SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
EVALUASI KURIKULUM
BERDASARKAN BENTUK EVALUAN
(KAJIAN EVALUASI)
KURIKULUM MIPA
1
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
Evaluasi kurikulum
1. Sebagai Kajian Akademik
2. Sebagai Profesi
3. Sebagai Kebijakan Publik
4. Sebagai Pengukuran
5. Sebagai penelitian
2
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
1. EK Sebagai KajianAkademik
 Evaluasi pendidikkan bersamaan dengan
hadirnya kegiatan pendidikan di sekolah (Guru
terhadap siswa)
 Ketika proses pendidikan terjadi di sekolah,
maka guru berperan mengambil sebagian
tugas dari orang tua dalam mendidik,
 Guru berperan sbg kajian akademik, berhasil
atau tidaknya proses pendidikan. (progress
proses pendidikan anak didik)
3
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
2. EK Sebagai Profesi
 Jika Evaluasi adalah suatu profesi, maka harus
ditempuh melalui pendidikan profesi di PT
bagi yang ingin menjadi evaluator di bidang
evaluasi kurikulum, sama halya dengan tenaga
profesi lainnya. (Guru, Dokter, Insinyur dll)
 AS adalah negara paling maju dalam bidang
ini, Dg memiliki organisasi Evaluasi
Kurikulum “ American evaluation association
(AEA)
4
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
3. EK Sebagai Kebijakan
Publik
 Bentuk dukungan dengan dasar hukum seperti
UU No. 20 tahun 2003, sehingga secara legal
Indonesia telah memiliki dasar keberadaan
evaluasi di dalam dunia pendidikan.
 PT dapat megalokasikan dana untuk evaluasi-
evaluasi program yang dikembangkannya.
Agar dapat menjaga mutu PT. (KKNI)
 EK berperan untuk mereview perundang-
undangan.
5
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
4. Evaluasi, Pengukuran dan
Tes
Evaluasi terkait erat dengan pengukuran dan
tes, perbedaannya dapat kita lihat diagram
venn, berikut.
E
V
A
L
U
A
S
i
pengukuran
Tes
Non
penguk
uran
6
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
5. EK Sebagai penelitian
ASPEK EVALUASI PENELITIAN
TUJUAN Mentukan keunggulan dan
kelemahan
Menemukan kebenaran
FOKUS KAJIAN Utk fenomena masa kini Masa kini dan yad
PEMANFAATAN Utk waktu terbatas kurikulum
yg berlaku atau program yg
bersifat praktis
Utk waktu tak terbatas selama
fenomena yg dikaji masih ada
KEMANDIRIAN Tdk ada kebebasan krn
pemakai jasa evaluasi ikut
menentukan tujuan, waktu
dan metodologi evaluasi
Kebebasan ada pada peneliti,
kadang ada pengaruh dari
penyandang dana
SIFAT
PEKERJAAN
Berdasarkan minat (interent)
evaluator dan pemakai jasa
Berdasarkan minat peneliti
7
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
Definisi Evaluasi
Kurikulum ?
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 8
Definisi Evaluasi Kurikulum
No Evaluator Definisi Evaluasi
1 Tyler (1949) Is the process for determining the degree to which these
changes in behavior are actually taking place
2 Orint, M (1993) Evaluation is concerned with making judge about thing
3 Stufflebeam Is the process of delineating, obtaining, and providing useful
information for judging decision alternatives
4 Cronbach (1980) By term evaluation, we mean systematic examination of events
occurring in and consequent on a contemporary program
5 Meyer (1980) Is the effort to understand the functioning and effect of a
program
6 Guba dan
Lincoln (1985)
A process for describing and evaluating and judging its merit
(nilai) and worth (arti)
7 Longstreet dan
Shane (1993)
Evaluation is judging the success and merit of an undertaking
……… Strictly speaking, curriculum evaluation is concerned
with the success and merit of the curriculum and its design,
planned content, and implementation
9
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
(Tyler, 1949), Pengertian awal dari EK, evaluasi
berpokus pada upaya untuk menentukan
tingkat perubahan yang terjadi pada hasil
