Dokumen ini menjelaskan proses perhitungan galian dan timbunan (kubikasi) untuk perencanaan jalan. Metode yang digunakan adalah pengukuran profil melintang pada setiap station, perhitungan luas penampang galian dan timbunan, serta perhitungan volume dengan menggunakan rumus metode rata-rata. Contoh perhitungan volume galian dan timbunan antara station 0+050 hingga 0+100 menghasilkan volume galian sebesar 9101
Dokumen tersebut membahas perhitungan struktur atap bangunan yang menggunakan sistem truss dengan bahan baja. Terdapat perhitungan panjang dan tegangan gording, dimensi trekstang penyangga, serta perhitungan ikatan untuk mengamankan atap dari angin.
Praktikum tentang pembuatan aspal dengan baik berdasarkan spesifikasi AC. Praktikum yang dilakukan sebagai berikut, Abrasi/keausan, Berat Jenis Agregat, Analisa Saringan, Comb. Agregat dan JMF ( Joint Mix Formula), Berat Jenis Aspal, Daktilitas, Ekstraksi, Titik Nyala, Titik Leleh, Penetrasi, Uji Marshall, Kehilangan Berat.
Analisis lalu lintas harian rata-rata di Pasar Anggrek dan sekitar Jalan Y'AM Sabran untuk menentukan rencana perkerasan jalan dan pelebbaran. Lalu lintas diperkirakan akan tumbuh sebesar 5% setiap 5 tahun. Analisis menghitung lalu lintas ekivalen awal, tengah, dan akhir untuk menentukan tebal perkerasan minimum yang dibutuhkan berdasarkan daya dukung tanah. Tebal perkerasan minimum yang dihasilkan
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis perkerasan jalan dan karakteristiknya serta lapisan-lapisan yang membentuk perkerasan jalan. Ada tiga jenis perkerasan yaitu lentur, kaku, dan komposit. Lapisan perkerasan terdiri atas permukaan, pondasi atas, pondasi bawah, dan tanah dasar, yang masing-masing memiliki fungsi tertentu dalam menopang beban lalu lintas.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
Dokumen ini menjelaskan proses perhitungan galian dan timbunan (kubikasi) untuk perencanaan jalan. Metode yang digunakan adalah pengukuran profil melintang pada setiap station, perhitungan luas penampang galian dan timbunan, serta perhitungan volume dengan menggunakan rumus metode rata-rata. Contoh perhitungan volume galian dan timbunan antara station 0+050 hingga 0+100 menghasilkan volume galian sebesar 9101
Dokumen tersebut membahas perhitungan struktur atap bangunan yang menggunakan sistem truss dengan bahan baja. Terdapat perhitungan panjang dan tegangan gording, dimensi trekstang penyangga, serta perhitungan ikatan untuk mengamankan atap dari angin.
Praktikum tentang pembuatan aspal dengan baik berdasarkan spesifikasi AC. Praktikum yang dilakukan sebagai berikut, Abrasi/keausan, Berat Jenis Agregat, Analisa Saringan, Comb. Agregat dan JMF ( Joint Mix Formula), Berat Jenis Aspal, Daktilitas, Ekstraksi, Titik Nyala, Titik Leleh, Penetrasi, Uji Marshall, Kehilangan Berat.
Analisis lalu lintas harian rata-rata di Pasar Anggrek dan sekitar Jalan Y'AM Sabran untuk menentukan rencana perkerasan jalan dan pelebbaran. Lalu lintas diperkirakan akan tumbuh sebesar 5% setiap 5 tahun. Analisis menghitung lalu lintas ekivalen awal, tengah, dan akhir untuk menentukan tebal perkerasan minimum yang dibutuhkan berdasarkan daya dukung tanah. Tebal perkerasan minimum yang dihasilkan
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis perkerasan jalan dan karakteristiknya serta lapisan-lapisan yang membentuk perkerasan jalan. Ada tiga jenis perkerasan yaitu lentur, kaku, dan komposit. Lapisan perkerasan terdiri atas permukaan, pondasi atas, pondasi bawah, dan tanah dasar, yang masing-masing memiliki fungsi tertentu dalam menopang beban lalu lintas.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan perhitungan struktur tangga beton, meliputi perencanaan dimensi tangga, pembebanan, dan analisis struktur menggunakan program SAP2000. Perhitungan tulangan pelat tangga dan bordes dilakukan untuk memenuhi momen hasil analisis struktur.
