1. Oksidasi asam lemak menghasilkan asetil-KoA yang kemudian memasuki siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
2. Proses ini terjadi melalui serangkaian reaksi termasuk aktivasi, transportasi, dan pemotongan asam lemak menjadi asetil-KoA.
3. Oksidasi satu molekul asam palmitat dapat menghasilkan 106 molekul ATP.
1. Uji Molish dan Uji Karbohidrat pada Buah
Setelah dilakukan uji Molish, bahan yang mengandung karbohidrat karena menghasilkan cincin berwarna ungu setelah ditambahkan pereaksi Molish adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, Sukrosa, Jambu Biji Matang, Nanas (Mentah, Ranum, dan Matang), Tomat (Mentah, Ranum, dan Matang), Pisang (Mentah, Ranum, dan Matang), dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang).
2. Uji Benedict dan Uji Karbohidrat pada Buah
Uji Benedict yang menghasilkan endapan merah bata setelah dipanaskan sehingga termasuk Gula Pereduksi adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, dan Sukrosa. Sedangkan pada Buah yang termasuk Gula Pereduksi Tinggi karena menghasilkan Endapan Merah Bata adalah Tomat Matang, Manggis Mentah dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang). Gula Pereduksi Sedang karena menghasilkan Endapan Jingga ada pada buah Cabai Matang, Tomat (Matang dan Ranum), Pisang (Matang dan Ranum), Manggis Matang, Nanas (Ranum dan Matang), dan Jambu Biji (Mentah, Ranum, dan Matang). Terakhir Gula Pereduksi Lemah (tidak mereduksi) karena menghasilkan Endapan Kuning yaitu buah Cabai Ranum, dan Pisang Matang.
3. Uji Seliwanoff dan Uji Karbohidrat pada Buah
Adanya Fruktosa ditemukan pada campuran bahan yang menghasilkan perubahan warna menjadi jingga setelah dipanaskan adalah: Fruktosa, Sukrosa, Nanas (Mentah, Ranum, Matang), Jambu biji Mentah, Pisang (Mentah, Ranum, Matang), dan Manggis Ranum.
4. Uji Iodine dan Uji Karbohidrat pada Buah
Polisakarida terkandung pada bahan yang menghasilkan campuran berwarna biru kehitaman setelah dicampur dengan pereaksi Iodine adalah: Amilum, dan Pisang (Mentah, Ranum, Matang).
1. Uji Molish dan Uji Karbohidrat pada Buah
Setelah dilakukan uji Molish, bahan yang mengandung karbohidrat karena menghasilkan cincin berwarna ungu setelah ditambahkan pereaksi Molish adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, Sukrosa, Jambu Biji Matang, Nanas (Mentah, Ranum, dan Matang), Tomat (Mentah, Ranum, dan Matang), Pisang (Mentah, Ranum, dan Matang), dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang).
2. Uji Benedict dan Uji Karbohidrat pada Buah
Uji Benedict yang menghasilkan endapan merah bata setelah dipanaskan sehingga termasuk Gula Pereduksi adalah: Glukosa, Fruktosa, Laktosa, Maltosa, dan Sukrosa. Sedangkan pada Buah yang termasuk Gula Pereduksi Tinggi karena menghasilkan Endapan Merah Bata adalah Tomat Matang, Manggis Mentah dan Belimbing (Mentah, Ranum, dan Matang). Gula Pereduksi Sedang karena menghasilkan Endapan Jingga ada pada buah Cabai Matang, Tomat (Matang dan Ranum), Pisang (Matang dan Ranum), Manggis Matang, Nanas (Ranum dan Matang), dan Jambu Biji (Mentah, Ranum, dan Matang). Terakhir Gula Pereduksi Lemah (tidak mereduksi) karena menghasilkan Endapan Kuning yaitu buah Cabai Ranum, dan Pisang Matang.