belajar (behavior)
*hasil belajar pada umumnya diukur dengan tes
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 10
Orient (1993)
EK Lebih menitikberatkan pada pemberian
pertimbangan (judgement) . Pertimbangan
yang diberikan berdasarkan kriteria yang
disepakati dan data yg diperoleh dari
lapangan
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 11
Hamid Hasan, Prof. Dr.
Evaluasi kurikulum sebagai usaha sistematis
mengumpulkan informasi mengenai suatu
kurikulum untuk digunakan sebagai
pertimbangan mengenai nilai dan arti dari
kurikulum dalam suatu konteks tertentu
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 12
Tujuan evaluasi Kurikulum
1. Menyediakan informasi mengenai
pelaksanaan pengembangan dan pelaksanaan
suatu kurikulum sebagai masukan bagi
pengambilan keputusan
2. Menentukan tingkat keberhasilan dan
kegagalan suatu kurikulum serta faktor-faktor
yang berkontribusi dalam suatu lingkungan
tertentu
13
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
Lanjutan …
3. Mengembangkan berbagai alternatif
pemecahan masalah yang dapat digunakan
dalam upaya perbaikan kurikulum,
4. Memahami da menjelaskan karakteristik
suatu kurikulum dan pelaksanaannya.
14
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
JENIS EVALUASI KURIKULUM
1. EVALUASI KONTEKS
2. EVALUASI DOKUMEN
3. EVALUASI PROSES
4. EVALUASI PRODUK/HASIL
15
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
1.EVALUASIKONTEKS
Need assessment adalah salah satu bentuk dari
evaluasi konteks.
 Dilakukan untuk menentukan apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat yang akan
dilayani sekolah
 Evaluasi mengenai kesesuain antara ide
kurikulum dengan lingkungan sosial budaya
dimana suatu kurikulum akan di laksanakan
 Evaluasi konteks diarahkan kepada dukungan
masyarakat terhadap sekolah.
16
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
2. evaluasidokumen
Evaluasi dokumen terdiri dari evaluasi terhadap
dokumen yang dihasilkan oleh pemerintah
maupun oleh sekolah.
 Dokumen pemerintah berupa pp, permen,
keputusan/edaran dirjen, edaran dirjen dsb
 Permen mngenai; kerangka dasar kurikulum,
struktur kurikulum, standar kompetensi,
komptensi dasar, beban belajar, kalender
akademik atau mengenai skl
 pengesahan kurikulum sekolah harus mendapat
pengesahan dari kepala sekolah dan komite
sekolah
17
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
3.Evaluasiproses
 Kegiatan utama pendidikan adalah komunikasi dan interaksi
terencana antara guru dan siswa
 Rekording terhadap proses tidak akan mampu
menggambarkan lingkungan pendidikan secara utuh
 Evaluasi terhadap proses menjadi kepedulian banyak
evaluator
 Permasalahan yang kompleks mendorong para peneliti untuk
menciptakan model-model evaluasi
 Ketika guru melaksanakan proses implementasi kurikulum
maka guru berhadapan dg berbagai faktor di luar kendalinya.
 Ahli kurikulum Stenhouse menyatakan bahwa proses
adalah jauh lebih penting dibandingkan dengan hasil.
18
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
4. Evaluasi Produk/Hasil
Pada umumnya kita lebih mementingkan
“Produk” dari pada “ Proses”.
Sekolah A:
Input 7 Proses output 8
Sekolah B :
Input 5 Proses output 7
19
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
Masyarakat pada umumnya menyatakan
bahwa sekolah A lebih baik dari B, karena
hanya melihat produk (bahwa angka 8 lebih
tinggi dari angka 7)
Sejatinya berdasarkan proses sekolah B jauh
lebih baik, tetapi dimata masyarakat sekolah
B kurang perhatian. Sehingga masyarakat
berbondong-bondong ingin menyekolahkan
anaknya di sekolah A. sehingga munculah
sekolah favorite.
20
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
Kebijakan “Ujian Nasional”,
“Ebta/Ebtanas/Uan/UN”, adalah contoh
Evaluasi Produk
21
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
Kesalahan Birokrat
Dalam penentuan peringkat sekolah, Hanya
melihat output dari Ujian. Tidak melihat
kepada proses, bahkan penghargaan
terhadap sekolah yang berhasil dalam
peningkatan “proses” jarang menerima
penghargaan.
(kita sebagai akademisi mesti
mempertimbangkan proses belajar dalam
menentukan hasil pendidikan)
22
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
Pembelajaran
Hasil BelajarYang baik, harus dapat mencapai 3 ranah
kompetensi dasar manusia (Kognitif, afektif dan
Psikomotor),
Misalnya:
Seorang siswa mempunyai kemampuan membaca dengan
cepat dan dapat menyerap informasi yang banyak (tahap
ranah kognitif)
Tahap berikutnya dari membaca dia menemukan kesenangan,
kegembiraan, kepuasan, sehingga membaca itu menjadi
suatu kebiasaan membaca. (tahap ranah afektif).
Dari cara membaca dia harus mengatur posisi tubuh,
pencahayaan, kenyaman udara, supaya tidak cepat
ngantuk (tahap ranah Psikomotor)
23
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
Dari contoh tsb di atas, memberikan kesan kepada
kita bahwa:
Jika kita bisa menciptakan masyarakat gemar
membaca, maka akan terbentuk kaum
akademisi, dengan harapan meminimalisir kaum
tawuran
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 24
Kesimpulan
1. Dalam rangka mengubah kurikulum yang
berlaku saat ini dengan kurikulum “Baru”,
maka kurikulum saat ini perlu dievaluasi
terlebih dahulu. Karena kita perlu data
kelemahan dan kekuatan dari kurikulum yang
akan diganti tesebut, sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat keputusan.
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 25
2. Evaluasi Hasil Belajar
dari tidak tahu menjadi tahu : K
dari tidak mengerti menjadi mengerti: A
dari tidak bisa menjadi bisa: P
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 26
Ruang Lingkup Pengembangan
Kurikulum di Sekolah
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 27
IDE
KURIKUL
UM
STANDAR
ISI
LINGKU
NGAN
HASIL/DAMPAK
PROSES
SILABUS
DOKUMEN
KURIKULUM
SKL
Supervisi
Supervisi Kinerja guru sebagai bentuk quality
control terhadap kinerja guru.
Supervisi penting, untuk;
1. Pembinaan profesional guru
2. Perbaikan proses pembelajaran
3. Quality control pada out put
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 28
Prinsip-prinsip supervisi
1. Ilmiah (scientific)
a. Sistimatis
b. Objektif
c. Intrumen
2. Demokratis
3. Kooperatif
4. Konstruktif dan kreatif.
(Baca hal 271)
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 29
S
S
KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 31
DISKUSIKAN
Ujian Nasional
UNTidak menentukan kelulusan peserta didik di
sekolah. Kelulusan diserahkam kepada sekolah,
tetapi hasil UN digunakan sebagai
pertimbangan penerimaan mahasiswa baru
melalui jalur undangan atau Seleksi Nasional
Masuk PerguruanTinggi Negeri (SNMPTN).
Ketentuan mengenai penggunaan nilai UN SMA
sederajat sebagai pertimbangan dalam
SNMPTN ditentukan oleh masing-masing PT.
Bagaimana menurut pendapat
saudara fungsi di adakannya
Ujian Nasional bagi dunia
pendidikan, sedangkan Nilai UN
peserta didik tidak menjadi
faktor penentu Kelulusan?
Fungsi UN
1. Fungsi Pokok UN: adalah untuk mengukur
pencapaian standar kompetensi lulusan pada
mata pelajaran tertentu
2. Sedangkan fungsi tambahan: adalah sebagai
correction factor bagi nilai rapor.
3. Side effect: adanya Pemetaan mutu sekolah
Hasil Penelitian Puspendik
Bahwa “ ada hubungan yang signifikan antara
nilai UN dan nilai rapor. Semakin baik sebuah
sekolah, perbedaan antara nilai UN dan nilai
raport semakin rendah” Sebaliknya, semakin
jelek sebuah sekolah, perbedaan antara nilai UN
dan nilai rapor semakin tinggi (correction faktor)
Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 36