Sebagai Nilai Ujian Akhir mata kuliah Perkerasan Jalan Raya Dosen pengampu : Ir.Ary Setiawan ,M.Sc, Phd, Program Studi Teknik SIpil Universitas Sebelas Maret
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARMOSES HADUN
Modul ini membahas tentang pengertian dasar statika, termasuk gaya, jenis-jenis gaya, dan cara menganalisis dan merangkum gaya. Modul ini juga membahas tentang gaya-gaya dalam dan perletakan tumpuan. Tujuan pembelajaran adalah agar mahasiswa memahami konsep-konsep dasar statika seperti gaya, analisis gaya, dan aplikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang dozer, termasuk definisi dozer, bagian-bagian utamanya seperti penggerak, traktor, dan pisau, cara pengoperasiannya, serta bagaimana menghitung produktivitas dozer berdasarkan ukuran alat dan kondisi lapangan. Secara ringkas, dozer adalah alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dengan menggunakan pisau yang dipasang di depan traktor.
Dokumen tersebut merupakan laporan perencanaan struktur baja untuk rangka atap yang mencakup perhitungan beban, dimensi komponen struktur seperti gording dan trakstang, serta pengecekan kapasitas penampang untuk memastikan kekuatan struktur.
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar gambar konstruksi bangunan jalan dan jembatan. Mencakup definisi jalan raya, bagian-bagian jalan seperti lebar jalur, bahu, dan drainase. Jenis-jenis perkerasan jalan serta istilah yang terkait dengan perencanaan jalan seperti ruang jalan, jalur lalu lintas, dan bahu jalan."
1. The document discusses components of compression structures that can be composed of two or more profiles joined together using coupling plates.
2. The strength analysis must be calculated based on the material axis and free material axis. The material axis cuts through all elements of the structural component, while the free material axis does not cut or only partially cuts the elements.
3. Examples are given of problems involving designing single and assembled compression members using different profiles, with given axial loads, material properties, and dimensions. The problems are solved by selecting profiles, designing coupling plate dimensions, and checking the strength.
The document is a structural design project for the concrete foundation of a mosque floor plan. It includes the preliminary design, load calculations, structural analysis, and design of reinforced concrete beams. Key details include:
- Floor plan dimensions and material properties
- Dead and live load calculations
- Maximum bending moments and shear forces for different beam spans
- Design of beams for the span with the highest bending moment, checking capacity, ductility, and reinforcement spacing
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
Dokumen tersebut membahas analisis hidrometer untuk menentukan distribusi ukuran butiran tanah yang lolos saringan nomor 200. Metode ini digunakan untuk membedakan tanah lanau dan tanah lempung dengan mengukur kecepatan sedimentasi partikel tanah dalam larutan air berdasarkan hukum Stokes. Alat yang digunakan antara lain hidrometer, gelas ukur, dan stopwatch, sedangkan teorinya meliputi rumus untuk menghitung diameter butir, persentase yang
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
ditulis oleh Angga Nugraha, Lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan IPB.
Sebuah tulisan mengenai cara menghitung pembesian pada bore pile atau strauss pile terutama untuk bentuk sengkang / begel yang berbentuk spiral
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Jalan mempunyai peranan penting dalam transportasi dan ekonomi
2. Aspal beton digunakan sebagai material utama pembangunan jalan karena murah dan kuat
3. Rancangan campuran aspal beton melibatkan pemilihan agregat dan aspal serta proporsi yang tepat
Aspal adalah bahan berwarna hitam atau coklat tua yang pada suhu ruang berbentuk padat sampai agak padat. Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur yang umumnya berasal dari hasil destilasi minyak bumi atau bahan alam. Aspal berfungsi sebagai bahan pengikat dan pengisi pada campuran aspal beton."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan perhitungan struktur tangga beton, meliputi perencanaan dimensi tangga, pembebanan, dan analisis struktur menggunakan program SAP2000. Perhitungan tulangan pelat tangga dan bordes dilakukan untuk memenuhi momen hasil analisis struktur.
Sebagai Nilai Ujian Akhir mata kuliah Perkerasan Jalan Raya Dosen pengampu : Ir.Ary Setiawan ,M.Sc, Phd, Program Studi Teknik SIpil Universitas Sebelas Maret
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARMOSES HADUN
Modul ini membahas tentang pengertian dasar statika, termasuk gaya, jenis-jenis gaya, dan cara menganalisis dan merangkum gaya. Modul ini juga membahas tentang gaya-gaya dalam dan perletakan tumpuan. Tujuan pembelajaran adalah agar mahasiswa memahami konsep-konsep dasar statika seperti gaya, analisis gaya, dan aplikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang dozer, termasuk definisi dozer, bagian-bagian utamanya seperti penggerak, traktor, dan pisau, cara pengoperasiannya, serta bagaimana menghitung produktivitas dozer berdasarkan ukuran alat dan kondisi lapangan. Secara ringkas, dozer adalah alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dengan menggunakan pisau yang dipasang di depan traktor.
Dokumen tersebut merupakan laporan perencanaan struktur baja untuk rangka atap yang mencakup perhitungan beban, dimensi komponen struktur seperti gording dan trakstang, serta pengecekan kapasitas penampang untuk memastikan kekuatan struktur.
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar gambar konstruksi bangunan jalan dan jembatan. Mencakup definisi jalan raya, bagian-bagian jalan seperti lebar jalur, bahu, dan drainase. Jenis-jenis perkerasan jalan serta istilah yang terkait dengan perencanaan jalan seperti ruang jalan, jalur lalu lintas, dan bahu jalan."
1. The document discusses components of compression structures that can be composed of two or more profiles joined together using coupling plates.
2. The strength analysis must be calculated based on the material axis and free material axis. The material axis cuts through all elements of the structural component, while the free material axis does not cut or only partially cuts the elements.
3. Examples are given of problems involving designing single and assembled compression members using different profiles, with given axial loads, material properties, and dimensions. The problems are solved by selecting profiles, designing coupling plate dimensions, and checking the strength.
The document is a structural design project for the concrete foundation of a mosque floor plan. It includes the preliminary design, load calculations, structural analysis, and design of reinforced concrete beams. Key details include:
- Floor plan dimensions and material properties
- Dead and live load calculations
- Maximum bending moments and shear forces for different beam spans
- Design of beams for the span with the highest bending moment, checking capacity, ductility, and reinforcement spacing
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
Dokumen tersebut membahas analisis hidrometer untuk menentukan distribusi ukuran butiran tanah yang lolos saringan nomor 200. Metode ini digunakan untuk membedakan tanah lanau dan tanah lempung dengan mengukur kecepatan sedimentasi partikel tanah dalam larutan air berdasarkan hukum Stokes. Alat yang digunakan antara lain hidrometer, gelas ukur, dan stopwatch, sedangkan teorinya meliputi rumus untuk menghitung diameter butir, persentase yang
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
ditulis oleh Angga Nugraha, Lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan IPB.
