SlideShare a Scribd company logo
PENGENALAN ASPEK MUTU
By HAH
• Pengertian Mutu
• Pengawasan Mutu
• Pengawasan Mutu secara Statistik
• Sistem Jaminan Mutu
• Tanggung Jawab atas Mutu
• Standar Mutu
• Total Quality Management
PPKS
KONSEP MUTU
Pengertian Mutu
• Mutu menurut ISO 8402: ‘the totally of
characteristics of an entity that bear on ability to satisfy
the stated and implied needs’ (according to spesification,
or to the objectives)
• Mutu: pengertian dan refleksi dari kebutuhan
pelanggan
• Mutu: direncanakan, didisain, dibentuk
• Mutu: pencegahan kesalahan/kegagalan, bukan deteksi
kesalahan
• Mutu: pengembangan berkelanjutan
• Mutu: tanggung-jawab semua personel
PPKS
Penjaminan Mutu
• Penjaminan Mutu: Seluruh aktivitas sistematis
dan terencana dalam sistem mutu dalam
menyediakan kecukupan
konfidensi/kepercayaan bahwa produk yang
dihasilkan memenuhi kualifikasi mutu
PPKS
Pengawasan Mutu
• Pengawasan Mutu: teknik operasional dan
aktivitas yang diterapkan untuk mencapai,
mempertahankan, dan meningkatkan mutu
• Aktivitas:
– Penetapan spesifikasi/standar mutu
– inspeksi dan pengujian mutu
– evaluasi dan revisi standar mutu
PPKS
Total Quality Management
• TQM: falsafah manajemen yang mengharmonisasi
aktivitas semua personel dalam organisasi berdasarkan
kepuasan pelanggan melalui pengembangan mutu
berkelanjutan pada setiap aktivitas, produk dan jasa
• Mutu sebagai tanggung jawab setiap personel
• Komponen: quality policy, objective, responsibility,
planning, control, assurance, improvement
• 3 parameter dasar: Cost, Quality, Delivery
• Sistem Mutu: struktur, tanggung-jawab, prosedur,
proses, dan sumberdaya untuk implementasi
manajemen mutu
PPKS
Manajemen Mutu
• Alokasi personal untuk melaksanakan suatu
tugas/proses secara bersama menggunakan
prosedur/metode terdokumentasi dan
dikomunikasikan ke seluruh personal agar
mengerti ‘sistem’nya
• Elemen: kebijakan/tujuan, prosedur, rekaman,
document control, training dan
review/tindakan koreksi
PPKS
• Kebijakan mutu: SJM bukan cost tapi save money
• SOP (standard operating procedures)
• Rekaman: traceback, eksistensi sistem & kerja
• Pengendalian dokumen: penjaminan sebaran
dokumen
• Training:
• Review/audit: untuk dinamika sistem &
pengembangan
PPKS
PM Bahan baku
Supervisor/FFB grader
Pengendalian proses
operator
inspeksi proses
supervisor
Inspeksi dan uji
analis
Pemelih. alat
mandor teknik
PM Proses PM Produk & Simpan
Supervisor produksi/as lab.
Koordinasi PM
Manejer mutu
Koordinasi Mutu
PPKS
Mutu dan PKS
• Maksud Pengendalian Mutu di PKS
– minimalisasi kehilangan dan penurunan kualitas
– pencapaian standar mutu
• Sasaran
– peningkatan produktivitas
– reduksi biaya produksi
– reputasi mutu yang baik
– pemuasan konsumen
PPKS
Pabrik berjalan baik Proses kontrol baik
Proses Produk
Bahan baku Volume Hasil olahan
Mutu air Mutu hasil olahan
Kehilangan minyak
Kehilangan inti
PPKS
Buah
Sterilisasi
Tresher
Digester
Pressing
Crude oil Nut & fiber
Klarifikasi
Sludge
Minyak
Sludge Separator
Sludge waste
Deperikarper
Nut-cracker
Winnower
Kondensat
Tankos
Fiber
Nut
Shell
Inti
Diagram Pengolahan Kelapa Sawit
PPKS
PENGAWASAN MUTU PRODUK
KELAPA SAWIT
Mutu Minyak Sawit dan Inti Sawit
Tergantung:
• Bahan Baku TBS
• Transportasi
• Pengolahan
• Penyimpanan dan Penimbunan
PPKS
STANDAR MUTU CPO
Asam Lemak Bebas (ALB) 2,5 – 3,5 %
Kadar Air 0,15 %
dan
Kotoran 0.02 %
STANDAR MUTU Kernel
Asam Lemak Bebas (ALB) 2 %
Kadar Air 7 %
Kotoran 6 %
1. Bahan Baku (TBS)
• Kriteria matang panen
• Varietas buah
• Persentase buah dari TBS
• Persentase mesokarp dalam buah dan TBS
• Kadar minyak dalam TBS
• Kadar ALB dalam buah
PPKS
Simbol Brondolan terhadap
Fraksi buah luar (%) CPO Inti
00 0 - - - -
0 1 - 12,5 mentah 18.50 5.31 1.57
1 12,5 - 25,0 - matang 21.70 5.55 1.87
2 25,0 - 50,0 matang 23.21 6.41 2.30
3 50,0 - 75,0 matang 23.86 6.40 3.09
4 75,0 - 100,0 + matang 23.39 6.79 3.09
5
Buah dalam mulai
membrondol
busuk 20.20 6.62 4.41
Sumber : Siregar. I.
FRAKSI KEMATANGANBUAH
Rendemen (%)
Kematangan ALB
PPKS
Hubungan Antar Kematangan Panen
dengan Rendemen Minyak dan ALB
Kematangan Panen Rendemen Minyak (%) Kadar
ALB
Buah Mentah 14 – 18 1,6 – 2,8
Buah Agak Matang 19 – 25 1,7 – 3,3
Buah Matang 24 – 30 1,8 – 4,9
Buah lewat matang 28 – 31 3,8 – 6,1
PPKS
Pengawasan Mutu TBS
• Analisis visual atas kematangan - bunch grader
• Analisis Mass passing to digester - analis
• Analisis komposisi TBS - analis
PPKS
Action:
