SlideShare a Scribd company logo
OLEH:
JULIAS
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi
tidak mampu bernafas secara spontan dan teratur

setelah lahir.
Towel (1996) mengajukan penggolongan penyebab

kegagalan pernapasan pada bayi terdiri dari :


Faktor ibu



Faktor plasenta



Faktor fetus



Faktor neonatus
Bila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 selama
kehamilan / persalinan, akan terjadi asfiksia. Keadaan ini akan mempengaruhi

fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian.
Kerusakan dan gangguan ini dapat reversible atau tidak tergantung dari
lamanya asfiksia. Asfiksia ringan yang terjadi dimulai dengan suatu periode
appnoe, disertai penurunan frekuensi jantung. Selanjutnya bayi akan
menunjukan usaha nafas, yang kemudian diikuti pernafasan teratur. Pada
asfiksia sedang dan berat usaha nafas tidak tampak sehingga bayi berada dalam
periode appneu yang kedua, dan ditemukan pula bradikardi dan penurunan
tekanan darah. Pada paru terjadi pengisian udara alveoli yang tidak adekuat
sehingga menyebabkan resistensi pembuluh darah paru. Sedangkan di otak
terjadi kerusakan sel otak yang dapat menimbulkan kematian.


Pernafasan megap-megap yang dalam



Denyut jantung terus menurun



Tekanan darah mulai menurun



Bayi terlihat lemas (flaccid)



Menurunnya tekanan O2 (PaO2)



Meningginya tekanan CO2 (PaO2)



Terjadinya perubahan sistem kardiovaskuler
1. Asphyksia Ringan
Skor APGAR 7-10, bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa.
2. Asphyksia sedang
Skor APGAR 4-6, pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih dari 100/menit,
tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.
3. Asphyksia Berat
Skor APGAR 0-3, pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100 x
permenit, tonus otot buruk, sianosis berat, dan kadang-kadang pucat, reflek iritabilitas tidak ada.
Pada asphyksia dengan henti jantung yaitu bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10

menit sebelum lahir lengkap atau bunyi jantung menghilang post partum, pemeriksaan fisik
sama pada asphyksia berat.


Hipoksia dan iskemia otak



Oliguria dan anuria



Koma
Setelah dilakukan penilaian dan didapatkan bayi tidak
bernafas atau megap-megap maka perlu dilakukan
langkah awal (dalam 30 detik) antara lain:
Jaga bayi tetap hangat
Atur posisi bayi
Isap lendir
Keringkan dan beri rangsangan taktil
Reposisikan
Lakukan penilaian apakah bayi menangis atau
bernafas secara spontan atau teratur.
Apabila dilakukan penilaian dan didapatkan bayi dapat
bernafas secara spontan maka dapat dilakukan tindakan
asuhan pasca resusitasi selama 2 jam pertama setelah

kelahiran, antara lain:
Jaga

bayi agar tetap hangat

Lakukan

pemantauan secara intensif, dan

Lakukan

pencatatan

Dan apabila bayi tetap tidak menangis dan bernafas
secara spontan segera lakukan ventilasi.
Identitas Klien
1. Nama
2. Tempat tgl lahir/usia
hari
3. Jenis kelamin
4. A g a m a
5. Pendidikan
6. Alamat
Lepos
7. Tgl masuk
8. Tgl pengkajian
9. Diagnosa medik

: An. A
: Kendari, 23 mei 2011/ 1
: Laki-laki
: Islam
:: Jl. BTN Kehutanan, Kel.
: 23 mei 2011
: 23 mei 2011
: Asfiksia neonatorum
Keluhan utama

:

Bayi baru lahir mengalami bradipneu, denyut jantung dan tekanan darah bayi
menurun, sianosis, gerakan ekstremitas fleksi sedikit, dan gerakan reflexs
sedikit.

