Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Continuing medical education-respiratory viral sepsus
1. RESPIRATORY VIRAL SEPSIS: EPIDEMIOLOGY,
PATHOPHYSIOLOGY, DIAGNOSIS AND
TREATMENT
How to structure narratives purposefully
CME
DISUSUN OLEH:
NATASHA ANGELINE G4A022071
PEMBIMBING:
DR. WISUDA MONIQA S., SP. P
SMF Ilmu Penyakit Dalam
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Soedirman
2. ABOUT THE JOURNAL
Author: Xiaoying Gu, Yeming Wang,
Guohui Fan, Bin Cao
Respiratory Viral Sepsis:
Epidemiology, Pathophysiology,
Diagnosis and Treatment
Published in 2020
Published by European
Respiratory Review
3. Sepsis adalah kompleks sindrom yang
muncul akibat adanya suatu infeksi
Sepsis didefinisikan sebagai kondisi
disfungsi organ yang mengancam nyawa
sebagai akibat dari adanya disregulasi
respon host terhadap infeksi
PENDAHULUAN
Data tahun 2017, insidensi kasus sepsis
mencapai 48,9 juta --> 11 juta kematian
Bakteri merupakan patogen utama
Kasus sepsis akibat community acquired
pneumonia (CAP) 40,1% (infeksi influenza)
dan 39,6% (noninfluenza)
Penelitian di Asia Tenggara: virus terdeteksi sebagai
penyebab pada 1/3 dari kasus sepsis
Virus:
influenza A dan B
Coronavirus
Virus parainfluenza tipe 1 -3
Adenovirus
Enterovirus
Rhinovirus
Lokasi tersering infeksi:
traktus respiratori (64-68%)
traktus gastrointestinal
Pembuluh darah
Ginjal dan traktur urinarius
4. 1
2
EPIDEMIOLOGI RESPIRATORI VIRAL SEPSIS
Pneumonia merupakan kasus terbanyak penyebab syok sepsis
Infeksi virus tidak selalu menjadi penyebab utama sepsis.
Infeksi virus bisa menjadi koinfeksi untuk patogen lain yang
menyebabkan infeksi sekunder yang nantinya baru akan
menyebabkan sepsis
5. Penelitian di Amerika:
Insidensi kasus sepsis berat influenza (didapat
dari rumah sakit) --> 8.8 per 100.000
Virus influenza bisa menyebabkan seasonal
epidemics dan kasus out of season sporadic
SEPSIS INFLUENZA VIRUS
Virus terbanyak yang terdeteksi pada kasus
pasien sepsis CAP e.c virus : virus influenza A
dibandingkan virus influenza B
Dikaitkan dengan adanya perbedaan
virulensi (strain yang berbeda) dan respon
host yang berbeda
CORONAVIRUS SEPSIS
Contoh kasus:
Pasien MERS-CoV dapat
mengalami insufisiensi ginjal yang
membutuhkan dialisis pada hari ke-
14 setelah onset gejala
Terjadi hemolisis dan kelainan
koagulasi akut --> syok sepsis
SEPSIS VIRAL LAINNYA
Kasus HIV
6. PATOFISIOLOGI SEPSIS VIRAL RESPIRATORI
Sepsis respiratori viral adalah
sindrom heterogen dengan
karakteristik adanya disregulasi
respon imun host terhadap infeksi
respiratori akibat virus yang
menyebabkan disfungsi organ
Tipe infeksi dan respon host
terhadap patogen spesifik yang
menjadi determinan dan prognosis
dari kasus sepsis tersebut.
Patofisiologi meliputi respon imun
yang diinisiasi dengan gagalnya
mencapai homeostasis setelah
adanya patogen sehingga akan ada
sindrom patologis yang ditandai
dengan inflamasi berlebihan dan
penekanan respon imun yang
berkelanjutan
Infeksi --> mengenali pola molekuler terkait patogen
yang dimediasi oleh reseptor pengenalan pola bawaan
(PRR), termasuk reseptor mirip Toll (TLR), reseptor mirip
gen-1 yang diinduksi asam retinoat, mirip reseptor NOD,
dan reseptor lektin tipe C --> respons pro-inflamasi,
termasuk pelepasan sitokin dan kemokin (tumour
necrosis factor (TNF), interleukin (IL)-1β, IL-12 dan IL-18. ),
rekrutmen fagosit, dan aktivasi sistem komplemen lokal
dan koagulasi
Pasien sepsis:
Respon imun gagal dan homeostasis dari sistem
kekebalan tubuh terganggu
7. TAHAP INFLAMASI BERLEBIH PADA SEPSIS
pelepasan dari mediator pro-inflamatori oleh
leukosit dan sel parenkim, endotelium dan platelet
Cedera leukosit dan sel parenkim
mengakibatkan pelepasan pola molekuler yang
terkait kerusakan, yang selanjutnya mengganggu
respon host dengan mengaktifkan banyak PRR.