Sebuah tulisan mengenai cara menghitung pembesian pada bore pile atau strauss pile terutama untuk bentuk sengkang / begel yang berbentuk spiral
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Jalan mempunyai peranan penting dalam transportasi dan ekonomi
2. Aspal beton digunakan sebagai material utama pembangunan jalan karena murah dan kuat
3. Rancangan campuran aspal beton melibatkan pemilihan agregat dan aspal serta proporsi yang tepat
Aspal adalah bahan berwarna hitam atau coklat tua yang pada suhu ruang berbentuk padat sampai agak padat. Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur yang umumnya berasal dari hasil destilasi minyak bumi atau bahan alam. Aspal berfungsi sebagai bahan pengikat dan pengisi pada campuran aspal beton."
Dokumen tersebut merangkum praktikum pengujian berat jenis dan penetrasi bitumen serta campuran agregat dan bitumen yang dilakukan mahasiswa FTSP Universitas Mercu Buana. Praktikum bertujuan menentukan sifat fisik bitumen dan mempelajari prosedur pengujian campuran agregat dan bitumen.
Dokumen tersebut membahas pengendalian mutu dalam proses produksi campuran beraspal panas, mencakup pengambilan contoh bahan baku seperti aspal, agregat, dan peremaja; pengendalian mutu proses produksi seperti pengeringan dan pencampuran; serta pengukuran parameter penting seperti suhu dan waktu proses.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan konstruksi jalan dari jalan tanah, jalan kerikil, jalan batu pecah, hingga jalan aspal beton beserta rumus-rumus perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan berdasarkan beban lalu lintas dan CBR tanah dasar."
Dokumen tersebut membahas tentang aspal, termasuk definisi, jenis (alam dan buatan), sifat, dan contoh deposit aspal alam di Indonesia seperti Asbuton di Pulau Buton."
Dokumen tersebut membahas tentang struktur perkerasan jalan yang terbuat dari aspal. Aspal dijelaskan sebagai senyawa hidrokarbon yang berfungsi sebagai bahan ikat antara agregat untuk membentuk campuran kompak pada perkerasan jalan. Jenis dan karakteristik aspal diuraikan, termasuk aspal alam, buatan, emulsi, dan modifikasi. Pengujian karakteristik aspal seperti penetrasi dan daktilitas juga dijelaskan.
Aspal merupakan bahan penting dalam konstruksi jalan. Aspal diperoleh dari proses destilasi minyak bumi dan dapat berupa aspal keras, aspal cair, atau aspal emulsi. Aspal keras dihasilkan dari residu proses destilasi pada suhu 480 derajat celcius, sedangkan aspal cair dan emulsi dihasilkan dengan mencampur aspal keras dengan pelarut minyak atau air. Jenis aspal digunakan untuk lapisan perkerasan jalan antara l
1. Aspal adalah bahan hidrokarbon berwarna hitam kecoklatan yang melekat dan dapat meleleh pada suhu tertentu.
2. Aspal berasal dari minyak bumi atau alam dan digunakan sebagai bahan pengikat dan pelapis jalan.
3. Material cerdas mampu mengubah sifatnya sebagai respon terhadap kondisi lingkungan seperti suhu, tekanan, cahaya.
1. Minyak bumi terdiri dari campuran hidrokarbon yang berasal dari peruraian senyawa organik jutaan tahun lalu.
2. Minyak bumi digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan bakar, bahan kimia, dan bahan bangunan.
3. Distilasi fraksional dipakai untuk memisahkan minyak mentah menjadi fraksi yang berbeda titik didih.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. Aspal
Defenisi :
Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada
temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat,
jika dipanaskan sampai temperatur tentu dapat
menjadi lunak / cair sehingga dapat membungkus
partikel agregat pada waktu pembuatan campuran
aspal beton atau sapat masuk kedalam pori-pori yang
ada pada penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan
macadam atau pelaburan. Jika temperatur mulai turun.
Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada
tempatnya (sifat Termoplastis)
2. Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang
umumnya disebut bitumen. Sehingga aspal sering juga
disebut bitumen,
Aspal merupakan salah satu material konstruksi
perkerasan lentur . Aspal merupakan komponen kecil .
Umumnya 4 – 10 % dari berat campuran. Tetapi
merupakan komponen yang relatif mahal
Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi
minyak bumi (Aspal Minyak) dan bahan alami (aspal
Alam),
Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat
pada campuran aspal beton dan memberikan lapisan
kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam, Basa
dan garam,
Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal
akan menjadi kaku dan rapuh dan akhirnya daya
adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.
3. Jenis Aspal
Berdasarkan cara
mendapatkannya
Aspal Alam :
- Aspal Gunung (Rock Asphalt)
ex : Aspal P. Buton
- Aspal Danau (Lake Asphalt)
ex : Aspal Bermudez, Trinidad
Aspal Buatan :
- Aspal Minyah
Merupakan hasil destilasio minyak bumi
- Tar
Merupakan hasil penyulingan batu bara dan kayu
(tidak umum dugunakan, peka terhadap
perubahan temperatur dan beracun)
4. Aspal
Minyak
Berdasarkan jenis
bahan dasarnya
- Asphaltic base crude oil
Bahan dasar dominan aspaltic
- Parafin base crude oil
Bahan dasar dominan parafin
- Mixed base crude oil
Bahan dasar campuran asphaltic
dan parafin
Berdasarkan
bentuknya
- Aspal keras/panas (Asphalt cemen)
aspal yang digunakan dalam keadaan
panas dan cair, pada suhu ruang
berbentuk padat
- Aspal dingin / Cair (Cut Back Asphalt)
aspal yang digunakan dalam keadaan
dingin dan cair, pada suhu ruang
berbentuk cair
- Aspal emulsi (emulsion asphalt)
aspal yang disediakan dalam bentuk
emulsi dandigunakan dalam kondisi
dingin dan cair
6. Crude Oil Atmospheric
destilation
Light
gases
Naptha
Kerosine
Gas Oil
Refotming Gasoline
Chemical
Aviotion Fuel
Domestic Fuel
Long Residue
Vacuum
Destilation
destilate
Cracking
Diesel Fuel
Domestic Fuel
Gasoline
Chemical
Short Residue
Bitumen Feedstock
Fuel Oil
Lube Oil
manifacture
Skema Proses Pembuatan aspal Minyak
7. Jenis Tungku Destilasi Ter
Pemanas
Pemanas
(Suhu 1000° - 1250° C)
Tungku Destilasi Vertikal
Pemanas (Suhu 1000° - 1250° C)
Tungku Destilasi Horizontal
AROMAT
Tungku Destilasi Vertikal Tungku Destilasi Horozontal
Hasil Donominasi Oleh Aromat
yang tidak bermuatan listrik
Hasil Ter didominasi oleh Cresol
dan Phenol yang bermuatan listrik
OH
O H- +
OH
+- HO
CRESOL PHENOL
Karen ter bermuatan listrik maka kelekatan
ter lebih baik terhadap agregat dari pada
aspal
8. Perbandingan sifat aspal dengan ter
Bitument (aspal) Sifat Ter
Coklat - hitam Warna Coklat - Hitam
Cair - padat Bentuk cair
Larut Dalam CS2/CCl4 larut
Tidak larut Dalam Air Tidak Larut
Berbau biasa Bau Berbau khas (Aromat
bersifat harum)
Ada yang bergandengan Aromat tunggal
CYCLON
NAPHTENE
AROMAT
9. Aspal keras (asphalt cemen, AC)
Aspal keras pada suhu ruang (250 – 300 C) berbentuk padat
Aspal keras dibedakan berdasarkan nil;ai penetrasi (tingkat
kekerasannya)
Aspal keras yang biasa digunakan :
- AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 – 50
- AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 – 79
- AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 – 100
- AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300
Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas,
volume lalu lintas tinggi.
Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin,
lalu lintas rendah.
Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.
