SlideShare a Scribd company logo
A. Prinsip 1:Komunikasi Adalah Proses Simbolik
Kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Ernst Cassirer mengatajan bahwa
keunggulan dari manusia atau mahkluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal
symbolicum.
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukan sesuatu
lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Kemampuan manusia menggunakan
lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara
manusia dan obyek (baik nyata ataupun abstrak ) tanpa kehadiran manusia dan objek tersebut.
Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat
juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan. Lambang
bersifat sembarang, manasuka, atau sewenang-wenang
Lambang hadir dimana mana dan tidak henti-hentinya menerpa kita : gosip antar
tetangga, tagihan listrik, buku yang kita baca, lagu lewat radio, berita TV, suara azan dan
sebagainya. Namun alam tidak memberikan penjelasan kepada kita mengapa manusia
menggunakan lambang-lambang tertentu untuk merujuk pada hal-hal tertentu, untuk merujuk
pada hal-hal tertentu, baik yang kongkret maupun yang abstrak. Ada ungkapan “you are what
you read” anda adalah apa yang anda baca. Siapa anda dapat diketahui dari jenis bacaan
anda. Kita bisa membedakan dunia simbolik (pendidikan, pengalaman, selera).
Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna : kitalah yang memberikan makna
pada lambang.
Makna sebenarnya ada dalam kepala kita bukan terletak pada lambang itu sendiri.
kalaupun ada orang yang mengatakan bahwa kata-kata mempunyai, yang ia maksudkan
sebenarnya bahwa kata-kata itu mendorong memberi makna (yang telah disetujui bersama)
terhadap kata-kata itu. Persoalan akan timbul bila para peserta komunikasi tidak memberi
makna yang sama pada suatu kata.
Sebagian orang percaya bahwa angka-angka tertentu mengandung makna-makna
tertentu, misalnya kualitas (bagus, atau jelek). Kekuatan, keberuntungan atau kesialan.
Begitulah, angka 9 atau 10, seperti huruf A (nilai ujian mahasiswa), sering diasosiasikan
dengan kualitas atau prestasi yang tinggi. Namun angka rendah pada urutan 1,2,3 justru
menunjukan kualitas tertinggi bila digunakan untuk mengukur calon anggota DPR atau
DPRD. Tidak mengherankan bila lambang garuda kita dihiasi dengan sayap jumlah 17 bulu,
ekor berjumlah 8 bulu dan leher berjumlah 45 bulu. Kenyataannya tidak pernah ada seekor
burung dari jenis apapun yang mempunyai susunan seperti iyu. Akan tetapi, angka yang
dianggap paling ”berbahaya” secara universal mungkin angka 13. Banyak orang percaya
bahwa angka 13 adalah angka sial, sehingga kalau bisa angka ini dihindari. Kepercayaan itu
konon berkaitan dengan perjamuan terakhir Yesus Kristus bagi ke 12 muridnya.
Konon,kalau meja itu dihindari 13 tamu , maka tamu pertama atau tamu terakhir yg
meninggalkan kursinya, akan mati penasaran dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan.
Ketakutan akan angka 13 ini telah menjadi sejenis “penyakit” yg di sebut triskadaikophobia.
Sebagai satu satunya makhluk yg menggunakan lambang, manusia sering mementingkan
lambang dari pada hakikat yg dilambangkan.
B. Prinsip 2:Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
Kita tidak dapat berkomunikasi (we cannot not comunicate). Tidak berarti bahwa
semua perilaku adalah komunikasi. Cobalah anda minta seseorang tidak berkomunikasi amat
sulit baginya untuk berbuat demikian, karna setiap perilakunya punya potensi untuk
ditafsirkan. Kalau ia tersenyum, ia ditafsirkan bahagia; kalau ia cemberut, dia ditafsirkan
ngambek. Bahkan ketika kita berdiam diri sekalipun, ketika kita mengundurkan diri dari
komunikasi dan lalu menyendiri, sebenarnya kita mengkomunikasikan banyak pesan. Tak
jarang pula seseorang yang diam, memiliki banyak makna dari sikap diamnya tersebut dan
makna yang ada di kepala anda akan berbeda dengan makna yang di tangkap oleh orang lain.
C. Prinsip 3:Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan
Dimensi isi di sandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukan muatan (isi)
komunikasi, yaitu yg dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara
mengatakannya yg juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu,
dan bagaiman seharusnya pesan itu ditafsirkan. Sebagai contoh, kalimat “aku benci kamu” yg
di ucapkan dengan nada menggoda mungkin sekali justru beratu sebaliknya
D. Prinsip 4: Komunikasi Berlangsung Dalam Tingkat Kesengajaan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang
tidak disengaja sama sekali (misalnya ketika anda melamun sementara orang memperhatikan
anda) hingga komunikasi yg benar benar direncanakan dan disadari (ketika anda
menyampaikan pidato). Kesengajaan bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi. Meskipun
kita sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita
potensial ditafsirkan orang lain dalam berkomunikasi biasanya kesadaran kita lebih tinggi
dalam situasi khusus dari pada dalam situasi rutin, misalnya ketika anda sedang diuji secara
lisan oleh dosen anda atau ketika anda berdialog dengan orang asing yg berbahasa inggris
dibandingkan dengan ketika anda bersenda gurau kepada keluarga atau kawan kawan anda.
E. Prinsip 5: Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang dan Waktu
Makna pesan juga bergantung pada konteks isi dan ruang (termasuk iklim, suhu,
intensitas cahaya, dsb), waktu, sosial dan psikologis. Topik topik yg lajim dipercakapan
dirumah, tempat kerja, atau tempat hiburan seperti “lelucon”, acara televisi, mobil, bisnis,
atau perdagangan terasa kurang sopan bila dikemukan di masjid. Tertawa terbahak bahak
atau memakai pakaian dengan warnanya menyala, seperti merah, sebagai perilaku nonverbal
yg wajar dalam suatu pesta dipersepsi kurang berdab bila hal itu ditampakan dalam acara
pemakaman.
F. Prinsip 6: Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
Ketika orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka.
Dengan kata lain, komunikasi juga bterikat oleh aturan atu tatakrama. Artinya, orang – orang
memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yg menerima pesan akan merespon.
Prediksi ini selalu disadari, dan sering berlangsung cepat. Kita dapat memprediksi perilaku
komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya. Anda tidak dapat menyapa orang tua
anda atau dosen anda dengan “kamu” atau “elu”, keculai bila anda bersedia menerima
resikonya, misalnya dicapsebagai orang yang kurang ajar. Adnda juga tahu apa yang harus
anda katakan(“terimakasih”) ketika anda menerima hadiah dari orang lain atau ketika
menyenggol seseorang tanpa sengaja (“maaf”). Anda juga tau aturan jam berapa anda harus
menelepon atau bertamu kepada seseorang atau seberapa lama toleransi keterlambatan anda
ketika anda bertemu dengan seseorang.
G. Prinsip 7: Komunikasi Bersifat Sistemik
Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup (A living system). Organ-orgab dalm
tubuh kita saling berhubungan. Bahkan unsur diri kita yang bersifat jasmani juga
berhubungan dengan unsur kita yang bersifat rohani. Kita hanya dapat menduga lewat kata-
kata yang ia ucapkan dan atau perilaku yang dia tunjukan. Sering kita tidak menyadari sistem
internal kita tersebut dan menggagapnya sebagai sesuatu yang harus demikian adanya,
sehingga kita tidak pernah mempersoalkan lagi. Setiap individu adalah sesuatu sistem internal
H. Prinsip 8: Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya Efektiflah Komunikasi
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan
para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi). Misalnya, penjual yang datang
kerumah untuk mempromosikan barang diaanggap telah melakukan komunikasi efektif bila
akhirnya tuan rumah membeli barang yang dia tawarkan, sesuai dengan dia harapkan penjual
itu, dan tuan rumahpun merasa puas dengan barang yang dibelinya
I. Prinsip 9:Komunikasi Bersifat Konsekuensial
Meskipun banyak model komunikasi linear atau satu arah, sebenrnya komunikasi
manusia dalam bentuk dasarnya bersifat dua arah. Ketika seseorang berbicara kepada
seseorang lainnya, atau kepada sekelompok orang dalam seperti rapat atau kuliah, sebetulnya
komunikasi itu berjalan dua arah, karena orang-orang yang kita anggap sebagai pendengar
atau penerima pesan sebenarnya juga menjadi “pembicara” atau pemberi pesan pada saat
yang sama, yaitu lewat perilaku nonverbal mereka. Beberapa pakar komunikasi mengakui
sifat circular atau dua arah komunikasi ini, misalnya Frank Dance, 39 Kincaid dan Schram
40yang mereka sebut model komunikasi antar manusia yang memusat, Tubbs yang
menggunakan komunikator 1 dan komunikator 2 untuk kedua belah pihak yang
berkomunikasi tersebut. Komunikasi sirkuler di tandai dengan beberapa hal berikut :
1. Orang-orang yang berkomunikasi di anggap setara, misalnya komunikator A dan
Komunikator B, bukan pengirim(sender) dan penerima (resever), sumber (source) dan
sasaran (destination) atau yang sejenisnya. Dengan kata lain mereka mengirim dan
menerima pesan pada saat yang sama
2. Proses komunikasi di dalam timbal balik (dua – arah), karena itu modelnya pun tidak
lagi di tandai dengan suatu garis luruh bersifat linear (satu-arah)
3. Dalam praktiknya, kita tidak lagi membedakan pesan dengan u mpan balik, karena
pesan komunikator A sekaligus umpan balik bagi komunikator B dan sebaliknya
umpan balik B sekaligus pesan B, begitu seterusnya.
4. Komunikasi yang terjadi sebenarnya jauh lebih rumit, misalnya komunikasi antar dua
orang juga sebenarnya secara simultan melibatkan komunikasi dengan diri sendiri
(berfikir) sebagai mekanisme untuk menanggapi pihak lain.
Meskipun sifat sirkuler digunakan untuk menandai proses komunikasi, unsu-unsur proses
komunikasi sebenarnya tidak terpola secara kaku. Pada dasarnya unsur-unsur tersebut tidak
berada dalam suatu tatanan yang bersifat linear, sirkuler, helical, atau tatanan lainnya.unsur-
unsur proses komunikasi boleh jadi beroperasi dalam suatu tatanan tadi, tapi mungkin pula,
tidaknya sebagian, dalam suatu tatanan yang acak. Oleh karena itu, sifat nonsekuensial alih-
alih sirkuler tampaknya lebih tepat di gunakan untuk menandai proses komunikasi.
J. Prinsip 10: Komunikasi Berfisat Prosensual, Dinamis, dan Transaksional
Seperti juga waktu dan eksitensi, komunikas tidak mempunyainawal dan tidak
mempunyai akhir, melainkan merupakan proses yang sinambung (Continius). Bahkan
kejadian yang sangat sederhanapun, seperti “Tolong ambil garam” melibatkan rangkaian
kejadian yang rumit bila pendengar memenuhi permintaan tersebut. Untuk lebih
memudahkan pengertian, kita dapat megatakan bahwa peristiwa itu dimulai katika orang A
meminta garam dan berakhir ketika orang B membirikan garam itu. Namun kita tidak dapat
mengukur peristiwa itu hanya berdasarkan apa yang terjadi antara permintaan akan garam
dan pemberian garam itu. Baik A atau B telah merujuk pada pengalaman masa lalu mereka
untuk merumuskan dan menafsirkan pesan serta menanggapinya secara layak. Komunikasi
sebagai proses dapat dianalogikan dalam pernyataan Heraclitus enam abad sebelum Masehi
bahwa “ seorang manusia tidak akan pernah melangkah di sungai yang sama dua kali.
Jadi dalam kehidupan manusia, tidak pernah saat yang sama datang dua kali.
Pandangan serupa juga dapat diterapkan padafenomena berikutini. Ketika Anda menonton
sebuah film- Titanic misalnya-untuk kedua kalinya keesokan harinya pada jam yang sama
dan duduk dikursi yang sama sekalipun, maka hakikatnya film itu bukanlah film yang sama,
karena film yang anda tonton kedua untuk kedua kalinya itu adalah film yang pernah anda
tonton sebelumnya. Begitu jugalah komunikasi ; komunikasi terjadi sekali waktu dan
kemudian menjadi bagian dari sejarah kita. Dalam proses komunikasi itu, para peserta
mempengaruhi, seberapa kecil pun pengaruh itu, baik lewat kaomunikasi verbal ataupun
lewat komunikasi nonverbal. Menanggapi salah satu elemen komunikasi, misalnya pesan
verbal saja dengan mengabaikan semua elemen lainya, menyalahi gambaran komunikasi
yang sebenarnya sebagai proses yang sinambung dan dinamis yang kita sebut sebagai
transaksi. Transaksi menunjukan bahwa para peserta komunikasi saling berhubungan,
sehingga kita tidak dapat mempertimbangkan salah satu tanpa mempertimbangkan lainnya.
Pernyataan bahwa komunikasi telah terjadi sebenarnya bersifat artifisial dalam arti
bahwa kita coba menangkap suatu gambaran diam (statis) dalam proses tersebut dengan
maksud untuk menganalisis kerumitan pristiwa tersebut, dengan menonjolkan komponen-
komponen atau aspek-aspeknya yang penting.implikasi sebagai proses yang dinamis dan
transaksional adalah bahwa para peserta komunikasi berubah ( dari sekedar berubah
pengetahuan hingga berubah pandangan dunia dan perilakunya).Implisit dalam proses
komunikasi sebagai transaksi ini adalah proses penyadian (enconding) dan penyadian balik
(decoding). Kedua proses itu, meskipun secara teoretis dapat dipisahkan, sebenarnyaterjadi
serempak, bukan bergantian. Sebetulnya, para peserta komunikasi merupakan sumber
informasi, dan masing-masing membeeri serta menerima pesan secara serentak. Pandangan
dinamis dan transaksional memberi penekanan bahwa Anda mengalami perubahan sebagai
hasil terjadinya komunikasi. Jadi, perspektif transaksional memberi penekanan pada dua sifat
pristiwa komunikasi, yaitu serentak dan saling mempengaruhi. Para pesertanya menjadi
saling bergantung, dan komunikasi mereka hanya dapat dianilisi berdasarkan konteks
pristiwanya.
K. Prinsip 11:Komunikasi Bersifat Irreversible
Suatu prilaku adalah suatu peristiwa. Oleh karena itu merupakan peristiwa, perilaku
berlangsung dalam waktu dan tidak dapat “diambil kembali”. Misalnya para pemimpin
negara yang menyalahgunakan kekuasaan dan kemudian jatuh dari kekuasaan akibat ulah
mereka, seperti Ferdinand Marcosdan soeharto, dan menimbulkan efek tertentu berupa
perubahan persepsi dan sikap masyarakat terhadap para pemimpin itu, pengaruh itu tidak bisa
ditiadakan sama sekali, meskipun kita berupaya meralatnya ,apa lagi bila penyampaian pesan
itu dilakukan untuk pertama kalinya, ketika anda tempil pertama kali untuk melakukan
presentasi atau pidato, anda harus mempersiapkannya secara lebih hati hati, karna kesan
halayak terhadap kinerja anda akan cenderung sulit dihilangkan sama sekali berdasarkan
prinsip ini. Curtis et al, mengatakan bahwa kesan pertama itu cenderung abadi. Dalam kaitan
ini, kita bisa memahami pribahasa “sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya”.
Dalam komunikasi massa, sekali wartawan menyiarkan berita yang tanpa disengaja
mencemarkan nama baik seseorang, maka nama baik orang itu sulit dikembalikan lagi ke
posisi semula, meskipun surat kabar, majalah, radio atau televisi itu telah minta maaf dan
memuat hak jawab sumber berita secara lengkap. Ada saja pihak yang telah menaruh
prasangka buruk kepada sumber berita sudah dipulihkan melalui permohonan maaf media
cetak dan media elektronik yang bersangkutan atau pemuatan hak jawab sumber berita secara
lengkap, bahkan bila hal itu misalnya dicetak satu halaman penuh pada halaman dimana
berita pencemaran nama baik sumber berita dimuat sebelumnya.
L. Prinsip 12:Komunikasi Bukan Penasea Untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah
Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh masalah komunikasi.
Namun komunikasi bukanlah penasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan persoalan atau
konflik itu, karena persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan dengan masalah
struktual. Agar komunikasi efektif, kendala struktual kendala ini harus juga diatasi. Misalnya,
meskipun pemerintah berusaha payah menjalin komunikasi yang efektif dengan warga aceh
dan warga papua, tidak mungkin usaha itu akan berhasil bila pemerintah memperlakukan
masyarakat di wilayah wilayah itu secara tidak adil, dengan merampas kekayaan alam
mereka dan mengangkutnya kepusat.
Komunikasi antara berbagai etnik, baik antara warga tionghoa dengan warga pribumi,
antara suku madura dengan suku dayak di sambas (kalimantan) atau antara warga pendatang
(bugis makassar) dan warga pribumi di ambon, juga tidak akan efektif bila terdapat
kesenjangan ekonomi yang lebar diantara pihak pihak tersebut, juga bila pihak pihak tertentu
tidak memperoleh akses atau mengalami diskriminasi dalam lapangan pekerjaan yang
seharusnya juga terbuka bagi mereka. Hubungan antara warga tionghoa dan warga pribumi
akan semakin efektif bila warga tionghoa pun diperbolehkan menjadi pegawai negeri dan
anggota TNI, tidak hanya sebagai pedagang atau pegawai bank swasta seperti yang terjadi
selama ini
Tugas manajemen komunikasi
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
OLEH :
MELTA JANNATANISSA BOER
C1D1 12 001
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014