More Related Content

Similar to EVALUASI KURIKULUM.pptx

Makalah Pengembangan Instrumen Kelompok 2.pdf
Makalah Pengembangan Instrumen Kelompok 2.pdfMakalah Pengembangan Instrumen Kelompok 2.pdf
Makalah Pengembangan Instrumen Kelompok 2.pdf
ZAINULANWAR15
 
5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herliana5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herliana
vinaserevina
 
2012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931
2012 1-87201-231408028-bab2-080820121259312012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931
2012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931
Lelianamarlinto Wuda
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Firyoe
 
Instrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdf
Instrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdfInstrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdf
Instrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdf
MartinusOlaNedin
 
8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h
vinaserevina
 

Similar to EVALUASI KURIKULUM.pptx (20)

Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Kajian pelaksanaan pbs 2014
Kajian pelaksanaan pbs 2014Kajian pelaksanaan pbs 2014
Kajian pelaksanaan pbs 2014
 
Makalah Pengembangan Instrumen Kelompok 2.pdf
Makalah Pengembangan Instrumen Kelompok 2.pdfMakalah Pengembangan Instrumen Kelompok 2.pdf
Makalah Pengembangan Instrumen Kelompok 2.pdf
 
5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herliana5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herliana
 
2012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931
2012 1-87201-231408028-bab2-080820121259312012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931
2012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
 
Kaedah penyelidikan
Kaedah penyelidikanKaedah penyelidikan
Kaedah penyelidikan
 
Karil nurnisa
Karil nurnisaKaril nurnisa
Karil nurnisa
 
Instrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdf
Instrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdfInstrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdf
Instrumen_Penilaian_Motivasi_Belajar_dan_Hasil_Bel.pdf
 
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
PPT EPM TUGAS 1.pdf
PPT EPM TUGAS 1.pdfPPT EPM TUGAS 1.pdf
PPT EPM TUGAS 1.pdf
 
Pendekatan dan metode penelitian
Pendekatan dan metode penelitianPendekatan dan metode penelitian
Pendekatan dan metode penelitian
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
hakekat evalusi pembelajaran
hakekat evalusi pembelajaranhakekat evalusi pembelajaran
hakekat evalusi pembelajaran
 
evaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUD
evaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUDevaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUD
evaluasi pembelajaran Kompetensi sosial AUD
 
3. SUMBER Pendukung DAYA KURIKULUM.pptx
3. SUMBER Pendukung DAYA KURIKULUM.pptx3. SUMBER Pendukung DAYA KURIKULUM.pptx
3. SUMBER Pendukung DAYA KURIKULUM.pptx
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 
8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

EVALUASI KURIKULUM.pptx

  • 1. EVALUASI KURIKULUM BERDASARKAN BENTUK EVALUAN (KAJIAN EVALUASI) KURIKULUM MIPA 1 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 2. Evaluasi kurikulum 1. Sebagai Kajian Akademik 2. Sebagai Profesi 3. Sebagai Kebijakan Publik 4. Sebagai Pengukuran 5. Sebagai penelitian 2 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 3. 1. EK Sebagai KajianAkademik  Evaluasi pendidikkan bersamaan dengan hadirnya kegiatan pendidikan di sekolah (Guru terhadap siswa)  Ketika proses pendidikan terjadi di sekolah, maka guru berperan mengambil sebagian tugas dari orang tua dalam mendidik,  Guru berperan sbg kajian akademik, berhasil atau tidaknya proses pendidikan. (progress proses pendidikan anak didik) 3 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 4. 2. EK Sebagai Profesi  Jika Evaluasi adalah suatu profesi, maka harus ditempuh melalui pendidikan profesi di PT bagi yang ingin menjadi evaluator di bidang evaluasi kurikulum, sama halya dengan tenaga profesi lainnya. (Guru, Dokter, Insinyur dll)  AS adalah negara paling maju dalam bidang ini, Dg memiliki organisasi Evaluasi Kurikulum “ American evaluation association (AEA) 4 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 5. 3. EK Sebagai Kebijakan Publik  Bentuk dukungan dengan dasar hukum seperti UU No. 20 tahun 2003, sehingga secara legal Indonesia telah memiliki dasar keberadaan evaluasi di dalam dunia pendidikan.  PT dapat megalokasikan dana untuk evaluasi- evaluasi program yang dikembangkannya. Agar dapat menjaga mutu PT. (KKNI)  EK berperan untuk mereview perundang- undangan. 5 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 6. 4. Evaluasi, Pengukuran dan Tes Evaluasi terkait erat dengan pengukuran dan tes, perbedaannya dapat kita lihat diagram venn, berikut. E V A L U A S i pengukuran Tes Non penguk uran 6 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 7. 5. EK Sebagai penelitian ASPEK EVALUASI PENELITIAN TUJUAN Mentukan keunggulan dan kelemahan Menemukan kebenaran FOKUS KAJIAN Utk fenomena masa kini Masa kini dan yad PEMANFAATAN Utk waktu terbatas kurikulum yg berlaku atau program yg bersifat praktis Utk waktu tak terbatas selama fenomena yg dikaji masih ada KEMANDIRIAN Tdk ada kebebasan krn pemakai jasa evaluasi ikut menentukan tujuan, waktu dan metodologi evaluasi Kebebasan ada pada peneliti, kadang ada pengaruh dari penyandang dana SIFAT PEKERJAAN Berdasarkan minat (interent) evaluator dan pemakai jasa Berdasarkan minat peneliti 7 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 8. Definisi Evaluasi Kurikulum ? Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 8
  • 9. Definisi Evaluasi Kurikulum No Evaluator Definisi Evaluasi 1 Tyler (1949) Is the process for determining the degree to which these changes in behavior are actually taking place 2 Orint, M (1993) Evaluation is concerned with making judge about thing 3 Stufflebeam Is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives 4 Cronbach (1980) By term evaluation, we mean systematic examination of events occurring in and consequent on a contemporary program 5 Meyer (1980) Is the effort to understand the functioning and effect of a program 6 Guba dan Lincoln (1985) A process for describing and evaluating and judging its merit (nilai) and worth (arti) 7 Longstreet dan Shane (1993) Evaluation is judging the success and merit of an undertaking ……… Strictly speaking, curriculum evaluation is concerned with the success and merit of the curriculum and its design, planned content, and implementation 9 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 10. (Tyler, 1949), Pengertian awal dari EK, evaluasi berpokus pada upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada hasil belajar (behavior) *hasil belajar pada umumnya diukur dengan tes Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 10
  • 11. Orient (1993) EK Lebih menitikberatkan pada pemberian pertimbangan (judgement) . Pertimbangan yang diberikan berdasarkan kriteria yang disepakati dan data yg diperoleh dari lapangan Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 11
  • 12. Hamid Hasan, Prof. Dr. Evaluasi kurikulum sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi mengenai suatu kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai dan arti dari kurikulum dalam suatu konteks tertentu Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 12
  • 13. Tujuan evaluasi Kurikulum 1. Menyediakan informasi mengenai pelaksanaan pengembangan dan pelaksanaan suatu kurikulum sebagai masukan bagi pengambilan keputusan 2. Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum serta faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu lingkungan tertentu 13 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 14. Lanjutan … 3. Mengembangkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam upaya perbaikan kurikulum, 4. Memahami da menjelaskan karakteristik suatu kurikulum dan pelaksanaannya. 14 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 15. JENIS EVALUASI KURIKULUM 1. EVALUASI KONTEKS 2. EVALUASI DOKUMEN 3. EVALUASI PROSES 4. EVALUASI PRODUK/HASIL 15 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 16. 1.EVALUASIKONTEKS Need assessment adalah salah satu bentuk dari evaluasi konteks.  Dilakukan untuk menentukan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang akan dilayani sekolah  Evaluasi mengenai kesesuain antara ide kurikulum dengan lingkungan sosial budaya dimana suatu kurikulum akan di laksanakan  Evaluasi konteks diarahkan kepada dukungan masyarakat terhadap sekolah. 16 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 17. 2. evaluasidokumen Evaluasi dokumen terdiri dari evaluasi terhadap dokumen yang dihasilkan oleh pemerintah maupun oleh sekolah.  Dokumen pemerintah berupa pp, permen, keputusan/edaran dirjen, edaran dirjen dsb  Permen mngenai; kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum, standar kompetensi, komptensi dasar, beban belajar, kalender akademik atau mengenai skl  pengesahan kurikulum sekolah harus mendapat pengesahan dari kepala sekolah dan komite sekolah 17 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 18. 3.Evaluasiproses  Kegiatan utama pendidikan adalah komunikasi dan interaksi terencana antara guru dan siswa  Rekording terhadap proses tidak akan mampu menggambarkan lingkungan pendidikan secara utuh  Evaluasi terhadap proses menjadi kepedulian banyak evaluator  Permasalahan yang kompleks mendorong para peneliti untuk menciptakan model-model evaluasi  Ketika guru melaksanakan proses implementasi kurikulum maka guru berhadapan dg berbagai faktor di luar kendalinya.  Ahli kurikulum Stenhouse menyatakan bahwa proses adalah jauh lebih penting dibandingkan dengan hasil. 18 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 19. 4. Evaluasi Produk/Hasil Pada umumnya kita lebih mementingkan “Produk” dari pada “ Proses”. Sekolah A: Input 7 Proses output 8 Sekolah B : Input 5 Proses output 7 19 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 20. Masyarakat pada umumnya menyatakan bahwa sekolah A lebih baik dari B, karena hanya melihat produk (bahwa angka 8 lebih tinggi dari angka 7) Sejatinya berdasarkan proses sekolah B jauh lebih baik, tetapi dimata masyarakat sekolah B kurang perhatian. Sehingga masyarakat berbondong-bondong ingin menyekolahkan anaknya di sekolah A. sehingga munculah sekolah favorite. 20 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 21. Kebijakan “Ujian Nasional”, “Ebta/Ebtanas/Uan/UN”, adalah contoh Evaluasi Produk 21 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 22. Kesalahan Birokrat Dalam penentuan peringkat sekolah, Hanya melihat output dari Ujian. Tidak melihat kepada proses, bahkan penghargaan terhadap sekolah yang berhasil dalam peningkatan “proses” jarang menerima penghargaan. (kita sebagai akademisi mesti mempertimbangkan proses belajar dalam menentukan hasil pendidikan) 22 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 23. Pembelajaran Hasil BelajarYang baik, harus dapat mencapai 3 ranah kompetensi dasar manusia (Kognitif, afektif dan Psikomotor), Misalnya: Seorang siswa mempunyai kemampuan membaca dengan cepat dan dapat menyerap informasi yang banyak (tahap ranah kognitif) Tahap berikutnya dari membaca dia menemukan kesenangan, kegembiraan, kepuasan, sehingga membaca itu menjadi suatu kebiasaan membaca. (tahap ranah afektif). Dari cara membaca dia harus mengatur posisi tubuh, pencahayaan, kenyaman udara, supaya tidak cepat ngantuk (tahap ranah Psikomotor) 23 Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI
  • 24. Dari contoh tsb di atas, memberikan kesan kepada kita bahwa: Jika kita bisa menciptakan masyarakat gemar membaca, maka akan terbentuk kaum akademisi, dengan harapan meminimalisir kaum tawuran Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 24
  • 25. Kesimpulan 1. Dalam rangka mengubah kurikulum yang berlaku saat ini dengan kurikulum “Baru”, maka kurikulum saat ini perlu dievaluasi terlebih dahulu. Karena kita perlu data kelemahan dan kekuatan dari kurikulum yang akan diganti tesebut, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan. Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 25
  • 26. 2. Evaluasi Hasil Belajar dari tidak tahu menjadi tahu : K dari tidak mengerti menjadi mengerti: A dari tidak bisa menjadi bisa: P Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 26
  • 27. Ruang Lingkup Pengembangan Kurikulum di Sekolah Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 27 IDE KURIKUL UM STANDAR ISI LINGKU NGAN HASIL/DAMPAK PROSES SILABUS DOKUMEN KURIKULUM SKL
  • 28. Supervisi Supervisi Kinerja guru sebagai bentuk quality control terhadap kinerja guru. Supervisi penting, untuk; 1. Pembinaan profesional guru 2. Perbaikan proses pembelajaran 3. Quality control pada out put Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 28
  • 29. Prinsip-prinsip supervisi 1. Ilmiah (scientific) a. Sistimatis b. Objektif c. Intrumen 2. Demokratis 3. Kooperatif 4. Konstruktif dan kreatif. (Baca hal 271) Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 29
  • 31. Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 31 DISKUSIKAN
  • 32. Ujian Nasional UNTidak menentukan kelulusan peserta didik di sekolah. Kelulusan diserahkam kepada sekolah, tetapi hasil UN digunakan sebagai pertimbangan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur undangan atau Seleksi Nasional Masuk PerguruanTinggi Negeri (SNMPTN). Ketentuan mengenai penggunaan nilai UN SMA sederajat sebagai pertimbangan dalam SNMPTN ditentukan oleh masing-masing PT.
  • 33. Bagaimana menurut pendapat saudara fungsi di adakannya Ujian Nasional bagi dunia pendidikan, sedangkan Nilai UN peserta didik tidak menjadi faktor penentu Kelulusan?
  • 34. Fungsi UN 1. Fungsi Pokok UN: adalah untuk mengukur pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu 2. Sedangkan fungsi tambahan: adalah sebagai correction factor bagi nilai rapor. 3. Side effect: adanya Pemetaan mutu sekolah
  • 35. Hasil Penelitian Puspendik Bahwa “ ada hubungan yang signifikan antara nilai UN dan nilai rapor. Semakin baik sebuah sekolah, perbedaan antara nilai UN dan nilai raport semakin rendah” Sebaliknya, semakin jelek sebuah sekolah, perbedaan antara nilai UN dan nilai rapor semakin tinggi (correction faktor)
  • 36. Dr. H. Virgana, MA. 2014, Unindra PGRI 36