10. Aspal cair (Cut Back Asphalt)
Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pengencair dari
hasil penyulingan minyak bumi
Pada suhu ruang berbentuk cair
Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan
pelarutnya, aspal cair dibedakan atas :
1. RC (Rapid curing cut back )
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), RC
merupakan curback asphal yang paling cepat menguap.
RC cut back asphalt dugunakan sebagai :
- Tack coat (Lapis perekat)
- Prime Coat (Lapis resap pengikat)
2. MC (Medium Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah
(Kerosine). MC merupakan cutback aspal yang kecepatan
menguapnya sedang.
11. 3. SC (Slow Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar,
SC merupakan cut back asphal yang paling lama
menguap.
SC Cut back asphalt digunakan sebagai :
- Prime coat
- Dust laying (lapis pengikat debu)
Cut back aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 600
ex : RC 30 – 60 MC 30 – 60 SC 30 – 60
RC 70 – 140 MC 70 – 140 SC 70 - 140
Makin
Kental
12. Aspal emulsi
Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan
bahan pengemulsi
Air Aspal
Emulsifer
Agent
Aspal Emulsi Bersifat
koloid
buatan
(suspensi)
13. Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik
(Elektrolit), (+) Cation ; (-) Annion
Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator
Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel
aspal diberi muatan listrik.
14. Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan atas ;
1. Kationik,
disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang
bermuatan arus listrik posirif
2. Anionik,
disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang
bermuatan negatif
3. Nonionik,
merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti
tidak mengantarkan listrik.
Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal
emulsi anionik dan kationik.
Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan atas
- Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan
pengemulsi sehingga pengikatan cepat terjadi. Digunakan untuk
Tack Coat
- Medium Setting (MS), Digunakan untuk Seal Coat
- Slow Seeting (SS), jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap,
Digunakan Sebagai Prime coat
15. Aspal Buton
Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal ddari
pulau buton, Indonesia.
Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan
bahan mineral lainnya dalam bentuk bantuan.
Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar
bitumennya bervariasi dari rendah sampai tinggi.
Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan
atas B10, B13, B20, B25, dan B30 (Aspal Buotn B10
adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata-rata
10%)
16. Komposisi aspal
Aspal merupakan unsur hydrocarbon yang sangat komplek,sangat
sukar memisahkan molekul-molekul yang memberntuk aspal
tersebut
Secara umum komposisi dari aspal terdiri dari asphaltenes dan
maltenes
Asphaltenes merupakan material berwarna hitam atau coklat tua
yang larut dalam heptane.
Maltenes merupakan cairan kental yang terdiri dari resin dan oils,
dan larut dalam heptanes
Resins adalah cairan berwarna kuning atau coklat tua yang
memberikan sifat adhesi dari aspal, merupakan bagian yang mudah
hilang atau berkurang selama masa pelayanan jalan. Oils adalah
media dari asphaltenes dan resin, berwarna lebih muda
Proporsi dari asphaltenes, resin, oils berbeda tergantung dari
banyak faktor seperti kemungkinan beroksidasi, proses pembuatan
dan ketebalan aspal dalam campuran.
17. Aspal secara kimia terdiri dari
- Aromat
- Parafin
- Alefine
Parafine merupakan rangkaian hidrocarbon yang jenuh
bercabang
CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH2 - ……….
I
CH3
Olefine merupakan rangkaian hidrocarbon yang tak
jenuh
CH3 – CH = CH2 = CH2 = ………..
18. Kandungan aspal secara fisik
Asphaltenes
Maltenes
Resin
Minyak Lainnya
Sifat kimia dan sifat fisik aspal saling berhubungan
Sifat Kimia Sifat Fisik
Kelekatan Base on Aromat Base on Resin
Durabulity Base on Parafin Base on Ikatan
Maltene
Kepekaan terhadap
suhu
Base on Parafin Base on Maltene
20. Pada aspal buatan maltene lebih dominan
(lebih banyak), maka bentuknya semi solid
Pada aspal alam kebanyakan asphaltene
saja, jadi bentuknya cenderung padat
21. Sifat aspal minyak juga dipengaruhi minyak
mentah penyusunnya
Sifat Parafinic base crude oil :
a. Mudah teroksidasi
b. Pada suhu panas, leleh dan pada suhu
rendah mengeras dan rapuh
c. Adhesi kecil
d. Dactilitas kecil
Sifat – sifat seperti parafin base crude oil tidak
diingini pada konstruksi jalan
Sifat asphaltene base crude oil bertolak
belakang dengan sifat parafinic crude oil, dan
hal ini menguntungkan untuk dipakai pada
konstruksi jalan.