Hindari:
• Buah mentah
• Buah Busuk
• Buah Tidak Segar/ Menginap
- Buah Luka
- Buah Kotor/Berlumpur
PPKS
2. Transportasi
Transportasi juga memberikan dampak terhadap
mutu:
• Terlambatnya transfer TBS hingga ke
Pengolahan menyebabkan mutu dari TBS
menurun
• Buah bercampur tanah/pasir/sampah
• Infrastruktur yang tidak baik
PPKS
Action:
• Hindari terlambatnya transfer TBS ke PKS
• Sortir buah
• Minimalisir perjalanan dengan infrastruktur
yang tidak baik
PPKS
3. Pengolahan
• METODE PENGOLAHAN MEMPENGARUHI TINGKAT EKSTRAKSI
MINYAK DAN INTI DAPAT DIKETAHUI DARI PERBANDINGAN
RENDEMEN TEORITIS DAN RENDEMEN PABRIK
• PENGOLAHAN DENGAN METODE YANG SALAH AKAN
MEMPENGARUHI KUALITAS PRODUKSI CPO DAN KERNEL
• KESALAHAN PENGOLAHAN DAPAT MENYEBABKAN LOSSES YANG
TINGGI DAN MENJADI MASALAH DALAM PENGENDALIAN LIMBAH
• SISTEM PENGOLAHAN YANG DITERAPKAN TERGANTUNG
DARI KARAKTERISTIK BAHAN BAKU TBS
PPKS
Mutu CPO dan Inti Sawit dipengaruhi:
• Sistem pengolahan
• Peralatan yang digunakan
Mutu CPO yang diawasi:
1. Asam Lemak Bebas (ALB)
2. Kandungan kotoran
3. Kandungan air
4. Bil. Peroksida (BP)
5. Bil. Anisida (BA)
6. Total Oksigen (Totox)
7. Bil. Iodida (BI)
8. Bleachability
9. Kandungan logam berat
PPKS
Mutu Inti Sawit yang diawasi:
• Kadar air
• Kadar minyak
• Kadar asam lemak bebas
• Pemeriksaan mutu inti
– inti utuh
– inti pecah
– kotoran
– perubahan warna
PPKS
Pengawasan Mutu di Pengolahan
• Process Control (operator)
• Inspeksi Proses (supervisor produksi)
• Inspeksi dan Pengujian (analis)
• Pemeliharaan Mesin ( teknik )
PPKS
No Uraian Satuan Persyaratan
1 Tekanan perebusan Kg/cm2 2,8 – 3
2 Masa rebus Triple peak Menit 85- 95
3 Pola rebusan Puncak 3
4 Suhu massa dalam digester 0C 90 -95
5 Tekanan kerja Double Pressing
1. First Pressing Bar 30 – 40
2. Second Pressing Bar 40 -50
6 Suhu kerja stasiun klarifikasi 0C 90 – 95
7 Tekanan vacuum dryer TOR 50
8 Suhu hot water tank 0C 90 – 95
9 Pemakaian air pengencer screw
press thd TBS
% 15 - 20
10 Kebutuhan air stasiun klarifikasi thd
TBS
% 5 – 10
11 Kebutuhan air pabrik tiap ton TBS M3 1,2 – 1,5
12 Kebutuhan listrik tiap ton TBS Kwh 15 – 17
STANDAR TEKNIS OPERASIONAL KERJA
No Uraian Satuan Persyaratan
13 Kebutuhan uap tiap ton TBS Kg 500 – 600
14 Suhu nut silo : Atas 0C 70
: Tengah 0C 60
: Bawah 0C 50
15 Nut cracker : Fraksi kecil (< 13 mm) rpm 1400
: Fraksi sedang (< 13 – 15 mm) rpm 1300
: Fraksi Besar (> 15 mm) Rpm 1250
: Efisiensi % >95
Ripple mill : Efisiensi % >98
16 Suhu kernel dryer
a. Sistem Basah : Atas 0C 60 – 70
: Tengah 0C 70 – 80
: Bawah 0C 50 – 60
b. sistem Kering : Atas 0C 60 – 70
: Tengah 0C 60 - 70
: Bawah 0C 50 - 60
Lanjutan
4. Penyimpanan & Penimbunan
• CPO ditimbun dalam tanki timbun (50-55 C)
Pemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan:
- Minyak teroksidasi dan hisrolisis  potensi PV, FFA tinggi
- Kadar karoten menurun
- Kadar DOBI menurun
- Bila Tanki Kotor, potensi Moisture dan Impurities
Action:
a. Hindari Pemanasan suhu tinggi
b. Bersihkan tanki timbun
• Inti Sawit disimpan di gudang
- Keadaan gudang yang lembab  potensi jamur
- Suhu gudang tinggi  potensi fermentasi
PPKS
Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Mutu
Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit
1. Pemanasan yang terlalu tinggi menimbulkan:
a. ALB Tinggi
b. Kadar Karoten menurun
c. Kadar DOBI rendah  minyak gosong
(sterilisasi, digester, oil tank, clarifier, storage tank)
2. Oksigen, menimbulkan Oksidasi minyak
(stasiun perebusan yang mengandung oksigen)
3. Kandungan Logam Berat Fe, Cu, Pb dapat memicu
oksidasi
(logam dapat timbul dari tanaman, dan alat proses 
penggunaan stainless steel
4. Air. Akan memicu hidrolisis sehingga menimbulkan ALB
tinggi
Action:
1. Buang Kotoran dan Tanah dalam TBS
2. Upaya Kurangi Oksigen
3. Memberikan deaerasi dengan pemberian
uap tekan rendah sehingga oksigen
keluar
4. Pembuangan air kondensat
1. KANDUNGAN LOGAM PROKSIDANT
* LOGAM Fe, Cu & Pb merupakan katalis dalam proses oksidasi, maka
unsur tersebut harus di hilangkan dari minyak * Sumbernya berasal
dari tanaman dan kontaminasi di kebun serta di proses pengolahan
2. KANDUNGAN AIR
* Mempengaruhi aktivitas katalis
* Merangsang proses hidrolisis
3. KANDUNGAN KOTORAN
Impurities atau disebut kotoran adalah senyawa-senyawa asing selain
minyak dan air, umumnya berupa padatan yang tidak larut dalam
kerosen atau petroleum eter.
Pengaruhnya:
* Mengganggu reaksi kimia dalam proses
* Kotoran dapat berperan sebagai katalis dalam reaksi oksidasi dan
hidrolisis
4. KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS
Asam lemak bebas adalah Asam lemak yang tidak terikat pada struktur gliserol, yang dapat
berikatan dengan gliserol membentuk MG, DG dan TG. Banyaknya asam lemak bebas
dinyatakan dalam bilangan asam. Bilangan asam merupakan jumlah mg basa (NaOH atau
KOH) yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terkandung dalam 1 g
minyak atau lemak.
Faktor Yang Mempengaruhi ALB:
a. AUTOKATALITIK , KENAIKAN ALB AKIBAT ADANYA KATALISATOR ALB AWAL DAN SUHU PROSES
b. HYDROLISIS OLEH ALB SEBELUM STERILISASI BERLANGSUNG
c. REAKSI AUTAKATALITIK DGN KATALISATOR ALB DAN SUHU
LEMAK + H20 ======== ALB + GLYSEROL
RUMUS: Ln A2 =Ln A1 + k . t
2.303
k = KONSTANTA KENAIKAN ALB PADA SUHU t
o
C
SELAMA 10 HARI
t
o
C  30
o
C = 0.0125 40
o
C = 0.0250
50
o
C = 0.050 60
o
C = 0.100
70 o
C = 0.200 80 o
C = 0.400
PEMBENTUKAN
ASAM LEMAK BEBAS
H O H
H C - O - C - R1 HOH H – C – OH R1COOH
I I
H C - O - C - R2 + HOH ==> H – C - OH + R2COOH
I I
H C - O - C - R1’ HOH H – C – OH R1’COOH
H H
TRIGLYCERIDA AIR GLYCEROL FATTY ACIDS
5. IODINE VALUE
* INDIKATOR KETIDAK JENUHAN ASAM LEMAK (=) OKSIDASI
PADA IKATAN GANDA
* JUMLAH IOD YG DIADSORBSI SETIAP KG OIL.
* BERKORELASI NEGATIF DGN VISCOSITY
* BERKORELASI NEGATIF DGN MELTING POINT
* BERKORELASI POSITIF DGN KEPEKAAN THD
OKSIDASI
6. DETERIORATION OF BLEACHABILITY INDEX
A. DOBI merupakan indikator perlakuan minyak di hulu (sesuai
dengan norma atau tidak)
B. Makin tinggi DOBI berarti kerusakan minyak sebagai bahan baku
kecil
C. DOBI yang rendah berindikasi minyak gosong
L-1
L-2
269 nm 443 nm
PANJANG GELOMBANG
DOBI = PERBANDOINGAN ABSORBANCE L-2 /L-3
DOBI (DETERIORATION OF BLEACHABILITY INDEX)
INDEX : 2.5 - 4.0 = SANGAT BAIK
2.0 – 2.49 = BAIK
1.5 - 1.99 = KURANG BAIK
< 1.49 = JELEK
ABSORBANCE
Apa yang dilakukan bila mutu Minyak Sawit
Tidak Sesuai dengan Spesifikasi?
- ALB
- % M & I
- DOBI
- Karoten
- Bilangan Iodin (IV)
- Melting Point
- dll
Tekniknya: Blending
1. TUJUAN : UNTUK MENGAMANKAN MINYAK ALB TINGGI DILUAR STANDARD
2. PELAKSANAAN BLENDING HARUS SECARA HOMOGEN, DAN PENCAMPURAN
DILAKUKAN SEBELUM PENGIRIMAN
3. RUMUS BELNDING SBB.
ALB AKHIR = {(ALB A x Q A) + (ALB B x Q B)}
Q A + Q B
ALB A = ALB CPO A DENGAN BERAT QA
ALB B = ALB CPO B DENGAN BWERAT B
4. DALAM PENERAPANNYA BIASANYA
a. DITETAPKAN ALB AKHIR
b. DIKETAHUI KADAR ALB A DAN BERAT A (YG AKAN DI
PERBAIKI KUALITASNYA
c. DIKETAHUI ALB B (PENCAMPUR)
d. PERLU DITETAPKAN JUMLAH CPO B YANG AKAN
DICAMPURKAN
c. PENCAMPURAN HARUS LEBIH HOMOGEN DAN
SETELAH PENCAMPURAN TIDAKBOLEH TERLALU
LAMA DITIMBUN DALAM TANGKI
• Air rebusan
• Tandan kosong
• Fibre hasil press
• Biji
•Padatan dekanter
• Sludge
PPKS
Potensi Kehilangan Minyak
Batasan Persentase (%)Kehilangan Minyak
1. Air rebusan 0,1-0,3
2. Janjang kosong 1,5-2,1
3. Press cake 5,0-6,0
4. Biji 0,3-0,5
5. Sludge 0,1-0,3
6. Padatan dekanter 2,5-2,7
PPKS
Batasan Persentase (%) Kehilangan Inti
1. Inti dalam press cake 0,5-1,5
2. Inti dalam cangkang basah
-inti lepas 1,5-2,5
-biji utuh 0,5-1,5
-biji ½ utuh 0,5-1,5
3. Inti dalam cangkang kering 1,5-4,0
PPKS
Laboratorium PKS
• Menganalisis kualitas minyak dan kernel
• Mengukur kehilangan minyak dan kernel
• Menganalisis kandungan minyak dalam buah
• Menguji kualitas air umpan boiler
PPKS
Fungsi Laboratorium
Faktor-faktor yang mempengaruhi data analisis :
Bahan kimia dan Lingkungan
bahan lainnya air, udara, dsb)
DATA
LABORATORIUM
Penarikan sampel
Persiapan sampel
Peralatan
Petugas dan kondisi analisis
Kalibrasi
Komputasi data
:Laporan/Dokumen :
• Laporan harian produksi dan pengolahan
3 Penerimaan TBS : - Kebun sendiri
- Kebun plasma
- Pihak III
3 TBS diolah dan rendemen minyak serta inti
3 Mutu produksi minyak dan inti
• Laporan produksi, pengiriman dan persediaan
3 Laporan harian (Jumlah dan jenis produksi, pengiriman,
persedian dan kontrak yang belum dipenuhi)
3 Laporan bulanan (neraca produksi, persediaan)
PPKS
Perhitungan kapasitas dan efisiensi pabrik
• Kapasitas pabrik
Kapasitas = Jumlah TBS diolah (ton)/jam kerja
• Efisiensi pabrik
3 Efisiensi minyak/ EPM (%) > 93 %
Rm (%) / Rm (%) + Km (%) x 100 %
3 Efisiensi inti/ EPI (%) > 93 %
Ri (%) / Ri (%) + Ki (%) x 100 %
R = Rendemen, m = minyak, i = inti
K = Kehilangan
Quality First
Quantity Second
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-pptwahyuddin S.T
 
Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitMuhammad Yuswani
 
Reaksi oksidasi asam lemak
Reaksi oksidasi asam lemakReaksi oksidasi asam lemak
Reaksi oksidasi asam lemak
Lisa Pinto
 
Ketengikan
KetengikanKetengikan
Ketengikan
Zara Neur
 
PKP
PKPPKP
Lampiran pergub no. 10 thn 2009
Lampiran pergub no. 10 thn 2009Lampiran pergub no. 10 thn 2009
Lampiran pergub no. 10 thn 2009
Devi Giyanti
 
minyak nabati
minyak nabatiminyak nabati
minyak nabati
restika rahayu
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
Gayuh Permadi
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
Nurwinda Syaputri
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
Joy Irman
 
Proposal penelitian pkm bioetanol dari sabut kelapa
Proposal penelitian pkm  bioetanol dari sabut kelapaProposal penelitian pkm  bioetanol dari sabut kelapa
Proposal penelitian pkm bioetanol dari sabut kelapa
riabetaria
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Ramaiyulis Ramai
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
Iffa M.Nisa
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuranITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
Fransiska Puteri
 
Pik 2 bab 8_oksidasi
Pik 2 bab 8_oksidasiPik 2 bab 8_oksidasi
Pik 2 bab 8_oksidasiwahyuddin S.T
 
Kampung sehat
Kampung sehatKampung sehat
Kampung sehat
Media Inside
 
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptxBab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
rudi prihantoro
 
SAWIT - PPT
SAWIT - PPT SAWIT - PPT
SAWIT - PPT
Universitas Lampung
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
Agnescia Sera
 

What's hot (20)

05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
 
Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawit
 
Reaksi oksidasi asam lemak
Reaksi oksidasi asam lemakReaksi oksidasi asam lemak
Reaksi oksidasi asam lemak
 
Ketengikan
KetengikanKetengikan
Ketengikan
 
PKP
PKPPKP
PKP
 
Lampiran pergub no. 10 thn 2009
Lampiran pergub no. 10 thn 2009Lampiran pergub no. 10 thn 2009
Lampiran pergub no. 10 thn 2009
 
minyak nabati
minyak nabatiminyak nabati
minyak nabati
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 
Proposal penelitian pkm bioetanol dari sabut kelapa
Proposal penelitian pkm  bioetanol dari sabut kelapaProposal penelitian pkm  bioetanol dari sabut kelapa
Proposal penelitian pkm bioetanol dari sabut kelapa
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Presentasi pertamina
Presentasi pertaminaPresentasi pertamina
Presentasi pertamina
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuranITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuran
 
Pik 2 bab 8_oksidasi
Pik 2 bab 8_oksidasiPik 2 bab 8_oksidasi
Pik 2 bab 8_oksidasi
 