More Related Content

What's hot

Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Stisipol Candradimuka Palembang
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Nurul Afdal Haris
 
Ppt definisi dan hakikat komunikasi
Ppt definisi dan hakikat  komunikasiPpt definisi dan hakikat  komunikasi
Ppt definisi dan hakikat komunikasi
Salma Van Licht
 
Pola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesiaPola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesiaMuchlis Soleiman
 
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiKomunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiBahRum Subagia
 
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiPPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
irfan baihaqi
 
Realitas baru dalam sistem komunikasi indonesia
Realitas baru dalam sistem komunikasi indonesiaRealitas baru dalam sistem komunikasi indonesia
Realitas baru dalam sistem komunikasi indonesia
Muchlis Soleiman
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
Eka Kristina Dewi
 
5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relations5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relations
blade_net
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
pycnat
 
Politik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan SejarahnyaPolitik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan Sejarahnya
Yusuf Darismah
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
Laila Fitri
 
Prinsip komunikasi
Prinsip komunikasiPrinsip komunikasi
Prinsip komunikasifannyseptari
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Jaya Purnama
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan Sosial
danishEPratiwi
 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Salma Van Licht
 

What's hot (20)

Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
 
Ppt definisi dan hakikat komunikasi
Ppt definisi dan hakikat  komunikasiPpt definisi dan hakikat  komunikasi
Ppt definisi dan hakikat komunikasi
 
Pola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesiaPola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesia
 
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiKomunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
 
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiPPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
 
Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasi Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasi
 
Realitas baru dalam sistem komunikasi indonesia
Realitas baru dalam sistem komunikasi indonesiaRealitas baru dalam sistem komunikasi indonesia
Realitas baru dalam sistem komunikasi indonesia
 
Pengertian delik pers
Pengertian delik persPengertian delik pers
Pengertian delik pers
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relations5. hubungan internal dan ekternal public relations
5. hubungan internal dan ekternal public relations
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Cakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalCakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasional
 
Politik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan SejarahnyaPolitik islam dan Sejarahnya
Politik islam dan Sejarahnya
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 
Prinsip komunikasi
Prinsip komunikasiPrinsip komunikasi
Prinsip komunikasi
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Filsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi brFilsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi br
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan Sosial
 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
 

Viewers also liked

PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITALPERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
Ai Roudatul
 
Komunikasi makalah kelompok
Komunikasi makalah kelompokKomunikasi makalah kelompok
Komunikasi makalah kelompok
Chairi Mutia
 
STRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBAL
STRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBALSTRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBAL
STRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBAL
Ratih Aini
 
3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaan3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaan
blade_net
 
Iklan korporat
Iklan korporatIklan korporat
Iklan korporat
gilang muharam
 
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam MasyarakatProses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
Daris Ilma
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
Anisa Rochmiana
 
Makalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasionalMakalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasional
Dewi Bahagia
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Muchlis Soleiman
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016
Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016
Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016
Muchlis Soleiman
 

Viewers also liked (15)

PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITALPERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
 
tipe promosi dan periklanan
tipe promosi dan periklanantipe promosi dan periklanan
tipe promosi dan periklanan
 
Pengertian iklan
Pengertian iklanPengertian iklan
Pengertian iklan
 
Komunikasi makalah kelompok
Komunikasi makalah kelompokKomunikasi makalah kelompok
Komunikasi makalah kelompok
 
STRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBAL
STRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBALSTRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBAL
STRUKTUR KOMUNIKASI NON-VERBAL
 
3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaan3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaan
 
Iklan korporat
Iklan korporatIklan korporat
Iklan korporat
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
proses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakatproses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakat
 
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam MasyarakatProses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Makalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasionalMakalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasional
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016
Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016
Teknologi komunikasi dan masyarakat 2016
 
Corporate Advertising
Corporate AdvertisingCorporate Advertising
Corporate Advertising
 

Similar to Prinsip-prinsip komunikasi

PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptxPERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
agnesratna2
 
Axioms communication interpersonal
Axioms communication interpersonalAxioms communication interpersonal
Axioms communication interpersonal
Ratih Aini
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kapSaid Jie
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Komunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanKomunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanOkta-Shi Sama
 
Teori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikTeori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikRonzzy Kevin
 
Overview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu KomunikasiOverview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu Komunikasi
Diana Nurmalasari
 
Kecakapan antar personal (kap)
Kecakapan antar personal (kap)Kecakapan antar personal (kap)
Kecakapan antar personal (kap)Irvan Hizbullah
 
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusiaPeranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusiapramithasari27
 
Nature of interpersonal communication
Nature of interpersonal communicationNature of interpersonal communication
Nature of interpersonal communication
Ratih Aini
 
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
AnggaWinata5
 
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar PribadiKomunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi
Diana Nurmalasari
 
Tugas teori komunikasi
Tugas teori komunikasiTugas teori komunikasi
Tugas teori komunikasiJhosua Korwa
 
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
Wulandari Rima Kumari
 
Asimen interpersonal
Asimen interpersonalAsimen interpersonal
Asimen interpersonal
suriati md. shafie
 
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasiHakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasimawan fadlli
 
ANALISIS-KESALAHPAHAMAN-MENILAI-KARAKTER-TEMAN-KERJA (1).docx
ANALISIS-KESALAHPAHAMAN-MENILAI-KARAKTER-TEMAN-KERJA (1).docxANALISIS-KESALAHPAHAMAN-MENILAI-KARAKTER-TEMAN-KERJA (1).docx
ANALISIS-KESALAHPAHAMAN-MENILAI-KARAKTER-TEMAN-KERJA (1).docx
arlnleticia
 

Similar to Prinsip-prinsip komunikasi (20)

PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptxPERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
 
Axioms communication interpersonal
Axioms communication interpersonalAxioms communication interpersonal
Axioms communication interpersonal
 
Komunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoranKomunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoran
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kap
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Komunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanKomunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatan
 
Teori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikTeori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolik
 
Overview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu KomunikasiOverview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu Komunikasi
 
Kecakapan antar personal (kap)
Kecakapan antar personal (kap)Kecakapan antar personal (kap)
Kecakapan antar personal (kap)
 
Bbm 1
Bbm 1Bbm 1
Bbm 1
 
Bbm 1
Bbm 1Bbm 1
Bbm 1
 
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusiaPeranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusia
 
Nature of interpersonal communication
Nature of interpersonal communicationNature of interpersonal communication
Nature of interpersonal communication
 
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
 
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar PribadiKomunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi
 
Tugas teori komunikasi
Tugas teori komunikasiTugas teori komunikasi
Tugas teori komunikasi
 
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
 
Asimen interpersonal
Asimen interpersonalAsimen interpersonal
Asimen interpersonal
 
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasiHakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
 
ANALISIS-KESALAHPAHAMAN-MENILAI-KARAKTER-TEMAN-KERJA (1).docx
ANALISIS-KESALAHPAHAMAN-MENILAI-KARAKTER-TEMAN-KERJA (1).docxANALISIS-KESALAHPAHAMAN-MENILAI-KARAKTER-TEMAN-KERJA (1).docx
ANALISIS-KESALAHPAHAMAN-MENILAI-KARAKTER-TEMAN-KERJA (1).docx
 

Prinsip-prinsip komunikasi

  • 1. A. Prinsip 1:Komunikasi Adalah Proses Simbolik Kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Ernst Cassirer mengatajan bahwa keunggulan dari manusia atau mahkluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukan sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Kemampuan manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan obyek (baik nyata ataupun abstrak ) tanpa kehadiran manusia dan objek tersebut. Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan. Lambang bersifat sembarang, manasuka, atau sewenang-wenang Lambang hadir dimana mana dan tidak henti-hentinya menerpa kita : gosip antar tetangga, tagihan listrik, buku yang kita baca, lagu lewat radio, berita TV, suara azan dan sebagainya. Namun alam tidak memberikan penjelasan kepada kita mengapa manusia menggunakan lambang-lambang tertentu untuk merujuk pada hal-hal tertentu, untuk merujuk pada hal-hal tertentu, baik yang kongkret maupun yang abstrak. Ada ungkapan “you are what you read” anda adalah apa yang anda baca. Siapa anda dapat diketahui dari jenis bacaan anda. Kita bisa membedakan dunia simbolik (pendidikan, pengalaman, selera). Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna : kitalah yang memberikan makna pada lambang. Makna sebenarnya ada dalam kepala kita bukan terletak pada lambang itu sendiri. kalaupun ada orang yang mengatakan bahwa kata-kata mempunyai, yang ia maksudkan sebenarnya bahwa kata-kata itu mendorong memberi makna (yang telah disetujui bersama) terhadap kata-kata itu. Persoalan akan timbul bila para peserta komunikasi tidak memberi makna yang sama pada suatu kata. Sebagian orang percaya bahwa angka-angka tertentu mengandung makna-makna tertentu, misalnya kualitas (bagus, atau jelek). Kekuatan, keberuntungan atau kesialan. Begitulah, angka 9 atau 10, seperti huruf A (nilai ujian mahasiswa), sering diasosiasikan dengan kualitas atau prestasi yang tinggi. Namun angka rendah pada urutan 1,2,3 justru
  • 2. menunjukan kualitas tertinggi bila digunakan untuk mengukur calon anggota DPR atau DPRD. Tidak mengherankan bila lambang garuda kita dihiasi dengan sayap jumlah 17 bulu, ekor berjumlah 8 bulu dan leher berjumlah 45 bulu. Kenyataannya tidak pernah ada seekor burung dari jenis apapun yang mempunyai susunan seperti iyu. Akan tetapi, angka yang dianggap paling ”berbahaya” secara universal mungkin angka 13. Banyak orang percaya bahwa angka 13 adalah angka sial, sehingga kalau bisa angka ini dihindari. Kepercayaan itu konon berkaitan dengan perjamuan terakhir Yesus Kristus bagi ke 12 muridnya. Konon,kalau meja itu dihindari 13 tamu , maka tamu pertama atau tamu terakhir yg meninggalkan kursinya, akan mati penasaran dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan. Ketakutan akan angka 13 ini telah menjadi sejenis “penyakit” yg di sebut triskadaikophobia. Sebagai satu satunya makhluk yg menggunakan lambang, manusia sering mementingkan lambang dari pada hakikat yg dilambangkan. B. Prinsip 2:Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi Kita tidak dapat berkomunikasi (we cannot not comunicate). Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Cobalah anda minta seseorang tidak berkomunikasi amat sulit baginya untuk berbuat demikian, karna setiap perilakunya punya potensi untuk ditafsirkan. Kalau ia tersenyum, ia ditafsirkan bahagia; kalau ia cemberut, dia ditafsirkan ngambek. Bahkan ketika kita berdiam diri sekalipun, ketika kita mengundurkan diri dari komunikasi dan lalu menyendiri, sebenarnya kita mengkomunikasikan banyak pesan. Tak jarang pula seseorang yang diam, memiliki banyak makna dari sikap diamnya tersebut dan makna yang ada di kepala anda akan berbeda dengan makna yang di tangkap oleh orang lain. C. Prinsip 3:Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan Dimensi isi di sandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukan muatan (isi) komunikasi, yaitu yg dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara mengatakannya yg juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu, dan bagaiman seharusnya pesan itu ditafsirkan. Sebagai contoh, kalimat “aku benci kamu” yg di ucapkan dengan nada menggoda mungkin sekali justru beratu sebaliknya
  • 3. D. Prinsip 4: Komunikasi Berlangsung Dalam Tingkat Kesengajaan Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali (misalnya ketika anda melamun sementara orang memperhatikan anda) hingga komunikasi yg benar benar direncanakan dan disadari (ketika anda menyampaikan pidato). Kesengajaan bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita potensial ditafsirkan orang lain dalam berkomunikasi biasanya kesadaran kita lebih tinggi dalam situasi khusus dari pada dalam situasi rutin, misalnya ketika anda sedang diuji secara lisan oleh dosen anda atau ketika anda berdialog dengan orang asing yg berbahasa inggris dibandingkan dengan ketika anda bersenda gurau kepada keluarga atau kawan kawan anda. E. Prinsip 5: Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang dan Waktu Makna pesan juga bergantung pada konteks isi dan ruang (termasuk iklim, suhu, intensitas cahaya, dsb), waktu, sosial dan psikologis. Topik topik yg lajim dipercakapan dirumah, tempat kerja, atau tempat hiburan seperti “lelucon”, acara televisi, mobil, bisnis, atau perdagangan terasa kurang sopan bila dikemukan di masjid. Tertawa terbahak bahak atau memakai pakaian dengan warnanya menyala, seperti merah, sebagai perilaku nonverbal yg wajar dalam suatu pesta dipersepsi kurang berdab bila hal itu ditampakan dalam acara pemakaman. F. Prinsip 6: Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi Ketika orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga bterikat oleh aturan atu tatakrama. Artinya, orang – orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yg menerima pesan akan merespon. Prediksi ini selalu disadari, dan sering berlangsung cepat. Kita dapat memprediksi perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya. Anda tidak dapat menyapa orang tua anda atau dosen anda dengan “kamu” atau “elu”, keculai bila anda bersedia menerima resikonya, misalnya dicapsebagai orang yang kurang ajar. Adnda juga tahu apa yang harus anda katakan(“terimakasih”) ketika anda menerima hadiah dari orang lain atau ketika menyenggol seseorang tanpa sengaja (“maaf”). Anda juga tau aturan jam berapa anda harus menelepon atau bertamu kepada seseorang atau seberapa lama toleransi keterlambatan anda ketika anda bertemu dengan seseorang.
  • 4. G. Prinsip 7: Komunikasi Bersifat Sistemik Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup (A living system). Organ-orgab dalm tubuh kita saling berhubungan. Bahkan unsur diri kita yang bersifat jasmani juga berhubungan dengan unsur kita yang bersifat rohani. Kita hanya dapat menduga lewat kata- kata yang ia ucapkan dan atau perilaku yang dia tunjukan. Sering kita tidak menyadari sistem internal kita tersebut dan menggagapnya sebagai sesuatu yang harus demikian adanya, sehingga kita tidak pernah mempersoalkan lagi. Setiap individu adalah sesuatu sistem internal H. Prinsip 8: Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya Efektiflah Komunikasi Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi). Misalnya, penjual yang datang kerumah untuk mempromosikan barang diaanggap telah melakukan komunikasi efektif bila akhirnya tuan rumah membeli barang yang dia tawarkan, sesuai dengan dia harapkan penjual itu, dan tuan rumahpun merasa puas dengan barang yang dibelinya I. Prinsip 9:Komunikasi Bersifat Konsekuensial Meskipun banyak model komunikasi linear atau satu arah, sebenrnya komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya bersifat dua arah. Ketika seseorang berbicara kepada seseorang lainnya, atau kepada sekelompok orang dalam seperti rapat atau kuliah, sebetulnya komunikasi itu berjalan dua arah, karena orang-orang yang kita anggap sebagai pendengar atau penerima pesan sebenarnya juga menjadi “pembicara” atau pemberi pesan pada saat yang sama, yaitu lewat perilaku nonverbal mereka. Beberapa pakar komunikasi mengakui sifat circular atau dua arah komunikasi ini, misalnya Frank Dance, 39 Kincaid dan Schram 40yang mereka sebut model komunikasi antar manusia yang memusat, Tubbs yang menggunakan komunikator 1 dan komunikator 2 untuk kedua belah pihak yang berkomunikasi tersebut. Komunikasi sirkuler di tandai dengan beberapa hal berikut : 1. Orang-orang yang berkomunikasi di anggap setara, misalnya komunikator A dan Komunikator B, bukan pengirim(sender) dan penerima (resever), sumber (source) dan sasaran (destination) atau yang sejenisnya. Dengan kata lain mereka mengirim dan menerima pesan pada saat yang sama
  • 5. 2. Proses komunikasi di dalam timbal balik (dua – arah), karena itu modelnya pun tidak lagi di tandai dengan suatu garis luruh bersifat linear (satu-arah) 3. Dalam praktiknya, kita tidak lagi membedakan pesan dengan u mpan balik, karena pesan komunikator A sekaligus umpan balik bagi komunikator B dan sebaliknya umpan balik B sekaligus pesan B, begitu seterusnya. 4. Komunikasi yang terjadi sebenarnya jauh lebih rumit, misalnya komunikasi antar dua orang juga sebenarnya secara simultan melibatkan komunikasi dengan diri sendiri (berfikir) sebagai mekanisme untuk menanggapi pihak lain. Meskipun sifat sirkuler digunakan untuk menandai proses komunikasi, unsu-unsur proses komunikasi sebenarnya tidak terpola secara kaku. Pada dasarnya unsur-unsur tersebut tidak berada dalam suatu tatanan yang bersifat linear, sirkuler, helical, atau tatanan lainnya.unsur- unsur proses komunikasi boleh jadi beroperasi dalam suatu tatanan tadi, tapi mungkin pula, tidaknya sebagian, dalam suatu tatanan yang acak. Oleh karena itu, sifat nonsekuensial alih- alih sirkuler tampaknya lebih tepat di gunakan untuk menandai proses komunikasi. J. Prinsip 10: Komunikasi Berfisat Prosensual, Dinamis, dan Transaksional Seperti juga waktu dan eksitensi, komunikas tidak mempunyainawal dan tidak mempunyai akhir, melainkan merupakan proses yang sinambung (Continius). Bahkan kejadian yang sangat sederhanapun, seperti “Tolong ambil garam” melibatkan rangkaian kejadian yang rumit bila pendengar memenuhi permintaan tersebut. Untuk lebih memudahkan pengertian, kita dapat megatakan bahwa peristiwa itu dimulai katika orang A meminta garam dan berakhir ketika orang B membirikan garam itu. Namun kita tidak dapat mengukur peristiwa itu hanya berdasarkan apa yang terjadi antara permintaan akan garam dan pemberian garam itu. Baik A atau B telah merujuk pada pengalaman masa lalu mereka untuk merumuskan dan menafsirkan pesan serta menanggapinya secara layak. Komunikasi sebagai proses dapat dianalogikan dalam pernyataan Heraclitus enam abad sebelum Masehi bahwa “ seorang manusia tidak akan pernah melangkah di sungai yang sama dua kali. Jadi dalam kehidupan manusia, tidak pernah saat yang sama datang dua kali. Pandangan serupa juga dapat diterapkan padafenomena berikutini. Ketika Anda menonton sebuah film- Titanic misalnya-untuk kedua kalinya keesokan harinya pada jam yang sama dan duduk dikursi yang sama sekalipun, maka hakikatnya film itu bukanlah film yang sama, karena film yang anda tonton kedua untuk kedua kalinya itu adalah film yang pernah anda
  • 6. tonton sebelumnya. Begitu jugalah komunikasi ; komunikasi terjadi sekali waktu dan kemudian menjadi bagian dari sejarah kita. Dalam proses komunikasi itu, para peserta mempengaruhi, seberapa kecil pun pengaruh itu, baik lewat kaomunikasi verbal ataupun lewat komunikasi nonverbal. Menanggapi salah satu elemen komunikasi, misalnya pesan verbal saja dengan mengabaikan semua elemen lainya, menyalahi gambaran komunikasi yang sebenarnya sebagai proses yang sinambung dan dinamis yang kita sebut sebagai transaksi. Transaksi menunjukan bahwa para peserta komunikasi saling berhubungan, sehingga kita tidak dapat mempertimbangkan salah satu tanpa mempertimbangkan lainnya. Pernyataan bahwa komunikasi telah terjadi sebenarnya bersifat artifisial dalam arti bahwa kita coba menangkap suatu gambaran diam (statis) dalam proses tersebut dengan maksud untuk menganalisis kerumitan pristiwa tersebut, dengan menonjolkan komponen- komponen atau aspek-aspeknya yang penting.implikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa para peserta komunikasi berubah ( dari sekedar berubah pengetahuan hingga berubah pandangan dunia dan perilakunya).Implisit dalam proses komunikasi sebagai transaksi ini adalah proses penyadian (enconding) dan penyadian balik (decoding). Kedua proses itu, meskipun secara teoretis dapat dipisahkan, sebenarnyaterjadi serempak, bukan bergantian. Sebetulnya, para peserta komunikasi merupakan sumber informasi, dan masing-masing membeeri serta menerima pesan secara serentak. Pandangan dinamis dan transaksional memberi penekanan bahwa Anda mengalami perubahan sebagai hasil terjadinya komunikasi. Jadi, perspektif transaksional memberi penekanan pada dua sifat pristiwa komunikasi, yaitu serentak dan saling mempengaruhi. Para pesertanya menjadi saling bergantung, dan komunikasi mereka hanya dapat dianilisi berdasarkan konteks pristiwanya. K. Prinsip 11:Komunikasi Bersifat Irreversible Suatu prilaku adalah suatu peristiwa. Oleh karena itu merupakan peristiwa, perilaku berlangsung dalam waktu dan tidak dapat “diambil kembali”. Misalnya para pemimpin negara yang menyalahgunakan kekuasaan dan kemudian jatuh dari kekuasaan akibat ulah mereka, seperti Ferdinand Marcosdan soeharto, dan menimbulkan efek tertentu berupa perubahan persepsi dan sikap masyarakat terhadap para pemimpin itu, pengaruh itu tidak bisa ditiadakan sama sekali, meskipun kita berupaya meralatnya ,apa lagi bila penyampaian pesan itu dilakukan untuk pertama kalinya, ketika anda tempil pertama kali untuk melakukan presentasi atau pidato, anda harus mempersiapkannya secara lebih hati hati, karna kesan
  • 7. halayak terhadap kinerja anda akan cenderung sulit dihilangkan sama sekali berdasarkan prinsip ini. Curtis et al, mengatakan bahwa kesan pertama itu cenderung abadi. Dalam kaitan ini, kita bisa memahami pribahasa “sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya”. Dalam komunikasi massa, sekali wartawan menyiarkan berita yang tanpa disengaja mencemarkan nama baik seseorang, maka nama baik orang itu sulit dikembalikan lagi ke posisi semula, meskipun surat kabar, majalah, radio atau televisi itu telah minta maaf dan memuat hak jawab sumber berita secara lengkap. Ada saja pihak yang telah menaruh prasangka buruk kepada sumber berita sudah dipulihkan melalui permohonan maaf media cetak dan media elektronik yang bersangkutan atau pemuatan hak jawab sumber berita secara lengkap, bahkan bila hal itu misalnya dicetak satu halaman penuh pada halaman dimana berita pencemaran nama baik sumber berita dimuat sebelumnya. L. Prinsip 12:Komunikasi Bukan Penasea Untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun komunikasi bukanlah penasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan dengan masalah struktual. Agar komunikasi efektif, kendala struktual kendala ini harus juga diatasi. Misalnya, meskipun pemerintah berusaha payah menjalin komunikasi yang efektif dengan warga aceh dan warga papua, tidak mungkin usaha itu akan berhasil bila pemerintah memperlakukan masyarakat di wilayah wilayah itu secara tidak adil, dengan merampas kekayaan alam mereka dan mengangkutnya kepusat. Komunikasi antara berbagai etnik, baik antara warga tionghoa dengan warga pribumi, antara suku madura dengan suku dayak di sambas (kalimantan) atau antara warga pendatang (bugis makassar) dan warga pribumi di ambon, juga tidak akan efektif bila terdapat kesenjangan ekonomi yang lebar diantara pihak pihak tersebut, juga bila pihak pihak tertentu tidak memperoleh akses atau mengalami diskriminasi dalam lapangan pekerjaan yang seharusnya juga terbuka bagi mereka. Hubungan antara warga tionghoa dan warga pribumi akan semakin efektif bila warga tionghoa pun diperbolehkan menjadi pegawai negeri dan anggota TNI, tidak hanya sebagai pedagang atau pegawai bank swasta seperti yang terjadi selama ini
  • 8. Tugas manajemen komunikasi PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI OLEH : MELTA JANNATANISSA BOER C1D1 12 001 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2014