaian
indikator di seluruh level
Digunakan untuk melakukan analisis
mendalam pada setiap indikator
Terdapat perbandingan data dengan
satpen/daerah lain yang setara
File Unduhan
Excel ●
●
34
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
35. Sudah dapat mengakses
platform Rapor
Pendidikan
Lakukan aktivasi akun
Belajar.id
Belajar.id
Status Akun:
Tidak Ditemukan
Buat Akun
Cari tahu Status
Akun Belajar.id
Status Akun:
Belum diaktivasi
Status Akun:
Ditemukan
Status Akun:
Sudah diaktivasi
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id untuk
Mengakses
Platform Rapor
Pendidikan
36. 1A
1
2
1B
3
Sudah dapat mengakses
platform Rapor
Pendidikan
Lakukan aktivasi akun
Belajar.id
Belajar.id
Status Akun:
Tidak Ditemukan
Buat Akun
Cari tahu Status
Akun Belajar.id
Status Akun:
Belum diaktivasi
Status Akun:
Ditemukan
Status Akun:
Sudah diaktivasi
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id
37. Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id
Untuk mengecek Akun Belajar.id, buka https://belajar.id pada
peramban di perangkat Anda
1
38. Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id
1. Pilih tipe pengguna:
● Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Peserta didik
Dinas
●
●
2. Klik ‘Cari Akun Pembelajaran’
3. Masukkan Nomor Pokok
Satuan Pendidikan Nasional
(NPSN)
4. Jika lupa NPSN, Anda dapat
Cek NPSN sesuai jenjang
sekolah Anda saat ini.
Semua data yang dimasukkan harus
sesuai dengan data yang ada pada Data
Pokok Pendidikan (Dapodik)
3
4
1
2
1
39. Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id
5. Masukkan nama lengkap sesuai
dengan data Data Pokok
Pendidikan (Dapodik)
6. Masukkan tanggal lahir sesuai
format yang ada.
5
6
7. Status Akun Anda akan muncul
(aktif atau tidak aktif). Jika ingin
tahu perbedaan kedua status
tersebut, klik ‘Cari Tahu Status
Akun Anda’.
8. Jika status akun Anda aktif,
namun lupa password akun,
klik ‘Lupa Password’ untuk
panduan selengkapnya
8
7
1
40. 1A
1
2
1B
3
Sudah dapat mengakses
platform Rapor
Pendidikan
Lakukan aktivasi akun
Belajar.id
Cari tahu Status
Akun Belajar.id
Status Akun:
Belum diaktivasi
Status Akun:
Ditemukan
Status Akun:
Sudah diaktivasi
Buat Akun Belajar.id
Status Akun:
Tidak Ditemukan
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id untuk Mengakses
Platform Rapor Pendidikan
41. Status Akun Pembelajaran Tidak Ditemukan
Jika tampilan akun belum ditemukan
muncul. Lakukan hal-hal berikut:
1. Cek kembali data yang Anda
masukkan di awal. Pastikan data sesuai
Dapodik dan tidak adakesalahan dalam
penulisan atau ejaan.
2. Jika sudah sesuai namun tetap tidak
bisa, tanyakan status Anda ke
Operator Sekolah Anda.
3. Jika tetap tidak bisa, Anda dapat
menghubungi helpdesk melalui tombol
‘Butuh Bantuan’atau temukan panduan
lengkapnya di laman
https://bit.ly/faqakunbelajarid
4. Untuk memasukkan kembali data
pribadi Anda yang benar, dapat
menekan tombol ‘Kembali ke Beranda’
1
2
3
4
1A
42. Cek Video Tutorial Cara Mendapatkan dan Aktivasi Akun Belajar.id Melalui Tautan Ini >>
https://bit.ly/VideoTutorialAkunBelajarid
Satuan Pendidikan - Cara Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Operator Satuan Pendidikan
Operator Sekolah dapat mengajukan Akun Belajar.id dengan cara:
1. Buka laman http://pd.data.kemdikbud.go.id/
2. Login menggunakan akun SSO Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
dimana akun terdaftar di http://sdm.data.kemdikbud.go.id
3. Klik tombol “Unduh Akun”, pilih “Peserta Didik” atau “PTK” untuk
mengunduh data dengan format .csv berisi nama akun (User ID) dan
akses masuk kata sandi akun (password)
4. Buka data dengan format .csv yang sudah diunduh,
5. Operator Sekolah memberikan informasi akun (User ID dan kata
sandi atau password) kepada pengguna.
Pastikan informasi hanya diberikan kepada pemilik resmi akun
Data yang dibutuhkan:
1.
2.
3.
Nama sesuai dengan data di Dapodik
Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)
Tanggal lahir
Cek Video Tutorial Cara Mendapatkan dan Aktivasi Akun Belajar.id Melalui Tautan Ini >>
https://bit.ly/VideoTutorialAkunBelajarid
1A
43. Satuan Pendidikan - Cara Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui website Belajar.id
Jika Operator Sekolah tidak bisa, silakan menghubungi tombol Butuh Bantuan
*Jam Operasional Tombol Butuh Bantuan: Senin - Jumat, Pukul 09.00 - 17.00 WIB
1A
44. Dinas Pendidikan - Cara Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Website Belajar.id
Kunjungi Laman: https://belajar.id/
1A
45. Dinas Pendidikan - Tahapan Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Website Belajar.id
1A
46. Dinas Pendidikan - Cara Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Website Belajar.id
Surat Edaran Pengajuan Akun Pembelajaran
● Surat Edaran dikirim via pos kepada seluruh
Dinas Pendidikan dari Dirjen Pauddasmen, 4
Maret 2022
● Surat elektronik dikirim ke UPT atau BPMP
dan BBPMP di setiap wilayah dinas
1A
47. Dinas Pendidikan - Cara Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Website Belajar.id
Surat Edaran Pengajuan Akun Pembelajaran
Pada Surat Edaran fisik yang dikirim via pos secara individu ke setiap Dinas Pendidikan →
Kode referral akan tercantum
Pada Surat Edaran elektronik yang dikirim oleh UPT atau BPMP & BBPMP per wilayah →
bersifat general, kode referral masing-masing Dinas bisa dimintakan ke UPT atau BPMP dan
BBPMP terkait
1A
48. Dinas Pendidikan - Tahapan Mendapatkan Akun Belajar.id Melalui Website Belajar.id
1A
49. 1A
1
2
1B
3
Sudah dapat mengakses
platform Rapor
Pendidikan
Lakukan aktivasi akun
Belajar.id
Status Akun:
Belum diaktivasi
Status Akun:
Ditemukan (pilih
metode aktivasi)
Status Akun:
Sudah diaktivasi
Buat Akun Belajar.id
Status Akun:
Tidak Ditemukan
Cari tahu Status
Akun Belajar.id
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id
50. Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id - Akun Ditemukan
1. Apabila Akun ditemukan
2. Klik tombol ‘Aktifkan Akun’.
3. Pilih metode untuk detail Akun
Pembelajaran Anda dikirimkan ke
‘Email Pribadi’ atau ‘Nomor Pribadi’
Anda.
Proses perubahan status akun
akan memakan waktu maksimal
3 hari kerja setelah diaktivasi
1
2
3
1B
51. Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id - Akun Ditemukan
4. Jika memilih dikirimkan melalui
email pribadi, masukkan email
pribadi Anda. Lalu klik ‘Kirim detail
akun’
Jika memilih dikirimkan melalui
nomor pribadi, masukkan nomor
pribadi Anda sesuai yang terdaftar di
Dapodik. Lalu klik ‘Kirim detail
akun’. Apabila nomor Anda tidak
ditemukan, Anda dapat
menghubungi Operator Sekolah
untuk mengganti nomor handphone
Anda.
4 4
1B
52. Tahapan Mencari Tahu Status Akun Belajar.id - Akun Ditemukan
5. Terakhir, email dan password
akun belajar.id Anda akan
dikirimkan ke metode yang sesuai
Anda tentukan. Mohon periksa email
atau SMS Anda secara berkala.
5
1B
53. 1A
1
2
1B
3
Sudah dapat mengakses
platform Rapor
Pendidikan
Status Akun:
Ditemukan
Status Akun:
Sudah diaktivasi
Lakukan aktivasi akun
Belajar.id
Status Akun:
Belum diaktivasi
Buat Akun Belajar.id
Status Akun:
Tidak Ditemukan
Cari tahu Status
Akun Belajar.id
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id untuk Mengakses
Platform Rapor Pendidikan
54. Aktivasi Akun Belajar.id
Pastikan detail informasi Akun
Belajar.id sudah benar
1.
Klik ‘Mulai Aktifkan Akun
Pembelajaran Saya’
2.
