SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
ASPEK HEMATOLOGI PADA
SEPSIS
dr. Muji Rahayu,M.Si.Med,SpPK
OUTLINE
• Definisi sepsis
• Patofisiologi infeksi, inflamasi dan sepsis
• Parameter laboratorim dalam menunjang pemeriksaan sepsis
• Parameter hematologi pada sepsis
• Sepsis merupakan masalah kesehatan baik di negara berkembang
maupun negara maju.
• penyebab utama kematian terutama pada penderita di unit
perawatan intensif
• kasus per 1.000 penduduk per tahun, dengan mortalitas 30-70%
• Prognosis penderita sepsis dipengaruhi oleh:
1. beratnya infeksi
2. status kesehatan sebelumnya
3. respon host
Definisi
• Septikemia adalah keadaan invasi mikroba ke aliran darah dan
menyebabkan tanda-tanda penyakit
• Inflamasi : Reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan
melibatkan banyak mediator.
• Sepsis : Merupakan penyakit yang sangat kompleks yang disebabkan oleh
disregulasi respon host terhadap infeksi yang mengarah pada respon inflamasi
yang tidak terkontrol diikuti oleh imunosupresi
• disfungsi dan kegagalan organ (syok septik): Respon inflamasi yang
ditujukan untuk menghancurkan dan membatasi penyebaran mikroba
dan menghasilkan perubahan kompleks pada status imun, koagulasi
dan sirkulasi.
KRITERIA
KASKADE SEPSIS
PARAMETER LABORATORIUM UNTUK SEPSIS
Parameter laboratorium keterangan
Sitokin proinflamasi
TNF-α, IL-1β, IL-6, IL-8, MCP-1 kadar IL-6 meningkat : pada sepsis dihubungkan dengan kematian dan
memprediksi manfaat pengobatan.
IL-8 membantu dalam diagnosis sepsis
MCP-1 membantu dalam prediksi kematian
PCT and CRP
komplemen protein C5a sepsis berat, kadar C5a sangat tinggi
neutrophils and monocytes
teraktivasi
CD64, integrin CD11b, TREM-
1, HBP (azurocidin), soluble
form of RAGE, CD1
TREM-1: prediksi tinggi untuk kelangsungan hidup pada pasien emergensi
daripada PCT atau CRP.
HBP adalah prediktor untuk edema berat dan kolaps vaskular pasien dengan sepsis
berat.
RAGE memprediksi kelangsungan hidup pada sepsis berat dan CAP. CD14 tinggi:
pasien dengan infeksi bakteri dan kadarnya berkorelasi dengan tingkat keparahan
sepsis
Klasifikasi pemeriksaan laboratorium berdasarkan stadium patofisiologis sepsis
Parameter infeksi
BIOMARKER PATOFISIOLOGI PRAKTEK KLINIS
CRP
Reaktan fase akut yang diproduksi oleh hati
karena respon terhadap inflamasi atau
kerusakan jaringan
spesifikasi rendah sebagai biomarker sepsis
PCT
Prohormon dari kalsitonin. Diproduksi
karena adanya respon infeksi
• Berhubungan dengan tingkat keparahan infeksi.
• Membantu membedakan infeksi dan inflamasi sistemik
noninfeksius.
• Berguna sebagai tes diagnostik dan prognostic sebagai
penanda keparahan sepsis terkait dengan kematian
• Membantu menilai respons terhadap pengobatan
Presepsin
Diproduksi sebagai respons terhadap infeksi
bakteri
Mencerminkan tingkat keparahan infeksi.
Biomarker yang menjanjikan untuk diagnosis dini dan lebih
unggul dari PCT untuk memprediksi prognosis pada pasien
dengan sepsis
IL-27
Diproduksi oleh antigen presenting sel dalam
menanggapi produk mikroba dan
rangsangan inflamasi
mempunyai spesifikasi tinggi dan nilai prediksi positif pada
infeksi bakteri pasien anak yang sakit kritis
Hepcidin
Diproduksi dari sistesis hati. Diinduksi oleh
IL6 sebagai respon terhadap inflamasi
marker yang baik untuk onset awal dan akhir sepsis neonatorum
SAA
Sebuah apolipoprotein. PROTEIN FASE
AKUT UTAMA
Setara atau lebih sensitif dari CRP
Cytokines IL-6, IL-8, TNF-
α and IL-1 receptor
antagonist
Agen modulasi kekebalan yang diproduksi
dari sel berinti
Berkorelasi dengan keparahan dan hasil sepsis
Mean neutrophil
volume
Parameter volume, konduktivitas, dan
neutrofil yang digunakan utk mengidentifikasi
infeksi bakteri
Tingkat rendah pada pasien neutropenia memprediksi sepsis
• Penanda sepsis yang paling umum digunakan dan tersedia
adalah
1. Protein C-reaktif (CRP)
2. Prokalsitonin (PCT).
3. Laktat
• Penanda yang berguna lainnya adalah
1. serum amyloid A (SAA)
2. Soluble triggering receptor yang diekspresikan pada myeloid cell-1
(sTREM-1)
3. Antibodi mannan (Mn)
4. Antimannan (A-Mn),
5. Interferon gamma inducible protein (IP-10)
• Biomarker dapat digunakan pada suspek sepsis untuk:
1. Mengidentifikasi sepsis cepat
2. Mengevaluasi keparahan dan menilai prognosis
3. Mengevaluasi respon pasien terhadap pengobatan yang tepat.
Kultur
Diagnosis sepsis
tingkat negatif palsu yang tinggi
Waktunya lama
mengatasi keterbatasan kultur untuk
mendiagnosis infeksi, pemeriksaan :
1. uji imunosorben terkait-enzim
2. Flow cytometry (pemeriksaan
CBC)
3. Uji imunoluminometri
4. Uji polimerase (PCR)
5. sistem mikrobiologi otomatis
dan teknik hibridisasi in situ
fluoresensi
kerentanan terhadap variabel pra-analitis
Pemeriksaan CBC
memberikan informasi kuantitatif mengenai karakteristik morfologis dan
fungsional neutrofil, monosit,limfosit dan sel darah lain
Keuntungannya:
1. Merupakan pemeriksaan screening
2. Tersedia di semua fasilitas kesehatan
3. Memiliki TAT cepat
4. Mudah dilakukan oleh tehnisi laboratorium
5. Murah
PARAMETER HEMATOLOGI UNTUK INFEKSI-SEPSIS
1. LIMFOSIT
2. MONOSIT
3. NETROFIL
4. RASIO PARAMETER CBC
Rasio Neutrofil-Limfosit (NLR)
5. Populasi sel (CPD)
a. MDW
b. MNV dan MMV
c. NE-SFL (Neutrophil fluorescence intensity )dan MO-X (monocyte internal
structure)
d. IG (Immature granulocytes)
e. Immature platelet fraction (IPF)
PERAN RESPONS INFLAMASI LOKAL
SEL DAN MEDIATOR PADA RESPONS INFLAMASI AKUT LOKAL
TAHAPAN MIGRASI LEKOSIT DARI SIRKULASI KE JARINGAN TEMPAT TERJADINYA INFEKSI
limfosit
PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN
Drewry
dkk
Persistent Lymphopenia
after Diagnosis of Sepsis
Predicts Mortality
Persistent lymphopenia on the fourth day
following the diagnosis of sepsis predicts early
and late mortality and may serve as a biomarker
for sepsis-induced immunosuppression.
Chung et
al
Severe lymphopenia is
associated with elevated
plasma interleukin-15
levels and increased
mortality during severe
sepsis
severe lymphopenia was associated with
increased mortality in patients with severe sepsis
Sheikh
Motahar
Vahedi
dkk
Association of
Lymphopenia with Short
Term Outcomes of
Sepsis Patients; a Brief
Report
lymphopenia was independently associated with
higher 28-day mortality and lymphopenic
patients were older than the control group
Thibaut Gi
rardot
Apoptosis-induced
lymphopenia in sepsis
and other severe injuries
Apoptosis-induced lymphopenia is a common
process during sepsis and severe injuries, such as
burns, major surgeries, and trauma.
Lymphopenia severity and duration are
associated with poor clinical outcomes, i.e.
subsequent infections and higher mortality rates
• komponen kunci dari respon imun
adaptif
• studi post-mortem pada pasien dengan
syok septik menunjukkan adanya
apoptosis
• apoptosis yang diinduksi oleh sepsis
menyebabkan limfositopenia
• jumlah limfosit menurun pada fase awal
sepsis
• Drewry dkk : limfositopenia pada hari
keempat setelah diagnosis sepsis.
pada hari ke 28, dikaitkan dengan
peningkatan risiko kematian
Monosit
PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL
Hyunwo
o Chung
et all
Circulating monocyte counts and
its impact on outcomes in patients
with severe sepsis including
septic shock
monocyte counts were associated
with mortality, the rate of bacteremia,
and organ dysfunction in patients
with sepsis, possibly due to the
relative lack of monocytopoiesis
related to septic insults in non-
survivors
Marcela
Hortová-
Kohoutk
ová et all
Differences in monocyte subsets
are associated with short-term
survival in patients with septic
shock
The described changes in frequency
of monocyte subsets and their
activation status may predict short-
term septic shock survival and help
with fast identification of the group
of vulnerable patients
Yaroslav
V.
Radzyuk
evich
Participation of Monocyte
Subpopulations in Progression of
Experimental Endotoxemia (EE)
and Systemic Inflammation
EE, in turn, cannot be directly
extrapolated on patients with the
systemic inflammatory response.
This review is dedicated to
discussing the role of monocyte
subpopulations in progression of
systemic inflammation/sepsis and EE
• Monosit sebagai pertahanan pertama
melawan patogen.
• Mereka diaktifkan oleh reseptor
pengenalan pola (PRR) dan hipoksia
sehubungan dengan sepsis
• Monosit sebagai respon imun bawaan
dan adaptif terhadap patogen dengan
mekanisme yang berbeda, termasuk
fagositosis, pelepasan spesies oksigen
reaktif, sitokin, dan kemokin,
perekrutan neutrofil, presentasi
antigen, dan aktifasi limfosit.
NETROFIL
• komponen utama dari
sistem kekebalan tubuh
bawaan dan bertindak
sebagai pertahanan dalam
menghilangkan patogen
yang masuk
• Selama sepsis: neutrofil
mengalami beberapa
perubahan fungsional,
termasuk migrasi
berkurang, aktivitas
antimikroba berubah, dan
apoptosis tertunda,
berkontribusi terhadap
disfungsi dan peradangan
persisten
• Rasio neutrofil-limfosit
(NLR) akan muncul bila
NLR:
• Biomarker awal sepsis
• Dihitung sebagai
jumlah neutrofil
dibagi dengan jumlah
limfosit
• Pada saat sepsis,
jumlah neutrofil
meningkat ,
sedangkan jumlah
limfosit menurun
• NLR adalah indikator
prognostik yang dapat
diandalkan pada
pasien dengan sepsis
Delta Neutrophil Index (DNI):
• merupakan indikator dari
granulosit imatur yang
bersirkulasi
• DNI memiliki nilai
prognostik pada pasien
dengan sepsis.
• Kim dkk. menemukan
bahwa nilai DNI terus
meningkat setelah 72 jam
pengobatan , berhubungan
dengan prognosis
• Celik dkk setelah 6-10
hari terapi DNI normal
(memantauan keberhasilan
terapi)
Trombosit
Trombosit
• Berperan dalam homeostasis, berperan juga pada respon imun
bawaan terhadap infeksi dan peradangan.
• Selama sepsis, banyak berinteraksi langsung dengan patogen
dengan reseptor DAMP yang diekspresikan pada permukaan
trombosit, aktivasi sistem koagulasi, respon inflamasi, dan
kerusakan jaringan endotel, menginduksi aktivasi trombosit
• Trombosit yang teraktivasi akan melepaskan molekul
mikrobisida dan kemokin yang mengeliminasi patogen, memberi
sinyal pada sel imun, dan berkontribusi pada peradangan.
• beberapa peneliti menunjukkan bahwa trombosit merupakan
biomarker diagnostik dan prognostik yang berguna pada sepsis
• Jumlah trombosit yang rendah sangat kuat berkorelasi dengan
hasil yang merugikan pada pasien sepsis
The immature platelet
fraction (IPF):
• mencerminkan jumlah
trombosit retikulat yang
bersirkulasi, trombosit
yang belum matang
• biomarker untuk
diagnosis dan prognosis
sepsis dalam hal
keparahan penyakit
trombosit dalam sepsis
Mean Neutrophil Volume (MNV) and
Mean Monocyte Volume (MMV)
• ukuran rata-rata populasi neutrofil
dan monosit yang bersirkulasi
• sebagai biomarker sepsis,
meningkat pada pasien dengan
sepsis dibandingkan dengan kontrol
• penurunan secara signifikan setelah
terapi anti biotik (Arora dkk)
• Mammen et al. Menyampaikan :
MNV dan MMV meningkat pada
pasien dengan sepsis dibandingkan
dengan pasien non-septik yang
dirawat di ICU
immature granulocytes (IG):
• patogen merangsang produksi sitokin
menginduksi pelepasan granulosit
imatur (IG) dari sumsum tulang
• shift to the left
• Sepsis berat ditandai dengan
peningkatan yang nyata, hingga 10
kali lipat
•
Rasio neutrofil-limfosit antara kasus dan kontrol
• Dalam kasus sepsis, NLR fase awal sepsis secara signifikan lebih
tinggi dibandingkan dengan kontrol
• ROC untuk NLR pada hari 1 (NLR1): area kurva ROC/AUC 91%
dengan signifikansi P < 0,001, sensitivitas 87,5% dan spesifisitas 90%
• NLR fase akhir pada hari ke 5 (NLR5) secara signifikan rendah pada pasien yang selamat (Grup I)
• Untuk NLR5, memiliki AUC :0,732 dengan signifikansi P < 0,045 dengan sensitivitas 73% dan
spesifisitas 71% pada nilai 8,3
1. bahwa limfositopenia persisten dikaitkan dengan hasil yang
buruk pada sepsis
2. Nilai fase akhir dari biomarker inflamasi ini juga membantu
dalam menentukan prognosis.
Studi kasus pasien urosepsis dari infeksi saluran kemih
Studi deskripsi kasus
• gambaran klinis sepsis dirawat
di ANE-ICU
• urosepsis sekunder akibat
infeksi saluran kemih
• pasien terinfeksi beberapa
bakteri pathogen
(Pseudomonas aeruginosa dan
extended spectrum beta-
lactamase (ESBL) positif
Escherichia coli)
• proliferasi granulosit neutrofil
dibandingkan CRP,PCT dan
WBC (HFLC dan IG)
• Alat hematologi Sysmex
Perbedaan jumlah absolut HFLC dan jumlah absolut IG antara
pasien tanpa infeksi, infeksi lokal dan pasien dengan sepsis
• Pasien Normal N: 22
• Pasien infeksi local N :10
• Pasien sepsis N: 6
Hasil : Perbedaan signifikan berdasarkan t(P < 0,01).
• Studi kolektif:Untuk
menentukan relevansi klinis
dari parameter jumlah sel darah
(HFLC dan IG )
• 38 pasien dari ANE-ICU
• dianalisis secara statistik
retrospektif
• Rumah Sakit São Lucas dari
Pontifícia Universidade Católica
do Rio Grande do Sul (PUCRS),
Porto Alegre— RS, Brasil
• Subyek penelitian :301
• Kriteria inklusi :
1. laki dan perempuan
2. usia 18 th dgn SIRS
3. Sepsis dibuat menurut
Konsensus Ketiga dari
American College of Chest
Physicians/Society of
Critical Care Kedokteran
• Kriteria exklusi:
1. kehamilan
2. kanker aktif
3. pengobatan antibiotik
dimulai sebelum
mendapatkan kultur darah
Tujuan dari
penelitian ini
adalah untuk
mengevaluasi IG
sebagai prediktor
sepsis
dibandingkan
dengan hasil
kultur darah dan
di konfirmasi dgn
diagnosis sepsis.
TABLE 1 Clinical and laboratory characteristics of patients
a. Jumlah total kasus sepsis yang terkonfirmasi :169 (56,1%)
dengan uji chi-square Pearson (P <0,001).
• Ada hubungan statistik antara konfirmasi sepsis dan
IG%
Receiver operating characteristic curve cutoff, sensitivity, and
specificity
Association of the immature platelet fraction with sepsis diagnosis and severity
penelitian terbaru,
1. De Blasi et al : IPF mampu memprediksi perkembangan sepsis hingga 3 hari sebelum sepsis menjadi manifestasi
klinis, dengan nilai IPF di atas 4,7% dengan spesifisitas 90,0% dan sensitivitas 56,2%.
2. Di Mario et al : sampel dengan kultur darah positif memiliki nilai rata-rata IPF yang secara signifikan lebih tinggi
(4,86%) dibandingkan sampel dengan kultur darah negatif ( 1,79%).
Kesimpulan:
Nilai IPF yang diperoleh dalam waktu 24 jam sejak masuk ICU lebih tinggi pada pasien sepsis dibandingkan dengan
individu sehat, dan berkorelasi dengan skor keparahan sepsis
Kesimpulan
1. Sepsis merupakan masalah kesehatan baik di negara berkembang maupun negara
maju.
2. Sepsis Merupakan penyakit yang sangat kompleks yang disebabkan oleh disregulasi
respon host terhadap infeksi yang mengarah pada respon inflamasi yang tidak
terkontrol diikuti oleh imunosupresi
3. Penentuan diagnosis dan terapi sepsis yang cepat untuk mengurangi lama perawatan
di rumah sakit / angka kesakitan dan kematian
4. di butuhkan parameter pemeriksaan sepsis yang cepat dan Parameter CBC dapat
membantu menentukan tingkat keparahan sepsis dan memantau terapi.
•
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to ASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSIS

PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptxPPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptxAhmadFahrozi7
 
Gangguan Metabolisme dan Penyesuaian Dosis Antimikroba pada HIV /AIDS
Gangguan Metabolisme dan Penyesuaian Dosis Antimikroba pada HIV /AIDSGangguan Metabolisme dan Penyesuaian Dosis Antimikroba pada HIV /AIDS
Gangguan Metabolisme dan Penyesuaian Dosis Antimikroba pada HIV /AIDSSoroy Lardo
 
Metabolisme dan Resistensi Antibiotika pada HIV AIDS
Metabolisme dan Resistensi Antibiotika pada HIV AIDSMetabolisme dan Resistensi Antibiotika pada HIV AIDS
Metabolisme dan Resistensi Antibiotika pada HIV AIDSSoroy Lardo
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatCatatan Medis
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikRachmat Gunadi Wachjudi
 
PPT SEPSIS.pptx
PPT SEPSIS.pptxPPT SEPSIS.pptx
PPT SEPSIS.pptxajifendi
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)novaliakhoe
 
Ppt sle trisula
Ppt sle trisulaPpt sle trisula
Ppt sle trisulakikin3007
 
Kapan kita mulai curiga ada penyakit autoimmune ?
Kapan kita mulai curiga ada penyakit autoimmune ?Kapan kita mulai curiga ada penyakit autoimmune ?
Kapan kita mulai curiga ada penyakit autoimmune ?Rachmat Gunadi Wachjudi
 
Nefritis lupus
Nefritis    lupusNefritis    lupus
Nefritis lupusfauzil
 
Systemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosusSystemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosusYunita Chatriena
 
Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistikGilang Rizki
 
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approach
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approachAutoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approach
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approachRachmat Gunadi Wachjudi
 
