Dokumen tersebut membahas penggunaan bahasa Melayu dalam penulisan dokumen, termasuk definisi ayat, jenis-jenis ayat seperti ayat penyata, tanya, perintah dan seru, serta ragam ayat seperti aktif dan pasif. Dibahas pula jenis-jenis ayat majmuk seperti gabungan, pancangan dan campuran, serta contoh-contoh ayat.
Kata tugas adalah kata atau frasa yang tidak berfungsi sebagai unsur inti dalam sebuah ayat tetapi berfungsi untuk mendukung tugas penghubung, penerang, penguat, atau tugas lain. Kata tugas dapat dikelompokkan menjadi kata sendi, kata hubung, kata bilangan, kata bantu, dan lain-lain berdasarkan fungsinya. Beberapa contoh kata sendi dan kata hubung beserta penjelasan penggunaannya d
Kata tugas adalah kata atau frasa yang tidak berfungsi sebagai unsur inti dalam sebuah ayat tetapi berfungsi untuk mendukung tugas penghubung, penerang, penguat, atau tugas lain. Kata tugas dapat dikelompokkan menjadi kata sendi, kata hubung, kata bilangan, kata bantu, dan lain-lain berdasarkan fungsinya. Beberapa contoh kata sendi dan kata hubung beserta penjelasan penggunaannya d
Ada dua bentuk imbuhan teR- yaitu ter dan te. Bentuk ter digunakan untuk semua kata dasar kecuali kata dasar yang berakhiran huruf r, sedangkan bentuk te digunakan untuk kata dasar yang berakhiran huruf r. Imbuhan ter- dan te- digunakan untuk menunjukkan maksud seperti tidak sengaja, keupayaan, keadaan, dan perbuatan yang berpanjangan.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan kata tugas dalam bahasa Melayu. Ia menjelaskan definisi, fungsi, ciri-ciri dan contoh kata tugas seperti kata hubung, kata praklausa, kata prafrasa dan pascafrasa, serta kata bantu dan kata penegas.
Kata pascakata berfungsi sebagai penekan dan pembenda. Kata penekan memberi penegasan kepada kata yang bergabung dengannya sementara kata pembenda menjadikan kata bukan nama menjadi kata nama. Kedua-dua jenis kata pascakata ini memberi maksud tambahan kepada ayat.
Dokumen ini membahas tentang kata kerja tak transitif, yaitu kata kerja yang tidak melibatkan objek lain. Kata kerja tak transitif dibedakan menjadi dua jenis, yakni yang tidak berpelengkap dan yang berpelengkap. Kata kerja tak transitif yang tidak berpelengkap tidak memerlukan pelengkap setelahnya, sementara yang berpelengkap memerlukan frasa adjektif, frasa sendi, atau frasa nama sebagai pel
Dokumen tersebut membahas tentang lima jenis kata ganda dalam bahasa Melayu yaitu kata ganda seluruh, kata ganda separa, kata ganda berima, kata ganda menyaling, dan kata ganda semu. Kata ganda tersebut memiliki aturan penulisan dan contoh penggunaannya dalam kalimat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang unsur-unsur ayat tunggal yaitu subjek dan predikat. Ia juga mencontohkan beberapa ayat tunggal beserta pengenalpastian subjek dan predikanya. Terdapat aktiviti membina ayat tunggal berdasarkan gambar dan mengenalpasti unsur-unsur ayatnya. Dokumen ini bertujuan membantu memahami konsep ayat tunggal dan unsur-unsur yang membentuknya.
Analisis kesalahan penggunaan tatabahasaNorma Talib
Analisis kesalahan tatabahasa yang dilakukan murid di sekolah meliputi kesalahan penggunaan imbuhan, kata majmuk, kata sendi dan frasa. Kesalahan-kesalahan ini disebabkan murid belum menguasai sepenuhnya rumus-rumus tatabahasa yang diajarkan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang perubahan ayat aktif menjadi ayat pasif dan sebaliknya. Ia juga mencontohkan proses menukar ayat aktif ke pasif dan beberapa soalan latihan yang berkaitan.