Riwayat keluhan utama :
Seorang ibu prepartum masuk rumah sakit diantar oleh suaminya pada tanggal
22 mei 2011, sebelum melahirkan ibu tersebut pernah melakukan pemeriksaan
kehamilan dan anamnese didapatkan hasil bahwa ibu memiliki riwayat anemia
pada trimester ke 3 dan diberikan tindakan pengobatan berupa pemberian
tablet zat besi namun ibu tersebut kurang menunjukkan perbaikan akan
kondisi keadaannya. Kemudian pada tanggal 23 mei 2011 tepat pukul. 19.00

WITA ibu tersebut melahirkan seorang bayi laki-laki dengan kondisi
bradipneu: 25x/m, denyut jantung menurun: 90x/m, tekanan darah:
70/40mmHg, sianosis dan gerakan ekstremitas dan reflexs sedikit.
Riwayat Kesehatan masa lalu:
1. Prenatal care
a. Pemeriksaan kehamilan
: 3 kali
b. Keluhan selama hamil
: sering pusing, cepat lelah, mata
berkunang- kunang dan malaise
c. Kenaikan BB selama hamil
: 5 Kg
2. Natal
a. Tempat melahirkan
: Rumah Sakit Umum Provinsi
Sultra
b. Jenis persalinan
: Normal
c. Penolong persalinan
: Bidan
d. Kesulitan lahir normal
: ibu kesulitan mengedan karena ibu cepat
lelah
3. Post natal
a. Kondisi bayi : BB lahir 2.400 gram, PB: 40 cm
b. Bayi mengalami nafas lambat, denyut jantung bayi menurun
c. Bayi tidak mengalami kemerahan dan nampak pucat.
d. Gerakan reflex sedikit dan tonus otot bayi menurun
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
 Pertumbuhan Fisik
 Berat Badan Lahir : 2400 g
 Tinggi Badan
: 40 cm
 Lingkar kepala
: 30 cm
 Lingkar dada
: 28 cm
 Lingkar lengan atas : 12 cm
 Lingkar perut
: 50 cm
REAKSI HOSPITALISASI

Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
 Orang tua mengatakan merasa cemas dan kawatir mengenai
keadaan bayinya
 Orang tua selalu menanyakan apakah sakit bayinya dapat sembuh
 Orang tua berharap agar anaknya cepat sembuh
Keadaan Umum Klien : klien nampak bradipneu, denyut jantung dan tekanan darah



menurun, tampak sianosis, gerakan ekstremitas dan reflexs sedikit.


Tanda-tanda vital
 Suhu

: 36,5o C

 Nadi

: 90 x/ mnt

 Respirasi

: 25 x/m

 Tekanan darah : 70 / 40 mmHg


Antropometri
Tinggi
 Berat

badan

badan

: 40 cm
: 2400 g

Lingkar

lengan atas

: 12 cm

Lingkar

kepala

Lingkar

dada

: 28 cm

Lingkar

perut

: 50 cm

: 30 cm
Sistem Pernapasan
 Hidung: Simetris kiri – kanan,
 Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada tomor
 Dada :
 Bentuk dada: tidak simetris
 Gerakan dada: dada dan abdomen tidak bergerak
secara bersamaan,
 Ekspansi dada berkurang
 Suara napas melemah
Sistem Cardio Vaskuler
Capillary Refilling Time: >2
detik
Denyut jantung : 110x/m
Tekanan darah menurun: 70/40mmHg
System Syaraf
Bayi mengalami penurunan kesadaran
System Muskulo Skeletal
 Terjadi penurunan tonus otot bayi
 Gerakan ekstremitas fleksi pada bayi sedikit
 Bayi nampak lemas dan lemah


System Integumen




Bayi mengalami sianosis pada kulit dan kuku
CRT: > 2 detik
bayi nampak pucat
System Endokrim
 Kelenjar Thyroid : Tidak tampak
pembesaran kelenjar tiroid
System Perkemihan
 Tidak ada edema
 Tidak ada bendungan kandung kemih
System Reproduksi
Penis ; Bersih
Tidak ada kelainan pada area genetalia
KLASIFIKASI DATA
Data subjektif


Orang tua mengatakan merasa cemas dan kawatir mengenai keadaan bayinya



Orang tua selalu menanyakan apakah sakit bayinya dapat sembuh



Orang tua berharap agar anaknya cepat sembuh

Data objektif


Bayi mengalami bradipneu : 25x/m



Denyut jantung menurun: 90x/m



Tekanan darah menurun: 70/40mmHg



Suara nafas melemah



Ekspansi dada berkurang



Bayi mengalami sianosis

















CRT: > 3 detik
Bayi nampak pucat
Berat badan bayi menurun: 2400 gram
Tinggi badan bayi: 40 cm
Lingkar lengan atas
: 12 cm
Lingkar kepala
: 30 cm
Lingkar dada
: 28 cm
Lingkar perut
: 50 cm
Bayi mengalami penurunan kesadaran
Bayi nampak lemas dan lemah
Terjadi penurunan kekuatan otot
Gerakan ekstremitas fleksi sedikit
Gerakan reflex sedikit
Orang tua bayi nampak gelisah, cemas dan khawatir akan
kondisi anaknya








DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola nafas inefektif berhubungan dengan hipoksia bayi
ditandai dengan bayi mengalami bradipneu : 25x/m,
suara nafas melemah, ekspansi dada berkurang.
Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan paruparu bayi terendam cairan ditandai dengan bayi
mengalami sianosis, CRT: > 2 detik, bayi mengalami
bradipneu : 25x/m.
Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan suplai
darah, O2 dan nutrisi kejaringan menurun ditandai
dengan denyut jantung menurun: 90x/m, tekanan
darah menurun: 70/40mmHg, bayi mengalami sianosis,
CRT: > 2 detik
Gangguan Perfusi jaringan Perifer berhubungan dengan
suplai darah, O2 dan nutrisi kejaringan perifer menurun
ditandai dengan bayi mengalami sianosis pada kulit dan
kuku, CRT: > 2 detik, bayi nampak pucat








Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan suplai
darah, O2 dan nutrisi kejaringan cerebral menurun ditandai dengan
bayi mengalami penurunan kesadaran, tekanan darah menurun:
70/40mmHg
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan bayi
kekurangan nutrisi semenjak dalam uterus ditandai dengan berat
badan bayi menurun: 2400 gram, tinggi badan bayi: 40 cm,
lingkar lengan atas:12 cm, lingkar kepala: 30 cm, lingkar dada:28
cm, lingkar perut: 50 cm
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan bayi kekurangan O2
ditandai dengan bayi nampak lemas dan lemah, terjadi penurunan
kekuatan otot, gerakan ekstremitas fleksi sedikit, gerakan reflex
sedikit.
Kecemasan orang tua berhubungan dengan stress psikologis orang
tua ditandai dengan orang tua mengatakan merasa cemas dan
kawatir mengenai keadaan bayinya, orang tua selalu menanyakan
apakah sakit bayinya dapat sembuh, orang tua berharap agar
anaknya cepat sembuh, orang tua nampak gelisah, cemas dan
khawatir akan kondisi bayinya
Klien memperlihatkan pola nafas yang efektif, dengan
criteria:
 Frekwensi dan kedalaman pernafasan dalam rentang
normal
 Bayi aktif
Intervensi:
 Kaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi
dada.
 Catat upaya pernafasan, termasuk penggunaan otot
bantu pernafasan
 Auskulatasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas
seperti mengi, krekels,dll
 Tinggikan kepala bayi dan bantu mengubah posisi
 Berikan oksigen tambahan
Klien memperlihatkan perbaikan ventilasi, pertukaran gas secara
optimal dan oksigenasi jaringan secara adekuat, dengan kriteria :
 Nafas Bayi kembali normal
 Bayi aktif.
 Pada pemeriksaan auskultasi tidak ditemukan lagi bunyi tambahan
pernafasan
Intervensi:
 Kaji tanda vital – pernafasan, nadi, tekanan darah.

Kaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis
setiap 2 jam.
 Dorong pengeluaran sputum, pengisapan (suction) bila
diindikasikan.
 Lakukan palpasi fokal fremitus
 Observasi tingkat kesadaran, selidiki adanya perubahan
 Kolaborasi dengan tim medis pemberian O2 sesuai dengan
indikasi
Klien memperlihatkan peningkatan curah jantung
dengan criteria:
 Frekwensi jantung dan irama dalam rentang
normal
 Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Intervensi:
 Pantau frekwensi/ irama jantung
 Auskultasi bunyi jantung
 Dorong tirah baring dalam posisi semi fowler
 Evaluasi keluhan lemas, palpitasi,
 Berikan oksigen suplemen
Klien memperlihatkan perfusi perifer yang adekuat
dengan criteria:
 Nadi perifer meningkat
 Kulit dan kuku tidak pucat
 CRT< 2 detik
Intervensi:
 Kaji status mental klien secara teratur.
 Catat adanya penurunan kesadaran
 Selidiki takipnea, sianosis, pucat, kulit lembab.
Catat kekuatan nadi perifer.
 Berikan oksigen suplemen
Klien menunjukkan perfusi jaringan cerebral yang
adekuat dengan criteria:
 Tanda-tanda vital stabil
 Tidak terjadi penurunan kesadaran
Intervensi:
 Kaji status mental klien secara teratur
 Catat adanya penurunan kesadaran
 Pantau tanda-tanda vital
 Berikan oksigen sesuai indikasi
Klien menunjukkan nutrisi yang terpenuhi sesuai kebutuhan dengan criteria:


Berat badan, Tinggi badan, lingkar dada, kepala, perut dan lingkar lengan atas
meningkat dalam rentang normal

Intervensi:


Kaji maturitas refleks berkenaan dengan pemberian makan (misalnya :
mengisap, menelan, dan batuk)



Auskultasi adanya bising usus, kaji status fisik dan status pernapasan



Kaji berat badan dengan menimbang berat badan setiap hari, kemudian
dokumentasikan pada grafik pertumbuhan bayi



Pantau masukan dan pengeluaran. Hitung konsumsi kalori dan elektrolit
setiap hari



Berikan suplemen elektrolit sesuai indikasi misalnya kalsium glukonat 10%
Klien
dapat
menunjukkan
toleransi
aktifitas/penurunan kelemahan dengan criteria:
 Tanda-tanda vital dalam rentang normal
 Peningkatan tonus otot bayi
 Gerakan reflexs meningkat
Intervensi:
 Kaji
tanda-tanda vital, misalnya: TD, nadi,
pernafasan.
 Kaji presipitator/ penyebab terjadinya kelemahan
 Berikan posisi yang nyaman bagi bayi
 Berikan tambahan oksigen sesuai indikasi
Orang tua klien tidak mencemaskan keadaan anaknya
dengan criteria:
 Orang tua klien tampak tenang
 Orang tua klien menerima keadaan dan mengerti
akan penyakit yang dialami anaknya
Intervensi:
 Beri
kesempatan orang tua klien untuk
mengungkapkan perasaannya.
 Jelaskan pada orang tua tentang keadaan anaknya saat ini.
 HE pada orang tua klien tentang penyakit asfiksia
Sekian &
Terimah kasih

More Related Content

What's hot

145599463 lp-asfiksia-pada-bayi
145599463 lp-asfiksia-pada-bayi145599463 lp-asfiksia-pada-bayi
145599463 lp-asfiksia-pada-bayi
Operator Warnet Vast Raha
 
Presus bbl dengan asfiksia
Presus bbl dengan asfiksiaPresus bbl dengan asfiksia
Presus bbl dengan asfiksia
RaysyaYulita KhoirotunnisaRayuni
 
Asfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorumAsfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorum
Meilisa Italin Hutasoit
 
dr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp akdr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp ak
Perdudikes
 
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru LahirMateri Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Bblr
BblrBblr
Tanda dan gejala asfiksia neonatorum AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tanda dan gejala asfiksia neonatorum AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tanda dan gejala asfiksia neonatorum AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tanda dan gejala asfiksia neonatorum AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Referat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu finalReferat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu finalSuzika Dewi
 
Naskah dlm ms word
Naskah dlm ms wordNaskah dlm ms word
Naskah dlm ms word
xssdds
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
pjj_kemenkes
 
Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)mskosim
 
Bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normalBayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normal
Asih Astuti
 
Asfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir finalAsfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir final
harry christama
 
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normalAsuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Siee Apriel
 
Bayi berat lahir rendah
Bayi  berat  lahir  rendahBayi  berat  lahir  rendah
Bayi berat lahir rendah
F.x. Alexander
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
kris_16
 
Askep asfiksia mekonium
Askep asfiksia mekoniumAskep asfiksia mekonium
Askep asfiksia mekonium
Home Care
 
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airwayDeteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
Sulistia Rini
 

What's hot (20)

145599463 lp-asfiksia-pada-bayi
145599463 lp-asfiksia-pada-bayi145599463 lp-asfiksia-pada-bayi
145599463 lp-asfiksia-pada-bayi
 
Presus bbl dengan asfiksia
Presus bbl dengan asfiksiaPresus bbl dengan asfiksia
Presus bbl dengan asfiksia
 
Asfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorumAsfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorum
 
dr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp akdr. agus harianto,sp ak
dr. agus harianto,sp ak
 
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru LahirMateri Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Bblr 2
Bblr 2Bblr 2
Bblr 2
 
Tanda dan gejala asfiksia neonatorum AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tanda dan gejala asfiksia neonatorum AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tanda dan gejala asfiksia neonatorum AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tanda dan gejala asfiksia neonatorum AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Referat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu finalReferat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu final
 
Naskah dlm ms word
Naskah dlm ms wordNaskah dlm ms word
Naskah dlm ms word
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
 
Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)Asfiksia neonatorum (high lights)
Asfiksia neonatorum (high lights)
 
Bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normalBayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normal
 
Asfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir finalAsfiksia Bayi Baru Lahir final
Asfiksia Bayi Baru Lahir final
 
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normalAsuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal
 
Bayi berat lahir rendah
Bayi  berat  lahir  rendahBayi  berat  lahir  rendah
Bayi berat lahir rendah
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
 
Askep asfiksia mekonium
Askep asfiksia mekoniumAskep asfiksia mekonium
Askep asfiksia mekonium
 
125747535 asfiksia
125747535 asfiksia125747535 asfiksia
125747535 asfiksia
 
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airwayDeteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
 

Similar to Asfiksia neonatorum

Adaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pwAdaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pw
Nova Ci Necis
 
Asfiksia
AsfiksiaAsfiksia
Asfiksia
Fuadrizalfauzi
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
Amalia Senja
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
Rais8
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptx
farizrafiz
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
Chiyapuri
 
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Adaptasi BBL.pdf
Adaptasi BBL.pdfAdaptasi BBL.pdf
Adaptasi BBL.pdf
Vivin Wiji
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
Operator Warnet Vast Raha
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
Warnet Raha
 
ppt asfeksia fix.pptx
ppt asfeksia fix.pptxppt asfeksia fix.pptx
ppt asfeksia fix.pptx
pkmlongikisdatabase
 
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsangMakalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
Warnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsangMakalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsangSeptian Muna Barakati
 

Similar to Asfiksia neonatorum (20)

Adaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pwAdaptasi bbl pw
Adaptasi bbl pw
 
Asfiksia
AsfiksiaAsfiksia
Asfiksia
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptx
 
Postmatur
PostmaturPostmatur
Postmatur
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
 
Bblr kecil
Bblr kecilBblr kecil
Bblr kecil
 
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
Askep chd AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecilAsuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecil
 
Adaptasi BBL.pdf
Adaptasi BBL.pdfAdaptasi BBL.pdf
Adaptasi BBL.pdf
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
ppt asfeksia fix.pptx
ppt asfeksia fix.pptxppt asfeksia fix.pptx
ppt asfeksia fix.pptx
 
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsangMakalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
 
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsangMakalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Asfiksia neonatorum

  • 2. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak mampu bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir.
  • 3. Towel (1996) mengajukan penggolongan penyebab kegagalan pernapasan pada bayi terdiri dari :  Faktor ibu  Faktor plasenta  Faktor fetus  Faktor neonatus
  • 4. Bila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 selama kehamilan / persalinan, akan terjadi asfiksia. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian. Kerusakan dan gangguan ini dapat reversible atau tidak tergantung dari lamanya asfiksia. Asfiksia ringan yang terjadi dimulai dengan suatu periode appnoe, disertai penurunan frekuensi jantung. Selanjutnya bayi akan menunjukan usaha nafas, yang kemudian diikuti pernafasan teratur. Pada asfiksia sedang dan berat usaha nafas tidak tampak sehingga bayi berada dalam periode appneu yang kedua, dan ditemukan pula bradikardi dan penurunan tekanan darah. Pada paru terjadi pengisian udara alveoli yang tidak adekuat sehingga menyebabkan resistensi pembuluh darah paru. Sedangkan di otak terjadi kerusakan sel otak yang dapat menimbulkan kematian.
  • 5.  Pernafasan megap-megap yang dalam  Denyut jantung terus menurun  Tekanan darah mulai menurun  Bayi terlihat lemas (flaccid)  Menurunnya tekanan O2 (PaO2)  Meningginya tekanan CO2 (PaO2)  Terjadinya perubahan sistem kardiovaskuler
  • 6. 1. Asphyksia Ringan Skor APGAR 7-10, bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa. 2. Asphyksia sedang Skor APGAR 4-6, pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih dari 100/menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada. 3. Asphyksia Berat Skor APGAR 0-3, pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100 x permenit, tonus otot buruk, sianosis berat, dan kadang-kadang pucat, reflek iritabilitas tidak ada. Pada asphyksia dengan henti jantung yaitu bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10 menit sebelum lahir lengkap atau bunyi jantung menghilang post partum, pemeriksaan fisik sama pada asphyksia berat.
  • 7.  Hipoksia dan iskemia otak  Oliguria dan anuria  Koma
  • 8. Setelah dilakukan penilaian dan didapatkan bayi tidak bernafas atau megap-megap maka perlu dilakukan langkah awal (dalam 30 detik) antara lain: Jaga bayi tetap hangat Atur posisi bayi Isap lendir Keringkan dan beri rangsangan taktil Reposisikan Lakukan penilaian apakah bayi menangis atau bernafas secara spontan atau teratur.
  • 9. Apabila dilakukan penilaian dan didapatkan bayi dapat bernafas secara spontan maka dapat dilakukan tindakan asuhan pasca resusitasi selama 2 jam pertama setelah kelahiran, antara lain: Jaga bayi agar tetap hangat Lakukan pemantauan secara intensif, dan Lakukan pencatatan Dan apabila bayi tetap tidak menangis dan bernafas secara spontan segera lakukan ventilasi.
  • 10. Identitas Klien 1. Nama 2. Tempat tgl lahir/usia hari 3. Jenis kelamin 4. A g a m a 5. Pendidikan 6. Alamat Lepos 7. Tgl masuk 8. Tgl pengkajian 9. Diagnosa medik : An. A : Kendari, 23 mei 2011/ 1 : Laki-laki : Islam :: Jl. BTN Kehutanan, Kel. : 23 mei 2011 : 23 mei 2011 : Asfiksia neonatorum
  • 11. Keluhan utama : Bayi baru lahir mengalami bradipneu, denyut jantung dan tekanan darah bayi menurun, sianosis, gerakan ekstremitas fleksi sedikit, dan gerakan reflexs sedikit. Riwayat keluhan utama : Seorang ibu prepartum masuk rumah sakit diantar oleh suaminya pada tanggal 22 mei 2011, sebelum melahirkan ibu tersebut pernah melakukan pemeriksaan kehamilan dan anamnese didapatkan hasil bahwa ibu memiliki riwayat anemia pada trimester ke 3 dan diberikan tindakan pengobatan berupa pemberian tablet zat besi namun ibu tersebut kurang menunjukkan perbaikan akan kondisi keadaannya. Kemudian pada tanggal 23 mei 2011 tepat pukul. 19.00 WITA ibu tersebut melahirkan seorang bayi laki-laki dengan kondisi bradipneu: 25x/m, denyut jantung menurun: 90x/m, tekanan darah: 70/40mmHg, sianosis dan gerakan ekstremitas dan reflexs sedikit.
  • 12. Riwayat Kesehatan masa lalu: 1. Prenatal care a. Pemeriksaan kehamilan : 3 kali b. Keluhan selama hamil : sering pusing, cepat lelah, mata berkunang- kunang dan malaise c. Kenaikan BB selama hamil : 5 Kg 2. Natal a. Tempat melahirkan : Rumah Sakit Umum Provinsi Sultra b. Jenis persalinan : Normal c. Penolong persalinan : Bidan d. Kesulitan lahir normal : ibu kesulitan mengedan karena ibu cepat lelah 3. Post natal a. Kondisi bayi : BB lahir 2.400 gram, PB: 40 cm b. Bayi mengalami nafas lambat, denyut jantung bayi menurun c. Bayi tidak mengalami kemerahan dan nampak pucat. d. Gerakan reflex sedikit dan tonus otot bayi menurun
  • 13. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG  Pertumbuhan Fisik  Berat Badan Lahir : 2400 g  Tinggi Badan : 40 cm  Lingkar kepala : 30 cm  Lingkar dada : 28 cm  Lingkar lengan atas : 12 cm  Lingkar perut : 50 cm REAKSI HOSPITALISASI Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap  Orang tua mengatakan merasa cemas dan kawatir mengenai keadaan bayinya  Orang tua selalu menanyakan apakah sakit bayinya dapat sembuh  Orang tua berharap agar anaknya cepat sembuh
  • 14. Keadaan Umum Klien : klien nampak bradipneu, denyut jantung dan tekanan darah  menurun, tampak sianosis, gerakan ekstremitas dan reflexs sedikit.  Tanda-tanda vital  Suhu : 36,5o C  Nadi : 90 x/ mnt  Respirasi : 25 x/m  Tekanan darah : 70 / 40 mmHg  Antropometri Tinggi  Berat badan badan : 40 cm : 2400 g Lingkar lengan atas : 12 cm Lingkar kepala Lingkar dada : 28 cm Lingkar perut : 50 cm : 30 cm
  • 15. Sistem Pernapasan  Hidung: Simetris kiri – kanan,  Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada tomor  Dada :  Bentuk dada: tidak simetris  Gerakan dada: dada dan abdomen tidak bergerak secara bersamaan,  Ekspansi dada berkurang  Suara napas melemah Sistem Cardio Vaskuler Capillary Refilling Time: >2 detik Denyut jantung : 110x/m Tekanan darah menurun: 70/40mmHg
  • 16. System Syaraf Bayi mengalami penurunan kesadaran System Muskulo Skeletal  Terjadi penurunan tonus otot bayi  Gerakan ekstremitas fleksi pada bayi sedikit  Bayi nampak lemas dan lemah  System Integumen    Bayi mengalami sianosis pada kulit dan kuku CRT: > 2 detik bayi nampak pucat
  • 17. System Endokrim  Kelenjar Thyroid : Tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid System Perkemihan  Tidak ada edema  Tidak ada bendungan kandung kemih System Reproduksi Penis ; Bersih Tidak ada kelainan pada area genetalia
  • 18. KLASIFIKASI DATA Data subjektif  Orang tua mengatakan merasa cemas dan kawatir mengenai keadaan bayinya  Orang tua selalu menanyakan apakah sakit bayinya dapat sembuh  Orang tua berharap agar anaknya cepat sembuh Data objektif  Bayi mengalami bradipneu : 25x/m  Denyut jantung menurun: 90x/m  Tekanan darah menurun: 70/40mmHg  Suara nafas melemah  Ekspansi dada berkurang  Bayi mengalami sianosis
  • 19.               CRT: > 3 detik Bayi nampak pucat Berat badan bayi menurun: 2400 gram Tinggi badan bayi: 40 cm Lingkar lengan atas : 12 cm Lingkar kepala : 30 cm Lingkar dada : 28 cm Lingkar perut : 50 cm Bayi mengalami penurunan kesadaran Bayi nampak lemas dan lemah Terjadi penurunan kekuatan otot Gerakan ekstremitas fleksi sedikit Gerakan reflex sedikit Orang tua bayi nampak gelisah, cemas dan khawatir akan kondisi anaknya
  • 20.     DIAGNOSA KEPERAWATAN Pola nafas inefektif berhubungan dengan hipoksia bayi ditandai dengan bayi mengalami bradipneu : 25x/m, suara nafas melemah, ekspansi dada berkurang. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan paruparu bayi terendam cairan ditandai dengan bayi mengalami sianosis, CRT: > 2 detik, bayi mengalami bradipneu : 25x/m. Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan suplai darah, O2 dan nutrisi kejaringan menurun ditandai dengan denyut jantung menurun: 90x/m, tekanan darah menurun: 70/40mmHg, bayi mengalami sianosis, CRT: > 2 detik Gangguan Perfusi jaringan Perifer berhubungan dengan suplai darah, O2 dan nutrisi kejaringan perifer menurun ditandai dengan bayi mengalami sianosis pada kulit dan kuku, CRT: > 2 detik, bayi nampak pucat
  • 21.     Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan suplai darah, O2 dan nutrisi kejaringan cerebral menurun ditandai dengan bayi mengalami penurunan kesadaran, tekanan darah menurun: 70/40mmHg Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan bayi kekurangan nutrisi semenjak dalam uterus ditandai dengan berat badan bayi menurun: 2400 gram, tinggi badan bayi: 40 cm, lingkar lengan atas:12 cm, lingkar kepala: 30 cm, lingkar dada:28 cm, lingkar perut: 50 cm Intoleransi aktifitas berhubungan dengan bayi kekurangan O2 ditandai dengan bayi nampak lemas dan lemah, terjadi penurunan kekuatan otot, gerakan ekstremitas fleksi sedikit, gerakan reflex sedikit. Kecemasan orang tua berhubungan dengan stress psikologis orang tua ditandai dengan orang tua mengatakan merasa cemas dan kawatir mengenai keadaan bayinya, orang tua selalu menanyakan apakah sakit bayinya dapat sembuh, orang tua berharap agar anaknya cepat sembuh, orang tua nampak gelisah, cemas dan khawatir akan kondisi bayinya
  • 22. Klien memperlihatkan pola nafas yang efektif, dengan criteria:  Frekwensi dan kedalaman pernafasan dalam rentang normal  Bayi aktif Intervensi:  Kaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada.  Catat upaya pernafasan, termasuk penggunaan otot bantu pernafasan  Auskulatasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas seperti mengi, krekels,dll  Tinggikan kepala bayi dan bantu mengubah posisi  Berikan oksigen tambahan
  • 23. Klien memperlihatkan perbaikan ventilasi, pertukaran gas secara optimal dan oksigenasi jaringan secara adekuat, dengan kriteria :  Nafas Bayi kembali normal  Bayi aktif.  Pada pemeriksaan auskultasi tidak ditemukan lagi bunyi tambahan pernafasan Intervensi:  Kaji tanda vital – pernafasan, nadi, tekanan darah.  Kaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis setiap 2 jam.  Dorong pengeluaran sputum, pengisapan (suction) bila diindikasikan.  Lakukan palpasi fokal fremitus  Observasi tingkat kesadaran, selidiki adanya perubahan  Kolaborasi dengan tim medis pemberian O2 sesuai dengan indikasi
  • 24. Klien memperlihatkan peningkatan curah jantung dengan criteria:  Frekwensi jantung dan irama dalam rentang normal  Tanda-tanda vital dalam rentang normal Intervensi:  Pantau frekwensi/ irama jantung  Auskultasi bunyi jantung  Dorong tirah baring dalam posisi semi fowler  Evaluasi keluhan lemas, palpitasi,  Berikan oksigen suplemen
  • 25. Klien memperlihatkan perfusi perifer yang adekuat dengan criteria:  Nadi perifer meningkat  Kulit dan kuku tidak pucat  CRT< 2 detik Intervensi:  Kaji status mental klien secara teratur.  Catat adanya penurunan kesadaran  Selidiki takipnea, sianosis, pucat, kulit lembab. Catat kekuatan nadi perifer.  Berikan oksigen suplemen
  • 26. Klien menunjukkan perfusi jaringan cerebral yang adekuat dengan criteria:  Tanda-tanda vital stabil  Tidak terjadi penurunan kesadaran Intervensi:  Kaji status mental klien secara teratur  Catat adanya penurunan kesadaran  Pantau tanda-tanda vital  Berikan oksigen sesuai indikasi
  • 27. Klien menunjukkan nutrisi yang terpenuhi sesuai kebutuhan dengan criteria:  Berat badan, Tinggi badan, lingkar dada, kepala, perut dan lingkar lengan atas meningkat dalam rentang normal Intervensi:  Kaji maturitas refleks berkenaan dengan pemberian makan (misalnya : mengisap, menelan, dan batuk)  Auskultasi adanya bising usus, kaji status fisik dan status pernapasan  Kaji berat badan dengan menimbang berat badan setiap hari, kemudian dokumentasikan pada grafik pertumbuhan bayi  Pantau masukan dan pengeluaran. Hitung konsumsi kalori dan elektrolit setiap hari  Berikan suplemen elektrolit sesuai indikasi misalnya kalsium glukonat 10%
  • 28. Klien dapat menunjukkan toleransi aktifitas/penurunan kelemahan dengan criteria:  Tanda-tanda vital dalam rentang normal  Peningkatan tonus otot bayi  Gerakan reflexs meningkat Intervensi:  Kaji tanda-tanda vital, misalnya: TD, nadi, pernafasan.  Kaji presipitator/ penyebab terjadinya kelemahan  Berikan posisi yang nyaman bagi bayi  Berikan tambahan oksigen sesuai indikasi
  • 29. Orang tua klien tidak mencemaskan keadaan anaknya dengan criteria:  Orang tua klien tampak tenang  Orang tua klien menerima keadaan dan mengerti akan penyakit yang dialami anaknya Intervensi:  Beri kesempatan orang tua klien untuk mengungkapkan perasaannya.  Jelaskan pada orang tua tentang keadaan anaknya saat ini.  HE pada orang tua klien tentang penyakit asfiksia