Komunikasi interpersonal berdasarkan teori dan penelitian memiliki tiga poin utama: 1. Komunikasi interpersonal adalah proses transaksional yang kompleks yang melibatkan penyesuaian terus-menerus antara pihak-pihak. 2. Teori dan penelitian komunikasi interpersonal membantu memahami dinamika hubungan antarorang dan mengembangkan prinsip-prinsip untuk interaksi yang efektif. 3. Komunikasi tidak dapat dihindari

1. AXIOMS COMMUNICATION INTERPERSONAL
Komunikasi Interpersonal Berdasarkan Teori dan Penelitian
Ada beberapa statement yang mengangkat isu, dimana mengenai isu penting proses
penelitian, khususnya bagaimana penelitian itu di interpretasikan. Beberapa pernyataan itu :
Ketika sebuah peristiwa B terjadi secara teratur dan konsisten mengikuti kegiatan lain A, kita
dapat mengatakan bahwa A disebabkan oleh B atau B dihasilkan oleh A. pernyataan pertama
salah dan sering menimbulkan korelasi antara sebab dan akibat. Contohnya : ketika ada
seseorang takut dalam berkomunikasi dan keterbukaan dirinya rendah (tertutup) jika kita teliti
bersama, mereka yg memiliki rasa takut dalam berkomunikasi akan menampakkan ketertutupan
mereka, dan sebaliknya jika orang tersebut tidak takut dalam berkomunikasi akan
mengungkapkan banyak tentang diri mereka (terbuka).
Teori Dalam Komunikasi Interpersonal
Teori-teori komunikasi sebagai suatu proses penyesuaian, menjelaskan bagaimana kita
bisa tertarik pada beberapa orang lain, bagaimana berkomunikasi ketika sebuah hubungan sedang
memburuk atau bagaimana mengungkapkan diri kita dalam menjalani hubungan (persahabatan,
dsb). Teori umum membantu anda memahami sejumlah besar peristiwa tertentu bagaimana dan
mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi. Contohnya berdasarkan teori resolusi konflik, anda akan
mampu memprediksi strategi konflik mana yang efektif dan mana yang tidak efektif dalam
menyelesaikan suatu perbedaan.
Penelitian dalam Komunikasi Interpersonal
Dalam komunikasi Interpersonal, penelitian itu dilakukan membantu bagaimana
komunikasi interpersonal bekerja dan kemudian hasil temuan penelitian digunakan untuk
mengembangkan prinsip-prinsip agar dapat tercipta interaksi personal yang efektif. Karena sifat
teori dan penelitian dalam komunikasi interpersonal itu jelas.

2. Komunikasi Interpersonal adalah Proses Transaksional
Komunikasi interpersonal sebagai proses komunikasi interpersonal paling baik dilihat
sebagai proses berubah-ubah. Semua yang berubah melibatkan yang berkaitan di dalamnya.
Terkadang perubahan ini tidak diketahui dan juga terkadang mengganggu secara nyata dan
perubahan tersebut akan selalu terjadi. Setiap orang itu berfungsi baik itu pembicara ataupun
pendengar, karena komunikasi interpersonal adalah proses yang interaktif.
Hubungan Interpersonal Dilihat Secara Simetris atau Komplementer
Masalah akan tetap timbul dalam komunikasi tipe ini. Dalam hubungan komplementer
terlibat memiliki perilaku yang berbeda. Perilaku yang satu berfungsi sebagai stimulus bagi yang
lain. Kebalikan dari hubungan simetris, dalam hubungan komplementer justru perbedaan antara
kedua pihak lah yang di maksimalkan, dimana setiap orang menempati suatu posisi yang
berbeda. Yang satu aktif yang satu pasif, dsb.
Komunikasi Interpersonal memiliki Isi dan Dimensi Hubungan
Dalam komunikasi dua arah, dimensi isi mungkin aja sama namun dalam hubungan bisa
berbeda. Ataupun dalam hubungan sama namun isi berbeda. Banyak masalah di antara orang-
orang yang gagal untuk mengenali perbedaan isi dan hubungan komunikasi. Argument-argumen
dalam dimensi isi lebih mudah dalam menyelesaikan suatu masalah.
Komunikasi Interpersonal adalah Proses Penyesuaian
Komunikasi interpersonal hanya akan dapat terjadi jika para pihak berkomunikasi dengan
berbagi system yang sama dari symbol-simbol (bahasa, dsb). Selama system berbeda,
komunikasi tidak akan terjadi. Seni dari komunikasi adalah bagaimana cara mempelajari sinyal-
sinyal (non verbal) dari orang lain.