Ada dua bentuk imbuhan teR- yaitu ter dan te. Bentuk ter digunakan untuk semua kata dasar kecuali kata dasar yang berakhiran huruf r, sedangkan bentuk te digunakan untuk kata dasar yang berakhiran huruf r. Imbuhan ter- dan te- digunakan untuk menunjukkan maksud seperti tidak sengaja, keupayaan, keadaan, dan perbuatan yang berpanjangan.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan kata tugas dalam bahasa Melayu. Ia menjelaskan definisi, fungsi, ciri-ciri dan contoh kata tugas seperti kata hubung, kata praklausa, kata prafrasa dan pascafrasa, serta kata bantu dan kata penegas.
Kata pascakata berfungsi sebagai penekan dan pembenda. Kata penekan memberi penegasan kepada kata yang bergabung dengannya sementara kata pembenda menjadikan kata bukan nama menjadi kata nama. Kedua-dua jenis kata pascakata ini memberi maksud tambahan kepada ayat.
Dokumen ini membahas tentang kata kerja tak transitif, yaitu kata kerja yang tidak melibatkan objek lain. Kata kerja tak transitif dibedakan menjadi dua jenis, yakni yang tidak berpelengkap dan yang berpelengkap. Kata kerja tak transitif yang tidak berpelengkap tidak memerlukan pelengkap setelahnya, sementara yang berpelengkap memerlukan frasa adjektif, frasa sendi, atau frasa nama sebagai pel
Dokumen tersebut membahas tentang lima jenis kata ganda dalam bahasa Melayu yaitu kata ganda seluruh, kata ganda separa, kata ganda berima, kata ganda menyaling, dan kata ganda semu. Kata ganda tersebut memiliki aturan penulisan dan contoh penggunaannya dalam kalimat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang unsur-unsur ayat tunggal yaitu subjek dan predikat. Ia juga mencontohkan beberapa ayat tunggal beserta pengenalpastian subjek dan predikanya. Terdapat aktiviti membina ayat tunggal berdasarkan gambar dan mengenalpasti unsur-unsur ayatnya. Dokumen ini bertujuan membantu memahami konsep ayat tunggal dan unsur-unsur yang membentuknya.
Analisis kesalahan penggunaan tatabahasaNorma Talib
Analisis kesalahan tatabahasa yang dilakukan murid di sekolah meliputi kesalahan penggunaan imbuhan, kata majmuk, kata sendi dan frasa. Kesalahan-kesalahan ini disebabkan murid belum menguasai sepenuhnya rumus-rumus tatabahasa yang diajarkan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang perubahan ayat aktif menjadi ayat pasif dan sebaliknya. Ia juga mencontohkan proses menukar ayat aktif ke pasif dan beberapa soalan latihan yang berkaitan.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara ayat aktif dan ayat pasif dalam bahasa Melayu. Ayat aktif menempatkan pelaku di depan dan menggunakan kata kerja berimbuhan, sedangkan ayat pasif menempatkan objek di depan dan pelaku di belakang, serta menggunakan kata kerja tanpa imbuhan. Disediakan contoh ayat aktif dan pasif untuk setiap kata ganti nama diri pertama, kedua, dan ketiga beserta lat
Dokumen tersebut membahas tentang ayat pasif dan aktif dalam bahasa Melayu. Ayat pasif terbentuk ketika objek menjadi subjek, sedangkan ayat aktif mengutamakan subjek asal. Terdapat beberapa jenis ayat pasif seperti dengan kata ganti nama, imbuhan 'di-', dan 'kena'. Ayat aktif terdiri dari transitif yang mempunyai objek, dan tak transitif tanpa objek. Dokumen ini juga memberikan contoh menukar antara ay
Hydrogen Peroxide- Review of its Role as Part of a Mine Drainage Treatment St...Michael Hewitt, GISP
Jon Smoyer P.G., PA Department of Environmental Protection (DEP), “Hydrogen Peroxide- Review of its Role as Part of a Mine Drainage Treatment Strategy”
Hydrogen Peroxide has been used to oxidize and remove ferrous iron from mine drainage for decades. It is a relatively inexpensive and effective oxidant that can be used to achieve rapid ferrous iron oxidation in many active and semi-passive mine drainage treatment systems. This presentation outlines the physical properties, concentrations, and available delivery options for hydrogen peroxide.
Panduan ini memberikan informasi tentang penggunaan kata tanya dan contoh-contohnya dalam membentuk pertanyaan. Kata tanya harus digunakan dengan benar di awal atau akhir kalimat, dan masing-masing kata tanya mewakili kategori pertanyaan tertentu seperti nama, bilangan, cara, sebab, dan tempat.