3. Uji Seliwanoff dan Uji Karbohidrat pada Buah
Adanya Fruktosa ditemukan pada campuran bahan yang menghasilkan perubahan warna menjadi jingga setelah dipanaskan adalah: Fruktosa, Sukrosa, Nanas (Mentah, Ranum, Matang), Jambu biji Mentah, Pisang (Mentah, Ranum, Matang), dan Manggis Ranum.
4. Uji Iodine dan Uji Karbohidrat pada Buah
Polisakarida terkandung pada bahan yang menghasilkan campuran berwarna biru kehitaman setelah dicampur dengan pereaksi Iodine adalah: Amilum, dan Pisang (Mentah, Ranum, Matang).
WARNET VAST
JALAN MADESABARA NO. 50 RAHA
SAMPING SMA NEGERI 1 RAHA
INTERNETAN RP. 2.500 / JAM
SCANNER
- FOTO RP. 2.000
- GAMBAR RP. 2.000
- TEKS RP. 2.000
PRINT
- HITAM PUTIH RP. 750 / LEMBAR
- PRINT WARNA RP. 1.500 / LEMBAR
CETAK FOTO
- UKURAN 2 X3 RP. 500
- UKURAN 3X4 RP. 1.000
- UKURAN 4X6 RP. 1.500
- UKURAN 2 R RP. 2.000
- UKURAN 3 R RP. 2.500
- UKURAN 4 R RP. 4.000
- UKURAN 5 R RP. 5.000
- UKURAN 6 R RP. 6.000
- UKURAN 8 R RP. 8.000
PENJILITAN RP. 3.000
KETIKAN KOMPUTER RP. 2.000 / LEMBAR
INSTAL ULANG KOMPUTER / LEPTOP Rp. 50.000
HOTSPOT (WI-FI) Rp. 5.000
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
3. Peranan :
1. Unit Penyusun fosfolipid dan glikolipid
2. Unit penyusun protein (banyak protein
dimodifikasi oleh ikatan kovalen asam lemak)
3. Molekul bahan bakar
4. Derivatnya berperan sebagai hormon dan
cakra intrasel.
4. Tata nama asam lemak
Secara Sistematis Berasal dari nama hidrokarbon induknya, dengan
mensubstitusi oat untuk akhiaran a terakhir. Misal : asam lemak lenuh
C18 disebut asam oktadekanoat sebab hidrokarbon induknya adalah
oktadekana.
Nomor ataom karbon pada asam lemak dimulai dari ujung karboksil.
Atom karbon kedua dan ketiga disebut sebagai α dan β. Gugus metil
pada ujung distal disebut karbon ω
Posisi ikatan rangkap diperlihatkan oleh simbol Δ diikuti oleh nomor
superskripnya. Misal: sis- Δ 9 berarti ikatan rangkap sis antara atom
karbon 9 dan 10. ; trans- Δ2 berarti ikatan ranfkap trans antara atom
karbon 2 dan 3.
Posisi ikatan rangkap dinyatakan dengan penomoran dari ujung
distal, dengan atom karbon ω (karbon metil) sebagai atom karbon
nomer 1.
7. 1. HiIDROLISIS TRIASILGLISEROL
Tahap awal penggunaan lemak sebagai sumber energi
adalah hidrolisis triasilgliserol oleh lipase menjadi
gliserol dan asam lemak.
Aktivitas Lipase sel adipose diatur oleh Hormon:
epinefrin,norepinefrin,glukagon,dan adrenokortikotropik
yang mengaktifkan adenilat siklase dalam sel adiposa
dengan memicu reseptor-reseptor.
8. Cont...
Peningkatan kadar AMP siklik merangsang protein
kinase A yang akan mengaktifkan lipase dengan cara
fosforilasi
Jadi, epinefrin, norepinefrin, glukagon, dan
adrenokortikotropik bersifat menginduksi lipolisis.
AMP siklik adalah caraka pada pengaktifan lipolisis di
jaringan adipose.
