Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana sel telur yang dibuahi tumbuh di luar rahim. Kebanyakan terjadi di saluran telur. Gejalanya bervariasi dari nyeri ringan hingga perdarahan berat akibat pecahnya saluran telur. Diagnosa ditegakkan dengan ultrasonografi dan kadang laparoskopi. Pengobatannya berkisar antara pengangkatan sebagian atau seluruh saluran telur hingga penanganan konservatif. Prognosanya baik
2. • Suatu kehamilan
yang pertumbuhan
sel telur yang telah
dibuahi tidak
menempel pada
dinding
endometrium
kavum uteri. Lebih
dari 95% berada di
saluran telur.
Defini
3. Berdasarkan lokasinya, dapat dibagi menjadi 5 sebagai berikut:
• Kehamilan tuba, meliputi > 95% yang terdiri atas: pars ampularis
(55%), pars ismika (25%), pars fimbriae (17%), dan pars interstisialis
(2%).
• Kehamilan ektopik lain (<5%) antara lain terjadi di serviks uterus,
ovarium, atau abdominal.
• Kehamilan intraligamenter, jumlahnya sangat sedikit.
• Kehamilan heterotopik, merupakan kehamilan ganda di mana satu
janin berada di kavum uteri sedangkan yang lain merupakan
kehamilan ektopik. Kejadian sekitar 1 per 15.000-40.000 kehamilan.
• Kehamilan ektopik bilateral. Jarang terjadi.
4. ETIOLOGI
• Faktor dalam lumen tuba
• Faktor pada dinding tuba
• Faktor di luar dinding tuba
• Faktor hormonal
• Faktor lain, mis. IUD
5. PATOLOGI
• Pada proses awal kehamilan apabila embrio tidak bisa mencapai
endometrium untuk proses nidasi, maka embrio dapat tumbuh di
saluran tuba dan kemudian akan mengalami beberapa proses seperti
pada kehamilan pada umumnya. Karena tuba bukan merupakan
suatu media yang baik untuk pertumbuhan embrio atau mudigah,
maka pertumbuhan dapat mengalami perubahan bentuk:
• Hasil konsepsi mati dini atau diresorbsi
• Abortus ke dalam lumen tuba (Abortus tubaria)
• Ruptur dinding tuba
6. GAMBARAN KLINIK
• Umumnya menunjukkan gejala-gejala kehamilan muda, merasa nyeri
sedikit di perut bagian bawah yang tidak seberapa.
• Bila kehamilan ektopik mengalami penyulit atau terjadi ruptur pada
tuba tempat lokasi nidasi kehamilan ini akan memberi gejala dan
tanda yang khas yaitu timbulnya sakit perut mendadak yang disusul
dengan syok atau pingsan. Ini adalah pertanda khas terjadinya
kehamilan ektopik yang terganggu.
• Gejala dan tanda bergantung lamanya kehamilan ektopik terganggu,
abortus atau ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat perdarahan yang
terjadi, keadaan umum penderita sebelum hamil.
7. • Perdarahan pervaginam, menunjukkan kematian janin, dan berasal
dari kavum uteri karena pelepasan desidua.
• Amenorea
• Pemeriksaan vaginal
• uterus membesar dan lembek. Tuba yang mengandung hasil konsepsi
karena lembeknya sukar diraba pada pemeriksaan bimanual.
• Nyeri goyang (+) atau slinger pijn
• Kavum Douglasi menonjol dan nyeri pada perabaan oleh karena terisi
oleh darah.
9. PENGELOLAAN KEHAMILAN EKTOPIK
Umumnya adalah laparotomi.
Hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam tindakan:
• kondisi penderita saat itu
• keinginan penderita akan fungsi reproduksinya
• lokasi kehamilan ektopik
• kondisi anatomik organ pelvis
• kemampuan teknik bedah mikro dokter operator, dan
• kemampuan teknologi fertilisasi invitro setempat
Hal ini menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi pada kehamilan tuba, atau dapat
dilakukan pembedahan konservatif dalam arti hanya dilakukan salpingostomi atau
reanastomosis tuba. Bila penderita dalam keadaan syok, lebih baik dilakukan salpingektomi.
11. PROGNOSIS
• Kematian karena kehamilan ektopik cenderung turun dengan diagnosis dini dan
persediaan darah yang cukup. Akan tetapi bila pertolongan terlambat, angka
kematian dapat tinggi.