Detail informasi yang terdiri dari nama
akun (User ID) dan Kata Sandi
(Password) akan dikirimkan ke email
pribadi Anda. Khusus pendidik dan
tenaga kependidikan dapat dikirimkan
melalui SMS
1
2
2
55. Aktivasi Akun Belajar.id
3. Selanjutnya, aktivasi Akun
Belajar.id dapat dilakukan dengan
mengunjungi laman
https://mail.google.com atau
https://accounts.google.com di
peramban (browser: Google
chrome, mozilla, atau safari)
3
2
56. Aktivasi Akun Belajar.id
4. Masukkan User ID dan
Password baru yang Anda
dapatkan dari email pribadi
Anda
5. Klik ‘Berikutnya’ untuk ke tahap
selanjutnya
4
5
2
57. Aktivasi Akun Belajar.id
6. Baca syarat dan ketentuan
dalam penggunaanAkun
Belajar.id Anda
7. Jika sudah, klik ‘Terima’
6
7
2
58. id
Aktivasi Akun Belajar.id
8. Buat kata sandi yang baru
untuk menjaga kerahasiaan
akun Anda. Kata sandi minimal 8
karakter danterdiri dari huruf besar
dan angka
9. Masukkan kembali kata sandi
yang baru
10. Jika sudah, klik ‘Ubah Sandi’
Selamat! Akun Belajar.
Anda telah aktif
8
9
10
2
59. 1A
1
2
1B
3
Sudah dapat mengakses
platform Rapor
Pendidikan
Status Akun:
Sudah diaktivasi
Lakukan aktivasi akun
Belajar.id
Status Akun:
Belum diaktivasi
Status Akun:
Ditemukan
Buat Akun Belajar.id
Status Akun:
Tidak Ditemukan
Cari tahu Status
Akun Belajar.id
Gambaran Umum Akses Akun Belajar.id untuk Mengakses
Platform Rapor Pendidikan
60. Atribut Platform Rapor Pendidikan
Tampilan data dari indikator Profil Pendidikan di
Platform Rapor Pendidikan dilengkapi dengan
atribut-atribut:
Persentase peserta didik berdasarkan
kemampuan dalam memahami, menggunakan,
merefleksi, dan mengevaluasi beragam
teks (teks informasional dan teks fiksi)
jenis
1. Nama Indikator
Penjelasan terkait mekanisme
perhitungan untuk mendapatkan
nilai indikator tersebut
2. Definisi Operasional
Kategori capaian berdasarkan
nilai satuan pendidikan/daerah
pada indikator tertentu.
Label berbeda untuk setiap
indikator
3. Nilai dan
Label Capaian
4. Definisi Label Makna dari label capaian
Ambang batas nilai yang menjadi
penentu kategori label capaian
5. Cut-off
61. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan PAUD
1 2 3
Masuk
menggunakan
akunbelajar.id
Kunjungi
Laman Rapor
Pendidikan
Mengakses
Tindak
Lanjut
UnduhLembar
P B D
1
62. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan PAUD
1 2 3
Masuk
menggunakan
akunbelajar.id
Kunjungi
Laman Rapor
Pendidikan
Mengakses
Tindak
Lanjut
UnduhLembar
P B D
2
63. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan PAUD
1 2 3
Masuk
menggunakan
akunbelajar.id
Kunjungi
Laman Rapor
Pendidikan
Mengakses
Tindak
Lanjut
UnduhLembar
P B D
3
64. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 UnduhExcel
Data &
Rekomendasi
P B D
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Masuk
menggunaka
akunbelajar.i
Kunjungi
Laman Rapor
Pendidikan
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Kompetensi &
Kinerja GTK
Mengakses
Ringkasan
1
65. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 UnduhExcel
Data &
Rekomendasi
P B D
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Masuk
menggunaka
akunbelajar.i
Kunjungi
Laman Rapor
Pendidikan
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Kompetensi &
Kinerja GTK
Mengakses
Ringkasan
2
66. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 UnduhExcel
Data &
Rekomendasi
P B D
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Masuk
menggunaka
akunbelajar.i
Kunjungi
Laman Rapor
Pendidikan
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Kompetensi &
Kinerja GTK
Mengakses
Ringkasan
3
67. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 UnduhExcel
Data &
Rekomendasi
P B D
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Masuk
menggunaka
akunbelajar.i
Kunjungi
Laman Rapor
Pendidikan
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Kompetensi &
Kinerja GTK
Mengakses
Ringkasan
4
68. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 UnduhExcel
Data &
Rekomendasi
P B D
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Masuk
menggunaka
akunbelajar.i
Kunjungi
Laman Rapor
Pendidikan
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Kompetensi &
Kinerja GTK
Mengakses
Ringkasan
5
69. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Dasmen
1 2 3 4 5 6 7 UnduhExcel
Data &
Rekomendasi
P B D
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
Masuk
menggunaka
akunbelajar.i
Kunjungi
Laman Rapor
Pendidikan
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Kompetensi &
Kinerja GTK
Mengakses
Ringkasan
70. Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Dasmen
1 2 3 4 5 6 7
Mengakses
Pengelolaan
Sekolah
Partisipatif…
UnduhExcel
Data &
Rekomendasi
P B D
Masuk
menggunaka
akunbelajar.i
Kunjungi
Laman Rapor
Pendidikan
Mengakses
Mutu Hasil
Belajar
Mengakses
Mutu
Pembelajaran
Mengakses
Kompetensi &
Kinerja GTK
Mengakses
Ringkasan
7
71. Bab 3: Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
Dalam sesi ini diharapkan peserta dapat:
01
02
03
Mengidentifikasi masalah dan akarmasalah berdasarkan Profil Pendidikan
Menetapkan solusi penyelesaian akarmasalah
Memasukkan solusi dalamdokumen perencanaan dan anggaran
71
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
72. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
Perencanaan Berbasis Data
Pendidikan Dasar dan
Menengah (SD, SMP, SMA, SMK,
SLB)
P E R E N C A N A A N B E R BA S I S DATA
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
(SD, SMP, SMA, SMK, SLB)
73. Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen
● Membuat
kegiatan sebagai
yang ditetapkan
Memilih dan
m e n et a p ka n
Masalah
M e n e ntukan
program dan
kegiatan
M e ru mu skan
akar masalah
M e m a su kka n d a la m
d o k u m e n R K A S
(RKAS)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 73
T
a
h
a
p
a
n
D
o
k
u
m
e
n
K
e
g
ia
ta
n
Ren can a Kegiatan d an
Anggaran Sekolah
Rencana Kerja Tahunan
Tahapan:
program dan
solusi untuk setiap
akar m a salah
Tahapan:
● Mengunduh data dari
platform Rapor
Pendidikan
● Merujuk kepada
daftar indikator
prioritas
● Menetapkan indikator
rapor sebagai
masalah yang akan
diintervensi.
Tahapan:
● Dari masalah
yang akan
diintervensi,
dilakukan
analisis untuk
mencari akar
masalah
Tahapan:
● Menetapkan daftar
kegiatan yang akan
dimasukkan dalam
R K A S
● Menetapkan barang
dan jasa yang akan
dibelanjakan (termasuk
harga satuan)
● Memasukkan kegiatan
dan anggaran dalam
A R K A S
R K A S
Identifikasi Refleksi Benahi
74. Identifikasi: Memilih dan Menetapkan Masalah
*Jika tidak memenuhi kriteria di atas, sekolah dapat mengambil keputusan untuk memilih atau tidak
memilih indikator ini berdasarkan pertimbangan sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 74
Catatan: Kemendikbudristek telah menetapkan 5 indikator prioritas (lihat pada slide berikutnya) dan dapatmemilih lebih dari 5 indikator dengan tata cara memilih
yang sama.
Tata Cara Memilih Indikator yang akan diintervensi
Tahap 1: Pilih indikator level 1 yang Tahap 2: Pilih indikator level 1 yan g
bermasalah di dimensi A bermasalah di dimensi D
1. Pilih indikator m erah 1. Lihat skor D 4 dan D 8 , jika D4 dan/atau D8 berw arna
2. Jik a tidak ada indikator m erah, pilih indikator kuning m erah atau k u nin g , pilih indikator tersebu t
3. Jik a tidak ada indikator k u ning , dapat m em ilih 2. Jik a D 4 d an D 8 hijau , pilih indikator lain yang m erah
indikator hijau 3. Jik a tidak ada indikator m erah, pilih indikator k u nin g
4. Jik a hanya ada indikator biru tapi nilainya lebih 4. Jik a hanya ada indikator hijau tapi nilainya lebih
rendah dari sekolah setara, pilih indikator tersebut rendah dari sekolah setara, pilih indikator tersebu t
5. Jik a hanya ada indikator biru tapi m asih ada siswa 5. Jik a hanya ada indikator hijau dengan nilai lebih
yang m asu k kategori dasar dan perlu intervensi tinggi dari sekolah setara, pilih indikator dengan sk or
khusus, m aka pilih indikator terseb u t* paling rendah diantara yang hijau *
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor P endidikan.
