SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PPDS FK Unand - Peeriode Januari 2024
Attitudes Towards
Interprofessional
Education in The
Medical Curriculum
a systematic review of the literature
01
Interprofessional Education
dr. Indra Budi Permana
Orthopaedi & Traumatologi
dr. Rince Novelia
Patologi Klinis
Interprofessional Education
02
dr. Lia Andini Sulistia Ningrum
Patologi Anatomi
dr. Sari Almira Taria
Dermatologi & Venerologi
dr. Yulia Oksi Yulanda
Ilmu Kesehatan Anak
dr. Kardiyus Syaputra
Obstetri & Ginekologi
dr. Sureza Larke Wajendra
Ilmu Bedah
dr. Exalt Weddi Suwantra
Ilmu Penyakit Dalam
03
Interprofessional Education
04
Interprofessional Education
Judul : Attitudes towards Interprofessional education in
the medical curriculum: a systematic review of the
literature
Penulis : Joana Berger-Estilita, Alexander Fuchs, Markus
Hahn, Hsin Chiang and Robert Greif
Asal : Department of Anaesthesiology and Pain Medicine,
Inselspital, Bern University Hospital, University of Bern,
Bern, Switzerland
Identitas Jurnal
Latar
Belakang
• IPE terjadi ketika “mahasiswa dari dua atau lebih profesi
saling belajar dari, tentang, dan mengenai satu sama lainnya
agar menghasilkan kolaborasi yang efektif dan menuju
outcome kesehatan yang lebih baik
• Bebera papenelitian empiris yang terus berkembang
menunjukkan IPE memiliki dampak positif seperti sikap,
pengetahuan, skills, dan attitude pada mahasiwa yang
terpapar IPE
• Kapan waktu terbaik mahasiswa kesehatan mendapatkan
IPE masih menjadi perdebatan
05
Interprofessional Education
06
Kapan waktu yang tepat
untuk memberikan
intervensi IPE pada
kurikulum Pendidikan
kedokteran ?
Interprofessional Education
Research Question
“
20
Metodologi Penelitian
Desain Studi
Sumber & Kriteria yang
Diseleksi
• Systematic Review yang berfokus pada Literatur berdasarakan
PRISMA ( Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and
Meta-analyses)
• Meta-analysis dengan Group Study yang terdaftar PROSPERO.
• Dilakukan pada 12 Desember 2019
• Sumber data : PubMed, PsycINFO, EThOS, EMBASE, PEDro dan
SCOPUS
• Kata kunci pencarian : interprofession, interprofessional education,
inter professional, inter professionally, IPE, dan medical student
Interprofessional Education
09
Kriteria Inklusi
• Penelitian kuantitatif yang melaporkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap terhadap IPE dengan
menggunakan instrument IPE yang telah divalidasi
• Penelitian yang menggunakan Instrumen yang telah
divalidasi secara komprehensif berdasarkan Tes
Psikometri.
• Penelitian dengan kuesioner yang reliabel dan valid
serta bisa dijadikan sebagai perbandingan di tingkat
internasional, juga penelitian yang bisa dibandingkan
menggunakan metode statistik
• Penelitian dengan minimal 35 mahasiswa kedokteran
di tahun yang sama
• Penelitian dengan durasi intervensi penelitian
maksimal 6 bulan
Interprofessional Education
10
Kriteria Eksklusi
• Penelitian yang berasal darikonferensi dan abstrak
yang diterbitkan melalui artikel tanpa peer review
• Penelitian yang menggunakan kuesioner yang tidak
tervalidasi
• Penelitian yang tidak menyediakan tekslengkap
dalam Bahasa Inggris atau Jerman
Interprofessional Education
11
Identifikasi,
Ekstraksi dan
Sintesis Data
Interprofessional Education
Terdapat 23 studi yang
dilakukan Systematic
review, 14 diantaranya
studi di Amerika
Serikat
07
Systematic
Review
“
5 studi di Eropa (UK, IT,
SP, GER, SWE)
1 Studi di
Singapore
2 studi di
Australia
Interprofessional Education
12
Penilaian Kualitas dan
Risiko Bias
Menggunakan the McMaster Critical Review Form for
Quantitative Studies, nilai 1 jika memenuhi kriteria dan
0 jika tidak. Total skor 16.
Interprofessional Education
≤ 8 = poor
9 – 10 = fair
11 – 12 = good
15 – 16 = excellent
Interpretasi :
Hasil
13
Interprofessional Education
3995
articles
Kriteria
inklusi
Kriteria
eksklusi
menghilangkan
data duplikat
23
articles
14
23 Penelitian
Interprofessional Education
Tahun Pendidikan
•9 penelitian (39%) : Mahasiswa FK tahun pertama
•5 penelitian (22%) : Mahasiswa FK tahun kedua
•6 penelitian (26%) : Mahasiswa FK tahun ketiga
•2 penelitian (9%) : Mahasiswa FK tahun keempat
Penelitian
•Pre-test dan post test
11
Interprofessional Education
16
Interprofessional Education
Didapatkan 49 jenis outcome (luaran) menggunakan 46 instrument
penilaian yang berbeda, dengan 35 diantaranya menggunakan metode
kuesioner
Outcome :
• 38 dari 49 outcome menyatakan sikap terhadap IPE dan atau
profesi lain
• 8 dari 49 outcome menyatakan kepuasan terhadap IPE dan atau
profesi lain
• Sebagian besar penilaian terhadap sikap menggunakan RIPLS,
digunakan pada 6 penelitian.
• Total ada 22 jenis penilaian yang digunakan
Hasil
17
Interprofessional Education
• Lebih setengah penelitian (n=13) terjadi
peningkatan sikap positif terhadap IPE setelah
di intervensi
• 9 penelitian menyatakan mahasiswa
kedokteran tidak mengalami perubahan sikap
yang signifikan terhadap IPE
• 1 penelitian menyatakan peningkatan sikap
negative pasca intervensi
11
Interprofessional Education
• Early (First Half) :
• 15 / 23 Penelitian
• Late (Second Half) :
• 8 / 23 Penelitian
• Secara umum lebih banyak dilakukan pada empat
tahun pertama pendidikan
Paparan
terhadap
IPE
19
Masa Studi
Interprofessional Education
• Sarjana 3-4 tahun, dilanjutkan Program
Pendidikan Lanjutan selama 4 tahun
• 56 dari 141 sekolah kedokteran
terakreditasi adalah swasta
• Kelas lebih kecil dengan rata-rata 146
siswa per tahun pendidikan
• Lama Pendidikan 6 tahun tanpa program
apapun sebelumnya
• Ada 36 sekolah kedokteran negeri dan 2
sekolah kedokteran swasta
• Kelas lebih besar dengan rata rata jumlah
siswa lebih dari 260 per kelas
Amerika
Eropa
Implementasi IPE lebih mudah
dilakukan pada kelas yang kecil
Sekolah swasta memiliki tekanan
yang lebih besar untuk
mengevaluasi program
Lebih banyak Studi di
Amerika
20
Interprofessional Education
(+) Berkontribusi pada pengembangan identitas profesional
siswa dan memberi pengalaman dalam bekerja secara
kolaboratif dengan siswa di berbagai profesi kesehatan
(-) Rumit karena siswa focus pada Pendidikan profesi
Clinical Years
Berguna dalam menghilangkan sikap
negatif dan menghindari stereotipe
Pre-clinical Years
• Dikenalkan pada tahun
awal pendidikan
• Dilanjutkan pada
kurikulum di tahun
tahun berikutnya
stereotipe
Kesimpulan
1
2
3
4
5
21
Masih diperlukan lebih banyak penelitian mengenai model intervensi IPE (termasuk evaluasi
yang memadai mengenai keefektifitasan) khususnya mengenai hasil jangka panjang
Pelatihan IPE yang berkepanjangan tidak memungkinkan sehingga intervensi
intermiten mungkin merupakan strategi yang baik.
Perbedaan dalam keefektifan IPE dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan siswa, sikap,
harapan, stereotip, mode kurikulum.
Perencana kurikulum dan pembuat kebijakan harus merumuskan metode
Pendidikan interprofessional yang mengarah pada praktik yang lebih baik
Pengukuran kompentensi interprofessional yang lebih jelas diperlukan untuk menilai hasil
dari program gelar profesi kesehatan dan untuk menentukan pendekatan Pendidikan
interprofessional apa yahng bermanfaat bagi pasien dan masyarakat
Interprofessional Education
22
Terdapat masalah dalam membuat meta analisis :
• Pertama RIPLS menggunakan rata-rata dalam
artikelnya, seharusnya dihitung dengan median
• Selain itu siswa yang melaporkan quisioner
sebelum dan sesudah intervensi dikumpulkan
dalam kelompok dan item berbeda (quisioner
megalami modifikasi)
• Dalam penelitian tertentu beberapa item tidak
dilaporkan
• Beberapa penelitian lain memberi skor terbalik
(sikap negatif) dan beberapa penelitian tidak
melaporkan perubahan skor yang merupakan
hasil metaanalisis yang baik
Interprofessional Education
14
Keterbatasan
Penelitian
Interprofessional Education
• Perbedaan kurikulum yang significant
• Tinjauan sistematik ini mengambil penelitian dengan
jumlah sampel minimal 35 siswaàdapat menyebabkan
bias seleksi atau mengabaikan intervensi yang berpotensi
relevan
• Mengeluarkan laporan penelitian yang tidak melaporkan
hasil spesifik pada siswa kedokteran
• Mengeluarkan penelitian kualitatif non-acak, non
eksperimental
24
• Pada tinjauan sistematis yang telah dilakukan menunjukkan
bukti perubahan sikap pada post-intervensi mahasiwa
kedokteran yang menerima IPE saat masa pre-klinis maupun
masa klinis.
• Masih sedikit penelitian yang melaporkan outcome IPE pada
jangka panjang maupun menengah
Interprofessional Education
Kesimpulan
Fun Hacks | Marceline Anderson
25
Apakah Bisa
Dilaksanakan?
Bisa! dengan
komitmen
bersama
Fun Hacks | Marceline Anderson
26
BUT HOW??
Fun Hacks | Marceline Anderson
27
BUT HOW??
Program IPE
STUDY
DO
PLAN ACTION
Studi kualitatif
kebutuhan, Pertemuan
wakil Dekan 1 masing-
masing profesi, analisa