Kampung sehat
Kampung sehatKampung sehat
Kampung sehat
 
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptxBab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
 
SAWIT - PPT
SAWIT - PPT SAWIT - PPT
SAWIT - PPT
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 

Similar to ASPEK_MUTU.ppt

Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
fitriAnnisa54
 
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahanSistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Epi Ripson Sianturi
 
Kod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawitKod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawit
Asif Yahya
 
Baku
BakuBaku
Baku
febry777
 
Hajrah nanda_pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi biogas dengan digest...
Hajrah nanda_pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi biogas dengan digest...Hajrah nanda_pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi biogas dengan digest...
Hajrah nanda_pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi biogas dengan digest...
Hajrah Nanda Putri
 
GMP.pptx
GMP.pptxGMP.pptx
GMP.pptx
ardi245796
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
HendrawanSetya
 
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptPENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
EllySufriadi4
 
Laporan 1 desizing cara enzim
Laporan 1 desizing cara enzimLaporan 1 desizing cara enzim
Laporan 1 desizing cara enzim
Politeknik STT Tekstil Bandung
 
Bimtek LH Jabar 042022.pptx
Bimtek LH Jabar 042022.pptxBimtek LH Jabar 042022.pptx
Bimtek LH Jabar 042022.pptx
ssuser6077f3
 
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
Restu Mumpuni
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
Hezitripangestu
 
Pengolahan Dendeng Ikan Nila
Pengolahan Dendeng Ikan NilaPengolahan Dendeng Ikan Nila
Pengolahan Dendeng Ikan Nila
suciapsaripebrianti
 
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
Operator Warnet Vast Raha
 
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
Operator Warnet Vast Raha
 
Materi keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususMateri keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususagus_ibnu_hasan
 
SAWIT 4.ppt
SAWIT 4.pptSAWIT 4.ppt
SAWIT 4.ppt
LABPTB
 

Similar to ASPEK_MUTU.ppt (20)

Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahanSistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
 
Kod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawitKod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawit
 
Baku
BakuBaku
Baku
 
Hajrah nanda_pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi biogas dengan digest...
Hajrah nanda_pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi biogas dengan digest...Hajrah nanda_pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi biogas dengan digest...
Hajrah nanda_pengaruh waktu fermentasi terhadap produksi biogas dengan digest...
 
GMP.pptx
GMP.pptxGMP.pptx
GMP.pptx
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
 
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptPENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
 
Laporan 1 desizing cara enzim
Laporan 1 desizing cara enzimLaporan 1 desizing cara enzim
Laporan 1 desizing cara enzim
 
Bimtek LH Jabar 042022.pptx
Bimtek LH Jabar 042022.pptxBimtek LH Jabar 042022.pptx
Bimtek LH Jabar 042022.pptx
 
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Pengolahan Dendeng Ikan Nila
Pengolahan Dendeng Ikan NilaPengolahan Dendeng Ikan Nila
Pengolahan Dendeng Ikan Nila
 
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
 
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
 
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
 
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
 
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
 
Materi keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususMateri keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan usus
 
SAWIT 4.ppt
SAWIT 4.pptSAWIT 4.ppt
SAWIT 4.ppt
 

Recently uploaded

ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 

Recently uploaded (20)

ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 

ASPEK_MUTU.ppt

  • 2. • Pengertian Mutu • Pengawasan Mutu • Pengawasan Mutu secara Statistik • Sistem Jaminan Mutu • Tanggung Jawab atas Mutu • Standar Mutu • Total Quality Management PPKS KONSEP MUTU
  • 3. Pengertian Mutu • Mutu menurut ISO 8402: ‘the totally of characteristics of an entity that bear on ability to satisfy the stated and implied needs’ (according to spesification, or to the objectives) • Mutu: pengertian dan refleksi dari kebutuhan pelanggan • Mutu: direncanakan, didisain, dibentuk • Mutu: pencegahan kesalahan/kegagalan, bukan deteksi kesalahan • Mutu: pengembangan berkelanjutan • Mutu: tanggung-jawab semua personel PPKS
  • 4. Penjaminan Mutu • Penjaminan Mutu: Seluruh aktivitas sistematis dan terencana dalam sistem mutu dalam menyediakan kecukupan konfidensi/kepercayaan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi kualifikasi mutu PPKS
  • 5. Pengawasan Mutu • Pengawasan Mutu: teknik operasional dan aktivitas yang diterapkan untuk mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan mutu • Aktivitas: – Penetapan spesifikasi/standar mutu – inspeksi dan pengujian mutu – evaluasi dan revisi standar mutu PPKS
  • 6. Total Quality Management • TQM: falsafah manajemen yang mengharmonisasi aktivitas semua personel dalam organisasi berdasarkan kepuasan pelanggan melalui pengembangan mutu berkelanjutan pada setiap aktivitas, produk dan jasa • Mutu sebagai tanggung jawab setiap personel • Komponen: quality policy, objective, responsibility, planning, control, assurance, improvement • 3 parameter dasar: Cost, Quality, Delivery • Sistem Mutu: struktur, tanggung-jawab, prosedur, proses, dan sumberdaya untuk implementasi manajemen mutu PPKS
  • 7. Manajemen Mutu • Alokasi personal untuk melaksanakan suatu tugas/proses secara bersama menggunakan prosedur/metode terdokumentasi dan dikomunikasikan ke seluruh personal agar mengerti ‘sistem’nya • Elemen: kebijakan/tujuan, prosedur, rekaman, document control, training dan review/tindakan koreksi PPKS
  • 8. • Kebijakan mutu: SJM bukan cost tapi save money • SOP (standard operating procedures) • Rekaman: traceback, eksistensi sistem & kerja • Pengendalian dokumen: penjaminan sebaran dokumen • Training: • Review/audit: untuk dinamika sistem & pengembangan PPKS
  • 9. PM Bahan baku Supervisor/FFB grader Pengendalian proses operator inspeksi proses supervisor Inspeksi dan uji analis Pemelih. alat mandor teknik PM Proses PM Produk & Simpan Supervisor produksi/as lab. Koordinasi PM Manejer mutu Koordinasi Mutu PPKS
  • 10. Mutu dan PKS • Maksud Pengendalian Mutu di PKS – minimalisasi kehilangan dan penurunan kualitas – pencapaian standar mutu • Sasaran – peningkatan produktivitas – reduksi biaya produksi – reputasi mutu yang baik – pemuasan konsumen PPKS
  • 11. Pabrik berjalan baik Proses kontrol baik Proses Produk Bahan baku Volume Hasil olahan Mutu air Mutu hasil olahan Kehilangan minyak Kehilangan inti PPKS
  • 12. Buah Sterilisasi Tresher Digester Pressing Crude oil Nut & fiber Klarifikasi Sludge Minyak Sludge Separator Sludge waste Deperikarper Nut-cracker Winnower Kondensat Tankos Fiber Nut Shell Inti Diagram Pengolahan Kelapa Sawit PPKS
  • 13. PENGAWASAN MUTU PRODUK KELAPA SAWIT Mutu Minyak Sawit dan Inti Sawit Tergantung: • Bahan Baku TBS • Transportasi • Pengolahan • Penyimpanan dan Penimbunan PPKS
  • 14. STANDAR MUTU CPO Asam Lemak Bebas (ALB) 2,5 – 3,5 % Kadar Air 0,15 % dan Kotoran 0.02 % STANDAR MUTU Kernel Asam Lemak Bebas (ALB) 2 % Kadar Air 7 % Kotoran 6 %
  • 15. 1. Bahan Baku (TBS) • Kriteria matang panen • Varietas buah • Persentase buah dari TBS • Persentase mesokarp dalam buah dan TBS • Kadar minyak dalam TBS • Kadar ALB dalam buah PPKS
  • 16. Simbol Brondolan terhadap Fraksi buah luar (%) CPO Inti 00 0 - - - - 0 1 - 12,5 mentah 18.50 5.31 1.57 1 12,5 - 25,0 - matang 21.70 5.55 1.87 2 25,0 - 50,0 matang 23.21 6.41 2.30 3 50,0 - 75,0 matang 23.86 6.40 3.09 4 75,0 - 100,0 + matang 23.39 6.79 3.09 5 Buah dalam mulai membrondol busuk 20.20 6.62 4.41 Sumber : Siregar. I. FRAKSI KEMATANGANBUAH Rendemen (%) Kematangan ALB PPKS
  • 17. Hubungan Antar Kematangan Panen dengan Rendemen Minyak dan ALB Kematangan Panen Rendemen Minyak (%) Kadar ALB Buah Mentah 14 – 18 1,6 – 2,8 Buah Agak Matang 19 – 25 1,7 – 3,3 Buah Matang 24 – 30 1,8 – 4,9 Buah lewat matang 28 – 31 3,8 – 6,1 PPKS
  • 18. Pengawasan Mutu TBS • Analisis visual atas kematangan - bunch grader • Analisis Mass passing to digester - analis • Analisis komposisi TBS - analis PPKS
  • 19. Action: Hindari: • Buah mentah • Buah Busuk • Buah Tidak Segar/ Menginap - Buah Luka - Buah Kotor/Berlumpur PPKS
  • 20. 2. Transportasi Transportasi juga memberikan dampak terhadap mutu: • Terlambatnya transfer TBS hingga ke Pengolahan menyebabkan mutu dari TBS menurun • Buah bercampur tanah/pasir/sampah • Infrastruktur yang tidak baik PPKS
  • 21. Action: • Hindari terlambatnya transfer TBS ke PKS • Sortir buah • Minimalisir perjalanan dengan infrastruktur yang tidak baik PPKS
  • 22. 3. Pengolahan • METODE PENGOLAHAN MEMPENGARUHI TINGKAT EKSTRAKSI MINYAK DAN INTI DAPAT DIKETAHUI DARI PERBANDINGAN RENDEMEN TEORITIS DAN RENDEMEN PABRIK • PENGOLAHAN DENGAN METODE YANG SALAH AKAN MEMPENGARUHI KUALITAS PRODUKSI CPO DAN KERNEL • KESALAHAN PENGOLAHAN DAPAT MENYEBABKAN LOSSES YANG TINGGI DAN MENJADI MASALAH DALAM PENGENDALIAN LIMBAH • SISTEM PENGOLAHAN YANG DITERAPKAN TERGANTUNG DARI KARAKTERISTIK BAHAN BAKU TBS PPKS
  • 23. Mutu CPO dan Inti Sawit dipengaruhi: • Sistem pengolahan • Peralatan yang digunakan Mutu CPO yang diawasi: 1. Asam Lemak Bebas (ALB) 2. Kandungan kotoran 3. Kandungan air 4. Bil. Peroksida (BP) 5. Bil. Anisida (BA) 6. Total Oksigen (Totox) 7. Bil. Iodida (BI) 8. Bleachability 9. Kandungan logam berat PPKS
  • 24. Mutu Inti Sawit yang diawasi: • Kadar air • Kadar minyak • Kadar asam lemak bebas • Pemeriksaan mutu inti – inti utuh – inti pecah – kotoran – perubahan warna PPKS
  • 25. Pengawasan Mutu di Pengolahan • Process Control (operator) • Inspeksi Proses (supervisor produksi) • Inspeksi dan Pengujian (analis) • Pemeliharaan Mesin ( teknik ) PPKS
  • 26. No Uraian Satuan Persyaratan 1 Tekanan perebusan Kg/cm2 2,8 – 3 2 Masa rebus Triple peak Menit 85- 95 3 Pola rebusan Puncak 3 4 Suhu massa dalam digester 0C 90 -95 5 Tekanan kerja Double Pressing 1. First Pressing Bar 30 – 40 2. Second Pressing Bar 40 -50 6 Suhu kerja stasiun klarifikasi 0C 90 – 95 7 Tekanan vacuum dryer TOR 50 8 Suhu hot water tank 0C 90 – 95 9 Pemakaian air pengencer screw press thd TBS % 15 - 20 10 Kebutuhan air stasiun klarifikasi thd TBS % 5 – 10 11 Kebutuhan air pabrik tiap ton TBS M3 1,2 – 1,5 12 Kebutuhan listrik tiap ton TBS Kwh 15 – 17 STANDAR TEKNIS OPERASIONAL KERJA
  • 27. No Uraian Satuan Persyaratan 13 Kebutuhan uap tiap ton TBS Kg 500 – 600 14 Suhu nut silo : Atas 0C 70 : Tengah 0C 60 : Bawah 0C 50 15 Nut cracker : Fraksi kecil (< 13 mm) rpm 1400 : Fraksi sedang (< 13 – 15 mm) rpm 1300 : Fraksi Besar (> 15 mm) Rpm 1250 : Efisiensi % >95 Ripple mill : Efisiensi % >98 16 Suhu kernel dryer a. Sistem Basah : Atas 0C 60 – 70 : Tengah 0C 70 – 80 : Bawah 0C 50 – 60 b. sistem Kering : Atas 0C 60 – 70 : Tengah 0C 60 - 70 : Bawah 0C 50 - 60 Lanjutan
  • 28. 4. Penyimpanan & Penimbunan • CPO ditimbun dalam tanki timbun (50-55 C) Pemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan: - Minyak teroksidasi dan hisrolisis  potensi PV, FFA tinggi - Kadar karoten menurun - Kadar DOBI menurun - Bila Tanki Kotor, potensi Moisture dan Impurities Action: a. Hindari Pemanasan suhu tinggi b. Bersihkan tanki timbun • Inti Sawit disimpan di gudang - Keadaan gudang yang lembab  potensi jamur - Suhu gudang tinggi  potensi fermentasi PPKS
  • 29. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Mutu Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit 1. Pemanasan yang terlalu tinggi menimbulkan: a. ALB Tinggi b. Kadar Karoten menurun c. Kadar DOBI rendah  minyak gosong (sterilisasi, digester, oil tank, clarifier, storage tank) 2. Oksigen, menimbulkan Oksidasi minyak (stasiun perebusan yang mengandung oksigen) 3. Kandungan Logam Berat Fe, Cu, Pb dapat memicu oksidasi (logam dapat timbul dari tanaman, dan alat proses  penggunaan stainless steel 4. Air. Akan memicu hidrolisis sehingga menimbulkan ALB tinggi
  • 30. Action: 1. Buang Kotoran dan Tanah dalam TBS 2. Upaya Kurangi Oksigen 3. Memberikan deaerasi dengan pemberian uap tekan rendah sehingga oksigen keluar 4. Pembuangan air kondensat
  • 31. 1. KANDUNGAN LOGAM PROKSIDANT * LOGAM Fe, Cu & Pb merupakan katalis dalam proses oksidasi, maka unsur tersebut harus di hilangkan dari minyak * Sumbernya berasal dari tanaman dan kontaminasi di kebun serta di proses pengolahan 2. KANDUNGAN AIR * Mempengaruhi aktivitas katalis * Merangsang proses hidrolisis 3. KANDUNGAN KOTORAN Impurities atau disebut kotoran adalah senyawa-senyawa asing selain minyak dan air, umumnya berupa padatan yang tidak larut dalam kerosen atau petroleum eter. Pengaruhnya: * Mengganggu reaksi kimia dalam proses * Kotoran dapat berperan sebagai katalis dalam reaksi oksidasi dan hidrolisis
