Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
Dokumen ini membahas proses pengolahan limbah cair secara kimiawi dengan menambahkan bahan kimia ke dalam air limbah untuk mengkondisikan air sebelum diolah oleh mikroorganisme. Proses kimia yang dijelaskan meliputi netralisasi, presipitasi, koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan zat kimia seperti alum dan ferro sulfat. Dokumen ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan pengolahan kimia d
Margarin adalah produk pangan yang dapat dikonsumsi secara langsung atau dalam bentuk olahannya. Jenis pangan ini disukai oleh semua usia, terutama oleh anak-anak dan remaja, sehingga untuk meningkatkan nilai nutrisinya seringkali harus difortifikasi dengan vitamin (A dan D) atau nutrien lagi untuk memenuhi komposisi bakunya
Land application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai pupuk tanaman kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit. Limbah cair mengandung unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman.
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, sifat fisik, dan contoh-contoh minyak dan lemak. Minyak dan lemak didefinisikan sebagai zat yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik dan mengandung rantai hidrokarbon panjang. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara minyak dan lemak serta sumber-sumber minyak dan lemak nabati dan hewani.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
Dokumen ini membahas proses pengolahan limbah cair secara kimiawi dengan menambahkan bahan kimia ke dalam air limbah untuk mengkondisikan air sebelum diolah oleh mikroorganisme. Proses kimia yang dijelaskan meliputi netralisasi, presipitasi, koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan zat kimia seperti alum dan ferro sulfat. Dokumen ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan pengolahan kimia d
Margarin adalah produk pangan yang dapat dikonsumsi secara langsung atau dalam bentuk olahannya. Jenis pangan ini disukai oleh semua usia, terutama oleh anak-anak dan remaja, sehingga untuk meningkatkan nilai nutrisinya seringkali harus difortifikasi dengan vitamin (A dan D) atau nutrien lagi untuk memenuhi komposisi bakunya
Land application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai pupuk tanaman kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit. Limbah cair mengandung unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman.
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, sifat fisik, dan contoh-contoh minyak dan lemak. Minyak dan lemak didefinisikan sebagai zat yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik dan mengandung rantai hidrokarbon panjang. Dokumen ini juga menjelaskan perbedaan antara minyak dan lemak serta sumber-sumber minyak dan lemak nabati dan hewani.
1. Oksidasi asam lemak menghasilkan asetil-KoA yang kemudian memasuki siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
2. Proses ini terjadi melalui serangkaian reaksi termasuk aktivasi, transportasi, dan pemotongan asam lemak menjadi asetil-KoA.
3. Oksidasi satu molekul asam palmitat dapat menghasilkan 106 molekul ATP.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian lemak dan minyak, sifat kimia mereka, penyebab kerusakan seperti ketengikan pada lemak dan minyak, serta cara mencegah ketengikan. Lemak dan minyak penting sebagai sumber energi dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam makanan, namun mudah rusak akibat oksidasi yang menimbulkan bau busuk. Penyimpanan dan penambahan antioksidan dapat mencegah kerusakan
Evaluasi operasional unit intake, prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi di Instalasi Pengolahan Air Minum Dekeng II – PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Laporan ini mengevaluasi operasi unit-unit pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bogor dengan mengamati proses kerja, mengukur parameter, dan membandingkannya dengan kriteria desain. Beberapa unit seperti koagulasi dan sedimentasi memenuhi kriteria, sementara pra
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengolahan minyak nabati, termasuk jenis-jenis minyak nabati, komposisi, dan karakteristiknya. Dijelaskan bahwa minyak nabati diperoleh dari tumbuhan melalui proses ekstraksi dan press, kemudian diolah lebih lanjut dengan rafinasi untuk meningkatkan kualitas. Dokumen ini bertujuan memberikan informasi tentang proses kilang minyak nabati.
Metode pemisahan campuran homogen meliputi absorpsi, adsorpsi, destilasi, kromatografi, evaporasi, kristalisasi, sublimasi, dan ekstraksi. Setiap metode memisahkan komponen campuran berdasarkan perbedaan sifat fisik atau kimia antara komponen tersebut seperti ukuran partikel, titik didih, kelarutan, dan kemampuan menyublim.
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumJoy Irman
Dokumen tersebut membahas beberapa poin tanpa memberikan informasi spesifik. Dokumen tersebut hanya berisi nomor urut tanpa adanya kalimat atau paragraf yang memberikan makna.
Proposal penelitian pkm bioetanol dari sabut kelapariabetaria
Program ini mengusulkan produksi bioetanol dari limbah sabut kelapa melalui tiga tahap yaitu pemurnian selulosa, hidrolisis selulosa menggunakan asam klorida, dan fermentasi menggunakan ragi tape. Tujuannya adalah memanfaatkan limbah sabut kelapa sebagai bahan baku bioetanol serta mendapatkan kondisi optimal prosesnya.
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasRamaiyulis Ramai
Pengolahan limbah peternakan khususnya kotoran sapi menjadi biogas memiliki beberapa keuntungan seperti sumber bahan baku yang melimpah dan bermanfaat, dapat mengurangi pencemaran lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan peternak. Proses produksi biogas melibatkan fermentasi anaerob oleh bakteri metanogenik di dalam biodigester. Hasilnya berupa biogas yang berkomposisi metan dan karbon dioksida, serta sisa fermentasi
Proses ekstraksi padat-cair (leaching) dilakukan untuk memisahkan zat terlarut dari padatan. Dokumen ini menjelaskan prosedur percobaan leaching daun teh hijau di laboratorium untuk mengurangi kadar kafein menggunakan uap air sebagai pelarut. Beberapa parameter seperti suhu, tekanan, dan kekeruhan larutan diukur untuk mengevaluasi proses.
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuranFransiska Puteri
Pencampuran adalah proses penyebaran satu komponen ke komponen lain untuk mendapatkan campuran yang homogen. Beberapa aspek pencampuran dapat dihitung untuk membantu menyusun prosesnya, seperti ukuran partikel, densitas, dan efisiensi pencampuran setiap komponen. Jenis peralatan pencampuran dipilih berdasarkan bahan yang akan dicampur, seperti pencampur baling-baling untuk cairan dan pencampur pita at
1. Kegiatan "Bersih - Bersih Kampung Yuuk...!" meliputi kerja bakti bersama, pembangunan fasilitas, dan hiburan untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam program kesehatan dan keluarga berencana.
2. Sasaran kegiatan adalah meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sehat serta pengaturan kelahiran melalui pos informasi dan komunitas yang dibentuk.
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptxrudi prihantoro
The document discusses the calculation of a single effect evaporator. It provides the equations for material and heat balance calculations. An example calculation is shown for an evaporator concentrating a 1% salt solution. The key parameters calculated are the vapor and liquid outputs, and the required heat transfer area. Operational factors like feed temperature, pressure, and boiling point rise are also discussed.
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahanEpi Ripson Sianturi
Dokumen tersebut membahas proses bisnis dan pelaporan di bagian pengolahan yang mencakup penentuan rencana produksi, monitoring kinerja pabrik, proses produksi minyak dan inti sawit, evaluasi hasil produksi, dan pelaporan harian, mingguan, dan bulanan.
1. Oksidasi asam lemak menghasilkan asetil-KoA yang kemudian memasuki siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
2. Proses ini terjadi melalui serangkaian reaksi termasuk aktivasi, transportasi, dan pemotongan asam lemak menjadi asetil-KoA.
3. Oksidasi satu molekul asam palmitat dapat menghasilkan 106 molekul ATP.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian lemak dan minyak, sifat kimia mereka, penyebab kerusakan seperti ketengikan pada lemak dan minyak, serta cara mencegah ketengikan. Lemak dan minyak penting sebagai sumber energi dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam makanan, namun mudah rusak akibat oksidasi yang menimbulkan bau busuk. Penyimpanan dan penambahan antioksidan dapat mencegah kerusakan
Evaluasi operasional unit intake, prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi di Instalasi Pengolahan Air Minum Dekeng II – PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Laporan ini mengevaluasi operasi unit-unit pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bogor dengan mengamati proses kerja, mengukur parameter, dan membandingkannya dengan kriteria desain. Beberapa unit seperti koagulasi dan sedimentasi memenuhi kriteria, sementara pra
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengolahan minyak nabati, termasuk jenis-jenis minyak nabati, komposisi, dan karakteristiknya. Dijelaskan bahwa minyak nabati diperoleh dari tumbuhan melalui proses ekstraksi dan press, kemudian diolah lebih lanjut dengan rafinasi untuk meningkatkan kualitas. Dokumen ini bertujuan memberikan informasi tentang proses kilang minyak nabati.
Metode pemisahan campuran homogen meliputi absorpsi, adsorpsi, destilasi, kromatografi, evaporasi, kristalisasi, sublimasi, dan ekstraksi. Setiap metode memisahkan komponen campuran berdasarkan perbedaan sifat fisik atau kimia antara komponen tersebut seperti ukuran partikel, titik didih, kelarutan, dan kemampuan menyublim.
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumJoy Irman
Dokumen tersebut membahas beberapa poin tanpa memberikan informasi spesifik. Dokumen tersebut hanya berisi nomor urut tanpa adanya kalimat atau paragraf yang memberikan makna.
Proposal penelitian pkm bioetanol dari sabut kelapariabetaria
Program ini mengusulkan produksi bioetanol dari limbah sabut kelapa melalui tiga tahap yaitu pemurnian selulosa, hidrolisis selulosa menggunakan asam klorida, dan fermentasi menggunakan ragi tape. Tujuannya adalah memanfaatkan limbah sabut kelapa sebagai bahan baku bioetanol serta mendapatkan kondisi optimal prosesnya.
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasRamaiyulis Ramai
Pengolahan limbah peternakan khususnya kotoran sapi menjadi biogas memiliki beberapa keuntungan seperti sumber bahan baku yang melimpah dan bermanfaat, dapat mengurangi pencemaran lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan peternak. Proses produksi biogas melibatkan fermentasi anaerob oleh bakteri metanogenik di dalam biodigester. Hasilnya berupa biogas yang berkomposisi metan dan karbon dioksida, serta sisa fermentasi
Proses ekstraksi padat-cair (leaching) dilakukan untuk memisahkan zat terlarut dari padatan. Dokumen ini menjelaskan prosedur percobaan leaching daun teh hijau di laboratorium untuk mengurangi kadar kafein menggunakan uap air sebagai pelarut. Beberapa parameter seperti suhu, tekanan, dan kekeruhan larutan diukur untuk mengevaluasi proses.
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: pencampuranFransiska Puteri
Pencampuran adalah proses penyebaran satu komponen ke komponen lain untuk mendapatkan campuran yang homogen. Beberapa aspek pencampuran dapat dihitung untuk membantu menyusun prosesnya, seperti ukuran partikel, densitas, dan efisiensi pencampuran setiap komponen. Jenis peralatan pencampuran dipilih berdasarkan bahan yang akan dicampur, seperti pencampur baling-baling untuk cairan dan pencampur pita at
1. Kegiatan "Bersih - Bersih Kampung Yuuk...!" meliputi kerja bakti bersama, pembangunan fasilitas, dan hiburan untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam program kesehatan dan keluarga berencana.
2. Sasaran kegiatan adalah meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sehat serta pengaturan kelahiran melalui pos informasi dan komunitas yang dibentuk.
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptxrudi prihantoro
The document discusses the calculation of a single effect evaporator. It provides the equations for material and heat balance calculations. An example calculation is shown for an evaporator concentrating a 1% salt solution. The key parameters calculated are the vapor and liquid outputs, and the required heat transfer area. Operational factors like feed temperature, pressure, and boiling point rise are also discussed.
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahanEpi Ripson Sianturi
Dokumen tersebut membahas proses bisnis dan pelaporan di bagian pengolahan yang mencakup penentuan rencana produksi, monitoring kinerja pabrik, proses produksi minyak dan inti sawit, evaluasi hasil produksi, dan pelaporan harian, mingguan, dan bulanan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang standar kualitas limbah cair untuk berbagai industri dan kegiatan usaha. Disebutkan parameter-parameter yang diukur seperti BOD, COD, TSS, pH, logam berat dan volume limbah maksimum per ton produk. Standar ini dibuat untuk 51 jenis industri dan kegiatan usaha seperti ethanol, MSG, penyamakan kulit, kembang gula, mie, minuman ringan, peleburan tembaga dan lainnya.
Program harus terdokumentasi
Identifikasi semua langkah dalam operasi yang kritis terhadap keamanan dan mutu pangan
Terapkan prosedur kontrol yang efektif pada setiap tahap operasi
Monitor prosedur kontrol untuk menjamin efektifitasnya
Pelihara pencatatan yang baik dan review prosedur pengendalian (secara periodik atau jika ada perubahan operasi
Pelatihan pengelolaan limbah medis yang diselenggarakan di Hotel Sany Rosa, Bandung memberikan informasi tentang konsep dan prosedur pengelolaan limbah cair fasyankes, termasuk jenis-jenis limbah cair, baku mutu limbah cair, perkiraan kuantitas limbah cair, dan proses pengolahan limbah cair melalui tahapan primer, sekunder, dan tersier.
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptEllySufriadi4
Dokumen tersebut membahas metode pengumpulan dan analisis data kimia air dan udara. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan tentang kebutuhan air, klasifikasi mutu air, indikator pencemaran air, dan tabel hasil tinjauan kualitas air limbah dari berbagai industri beserta proses pengolahannya. Juga dibahas metode pengambilan contoh air dan udara, serta pertimbangan yang perlu diperhatikan.
Laporan ini membahas proses penghilangan kanji (desizing) pada tekstil menggunakan cara enzim. Ada dua metode yang digunakan yaitu ekshaust dan pad-batching. Metode ekshaust lebih praktis dibanding pad-batching karena memerlukan waktu yang lebih singkat. Hasil uji menunjukkan bahwa metode ekshaust mampu menghilangkan kanji sebesar 9,64% (resep 1) dan 9,41% (resep 2), sedangkan pad-batch
1. Dokumen tersebut membahas tentang operasional, perbaikan, dan tanggap darurat pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
2. Dijelaskan parameter operasi unit proses pengolahan seperti proses kimia-fisika, biologi, dan bak sedimentasi serta aerasi.
3. Memberikan contoh perhitungan dosis bahan kimia dan kapasitas pompa dosis.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Pabrik Tahu DUTA membutuhkan desain IPAL untuk mengolah limbah cairnya sebesar 17,745 m3 per hari agar memenuhi baku mutu. Desain IPAL yang diusulkan menggunakan sistem kombinasi anaerobik-aerobik dengan bak pemisah minyak, bak ekualisasi, bak anaerobik, bak aerobik dan biofilter, serta bak penjernih.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan produksi kelapa sawit yang bersih dan berkelanjutan. Beberapa teknik yang dibahas antara lain mengurangi limbah di setiap tahapan produksi, memanfaatkan kembali limbah, dan meningkatkan efisiensi proses untuk mengurangi biaya dan dampak lingkungan. Tujuan akhirnya adalah menghasilkan minyak kelapa sawit dan kernel dengan kualitas tinggi serta kehilangan yang minimal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan produksi bersih pada industri tekstil, termasuk teknik-teknik produksi bersih yang dapat diterapkan, sasaran jangka pendek dan panjang, serta proses produksi kelapa sawit yang mencakup proses mulai dari pengolahan tandan buah segar hingga perolehan minyak kelapa sawit dan inti kelapa.
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan minyak sawit dan produk turunannya. Meliputi pengolahan buah sawit menjadi minyak mentah, pemurnian, penyulingan menjadi minyak goreng dan produk lain seperti margarin dan shortening. Juga dibahas soal mutu, pengolahan limbah menjadi pupuk, serta potensi produk turunan sawit lainnya seperti biodiesel.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. • Pengertian Mutu
• Pengawasan Mutu
• Pengawasan Mutu secara Statistik
• Sistem Jaminan Mutu
• Tanggung Jawab atas Mutu
• Standar Mutu
• Total Quality Management
PPKS
KONSEP MUTU
3. Pengertian Mutu
• Mutu menurut ISO 8402: ‘the totally of
characteristics of an entity that bear on ability to satisfy
the stated and implied needs’ (according to spesification,
or to the objectives)
• Mutu: pengertian dan refleksi dari kebutuhan
pelanggan
• Mutu: direncanakan, didisain, dibentuk
• Mutu: pencegahan kesalahan/kegagalan, bukan deteksi
kesalahan
• Mutu: pengembangan berkelanjutan
• Mutu: tanggung-jawab semua personel
PPKS
4. Penjaminan Mutu
• Penjaminan Mutu: Seluruh aktivitas sistematis
dan terencana dalam sistem mutu dalam
menyediakan kecukupan
konfidensi/kepercayaan bahwa produk yang
dihasilkan memenuhi kualifikasi mutu
PPKS
5. Pengawasan Mutu
• Pengawasan Mutu: teknik operasional dan
aktivitas yang diterapkan untuk mencapai,
mempertahankan, dan meningkatkan mutu
• Aktivitas:
– Penetapan spesifikasi/standar mutu
– inspeksi dan pengujian mutu
– evaluasi dan revisi standar mutu
PPKS
6. Total Quality Management
• TQM: falsafah manajemen yang mengharmonisasi
aktivitas semua personel dalam organisasi berdasarkan
kepuasan pelanggan melalui pengembangan mutu
berkelanjutan pada setiap aktivitas, produk dan jasa
• Mutu sebagai tanggung jawab setiap personel
• Komponen: quality policy, objective, responsibility,
planning, control, assurance, improvement
• 3 parameter dasar: Cost, Quality, Delivery
• Sistem Mutu: struktur, tanggung-jawab, prosedur,
proses, dan sumberdaya untuk implementasi
manajemen mutu
PPKS
7. Manajemen Mutu
• Alokasi personal untuk melaksanakan suatu
tugas/proses secara bersama menggunakan
prosedur/metode terdokumentasi dan
dikomunikasikan ke seluruh personal agar
mengerti ‘sistem’nya
• Elemen: kebijakan/tujuan, prosedur, rekaman,
document control, training dan
review/tindakan koreksi
PPKS
8. • Kebijakan mutu: SJM bukan cost tapi save money
• SOP (standard operating procedures)
• Rekaman: traceback, eksistensi sistem & kerja
• Pengendalian dokumen: penjaminan sebaran
dokumen
• Training:
• Review/audit: untuk dinamika sistem &
pengembangan
PPKS
9. PM Bahan baku
Supervisor/FFB grader
Pengendalian proses
operator
inspeksi proses
supervisor
Inspeksi dan uji
analis
Pemelih. alat
mandor teknik
PM Proses PM Produk & Simpan
Supervisor produksi/as lab.
Koordinasi PM
Manejer mutu
Koordinasi Mutu
PPKS
10. Mutu dan PKS
• Maksud Pengendalian Mutu di PKS
– minimalisasi kehilangan dan penurunan kualitas
– pencapaian standar mutu
• Sasaran
– peningkatan produktivitas
– reduksi biaya produksi
– reputasi mutu yang baik
– pemuasan konsumen
PPKS
11. Pabrik berjalan baik Proses kontrol baik
Proses Produk
Bahan baku Volume Hasil olahan
Mutu air Mutu hasil olahan
Kehilangan minyak
Kehilangan inti
PPKS
13. PENGAWASAN MUTU PRODUK
KELAPA SAWIT
Mutu Minyak Sawit dan Inti Sawit
Tergantung:
• Bahan Baku TBS
• Transportasi
• Pengolahan
• Penyimpanan dan Penimbunan
PPKS
14. STANDAR MUTU CPO
Asam Lemak Bebas (ALB) 2,5 – 3,5 %
Kadar Air 0,15 %
dan
Kotoran 0.02 %
STANDAR MUTU Kernel
Asam Lemak Bebas (ALB) 2 %
Kadar Air 7 %
Kotoran 6 %
15. 1. Bahan Baku (TBS)
• Kriteria matang panen
• Varietas buah
• Persentase buah dari TBS
• Persentase mesokarp dalam buah dan TBS
• Kadar minyak dalam TBS
• Kadar ALB dalam buah
PPKS
16. Simbol Brondolan terhadap
Fraksi buah luar (%) CPO Inti
00 0 - - - -
0 1 - 12,5 mentah 18.50 5.31 1.57
1 12,5 - 25,0 - matang 21.70 5.55 1.87
2 25,0 - 50,0 matang 23.21 6.41 2.30
3 50,0 - 75,0 matang 23.86 6.40 3.09
4 75,0 - 100,0 + matang 23.39 6.79 3.09
5
Buah dalam mulai
membrondol
busuk 20.20 6.62 4.41
Sumber : Siregar. I.
