SlideShare a Scribd company logo
ANALISA LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA (LHR) TERHADAP RUKO PASAR
ANGGREK dan Sekitar Jalan Y’AM Sabran untuk Penentuan Rencana Tebal
Perkerasan Jalan dan Pelebaran di Jalan Y’AM Sabran
Data Parameter :
Perkiraan LHR/hari Pasar Anggrek :
1. Motor : 1416 kendaraan/hari
2. Mobil : 408 kendaraan/hari
3. Pick up : 48 kendaraan/hari
4. Truck : 72 kendaraan/hari
Perkiraan LHR/hari Jalan Y’AM Sabran :
1. Motor : 1684 kendaraan/hari
2. Sedan : 237 kendaraan/hari
3. Pick up/oplet : 94 kendaraan/hari
4. Truck : 15 kendaraan/hari
5. Truck box : 82 kendaraan/hari
6. Truck gandeng : 6 kendaraan/hari
Klasifikasi jalan :
1. Klasifikasi jalan : 2
2. Jalan Kolektor Primer
3. Lebar jalan : 11 meter
4. Arah : 2 jalur, 2 arah tanpa median
5. Usia rencana 10 tahun
Umur Rencana (5+5) tahun
Pertumbuhan lalu lintas :
= 5% selama pelaksanaan
= 5% perkembangan lalu lintas
Curah hujan rata-rata pertahun = 305 mm/hari (Pontianak dalam Angka 2011)
Kelandaian jalan : 6%
Jenis lapisan perkerasan yang digunakan :
1. Lapisan Perkerasan Laston
2. Pondasi Atas : Batu Pecah Kelas A
3. Pondasi Bawah : Sirtu Kelas B
Data CBR 4 5 6 7 8 9 10 5 4 8
Analisa :
Menghitung LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata)
Komponen kendaraan awal umur rencana 2011
1. Motor : 1684 kendaraan/hr + 1416 kendaraan/hr = 3100 kend/hr
2. Mobil : 237 kendaraan/hr + 408 kendaraan/hr = 645 kend/hr
3. Pick up : 94 kendaraan/hr + 48 kendaraan/hr = 142 kend/hr
4. Truck : 15 kendaraan/hr + 72 kendaraan/hr = 87 kend/hr
5. Truck Box : 82 kend/hr
6. Truck Gandeng : 6 kend/hr
Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 4062 kendaraan/hr
Perhitungan LHR pada tahun 2016 :
1. Motor : 3100 x (1+0,05)4 = 3768,09 kendaraan/hari
2. Mobil : 645 x (1+0,05)4 = 784 kendaraan/hari
3. Pick up : 142 x (1+0,05)4 = 172,602 kendaraan/hari
4. Truck : 87 x (1+0,05)4 = 105,749 kendaraan/hari
5. Truck box : 82 x (1+0,05)4 = 99,672 kendaraan/hari
6. Truck Gandeng : 6 x (1+0,05)4 = 7,293 kendaraan/hari
Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 4937,406 kendaraan/hari
Perhitungan LHR pada tahun ke 5 tahun 2021 :
1. Motor : 3768,09 x (1+0,05)5 = 4809,144 kendaraan/hari
2. Mobil : 784 x (1+0,05)5 = 1000,60 kendaraan/hari
3. Pick up : 172,602 x (1+0,05)5 = 220,29 kendaraan/hari
4. Truck : 105,749 x (1+0,05)5 = 134,97 kendaraan/hari
5. Truck box : 99,672 x (1+0,05)5 = 127,21 kendaraan/hari
6. Truck Gandeng : 7,293 x (1+0,05)5 = 9,308 kendaraan/hari
Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 6301,552 kendaraan /hari
Perhitungan LHR pada tahun ke 5 berikutnya tahun 2026 :
1. Motor : 4809,144 x (1+0,05)5 = 6137,882 kendaraan/hari