SWOT, pembentukkan
tim, pelatihan pengajar
Rapat prodi,
penyusunan kurikulum,
,embuat bahan ajar, uji
coba melaksanakan
perkuliahan IPE
Evaluasi dan analisa
proses
Lakukan perbaikan
OUTCOME:
•Peningkatan mutu
pembelajaran
•Peningkatan pengetahuan.
Sikap dan prilaku yang positif
terhadap IPE
•Keberhasilan IPC
SEMESTER KEDOKTERAN KEPERAWATAN KEBIDANAN GIZI/KESMAS TUJUAN METODE WAKTU
Orientasi mahasiswa
baru
Pengenalan IPE Pengenalan IPE Pengenalan IPE Pengenalan IPE
Menghilangkan
stereotype dan
eksklusivitas
Kuliah tatap Muka 1 hari
Tahun 1
Komunikasi Efektif
dalam praktek
kedokteran kepada
pasien dan
interprofesional
Komunikasi Efektif
dalam praktek
keperawatan kepada
pasien dan
interprofesional
Komunikasi Efektif
dalam praktek
kebidanan kepada
pasien dan
interprofesional
ilmu komunikasi
kepada pasien dan
interprofessional
Membangun cara
komunikasi yang baik
terhadap klien ataupun
dalam tim
Kuliah Tatap muka 1 minggu
Tahun 3 Modul IPE IPE IPE IPE
Membangun sikap
kerja tim dan
kolaborasi,
membangun identitas
profesional, saling
mengetahui peran dan
tanggung jawab
Kuliah kolaborasi antar
mahasiswa profesi,
Small group discussio
interprofesi,
Community health
project
4-6 minggu
Klinik FOME PKL PKL PKL
Menguatkan sikap
kerja tim dan
kolaborasi,
menguatkan identitas
profesional, saling
mengetahui peran dan
tanggung jawab
PKL kolaborasi
(Pelayanan pasien
dengan pendekatan
keluarga dalam tim
interprofesi)
4-6 minggu
Fun Hacks | Marceline Anderson
28
29
Interprofessional Education
Terdapat pelatihan/coaching panduan cara
berkomunikasi, penerimaan penerima pelayanan
kesehatan dan pemaparan tanggung jawab masing-
masing profesi yang dilakukan secara berkala setiap
tahunnya dan dievaluasi setiap tiga bulan oleh
ambassador masing-masing departemen
Setelah melakukan coaching dilakukan roleplay/drill
dalam melakukan pelayanan pasien baik dalam ward
maupun ER antar departemen
29
Interprofessional Education
Apabila terdapat pelanggaran pada panduan tersebut
dapat diadukan pada ambassador tiap departemen
(aduan sistematis), sanksi dapat berupa teguran
ataupun coaching ulang. Sanksi lebih berat dapat
berupa pengaduan langsung kepada koordinato, nilai
evaluasi tahunan karyawan, dan surat peringatan (SP)
dari HRD
Menurut ambassador, coaching dan evaluasi tersebut
menyebabkan meningkatnya tingkat kepuasan pasien
dan keluarga pasien; dan menurunnya tingkat complain
dari penerima pelayanan kesehatan
29
Interprofessional Education
Pengalaman ketika bekerja di rumah sakit. Saat itu terjadi kesalahpahaman yang menurut
saya cukup fatal. Saat ada 2 orang pasien sebut saja pasien A dan pasien B. Pasien A
rencana dilakukan Tindakan operasi pengangkatan kanker buli pukul 18.00 dengan kondisi
pasien anemia (Hb 7,0). Pasien B adalah pasien dengan kanker tiroid yang direncanakan
pengangkatan kelenjar tidoid (total tiroidectomy) pukul 21.00.
Saat itu pasien masuk dari Poli pukul 14.00 dan saya sebagai dokter jaga saat itu
melakukan asesmen awal dan menyampaikan instruksi segera melakukan Tindakan
tranfusi untuk pasien A dan melaporkan persiapan operasi pasien B ke kamar operasi.
Namun saat saya visite ke ruangan pukul 17.30, pasien A masih belum mendapatkan
tranfusi dan perawat ruangan melaporkan pasien B ke dokter spesialis anestesi dengan
nilai tidoid yang sangat tinggi padahal tidak ada instruksi untuk melapor ke bagian
anestesi.
29
Interprofessional Education
Akibatnya, pasien A batal operasi pukul 18.00 karena pasien harus diperbaiki terlebih dulu
kondisinya sebelum operasi, dan pasien B batal operasi karena dokter spesialis anestesi
meminta perbaiki hasil lab nya terlebih dulu. Saat itu saya langsung menghadap kepada
dokter bedahnya dan dokter bedah tersebut menjelaskan bahwa salah satu tujuan
operasi bukan hanya mengangkat tiroidnya, tetapi juga secara alami akan menurunkan
nilai hasil pemeriksaan tiroid yang saat inni sangat tinggi.
Dari situ saya belajar bahwa mengerjakan instruksi yang diminta itu penting dan
melakukan Tindakan yang tidak dikoordinasikan terlebih dulu juga berakibat fatal. Tentu
saja yang dirugikan pada kasus ini adalah pasien yang seharusnya bisa operasi sesuai
dengan jam yang sudah ditentukan namun mundur dan bahkan batal operasi karena
komunikasi antar petugas RS yang tidak baik.
Terima
Kasih
Interprofessional Education
Any
Question?
Interprofessional Education