2. Jumlah masalah yang dipilih disesuaikan dengan kapasitas finansial dan SDM, dianjurkan memilih maksimal 5 indikator.
3. Pilih indikator yang akan diintervensi dengan tata cara yang dijelaskan pada bagan di bawah.
75. Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah
Literasi dan numerasi adalah pondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan
Literasi
A .2 Kemampuan
2 beredar.
kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.
Sekolah lingkungan satuan pendidikan. Iklimkeamanan berdampak pada kualitas
Kebhinekaan pendukung iklimpembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 75
No Menu Prioritas Dasmen Rasionalisasi
1
A .1 Ke m a m p u an
numerasi meningkatkan daya saingdi era berbasis teknologi dan digital terutama di
kancah internasional. Mampumenyaring informasi yang valid dengan hoax yang
Numerasi
3 A.3 Indeks Karakter Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara
Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalamhal
4 D.4 Iklim Keamanan perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di
pembelajaran.
5 D.8. Iklim Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor
76. Refleksi: Merumuskan Akar Masalah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 76
1. Pilih beberapa indikator level 2 yang berw arna m erah
atau kuning
2. Jika semua indikator level 2 berwarna hijau, pilih
beberapa indikator dengan skor paling rendah
Tata Cara Memilih akar masalah
M emilih indikator level 2 dari m asalah yang Memilih indikator dari dimensi lain
sudah ditentu kan
1. Pilih beberapa indikator level 1 dimensi D yang merah
atau kuning di luar yang sudah terpilih menjadi
masalah
2. Jika semua indikator berwarna hijau, pilih beberapa
indikator dengan skor paling rendah
1. Darimasalah yang akan diintervensi, cari akarmasalah dari setiapmasalah yangdipilih. Metode perumusan akar
masalah dapat dilakukan dengan cara yangberagamdari yangpaling sederhana sampai penggunaan analisis data
yangkompleks.
2. Jika identifikasi masalah adalah 5 menuprioritas, maka akarmasalah dapatmerujukpada contohdi Slide contoh
refleksi
3. Akar masalah dapat dilakukan dengan:
a) Melihat indikator level 2 dari masalah yang sudah ditentukan
b) Melihat indikator dari dimensi lain yang capaiannya rendah
77. Benahi: Menentukan program dan kegiatan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 77
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan program untuk menyelesaikan akar masalah yang teridentifikasi.
2. Penentuan program dapat merujuk pada contoh program yang dirumuskan oleh Kemendikbudristek di slide contoh
Benahi
3. Pilihlah benahi yang sesuai dengan kondisi dan kapasitas satpen.
4. Pilihlah program yangmemiliki potensi dampak palingtinggi untukmengatasi akarmasalah dengan anggaran
seefisienmungkin
78. Rencana Kerja Tahunan (RKT):
Tahapan Identifikasi, Refleksi, dan Benahi dalam satu dokumen
●
●
●
●
●
Dari tahapan identifikasi, refleksi dan benahi sebelumnya, selanjutnya dimasukkan dalamformat RKT
Rumuskan kegiatan berdasarkan benahi yang sudah ditetapkan
Kegiatan yangdiisi adalah kegiatan yangbutuhdibiayai maupun yangtidak butuhdibiayai
Kegiatan yangtidak perlu pembiayaan tetap dijalankanmeski tidak ada di dalam RKAS
Format RKT ini adalah bentuk yang lebih sederhana dari format RKT yang ada sebelumnya
*Peserta Pelatihanmemasukkan hasil tahapan identifikasi, refleksi, dan benahi dalamformat RKT di atas sebagai
dokumen perencanaan satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 78
Identifikasi Refleksi Benahi Kegiatan
No Masalah Akar Masalah Program Kegiatan Detail
79. Cara Pengisian Rencana Kerja Tahunan (RKT) dengan Otomasi PBD
1.
2.
Unduh file di PlatformRapor Pendidikan
Di file, akan muncul seluruh masalah (hanya untuk 5 masalah prioritas), akar masalah, dan saran program secara otomatis.
Namun, karena banyaknya poin yangmuncul di file, satpen perlumemprioritaskan kegiatan
Pilihmasalah yang akan diselesaikan (denganmenghapus yangtidak akan diselesaikan di tahunperencanaan)
Pilih akar masalah yang akan diselesaikan (dengan menghapus akar masalah yang tidak akan diselesaikan di tahun
perencanaan)
Tentukan kegiatan benahi yang akan dilaksanakan (hapus yg tidak akan dilakukan)
Satpen dapatmenambahkanmasalah, akarmasalah, maupunkegiatan yangbelumtertulis di otomasi
Dari benahi yang dipilih, tambahkan kolom “kegiatan di RKAS” lalu tuliskan kegiatan RKAS sesuai dengan referensi kegiatan
R K A S
3.
4.
5.
6.
7.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Ditambahkan secara manual 79
Identifikasi Refleksi Benahi Kegiatan
No Masalah Akar Masalah Program dan Kegiatan Kegiatan Detail
80. RKAS: memilih kegiatan dalam RKT untuk dimasukkan dalam ke dalam
format RKAS
1.
2.
Satuan pendidikanmemilih programdan kegiatan di dalam RKT yang akan dibiayai pada tahunperencanaan tersebut
Program dan kegiatan tersebut dicarikan bentuk kegiatan detailnya dalam ARKAS. Jika tidak ditemukan, dapat diusulkan agar
dimasukkan dalam ARKAS.
Kegiatan yangterpilih dimasukkan di format RKAS. Terdapat tiga pilihan format RKAS:
3.
a.
b.
Jika satuan pendidikan sudahmenerapkan ARKAS, dimasukkan ke dalamaplikasi tersebut
Jika satuan pendidikan menerapkan aplikasi RKAS diluar ARKAS, maka dapat menggunakan aplikasi yang tersedia
dan diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS
c. Jika satuan pendidikan belum menggunakan
diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS
aplikasi, sekolah dapat menggunakan format R K A S manual dan
*Satuan pendidikan hanya perlumemilih kegiatan detail di bagian “kegiatan”, kolom “program”, “sub-program”, dan “kode kegiatan” akan otomatis terisi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 80
Otomatis
P r o g r a m S u b - P r o g r a m Kode Kegiatan Kegiatan
Uraian
Kegiatan
Volume Satuan
Satuan
biaya
J u m l a h
Standar
Nasional
P endidikan
kode kegiatan
dalamkegiatan
RKAS
Nama
kegiata
n RKAS
Kegiatan
dalam
RKT dan
penjelasa
nnya
Jumlah
barang
dan jasa
Satuan
barang
dan jasa
S atuan
biaya
(rupiah)
Total
Anggaran
K lasifikasi
sesuai
kegiatan B O S
81. C O N TO H
Perumusan identifikasi, refleksi dan
benahi untuk lima indikator prioritas
1. Perumusan identifikasi, refleksi, benahi berikut dapat digunakan oleh satuan pendidikan sebagai
referensi dalamdalammenyusun perencanaan berbasis data
2. Langkah yang bisa dilakukan:
a. Pilihlah satu masalah dari daftar identifikasi. K emudian, pilih satu akar masalah yang
menyebabkanmasalah ituterjadi dari daftar refleksi. Dari akarmasalah tersebut, pilih satu atau
lebih kegiatan dari daftar benahi.
b. Jika satuan pendidikan ingin menambah akar masalah lain, pilih satu lagi akar masalah dari
daftar refleksi dan selanjutnya pilih kegiatan dari daftar benahi. Demikian selanjutnya hingga
satuan pendidikanmerasa cukup sesuai dengan kapasitas sumberdaya yangdipunyai.