Imunisasi Pada Lansia.pptx
Imunisasi Pada Lansia.pptxImunisasi Pada Lansia.pptx
Imunisasi Pada Lansia.pptxNailahRahmah1
 
Tpibaru7
Tpibaru7Tpibaru7
Tpibaru7andreei
 

Similar to ASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSIS (20)

PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptxPPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
 
Sepsis_Kuliah_S1_2023.pptx
Sepsis_Kuliah_S1_2023.pptxSepsis_Kuliah_S1_2023.pptx
Sepsis_Kuliah_S1_2023.pptx
 
L aporan pendahuluan sepsis desi
L aporan pendahuluan sepsis desiL aporan pendahuluan sepsis desi
L aporan pendahuluan sepsis desi
 
Gangguan Metabolisme dan Penyesuaian Dosis Antimikroba pada HIV /AIDS
Gangguan Metabolisme dan Penyesuaian Dosis Antimikroba pada HIV /AIDSGangguan Metabolisme dan Penyesuaian Dosis Antimikroba pada HIV /AIDS
Gangguan Metabolisme dan Penyesuaian Dosis Antimikroba pada HIV /AIDS
 
Metabolisme dan Resistensi Antibiotika pada HIV AIDS
Metabolisme dan Resistensi Antibiotika pada HIV AIDSMetabolisme dan Resistensi Antibiotika pada HIV AIDS
Metabolisme dan Resistensi Antibiotika pada HIV AIDS
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Peran anti C1q pada penderita SLE
Peran anti C1q pada penderita SLEPeran anti C1q pada penderita SLE
Peran anti C1q pada penderita SLE
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
 
PPT SEPSIS.pptx
PPT SEPSIS.pptxPPT SEPSIS.pptx
PPT SEPSIS.pptx
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)
 
Ppt sle trisula
Ppt sle trisulaPpt sle trisula
Ppt sle trisula
 
Kapan kita mulai curiga ada penyakit autoimmune ?
Kapan kita mulai curiga ada penyakit autoimmune ?Kapan kita mulai curiga ada penyakit autoimmune ?
Kapan kita mulai curiga ada penyakit autoimmune ?
 
Aspek imunologi sle
Aspek imunologi sleAspek imunologi sle
Aspek imunologi sle
 
Nefritis lupus
Nefritis    lupusNefritis    lupus
Nefritis lupus
 
Systemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosusSystemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosus
 
Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistik
 
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approach
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approachAutoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approach
Autoimmune diseases clinical spectrum and diagnosis approach
 
Imunisasi Pada Lansia.pptx
Imunisasi Pada Lansia.pptxImunisasi Pada Lansia.pptx
Imunisasi Pada Lansia.pptx
 