11. Metabolisme Gliserol
Gliserol yang terbentuk pada lipolisis mengalami
foforilasi dan dioksidasi menjadi dihidroksiasetan fosfat
yang selanjutnya mengalami isomerisasi menjadi
gliseraldehida 3-fosfat.
Zat antara ini (Gliseraldehida 3-fosfat) terdapat di jalur
glikolisis dan glukoneogenesis. Jadi Gliserol dapat
diubah menjadi Piruvat atau Glukosa di hati.
12.
13. 2 .Aktivasi asam lemak
Asam Lemak diaktivkan diluar membran mitokondria.
Proses Oksidasi terjadi didalam matriks mitokondria.
ATP memacu pembentukan ikatan tioester antara gugus
karboksil asam lemak dan gugus sulfhidril pada koA.
Reaksi aktivasi di katalis oleh enzim asil koA sintetase.
14.
15. Tranportasi asil koA
Molekul Asil KoA rantai panjang tidak dapat
melintasi membran mitokondria, sehingga
diperlukan suatu mekanisme transpor khusus.
Asam Lemak rantai panjang aktif melintasi
membran dalam mitokondria dengan cara
mengkonjugasinya dengan karnitin ( suatu
senyawa yang terbentuk dari lisin)
16. Cont...
Gugus Asil dipindahkan dari atom sulfur pada KoA
ke gugus Hidroksil pada karnitin dan membentuk asil
karnitin.
Reaksi ini dikatalisis oleh karnitin transferase I, yang
terikat pada membren diluar mitokondria.
Selanjutnya, Asil karnitin melintasi membren dalam
mitokondria dikatalis oleh enzim translokase.
17.
18. Cont...
Gugus Asil dipindahkan lagi ke KoA
pada sisi matriks dari membran
mitokondria dikatalis oleh enzim karnitin
asil transferase II.
Akhirnya karnitin dikembalikan ke sisi
sitosol oleh enzim translokase.
19. 3. Pemecahan asam lemak menjadi asetil koA
(β-oksidasi)
Terdiri atas urutan 4 reaksi yang
berulang:
1. Oksidasi / dehidrogenasi.
2. Hidrasi .
3. Tiolisis
20. Oksidasi asil KoA
Reaksi pertama pada tiap daur pemecahan
adalah oksidasi asil KoA oleh asil KoA
dehidrogenasi yang menghasilkan satu eonil
KoA dengan ikatan rangkap trans antara C-2
dan C-3
Asil KoA + E-FAD → trans-∆2-Eonil KoA + E
- FAD
21.
22. Hidrasi
Langkah selanjutnya adalah hidrasi
ikatan ganda antara C-2 dan C-3 oleh
eonil KoA hidratase
Reaksi:
Trans- ∆2- Eonil KoA + H2O → L-3-
hidroksisasil KoA
23.
24. Oksidasi KeDua sebelum memasuki Thiolisis
Hidrolisis eonil KoA membuka jalan bagi reaksi
oksidasi kedua, yang mengubah gugus hidroksil pada
C-3 dan menjadi gugus Keto dan menghasilkan
NADH. Oksidasi ini dikatalisi oleh L-3-hidroksiasil
KoA dehidrogenase.
Reaksi:
L-3- hidroksiasil KoA + NAD↔ 3-ketoasil KoA +
NADH + H+
25.
26. THIOLISIS
Langkah akhir adalah pemecahan 3-ketoasil KoA
oleh gugus tiol dari molekul KoA lain, yang akan
menghasilkan asetil KoA dan satu asil KoA rantai
karbonya dua atom lebih pendek. Reaksi ini
dikatalisis oleh β-ketotiolase.
Reaksi:
3-ketotioasil KoA +HS-KoA ↔ asetil KoA + asil
KoA.
27.
28. • Asil KoA yang memendek selanjutnya mengalami
daur oksidasi berikutnya, yang diawali dengan reaksi
yang dikatalis oleh asik KoA dehidrogenasi.
• Rantai asam lemak yang mengandung 12 sampai 18
karbon, dioksidasi oleh asil KoA dehidrogenase
rantai panjang
• Rantai asam lemak dengan 14 samapai 4 rantai
karbon dioksidasi oleh asil KoA rantai sedang.
• Rantai asam lemak dengan 4 dan 6 rantai karbon
dioksidasi oleh asil KoA dehidrogenase rantai
pendek.
32. Perolehan Energi pada tiap oksidasi asam Lemak
Kita dapat menghitung energi yang dihasilkan dari
oksidasi satu asam lemak. Pada tiap daur reaksi :
Asil KoA diperpendek sebanyak 2 karbon dengan
pelepasan FADH2, NADH, dan asetil KoA.
Reaksi:
Cn – asil KoA + FAD + NAD+ + H2O + KoA
Cn-2 – asil KoA + FADH2 + NADH + asetil KoA
+ H
33. Perolehan ATP pada oksidasi asam Palmitat
Pemecahan Palmitonil KoA (c-18 – asil KoA)
memerlukan 7 daur reaksi. Pada daur ke-7, C-4
ketoasil mengalami thiolisis menjadi 2 molekul asetil
KoA.
Palmitoil KoA + 7FAD + 7NAD + 7 KoA + 7H2O 8
aseti KoA + 7FADH2 + 7NADH + 7H
Pembentukan ATP :
Oksidasi NADH 2,5 ATP
FADH2 1,5 ATP
Asetil KoA 10 ATP (Oksidasi asetil KoA oleh
daur asam sitrat)
34. • Jumlah ATP yang terbentuk pd oksidasi palmitoil
KoA:
o 10, 5 dari 7 FADH2
o 17,5 dari 7NADH
o 80 dari 8 molekul asetil KoA
• Jumlah Keseluruhan ATP yang terbentuk 108 ATP.
Dua ikatan fosfat energi tinggi dipakai untuk
mengaktifkan palmitat, saat ATP terpecah menjadi
AMP dan 2 Pi.
• Jadi, oksidasi sempurna asam palmitat
menghasilkan 106 ATP.
35. OKSIDASI ASAM LEMAK TAK JENUH
Oksidasi Asam Lemak tak Jenuh Reaksinya
sama seperti reaksi asam lemak jenuh.
Hanya diperlukan 2 tambahan enzim lagi
yaitu Eonyl CoA isomerase dan 2,4 dienoyl
CoA reduktase. Untuk memecah asam-asam
lemak tak jenuh.
36.
37. OKSIDASI ASAM LEMAK DENGAN NOMOR ATOM
KARBON GANJIL
Asam Lemak yang memiliki jumlah karbon ganjil
merupakan spesies yang jarang. Asam lemak ini dioksidasi
dengan cara yang sama seperti oksidasi asam lemak
dengan jumlah atom karbon genap. Hanya saja, Pada daur
akhir degradasi akan terbentuk propionil KoA dan asetil
KoA, bukan 2 molekul asetil KoA. Tiga karbon aktif pada
propionil KoA memasuki daur asam sitrat setelah diubah
menjadi suksinil KoA.
( Propionil KoA diubah menjadi metilmalonil KoA
suksinil KoA TCA)
38.
39. PROSES KETOGENESIS
•Asetil KoA yg terbentuk dari oksidasi asam lemak akan
memasuki daur asam sitrat hanya jika pemecahan asam
lemak dan kaebohidrat terjadi secara berimbang.
•Masuknya asetil KoA dalam daur asam sitrat tergantung
pada tersedianya oksaloasetat dari sitrat.
•Konsentrasi oksaloasetat rendah apabila karbohidrat
tidak tersedia atau penggunaanya tidak sebagaimana
mestinya
•Secara normal oksaloasetat dihasilkan dari piruvat
(produk glikolisis) oleh enzim piruvat karboksilase.