3. Rumusan identifikasi, refleksi, dan benahi ini adalah contoh. Satuan pendidikan dapat memilih satu
atau lebih daftar yang ada, atau satuan pendidikan juga dapatmemilih di luar daftar tersebut.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 81
82. Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah)
A.1 Kemampuan literasi A.1. Sebagian besar siswa dalamkategori perlu intervensi khusus dan dasar terutama dalamhal membaca teks informasi,
membaca teks sastra, mengakses danmenemukan isi teks, menginterpretasi danmemahami isi teks, dan Kompetensi
mengevaluasi danmerefleksikan isi teks
D.1. Kualitas pembelajaran kurangbaik
D.2. Kemampuan gurumelakukan refleksi masih rendah
D.3. Kepemimpinan instruksional belumbaik
A.2 Kemampuan numerasi A.2. Sebagian besar siswa dalamkategori perlu intervensi khusus dan dasar terutama dalamhal Domain bilangan,
Aljabar, Geometri, Data dan ketidakpastian, Kompetensi mengetahui, Kompetensi menerapkan, dan Kompetensi
menalar
D.1. Kualitas pembelajaran kurangbaik
D.2. Kemampuan gurumelakukan refleksi masih rendah
D.3. Kepemimpinan instruksional belumbaik
A.3 Indeks Karakter A.3.1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlakmulia masih kurang
A.3.2. Gotong royongmasih rendah
A.3.3. Kreativitas masih rendah
A.3.4. Nalar kritis masih kurang D .1. Kualitas pembelajaran kurang baik
A.3.5. Kebhinekaan global masih rendah D .2. K emampuan guru melakukan refleksi masih rendah
A.3.6. Kemandirian masih rendah D.3. Kepemimpinan instruksional belum baik
D.4 Iklim Keamanan Sekolah D.4.1 Kesejahteraan psikologis sisw a masih rendah D .4.4 H ukuman fisik masih tinggi
D .4.2 Kesejahteraan psikologis guru masih rendah D .4.5 Kekerasan seksual masih tinggi
D .4.3 Perundungan masih tinggi D .4.6 N arkoba masih tinggi
D.8 Iklim Kebhinekaan D.8.1. Toleransi agama dan budaya masih rendah
D.8.2. Sikap inklusif masih rendah
D.8.3. Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya masih kurang
D.8.4. Komitmen Kebangsaanmasih rendah
83. Rekap 10 Kegiatan Benahi (1/2)
Berikutmerupakan daftar kegiatan benahi yangtelah diterapkan oleh Kemendikbudristek yangdapat
diadopsi oleh satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
No Kegiatan Benahi
1 Pemanfaatan platformmerdekamengajar untukpeningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
2 Penguatan pembelajaran denganmenggunakanmodul berbasis tema dan sumber lainnya di luar
platformmerdekamengajar
3 Kegiatanmembaca danmendiskusikan beragambukudari berbagai sumber dan genre secara rutin
oleh guru dan siswa
4 Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala
sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi
5 Refleksi pembelajaran olehguru dan kepala sekolah untukmengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran denganmelibatkan pemangkukepentingan sekolah
84. Re kap 10 Kegiatan Benahi
(2/2)
Berikutmerupakan daftar kegiatan benahi yangtelah diterapkan oleh Kemendikbudristek yangdapat
diadopsi oleh satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
No Kegiatan Benahi
6 Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan
sisw a dan kondisi sekolah, contohnya, dengan penerapan kurikulum merdeka atau kurikulum
darurat
7 Pelatihan gurudan kepala sekolah serta pembelajaran terkait Kesejahteraan psikologis siswa atau
guru
8 Sekolahmengadopsi program ROOTS untukpencegahan perundungan
9 Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah
10 Kegiatan pembelajaran denganmenontondan diskusi
85. ● Penguatan pembelajaran literasi dengan menggunakan modul literasi
2)
dan genre secara rutin oleh gurudan siswa (Benahi 3)
kompetensi gurudan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
dan dasar terutama dalamhal
membaca teks sastra, mengakses
danmenemukan isi teks,
isi teks, dan Kompetensi
Identifikasi (M asalah) Refleksi (Akar M asalah) Benahi (Kegiatan)
A .1 Kemampuan literasi A .1. Sebagian besar sisw a dalam ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru
kategori perlu intervensi khusus dan kepala sekolah terkaitmateri literasi (Benahi 1)
membaca teks informasi, berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform merdeka mengajar (B enahi
● Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari berbagai sumber
menginterpretasi dan memahami ● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
mengevaluasi dan merefleksikan diskusi terkait literasi (Benahi 4 )
isi teks ● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi
tantangan dalam pembelajaran literasi dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan yang
terkait peningkatan literasi sesuai dengan kebutuhan sisw a dan kondisi
sekolah, contohnya, dengan penerapan kurikulum merdeka atau kurikulum
darurat (Benahi 6)
D .1. Kualitas pembelajaran kurang ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru
baik dan kepala sekolah terkaitmateri kualitas pembelajaran. (Benahi 1)
kompetensi gurudan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait kualitas pembelajaran (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi
tantangan dalamkualitas pembelajaran denganmelibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
86. rendah materi refleksi pembelajaran. (Benahi 1)
materi kepemimpinan Instruksional. (Benahi 1)
Identifikasi Refleksi (A kar B enahi (Kegiatan)
(M asalah) Masalah)
A .1 Kemampuan literasi D.2. Kemampuan guru ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
melakukan refleksi masih peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah
dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait
kemampuan melakukan refleksi (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh gurudan kepala sekolah
untukmengidentifikasi tantangan dalamkualitas
pembelajaran denganmelibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
D.3. Kepemimpinan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
instruksional belum baik peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait kepemimpinan
instruksional (Benahi 4)
87. kapasitas gurudan kepala sekolah terkaitmateri numerasi (Benahi
kategori perlu intervensi khusus dan
Penguatan pembelajaran numerasi denganmenggunakanmodul
●
bilangan, Aljabar, Geometri, Data
merdeka mengajar (Benahi 2)
mengetahui, Kompetensi
menerapkan, dan Kompetensi peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pembelajaran. (Benahi 1)
Identifikasi (M asalah) Refleksi (A kar M asalah) Benahi (Kegiatan)
A.2. Kemampuan numerasi A.2. Sebagian besar sisw a dalam ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
dasar terutama dalam hal Domain 1)
dan ketidakpastian, Kompetensi numerasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
menalar pengetahuan dan diskusi terkait numerasi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalampembelajaran numerasi dengan
melibatkan pemangkukepentingan sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yangterkait peningkatan numerasi sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)
D.1. Kualitas pembelajaran kurang ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
baik kapasitas guru dan kepala sekolah terkaitmateri kualitas
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kualitas pembelajaran (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh gurudan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalamkualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangkukepentingan sekolah (Benahi 5)
88. Identifikasi (M asalah) Refleksi (Akar M asalah) Benahi (Kegiatan)
A.2. K emampuan numerasi D.2. K emampuan guru ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
melakukan refleksi masih rendah peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait
materi refleksi pembelajaran. (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi gurudan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait kemampuan
melakukan refleksi (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh gurudan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalamkualitas pembelajaran
denganmelibatkan pemangkukepentingan sekolah
(Benahi 5)
D.3. K epemimpinan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
instruksional belum baik peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait
materi kepemimpinan Instruksional.(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait kepemimpinan
instruksional (Benahi 4)
89. Identifikasi R efleksi (A kar Benahi (Kegiatan)
(Masalah) Masalah )
A.3 Indeks Karakter A.3.1. B eriman, ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
bertakw a kepada terkait materi beriman, bertakw a kepada Tuhan YM E dan berakhlak mulia (B enahi 1)
Tuhan YM E dan ● Penguatan pembelajaran karakter terkait tema B eriman, bertakw a kepada Tuhan YM E dan
berakhlak mulia masih berakhlak mulia dengan menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar (B enahi
kurang 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter Beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlakmulia (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh gurudan kepala sekolah untukmengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran karakter Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlakmulia dengan
melibatkan pemangkukepentingan sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan yang terkait peningkatan
karakter beriman, bertakw a kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sesuai dengan kebutuhan
sisw a dan kondisi sekolah (Benahi 6)
A.3.2. Gotong royong ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah
masih rendah terkait materi karakter gotong royong (B enahi 1)
● Penguatan pembelajaran karakter gotong royongdenganmenggunakan sumber lain di luar
platformmerdeka mengajar (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter gotongroyong
(Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh gurudan kepala sekolah untukmengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran karakter gotong royongdenganmelibatkan pemangkukepentingan sekolah
(Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan yang terkait peningkatan
karakter gotong royong sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)
90. ● Penguatan pembelajaran karakter terkait tema kreativitas dengan menggunakan sumber