Ayat tanya digunakan untuk menanyakan sesuatu hal dan memerlukan jawapan. Terdapat beberapa jenis ayat tanya seperti ayat tanya mudah, ayat tanya dengan kata tanya, dan ayat tanya dengan partikel -kah. Setiap jenis ayat tanya memiliki ciri dan penggunaan yang berbeda.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang kesalahan-kesalahan tatabahasa dalam bahasa Melayu, termasuk penggunaan kata penguat, kata pemberi, imbuhan, ayat pasif, ayat perintah, dan kata majemuk. Dokumen ini juga memberikan contoh-contoh kesalahan dan penyelesaian yang benar.
Kata tanya merupakan perkataan yang digunakan untuk menanyakan atau menyatakan sesuatu. Terdiri dari kata tanya seperti siapa, apa, bila, di mana, berapa, mengapa, bagaimana. Kata tanya digunakan untuk menanyakan nama binatang, benda, orang, serta cita-cita, barang, kegunaan, dan apa yang harus dipakai.
Kalimat terdiri dari beberapa unsur seperti frase, klausa, dan kalimat. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap dan intonasi akhir. Terdapat beberapa jenis kalimat seperti tunggal, majemuk, inti, luas, dan transformasi.
Kalimat terdiri dari beberapa unsur seperti frase, klausa, dan kalimat. Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. Klausa terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap dan intonasi akhir. Terdapat beberapa jenis kalimat seperti tunggal, majemuk, inti, luas, dan transformasi.
BAHASA MELAYU STPM ( PROSES PENERBITAN AYAT )Nazira M
Dokumen tersebut membahasikan proses pembentukan dan transformasi ayat dalam bahasa Melayu. Terdapat tiga proses utama yaitu peluasan, pengguguran, dan pembentukan ayat terbitan. Proses-proses ini melibatkan penambahan atau penghapusan unsur-unsur ayat seperti subjek, predikat, dan keterangan.
Makalah ini membahas tentang kalimat tunggal dan kalimat majemuk serta hubungan antara keduanya. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa sedangkan kalimat majemuk terdiri dari dua klausa atau lebih. Kalimat majemuk dibagi menjadi setara dan tidak setara berdasarkan kedudukan klausanya."
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptxummigrafika
Dokumen ini membahas tentang analisis kesalahan bahasa pada tataran frasa verbal dan jenis-jenisnya. Frasa verbal terdiri dari verba inti dan kata-kata penambah arti. Ada dua jenis frasa verbal yaitu endosentrik atributif yang terdiri dari verba inti dan pewatas depan atau belakang, dan endosentrik koordinatif yang menggabungkan dua verba dengan kata penghubung.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kata dalam bahasa Melayu seperti kata bantu, kata sendi nama, kata seru, kata tanya, kata perintah, kata pembenar, kata pangkal ayat, kata penguat, kata penegas, kata nafi, kata pemeri, kata arah, kata bilangan, dan kata adverba beserta contoh-contoh penggunaannya dalam kalimat.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kata tugas dalam bahasa Indonesia seperti kata seru (interjeksi), kata sandang (artikel), partikel penegas, dan juga berbagai jenis frasa seperti frasa verbal, frasa nominal, frasa ajektival, dan frasa preposisional. Dokumen tersebut juga membahas tentang klausa dan makna kata beserta perubahannya seperti sinonim, antonim, homonim, dan hiponim.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Rancangan pengajaran bahasa melayu untuk kelas 2 tahun menggunakan model ASSURE membahas tentang analisis pelajar, objektif pengajaran, dan metode, media, dan bahan yang dipilih untuk memastikan pembelajaran tentang suku kata tertutup "ng". Pengajaran dilakukan secara kelompok dengan aktivitas membaca, menulis, dan melengkapkan ayat.
Analisis SWOT literasi kohort 2 menunjukkan kekuatan program tersebut termasuk guru yang terlatih dan memiliki panduan yang lengkap, namun juga menghadapi kelemahan seperti kurangnya motivasi siswa dan peralatan mengajar yang kurang bervariasi. Peluangnya termasuk dukungan PIBG sekolah, sementara ancamannya adalah rendahnya minat beberapa orang tua terhadap pendidikan.
