Dokumen tersebut membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Mioma uteri adalah tumor jinak pada rahim yang umumnya ditemukan pada wanita di atas usia 30 tahun dan disebabkan oleh faktor hormon serta riwayat keluarga.
Dokumen tersebut membahas tentang miom uteri, tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Miom uteri disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan dapat menimbulkan berbagai gejala seperti nyeri perut, nyeri saat haid, dan gangguan haid. Penanganannya meliputi miomektomi untuk mengangkat miom tanpa mengangkat rahim atau histerektomi untuk mengangkat miom beserta rahim.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, histologi, fisiologi, patologi, dan berbagai kelainan pada jaringan payudara. Termasuk didalamnya adalah definisi dan penyebab mastitis, ektasia duktus mammae, nekrosis lemak, penyakit fibrokistik, serta jenis-jenis neoplasma jinak seperti fibroadenoma mammae.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan asuhan gizi pada pasien mioma uteri di rumah sakit. Secara khusus membahas tentang pentingnya status gizi pasien baik sebelum maupun sesudah operasi mioma uteri, serta manajemen diet yang diberikan untuk mendukung proses penyembuhan."
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang kanker payudara, meliputi pengertian, etiologi, anatomi, fisiologi, insiden, patofisiologi, gejala klinis, klasifikasi, pemeriksaan diagnostik, pencegahan, dan penanganannya.
Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
Dokumen tersebut membahas tentang tanda dan gejala, cara deteksi, komplikasi, serta penanganan mioma uteri. Mioma uteri dapat menyebabkan perdarahan berlebihan, nyeri pada rahim, gangguan kehamilan, dan komplikasi seperti anemia. Deteksi dilakukan dengan USG, biopsi, histeroskopi, atau laparoskopi. Penanganannya meliputi konservatif seperti observasi berkala, atau operatif seperti miomekt
Tumor mammae dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan ganas. Tumor jinak mencakup fibro adenoma mammae, kistosarcom filoides, dan papiloma intraduktal yang berasal dari jaringan periduktus dan lobulus payudara. Tumor ganas merupakan tumor yang berpotensi invasif dan metastatik.
Dokumen tersebut membahas tentang miom uteri, tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Miom uteri disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan dapat menimbulkan berbagai gejala seperti nyeri perut, nyeri saat haid, dan gangguan haid. Penanganannya meliputi miomektomi untuk mengangkat miom tanpa mengangkat rahim atau histerektomi untuk mengangkat miom beserta rahim.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, histologi, fisiologi, patologi, dan berbagai kelainan pada jaringan payudara. Termasuk didalamnya adalah definisi dan penyebab mastitis, ektasia duktus mammae, nekrosis lemak, penyakit fibrokistik, serta jenis-jenis neoplasma jinak seperti fibroadenoma mammae.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan asuhan gizi pada pasien mioma uteri di rumah sakit. Secara khusus membahas tentang pentingnya status gizi pasien baik sebelum maupun sesudah operasi mioma uteri, serta manajemen diet yang diberikan untuk mendukung proses penyembuhan."
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang kanker payudara, meliputi pengertian, etiologi, anatomi, fisiologi, insiden, patofisiologi, gejala klinis, klasifikasi, pemeriksaan diagnostik, pencegahan, dan penanganannya.
Dokumen ini membahas tentang mioma uteri, termasuk definisi, anatomi, etiologi, klasifikasi, gejala, perubahan sekunder, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan, penatalaksanaan, serta prognosisnya. Mioma uteri adalah neoplasma jinak pada rahim yang disebabkan stimulasi estrogen. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG. Pengobatannya meliputi kon
Dokumen tersebut membahas tentang tanda dan gejala, cara deteksi, komplikasi, serta penanganan mioma uteri. Mioma uteri dapat menyebabkan perdarahan berlebihan, nyeri pada rahim, gangguan kehamilan, dan komplikasi seperti anemia. Deteksi dilakukan dengan USG, biopsi, histeroskopi, atau laparoskopi. Penanganannya meliputi konservatif seperti observasi berkala, atau operatif seperti miomekt
Tumor mammae dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan ganas. Tumor jinak mencakup fibro adenoma mammae, kistosarcom filoides, dan papiloma intraduktal yang berasal dari jaringan periduktus dan lobulus payudara. Tumor ganas merupakan tumor yang berpotensi invasif dan metastatik.
Dokumen tersebut membahas tentang kista ovarium, termasuk definisi, penyebab, klasifikasi, dan jenis-jenis kista. Kista ovarium adalah benjolan yang berada di ovarium yang dapat menyebabkan pembesaran abdomen dan gejala lain. Kista dapat disebabkan gangguan hormon dan diklasifikasikan menjadi kista normal, kista abnormal jinak seperti kistadenoma dan dermoid, serta kista abnormal berbahaya seperti endometriosis.
Paragraf pertama membahas latar belakang tentang kista ovarium yang dapat terbentuk dari berbagai penyebab seperti pembesaran folikel ovarium normal, folikel de graf, atau korpus luteum. Kista ovarium dapat menyebabkan gejala nyeri abdomen akut atau kronis, dan kista besar dapat menyebabkan pembengkakan abdomen. Pengobatan kista besar biasanya melalui operasi. Paragraf terakhir menjelaskan tujuan penulis untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang kista ovarium, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosa, dan rencana perawatan keperawatan. Kista ovarium adalah tumor jinak pada ovarium yang dapat disebabkan oleh faktor hormonal maupun genetik, dengan gejalanya berupa nyeri pada perut dan gangguan siklus haid. Perawatan keperawatan meliputi pengelolaan nyeri, mencegah komplikasi, memenuhi gizi, dan menurunkan
Benjolan pada payudara kanan sebesar telur bebek yang dirasakan selama 6 bulan dan 2 bulan terakhir semakin membesar. Dokumen ini membahas anatomi, histologi, dan fisiologi payudara serta differential diagnosis yang mungkin terjadi yaitu fibroadenoma, hiperplasia kistik kelenjar mammae, dan karsinoma mammae.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Ginekologi adalah ilmu tentang sistem reproduksi wanita. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, ruang lingkup, dan sejarah ginekologi serta beberapa kondisi medis yang tercakup dalam ilmu ginekologi seperti kelainan bawaan, infeksi, tumor, dan gangguan haid.
LEAFLET TENTANG MIOMA UTERY::ARMANDO GASPARArmando Gaspar
Dokumen tersebut membahas tentang mioma uteri, termasuk gejala awal, cara diagnosis, dan pengobatan mioma uteri. Mioma uteri adalah tumor jinis otot yang berasal dari otot rahim dan jaringan ikat. Gejala awal mioma uteri antara lain perdarahan tidak teratur, nyeri pinggang dan perut, serta kehadiran benjolan di perut bagian bawah. Pengobatan mioma uteri dapat dilakukan dengan obat-obatan maupun tindakan
Polip endometrium atau tumor jinak pada dinding rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel endometrium yang berlebihan akibat faktor hormonal seperti estrogen. Gejalanya berupa perdarahan haid yang tidak teratur, infertilitas, bahkan keguguran. Diagnosa ditegakkan dengan USG dan histeroskopi, sementara pengobatannya meliputi pengawasan, obat hormon, kuretase, hingga histerektomi jika kanker.
Dokumen tersebut membahas gangguan pada sistem reproduksi pria dan wanita, termasuk prostatitis, epididimitis, hipogonadisme, impotensi, kanker serviks, vaginitis, bartolinitis, dan kista ovarium. Juga dibahas pengkajian yang meliputi riwayat kesehatan, aktivitas, psikologis, sosial ekonomi, dan fisiologis pasien untuk diagnosis gangguan reproduksi.
Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim (myometrium) dan terdapat di dinding rahim. Terdapat beberapa jenis mioma uteri antara lain mioma subserosa, intramural, dan submukosa yang berbeda letaknya di dinding rahim. Beberapa penyebab mioma uteri adalah faktor genetik, hormonal, virus, polusi udara, makanan, dan radiasi.
Penyakit mioma uteri tahun 2022 di indonesiaPutriAnggun37
Mioma merupakan suatu pertumbuhan massa atau daging di dalam rahim atau di luar rahim yang tidak bersifat ganas. Mioma berasal dari sel otot polos yang terdapat di rahim dan pada beberapa kasus juga berasal dari otot polos pembuluh darah rahim.
Dokumen tersebut membahas tentang kista ovarium, termasuk definisi, penyebab, klasifikasi, dan jenis-jenis kista. Kista ovarium adalah benjolan yang berada di ovarium yang dapat menyebabkan pembesaran abdomen dan gejala lain. Kista dapat disebabkan gangguan hormon dan diklasifikasikan menjadi kista normal, kista abnormal jinak seperti kistadenoma dan dermoid, serta kista abnormal berbahaya seperti endometriosis.
Paragraf pertama membahas latar belakang tentang kista ovarium yang dapat terbentuk dari berbagai penyebab seperti pembesaran folikel ovarium normal, folikel de graf, atau korpus luteum. Kista ovarium dapat menyebabkan gejala nyeri abdomen akut atau kronis, dan kista besar dapat menyebabkan pembengkakan abdomen. Pengobatan kista besar biasanya melalui operasi. Paragraf terakhir menjelaskan tujuan penulis untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang kista ovarium, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosa, dan rencana perawatan keperawatan. Kista ovarium adalah tumor jinak pada ovarium yang dapat disebabkan oleh faktor hormonal maupun genetik, dengan gejalanya berupa nyeri pada perut dan gangguan siklus haid. Perawatan keperawatan meliputi pengelolaan nyeri, mencegah komplikasi, memenuhi gizi, dan menurunkan
Benjolan pada payudara kanan sebesar telur bebek yang dirasakan selama 6 bulan dan 2 bulan terakhir semakin membesar. Dokumen ini membahas anatomi, histologi, dan fisiologi payudara serta differential diagnosis yang mungkin terjadi yaitu fibroadenoma, hiperplasia kistik kelenjar mammae, dan karsinoma mammae.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Ginekologi adalah ilmu tentang sistem reproduksi wanita. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, ruang lingkup, dan sejarah ginekologi serta beberapa kondisi medis yang tercakup dalam ilmu ginekologi seperti kelainan bawaan, infeksi, tumor, dan gangguan haid.
LEAFLET TENTANG MIOMA UTERY::ARMANDO GASPARArmando Gaspar
Dokumen tersebut membahas tentang mioma uteri, termasuk gejala awal, cara diagnosis, dan pengobatan mioma uteri. Mioma uteri adalah tumor jinis otot yang berasal dari otot rahim dan jaringan ikat. Gejala awal mioma uteri antara lain perdarahan tidak teratur, nyeri pinggang dan perut, serta kehadiran benjolan di perut bagian bawah. Pengobatan mioma uteri dapat dilakukan dengan obat-obatan maupun tindakan
Polip endometrium atau tumor jinak pada dinding rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel endometrium yang berlebihan akibat faktor hormonal seperti estrogen. Gejalanya berupa perdarahan haid yang tidak teratur, infertilitas, bahkan keguguran. Diagnosa ditegakkan dengan USG dan histeroskopi, sementara pengobatannya meliputi pengawasan, obat hormon, kuretase, hingga histerektomi jika kanker.
Dokumen tersebut membahas gangguan pada sistem reproduksi pria dan wanita, termasuk prostatitis, epididimitis, hipogonadisme, impotensi, kanker serviks, vaginitis, bartolinitis, dan kista ovarium. Juga dibahas pengkajian yang meliputi riwayat kesehatan, aktivitas, psikologis, sosial ekonomi, dan fisiologis pasien untuk diagnosis gangguan reproduksi.
Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim (myometrium) dan terdapat di dinding rahim. Terdapat beberapa jenis mioma uteri antara lain mioma subserosa, intramural, dan submukosa yang berbeda letaknya di dinding rahim. Beberapa penyebab mioma uteri adalah faktor genetik, hormonal, virus, polusi udara, makanan, dan radiasi.
Penyakit mioma uteri tahun 2022 di indonesiaPutriAnggun37
Mioma merupakan suatu pertumbuhan massa atau daging di dalam rahim atau di luar rahim yang tidak bersifat ganas. Mioma berasal dari sel otot polos yang terdapat di rahim dan pada beberapa kasus juga berasal dari otot polos pembuluh darah rahim.
1. Mioma uteri adalah tumor jinak pada otot dan jaringan ikat uterus yang umumnya ditemukan pada wanita usia 35 tahun ke atas.
2. Gejala mioma uteri antara lain perdarahan, nyeri, dan tekanan massa pada perut bagian bawah.
3. Penatalaksanaan mioma uteri meliputi penatalaksanaan konservatif, radioterapi, miomektomi, dan histerektomi.
Tinjauan pustaka membahas tentang kista ovarium, meliputi pengertian, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, dan diagnosa kista ovarium. Kista ovarium dijelaskan sebagai benjolan pada ovarium yang dapat menyebabkan pembesaran perut dan gangguan menstruasi. Diagnosa didasarkan pada anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti USG.