● Penguatan pembelajaran karakter nalar kritis dengan menggunakan sumber lain di luar
Identifikasi R efleksi (A kar Benahi (Kegiatan)
(Masalah) Masalah)
A.3 Indeks Karakter A.3.3. Kreativitas masih ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala
rendah sekolah terkaitmateri kreativitas (Benahi 1)
lain di luar platformmerdeka mengajar (Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter kreativitas
(B enahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh gurudan kepala sekolah untukmengidentifikasi tantangan
dalampembelajaran karakter kreativitas denganmelibatkan pemangkukepentingan
sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulumoperasional satuan pendidikan yangterkait
peningkatan karakter kreativitas sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
(Benahi 6)
A.3.4. Nalar Kritis ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala
masih kurang sekolah terkaitmateri karakter nalar kritis (Benahi 1)
platformmerdeka mengajar (Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter nalar kritis
(B enahi 4 )
Refleksi pembelajaran oleh gurudan kepala sekolah untukmengidentifikasi tantangan
dalampembelajaran karakter nalar kritis denganmelibatkan pemangkukepentingan
sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulumoperasional satuan pendidikan yangterkait
peningkatan karakter nalar kritis sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
(Benahi 6)
91. masih rendah
rendah
gurudan kepala sekolah terkaitmateri Kebhinekaan Global (Benahi 1)
gurudan kepala sekolah terkaitmateri karakter Kemandirian (Benahi 1)
Identifikasi (M asalah) Refleksi (Akar M asalah) Benahi (Kegiatan)
A.3 Indeks Karakter A.3.5. Kebhinekaan Global ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
● Penguatan pembelajaran karakter Kebhinekaan Global dengan
menggunakan sumber lain di luar platformmerdeka mengajar (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait karakter Kebhinekaan Global (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh gurudan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalampembelajaran karakter Kebhinekaan
Global denganmelibatkan pemangkukepentingan sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan
yang terkait peningkatan karakter Kebhinekaan Global sesuai dengan
kebutuhan sisw a dan kondisi sekolah (Benahi 6)
A.3.6. Kemandirian masih ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
● Penguatan pembelajaran karakter Kemandirian denganmenggunakan
sumber lain di luar platformmerdeka mengajar (Benahi 2)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait karakter Kemandirian (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh gurudan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalampembelajaran karakter Kemandirian
denganmelibatkan pemangkukepentingan sekolah (Benahi 5)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulumoperasional satuan pendidikan
yangterkait peningkatan karakter Kemandirian sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)
92. Identifikasi (M asalah) Refleksi (Akar M asalah) Benahi (Kegiatan)
A.3. Indeks Karakter D .1. Kualitas pembelajaran kurang ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru
baik dan kepala sekolah terkait materi kualitas pembelajaran (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait kualitas pembelajaran (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh gurudan kepala sekolah untukmengidentifikasi
tantangan dalamkualitas pembelajaran denganmelibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
D.2. K emampuan guru melakukan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru
refleksi masih rendah dan kepala sekolah terkait materi refleksi pembelajaran. (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait kemampuanmelakukan refleksi (Benahi 4)
● Refleksi pembelajaran oleh gurudan kepala sekolah untukmengidentifikasi
tantangan dalamkualitas pembelajaran denganmelibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)
D.3. Kepemimpinan instruksional ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru
belum baik dan kepala sekolah terkait materi kepemimpinan Instruksional. (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait
kepemimpinan instruksional (Benahi 4)
93. dan kepala sekolah terkait materi Kesejahteraan psikologis siswa
Sekolah
dan kepala sekolah terkait materi Kesejahteraan psikologis guru
dan kepala sekolah terkait materi Perundungan (Benahi 1)
siswa masih rendah
guru masih rendah
tinggi
Identifikasi ( M asalah) R efleksi (Akar M a salah) Benahi ( K e g iatan)
D.4 Iklim Keamanan D.4.1. Kesejahteraan psikologis ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
terkait Kesejahteraan psikologis siswa (Benahi 4)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
psikologis siswa (Benahi 7)
D.4.2. Kesejahteraan ● Pem anfaatan platform m erdeka m engajar untuk penin g katan
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
terkait Kesejahteraan psikologis guru (Benahi 4)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
psikologis guru (Benahi 7)
D.4.3. Perundungan masih ● Pem anfaatan platform m erdeka m engajar untuk penin g katan
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
terkait Perundungan (Benahi 4)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pem belajaran terkait
(Benahi 7)
● Sekolah m engadopsi program RO O TS untuk penceg ahan
(Benahi 8)
● Pem buatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait perundun g an
94. Identifikasi ( M asalah) R efleksi (Akar M a salah) Benahi ( K e g iatan)
D .4 Iklim Keamanan D .4.4. Hukuman Fisik masih ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala
Sekolah tinggi sekolah terkait materi Hukuman Fisik (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Hukuman Fisik
(Benahi 4)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait Hukuman Fisik (B enahi
7)
D .4.5. Kekerasan Seksual ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala
masih tinggi sekolah terkait materi Kekerasan Seksual (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Kekerasan
Seksual (Benahi 4)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait Kekerasan Seksual
(Benahi 7)
● Sekolah mengadopsi program RO O TS untuk pencegahan Kekerasan Seksual (B enahi
8)
● Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait Kekerasan Seksual (Benahi 9)
D .4.6. N arkoba masih tinggi ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi Penyalahgunaan N arkoba (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait P enyalahgunaan
Narkoba (Benahi 4)
● P elatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait P enyalahgunaan
Narkoba (Benahi 7)
● Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait Penyalahgunaan N arkoba (B enahi
9)
95. Identifikasi (M asalah) Refleksi (Akar M asalah) Benahi (Kegiatan)
D .8 Iklim Kebhinekaan D .8.1. Toleransi beragama dan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
budaya masih rendah guru dan kepala sekolah terkait materi Toleransi beragama dan budaya
(Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait Toleransi beragama dan budaya (Benahi 4)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama terkait
Toleransi beragama dan budaya (Benahi 6)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait Toleransi
beragama dan budaya (Benahi 7)
● Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkaitmateri
Toleransi beragama dan budaya (Benahi 10)
D.8.2. Sikap Inklusifmasih rendah ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
guru dan kepala sekolah terkait materi Sikap Inklusif (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait Sikap Inklusif (Benahi 4)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan
sesuai dengan kebutuhan sisw a dan kondisi sekolah, terutama terkait
Sikap Inklusif (Benahi 6)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait Sikap
Inklusif (Benahi 7)
● Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkaitmateri
Sikap Inklusif (Benahi 10)
96. Identifikasi (M asalah) Refleksi (Akar M asalah) Benahi (Kegiatan)
D .8 Iklim Kebhinekaan D.8.3. Dukungan atas kesetaraan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
agama dan budaya masih kurang guru dan kepala sekolah terkait materi Dukungan atas kesetaraan
agama dan budaya (Benahi 1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya (Benahi
4)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama terkait
Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya (Benahi 6)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya (Benahi 7)
● Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkaitmateri
Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya (Benahi 10)
D .8.4. Komitmen Kebangsaan ● Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
masih rendah guru dan kepala sekolah terkait materi Komitmen Kebangsaan (Benahi
1)
● Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan
diskusi terkait Komitmen Kebangsaan (Benahi 4)
● Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama terkait
Komitmen Kebangsaan (Benahi 6)
● Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
Komitmen Kebangsaan (Benahi 7)
● Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkaitmateri
Komitmen Kebangsaan (Benahi 10)
98. Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi literasi
murid
98
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan S u m b e r
1 Gurumempelajari danmendiskusikan video inspirasi seri
Proyek Peningkatan Literasi di PlatformMerdeka
Mengajar
https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=21
Anda dapatmempelajari contoh-contohbagaimana membangun
pemahaman literasi dan numerasi dasar di berbagai daerah
2 Gurumempelajari Pelatihan Mandiri dalamPlatform
Merdeka Mengajar danmembahasnya di komunitas
belajar di topik Penyesuaian Pembelajaran dengan
Kebutuhan dan Karakteristik Muridmodul Strategi
Literasi
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/8
● Pemahaman dan Identifikasi kebutuhan dan karakteristik
Penerapan strategi menyesuaikan kebutuhanmurid
dengan tujuan pembelajaran pada jenjang PAUD
Penerapan strategi penguatan literasi di dalamkelas pada
jenjang PAUD
*Sebelummempelajari topik ini, sebaiknya pelajari terlebih
dahulu topik Perencanaan Pembelajaran sebagai konsep
dasarnya.
99. Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi numerasi
99
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan S u m b e r
1 Guru mempelajari buku m atematika
terjemahan dari Jepang yang sudah
tersedia di PMM
https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat
- ajar/books/XrAm6oYZMy?index=1
Ini contohbukumurid yangtersedia danmasih banyak lagi buku
pendukungnumerasi yangdapat anda temukan di platformMerdeka
Mengajar
2 Gurumembaca modul numerasi di laman
bersama hadapi korona
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/tingkat-sd-modul-
belajar-literasi-numerisasi/
3 Guru mempelajari asesmen awal
pembelajaran dan akm kelas pada
domain aljabar, geometri dan data-
ketidakpastian kemudian merefleksikan
diri kemampuannya dan bagaimana akan
mengajarkannya
https://guru.kemdikbud.go.id/assessment/packets
Asesmen numerasi untukmurid dapat ditemukanmelalui link di atas
atau pada aplikasi Merdeka Mengajar
100. Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter
100
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan S u m b e r
1 Gurumempelajari Pelatihan Mandiri dalam
PlatformMerdeka Mengajar dan
membahasnya di komunitas belajar di topik
Projek Penguatan Profil Pelajar pancasila dan
mencari contoh Perangkat Ajar Modul Projek
tema Kebhinekaan dan Kemandirian di
PlatformMerdeka Mengajar
Pelatihan mandiri modul projek
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/16
Contoh Perangkat ajar Modul Projek
https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat
- ajar/toolkits?subject=Modul+projek+-
+Bhinneka+Tunggal+Ika&phase=E
Anda dapatmencari lebih banyak contohdi PlatformMerdeka
Mengajar
2 Gurumempelajari Pelatihan Mandiri dalam
PlatformMerdeka Mengajar dan
membahasnya di komunitas belajar di topik
Profil Pelajar Pancasila, terutama modul
Kebhinekaan Global
Pelatihanmandiri Profil Pelajar Pancasila
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/18
Tentangke-6 dimensi dalamProfil Pelajar Pancasila dan
implementasinya dalampembelajaran khususnya kebhinekaan
global
101. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas pembelajaran
● Penerapan strategi penguatan literasi di dalam kelas pada setiap jenjang
101
# Deskripsi Kegiatan S u m b e r
1 Gurumempelajari danmendiskusikan
video inspirasi seri Guru Abad 21 di
PlatformMerdeka Mengajar
https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=50
Kompetensi Abad 21 tidak hanya ditujukan kepada murid, tetapi guru juga perlumemilikinya untukmenghadirkan
pembelajaran yang relevan sesuai kebutuhanmurid. Maka, Guru yangmenjadi pembelajar sepanjanghayat dapat
menuntunmuridnya pula menjadi pembelajaran sepanjanghayat.
Daftar Video:
● 01 Serial Guru Abad 21- Mesin Scan Diri
● 02 Serial Guru Abad 21 - G unung Es
● 03 Serial Guru Abad 21 - Pendengar Sejati
● 04 Serial Guru Abad 21- Detektif E kspresi
● 05 Serial Guru Abad 21 - Asal Usul Z ebra
● 06 Serial Guru Abad 21 - Topi B erpikir
● 07 Serial Guru Abad 21 - Pabrik Solusi
● 08 Serial Guru Abad 21- Blended L earning
● 09 Serial Guru Abad 21 - TAND UR
● 10 Serial Guru Abad 21- Training Guru Abad 21
2 Gurumempelajari Pelatihan Mandiri
dalam PlatformMerdeka Mengajar dan
membahasnya di komunitas belajar di
topik Penyesuaian Pembelajaran dengan
Kebutuhan dan Karakteristik Murid
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/8
● Pemahaman dan Identifikasi kebutuhan dan karakteristik murid
● Penerapan strategi menyesuaikan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran pada setiap jenjan
*Sebelummempelajari topik ini, sebaiknya pelajari terlebih dahulu topik Perencanaan Pembelajaran
sebagai konsep dasarnya.
g
102. Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi pembelajaran
● Menjadikan pembelajaran menjadi agenda menyenangkan
102
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan S u m b e r
1 Gurumempelajari topik Perencanaan
Pembelajaran pada PMMdanmendiskusikan
modul Refleksi Pembelajaran dalam
Komunitas Belajar Gurudi Sekolah
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/12
● Merencanakan pembelajaran terstruktur dan kompeten
● Belajar tidak hanya harus di kelas dan bangku formal
*Sebelummempelajari topik ini, sebaiknya pelajari terlebih dahulu topik
Kurikulumsebagai konsep dasarnya.
103. Benahi 1: Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru
instruksional
dan kepala sekolah terkait materi kepemimpinan
103
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan S u m b e r
1 Kepala Sekolah
mempelajari video
inspirasi seri Memahami
Diri:Mengelola Satuan
Pendidikan di P latform
Merdeka Mengajar
https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/?id=46
Satuan Pendidikanmemerlukan pengelolaan yangtepat dan sesuai, sehingga dampaknya dapat
dirasakan olehmurid-muridnya. Pengelolaan yangberorientasi pada murid akan dapat
mendorongperbaikan proses pembelajaran secara terus-menerus kepada murid
● Kepemimpinan Pembelajaran di Sekolah
● Jaw a Timur - K epemimpinan Inovatif Kepala SDN Sumbergondo 2 B atu
● Program Sekolah Penggerak Kepala Sekolah P enggerak
[Kepemimpinan] Batu, Jawa Timur: Strategi Kepala Sekolah dalammeningkatkanmutu
pembelajaran
● [K epemimpinan] Sumba B arat, NTT: Testimoni P rogram R intisan Kepemimpinan dan
Pembelajaran
● [Kepemimpinan] Sumenep, Jaw a Timur: K epemimpinan inovatif Kepala SDN P amolokan
3
● PA UD KEPEM IM PIN A N SUM BER DAYA P AUD
104. Benahi 2: Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan
menggunakan modul literasi dan Numerasi berbasis tema dan sumber
lainnya di luar platform merdeka mengajar
pelibatan orangtua yang signifikan dalamprosesnya. Selain itu, peningkatan kemampuan literasi
104
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan S u m b e r
1 Pelibatan orangtua
dalampenguatan
pembelajaran literasi
dan numerasi
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/tingkat-sd-modul-belajar-literasi-numerisasi/
Selama pandemi, banyak proses pembelajaran yangterjadi di rumah sehingga membutuhkan
melibatkan proses berpikir tingkat tinggi yangmembutuhkan peran orangtua untukmendampingi
anak belajar di rumah. Untukmemberikan penguatan kapasitas, Kemendikbudristekmenyediakan
modul sebagai bahan kolaborasi antara gurudan orangtua untukmendampingi pembelajaran
literasi dan numerasi
105. Benahi 2: Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan
menggunakan modul literasi dan Numerasi berbasis tema dan sumber
lainnya di luar platform merdeka mengajar
105
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan S u m b e r
1 Peningkatan kapasitas
satuan pendidikan secara
mandiri untuk mengajar
literasi dan numerasi
secara lebih efektif.
https://www.inovasi.or.id/id/modul-pembelajaran/
Literasi adalah kompetensi yang dikembangkan dalam seluruh mata pelajaran, tidak terbatas
pada pelajaran Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris saja. O leh karena itu kemampuan
mengajarkan literasi perlu dimiliki seluruh guru di satuan pendidikan.
Modul pendampingan ini dikembangkan oleh INOVASI dan Kemendikbudristek untuk
meningkatkan kemampuan gurudalammengajarkan literasi dan numerasi lebih baik. Modul ini
tidak terbatas untukgurutetapi juga untukpimpinan satuan pendidikan agar lebih efektif dalam
mendukungpeningkatan literasi dan numerasi peserta didik.
106. Benahi 3: Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari
berbagai sumber dan genre secara rutin oleh guru dan siswa
106
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan S u m b e r
1 Peningkatan interaksi
anak dengan sumber
bacaan untuk
meningkatkan
kemampuan literasi.
Bagi satuan pendidikan SD yangmemberikan akses teknologi kepada peserta didik, berbagai
bukubacaan anak yangtelah terkurasi dapat diakses melalui https://literacycloud.org/ .
Untuk bukudalambahasa Indonesia, dapat langsungklik tautan ini.
Membaca untuk kesenangan adalah salah satu faktor yangmempengaruhi kemampuan literasi.
Terutama untuk anak-anak, frekuensi membaca bukumembantumemperkaya kosakata serta
menguatkan logika berbahasa. Untukmeningkatkan interaksi anak dengan bahan bacaan,
terdapat beberapa contoh kegiatan yangbisa menjadi rujukan:
Contohbentuk kegiatan:
● K egiatan membaca nyaring yang dilakukan oleh guru atau salah satu sisw a
menggunakan bukubacaan dari Literacy Cloud atau buku lainnya saat istirahat pelajaran
Apabila memungkinkan, menyediakan buku-bukubacaan di kelas untukdibaca oleh
siswa yangtelahmenyelesaikan tugas atau waktu senggang lainnya
107. Benahi 4: Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi
107
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan S u m b e r
1 Pembentukan komunitas
belajar
Materi terkait komunitas belajar dapat diunduhdi:
https://drive.google.com/drive/folders/1i2vYl3mWDJfHEMBSdrMCCe9nLZi2Of5q
Komunitas belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang
memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaranmelalui
interaksi secara rutin dalam wadah dimana mereka berpartisipasi aktif.