2. Mobil : 1000,60 x (1+0,05)5 = 1277,05 kendaraan/hari
3. Pick up : 220,29 x (1+0,05)5 = 281,152 kendaraan/hari
4. Truck : 134,97 x (1+0,05)5 = 172,26 kendaraan/hari
5. Truck Box : 127,21 x (1+0,05)5 = 162,36 kendaraan/hari
6. Truck Gandeng : 9,308 x (1+0,05)5 = 11,88 kendaraan/hari
Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 8042,524 kendaraan/hari
Menentukan Angka Ekivalen
Dari tabel didapat :
1. Motor (1) = 0,002 = 0,002
2. Mobil (1+1) = 0,002+0,002 = 0,004
3. Pick up (2+3) = 0,0036+0,0183 = 0,0219
4. Truck (4+6) = 0,0577+0,2923 = 0,35
5. Truck box (5+8) = 0,1410+0,9238 = 1,0648
6. Truck Gandeng (6+7+7) = 0,2923+0,5415+0,5415 = 1,376
Menentukan LEP (Lintas Ekivalen Permulaan)
Dari data yang telah didapat, dapat dianalisa nilai LEP yaitu :
1. Motor : 3768,09 x 0,5 x 0,002 = 3,768
2. Mobil : 784 x 0,5 x 0,004 = 1,568
3. Pick up : 172,602 x 0,5 x 0,0219 = 1,89
4. Truck : 105,749 x 0,5 x 0,35 = 18,51
5. Truck box : 99,672 x 0,5 x 1,0648 = 53,065
6. Truck gandeng : 7,293 x 0,5 x 1,376 = 5,0176
LEP tahun 2016 (1+2+3+4+5+6) = 83,8186
Menentukan LEA (Lintas Ekivalen akhir)
Perhitungan LEA untuk 5 tahun (2021)
1. Motor : 4809, 144 x 0,5 x 0,002 = 4,809
2. Mobil : 1000,60 x 0,5 x 0,004 = 2,0012
3. Pick up : 220,29 x 0,5 x 0,0219 = 2,4122
4. Truck : 134,97 x 0,5 x 0,35 = 23,62
5. Truck box : 127,21 x 0,5 x 1,0648 = 67,73
6. Truck gandeng : 9,308 x 0,5 x 1,376 = 6,404
Jumlah LEA tahun 2021 (1+2+3+4+5+6) = 106,976
Perhitungan LEA untuk 10 tahun (2026)
1. Motor : 6137,822 x 0,5 x 0,002 = 6,138
2. Mobil : 1277,05 x 0,5 x 0,004 = 2,5541
3. Pick up : 281,152 x 0,5 x 0,0219 = 3,08
4. Truck : 172,26 x 0,5 x 0,35 = 30,15
5. Truck box : 162,36 x 0,5 x 1,0648 = 86,44
6. Truck Gandeng : 11,88 x 0,5 x 1,376 = 8,17344
Jumlah LEA tahun 2026 (1+2+3+4+5+6) = 136,54
Menghitung LET (Lintas Ekivalen Tengah)
LET = (LEP+LEA)/2
Penentuan Harga CBR
CBR rata-rata = (4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 5 + 4 + 8)/10 = 6,6
CBR max = 10
CBR min = 4
Daya Dukung Tanah (DDT)
DDT =( 4,3 log (CBR))+1
DDT = (4,3 log (6,6) + 1
DDT = 4,524
Menghitung LER
 LER = LET x UR/10
 Ip =1,5
LER =((83,8186 + 106,976)/2) x 5/10 = 47,40
LER 5 = 1,5 x 47,40 = 71,1
 Ip =2,5
LER 10 = ((83,816 + 136,54)/2) x 10/10 = 110,178
LER 10 = 2,5 x 110,178 = 275, 445
LER (10) = 275,445 , dari tabel didapat ITP = 6,8 ( Tebal Minimum)
 Lapisan Permukaan : Laston , Ms 744 d1 = 7,5 (tabel)
 Lapisan Pondasi atas : Batu Pecah kelas A d2 = 20 (tabel)
 Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B d3 = 10 (tabel)
Analisis dgn tabel koefisien kekuatan :
Maka ITP = a1 d1 +a2 d2 +a3 d3
ITP = 6,8
6,8 = 0,4 x 7,5 + 0,28 x 20 + 0,13 d3
Jadi d3 = 35,38 cm
Pembulatan d3 = 35 cm
Tabel yang digunakan :
Analisa lalu lintas harian rata

More Related Content

What's hot

Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
Mira Pemayun
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
pooja khan
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Universitas Pendidikan Indonesia
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
NitaMewaKameliaSiman
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Bayu Janasuputra
 
Perancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik JalanPerancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik Jalan
Christian indrajaya, ST, MT
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
a_agung_kartika
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
Nurul Angreliany
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
Mira Pemayun
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
MOSES HADUN
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Harsanty Seran
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
Yusrizal Mahendra
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Trisunan Pamungkas
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Mira Pemayun
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
mas_weri
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)afifsalim
 
Manual perkerasan jalan 07 juli 2017 (kiat) oke
Manual perkerasan jalan   07  juli 2017 (kiat) okeManual perkerasan jalan   07  juli 2017 (kiat) oke
Manual perkerasan jalan 07 juli 2017 (kiat) oke
andangsadewa
 

What's hot (20)

Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
Perancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik JalanPerancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik Jalan
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
 
Kp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluranKp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluran
 
Manual perkerasan jalan 07 juli 2017 (kiat) oke
Manual perkerasan jalan   07  juli 2017 (kiat) okeManual perkerasan jalan   07  juli 2017 (kiat) oke
Manual perkerasan jalan 07 juli 2017 (kiat) oke
 

Analisa lalu lintas harian rata

  • 1. ANALISA LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA (LHR) TERHADAP RUKO PASAR ANGGREK dan Sekitar Jalan Y’AM Sabran untuk Penentuan Rencana Tebal Perkerasan Jalan dan Pelebaran di Jalan Y’AM Sabran Data Parameter : Perkiraan LHR/hari Pasar Anggrek : 1. Motor : 1416 kendaraan/hari 2. Mobil : 408 kendaraan/hari 3. Pick up : 48 kendaraan/hari 4. Truck : 72 kendaraan/hari Perkiraan LHR/hari Jalan Y’AM Sabran : 1. Motor : 1684 kendaraan/hari 2. Sedan : 237 kendaraan/hari 3. Pick up/oplet : 94 kendaraan/hari 4. Truck : 15 kendaraan/hari 5. Truck box : 82 kendaraan/hari 6. Truck gandeng : 6 kendaraan/hari Klasifikasi jalan : 1. Klasifikasi jalan : 2 2. Jalan Kolektor Primer 3. Lebar jalan : 11 meter 4. Arah : 2 jalur, 2 arah tanpa median 5. Usia rencana 10 tahun Umur Rencana (5+5) tahun Pertumbuhan lalu lintas : = 5% selama pelaksanaan = 5% perkembangan lalu lintas Curah hujan rata-rata pertahun = 305 mm/hari (Pontianak dalam Angka 2011) Kelandaian jalan : 6% Jenis lapisan perkerasan yang digunakan : 1. Lapisan Perkerasan Laston 2. Pondasi Atas : Batu Pecah Kelas A 3. Pondasi Bawah : Sirtu Kelas B Data CBR 4 5 6 7 8 9 10 5 4 8