Tpibaru7
Tpibaru7Tpibaru7
Tpibaru7
 

Recently uploaded

ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 

ASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSIS

  • 1. ASPEK HEMATOLOGI PADA SEPSIS dr. Muji Rahayu,M.Si.Med,SpPK
  • 2. OUTLINE • Definisi sepsis • Patofisiologi infeksi, inflamasi dan sepsis • Parameter laboratorim dalam menunjang pemeriksaan sepsis • Parameter hematologi pada sepsis
  • 3. • Sepsis merupakan masalah kesehatan baik di negara berkembang maupun negara maju. • penyebab utama kematian terutama pada penderita di unit perawatan intensif • kasus per 1.000 penduduk per tahun, dengan mortalitas 30-70% • Prognosis penderita sepsis dipengaruhi oleh: 1. beratnya infeksi 2. status kesehatan sebelumnya 3. respon host
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Definisi • Septikemia adalah keadaan invasi mikroba ke aliran darah dan menyebabkan tanda-tanda penyakit • Inflamasi : Reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan banyak mediator. • Sepsis : Merupakan penyakit yang sangat kompleks yang disebabkan oleh disregulasi respon host terhadap infeksi yang mengarah pada respon inflamasi yang tidak terkontrol diikuti oleh imunosupresi • disfungsi dan kegagalan organ (syok septik): Respon inflamasi yang ditujukan untuk menghancurkan dan membatasi penyebaran mikroba dan menghasilkan perubahan kompleks pada status imun, koagulasi dan sirkulasi.
  • 9.
  • 11.
  • 12.
  • 14. Parameter laboratorium keterangan Sitokin proinflamasi TNF-α, IL-1β, IL-6, IL-8, MCP-1 kadar IL-6 meningkat : pada sepsis dihubungkan dengan kematian dan memprediksi manfaat pengobatan. IL-8 membantu dalam diagnosis sepsis MCP-1 membantu dalam prediksi kematian PCT and CRP komplemen protein C5a sepsis berat, kadar C5a sangat tinggi neutrophils and monocytes teraktivasi CD64, integrin CD11b, TREM- 1, HBP (azurocidin), soluble form of RAGE, CD1 TREM-1: prediksi tinggi untuk kelangsungan hidup pada pasien emergensi daripada PCT atau CRP. HBP adalah prediktor untuk edema berat dan kolaps vaskular pasien dengan sepsis berat. RAGE memprediksi kelangsungan hidup pada sepsis berat dan CAP. CD14 tinggi: pasien dengan infeksi bakteri dan kadarnya berkorelasi dengan tingkat keparahan sepsis Klasifikasi pemeriksaan laboratorium berdasarkan stadium patofisiologis sepsis
  • 15. Parameter infeksi BIOMARKER PATOFISIOLOGI PRAKTEK KLINIS CRP Reaktan fase akut yang diproduksi oleh hati karena respon terhadap inflamasi atau kerusakan jaringan spesifikasi rendah sebagai biomarker sepsis PCT Prohormon dari kalsitonin. Diproduksi karena adanya respon infeksi • Berhubungan dengan tingkat keparahan infeksi. • Membantu membedakan infeksi dan inflamasi sistemik noninfeksius. • Berguna sebagai tes diagnostik dan prognostic sebagai penanda keparahan sepsis terkait dengan kematian • Membantu menilai respons terhadap pengobatan Presepsin Diproduksi sebagai respons terhadap infeksi bakteri Mencerminkan tingkat keparahan infeksi. Biomarker yang menjanjikan untuk diagnosis dini dan lebih unggul dari PCT untuk memprediksi prognosis pada pasien dengan sepsis IL-27 Diproduksi oleh antigen presenting sel dalam menanggapi produk mikroba dan rangsangan inflamasi mempunyai spesifikasi tinggi dan nilai prediksi positif pada infeksi bakteri pasien anak yang sakit kritis Hepcidin Diproduksi dari sistesis hati. Diinduksi oleh IL6 sebagai respon terhadap inflamasi marker yang baik untuk onset awal dan akhir sepsis neonatorum SAA Sebuah apolipoprotein. PROTEIN FASE AKUT UTAMA Setara atau lebih sensitif dari CRP Cytokines IL-6, IL-8, TNF- α and IL-1 receptor antagonist Agen modulasi kekebalan yang diproduksi dari sel berinti Berkorelasi dengan keparahan dan hasil sepsis Mean neutrophil volume Parameter volume, konduktivitas, dan neutrofil yang digunakan utk mengidentifikasi infeksi bakteri Tingkat rendah pada pasien neutropenia memprediksi sepsis
  • 16. • Penanda sepsis yang paling umum digunakan dan tersedia adalah 1. Protein C-reaktif (CRP) 2. Prokalsitonin (PCT). 3. Laktat • Penanda yang berguna lainnya adalah 1. serum amyloid A (SAA) 2. Soluble triggering receptor yang diekspresikan pada myeloid cell-1 (sTREM-1) 3. Antibodi mannan (Mn) 4. Antimannan (A-Mn), 5. Interferon gamma inducible protein (IP-10)
  • 17. • Biomarker dapat digunakan pada suspek sepsis untuk: 1. Mengidentifikasi sepsis cepat 2. Mengevaluasi keparahan dan menilai prognosis 3. Mengevaluasi respon pasien terhadap pengobatan yang tepat. Kultur Diagnosis sepsis tingkat negatif palsu yang tinggi Waktunya lama mengatasi keterbatasan kultur untuk mendiagnosis infeksi, pemeriksaan : 1. uji imunosorben terkait-enzim 2. Flow cytometry (pemeriksaan CBC) 3. Uji imunoluminometri 4. Uji polimerase (PCR) 5. sistem mikrobiologi otomatis dan teknik hibridisasi in situ fluoresensi kerentanan terhadap variabel pra-analitis
  • 18. Pemeriksaan CBC memberikan informasi kuantitatif mengenai karakteristik morfologis dan fungsional neutrofil, monosit,limfosit dan sel darah lain Keuntungannya: 1. Merupakan pemeriksaan screening 2. Tersedia di semua fasilitas kesehatan 3. Memiliki TAT cepat 4. Mudah dilakukan oleh tehnisi laboratorium 5. Murah
  • 19. PARAMETER HEMATOLOGI UNTUK INFEKSI-SEPSIS 1. LIMFOSIT 2. MONOSIT 3. NETROFIL 4. RASIO PARAMETER CBC Rasio Neutrofil-Limfosit (NLR) 5. Populasi sel (CPD) a. MDW b. MNV dan MMV c. NE-SFL (Neutrophil fluorescence intensity )dan MO-X (monocyte internal structure) d. IG (Immature granulocytes) e. Immature platelet fraction (IPF)
  • 20.
  • 22. SEL DAN MEDIATOR PADA RESPONS INFLAMASI AKUT LOKAL
  • 23. TAHAPAN MIGRASI LEKOSIT DARI SIRKULASI KE JARINGAN TEMPAT TERJADINYA INFEKSI
  • 24. limfosit PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN Drewry dkk Persistent Lymphopenia after Diagnosis of Sepsis Predicts Mortality Persistent lymphopenia on the fourth day following the diagnosis of sepsis predicts early and late mortality and may serve as a biomarker for sepsis-induced immunosuppression. Chung et al Severe lymphopenia is associated with elevated plasma interleukin-15 levels and increased mortality during severe sepsis severe lymphopenia was associated with increased mortality in patients with severe sepsis Sheikh Motahar Vahedi dkk Association of Lymphopenia with Short Term Outcomes of Sepsis Patients; a Brief Report lymphopenia was independently associated with higher 28-day mortality and lymphopenic patients were older than the control group Thibaut Gi rardot Apoptosis-induced lymphopenia in sepsis and other severe injuries Apoptosis-induced lymphopenia is a common process during sepsis and severe injuries, such as burns, major surgeries, and trauma. Lymphopenia severity and duration are associated with poor clinical outcomes, i.e. subsequent infections and higher mortality rates • komponen kunci dari respon imun adaptif • studi post-mortem pada pasien dengan syok septik menunjukkan adanya apoptosis • apoptosis yang diinduksi oleh sepsis menyebabkan limfositopenia • jumlah limfosit menurun pada fase awal sepsis • Drewry dkk : limfositopenia pada hari keempat setelah diagnosis sepsis. pada hari ke 28, dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian
  • 25. Monosit PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL Hyunwo o Chung et all Circulating monocyte counts and its impact on outcomes in patients with severe sepsis including septic shock monocyte counts were associated with mortality, the rate of bacteremia, and organ dysfunction in patients with sepsis, possibly due to the relative lack of monocytopoiesis related to septic insults in non- survivors Marcela Hortová- Kohoutk ová et all Differences in monocyte subsets are associated with short-term survival in patients with septic shock The described changes in frequency of monocyte subsets and their activation status may predict short- term septic shock survival and help with fast identification of the group of vulnerable patients Yaroslav V. Radzyuk evich Participation of Monocyte Subpopulations in Progression of Experimental Endotoxemia (EE) and Systemic Inflammation EE, in turn, cannot be directly extrapolated on patients with the systemic inflammatory response. This review is dedicated to discussing the role of monocyte subpopulations in progression of systemic inflammation/sepsis and EE • Monosit sebagai pertahanan pertama melawan patogen. • Mereka diaktifkan oleh reseptor pengenalan pola (PRR) dan hipoksia sehubungan dengan sepsis • Monosit sebagai respon imun bawaan dan adaptif terhadap patogen dengan mekanisme yang berbeda, termasuk fagositosis, pelepasan spesies oksigen reaktif, sitokin, dan kemokin, perekrutan neutrofil, presentasi antigen, dan aktifasi limfosit.
  • 26. NETROFIL • komponen utama dari sistem kekebalan tubuh bawaan dan bertindak sebagai pertahanan dalam menghilangkan patogen yang masuk • Selama sepsis: neutrofil mengalami beberapa perubahan fungsional, termasuk migrasi berkurang, aktivitas antimikroba berubah, dan apoptosis tertunda, berkontribusi terhadap disfungsi dan peradangan persisten • Rasio neutrofil-limfosit (NLR) akan muncul bila NLR: • Biomarker awal sepsis • Dihitung sebagai jumlah neutrofil dibagi dengan jumlah limfosit • Pada saat sepsis, jumlah neutrofil meningkat , sedangkan jumlah limfosit menurun • NLR adalah indikator prognostik yang dapat diandalkan pada pasien dengan sepsis Delta Neutrophil Index (DNI): • merupakan indikator dari granulosit imatur yang bersirkulasi • DNI memiliki nilai prognostik pada pasien dengan sepsis. • Kim dkk. menemukan bahwa nilai DNI terus meningkat setelah 72 jam pengobatan , berhubungan dengan prognosis • Celik dkk setelah 6-10 hari terapi DNI normal (memantauan keberhasilan terapi)
