SlideShare a Scribd company logo
BAB I
KONSEP MEDIS
A. PENGERTIAN
Ateletaksis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak
sempurna dan menyiratkan bahwa alveolus pada bagian paru yang terserang tidak
mengandung udara atau kolaps. Penyebab yang paling tersering adalah obstruksi
total saluran napas atau berkurangnya surfactan pada cairan yang melapisi alveoli.
Ateletaksis timbul karena alveoli menjadi kurang berkembang atau tidak
berkembang.
Atelektasi adalah penyakit restriktif akut yang umum terjadi, mencakup
kolaps jaringan paru atau unit fungsional paru. Atelektasis merupakan masalah
umum klien pasca operasi.
Ateletaksis adalah ekspansi yang tidak sempurna paru saat lahir
(ateletaksis neokatorum) atau kolaps sebelum alveoli berkembang sempurna, yang
biasanya terdapat pada dewasa yaitu ateletaksis didapat (acovired aeletacsis).
Macam-macam atelektasis :
1. Atelektasis neonatorum
Bentuk ini terbagi menjadi primer dan sekunder. Atelektasis primer
neonatorum berarti bahwa respirasi belum pernah terjadi sepenuhnya. Banyak
terjadi pada bayi prematur, di mana pusat pernapasan dalam otak tidak matur dan
gerakan pernapasan masih terbatas. Faktor pencetus termasuk komplikasi
persalinan

yang

menyebabkan

hipoksia

intrauter.

Pada autopsy, paru tampak kolaps, berwarna merah kebiruan, non crepitant,
lembek dan alastis. Yang khas paru ini tidak mampu mengembang di dalam air.
Secara histologis, alveoli mempunyai paru bayi, dengan ruang alveoli kecil yang
seragam, dilapisi dindingin septa yang tebal yang tampak kisut. Epitel kubis yang
prominem melaposi rongga alveoli dan sering terdapat edapan protein granular
bercampur

dengan

debris

amnion

1

dan

rongga

udara.
Atelektasi neonatorum pada sistem, gawat napas, telah di bahas disebelumnya.

2. Atelektasis Acquired atau Didapat
Atelektasis

pada

dewasa,

termasuk

gangguan

intratoraks

yang

menyebabkan kolaps dari ruang udara, yang sebelumnya telah berkembang.
Atelektasis acquired terbagi atas :
 Atelektasis Resorpsi
Karena obstruksi menghambat udara mencapai jalan napas distal, Udara
yang terjebak diserapà kolaps alveoli. Dapat mengenai seluruh paru, satu lobus,
satu/lebih segmen; tergantung tingkat obstruksinya. Penyebab tersering:
obstruksi bronkus oleh sumbat mukopurulen/mucus (sering pada pasca operasi
walaupun juga menjadi penyulit asma bronchial, bronkiektasis, bronchitis
kronis). Obstruksi kadang oleh aspirasi benda asing (anak), bekuan darah saat
bedah mulut atau anestesi, tumor (karsinoma bronkogenik), pembesaran KGB
(pada TB), dan aneurisma (jarang)
 Atelektasis kompresi/pasif/relaksasi
Berkaitan dengan penimbunan cairan, darah, udara dalam cavum
pleuraà paru didekatnya kolaps (secara mekanis). Etiologi: efusi pleura yang
disebabkan gagal jantung kompresi (sering), bisa karena pneumotoraks.
Atelektasis basal akibat posisi diafragma meninggi sering pada pasien tirahbaring, asites, selama dan pasca bedah.
 Mikroatelektasis/atelektasis nonobstruktif
Akibat ekspansi paru berkurang secara generalisata karena hilangnya
surfaktan (terpenting) dan serangkaian proses lain. Terjadi pada sindrom gawat
napas akut (neonatus), penyakit paru berkaitan peradangan interstisium, pasca
bedah
 Atelektasis kontraksi/sikratisasi
Karena fibrosis local /generalisata paru /pleura menghambat ekspansi
dan meningkatkan recoil saat ekspirasi. Kecuali atelektasis kontraksi,
prognosisnya berpotensi pulih dan harus segera diterapi mencegah hipoksemia
dan infeksi sekunder paru yang kolaps.

2
B. ETIOLOGI
Penyebab paling umum adalah atelektasis pasca-operasi, yang dicirikan
oleh belat, terbatas bernapas setelah pembedahan perut. Perokok dan tua berada
pada risiko yang meningkat. Di luar konteks ini, atelektasis menyiratkan beberapa
penyumbatan dari bronchiole atau bronkus, yang dapat di dalam saluran udara
(benda asing, lendir plug), dari dinding (tumor, biasanya squamous cell
carcinoma) atau menekan dari luar (tumor, kelenjar getah bening , tuberkulum).
Penyebab lain adalah miskin surfaktan menyebar selama inspirasi, yang
menyebabkan tegangan permukaan yang akan pada level daya tertinggi yang
cenderung lebih kecil kolaps alveoli. Atelektasis mungkin juga terjadi selama
pengisap, seperti bersama dengan dahak, udara ditarik dari paru-paru. Ada
beberapa jenis atelektasis sesuai dengan mekanisme yang mendasari atau
distribusi alveolar collapse; resorpsi, kompresi, dan kontraksi microatelectasis
atelektasis. Penyebab lain atelektasis adalah emboli paru (PE).
C. MANIFESTASI KLINIK
Mungkin tidak didapatkan kelainan apa-apa selain dari penyakit yang
mendasarinya, walaupun pada pasien dengan atelektasis yang luas mengelur nyeri
dada, batuk dan dispnea. Pada pemeriksaan fisik mugkin tidak didapatkan
kelainan dan bila ada, biasanya tidak spesifik berupa: krepetasi, suara napas,
melemah atau ketika diperkusi dan sisi yang sakit didapatkan pekak.
Batuk, tetapi tidak menonjol
Nyeri Dada
Sesak Nafas
Rendah saturasi oksigen
Demam
Pleura Efusi (transudate type)
Sianosis (tanda akhir)
Peningkatan denyut jantung

3
Satu-satunya gejala orang dengan atelektasis mungkin merasa adalah sesak
napas.. Kehadiran dan beratnya sesak nafas tergantung pada seberapa cepat
atelektasis mengembangkan dan berapa banyak dari paru-paru dipengaruhi.Jika
atelektasis melibatkan sejumlah kecil alveoli atau berkembang lambat, gejala
mungkin ringan atau bahkan tidak menyadarinya. Jika sejumlah besar alveoli yang
terkena, terutama jika terjadi atelektasis cepat, sesak nafas bisa menjadi parah..
Denyut jantung dan tingkat pernapasan dapat meningkatkan, dan kadang-kadang
orang mungkin terlihat kebiruan (keadaan ini disebut sianosis) karena kadar
oksigen dalam darah rendah.
Gejala mungkin juga mencerminkan gangguan yang menyebabkan
atelektasis (misalnya, dada nyeri akibat cedera) atau gangguan yang dihasilkan
dari atelektasis (misalnya, sakit dada dengan bernapas dalam-dalam, karena
radang paru-paru).

D. PATOFISIOLOGI
Terdapat dua penyebab utama dari kolaps yaitu ateletaksis absorbsi
sekunder dari obstruksi bronkus atau bronkiolus dan ateletaksis yang disebabkan
oleh penekanan.
Pada ateletaksis absorbsi, obstruksi saluran napas biasanya merupakan
akibat dari sumbatan banyak bronki kecil oleh mukus atau sumbatan bronkus
besar oleh gumpalan mukus besar atau benda padat seperti tumor yang
menghambat masuknyab udara kedalam alveolus yang terletak distal terhadap
sumbatan.udara yang terperangkap dibelakang sumbatan diserap dalam waktu
beberapa jam oleh darah yang mengalir dalam kapiler paru. Jika jaringan paru
cukup lentur, alveoli akan menjadi kolaps. Tetapi jika paru bersifat kaku akibat
jaringan fibrotik dan tidak dapat kolaps, maka absorbsi udara dalam alveoli
menimbulkan tekanan negatif yang sangat hebat dalam alveoli dan menarik cairan
keluar dari kapiler paru masuk kedalam alveoli, dengan demikian menyebabkan
alveoli terisi penuh dengan cairan edema . ini merupakan efek yang hampir selalu
terjadi bila seluruh paru megalami ateletaksis, suatu keadaan yang disebut kolaps
4
masif paru.

Kolpas jaringan paru tidak hanya menyumbat alveoli tapi juga

meningkatkan tahanan aliran darah yang melalui pembuluh darah paru yang
kolaps. Selain itu hipoksia pada alveoli yang kolaps menyebabkan vasokontriksi
bertambah. Akibat vasokontriksi pembuluh darah , maka aliran darah yang
melalui paru ateletaksis menjadi sedikit. Akibatnya rasio ventilasi- perfusi secara
keseluruhan hanya sedikit terganggu, sehingga darah aorta hanya mengalami
desaturasi oksigen ringan walaupun terjadi kehilangan ventilasi total pada seluruh
paru.
Ateletaksis tekanan diakibatkan oleh tekanan ekstrinsik pada semua bagian
paru atau bagian dari paru, sehingga mendorong udara keluar dan mengakibatkan
kolaps.sebab-sebab yang paling sering adalah efusi pleura, pneumotoraks, atau
peregangan abdominal yang mendororong diafragma keatas. Hilangnya surfaktan
dari rongga udara terminal menyebabkan kegagalan paru untuk mengembang
secara menyeluruh dan disebut sebagai mikroateletaksis. Penurunan jumlah
usrfaktan serimg terjadi pada penyakit membran hialin yang terjadi pada bayi-bayi
perematur yang baru lahir, akibatnya tegangan permukaan cairan alveoli menjadi
beberapa kali lipat lebih tinggi dari normal sehingga menyebabkan paru bayi
cenderung kolaps atau terisi cairan.

E. PENATALAKSANAAN/TERAPI

1. Dorong klien untuk napas dalam dan bentuk efektif untuk mencegah
penumpulan sekresi dan untuk mengeluarkan eksidat.
2. Ubah posisiklien dengan sering dan teratur, terutama dari posisi telentang ke
posisi tegak, untuk meningkatkan ventilasi dan mencegak akumulasi sekresi.
3. Tingkatkan ekspensi dada yang repat selama bernapas untuk penyebaran udara
dalam paru-paru secara menyeluruh.
4. Berikan medikasi atau sedatif secara biajaksana untuk mencegah depresi
pernapasan.
5. Lakukan pengisapan untuk mengeluarkan sekresi trakheobron khiolar.
6. Lakukan drainase postural dan perkusi dada.

5
7. Dorong aktivitas atau ambulasi dini.
8. Ajarkan teknik sporometri insentif yang tepat.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya atelektasis:
Setelah menjalani pembedahan, penderita harus didorong untuk bernafas
dalam, batuk teratur dan kembali melakukan aktivitas secepat mungkin.
Meskipun perokok memiliki resiko lebih besar, tetapi resiko ini bisa
diturunkan dengan berhenti merokok dalam 6-8 minggu sebelum
pembedahan.
Seseorang dengan kelainan dada atau keadaan neurologis yang
menyebabkan pernafasan dangkal dalam jangka lama, mungkin akan lebih
baik

bila

menggunakan

alat

bantu

mekanis

untuk

membantu

pernafasannya. Mesin ini akan menghasilkan tekanan terus menerus ke
paru-paru sehingga meskipun pada akhir dari suatu pernafasan, saluran
pernafasan tidak dapat menci.
Dorong klien untuk napas dalam dan bentuk efektif untuk mencegah
pengumpulan sekresi dan mengeluarkan eksudat.
Posisikan klien dengan sering dan teratur, terutama dari posisi terlentang
ke posisi tegak untuk meningkatkan ventilasi dan mencegah akumulasi
sekresi.
Meningkatka akspansi dada yang tepat selama bernapas untuk penyebaran
udara dalam paru-paru secara menyeluruh.

Tujuan pengobatan adalah mengeluarkan dahak dari paru-paru dan kembali
mengembangkan jaringan paru yang terkena.

6
Tindakan yang biasa dilakukan:
Berbaring pada sisi paru-paru yang sehat sehingga paru-paru yang terkena
kembali bisa mengembang
Menghilangkan penyumbatan, baik melalui bronkoskopi maupun prosedur
lainnya
Latihan menarik nafas dalam (spirometri insentif)
Perkusi (menepuk-nepuk) dada untuk mengencerkan dahak
Postural drainase
Antibiotik diberikan untuk semua infeksi
Pengobatan tumor atau keadaan lainnya.
Pada kasus tertentu, jika infeksinya bersifat menetap atau berulang,
menyulitkan atau menyebabkan perdarahan, maka biasanya bagian paruparu yang terkena mungkin perlu diangkat.