More Related Content

Similar to Attitudes towards Interprofessional - Kelompok PA-TEN.pptx

Similar to Attitudes towards Interprofessional - Kelompok PA-TEN.pptx (20)

Benchmarking The Student Experience: The Offshore Campus Experience
Benchmarking The Student Experience:  The Offshore Campus ExperienceBenchmarking The Student Experience:  The Offshore Campus Experience
Benchmarking The Student Experience: The Offshore Campus Experience
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
 
PPTTugas rekonstruksi_Rahmawaty - rahma waty.pdf
PPTTugas rekonstruksi_Rahmawaty - rahma waty.pdfPPTTugas rekonstruksi_Rahmawaty - rahma waty.pdf
PPTTugas rekonstruksi_Rahmawaty - rahma waty.pdf
 
dasar_terapi_secara_rasional.ppt
dasar_terapi_secara_rasional.pptdasar_terapi_secara_rasional.ppt
dasar_terapi_secara_rasional.ppt
 
Dasar penelitian
Dasar penelitianDasar penelitian
Dasar penelitian
 
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal BedahPerspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
 
Konsep Penelitian
Konsep PenelitianKonsep Penelitian
Konsep Penelitian
 
riset-keperawatan-i-ii (1).pptx
riset-keperawatan-i-ii (1).pptxriset-keperawatan-i-ii (1).pptx
riset-keperawatan-i-ii (1).pptx
 
Sosialisasi Permenkes 31 thn 2022 (Raker Komkordik) .pptx
Sosialisasi Permenkes 31 thn 2022 (Raker Komkordik) .pptxSosialisasi Permenkes 31 thn 2022 (Raker Komkordik) .pptx
Sosialisasi Permenkes 31 thn 2022 (Raker Komkordik) .pptx
 
Using single subject research design as evidence based practice in to implem...
Using  single subject research design as evidence based practice in to implem...Using  single subject research design as evidence based practice in to implem...
Using single subject research design as evidence based practice in to implem...
 