FRAKSI KEMATANGANBUAH
Rendemen (%)
Kematangan ALB
PPKS
17. Hubungan Antar Kematangan Panen
dengan Rendemen Minyak dan ALB
Kematangan Panen Rendemen Minyak (%) Kadar
ALB
Buah Mentah 14 – 18 1,6 – 2,8
Buah Agak Matang 19 – 25 1,7 – 3,3
Buah Matang 24 – 30 1,8 – 4,9
Buah lewat matang 28 – 31 3,8 – 6,1
PPKS
18. Pengawasan Mutu TBS
• Analisis visual atas kematangan - bunch grader
• Analisis Mass passing to digester - analis
• Analisis komposisi TBS - analis
PPKS
20. 2. Transportasi
Transportasi juga memberikan dampak terhadap
mutu:
• Terlambatnya transfer TBS hingga ke
Pengolahan menyebabkan mutu dari TBS
menurun
• Buah bercampur tanah/pasir/sampah
• Infrastruktur yang tidak baik
PPKS
21. Action:
• Hindari terlambatnya transfer TBS ke PKS
• Sortir buah
• Minimalisir perjalanan dengan infrastruktur
yang tidak baik
PPKS
22. 3. Pengolahan
• METODE PENGOLAHAN MEMPENGARUHI TINGKAT EKSTRAKSI
MINYAK DAN INTI DAPAT DIKETAHUI DARI PERBANDINGAN
RENDEMEN TEORITIS DAN RENDEMEN PABRIK
• PENGOLAHAN DENGAN METODE YANG SALAH AKAN
MEMPENGARUHI KUALITAS PRODUKSI CPO DAN KERNEL
• KESALAHAN PENGOLAHAN DAPAT MENYEBABKAN LOSSES YANG
TINGGI DAN MENJADI MASALAH DALAM PENGENDALIAN LIMBAH
• SISTEM PENGOLAHAN YANG DITERAPKAN TERGANTUNG
DARI KARAKTERISTIK BAHAN BAKU TBS
PPKS
23. Mutu CPO dan Inti Sawit dipengaruhi:
• Sistem pengolahan
• Peralatan yang digunakan
Mutu CPO yang diawasi:
1. Asam Lemak Bebas (ALB)
2. Kandungan kotoran
3. Kandungan air
4. Bil. Peroksida (BP)
5. Bil. Anisida (BA)
6. Total Oksigen (Totox)
7. Bil. Iodida (BI)
8. Bleachability
9. Kandungan logam berat
PPKS
24. Mutu Inti Sawit yang diawasi:
• Kadar air
• Kadar minyak
• Kadar asam lemak bebas
• Pemeriksaan mutu inti
– inti utuh
– inti pecah
– kotoran
– perubahan warna
PPKS
25. Pengawasan Mutu di Pengolahan
• Process Control (operator)
• Inspeksi Proses (supervisor produksi)
• Inspeksi dan Pengujian (analis)
• Pemeliharaan Mesin ( teknik )
PPKS
26. No Uraian Satuan Persyaratan
1 Tekanan perebusan Kg/cm2 2,8 – 3
2 Masa rebus Triple peak Menit 85- 95
3 Pola rebusan Puncak 3
4 Suhu massa dalam digester 0C 90 -95
5 Tekanan kerja Double Pressing
1. First Pressing Bar 30 – 40
2. Second Pressing Bar 40 -50
6 Suhu kerja stasiun klarifikasi 0C 90 – 95
7 Tekanan vacuum dryer TOR 50
8 Suhu hot water tank 0C 90 – 95
9 Pemakaian air pengencer screw
press thd TBS
% 15 - 20
10 Kebutuhan air stasiun klarifikasi thd
TBS
% 5 – 10
11 Kebutuhan air pabrik tiap ton TBS M3 1,2 – 1,5
12 Kebutuhan listrik tiap ton TBS Kwh 15 – 17
STANDAR TEKNIS OPERASIONAL KERJA
27. No Uraian Satuan Persyaratan
13 Kebutuhan uap tiap ton TBS Kg 500 – 600
14 Suhu nut silo : Atas 0C 70
: Tengah 0C 60
: Bawah 0C 50
15 Nut cracker : Fraksi kecil (< 13 mm) rpm 1400
: Fraksi sedang (< 13 – 15 mm) rpm 1300
: Fraksi Besar (> 15 mm) Rpm 1250
: Efisiensi % >95
Ripple mill : Efisiensi % >98
16 Suhu kernel dryer
a. Sistem Basah : Atas 0C 60 – 70
: Tengah 0C 70 – 80
: Bawah 0C 50 – 60
b. sistem Kering : Atas 0C 60 – 70
: Tengah 0C 60 - 70
: Bawah 0C 50 - 60
Lanjutan
28. 4. Penyimpanan & Penimbunan
• CPO ditimbun dalam tanki timbun (50-55 C)
Pemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan:
- Minyak teroksidasi dan hisrolisis potensi PV, FFA tinggi
- Kadar karoten menurun
- Kadar DOBI menurun
- Bila Tanki Kotor, potensi Moisture dan Impurities
Action:
a. Hindari Pemanasan suhu tinggi
b. Bersihkan tanki timbun
• Inti Sawit disimpan di gudang
- Keadaan gudang yang lembab potensi jamur
- Suhu gudang tinggi potensi fermentasi
PPKS
29. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Mutu
Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit
1. Pemanasan yang terlalu tinggi menimbulkan:
a. ALB Tinggi
b. Kadar Karoten menurun
c. Kadar DOBI rendah minyak gosong
(sterilisasi, digester, oil tank, clarifier, storage tank)
2. Oksigen, menimbulkan Oksidasi minyak
(stasiun perebusan yang mengandung oksigen)
3. Kandungan Logam Berat Fe, Cu, Pb dapat memicu
oksidasi
(logam dapat timbul dari tanaman, dan alat proses
penggunaan stainless steel
4. Air. Akan memicu hidrolisis sehingga menimbulkan ALB
tinggi
30. Action:
1. Buang Kotoran dan Tanah dalam TBS
2. Upaya Kurangi Oksigen
3. Memberikan deaerasi dengan pemberian
uap tekan rendah sehingga oksigen
keluar
4. Pembuangan air kondensat
31. 1. KANDUNGAN LOGAM PROKSIDANT
* LOGAM Fe, Cu & Pb merupakan katalis dalam proses oksidasi, maka
unsur tersebut harus di hilangkan dari minyak * Sumbernya berasal
dari tanaman dan kontaminasi di kebun serta di proses pengolahan
2. KANDUNGAN AIR
* Mempengaruhi aktivitas katalis
* Merangsang proses hidrolisis
3. KANDUNGAN KOTORAN
Impurities atau disebut kotoran adalah senyawa-senyawa asing selain
minyak dan air, umumnya berupa padatan yang tidak larut dalam
kerosen atau petroleum eter.
Pengaruhnya:
* Mengganggu reaksi kimia dalam proses
* Kotoran dapat berperan sebagai katalis dalam reaksi oksidasi dan
hidrolisis
32. 4. KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS
Asam lemak bebas adalah Asam lemak yang tidak terikat pada struktur gliserol, yang dapat
berikatan dengan gliserol membentuk MG, DG dan TG. Banyaknya asam lemak bebas
dinyatakan dalam bilangan asam. Bilangan asam merupakan jumlah mg basa (NaOH atau
KOH) yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terkandung dalam 1 g
minyak atau lemak.
Faktor Yang Mempengaruhi ALB:
a. AUTOKATALITIK , KENAIKAN ALB AKIBAT ADANYA KATALISATOR ALB AWAL DAN SUHU PROSES
b. HYDROLISIS OLEH ALB SEBELUM STERILISASI BERLANGSUNG
c. REAKSI AUTAKATALITIK DGN KATALISATOR ALB DAN SUHU
LEMAK + H20 ======== ALB + GLYSEROL
RUMUS: Ln A2 =Ln A1 + k . t
2.303
k = KONSTANTA KENAIKAN ALB PADA SUHU t
o
C
SELAMA 10 HARI
t
o
C 30
o
C = 0.0125 40
o
C = 0.0250
50
o
C = 0.050 60
o
C = 0.100
70 o
C = 0.200 80 o
C = 0.400
33. PEMBENTUKAN
ASAM LEMAK BEBAS
H O H
H C - O - C - R1 HOH H – C – OH R1COOH
I I
H C - O - C - R2 + HOH ==> H – C - OH + R2COOH
I I
H C - O - C - R1’ HOH H – C – OH R1’COOH
H H
TRIGLYCERIDA AIR GLYCEROL FATTY ACIDS
34. 5. IODINE VALUE
* INDIKATOR KETIDAK JENUHAN ASAM LEMAK (=) OKSIDASI
PADA IKATAN GANDA
* JUMLAH IOD YG DIADSORBSI SETIAP KG OIL.
* BERKORELASI NEGATIF DGN VISCOSITY
* BERKORELASI NEGATIF DGN MELTING POINT
* BERKORELASI POSITIF DGN KEPEKAAN THD
OKSIDASI
6. DETERIORATION OF BLEACHABILITY INDEX
A. DOBI merupakan indikator perlakuan minyak di hulu (sesuai
dengan norma atau tidak)
B. Makin tinggi DOBI berarti kerusakan minyak sebagai bahan baku
kecil
C. DOBI yang rendah berindikasi minyak gosong
35. L-1
L-2
269 nm 443 nm
PANJANG GELOMBANG
DOBI = PERBANDOINGAN ABSORBANCE L-2 /L-3
DOBI (DETERIORATION OF BLEACHABILITY INDEX)
INDEX : 2.5 - 4.0 = SANGAT BAIK
2.0 – 2.49 = BAIK
1.5 - 1.99 = KURANG BAIK
< 1.49 = JELEK
ABSORBANCE
36. Apa yang dilakukan bila mutu Minyak Sawit
Tidak Sesuai dengan Spesifikasi?
- ALB
- % M & I
- DOBI
- Karoten
- Bilangan Iodin (IV)
- Melting Point
- dll
37. Tekniknya: Blending
1. TUJUAN : UNTUK MENGAMANKAN MINYAK ALB TINGGI DILUAR STANDARD
2. PELAKSANAAN BLENDING HARUS SECARA HOMOGEN, DAN PENCAMPURAN
DILAKUKAN SEBELUM PENGIRIMAN
3. RUMUS BELNDING SBB.
ALB AKHIR = {(ALB A x Q A) + (ALB B x Q B)}
Q A + Q B
ALB A = ALB CPO A DENGAN BERAT QA
ALB B = ALB CPO B DENGAN BWERAT B
38. 4. DALAM PENERAPANNYA BIASANYA
a. DITETAPKAN ALB AKHIR
b. DIKETAHUI KADAR ALB A DAN BERAT A (YG AKAN DI
PERBAIKI KUALITASNYA
c. DIKETAHUI ALB B (PENCAMPUR)
d. PERLU DITETAPKAN JUMLAH CPO B YANG AKAN
DICAMPURKAN
c. PENCAMPURAN HARUS LEBIH HOMOGEN DAN
SETELAH PENCAMPURAN TIDAKBOLEH TERLALU
LAMA DITIMBUN DALAM TANGKI
39. • Air rebusan
• Tandan kosong
• Fibre hasil press
• Biji
•Padatan dekanter
• Sludge
PPKS
Potensi Kehilangan Minyak
41. Batasan Persentase (%) Kehilangan Inti
1. Inti dalam press cake 0,5-1,5
2. Inti dalam cangkang basah
-inti lepas 1,5-2,5
-biji utuh 0,5-1,5
-biji ½ utuh 0,5-1,5
3. Inti dalam cangkang kering 1,5-4,0
PPKS
43. • Menganalisis kualitas minyak dan kernel
• Mengukur kehilangan minyak dan kernel
• Menganalisis kandungan minyak dalam buah
• Menguji kualitas air umpan boiler
PPKS
Fungsi Laboratorium
44. Faktor-faktor yang mempengaruhi data analisis :
Bahan kimia dan Lingkungan
bahan lainnya air, udara, dsb)
DATA
LABORATORIUM
Penarikan sampel
Persiapan sampel
Peralatan
Petugas dan kondisi analisis
Kalibrasi
Komputasi data
45. :Laporan/Dokumen :
• Laporan harian produksi dan pengolahan
3 Penerimaan TBS : - Kebun sendiri
- Kebun plasma
- Pihak III
3 TBS diolah dan rendemen minyak serta inti
3 Mutu produksi minyak dan inti
• Laporan produksi, pengiriman dan persediaan
3 Laporan harian (Jumlah dan jenis produksi, pengiriman,
persedian dan kontrak yang belum dipenuhi)
3 Laporan bulanan (neraca produksi, persediaan)
PPKS
46. Perhitungan kapasitas dan efisiensi pabrik
• Kapasitas pabrik
Kapasitas = Jumlah TBS diolah (ton)/jam kerja
• Efisiensi pabrik
3 Efisiensi minyak/ EPM (%) > 93 %
Rm (%) / Rm (%) + Km (%) x 100 %
3 Efisiensi inti/ EPI (%) > 93 %
Ri (%) / Ri (%) + Ki (%) x 100 %
R = Rendemen, m = minyak, i = inti
K = Kehilangan