7
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1.

Keadaan umum:
kesadaran,
vital sign: Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, suhu.
status gizi (BD, TB)

2.

Bunyi nafas
a. Tidak terdengar/menurun di atas daerah yang terkena
b. Krekels
c. Egogoni dan bronkofoni

3.

Tekipneu

4.

Takikardia

5.

Suilit dalam pernapasan

6.

Sesak napas

7.

Pernapasan cuping hudung

8.

Ansietas

9.

Gelisah

10. Gerakan dada simentris pada inspirasi
11. Pemeriksaan labiratrium/diagnostic
12. Gas-gas daerah arteri
Penurunan PaO2
PaCO2 normal/menurun
Atelektasis signigfikan: Peningkatan PaCO2
13. Pemeriksaan sinar X dada
Kenaikan diafragma pada bagian yang terkena
Pergeseran fraksa medistinus ke arah bagian yang terkenal bila terdapat
daerah efelektasis yang muleuas
Penyempitan ruang iga

8
B. DIAGNOSA

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

berhubungan dengan produk mucus

berlebihan dan kental, batuk tidak efektif.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane alveoler.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
penyakit.
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan suplai
mencukupi.

9

oksigen yang tidak

More Related Content

What's hot

Kontusio paru AKPER PEMKAB MUNA
Kontusio paru  AKPER PEMKAB MUNA Kontusio paru  AKPER PEMKAB MUNA
Kontusio paru AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep e salio
Askep e salio Askep e salio
Askep e salio
mirapokeh
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothoraxListiana Dewi
 
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
Sap efusi-pleura akper pemkab munaSap efusi-pleura akper pemkab muna
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxMarito Simanungkalit
 
Ppt emfisema
Ppt emfisemaPpt emfisema
Ppt emfisemayeliani
 
Referat catamenial pneumothorax
Referat catamenial pneumothoraxReferat catamenial pneumothorax
Referat catamenial pneumothorax
geelieman1990
 
Preskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax waPreskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax wa
Widya amalia
 
#4diagnosa & intervensi respirasi
#4diagnosa & intervensi respirasi#4diagnosa & intervensi respirasi
#4diagnosa & intervensi respirasi
Abdul Rivai Saleh Dunggio
 
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularPatologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Hari Subagiyo
 
Gadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thoraxGadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thorax
Army Of God
 
Gagal napas
Gagal napasGagal napas
Gagal napas
jordy oktobiannobel
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
Nathania Longkutoy
 

What's hot (17)

Kontusio paru AKPER PEMKAB MUNA
Kontusio paru  AKPER PEMKAB MUNA Kontusio paru  AKPER PEMKAB MUNA
Kontusio paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep e salio
Askep e salio Askep e salio
Askep e salio
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 
Askep pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
Askep pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA Askep pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
Askep pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
 
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
Sap efusi-pleura akper pemkab munaSap efusi-pleura akper pemkab muna
Sap efusi-pleura akper pemkab muna
 
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
 
Pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
Pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNAPneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
Pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
 
Kolaps paru
Kolaps paruKolaps paru
Kolaps paru
 
Ppt emfisema
Ppt emfisemaPpt emfisema
Ppt emfisema
 
Referat catamenial pneumothorax
Referat catamenial pneumothoraxReferat catamenial pneumothorax
Referat catamenial pneumothorax
 
Preskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax waPreskas pneumothorax wa
Preskas pneumothorax wa
 
#4diagnosa & intervensi respirasi
#4diagnosa & intervensi respirasi#4diagnosa & intervensi respirasi
#4diagnosa & intervensi respirasi
 
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularPatologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
 
Gadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thoraxGadar askep trauma thorax
Gadar askep trauma thorax
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 
Gagal napas
Gagal napasGagal napas
Gagal napas
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 

Similar to Ateletaksis i

TTTT.pptx
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptx
NengAnnisFathia
 
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
AdrenaReaLyadi1
 
Slideatelektasisparu 130119051826-phpapp01
Slideatelektasisparu 130119051826-phpapp01Slideatelektasisparu 130119051826-phpapp01
Slideatelektasisparu 130119051826-phpapp01
Hari Purwanto
 
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by SheraraKelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Shervind Shervind
 
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Ferdiana Agustin
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
nurahlina08
 
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakitAsuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Indro Harianto
 
Dok surya
Dok suryaDok surya
Makalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasanMakalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasanMakalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasan
Septian Muna Barakati
 
4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi
Muhammad Khoirul Zed
 
Laporan Kasus - Pneumothorax.pptx
Laporan Kasus - Pneumothorax.pptxLaporan Kasus - Pneumothorax.pptx
Laporan Kasus - Pneumothorax.pptx
ssusere849b2
 
laporankasus-pneumothorax-231114120217-3822fc5b.pdf
laporankasus-pneumothorax-231114120217-3822fc5b.pdflaporankasus-pneumothorax-231114120217-3822fc5b.pdf
laporankasus-pneumothorax-231114120217-3822fc5b.pdf
PanduAkbar6
 
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
ANANDITA63
 
Askep ards AKPER PEMDA MUNA
Askep ards AKPER PEMDA MUNA Askep ards AKPER PEMDA MUNA
Askep ards AKPER PEMDA MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep ards AKPER PEMKAB MUNA
Askep ards AKPER PEMKAB MUNA Askep ards AKPER PEMKAB MUNA
Askep ards AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Ateletaksis i (20)

TTTT.pptx
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptx
 
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
 
Slideatelektasisparu 130119051826-phpapp01
Slideatelektasisparu 130119051826-phpapp01Slideatelektasisparu 130119051826-phpapp01
Slideatelektasisparu 130119051826-phpapp01
 
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by SheraraKelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
 
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
 
Embolisme paru
Embolisme paruEmbolisme paru
Embolisme paru
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
 
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakitAsuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
 
Anastesiologi pdf
Anastesiologi pdfAnastesiologi pdf
Anastesiologi pdf
 
Ards
ArdsArds
Ards
 
Dok surya
Dok suryaDok surya
Dok surya
 
Makalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasanMakalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasan
 
Makalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasanMakalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasan
 
4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi
 
Laporan Kasus - Pneumothorax.pptx
Laporan Kasus - Pneumothorax.pptxLaporan Kasus - Pneumothorax.pptx
Laporan Kasus - Pneumothorax.pptx
 
laporankasus-pneumothorax-231114120217-3822fc5b.pdf
laporankasus-pneumothorax-231114120217-3822fc5b.pdflaporankasus-pneumothorax-231114120217-3822fc5b.pdf
laporankasus-pneumothorax-231114120217-3822fc5b.pdf
 
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
 
Materi ppok
Materi ppokMateri ppok
Materi ppok
 
Askep ards AKPER PEMDA MUNA
Askep ards AKPER PEMDA MUNA Askep ards AKPER PEMDA MUNA
Askep ards AKPER PEMDA MUNA
 
Askep ards AKPER PEMKAB MUNA
Askep ards AKPER PEMKAB MUNA Askep ards AKPER PEMKAB MUNA
Askep ards AKPER PEMKAB MUNA
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Ateletaksis i

  • 1. BAB I KONSEP MEDIS A. PENGERTIAN Ateletaksis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak sempurna dan menyiratkan bahwa alveolus pada bagian paru yang terserang tidak mengandung udara atau kolaps. Penyebab yang paling tersering adalah obstruksi total saluran napas atau berkurangnya surfactan pada cairan yang melapisi alveoli. Ateletaksis timbul karena alveoli menjadi kurang berkembang atau tidak berkembang. Atelektasi adalah penyakit restriktif akut yang umum terjadi, mencakup kolaps jaringan paru atau unit fungsional paru. Atelektasis merupakan masalah umum klien pasca operasi. Ateletaksis adalah ekspansi yang tidak sempurna paru saat lahir (ateletaksis neokatorum) atau kolaps sebelum alveoli berkembang sempurna, yang biasanya terdapat pada dewasa yaitu ateletaksis didapat (acovired aeletacsis). Macam-macam atelektasis : 1. Atelektasis neonatorum Bentuk ini terbagi menjadi primer dan sekunder. Atelektasis primer neonatorum berarti bahwa respirasi belum pernah terjadi sepenuhnya. Banyak terjadi pada bayi prematur, di mana pusat pernapasan dalam otak tidak matur dan gerakan pernapasan masih terbatas. Faktor pencetus termasuk komplikasi persalinan yang menyebabkan hipoksia intrauter. Pada autopsy, paru tampak kolaps, berwarna merah kebiruan, non crepitant, lembek dan alastis. Yang khas paru ini tidak mampu mengembang di dalam air. Secara histologis, alveoli mempunyai paru bayi, dengan ruang alveoli kecil yang seragam, dilapisi dindingin septa yang tebal yang tampak kisut. Epitel kubis yang prominem melaposi rongga alveoli dan sering terdapat edapan protein granular bercampur dengan debris amnion 1 dan rongga udara.
  • 2. Atelektasi neonatorum pada sistem, gawat napas, telah di bahas disebelumnya. 2. Atelektasis Acquired atau Didapat Atelektasis pada dewasa, termasuk gangguan intratoraks yang menyebabkan kolaps dari ruang udara, yang sebelumnya telah berkembang. Atelektasis acquired terbagi atas :  Atelektasis Resorpsi Karena obstruksi menghambat udara mencapai jalan napas distal, Udara yang terjebak diserapà kolaps alveoli. Dapat mengenai seluruh paru, satu lobus, satu/lebih segmen; tergantung tingkat obstruksinya. Penyebab tersering: obstruksi bronkus oleh sumbat mukopurulen/mucus (sering pada pasca operasi walaupun juga menjadi penyulit asma bronchial, bronkiektasis, bronchitis kronis). Obstruksi kadang oleh aspirasi benda asing (anak), bekuan darah saat bedah mulut atau anestesi, tumor (karsinoma bronkogenik), pembesaran KGB (pada TB), dan aneurisma (jarang)  Atelektasis kompresi/pasif/relaksasi Berkaitan dengan penimbunan cairan, darah, udara dalam cavum pleuraà paru didekatnya kolaps (secara mekanis). Etiologi: efusi pleura yang disebabkan gagal jantung kompresi (sering), bisa karena pneumotoraks. Atelektasis basal akibat posisi diafragma meninggi sering pada pasien tirahbaring, asites, selama dan pasca bedah.  Mikroatelektasis/atelektasis nonobstruktif Akibat ekspansi paru berkurang secara generalisata karena hilangnya surfaktan (terpenting) dan serangkaian proses lain. Terjadi pada sindrom gawat napas akut (neonatus), penyakit paru berkaitan peradangan interstisium, pasca bedah  Atelektasis kontraksi/sikratisasi Karena fibrosis local /generalisata paru /pleura menghambat ekspansi dan meningkatkan recoil saat ekspirasi. Kecuali atelektasis kontraksi, prognosisnya berpotensi pulih dan harus segera diterapi mencegah hipoksemia dan infeksi sekunder paru yang kolaps. 2
  • 3. B. ETIOLOGI Penyebab paling umum adalah atelektasis pasca-operasi, yang dicirikan oleh belat, terbatas bernapas setelah pembedahan perut. Perokok dan tua berada pada risiko yang meningkat. Di luar konteks ini, atelektasis menyiratkan beberapa penyumbatan dari bronchiole atau bronkus, yang dapat di dalam saluran udara (benda asing, lendir plug), dari dinding (tumor, biasanya squamous cell carcinoma) atau menekan dari luar (tumor, kelenjar getah bening , tuberkulum). Penyebab lain adalah miskin surfaktan menyebar selama inspirasi, yang menyebabkan tegangan permukaan yang akan pada level daya tertinggi yang cenderung lebih kecil kolaps alveoli. Atelektasis mungkin juga terjadi selama pengisap, seperti bersama dengan dahak, udara ditarik dari paru-paru. Ada beberapa jenis atelektasis sesuai dengan mekanisme yang mendasari atau distribusi alveolar collapse; resorpsi, kompresi, dan kontraksi microatelectasis atelektasis. Penyebab lain atelektasis adalah emboli paru (PE). C. MANIFESTASI KLINIK Mungkin tidak didapatkan kelainan apa-apa selain dari penyakit yang mendasarinya, walaupun pada pasien dengan atelektasis yang luas mengelur nyeri dada, batuk dan dispnea. Pada pemeriksaan fisik mugkin tidak didapatkan kelainan dan bila ada, biasanya tidak spesifik berupa: krepetasi, suara napas, melemah atau ketika diperkusi dan sisi yang sakit didapatkan pekak. Batuk, tetapi tidak menonjol Nyeri Dada Sesak Nafas Rendah saturasi oksigen Demam Pleura Efusi (transudate type) Sianosis (tanda akhir) Peningkatan denyut jantung 3
  • 4. Satu-satunya gejala orang dengan atelektasis mungkin merasa adalah sesak napas.. Kehadiran dan beratnya sesak nafas tergantung pada seberapa cepat atelektasis mengembangkan dan berapa banyak dari paru-paru dipengaruhi.Jika atelektasis melibatkan sejumlah kecil alveoli atau berkembang lambat, gejala mungkin ringan atau bahkan tidak menyadarinya. Jika sejumlah besar alveoli yang terkena, terutama jika terjadi atelektasis cepat, sesak nafas bisa menjadi parah.. Denyut jantung dan tingkat pernapasan dapat meningkatkan, dan kadang-kadang orang mungkin terlihat kebiruan (keadaan ini disebut sianosis) karena kadar oksigen dalam darah rendah. Gejala mungkin juga mencerminkan gangguan yang menyebabkan atelektasis (misalnya, dada nyeri akibat cedera) atau gangguan yang dihasilkan dari atelektasis (misalnya, sakit dada dengan bernapas dalam-dalam, karena radang paru-paru). D. PATOFISIOLOGI Terdapat dua penyebab utama dari kolaps yaitu ateletaksis absorbsi sekunder dari obstruksi bronkus atau bronkiolus dan ateletaksis yang disebabkan oleh penekanan. Pada ateletaksis absorbsi, obstruksi saluran napas biasanya merupakan akibat dari sumbatan banyak bronki kecil oleh mukus atau sumbatan bronkus besar oleh gumpalan mukus besar atau benda padat seperti tumor yang menghambat masuknyab udara kedalam alveolus yang terletak distal terhadap sumbatan.udara yang terperangkap dibelakang sumbatan diserap dalam waktu beberapa jam oleh darah yang mengalir dalam kapiler paru. Jika jaringan paru cukup lentur, alveoli akan menjadi kolaps. Tetapi jika paru bersifat kaku akibat jaringan fibrotik dan tidak dapat kolaps, maka absorbsi udara dalam alveoli menimbulkan tekanan negatif yang sangat hebat dalam alveoli dan menarik cairan keluar dari kapiler paru masuk kedalam alveoli, dengan demikian menyebabkan alveoli terisi penuh dengan cairan edema . ini merupakan efek yang hampir selalu terjadi bila seluruh paru megalami ateletaksis, suatu keadaan yang disebut kolaps 4
  • 5. masif paru. Kolpas jaringan paru tidak hanya menyumbat alveoli tapi juga meningkatkan tahanan aliran darah yang melalui pembuluh darah paru yang kolaps. Selain itu hipoksia pada alveoli yang kolaps menyebabkan vasokontriksi bertambah. Akibat vasokontriksi pembuluh darah , maka aliran darah yang melalui paru ateletaksis menjadi sedikit. Akibatnya rasio ventilasi- perfusi secara keseluruhan hanya sedikit terganggu, sehingga darah aorta hanya mengalami desaturasi oksigen ringan walaupun terjadi kehilangan ventilasi total pada seluruh paru. Ateletaksis tekanan diakibatkan oleh tekanan ekstrinsik pada semua bagian paru atau bagian dari paru, sehingga mendorong udara keluar dan mengakibatkan kolaps.sebab-sebab yang paling sering adalah efusi pleura, pneumotoraks, atau peregangan abdominal yang mendororong diafragma keatas. Hilangnya surfaktan dari rongga udara terminal menyebabkan kegagalan paru untuk mengembang secara menyeluruh dan disebut sebagai mikroateletaksis. Penurunan jumlah usrfaktan serimg terjadi pada penyakit membran hialin yang terjadi pada bayi-bayi perematur yang baru lahir, akibatnya tegangan permukaan cairan alveoli menjadi beberapa kali lipat lebih tinggi dari normal sehingga menyebabkan paru bayi cenderung kolaps atau terisi cairan. E. PENATALAKSANAAN/TERAPI 1. Dorong klien untuk napas dalam dan bentuk efektif untuk mencegah penumpulan sekresi dan untuk mengeluarkan eksidat. 2. Ubah posisiklien dengan sering dan teratur, terutama dari posisi telentang ke posisi tegak, untuk meningkatkan ventilasi dan mencegak akumulasi sekresi. 3. Tingkatkan ekspensi dada yang repat selama bernapas untuk penyebaran udara dalam paru-paru secara menyeluruh. 4. Berikan medikasi atau sedatif secara biajaksana untuk mencegah depresi pernapasan. 5. Lakukan pengisapan untuk mengeluarkan sekresi trakheobron khiolar. 6. Lakukan drainase postural dan perkusi dada. 5
  • 6. 7. Dorong aktivitas atau ambulasi dini. 8. Ajarkan teknik sporometri insentif yang tepat. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya atelektasis: Setelah menjalani pembedahan, penderita harus didorong untuk bernafas dalam, batuk teratur dan kembali melakukan aktivitas secepat mungkin. Meskipun perokok memiliki resiko lebih besar, tetapi resiko ini bisa diturunkan dengan berhenti merokok dalam 6-8 minggu sebelum pembedahan. Seseorang dengan kelainan dada atau keadaan neurologis yang menyebabkan pernafasan dangkal dalam jangka lama, mungkin akan lebih baik bila menggunakan alat bantu mekanis untuk membantu pernafasannya. Mesin ini akan menghasilkan tekanan terus menerus ke paru-paru sehingga meskipun pada akhir dari suatu pernafasan, saluran pernafasan tidak dapat menci. Dorong klien untuk napas dalam dan bentuk efektif untuk mencegah pengumpulan sekresi dan mengeluarkan eksudat. Posisikan klien dengan sering dan teratur, terutama dari posisi terlentang ke posisi tegak untuk meningkatkan ventilasi dan mencegah akumulasi sekresi. Meningkatka akspansi dada yang tepat selama bernapas untuk penyebaran udara dalam paru-paru secara menyeluruh. Tujuan pengobatan adalah mengeluarkan dahak dari paru-paru dan kembali mengembangkan jaringan paru yang terkena. 6
  • 7. Tindakan yang biasa dilakukan: Berbaring pada sisi paru-paru yang sehat sehingga paru-paru yang terkena kembali bisa mengembang Menghilangkan penyumbatan, baik melalui bronkoskopi maupun prosedur lainnya Latihan menarik nafas dalam (spirometri insentif) Perkusi (menepuk-nepuk) dada untuk mengencerkan dahak Postural drainase Antibiotik diberikan untuk semua infeksi Pengobatan tumor atau keadaan lainnya. Pada kasus tertentu, jika infeksinya bersifat menetap atau berulang, menyulitkan atau menyebabkan perdarahan, maka biasanya bagian paruparu yang terkena mungkin perlu diangkat. 7
  • 8. BAB II KONSEP KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Keadaan umum: kesadaran, vital sign: Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, suhu. status gizi (BD, TB) 2. Bunyi nafas a. Tidak terdengar/menurun di atas daerah yang terkena b. Krekels c. Egogoni dan bronkofoni 3. Tekipneu 4. Takikardia 5. Suilit dalam pernapasan 6. Sesak napas 7. Pernapasan cuping hudung 8. Ansietas 9. Gelisah 10. Gerakan dada simentris pada inspirasi 11. Pemeriksaan labiratrium/diagnostic 12. Gas-gas daerah arteri Penurunan PaO2 PaCO2 normal/menurun Atelektasis signigfikan: Peningkatan PaCO2 13. Pemeriksaan sinar X dada Kenaikan diafragma pada bagian yang terkena Pergeseran fraksa medistinus ke arah bagian yang terkenal bila terdapat daerah efelektasis yang muleuas Penyempitan ruang iga 8
  • 9. B. DIAGNOSA 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produk mucus berlebihan dan kental, batuk tidak efektif. 2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane alveoler. 3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit. 4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan suplai mencukupi. 9 oksigen yang tidak