Kista ovarium adalah pengumpulan cairan pada ovarium yang dapat tumbuh karena ketidakseimbangan hormon. Gejalanya berkisar antara nyeri abdomen hingga tidak ada gejala. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan USG. Pengobatan meliputi pengontrolan hormon hingga pembedahan untuk mengangkat kista besar. Perawatan pasca bedah meliputi manajemen nyeri, pencegahan infeksi, serta bantuan aktivitas sehari-hari.
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitarayiputri
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penyakit dan gangguan pada alat reproduksi wanita, termasuk polip, kondisi, endometriosis, penyempitan saluran telur, infertilitas, kelainan sel telur, keputihan, mioma uteri, dan kanker serviks. Berbagai penyebab dan gejala penyakit tersebut dijelaskan secara singkat.
Ginekologi adalah ilmu yang mempelajari sistem reproduksi wanita. Makalah ini membahas tentang definisi ginekologi, asuhan kebidanan ginekologi, dan pemeriksaan ginekologi yang terdiri dari inspeksi, palpasi, pemeriksaan in speculo dan bimanual. Tujuan pemeriksaan ginekologi adalah untuk mendiagnosis penyakit dan memberikan perawatan yang tepat.
Karsinoma payudara merupakan penyakit yang umum di Indonesia. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, mammografi, USG, dan biopsi. Pengobatan tergantung stadiumnya, mulai dari mastektomi untuk stadium awal hingga kemoterapi dan radioterapi untuk stadium lanjut. Prognosis bergantung pada stadium saat diagnosis.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
maternitas.pptx
1.
2. Disusun oleh :
Dian Kurniasih (2007114)
Hildayatun Fitria (2007115)
Mei Nopitasari (2007117)
Novika Lutfiana (2007118)
Saptika Ayu Wandypa (2007121)
Siti Robiyah (2007122)
Briant Nugraha A (2007124)
Niken Yufinanda (2007123)
Ivik Malichaturofi’ah (2007125)
Saschia Indah S (2007131)
3. PENGERTIAN
Mioma uteri yaitu tumor jnak pada rahim, selain bisa ganas, lebih
sering muncul tumor jinak pada rahim atau mioma uteri. Jenis
tumornya tidak hanya satu. Bisa tumbuh dibagian dinding dalam
rahim sendiri. Ini jenis tumor yang lebih banyak ditemukan. Rata-
rata wanita di atas usia 30 tahun (Irianto, 2015).
Mioma uteri merupakan tumor jinak monoklonal dari sel-sel otot
polos yang ditemukan pada rahim manusia. Tumor ini berbatas
tegas dan terdiri dari sel-sel jaringan otot polos, jaringan pengikat
fibroid, dan kolagen. Mioma uteri berbentuk padat, relatif bulat,
kenyal, berdinding licin, dan apabila dibelah bagian dalamnya akan
menonjol keluar sehingga mengesankan bahwa permukaan luarnya
adalah kapsul (Prawirohardjo, Sarwono, 2011).
5. MANIFESTASI KLINIK
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan pelvis rutin. Pada
penderita memang tidak mempunyai keluhan apa – apa dan tidak sadar bahwa mereka sedang
mengandung satu tumor dalam uterus. Faktor – faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala klinik
meliputi :
1. Besarnya mioma uteri
2. Lokalisasi mioma uteri
3. Perubahan – perubahan
pada mioma uteri
Menurut (Nurafif & Hardi, 2013) tanda dan gejala mioma uteri
yaitu :
a. Perdarahan abnormal : Hipermenore, menoragia, metroragia.
Disebabkan oleh :
1. Pengaruh ovarium sehingga terjadi hiperplasi endometrium.
2. Permukaan endometrium yang lebih luas dari biasanya.
3. Atrofi enddometrium yang lebih luas dari biasanya.
4. Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya
sarang mioma diantara serabut miometrium sehingga tidak dapat
menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.
6. b. Nyeri
Nyeri panggul karena tekanan, muncul karena sebagian besar miom menekan struktur di daerah
panggul. Pada mioma submukosum yang dilahirkan dapat menyempitkan canalis servikalis
sehingga menimbulkan dismenore.
c. Gejala penekanan
Penekanan pada vesika urinaria menyebabkan poliuri, pada uretra menyebabkan retensio urine,
pada ureter menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada rectum menyebabkan obstipasi
dan tenesmia, pada pembuluh darah dan limfe menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul.
d. Disfungsi reproduksi
Hubungan antara mioma uteri sebagai penyebab infertilitas masih belum jelas, 27- 40% wanita
dengan mioma uteri mengalami infertilitas.
7. PANTOFISIOLOGI
Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil didalam miometrium dan lambat laun membesar karena
pertumbuhan itu miometrium mendesak menyusun semacam pseudokapsula atau sampai semua
mengelilingi tumor didalam uterus mungkin terdapat satu mioma akan tetapi mioma biasanya banyak. Bila
ada satu mioma dapat menonjol kedepan sehingga menekan dan mendorong kandung kemih keatas
sehingga sering menimbulkan keluhan miksi (Aspiani 2017).
Tetapi masalah akan timbul jika terjadi berkurangnya pemberian darah pada mioma uteri yang
menyebabkan tumor membesar, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan mual. Selain itu masalah dapat
timbul lagi jika terjadi perdarahan abnormal pada uterus yang berlebihan sehingga terjadi anemia. Anemia
ini bisa mengakibatkan kelemahan fisik, kondisi tubuh lemah, sehingga kebutuhan perawatan diri tidak
dapat terpenuhi. Selain itu dengan perdarahan yang banyak bisa mengakibatkan seseorang mengalami
kekurangan volume cairan dan timbulnya resiko infeksi. Dan jika dilakukan operasi atau pembedahan
maka akan terjadi perlukaan sehingga dapat menimbulkan kerusakan jaringan integritas kulit (Price, 2009).
Pada post operasi mioma uteri akan terjadi terputusnya integritas jaringan kulit dan robekan pada jaringan
saraf perifer sehingga terjadi nyeri akut. Terputusnya integritas jaringan kulit mempengaruhi proses
epitalisasi dan pembatasan aktivitas, maka terjadi perubahan pola aktivitas. Kerusakan jaringan
mengakibatkan terpaparnya agen infeksius yang mempengaruhi resiko tinggi infeksi. Pada pasien post
operasi akan terpengaruh obat anestesi yang mengakibatkan depresi pusat pernapasan dan penurunan
kesadaran sehingga pola nafas tidak efektif (Sarwono, 2010).
8. PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan Konservatif
Dalam dekade terakhir ada usaha untuk mengobati mioma uterus dengan Gonadotropin releasing hormone
(GnRH) agonis. Pengobatan GnRH agonis selama 16 minggu pada mioma uteri menghasilkan degenerasi
hialin di miometrium hingga uterus menjadi kecil. Setelah pemberian GnRH agonis dihentikan mioma yang
lisut itu akan tumbuh kembali di bawah pengaruh estrogen oleh karena mioma itu masih mengandung
reseptor estrogen dalam konsentrasi tinggi.
2. Pengobatan Operatif
Tindakan operatif mioma uteri dilakukan terhadap mioma yang menimbulkan gejala yang tidak dapat ditangani
dengan pengobatan operatif, tindakan operatif yang dilakukan antara lain :
a. Miomektomi
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Miomektomi dilakukan
pada wanita yang ingin mempertahankan fungsi reproduksinya. Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya
pada mioma submukosum dengan cara ekstirpasi lewat vagina (Wiknjosastro, 2008:345).
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan diagnostik mioma uteri meliputi :
1. Tes laboratorium
Hitung darah lengkap dan apusan darah : leukositosis dapat
disebabkan oleh nekrosis akibat torsi atau degenerasi. Menurunnya
kadar hemoglobin dan hematokrit menunjukan adanya kehilangan
darah yang kronik.
2. Tes kehamilan terhadap chorioetic gonadotropin
Sering membantu dalam evaluasi suatu pembesaran uterus yang
simetrik menyerupai kehamilan atau terdapat bersamaan dengan
kehamilan.
3. Ultrasonografi
Apabila keberadaan massa pelvis meragukan, sonografi dapat
membantu.
4. Pielogram intravena
a. Pap smear serviks
Selalu diindikasikan untuk menyingkap neoplasia
serviks sebelum histerektomi.
b. Histerosal pingogram
Dianjurkan bila klien menginginkan anak lagi
dikemudian hari untuk mengevaluasi distorsi rongga
uterus dan kelangsungan tuba falopi.
Deteksi mioma uteri dapat dilakukan dengan cara:
1. Pemeriksaan darah lengkap : Hb turun,
Albumin turun, Lekosit turun atau meningkat,
Eritrosit turun.
2. USG : terlihat massa pada daerah uterus.
3. Vaginal toucher (VT) : didapatkan perdrahan
pervaginam, teraba massa, konsistensi dan
ukurannya.
4. Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari
sel-sel neoplasma tersebut.
5. Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang
mungkin ada yang dapat menghambat tindakan
operasi
6. ECG : mendeteksi, kelainan yang mungkin
terjadi yang dapat mempengaruhi tindakan
operasi.
10. Pemeriksaan fisik mioma uteri meliputi :
1. Pemeriksan abdomen : teraba massa didaerah pubis atau abdomen bagian bawah
dengan konsistensi kenyal, bulat, berbatas tegas, sering berbenjol atau bertangkai, mudah
digerakan, tidak nyeri.
2. Pemeriksaan bimanual : didapatkan tumor tersebut menyatu atau berhubungan dengan
uterus, ikut bergerak pada pergerakan serviks.
KOMPLIKASI
Menurut (Manuaba, 2010:325) Komplikasi mioma uteri terbagi menjadi 3
yaitu:
1. Perdarahan sampai terjadi anemia
2. Degenerasi ganas mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan
hanya 0,32-0,6% dari seluruh mioma; serta merupakan 50 - 75% dari
semua sarkoma uterus.
3. Torsi atau putaran tangkai mioma bertangkai dapat terjadi torsi atau
terputarnya tumor 24 (Prawirohardjo, 2011). Hal itu dapat menyebabkan
gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis.
11. A. PENGKAJIAN
1. Anamnesa
- Identitas Klien:
meliputi nama,
umur, jenis
kelamin, agama,
suku bangsa,
status pernikahan,
pendidikan,
pekerjaan, alamat.
- Identitas
Penanggung
jawab: Nama,
umur, jenis
kelamin,
hubungan dengan
keluarga,
pekerjaan, alamat.
2. Riwayat Kesehatan
- Keluhan Utama
- Riwayat penyakit
sekarang
- Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwaya Penyakit
Keluarga
- Riwayat Obstetri
Untuk mengetahui riwayat obstetri pada pasien mioma uteri yang perlu diketahui
adalah:
1. Keadaan haid
Tanyakan tentang riwayat menarhe dan haid terakhir, sebab mioma uteri tidak pernah
ditemukan sebelum menarhe dan mengalami atrofi pada masa menopause.
2.Riwayat kehamilan dan persalinan
Kehamilan mempengaruhi pertumbuhan mioma uteri, dimana mioma uteri tumbuh
cepat pada masa hamil ini dihubungkan dengan hormon estrogen, pada masa ini
dihasilkan dalam jumlah yang besar.
12. 3. Faktor Psikososial
- Tanyakan tentang persepsi pasien mengenai penyakitnya, faktor-faktor budaya
yang mempengaruhi, tingkat pengetahuan yang dimiliki pasien mioma uteri, dan
tanyakan mengenai seksualitas dan perawatan yang pernah dilakukan oleh pasien
mioma uteri.
- Tanyakan tentang konsep diri : Body image, ideal diri, harga diri, peran diri,
personal identity, keadaan emosi, perhatian dan hubungan terhadap orang lain atau
tetangga, kegemaran atau jenis kegiatan yang di sukai pasien mioma uteri,
mekanisme pertahanan diri, dan interaksi sosial pasien mioma uteri dengan orang
lain.
4. Pola Kebiasaan sehari-hari
5. Pola nutrisi sebelum dan sesudah mengalami mioma uteri yang harus dikaji adalah
frekuensi, jumlah, tanyakan perubahan nafsu makan yang terjadi.
6. Pola eliminasi
Tanyakan tentang frekuensi, waktu, konsitensi, warna, BAB terakhir.
Sedangkan pada BAK yang harus di kaji adalah frekuensi, warna, dan bau.
7. Pola Aktivitas, Latihan, dan bermain
Tanyakan jenis kegiatan dalam pekerjaannya, jenis olahraga dan frekwensinya, tanyakan
kegiatan perawatan seperti mandi, berpakaian, eliminasi, makan minum, mobilisasi
8. Pola Istirahat dan Tidur
Tanyakan waktu dan lamanya tidur pasien mioma uteri saat siang dan malam hari, masalah
yang ada waktu tidur.
13. 9. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Kaji tingkat kesadaran pasien
mioma uteri
• Tanda-tanda vital : Tekanan darah, nadi,suhu,
pernapasan.
• Pemeriksaan Fisik Head to toe :
1. Kepala dan rambut : lihat kebersihan kepala dan keadaan rambut.
2. Mata : lihat konjungtiva anemis, pergerakan bola mata simetris
3. Hidung : lihat kesimetrisan dan kebersihan, lihat adanya pembengkakan konka nasal/tidak.
4. Telinga : lihat kebersihan telinga.
5. Mulut : lihat mukosa mulut kering atau lembab, lihat kebersihan rongga mulut, lidah dan gigi, lihat adanya
penbesaran tonsil.
6. Leher dan tenggorokan : raba leher dan rasakan adanya pembengkakan kelenjar getah bening/tidak.
7. Dada atau thorax : paru-paru/respirasi, jantung/kardiovaskuler dan sirkulasi, ketiak dan abdomen.
8. Abdomen
Inspeksi: bentuk dan ukuran, adanya lesi, terlihat menonjol,
Palpasi: terdapat nyeri tekan pada abdomen
Perkusi: timpani, pekak
Auskultasi: bagaimana bising usus
9. Ekstremitas/ muskoluskletal terjadi pembengkakan pada ekstremitas atas dan bawah pasien mioma uteri
10. Genetalia dan anus perhatikan kebersihan,adanya lesi, perdarahan diluar siklus menstruasi.
14. 10. Data penunjang : ultrasonografi, magnetic
resonance imaging (MRI), dan histereskopi.
Pemeriksaan lain yaitu pemeriksaan darah lengkap
meliputi pemeriksaan hemoglobin (Hb), Hematokrit
(HCT) dan sel darah putih (WBC).
B. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisik
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
3. Ansietas berhubungan dengan konsep diri
(kurangnya sumber informasi terkait penyakit).
15. C. INTERVENSI
Diagnosis Keperawatan Intervensi
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisik (prosedur operasi)
Manajemen Nyeri
a. Observasi
1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi respon nyeri nonverbal
4) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan nyeri
b. Terapeutik
1) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri (misalnya
akupresure, terapi pijat, kompres hangat/dingin
2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (misalnya suhu
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan)
3) Fasilitasi istirahat dan tidur
c. Edukasi
1) Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
2) Jelaskan strategi meredakan nyeri
3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
d. Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian analgesi, jika perlu
16. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan Terapi Aktivitas (I.05186)
Observasi
Identifikasi deficit tingkat aktivitas
Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi dalam aktivitas
Monitor respon emosional, fisik, social, dan spiritual terhadap aktivitas
Terapeutik
Fasilitasi focus pada kemampuan, bukan deficit yang dialami
Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang
konsisten sesuai kemampuan fisik, psikologis, dan social
Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
Fasilitasi transportasi untuk menghadiri aktivitas, jika sesuai
Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan
lingkungan untuk mengakomodasikan aktivitas yang dipilih
Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis. ambulansi, mobilisasi, dan
perawatan diri), sesuai kebutuhan
17. Edukasi
Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
Anjurkan melakukan aktivitas fisik, social, spiritual, dan kognitif, dalam menjaga
fungsi dan kesehatan
Anjurkan keluarga untuk member penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas
Kolaborasi
Kolaborasi dengan terapi okupasi dalam merencanakan dan
memonitor program aktivitas, jika sesuai
Ansietas berhubungan dengan konsep diri
(kurangnya sumber informasi terkait
penyakit).
REDUKSI ANXIETAS (I.09314)
Observasi
Identifikasi saat tingkat anxietas berubah (mis. Kondisi,
waktu, stressor)
Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Monitor tanda anxietas (verbal dan
18. non verbal)
Terapeutik
Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
Temani pasien untuk mengurangi kecemasan , jika memungkinkan
Pahami situasi yang membuat anxietas
Dengarkan dengan penuh perhatian
Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan
Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi ketegangan
Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
Latih teknik relaksaksi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat anti anxietas, jika perlu