  • 27. Trombosit Trombosit • Berperan dalam homeostasis, berperan juga pada respon imun bawaan terhadap infeksi dan peradangan. • Selama sepsis, banyak berinteraksi langsung dengan patogen dengan reseptor DAMP yang diekspresikan pada permukaan trombosit, aktivasi sistem koagulasi, respon inflamasi, dan kerusakan jaringan endotel, menginduksi aktivasi trombosit • Trombosit yang teraktivasi akan melepaskan molekul mikrobisida dan kemokin yang mengeliminasi patogen, memberi sinyal pada sel imun, dan berkontribusi pada peradangan. • beberapa peneliti menunjukkan bahwa trombosit merupakan biomarker diagnostik dan prognostik yang berguna pada sepsis • Jumlah trombosit yang rendah sangat kuat berkorelasi dengan hasil yang merugikan pada pasien sepsis The immature platelet fraction (IPF): • mencerminkan jumlah trombosit retikulat yang bersirkulasi, trombosit yang belum matang • biomarker untuk diagnosis dan prognosis sepsis dalam hal keparahan penyakit
  • 29. Mean Neutrophil Volume (MNV) and Mean Monocyte Volume (MMV) • ukuran rata-rata populasi neutrofil dan monosit yang bersirkulasi • sebagai biomarker sepsis, meningkat pada pasien dengan sepsis dibandingkan dengan kontrol • penurunan secara signifikan setelah terapi anti biotik (Arora dkk) • Mammen et al. Menyampaikan : MNV dan MMV meningkat pada pasien dengan sepsis dibandingkan dengan pasien non-septik yang dirawat di ICU immature granulocytes (IG): • patogen merangsang produksi sitokin menginduksi pelepasan granulosit imatur (IG) dari sumsum tulang • shift to the left • Sepsis berat ditandai dengan peningkatan yang nyata, hingga 10 kali lipat •
  • 30.
  • 31. Rasio neutrofil-limfosit antara kasus dan kontrol • Dalam kasus sepsis, NLR fase awal sepsis secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol • ROC untuk NLR pada hari 1 (NLR1): area kurva ROC/AUC 91% dengan signifikansi P < 0,001, sensitivitas 87,5% dan spesifisitas 90%
  • 32. • NLR fase akhir pada hari ke 5 (NLR5) secara signifikan rendah pada pasien yang selamat (Grup I) • Untuk NLR5, memiliki AUC :0,732 dengan signifikansi P < 0,045 dengan sensitivitas 73% dan spesifisitas 71% pada nilai 8,3 1. bahwa limfositopenia persisten dikaitkan dengan hasil yang buruk pada sepsis 2. Nilai fase akhir dari biomarker inflamasi ini juga membantu dalam menentukan prognosis.
  • 33.
  • 34. Studi kasus pasien urosepsis dari infeksi saluran kemih Studi deskripsi kasus • gambaran klinis sepsis dirawat di ANE-ICU • urosepsis sekunder akibat infeksi saluran kemih • pasien terinfeksi beberapa bakteri pathogen (Pseudomonas aeruginosa dan extended spectrum beta- lactamase (ESBL) positif Escherichia coli) • proliferasi granulosit neutrofil dibandingkan CRP,PCT dan WBC (HFLC dan IG) • Alat hematologi Sysmex
  • 35. Perbedaan jumlah absolut HFLC dan jumlah absolut IG antara pasien tanpa infeksi, infeksi lokal dan pasien dengan sepsis • Pasien Normal N: 22 • Pasien infeksi local N :10 • Pasien sepsis N: 6 Hasil : Perbedaan signifikan berdasarkan t(P < 0,01). • Studi kolektif:Untuk menentukan relevansi klinis dari parameter jumlah sel darah (HFLC dan IG ) • 38 pasien dari ANE-ICU • dianalisis secara statistik retrospektif
  • 36. • Rumah Sakit São Lucas dari Pontifícia Universidade Católica do Rio Grande do Sul (PUCRS), Porto Alegre— RS, Brasil • Subyek penelitian :301 • Kriteria inklusi : 1. laki dan perempuan 2. usia 18 th dgn SIRS 3. Sepsis dibuat menurut Konsensus Ketiga dari American College of Chest Physicians/Society of Critical Care Kedokteran • Kriteria exklusi: 1. kehamilan 2. kanker aktif 3. pengobatan antibiotik dimulai sebelum mendapatkan kultur darah Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi IG sebagai prediktor sepsis dibandingkan dengan hasil kultur darah dan di konfirmasi dgn diagnosis sepsis.
  • 37. TABLE 1 Clinical and laboratory characteristics of patients a. Jumlah total kasus sepsis yang terkonfirmasi :169 (56,1%) dengan uji chi-square Pearson (P <0,001). • Ada hubungan statistik antara konfirmasi sepsis dan IG%
  • 38. Receiver operating characteristic curve cutoff, sensitivity, and specificity
  • 39.
  • 40. Association of the immature platelet fraction with sepsis diagnosis and severity
  • 41.
  • 42. penelitian terbaru, 1. De Blasi et al : IPF mampu memprediksi perkembangan sepsis hingga 3 hari sebelum sepsis menjadi manifestasi klinis, dengan nilai IPF di atas 4,7% dengan spesifisitas 90,0% dan sensitivitas 56,2%. 2. Di Mario et al : sampel dengan kultur darah positif memiliki nilai rata-rata IPF yang secara signifikan lebih tinggi (4,86%) dibandingkan sampel dengan kultur darah negatif ( 1,79%). Kesimpulan: Nilai IPF yang diperoleh dalam waktu 24 jam sejak masuk ICU lebih tinggi pada pasien sepsis dibandingkan dengan individu sehat, dan berkorelasi dengan skor keparahan sepsis
  • 43. Kesimpulan 1. Sepsis merupakan masalah kesehatan baik di negara berkembang maupun negara maju. 2. Sepsis Merupakan penyakit yang sangat kompleks yang disebabkan oleh disregulasi respon host terhadap infeksi yang mengarah pada respon inflamasi yang tidak terkontrol diikuti oleh imunosupresi 3. Penentuan diagnosis dan terapi sepsis yang cepat untuk mengurangi lama perawatan di rumah sakit / angka kesakitan dan kematian 4. di butuhkan parameter pemeriksaan sepsis yang cepat dan Parameter CBC dapat membantu menentukan tingkat keparahan sepsis dan memantau terapi. •