3. Komunikasi Interpersonal Sebagai Serangkaian dari Beberapa Peristiwa
Merasakan apa yang dirasakan orang lain adalah hal penting dalam mencapai empati.
Dalam semua pertemuan komunikasi, terutama dalam konflik.
Komunikasi Interpersonal tidak dapat dihindari, tidak dapat diubah dan tidak dapat di
ulang
Tak terhindarkan
Seringkali komunikasi itu dianggap sebagai sebuah peristiwa yang disengaja, yang
direncanakan dan secara sadar dilakukan. Namun dalam kasus yang nyatanya, sering kita
berkomunikasi meskipun kita tidak berpikir akan berkomunikasi dan bahkan mungkin tidak
ingin berkomunikasi, mau bagaimanapun komunikasi akan selalu tercipta setiap waktunya.
Tak dapat di ubah
Memang ada system yang dapat diubah. Namun, pada umumnya bersifat irreversible
(tidak dapat diubah). Dalam system tersebut, proses bergerak hanya dalam satu arah, tetapi tidak
bisa kembali lagi. Komunikasi interpersonal adalah irreversible. Apa yang dikomunikasikan
tetap dikomunikasikan, kita tidak bisa uncommunicate. Meskipun kita mencoba merubah,
meniadakan, atau entah bagaimana mengurangi efek pesan kita, setelah dikirim dan diterima
tidak dapak dikembalikan.
Tak dapat diulang
Komunikasi juga tak dapat diulang. Sederhana saja setiap orang atau segala sesuatu pasti
selalu berubah. Akibatnya kita tidak bisa menangkap kembali kejadian yang bisa sama persis,
kerangka pikiran atau dinamika hubungan.
ESSAY
Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar orang menganggap komunikasi itu dengan
sengaja tercipta, padahal pada nyatanya tidaklah demikian, komunikasi justru tercipta tanpa
rencana (tidak disengaja) sebagaimana yang dinyatakan tadi bahwa komunikasi tidak
terhindarkan. Komunikasi terbagi menjadi dua, verbal dan non verbal.

4. Verbal adalah pesan yang berupa kata-kata atau bahasa, non verbal adalah seperti isyarat
tubuh, mimic, dan sebagainya. Biasanya tak terhindarkan itu yaitu non verbal. Seringkali kita
melakukan kegiatan komunikasi tanpa direncanakan. Contohnya :
Dalam pergaulan sehari-hari, si A dan B sedang asyik bercerita. Tiba-tiba si A ini memotong
cerita B yang mana si B ini tadi bercerita sangat berantusias. Di karenakan si A memotong cerita
si B, si B yang tadinya cerita dengan ekspresi yang sangat antusias tiba-tiba berubah menjadi
ekspresi yang tidak nyaman (bad mood). Beberapa saat kemudian si A sadar bahwa ada yang
berubah dari ekspresi wajah si B, akhirnya si A memutuskan untuk menyudahi pembicaraan.
Padahal, si B melakukan ekspresi tidak nyaman itu tanpa ia sadari, tetapi si A menangkap pesan
yang tersirat dari si B.

5. MAKALAH INDIVIDU
KOMUNIKASI INTRA-INTERPERSONAL
“AXIOMS INTERPERSONAL COMMUNICATION”
Dosen Pengampu : Dr. H. M. Nurul Yamin, M. Si
Penyusun
NAMA : NAUFAL MUHAZZIB
NIM : 20130710009
KOMUNIKASI KONSELING ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA