2. Paru-paru merupakan salah satu organ pernafasan yang
sangat penting. Baik karena fungsinya maupun sebagai salah satu
organ yang rentan terhadap berbagai penyakit. Dalam Sistem
Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas
oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-
sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil
metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru
karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-
paru melalui hidung.
Dan berikut ini merupakan macam-macam penyakit pada
paru-paru. Disertai dengan penyebab, gejala dan cara
pengobatannya.
KELAIANAN DAN PENYAKIT PADA
PARU-PARU
3. 1. PNEUMONIA (RADANG PARU-PARU)
Peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru
yaitu alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus
atau disebut pneumonia.
Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di paru-
paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau
potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk
pneumonia yang mempengaruhi area yang luas dan terus-
menerus dari lobus paru-paru.
Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia
yang menyerang seberkas jaringan di salah satu paru-paru
atau keduanya.
4. 1. PNEUMONIA (RADANG PARU-PARU)
Penyebab:
Penyebab utama infeksi bakteri, sering kali dari jenis
Streptococcus pneumoniae. Pneumonia dapat dipicu menjadi
permasalahan sekunder oleh infeksi virus di saluran pernapasan
atas, seperti flu.
Penyebab lain meliputi berbagai jenis bakteri juga virus
seperti influenza dan cacar air dan lebih jarang mikroorganisme
seperti protozoa dan jamur.
Gejala:
Gejala utama adalah batuk dengan dengan dahak
berdarah, sesak napas, nyeri dada, dan demam tinggi dengan
kesadaran menurun.
Pengobatan:
Jika penyebabnya bakteri, pengobatan dilakukan dengan
antibiotik.
6. 2. Penyakit Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang
disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk
infeksinya mirip dengan pneumonia.
Penyebab:
Bakteri legionella yang menyebabkan
penyakit ini merupakan bakteri berbentuk batang
yang ditemukan di sebagian besar sumber air.
Mereka berlipat ganda sangat cepat. Mereka
terdapat di sistem pipa ledeng atau di mana pun
yang air bisa menggenang.
Penyakit Legionnaire pertama kali dijelaskan
pada 1976 setelah terjadi wabah penyakit yang
mirip penumonia berat pada veteran perang di
sebuah konvensi American legion. Penyakit ini
7. 2. Penyakit Legionnaries
Gejala:
Gejalanya mirip pneumoni atau radang paru-paru
lain, khususnya gangguan saluran napas, tapi selain itu
penderita juga terserang diare, nyeri perut, atau ikterus.
Penyakit ini terjadi sering kali pada orang berusia
menengah atau lebih tua dan dapat menjadi serius atau
bahkan menyebabkan kematian pada orang pada yang
memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
8. 3. Efusi pleura
Cairan berlebih di dalam membran
berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru
disebut efusi pleura. Dua lapis membran
yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi
oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-
paru mengembang dan berkontraksi dengan
halus dalam dinding dada. Infeksi seperti
pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung,
dan beberapa kanker dapat menimbulkan
pengumpulan cairan di antara pleura.
Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang
menekan paru-paru.
9. 3. Efusi pleura
Gejala:
Efusi pleura menyebabkan sesak napas dan nyeri
dada.
Penanganan:
Perawatan awal berupa pembuangan cairan dengan
jarum berlubang atau memasukkan pipa (saluran cairan
dada) melalui dinding dada.
10. Tuberkulosis atau disingkat TB merupakan penyakit yang
disebabkan oleh infeksi yang menyerang jaringan paru-paru.
Penyebab:
Penyebab seseorang mengidap TB adalah bakteri
mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang memiliki
mikroba TB di dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya
menyebabkan penyakit di beberapa orang saja, biasanya jika
imunitas atau kekebalan tubuh orang itu menurun.
4. Tuberkulosis (TB)
11. Gejala:
Gejalanya meliputi demam dan batuk terus-menerus, nafsu
makan menurun, dan tubuh yang melemah.
Pengobatan:
Antibiotik yang diminum telah dapat menyembuhkan TB,
tapi jumlah penderita penyakit ini terus meningkat sejak 1980-an.
Hal ini sebagian disebabkan oleh timbulnya jenis bakteri baru
yang kebal terhadap antibiotik dan sebagian juga akibat
penyebaran HIV/AIDS yang menurunkan kekebalan seseorang.
4. Tuberkulosis (TB)
12. Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru
atau yang disebut pleura.
Penyebab:
Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura
tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan
paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh lapisan
cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka.
Keseimbangan tekanan antara dinding dada, lapisan pleura, dan
jaringan paru-paru memungkinkan paru-paru "terisap" ke dalam
dinding dada.
Pada pneumotoraks, udara masuk ke dalam rongga pleura.
Keseimbangan tekanan pun berubah dan paru-paru mengempis. Jika
lebih banyak udara yang masuk ke dalam rongga tapi tidak dapat
keluar, tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi yang dapat
mengancam jiwa.
Pneumotoraks spontan dapat terjadi akibat pecahnya alveolus
yang membesar secara abnormal di permukaan paru-paru atau
akibat kondisi paru-paru, seperti asma. Penyebab lain adalah patah
14. 6.Asma
Asma adalah penyakit radang paru-paru yang
menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang
berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-
paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu
dari empat anak di beberapa daerah.
Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti
kejang, menyebabkan saluran udara menyempit,
sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan
diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan.
Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-
kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang
didasari oleh alergi seperti eksema dan keduanya
mempunyai faktor penyakit turunan.
15. 6.Asma
Penyebab:
Asma disebabkan penyempitan saluran udara di
dalam paru-paru. Pada sebagian besar anak, pemicu
serangan adalah reaksi alergi terhadap benda asing,
atau alergen, yang dapat berupa partikel kecil terhirup,
seperti polen, jamur dari kotoran tungau debu rumah, dan
partikel-partikel dari rambut atau bulu hewan. Kasus lain
disebabkan oleh alergi makanan atau minuman, obat
tertentu, stres, infeksi saluran napas, dan aktivitas berat
dalam cuaca dingin.
Gejala:
Serangan asma pada setiap orang berbeda-beda
kondisinya. Beberapa orang mengalami serangan ringan
yang jarang, ada yang cenderung menderita sesak
napas berat yang mengancam jiwa dan beberapa
penderita lain mendapat serangan yang bervariasi dan
tak terduga setiap hari.
16. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai karakteristik
keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK adalah kelainan
jangka panjang di mana terjadi kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan
sesak napas yang semakin berat. PPOK terutama meliputi bronkitis kronis dan
emfisema, dua kelainan yang biasanya terjadi bersamaan.
Gejala:
Gejala utama sesak napas, batuk, dan produksi sputum (riak). Sputum adalah
bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut. Biasanya juga
disebut dengan expectoratorian.
Penyebab:
Udara masuk dan keluar dari paru-paru terhambat dan kemampuan paru-
paru untuk mengambil oksigen untuk memenuhi kebutuhan normal tubuh berkurang.
Sejauh ini faktor penyumbang terbesar risiko PPOK adalah merokok.
7. PENYAKIT PARU-PARU OBSTRUKTIF KRONIS
17. 8. Bronkitis Kronis
Penyebab:
Peradangan kronis saluran udara paru-paru biasanya
disebabkan oleh rokok. Jarang sekali, infeksi akut yang berulang
menimbulkan bronkitis kronis.
Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran udara utama menuju
paru-paru, meradang, membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh
asap tembakau, infeksi berulang, atau paparan lama terhadap zat
polutan. Saluran udara yang meradang mulai menghasilkan dahak
berlebihan, awalnya menyebabkan batuk mengganggu di waktu
lembap dan dingin, lalu berlanjut sepanjang tahun.
Gejala:
Gejala seperti suara serak, mengi, dan sesak napas juga
timbul. Akhirnya si penderita merasa sesak napas bahkan di saat
sedang istirahat. Jika terjadi infeksi saluran napas sekunder, dahak
dapat berubah warna dari bening atau putih menjadi kuning atau hijau.
18. Emfisema adalah jenis penyakit paru
obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan
pada kantung udara (alveoli) di paru-paru.
Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen
yang diperlukan. Emfisema membuat
penderita sulit bernafas. Penderita mengalami
batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling
umum adalah merokok.
19. Penyebab:
Pada emfisema, gelembung udara (alveolus) menjadi
teregang berlebihan. Mereka juga meluruh dan menyatu sehingga
luas permukaan penyerap oksigen jadi berkurang. Alveolus tidak
hanya kehilangan daerah pertukaran udaranya, tapi udara juga
terjebak di dalam akibat penurunan elatisitas dinding alveolus.
Akibatnya, paru-paru mengembang berlebihan, volume udara yang
masuk dan keluar paru-paru berkurang, dan lebih sedikit oksigen
yang dapat diserap ke dalam aliran darah.
Sebagian besar penderita emfisema adalah para perokok
berat dalam waktu lama, walaupun kelainan bawaan langka yang
disebut defisiensi alfa1-antitripsin juga dapat menyebabkan
emfisema. Meskipun kerusakan akibat emfisema biasanya ireversibel
(tak bisa kembali), berhenti merokok kadang dapat memperlambat
perkembangan penyakit dan memungkinkan silia untuk pulih
kembali. Silia sendiri adalah rambut-rambut kecil di permukaan
lapisan saluran udara paru-paru.
20. Gejala:
Sesak napas, mengi, sesak dada, mengurangi kapasitas
untuk kegiatan fisik, batuk kronis, kehilangan nafsu makan dan
berat, serta kelelahan.
Pengobatan:
Jika Anda perokok, berhenti merokok adalah cara
pencegahan terbaik. Bagi yang sudah terkena, berhenti
merokok dapat mengurangi penyebaran penyakit.
21. Asbestosis, silikosis, dan pneumokoniosis disebabkan
oleh menghirup partikel yang mengiritasi dan membuat
peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke timbulnya
fibrosis. Orang yang berisiko tinggi menderita penyakit paru-
paru akibat pekerjaan, adalah para pekerja yang terpapar
partikel beracun selama bertahun-tahun, misalnya para
pekerja tambang.
Pada penyakit paru-paru akibat kerja, terdapat
penebalan perlahan (fibrosis) jaringan paru-paru, yang
akhirnya menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.
Gejala:
Gejala seperti sesak napas dan batuk dapat timbul
perlahan, tapi kemudian memburuk bertahun-tahun setelah
paparan hilang. Di negara maju, penyakit ini semakin jarang
terjadi karena sebagian besar pekerja menggunakan pakaian
pelindung dan masker di lingkungan berbahaya, tapi di negara
berkembang peraturan ini sering tidak dipatuhi.
22. 11. Silikosis
Silikosis adalah salah satu penyakit paru akibat
lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan suatu
pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel-
partikel kristal silika bebas.
Silika adalah sejenis bahan yang banyak digunakan
dalam bangunan dan perusahaan konstruksi. Silika dalam
bentuk padat tidak berbahaya, tetapi bentuk butiran debu
sangat tidak baik untuk paru-paru. Yang termasuk silika
bebas adalah kuarsa, tridimit, dan kristobalit.
23. 12. Kanker paru-paru
Keberadaan tumor ganas di paru-paru disebut kanker
paru-paru. Kanker paru-paru adalah kanker paling umum di
dunia dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun.
Penyebab:
Penyebab paling sering kanker paru-paru yang ditemukan
hampir 90 persen dari seluruh kasus adalah rokok. Banyaknya zat
iritan yang terhirup saat bernapas memicu pertumbuhan sel
abnormal di dalam paru-paru, tapi rokok mengandung ribuan zat
karsinogen (penyebab kanker).
Dalam kasus yang sangat jarang, kanker paru-paru
disebabkan oleh asbes, zat kimia beracun, atau gas radioaktif
radon. Seperti penyakit kanker lainnya, kanker paru-paru pun
dapat dipicu oleh keberadaan faktor genetik dan penerapan gaya
hidup yang tidak sehat, yang umumnya seperti merokok dan
terlalu banyak minum-minuman alkohol, serta kurangnya
berolahraga.
24. 12. Kanker paru-paru
Gejala:
Gejala awal kanker paru-paru tidak spesifik. Namun,
umumnya batuk yang terus-menerus biasanya gejala paling awal.
Karena kebanyakan orang yang menderita kanker paru-paru
adalah perokok, maka biasa disebut "batuk perokok". Gejala lain
berupa batuk berdarah, mengi, berat badan turun, suara serak
yang terus menerus, dan nyeri dada.
Pengobatan:
Jika uji laboratorium memastikan adanya kanker paru-
paru, lobektomi atau pengangkatan sebuah lobus paru-paru, atau
pnenomektomi yang merupakan pengangkatan sebuah paru secara
keseluruhan dapat dilakukan. Ini biasanya disarankan hanya jika
tumor berukuran kecil dan belum menyebar. Kemoterapi dan
radioterapi dapat diberikan untuk meredakan gejala, bukan
bertujuan untuk menyembuhkan penyakit.
25. 12. Kanker paru-paru
Penyebaran kanker paru-paru:
Kanker paru-paru dapat menyebar (metastasis) ke
bagian tubuh lain. Metastasis ke tulang dapat menimbulkan
rasa nyeri dan patah tulang. Dalam otak menyebabkan sakit
kepala dan penurunan kesadaran, serta dalam hati
menyebabkan penurunan berat badan dan ikterus di mana
kulit menjadi berwarna kekuningan.
26. TERIMA KASIH
Jika Ada Salah Kata Kami Mohon Maaf
DAN
Jika Ada Pertanyaan Silakan