Tujuan pembentukan komunitas belajar:
1. Mengedukasi anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi informasi terkait
pertanyaan danmasalah terkait praktik
2. Memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas untuk mulai belajar
secara berkelanjutan
3. Mendorong anggota meningkatkan kompetensi diri anggota melalui saling berbagi dan
diskusi
4. Mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan
sehari hari
108. Benahi 5: Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran dengan melibatkan
p e m a n g k u kepentingan sekolah
108
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan S u m b e r
1 Refleksi kepala sekolah
dan guru terhadap
proses pembelajaran
Tautanmateri untuk refleksi pembelajaran adalah:
https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1hNvstFODF5-oSqcFH1tdZ7Msx7GYvMPf
Gurumelakukan refleksi pembelajaran untukmengidentifikasi tantangan agarmendapatkan
masukan bagi perbaikan pembelajaran selanjutnya. Kompetensi utama yangdiharapkan dalam
proses refleksi pembelajaran adalah gurumenunjukkan kebiasaan refleksi untukpengembangan
diri secara mandiri
Kegiatan refleksi pembelajaran dilakukan agar gurudapat:
1. Melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran dan pendidikan
2. Menetapkan tujuan dan rencana pengembangan diri
3. Menemukan aspek kekuatan dan kelemahan sebagai guru
4. Menentukan cara dan beradaptasi dalam melakukan pengembangan diri
109. Benahi 6: Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan terkait penguatan profil pelajar pancasila sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
109
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan Sumber dan Langkah Kegiatan
1 Dalam Kurikulum
Merdeka, projek
penguatan profil pelajar
Pancasila dirancang
untuk mengembangkan
karakter. P rojek
penguatan profil pelajar
Pancasila dapat
diterapkan juga untuk
sekolah yang
menggunakan Kurikulum
2013, dengan
konsekuensi
penambahan jam
pelajaran.
L angk ah k e giat an
1. Pelajari projek penguatan profil pelajar P ancasila melalui Panduan yang diterbitkan oleh
Kemendikbudristek (klik untuk akses panduan)
2. Unduh contoh modul projek dengan tema Bhineka Tunggal Ika dan Bangunlah Jiw a dan
Raganya, pelajari contoh-contohmodul projek tersebut
3. Guru menyepakati topik apa yang akan digunakan berdasarkan tema projek, serta
bagaimana modul projek akan dikembangkan berdasarkan contoh yangtelah dipelajari
4. T im guru merancang kegiatan projek dengan membuat modul projek (m engembangkan
dari awal ataumemodifikasi contohmodul projek)
5. Memfasilitasi sisw a dalam melaksanakan projek serta memberikan umpan balik secara
berkala
6. Guru dapat melibatkan masyarakat (misalnya pakar, akademisi, komunitas) dalam
pengembangan dan pelaksanaan projek
7. Melakukan penilaian hasil belajar projek penguatan profil pelajar Pancasila dan
melaporkannya secara terpisah dari penilaian intrakurikuler
110. Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan
pembelajaran terkait
Kekerasan Seksual
Iklim Keamanan: Kesetaraan Gender dan
1. Gurumemilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau
110
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan Sumber dan Langkah Kegiatan
1 Tujuan:
Siswa memahami apa itu kesetaraan
gender, mengenali bentuk-bentuk
kekerasan berbasis gender, dan
mengetahui apa yangharus dilakukan
jika menemukan kekerasan seksual di
sekitar.
Keunggulan kegiatan ini antara
lain:
● Mudah dilaksanakan
● Membutuhkan w aktu yang
relatif singkat (bisa
diintegrasikan dengan kegiatan
yang sudah ada)
● Tidak membutuhkan biaya yang
besar
Cara:
momen peringatan hari besar.
2. Guru meminta sisw a untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di
dalamkelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan sisw a di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Link ma teri da n penjela sa n)
111. Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan
pembelajaran terkait Iklim Keamanan: Perundungan
111
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan Sumber dan Langkah Kegiatan
2 Tujuan:
Sisw a memahami apa itu perundungan,
mengenali perundungan dan
mengetahui bagaimana mencegah
perundungan di sekitar.
Keunggulan kegiatan ini antara
lain:
● Mudah dilaksanakan
● Membutuhkan w aktu yang
relatif singkat (bisa
diintegrasikan dengan kegiatan
yang sudah ada)
● Tidak membutuhkan biaya yang
besar
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau
momen peringatan hari besar.
2. Guru meminta sisw a untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di
dalamkelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan sisw a di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Link ma teri da n penjela sa n)
112. Benahi 7: Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan
pembelajaran terkait Iklim Keamanan: Narkoba
112
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan Sumber dan Langkah Kegiatan
3 Tujuan:
Siswa memahami bahaya narkoba dan
bagaimana mencegah agar tidak
terjerumus dan sekolahmengetahui
cara pencegahan dan penanganan
narkoba
Keunggulan kegiatan ini antara
lain:
● Mudah dilaksanakan
● Membutuhkan w aktu yang
relatif singkat (bisa
diintegrasikan dengan kegiatan
yang sudah ada)
● Tidak membutuhkan biaya yang
besar
Cara:
1. Gurumeminta siswa untukmenonton (bisa sebelumkelas atau nonton bersama di
dalamkelas)
2. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikan sisw a di kelas dan di sekolah.
3. Sekolah mengadopsi program Sekolah B ersinar
Materi:
Lepas dari Narkoba
Generasi Maju, Bebas Narkoba
Hikayat Ibu Muda Kurir Narkoba
Panduan Sekolah Bersinar
113. Benahi 8: Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk p e ncega han
pe rundungan dan kekerasan berbasis sekolah
2. Kepala sekolah dan guru memetakan prinsip apa yang
program/prinsip program Roots di sekolah
(Link ma teri da n penjela sa
n)
113
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan Sumber dan Langkah Kegiatan
1 Roots adalah programpencegahan
perundungan dan kekerasan berbasis
sekolah. Program Roots melibatkan
siswa (seluruh jenjang) sebagai Agen
Perubahan dan guru sebagai Fasilitator
Roots.
Tujuan:
Sekolahmelibatkan guru sebagai
fasilitator dan siswa (seluruh
jenjang) sebagai agen perubahan
Keunggulan program ini:
1. Pelajar sebagai agen
perubahan sehingga
pendekatan lebih relevan
dengan konteks remaja di
sekolah
2. K egiatan dan modul untuk
kegiatan sisw a di sekolah
sudah terstruktur
Cara:
1. Fasilitator Guru dan Sisw a Agen Perubahan mempelajari
panduan program Roots melalui LMS
mungkin untukdiadopsi sekolah
3. Kepala sekolah dan guru mengadaptasi dan menjalankan
Materi:
114. Benahi 9: Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait
perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan pencegahan
p e n g g u n a a n narkoba
1. Membentuk satuan tugas yangterdiri dari beberapa unsur (siswa, gurudan orangtua) yangdiberikan
2. Membuat sosialisasi/poster/mading yangberisi larangan Perundungan, Kekerasan Seksual, Intoleransi,
Khusus, Kotak Saran/Aduan khusus, dan/atau kanal aduan kemdikbud.lapor.go.id
Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak dan pekerja sosial untukmelakukan penanganan kasus -
dalamrangka pembinaan berupa: (a) teguran lisan; (b) teguran tertulis; dan (c) tindakan lain yang
Jika pelaku adalah gurudan tenaga pendidik: (a) teguran lisan; (b) teguran tertulis;(c) pengurangan hak;
114
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan L angk ah K e giat an
1 P eraturan dan tata tertib mengatur hal
hal yang harus dilakukan dan tidak
boleh dilakukan untuk menjaga agar
tidak terjadi perundungan, kekerasan
seksual, intoleransi dan penggunaan
narkoba di sekolah. Peraturan yang
dapat menjadi rujukan adalah
Permendikbud 82/2015 tentang
Pencegahan Penanggulangan Tindak
Kekerasan di Lingkungan Satuan
P endidikan.
Peraturan yang sudah disepakati
perlu diuji coba dan ditegakkan
bersama sama warga sekolah dan
dilakukan evaluasi secara periodik
sebagai masukan untuk revisi jika
diperlukan.