  • 2. Analisa : Menghitung LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata) Komponen kendaraan awal umur rencana 2011 1. Motor : 1684 kendaraan/hr + 1416 kendaraan/hr = 3100 kend/hr 2. Mobil : 237 kendaraan/hr + 408 kendaraan/hr = 645 kend/hr 3. Pick up : 94 kendaraan/hr + 48 kendaraan/hr = 142 kend/hr 4. Truck : 15 kendaraan/hr + 72 kendaraan/hr = 87 kend/hr 5. Truck Box : 82 kend/hr 6. Truck Gandeng : 6 kend/hr Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 4062 kendaraan/hr Perhitungan LHR pada tahun 2016 : 1. Motor : 3100 x (1+0,05)4 = 3768,09 kendaraan/hari 2. Mobil : 645 x (1+0,05)4 = 784 kendaraan/hari 3. Pick up : 142 x (1+0,05)4 = 172,602 kendaraan/hari 4. Truck : 87 x (1+0,05)4 = 105,749 kendaraan/hari 5. Truck box : 82 x (1+0,05)4 = 99,672 kendaraan/hari 6. Truck Gandeng : 6 x (1+0,05)4 = 7,293 kendaraan/hari Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 4937,406 kendaraan/hari Perhitungan LHR pada tahun ke 5 tahun 2021 : 1. Motor : 3768,09 x (1+0,05)5 = 4809,144 kendaraan/hari 2. Mobil : 784 x (1+0,05)5 = 1000,60 kendaraan/hari 3. Pick up : 172,602 x (1+0,05)5 = 220,29 kendaraan/hari 4. Truck : 105,749 x (1+0,05)5 = 134,97 kendaraan/hari 5. Truck box : 99,672 x (1+0,05)5 = 127,21 kendaraan/hari 6. Truck Gandeng : 7,293 x (1+0,05)5 = 9,308 kendaraan/hari Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 6301,552 kendaraan /hari Perhitungan LHR pada tahun ke 5 berikutnya tahun 2026 : 1. Motor : 4809,144 x (1+0,05)5 = 6137,882 kendaraan/hari 2. Mobil : 1000,60 x (1+0,05)5 = 1277,05 kendaraan/hari 3. Pick up : 220,29 x (1+0,05)5 = 281,152 kendaraan/hari 4. Truck : 134,97 x (1+0,05)5 = 172,26 kendaraan/hari 5. Truck Box : 127,21 x (1+0,05)5 = 162,36 kendaraan/hari 6. Truck Gandeng : 9,308 x (1+0,05)5 = 11,88 kendaraan/hari Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 8042,524 kendaraan/hari Menentukan Angka Ekivalen Dari tabel didapat : 1. Motor (1) = 0,002 = 0,002 2. Mobil (1+1) = 0,002+0,002 = 0,004
  • 3. 3. Pick up (2+3) = 0,0036+0,0183 = 0,0219 4. Truck (4+6) = 0,0577+0,2923 = 0,35 5. Truck box (5+8) = 0,1410+0,9238 = 1,0648 6. Truck Gandeng (6+7+7) = 0,2923+0,5415+0,5415 = 1,376 Menentukan LEP (Lintas Ekivalen Permulaan) Dari data yang telah didapat, dapat dianalisa nilai LEP yaitu : 1. Motor : 3768,09 x 0,5 x 0,002 = 3,768 2. Mobil : 784 x 0,5 x 0,004 = 1,568 3. Pick up : 172,602 x 0,5 x 0,0219 = 1,89 4. Truck : 105,749 x 0,5 x 0,35 = 18,51 5. Truck box : 99,672 x 0,5 x 1,0648 = 53,065 6. Truck gandeng : 7,293 x 0,5 x 1,376 = 5,0176 LEP tahun 2016 (1+2+3+4+5+6) = 83,8186 Menentukan LEA (Lintas Ekivalen akhir) Perhitungan LEA untuk 5 tahun (2021) 1. Motor : 4809, 144 x 0,5 x 0,002 = 4,809 2. Mobil : 1000,60 x 0,5 x 0,004 = 2,0012 3. Pick up : 220,29 x 0,5 x 0,0219 = 2,4122 4. Truck : 134,97 x 0,5 x 0,35 = 23,62 5. Truck box : 127,21 x 0,5 x 1,0648 = 67,73 6. Truck gandeng : 9,308 x 0,5 x 1,376 = 6,404 Jumlah LEA tahun 2021 (1+2+3+4+5+6) = 106,976 Perhitungan LEA untuk 10 tahun (2026) 1. Motor : 6137,822 x 0,5 x 0,002 = 6,138 2. Mobil : 1277,05 x 0,5 x 0,004 = 2,5541 3. Pick up : 281,152 x 0,5 x 0,0219 = 3,08 4. Truck : 172,26 x 0,5 x 0,35 = 30,15 5. Truck box : 162,36 x 0,5 x 1,0648 = 86,44 6. Truck Gandeng : 11,88 x 0,5 x 1,376 = 8,17344 Jumlah LEA tahun 2026 (1+2+3+4+5+6) = 136,54 Menghitung LET (Lintas Ekivalen Tengah) LET = (LEP+LEA)/2 Penentuan Harga CBR CBR rata-rata = (4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 5 + 4 + 8)/10 = 6,6 CBR max = 10 CBR min = 4
  • 4. Daya Dukung Tanah (DDT) DDT =( 4,3 log (CBR))+1 DDT = (4,3 log (6,6) + 1 DDT = 4,524 Menghitung LER  LER = LET x UR/10  Ip =1,5 LER =((83,8186 + 106,976)/2) x 5/10 = 47,40 LER 5 = 1,5 x 47,40 = 71,1  Ip =2,5 LER 10 = ((83,816 + 136,54)/2) x 10/10 = 110,178 LER 10 = 2,5 x 110,178 = 275, 445 LER (10) = 275,445 , dari tabel didapat ITP = 6,8 ( Tebal Minimum)  Lapisan Permukaan : Laston , Ms 744 d1 = 7,5 (tabel)  Lapisan Pondasi atas : Batu Pecah kelas A d2 = 20 (tabel)  Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B d3 = 10 (tabel) Analisis dgn tabel koefisien kekuatan : Maka ITP = a1 d1 +a2 d2 +a3 d3 ITP = 6,8 6,8 = 0,4 x 7,5 + 0,28 x 20 + 0,13 d3 Jadi d3 = 35,38 cm Pembulatan d3 = 35 cm Tabel yang digunakan :