  • 32. 4. KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS Asam lemak bebas adalah Asam lemak yang tidak terikat pada struktur gliserol, yang dapat berikatan dengan gliserol membentuk MG, DG dan TG. Banyaknya asam lemak bebas dinyatakan dalam bilangan asam. Bilangan asam merupakan jumlah mg basa (NaOH atau KOH) yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terkandung dalam 1 g minyak atau lemak. Faktor Yang Mempengaruhi ALB: a. AUTOKATALITIK , KENAIKAN ALB AKIBAT ADANYA KATALISATOR ALB AWAL DAN SUHU PROSES b. HYDROLISIS OLEH ALB SEBELUM STERILISASI BERLANGSUNG c. REAKSI AUTAKATALITIK DGN KATALISATOR ALB DAN SUHU LEMAK + H20 ======== ALB + GLYSEROL RUMUS: Ln A2 =Ln A1 + k . t 2.303 k = KONSTANTA KENAIKAN ALB PADA SUHU t o C SELAMA 10 HARI t o C  30 o C = 0.0125 40 o C = 0.0250 50 o C = 0.050 60 o C = 0.100 70 o C = 0.200 80 o C = 0.400
  • 33. PEMBENTUKAN ASAM LEMAK BEBAS H O H H C - O - C - R1 HOH H – C – OH R1COOH I I H C - O - C - R2 + HOH ==> H – C - OH + R2COOH I I H C - O - C - R1’ HOH H – C – OH R1’COOH H H TRIGLYCERIDA AIR GLYCEROL FATTY ACIDS
  • 34. 5. IODINE VALUE * INDIKATOR KETIDAK JENUHAN ASAM LEMAK (=) OKSIDASI PADA IKATAN GANDA * JUMLAH IOD YG DIADSORBSI SETIAP KG OIL. * BERKORELASI NEGATIF DGN VISCOSITY * BERKORELASI NEGATIF DGN MELTING POINT * BERKORELASI POSITIF DGN KEPEKAAN THD OKSIDASI 6. DETERIORATION OF BLEACHABILITY INDEX A. DOBI merupakan indikator perlakuan minyak di hulu (sesuai dengan norma atau tidak) B. Makin tinggi DOBI berarti kerusakan minyak sebagai bahan baku kecil C. DOBI yang rendah berindikasi minyak gosong
  • 35. L-1 L-2 269 nm 443 nm PANJANG GELOMBANG DOBI = PERBANDOINGAN ABSORBANCE L-2 /L-3 DOBI (DETERIORATION OF BLEACHABILITY INDEX) INDEX : 2.5 - 4.0 = SANGAT BAIK 2.0 – 2.49 = BAIK 1.5 - 1.99 = KURANG BAIK < 1.49 = JELEK ABSORBANCE
  • 36. Apa yang dilakukan bila mutu Minyak Sawit Tidak Sesuai dengan Spesifikasi? - ALB - % M & I - DOBI - Karoten - Bilangan Iodin (IV) - Melting Point - dll
  • 37. Tekniknya: Blending 1. TUJUAN : UNTUK MENGAMANKAN MINYAK ALB TINGGI DILUAR STANDARD 2. PELAKSANAAN BLENDING HARUS SECARA HOMOGEN, DAN PENCAMPURAN DILAKUKAN SEBELUM PENGIRIMAN 3. RUMUS BELNDING SBB. ALB AKHIR = {(ALB A x Q A) + (ALB B x Q B)} Q A + Q B ALB A = ALB CPO A DENGAN BERAT QA ALB B = ALB CPO B DENGAN BWERAT B
  • 38. 4. DALAM PENERAPANNYA BIASANYA a. DITETAPKAN ALB AKHIR b. DIKETAHUI KADAR ALB A DAN BERAT A (YG AKAN DI PERBAIKI KUALITASNYA c. DIKETAHUI ALB B (PENCAMPUR) d. PERLU DITETAPKAN JUMLAH CPO B YANG AKAN DICAMPURKAN c. PENCAMPURAN HARUS LEBIH HOMOGEN DAN SETELAH PENCAMPURAN TIDAKBOLEH TERLALU LAMA DITIMBUN DALAM TANGKI
  • 39. • Air rebusan • Tandan kosong • Fibre hasil press • Biji •Padatan dekanter • Sludge PPKS Potensi Kehilangan Minyak
  • 40. Batasan Persentase (%)Kehilangan Minyak 1. Air rebusan 0,1-0,3 2. Janjang kosong 1,5-2,1 3. Press cake 5,0-6,0 4. Biji 0,3-0,5 5. Sludge 0,1-0,3 6. Padatan dekanter 2,5-2,7 PPKS
  • 41. Batasan Persentase (%) Kehilangan Inti 1. Inti dalam press cake 0,5-1,5 2. Inti dalam cangkang basah -inti lepas 1,5-2,5 -biji utuh 0,5-1,5 -biji ½ utuh 0,5-1,5 3. Inti dalam cangkang kering 1,5-4,0 PPKS
  • 43. • Menganalisis kualitas minyak dan kernel • Mengukur kehilangan minyak dan kernel • Menganalisis kandungan minyak dalam buah • Menguji kualitas air umpan boiler PPKS Fungsi Laboratorium
  • 44. Faktor-faktor yang mempengaruhi data analisis : Bahan kimia dan Lingkungan bahan lainnya air, udara, dsb) DATA LABORATORIUM Penarikan sampel Persiapan sampel Peralatan Petugas dan kondisi analisis Kalibrasi Komputasi data
  • 45. :Laporan/Dokumen : • Laporan harian produksi dan pengolahan 3 Penerimaan TBS : - Kebun sendiri - Kebun plasma - Pihak III 3 TBS diolah dan rendemen minyak serta inti 3 Mutu produksi minyak dan inti • Laporan produksi, pengiriman dan persediaan 3 Laporan harian (Jumlah dan jenis produksi, pengiriman, persedian dan kontrak yang belum dipenuhi) 3 Laporan bulanan (neraca produksi, persediaan) PPKS
  • 46. Perhitungan kapasitas dan efisiensi pabrik • Kapasitas pabrik Kapasitas = Jumlah TBS diolah (ton)/jam kerja • Efisiensi pabrik 3 Efisiensi minyak/ EPM (%) > 93 % Rm (%) / Rm (%) + Km (%) x 100 % 3 Efisiensi inti/ EPI (%) > 93 % Ri (%) / Ri (%) + Ki (%) x 100 % R = Rendemen, m = minyak, i = inti K = Kehilangan