22. Fungsi Aspal Dalam Konstruksi Perkerasan Jalan
Sebagai Bahan Pengikat:
Memeberikan ikatan yang kuat antara aspal dengan agregat dan
antara aspal itu sendiri
Bahan Pengisi
Mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada
antara agregat itu sendiri.
23. Sifat – sifat aspal
Sifat aspal adalah coloidal antara asphaltens dengan maltene
Daya tahan (durabilitas)
daya tahan aspal adalah kemampuan aspal mempertahankan sifat
asalnya akibat penbgaruh cuaca selama masa pelayanan jalan
Sifat adhesi dan kohesi
Adhesi adalah kemampuan aspal untuk mengikat agregat
sehingga dihasilkan ikatan yang baik antara agregat dengan
aspal.
Kohesi adalah kemampuan aspal untuk tetap mempertahankan
agregat tetap pada tempatnyasetelah terjadi pengikatan.
24. • Kepekaan terhadap temperatur
Aspal merupakan bahan yang termoplastis, artinya akan menjadi
keras dan kental jika temperatur rendah dan menjadi cair (lunak)
jika temperatur tinggi. Akibat perubahan temperatur ini viscositas
aspal akan berubah seiring dengan perubahan elastisitas aspal
tersebut. oleh sebab itu aspal juga disebut bahan yang bersifat visko
elastis.
Kepekaan terhadap suhu perlu diketahui untuk dapat ditentukan suhu
yang baik campuran aspal di campur dan dipadatkan.
• Kekerasan aspal
Kekerasan aspal tergantung dari viscositasnya (kekentalannya).
Aspal pada proses pencampurandipanaskan dan dicampur dengan
agregat sehingga agregat dilapisi aspal . Pada proses pelaksanaan
terjadi oksidasi yang mengakibatkan aspal menjadi getas
(Viskositas bertambah tinggi). Peristiwa tersebut berlansung setelah
masa pelaksaan selasai. Pada masa pelayanan aspal mengalami
oksidasi dan polimerisasi yan besarnya dipengaruhi ketebalan aspal
menyelimuti agregat. Semakin tipis lapisan aspal yang menyelimuti
agregat , semakin tinggi tingkat kerapuhan yang terjadi.
25. Pemeriksaan Aspal
Pemeriksaan penetrasi
Pemeriksaan titik lembek
Pemeriksaan Titik nyala dan titik bakar
Pemeriksaan penurunan berat aspal
Pemeriksaan kelarutan dalam karbon
tetrakolrida
Pemeriksaan daktilitas
Pemeriksaan beratjenis
Pemeriksaan viskositas
48. Jenis Pemeriksaan Penetrasi 60/70
Satuan
Min Max
Penetrasi (250 C, 100 gr, 5 det) 60 79 0,1 mm
Titik Lembek (ring ball) 48 58 0 C
Titik Nyala, Cleaveland 200 225 0 C
Daktilitas (250 C, 5 cm/menit) 100 100 cm
Solubilitas/ Kelarutan dlm CCl4 14 14 %
Kehilangan berat, 1630 C, 5 jam - 0,8 %
Penetrasi setelah kehilangan berat 54 - % semula
Berat Jenis (25 0 C) 1 - gr/cc
Persyaratan Aspal Keras Pen 60/70
Sumber : Bina Marga (1989), SNI No. 1737 – 1989 – F