Dokumen tersebut membahas dosa-dosa besar akibat meninggalkan salat wajib. Tidak melaksanakan salat subuh akan dihukumi di neraka selama 30 tahun yang setara dengan 60000 tahun di dunia. Meninggalkan salat zohor seperti membunuh 1000 orang muslim, salat asar seperti meruntuhkan Ka'bah, salat maghrib seperti berzina dengan ibu sendiri, dan salat isyak akan membuat seseorang tidak
1. 1
PENGGUNAAN
BAHASA MELAYU DALAM PENULISAN DOKUMEN
- AYAT
PENGGUNAAN
BAHASA MELAYU DALAM PENULISAN DOKUMEN
- AYAT
oleh:oleh:
PN. SARIMAH BINTI AHMAD
MUNSYI DEWAN
Dewan Bahasa dan Pustaka
PN. SARIMAH BINTI AHMAD
MUNSYI DEWAN
Dewan Bahasa dan Pustaka
2. 2
AYATAYAT
unit pengucapan yang mengandungi
makna yang lengkap
terbentuk daripada deretan perkataan
yang diucapkan dengan intonasi yang
sempurna.
unit pengucapan yang mengandungi
makna yang lengkap
terbentuk daripada deretan perkataan
yang diucapkan dengan intonasi yang
sempurna.
3. 3
AYATAYAT
AYAT Anak kucing itu sedang tidur.
KLAUSA anak kucing itu sedang tidur
FRASA Anak kucing itu sedang tidur
PERKATAAN anak kucing itu sedang tidur
4. 4
GOLONGAN AYATGOLONGAN AYAT
1. Ayat Dasar = ayat yang menjadi asas atau sumber pembentukan ayat-ayat lain.
2. Ayat Terbitan = ayat yang telah mengalami perubahan aturannya melalui tiga
proses
a.penyusunan semula
i. Bola itu disepak oleh Azman.
ii. Ke sungai orang tua itu pergi.
b. pengguguran
i. Keluar dari sini!
ii. Adik saya cerdik tetapi pemalu.
c. peluasan
i. Orang yang sakit itu telah pulih.
ii. Aziz dan Razali pergi ke sekolah.
5. 5
POLA AYAT DASARPOLA AYAT DASAR
Pola 1 - FN + FN = Gadis itu kakak saya.
Pola 2 - FN + FK = Kakak saya sedang
bertugas.
Pola 3 - FN + FA = Kakak saya sangat ayu.
Pola 4 - FN + FSN = Kakak saya ke pejabat.
7. 7
AYAT PENYATAAYAT PENYATA
Untuk menyatakan sesuatu atau memberi
keterangan.
contoh:
1.Mereka berkumpul di padang sekolah.
2.Orang Inggeris itu fasih berbahasa Melayu.
3.Bangunan sekolah sudah tua.
4.Pemuda itu membawa ibunya ke klinik.
8. 8
AYAT TANYAAYAT TANYA
dua jenis iaitu ayat tanya tanpa kata tanya dan ayat tanya dengan kata tanya.
i.Ayat tanya tanpa kata tanya
• diucapkan dengan nada suara meninggi sebelum kensenyapan pada akhir
ayat.
• Dalam tulisan nada tanya ini dilambangkan dengan tanda soal (?).
• Ayat tanya jenis ini boleh disertai partikel tanya -kah, yang diletakkan pada
unsur yang dijadikan fokus atau judul ayat.
ii.Ayat tanya dengan kata tanya
• ayat tanya yang menggunakan kata tanya seperti apa, bila, siapa, berapa,
bagaimana, mengapa dan sebagainya.
• terdiri daripada dua golongan iaitu ayat tanya dengan kata ganti nama tanya
dan ayat tanya dengan frasa sendi nama tanya.
9. 9
CONTOH AYAT TANYACONTOH AYAT TANYA
Contoh ayat Jenis ayat tanya
1. Awak sudah mandi?
2. Mereka pergi ke sekolah?
3. Dia guru cemerlang?
ayat tanya tanpa kata
tanya
1. Awak sudah mandikah?
2. Mereka pergi ke sekolahkah?
6. Dia guru cemerlangkah?
ayat tanya dengan
kata partikel tanya –
kah
7. Siapa guru awak?
8. Mana satu pilihan awak?
9. Apa kursus yang awak hadiri?
ayat tanya dengan
katal tanya
10. Dia mengajar di mana?
11. Awak hendak membujang sampai bila?
12. Kamu menyelesaikan masalah itu bagaimana?
ayat tanya dengan
frasa sendi nama
tanya
10. 10
AYAT PERINTAHAYAT PERINTAH
ayat yang diucapkan dengan tujuan untuk
menimbulkan sesuatu tindakan
perintah ditujukan kepada orang kedua dengan
menggunakan kata ganti nama orang kedua seperti
awak, kamu, engkau dan sebagainya yang
digugurkan
ayat suruhan, larangan, silaan dan permintaan
11. 11
AYAT SURUHANAYAT SURUHAN
diucapkan dengan tujuan memberi
perintah
atau arahan
subjek ialah kata ganti nama orang kedua
seperti awak, kamu, engkau dan selainnya
- digugurkan.
12. 12
AYAT LARANGANAYAT LARANGAN
menggunakan kata larangan seperti
jangan, usah atau tak usah sebelum
kata kerja untuk tujuan menegah
seseorang melakukannya.
13. 13
AYAT SILAANAYAT SILAAN
menggunakan kata silaan seperti sila atau
jemput sebelum kata kerja dengan tujuan
menjemput atau mempersilakan
seseorang.
Lazimnya kata silaan digunakan pada
permulaan ayat
15. 15
CONTOH AYAT PERINTAHCONTOH AYAT PERINTAH
Contoh ayat Jenis ayat
perintah
1. Awak siapkan kerja itu sekarang.
2. Makanlah kuih muih ini dahulu.
ayat suruhan
1. Usah bertanya kemana aku pergi.
2. Jangan ambil wang orang.
ayat
larangan
1. Sila datang ke rumah saya petang ini.
2. Jemputlah hadir ke majlis pertunangan
kami.
ayat silaan
1. Minta tuan-tuan jelas yuran pengajian.
2. Tolong hantarkan tugasan itu sebelum hari
Isnin.
ayat
permintaan
17. 17
AYAT SERUANAYAT SERUAN
ayat yang diucapkan dengan membawa nada
atau intonasi seruan untuk tujuan melahirkan
sesuatu keadaan perasaan seperti takut, marah,
takjub, geram, sakit dan sebagainya.
Intonasi seruan ini digambarkan dalam tulisan
dengan tanda seru ( ! ) yang biasanya terletak
pada akhir ayat
Kata seru yang sering digunakan ialah oh,
amboi, wah, cis, eh, aduh, syabas dan
sebagainya.
20. 20
AYAT TUNGGALAYAT TUNGGAL
.
mengandungi satu klausa sahaja
iaitu yang mempunyai satu
konstituen subjek dan satu
konstituen predikat.
boleh terdiri daripada ayat tanya,
ayat perintah, ayat seruan dan ayat
penyata.
21. 21
CONTOH AYAT TUNGGALCONTOH AYAT TUNGGAL
Subjek Predikat
i. Ibu Ali
ii. Dia
iii. Pelari itu
iv.Baju itu
v. Di atas meja
vi.Ke bandar
vii.Melukis
viii.Mencuri
ix.Sabar
x. Gemuk
ustazah
rajin membaca
sungguh pantas
sangat mahal
bunga itu
dia pagi tadi
menjadi kegemarannya
satu amalan hina
sifat terpuji
tidak semestinya hodoh
22. 22
AYAT MAJMUKAYAT MAJMUK
ayat yang dibina dengan mencantumkan
dua ayat tunggal atau lebih dan
percantuman ayat-ayat itu disusun
mengikut cara tertentu sehingga
menjadikan ayat baharu.
dibahagikan kepada tiga jenis – gabungan,
pancangan, campuran
23. 23
AYAT MAJMUK GABUNGANAYAT MAJMUK GABUNGAN
terdiri daripada dua ayat atau lebih
yang dijadikan satu
dengan cara menggabungkan atau
mencantumkan ayat-ayat tersebut
dengan kata hubung seperti dan, atau,
tetapi dan selainnya.
24. 24
AYAT MAJMUK PANCANGANAYAT MAJMUK PANCANGAN
.
terdiri daripada satu ayat induk / utama dan satu atau
beberapa ayat kecil yang lain yang dipancangkan di
dalam ayat induk dan dijadikan sebahagian daripada
ayat induk itu
dibahagikan kepada tiga jenis
ayat majmuk pancangan relatif – menggunakan kata
relatif ‘yang’
ayat majmuk pancangan komplemen – menggunakan
kata komplemen bahawa , supaya dan untuk.
ayat majmuk pancangan keterangan – menggunakan
kata keterangan ketika, kerana, semasa, sewaktu dan
sekiranya.
25. 25
AYAT MAJMUK CAMPURANAYAT MAJMUK CAMPURAN
ayat yang mengandungi lebih daripada
satu jenis ayat, yakni yang terdiri
daripada campuran ayat tunggal dengan
ayat majmuk atau deretan berbagai-
bagai jenis ayat majmuk.
26. 26
Contoh ayat Jenis ayat
majmuk
1. Murid-murid sedang membaca dan menulis.
2. Ahmad kurus tetapi adiknya gemuk.
Majmuk
gabungan
1. Saya membeli kereta yang sangat cantik.
2. Baju yang baru dibeli telah hilang .
Majmuk
pancangan relatif
1. Mereka berusaha supaya mencapai kejayaan
cemerlang.
2. Dia memberitahu bahawa Ahmad telah meninggal
dunia.
Majmuk
pancangan
komplemen
1. Budak kecil itu menangis kerana lapar.
8. Ali tidak begitu pandai semasa saya mengajarnya
dahulu.
Majmuk
pancangan
keterangan
1. Ahmad sedang membaca buku tetapi kawannya telah
tidur.
10.Kereta yang sentiasa rosak itu ditendang dan ditolak
olehnya.
Majmuk
campuran
29. 29
AYAT AKTIFAYAT AKTIF
ayat yang mengandungi kata kerja yang
mengutamakan subjek asal sebagai
judul atau unsur yang diterangkan.
terdiri daripada ayat transitif dan tak
transitif.
Contohnya:
(1) Kucing menangkap tikus (Ayat aktif transitif)
(2) Mereka bermain bola sepak (Ayat aktif Tak
transitif)
30. 30
AYAT AKTIF TRANSITIFAYAT AKTIF TRANSITIF
ayat yang mengandungi kata kerja transitif,
iaitu yang diikuti oleh frasa nama atau klausa
komplemen sebagai objek atau unsur
penyambutnya.
contoh:
1. Emak menjahit baju (ayat tunggal)
2. Ibu bapa harus mengawasi anak-anak
mereka (ayat tunggal)
3. Kami mengetahui bahawa Siti sudah
berkahwin (ayat majmuk)
4. Pengetua mengumumkan bahawa esok cuti sekolah
(ayat majmuk)
31. 31
AYAT AKTIF TAK TRANSITIFAYAT AKTIF TAK TRANSITIF
ayat yang mengandungi kata kerja tak transitif
kata kerja tidak diikuti objek sebagai penyambut
terbahagi dua:
ayat aktif tak transitif dengan keterangan yang boleh digugurkan
ayat aktif transitif dengan keterangan yang tidak boleh digugurkan
contoh:
1.Kanak-kanak itu sedang mandi di kolam
2.Kanak-kanak itu sedang mandi
1. Dia berada di Kuala Lumpur
2. *****Dia berada
1.Dia bertilamkan rumput pada malam itu
2.******Dia bertilamkan
32. 32
AYAT PASIFAYAT PASIF
ayat pasif mengutamakan subjek terbitan
sebagai judul
Contoh:
Subjek Frasa Kerja Pasif dengan Kata Ganti Nama Diri
Pertama/Kedua
contoh:
(1) Kerja itu sudah saya selesaikan semalam
(2) Hutang itu akan engkau jelaskan sepenuhnya
(3) Beban ini akan kita tanggung bersama-sama
33. 33
Ayat Aktif Ayat Pasif
Subjek Predikat Subjek Predikat
Frasa
Nama
Kata
kerja
Frasa
Nama
(Objek)
Frasa
Nama
Kata
Kerja
Frasa
Nama
(Objek)
Cikgu memotong rumput Rumput dipotong oleh cikgu
Kereta itu melanggar tembok Tembok itu terlanggar
oleh kereta
itu
Kucing itu meratah
ayam
goreng itu
Ayam
goreng itu
diratah
oleh kucing
itu
37. 37
• “… adalah kudengar beberapa bangsa dalam dunia
ini menjadi besar dan pandai sebab mereka itu pandai
membaca surat dan menyurat dan mengerti
bahasanya serta memeliharakan bahasanya.
• … Syahadan dapat tiada kalau ada suatu bangsa yang
besar itu, maka bahasanya pun besarlah…”
• - Abdulah Munsyi, Hikayat Abdulah