Refleksi kasus.ppt
Refleksi kasus.pptRefleksi kasus.ppt
Refleksi kasus.ppt
 
1.2.KONSEP PRAKTIK DI INDONESIA.ppt 2020.ppt
1.2.KONSEP PRAKTIK DI INDONESIA.ppt 2020.ppt1.2.KONSEP PRAKTIK DI INDONESIA.ppt 2020.ppt
1.2.KONSEP PRAKTIK DI INDONESIA.ppt 2020.ppt
 
kelompok 5.pptx
kelompok 5.pptxkelompok 5.pptx
kelompok 5.pptx
 
nmgdkvdfjshlsakjfi aksfhmcwiljcf askrfhmoirfgjel
nmgdkvdfjshlsakjfi aksfhmcwiljcf askrfhmoirfgjelnmgdkvdfjshlsakjfi aksfhmcwiljcf askrfhmoirfgjel
nmgdkvdfjshlsakjfi aksfhmcwiljcf askrfhmoirfgjel
 
Penelitian dasar 2021
Penelitian dasar 2021Penelitian dasar 2021
Penelitian dasar 2021
 
Kaedah penyelidikan
Kaedah penyelidikanKaedah penyelidikan
Kaedah penyelidikan
 
Aktivitas Pembelajaran Mahasiswa Profesi Dokter.pdf
Aktivitas Pembelajaran Mahasiswa Profesi Dokter.pdfAktivitas Pembelajaran Mahasiswa Profesi Dokter.pdf
Aktivitas Pembelajaran Mahasiswa Profesi Dokter.pdf
 
Konsep dasar riset keperawatan.pptx
Konsep dasar riset keperawatan.pptxKonsep dasar riset keperawatan.pptx
Konsep dasar riset keperawatan.pptx
 
pedagogi.pptx
pedagogi.pptxpedagogi.pptx
pedagogi.pptx
 

Recently uploaded

DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
ulfahyus
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjakndTeknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
FloricaAmanda
 
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
ariniastuti020
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (15)

DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
 
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjakndTeknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
Teknik Pendokumentasian.pptakjdnjkasdnjaknd
 
GIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptx
GIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptxGIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptx
GIZI SEIMBANG PADA USIA ANAK SEKOLAH.pptx
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
 
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 

Attitudes towards Interprofessional - Kelompok PA-TEN.pptx

  • 1. PPDS FK Unand - Peeriode Januari 2024 Attitudes Towards Interprofessional Education in The Medical Curriculum a systematic review of the literature 01 Interprofessional Education
  • 2. dr. Indra Budi Permana Orthopaedi & Traumatologi dr. Rince Novelia Patologi Klinis Interprofessional Education 02 dr. Lia Andini Sulistia Ningrum Patologi Anatomi dr. Sari Almira Taria Dermatologi & Venerologi dr. Yulia Oksi Yulanda Ilmu Kesehatan Anak dr. Kardiyus Syaputra Obstetri & Ginekologi dr. Sureza Larke Wajendra Ilmu Bedah dr. Exalt Weddi Suwantra Ilmu Penyakit Dalam
  • 4. 04 Interprofessional Education Judul : Attitudes towards Interprofessional education in the medical curriculum: a systematic review of the literature Penulis : Joana Berger-Estilita, Alexander Fuchs, Markus Hahn, Hsin Chiang and Robert Greif Asal : Department of Anaesthesiology and Pain Medicine, Inselspital, Bern University Hospital, University of Bern, Bern, Switzerland Identitas Jurnal
  • 5. Latar Belakang • IPE terjadi ketika “mahasiswa dari dua atau lebih profesi saling belajar dari, tentang, dan mengenai satu sama lainnya agar menghasilkan kolaborasi yang efektif dan menuju outcome kesehatan yang lebih baik • Bebera papenelitian empiris yang terus berkembang menunjukkan IPE memiliki dampak positif seperti sikap, pengetahuan, skills, dan attitude pada mahasiwa yang terpapar IPE • Kapan waktu terbaik mahasiswa kesehatan mendapatkan IPE masih menjadi perdebatan 05 Interprofessional Education
  • 6. 06 Kapan waktu yang tepat untuk memberikan intervensi IPE pada kurikulum Pendidikan kedokteran ? Interprofessional Education Research Question “
  • 7. 20 Metodologi Penelitian Desain Studi Sumber & Kriteria yang Diseleksi • Systematic Review yang berfokus pada Literatur berdasarakan PRISMA ( Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses) • Meta-analysis dengan Group Study yang terdaftar PROSPERO. • Dilakukan pada 12 Desember 2019 • Sumber data : PubMed, PsycINFO, EThOS, EMBASE, PEDro dan SCOPUS • Kata kunci pencarian : interprofession, interprofessional education, inter professional, inter professionally, IPE, dan medical student Interprofessional Education
  • 8. 09 Kriteria Inklusi • Penelitian kuantitatif yang melaporkan pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap IPE dengan menggunakan instrument IPE yang telah divalidasi • Penelitian yang menggunakan Instrumen yang telah divalidasi secara komprehensif berdasarkan Tes Psikometri. • Penelitian dengan kuesioner yang reliabel dan valid serta bisa dijadikan sebagai perbandingan di tingkat internasional, juga penelitian yang bisa dibandingkan menggunakan metode statistik • Penelitian dengan minimal 35 mahasiswa kedokteran di tahun yang sama • Penelitian dengan durasi intervensi penelitian maksimal 6 bulan Interprofessional Education
  • 9. 10 Kriteria Eksklusi • Penelitian yang berasal darikonferensi dan abstrak yang diterbitkan melalui artikel tanpa peer review • Penelitian yang menggunakan kuesioner yang tidak tervalidasi • Penelitian yang tidak menyediakan tekslengkap dalam Bahasa Inggris atau Jerman Interprofessional Education
  • 11. Terdapat 23 studi yang dilakukan Systematic review, 14 diantaranya studi di Amerika Serikat 07 Systematic Review “ 5 studi di Eropa (UK, IT, SP, GER, SWE) 1 Studi di Singapore 2 studi di Australia Interprofessional Education
  • 12. 12 Penilaian Kualitas dan Risiko Bias Menggunakan the McMaster Critical Review Form for Quantitative Studies, nilai 1 jika memenuhi kriteria dan 0 jika tidak. Total skor 16. Interprofessional Education ≤ 8 = poor 9 – 10 = fair 11 – 12 = good 15 – 16 = excellent Interpretasi :
  • 14. 14 23 Penelitian Interprofessional Education Tahun Pendidikan •9 penelitian (39%) : Mahasiswa FK tahun pertama •5 penelitian (22%) : Mahasiswa FK tahun kedua •6 penelitian (26%) : Mahasiswa FK tahun ketiga •2 penelitian (9%) : Mahasiswa FK tahun keempat Penelitian •Pre-test dan post test
  • 16. 16 Interprofessional Education Didapatkan 49 jenis outcome (luaran) menggunakan 46 instrument penilaian yang berbeda, dengan 35 diantaranya menggunakan metode kuesioner Outcome : • 38 dari 49 outcome menyatakan sikap terhadap IPE dan atau profesi lain • 8 dari 49 outcome menyatakan kepuasan terhadap IPE dan atau profesi lain • Sebagian besar penilaian terhadap sikap menggunakan RIPLS, digunakan pada 6 penelitian. • Total ada 22 jenis penilaian yang digunakan
  • 17. Hasil 17 Interprofessional Education • Lebih setengah penelitian (n=13) terjadi peningkatan sikap positif terhadap IPE setelah di intervensi • 9 penelitian menyatakan mahasiswa kedokteran tidak mengalami perubahan sikap yang signifikan terhadap IPE • 1 penelitian menyatakan peningkatan sikap negative pasca intervensi
  • 18. 11 Interprofessional Education • Early (First Half) : • 15 / 23 Penelitian • Late (Second Half) : • 8 / 23 Penelitian • Secara umum lebih banyak dilakukan pada empat tahun pertama pendidikan Paparan terhadap IPE
  • 19. 19 Masa Studi Interprofessional Education • Sarjana 3-4 tahun, dilanjutkan Program Pendidikan Lanjutan selama 4 tahun • 56 dari 141 sekolah kedokteran terakreditasi adalah swasta • Kelas lebih kecil dengan rata-rata 146 siswa per tahun pendidikan • Lama Pendidikan 6 tahun tanpa program apapun sebelumnya • Ada 36 sekolah kedokteran negeri dan 2 sekolah kedokteran swasta • Kelas lebih besar dengan rata rata jumlah siswa lebih dari 260 per kelas Amerika Eropa Implementasi IPE lebih mudah dilakukan pada kelas yang kecil Sekolah swasta memiliki tekanan yang lebih besar untuk mengevaluasi program Lebih banyak Studi di Amerika
  • 20. 20 Interprofessional Education (+) Berkontribusi pada pengembangan identitas profesional siswa dan memberi pengalaman dalam bekerja secara kolaboratif dengan siswa di berbagai profesi kesehatan (-) Rumit karena siswa focus pada Pendidikan profesi Clinical Years Berguna dalam menghilangkan sikap negatif dan menghindari stereotipe Pre-clinical Years • Dikenalkan pada tahun awal pendidikan • Dilanjutkan pada kurikulum di tahun tahun berikutnya stereotipe Kesimpulan
  • 21. 1 2 3 4 5 21 Masih diperlukan lebih banyak penelitian mengenai model intervensi IPE (termasuk evaluasi yang memadai mengenai keefektifitasan) khususnya mengenai hasil jangka panjang Pelatihan IPE yang berkepanjangan tidak memungkinkan sehingga intervensi intermiten mungkin merupakan strategi yang baik. Perbedaan dalam keefektifan IPE dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan siswa, sikap, harapan, stereotip, mode kurikulum. Perencana kurikulum dan pembuat kebijakan harus merumuskan metode Pendidikan interprofessional yang mengarah pada praktik yang lebih baik Pengukuran kompentensi interprofessional yang lebih jelas diperlukan untuk menilai hasil dari program gelar profesi kesehatan dan untuk menentukan pendekatan Pendidikan interprofessional apa yahng bermanfaat bagi pasien dan masyarakat Interprofessional Education
  • 22. 22 Terdapat masalah dalam membuat meta analisis : • Pertama RIPLS menggunakan rata-rata dalam artikelnya, seharusnya dihitung dengan median • Selain itu siswa yang melaporkan quisioner sebelum dan sesudah intervensi dikumpulkan dalam kelompok dan item berbeda (quisioner megalami modifikasi) • Dalam penelitian tertentu beberapa item tidak dilaporkan • Beberapa penelitian lain memberi skor terbalik (sikap negatif) dan beberapa penelitian tidak melaporkan perubahan skor yang merupakan hasil metaanalisis yang baik Interprofessional Education
  • 23. 14 Keterbatasan Penelitian Interprofessional Education • Perbedaan kurikulum yang significant • Tinjauan sistematik ini mengambil penelitian dengan jumlah sampel minimal 35 siswaàdapat menyebabkan bias seleksi atau mengabaikan intervensi yang berpotensi relevan • Mengeluarkan laporan penelitian yang tidak melaporkan hasil spesifik pada siswa kedokteran • Mengeluarkan penelitian kualitatif non-acak, non eksperimental
  • 24. 24 • Pada tinjauan sistematis yang telah dilakukan menunjukkan bukti perubahan sikap pada post-intervensi mahasiwa kedokteran yang menerima IPE saat masa pre-klinis maupun masa klinis. • Masih sedikit penelitian yang melaporkan outcome IPE pada jangka panjang maupun menengah Interprofessional Education Kesimpulan
  • 25. Fun Hacks | Marceline Anderson 25 Apakah Bisa Dilaksanakan? Bisa! dengan komitmen bersama
  • 26. Fun Hacks | Marceline Anderson 26 BUT HOW??
  • 27. Fun Hacks | Marceline Anderson 27 BUT HOW?? Program IPE STUDY DO PLAN ACTION Studi kualitatif kebutuhan, Pertemuan wakil Dekan 1 masing- masing profesi, analisa SWOT, pembentukkan tim, pelatihan pengajar Rapat prodi, penyusunan kurikulum, ,embuat bahan ajar, uji coba melaksanakan perkuliahan IPE Evaluasi dan analisa proses Lakukan perbaikan OUTCOME: •Peningkatan mutu pembelajaran •Peningkatan pengetahuan. Sikap dan prilaku yang positif terhadap IPE •Keberhasilan IPC
  • 28. SEMESTER KEDOKTERAN KEPERAWATAN KEBIDANAN GIZI/KESMAS TUJUAN METODE WAKTU Orientasi mahasiswa baru Pengenalan IPE Pengenalan IPE Pengenalan IPE Pengenalan IPE Menghilangkan stereotype dan eksklusivitas Kuliah tatap Muka 1 hari Tahun 1 Komunikasi Efektif dalam praktek kedokteran kepada pasien dan interprofesional Komunikasi Efektif dalam praktek keperawatan kepada pasien dan interprofesional Komunikasi Efektif dalam praktek kebidanan kepada pasien dan interprofesional ilmu komunikasi kepada pasien dan interprofessional Membangun cara komunikasi yang baik terhadap klien ataupun dalam tim Kuliah Tatap muka 1 minggu Tahun 3 Modul IPE IPE IPE IPE Membangun sikap kerja tim dan kolaborasi, membangun identitas profesional, saling mengetahui peran dan tanggung jawab Kuliah kolaborasi antar mahasiswa profesi, Small group discussio interprofesi, Community health project 4-6 minggu Klinik FOME PKL PKL PKL Menguatkan sikap kerja tim dan kolaborasi, menguatkan identitas profesional, saling mengetahui peran dan tanggung jawab PKL kolaborasi (Pelayanan pasien dengan pendekatan keluarga dalam tim interprofesi) 4-6 minggu Fun Hacks | Marceline Anderson 28
  • 29. 29 Interprofessional Education Terdapat pelatihan/coaching panduan cara berkomunikasi, penerimaan penerima pelayanan kesehatan dan pemaparan tanggung jawab masing- masing profesi yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya dan dievaluasi setiap tiga bulan oleh ambassador masing-masing departemen Setelah melakukan coaching dilakukan roleplay/drill dalam melakukan pelayanan pasien baik dalam ward maupun ER antar departemen
  • 30. 29 Interprofessional Education Apabila terdapat pelanggaran pada panduan tersebut dapat diadukan pada ambassador tiap departemen (aduan sistematis), sanksi dapat berupa teguran ataupun coaching ulang. Sanksi lebih berat dapat berupa pengaduan langsung kepada koordinato, nilai evaluasi tahunan karyawan, dan surat peringatan (SP) dari HRD Menurut ambassador, coaching dan evaluasi tersebut menyebabkan meningkatnya tingkat kepuasan pasien dan keluarga pasien; dan menurunnya tingkat complain dari penerima pelayanan kesehatan
  • 31. 29 Interprofessional Education Pengalaman ketika bekerja di rumah sakit. Saat itu terjadi kesalahpahaman yang menurut saya cukup fatal. Saat ada 2 orang pasien sebut saja pasien A dan pasien B. Pasien A rencana dilakukan Tindakan operasi pengangkatan kanker buli pukul 18.00 dengan kondisi pasien anemia (Hb 7,0). Pasien B adalah pasien dengan kanker tiroid yang direncanakan pengangkatan kelenjar tidoid (total tiroidectomy) pukul 21.00. Saat itu pasien masuk dari Poli pukul 14.00 dan saya sebagai dokter jaga saat itu melakukan asesmen awal dan menyampaikan instruksi segera melakukan Tindakan tranfusi untuk pasien A dan melaporkan persiapan operasi pasien B ke kamar operasi. Namun saat saya visite ke ruangan pukul 17.30, pasien A masih belum mendapatkan tranfusi dan perawat ruangan melaporkan pasien B ke dokter spesialis anestesi dengan nilai tidoid yang sangat tinggi padahal tidak ada instruksi untuk melapor ke bagian anestesi.
  • 32. 29 Interprofessional Education Akibatnya, pasien A batal operasi pukul 18.00 karena pasien harus diperbaiki terlebih dulu kondisinya sebelum operasi, dan pasien B batal operasi karena dokter spesialis anestesi meminta perbaiki hasil lab nya terlebih dulu. Saat itu saya langsung menghadap kepada dokter bedahnya dan dokter bedah tersebut menjelaskan bahwa salah satu tujuan operasi bukan hanya mengangkat tiroidnya, tetapi juga secara alami akan menurunkan nilai hasil pemeriksaan tiroid yang saat inni sangat tinggi. Dari situ saya belajar bahwa mengerjakan instruksi yang diminta itu penting dan melakukan Tindakan yang tidak dikoordinasikan terlebih dulu juga berakibat fatal. Tentu saja yang dirugikan pada kasus ini adalah pasien yang seharusnya bisa operasi sesuai dengan jam yang sudah ditentukan namun mundur dan bahkan batal operasi karena komunikasi antar petugas RS yang tidak baik.