Beberapa aspek dan langkah yangdapat dilakukan sekolah:
Pencegahan:
surat tugas oleh Kepala Sekolah untukmemikirkan kegiatan pencegahan di sekolah.
dan Penggunaan Narkoba dan kanal pelaporan.
Penanganan
1. Menyediakan kanal khusus aduan sesuai kemampuan sekolah seperti nomor SM S khusus, W hatsapp
2. Bekerjasama dengan perangkat pemerintah daerah setempat yaitu UPTD PPA (Unit) Pelaksana Teknis
kasus kekerasan yangmembutuhkan konseling, bantuan hukum, bantuan sosial dan penanganan kasus
lebih lanjut
3. Menentukan sanksi.
Jika pelaku adalah peserta didik, satuan pendidikan dapatmemberikan sanksi kepada peserta didik
bersifat edukatif.
dan (d) pemberhentian sementara/tetap dari jabatan sebagai pendidik/tenaga kependidikan atau
pemutusan/pemberhentian hubungan kerja.
115. Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi kebhinekaan global
115
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan Langkah Kegiatan dan Sumber
1 Tujuan: Gurumemahami apa itu
Kebhinekaan Global, contoh
sehari- hari dan relevansinya bagi
siswa
Keunggulan kegiatan ini antara
lain:
● Mudah dilaksanakan
● Membutuhkan w aktu yang
relatif singkat (bisa
diintegrasikan dengan
kegiatan yang sudah ada)
● T idak membutuhkan biaya
yangbesar
Cara:
1. Guru menonton daftar video dengan Kebhinekaan Global terlampir
2. Guru mendiskusikan video mana yang relevan untuk dapat menjadi pemantik diskusi
bersama siswa
3. Guru merencanakan bagaimana video tersebut dapat masuk ke materi ajar, bahan
diskusi sebelumkelas, ataumenjadimateri pengayaan di kegiatan ekstrakurikuler
(misal dikaitkan dengan peringatan hari besar tertentu)
Materi:
(Kebhineka a n Globa l: Link ma teri da n penjela sa n)
116. Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi Toleransi
2. Gurumelakukan aktivitas permainan, simulasi, cerita
pribadi
5. Gurumengaplikasikan dalamkonteks kelas dan sekolah
116
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan Langkah Kegiatan dan Sumber
2 Tujuan:
Gurumendapatkan pemahaman
mengapa toleransi pentingdalam
bagaimana kebhinekaan konteks global,
nasional, personal dan kemudian dapat
menyebarkannya dalamkonteks sekolah
dan kelas
Keunggulan kegiatan ini antara
lain:
● Menarik dan menyenangkan
karena mengikuti alur Mulai dari
Diri, Aktivitas, Refleksi, K onsep,
dan Aplikasi
● Dapatmengundangnarasumber
dari luar
● Topikmencakupkonteks global,
nasional, personal dan sekolah
Cara:
1. Guru melakukan diskusi berdasarkan pertanyaan pemantik
3. Guru merefleksikan makna dari aktivitas dan merefleksikan dalam pengalaman
4. Guru meyarikan pembelajaran baru dan memperkuat dengan teori, data, dan fakta
Materi:
(note: sa a t ini belum berda sa rka n on dema nd, ta pi ma sih diinsert mela lui PGP,
PSP da n PPPPTK)
117. Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi Toleransi dan Keberagaman untuk Siswa
117
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan Langkah Kegiatan dan Sumber
3 Tujuan:
Siswa memahami pentingnya
toleransi dan keberagaman, saling
mengenal dengan kelompok yang
berbeda dan bagaimana
mempraktikkannya dalamlingkup
kelas dan sekolah
K e u nggu lan k e giatan ini antara
lain:
● Mudah dilaksanakan
● Membutuhkan w aktu yang
relatif singkat (bisa
diintegrasikan dengan
kegiatan yang sudah ada)
● T idak membutuhkan biaya
yangbesar
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau
momen peringatan hari besar.
2. Guru meminta sisw a untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di
dalamkelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi sisw a:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikkan sisw a di kelas dan di sekolah.
Materi:
(Link ma teri da n penjela sa n)
118. Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi Toleransi dan Keberagaman untuk Guru
118
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan Langkah Kegiatan dan Sumber
4 Tujuan:
Gurumemahami pentingnya
toleransi dan keberagaman, saling
mengenal dengan kelompok yang
berbeda danmemilihmateri-materi
yangdapatmenjadi bahan diskusi
dengan siswa.
K e u nggu lan k e giatan ini antara
lain:
● Mudah dilaksanakan
● Membutuhkan w aktu yang
relatif singkat (bisa
diintegrasikan dengan
kegiatan yang sudah ada)
● T idak membutuhkan biaya
yangbesar
Cara:
1. Guru menonton daftar video terlampir
2. Guru mendiskusikan video mana yang relevan untuk dapat menjadi pemantik diskusi
bersama siswa
3. Guru merencanakan bagaimana video tersebut dapat masuk ke materi ajar, bahan
diskusi sebelumkelas, ataumenjadimateri pengayaan di kegiatan ekstrakurikuler
(misal dikaitkan dengan peringatan hari besar tertentu)
Materi:
(Link ma teri da n penjela sa n)
119. Benahi 10: Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi keragaman fisik
119
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
# Deskripsi Kegiatan Langkah Kegiatan dan Sumber
5 Tujuan:
Siswa memahami keberagaman
fisik yang ada di sekitar dan
bagaimana menciptakan ruang
aman bagi perbedaan tersebut.
Keunggulan kegiatan ini antara
lain:
● Mudah dilaksanakan
● Membutuhkan w aktu yang
relatif singkat (bisa
diintegrasikan dengan
kegiatan yang sudah ada)
● Tidak membutuhkan biaya
yangbesar
Cara:
1. Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran
ataumomen peringatan hari besar.
2. Guru meminta sisw a untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton
bersama di dalamkelas)
3. Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa:
a. Apa yang menarik dari video tersebut
b. Apa yang menjadi pelajaran penting dari video tersebut
c. Apa tindak lanjut nyata yang dapat dipraktikan siswa di kelas dan di
sekolah.
Materi:
(Materi)
121. Prinsip Perbedaan antara perencanaan di PAUD dan di
Dasmen
● Tahapan perencanaan di satuan PAUD secara umumsama dengan Dasmen.
● Perbedaannya adalah PAUD belummemiliki profil pendidikan yangdapat diunduhdari platform
rapor pendidikan, maka satuan PAUDmengunduh Lembar PBD PAUD dan perlumelakukan
evaluasi diri menggunakan Lembar Evaluasi Diri di dalam Lembar PBD PAUD tersebut.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 121
122. Alur Penerapan P B D u nt u k Satuan PA U D
S i m p a n
da n
Terapkan
Ma sukka n
d i ARKAS
U n d u h Isi
Pada tahun 2023,
satuan PAUD dapat
memasukkan rencana
anggaran secara
langsung di dalam
ARKAS.
Le mbar P BD akan
terdiri dari tahapan
evaluasi diri,
identifikasi, refleksi
dan benahi
Isi keseluruhan Lembar
PBD untuk
menghasilkan RKT dan
rancangan RKAS
Simpan file di tautan
yang ada di Lembar
PBD dan gunakan
sebagai panduan
kegiatan di satuan
PAUD Anda
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 122
123. Tahapan d a la m m e l a ku ka n Perencanaan Berbasis D a ta PAU D
Melakukan
evaluasi diri
Menentukan program
dan kegiatan
Merumuskan akar
masalah
Memasukkan dalamdokumen
R K A S
Memilih dan
menetapkan Masalah
(RKAS)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 123
D
o
k
u
m
e
T
a
h
a
p
a
n
K
e
g
i
a
ta
n
Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah
Rencana Kerja Tahunan
Tahapan:
● Membuat program
dan kegiatan
sebagai solusi
untuk setiap akar
masalah yang
ditetapkan
Tahapan:
● Dari masalah
yang akan
diintervensi,
dilakukan
analisis untuk
mencari akar
masalah
Tahapan: Tahapan:
● Mempelajari setiap ● Mempelajari daftar
indikator dimensi D indikator prioritas
dan E rapor ● Menetapkan indikator
pendidikan. rapor sebagai
● Melakukan evaluasi masalah yang akan
diri berdasarkan diintervensi.
indikator rapor
pendidikan di
Lembar Evaluasi
Diri.
Tahapan:
● Menetapkan Kode Kegiatan
untuk kegiatan Benahi di
dalamDraft RKAS
● Masukkan Kode Kegiatan ke
dalam ARKAS saat aplikasi
sudah siap di tahun 2023
R K A S
Identifikasi Refleksi Benahi