Sistem koagulasi, sistem komplemen, neutrofil
dan endotel vaskuler juga teraktivasi pada tahap
ini
Tahap ini ditandai dengan
apoptosis sel T ,sel B dan sel
dendritik
habisnya sel T
perluasan populasi sel
penekan turunan sel T
regulator dan myeloid
PATOFISIOLOGI SEPSIS VIRAL RESPIRATORI
8. RESPON IMUN HOST DENGAN
VIRUS RESPIRATORI
hemaglutinin dari strain yang berbeda
menentukan letak perlekatan pada dari
epitel saluran nafas
kompleks polimerase virus dikaitkan
dengan tingkat replikasi virus dan
produksi sitokin yang berbeda dalam sel
epitel yang terinfeksi
INFLUENZA VIRUS Seasonal influenza:
H3N2 dan H1N1, menargetkan epitel di
saluran napas besar (trakea,
bronkus, dan bronkiolus) dengan
berikatan dengan α2,6-sialylated
glycans
H1N1pdm09 dan H5N1 cenderung
menginfeksi saluran napas besar dan
alveoli dengan berikatan dengan
α2,3-sialylated glycans dari
pneumosit
9. RESPON IMUN HOST DENGAN
VIRUS RESPIRATORI
INFLUENZA VIRUS
Infeksi virus dapat merangsang sistem imun
didapat dan peningkatan leukosit melalui
PRRs
PRRS: TLR 3, TLR 4, TLR 7, RIG-I
Influenza virus hanya menginvasi sel epitel
alveolar tidak dengan endotelnya.
sel epitel yang terinfeksi: mengeluarkan TNF-
α, IL-1β, IL-6 and IL-8
merusak barrier epitel-endotel dengan
remodeling dari sitoskeleton seluler,
kehilangan integritas dari interseluler
juction, dan apoptopsis seluler
Dapat menyebabkan edema pulmo dan
insufisiensi respiratori --> pneumonia, ARDS,
sepsis
10. RESPON IMUN HOST DENGAN
VIRUS RESPIRATORI
melalui mekanisme mimikri
fungsional yang dihasilkan
oleh genom manusia
(dengan regulasi sinyal
pathway dan spectrum
micro RNA yang sama)
Reaktivasi viral --> Prognosis sepsis
INFEKSI BAKTERI DAN
VIRUS TERHADAP
SEPSIS
Immune suppression :
penurunan fungsi respon
imun --> infeksi sekunder
bakteri
12. TATALAKSANA
AWAL
ANTIVIRUS
TATALAKSANA
Resusitasi awal cairan
Terapi antibiotik pada 1
jam pertama
Infeksi influenza:
baloxavir
oseltamivir
peramivir
zanamivir
Stabilisasi hemodinamik
Evaluasi dari cairan -->
urine
Infeksi adenovirus:
cidofovir
Infeksi rhinovirus:
ribavirin
pemberian selama 5 hari
evaluasi kembali
Kontrol gula darah: <180 mg/dL
Asupan nutrisi cukup
13. KESIMPULAN
Sepsis adalah sindrom heterogen yang diidentifikasi sebagai disfungsi
organ yang mengancam jiwa akibat disregulasi respons tubuh
terhadap infeksi.
Pemeriksaan biomarker tertentu dapat melihat manfaat dari
intervensi tertentu yang dapat membantu penerapan pengobatan baru
di klinik dengan memantau efek terapi di masa depan.
Pengembangan obat antivirus, terapi imunomodulator dan stimulan
imun, serta pengembangan vaksin, menjadi perspektif terpenting
dalam penelitian di masa depan untuk melawan epidemi, patogen virus
yang kembali dapat menyebabkan sepsis respiratori virus
TODAY YOU WILL: