Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum, yaitu kondisi dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir yang disebabkan oleh berbagai faktor selama kehamilan, persalinan, atau setelah bayi lahir. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, gejala, penyebab, dan penatalaksanaan asfiksia neonatorum.
1. Dokumen membahas tentang asfiksia neonatus, yaitu kondisi bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir.
2. Dibahas definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan asfiksia neonatus.
3. Juga dibahas konsep askep meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk bayi yang mengalami asfiks
Bayi dari ibu diabetes memiliki risiko tinggi karena glukosa darah ibu yang tinggi dapat menyebabkan berat badan bayi berlebih dan komplikasi kesehatan lainnya. Dokumen ini membahas pengertian, etiologi, manifestasi, dan penatalaksanaan bayi dari ibu diabetes serta konsep askep keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana tindakan.
Dokumen ini membahas tentang asfiksia bayi baru lahir, termasuk pengertian, penyebab, gejala, dan penatalaksanaan awal asfiksia. Asfiksia bayi baru lahir adalah kondisi dimana bayi tidak bernapas secara spontan setelah lahir, yang dapat disebabkan oleh kondisi ibu atau bayi selama kehamilan dan persalinan, seperti komplikasi kehamilan, kelainan pada tali pusat, atau pers
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum, yaitu kondisi dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir yang disebabkan oleh berbagai faktor selama kehamilan, persalinan, atau setelah bayi lahir. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, gejala, penyebab, dan penatalaksanaan asfiksia neonatorum.
1. Dokumen membahas tentang asfiksia neonatus, yaitu kondisi bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir.
2. Dibahas definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan asfiksia neonatus.
3. Juga dibahas konsep askep meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk bayi yang mengalami asfiks
Bayi dari ibu diabetes memiliki risiko tinggi karena glukosa darah ibu yang tinggi dapat menyebabkan berat badan bayi berlebih dan komplikasi kesehatan lainnya. Dokumen ini membahas pengertian, etiologi, manifestasi, dan penatalaksanaan bayi dari ibu diabetes serta konsep askep keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana tindakan.
Dokumen ini membahas tentang asfiksia bayi baru lahir, termasuk pengertian, penyebab, gejala, dan penatalaksanaan awal asfiksia. Asfiksia bayi baru lahir adalah kondisi dimana bayi tidak bernapas secara spontan setelah lahir, yang dapat disebabkan oleh kondisi ibu atau bayi selama kehamilan dan persalinan, seperti komplikasi kehamilan, kelainan pada tali pusat, atau pers
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum. Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang dapat menyebabkan hipoksia, hiperkapnea, dan asidosis. Faktor risiko asfiksia neonatorum meliputi persalinan lama, lilitan tali pusat, dan paralisis pusat pernafasan. Manifestasi klinisnya bervariasi mulai dari pucat hingga ke
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan tidak teratur pada bayi baru lahir yang menyebabkan hipoksia, hiperkapnia, dan asidosis. Penanganannya meliputi resusitasi dengan ventilasi tekanan positif dan pemberian oksigen untuk memulihkan pernapasan dan sirkulasi darah serta mencegah komplikasi seperti edema otak dan perdarahan otak.
Dokumen tersebut membahas tentang bayi berat lahir rendah (BBLR), termasuk definisi, pembagian berdasarkan berat dan masa kehamilan, etiologi, insiden, patofisiologi, tanda dan gejala, komplikasi, penanganan, serta peran bidan. Dokumen ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penanganan BBLR secara menyeluruh dalam beberapa kalimat singkat.
1) BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. BBLR dapat dibedakan berdasarkan berat badan dan umur kehamilan menjadi BBLR, BBLSR, BBLESR, prematur, dan dismatur.
2) Komplikasi pada BBLR meliputi gangguan pernafasan, infeksi, gangguan nutrisi, dan gangguan organ seperti ginjal. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan labolatorium dan radiologi.
Modul ini membahas tentang resusitasi pada bayi baru lahir. Resusitasi diberikan kepada bayi yang tidak bersih dari meconium, tidak bernafas atau menangis, tonus otot tidak baik, warna kulit tidak kemerahan. Langkah-langkah resusitasi meliputi persiapan, penilaian, dan tindakan sesuai urutan ABC yaitu airway, breathing, dan circulation. Ventilasi merupakan bagian penting dari resusitasi untuk memasukkan ud
Bayi baru lahir memiliki ciri-ciri seperti berat badan 2500-4000 gram, panjang badan 48-52 cm, dan memiliki berbagai refleks fisiologis seperti hisap, genggam, dan Moro yang membantu kelangsungan hidupnya. Refleks-refleks ini biasanya akan hilang secara bertahap selama beberapa bulan pertama.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asfiksia bayi lahir dan tindakan resusitasi yang harus dilakukan bidan. Faktor-faktor risiko asfiksia seperti kondisi ibu dan bayi serta persiapan yang dibutuhkan untuk resusitasi dijelaskan. Prosedur resusitasi meliputi tahap awal, ventilasi, dan penilaian ulang yang harus dilakukan setiap 30 detik hingga 2 menit jika bayi masih tidak bernafas
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normalSiee Apriel
Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan bayi baru lahir normal yang meliputi pengertian, adaptasi fisiologis, penatalaksanaan medis, dan asuhan keperawatan. Adaptasi fisiologis meliputi sistem pernapasan, jantung dan sirkulasi darah, saluran pencernaan, dan lainnya. Penatalaksanaan medis membahas tes diagnostik, terapi, dan lainnya. Asuhan keperawatan membahas pengkajian keadaan bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang bayi berat lahir rendah, termasuk definisi, klasifikasi, masalah yang sering timbul, dan cara menilai usia kehamilan berdasarkan ciri fisik dan neurologis bayi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan untuk aspirasi mekonium pada bayi baru lahir.
2. Kondisi ini terjadi ketika cairan amnion yang tercemar mekonium terhisap ke paru-paru baik selama kehamilan, persalinan atau kelahiran.
3. Gejala yang dapat timbul antara lain gangguan pernapasan, kulit berwarna hijau kekuningan, dan hipoksia.
Bayi baru lahir membutuhkan penyesuaian terhadap lingkungan baru di luar rahim. Terdapat beberapa perubahan fisiologis utama pada sistem pernapasan, kardiovaskuler, dan termoregulasi untuk memungkinkan bayi hidup mandiri. Asuhan neonatus berfokus pada pencegahan hipotermi dan evaluasi nilai Apgar untuk mengetahui kondisi bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum. Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang dapat menyebabkan hipoksia, hiperkapnea, dan asidosis. Faktor risiko asfiksia neonatorum meliputi persalinan lama, lilitan tali pusat, dan paralisis pusat pernafasan. Manifestasi klinisnya bervariasi mulai dari pucat hingga ke
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan tidak teratur pada bayi baru lahir yang menyebabkan hipoksia, hiperkapnia, dan asidosis. Penanganannya meliputi resusitasi dengan ventilasi tekanan positif dan pemberian oksigen untuk memulihkan pernapasan dan sirkulasi darah serta mencegah komplikasi seperti edema otak dan perdarahan otak.
Dokumen tersebut membahas tentang bayi berat lahir rendah (BBLR), termasuk definisi, pembagian berdasarkan berat dan masa kehamilan, etiologi, insiden, patofisiologi, tanda dan gejala, komplikasi, penanganan, serta peran bidan. Dokumen ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penanganan BBLR secara menyeluruh dalam beberapa kalimat singkat.
1) BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. BBLR dapat dibedakan berdasarkan berat badan dan umur kehamilan menjadi BBLR, BBLSR, BBLESR, prematur, dan dismatur.
2) Komplikasi pada BBLR meliputi gangguan pernafasan, infeksi, gangguan nutrisi, dan gangguan organ seperti ginjal. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan labolatorium dan radiologi.
Modul ini membahas tentang resusitasi pada bayi baru lahir. Resusitasi diberikan kepada bayi yang tidak bersih dari meconium, tidak bernafas atau menangis, tonus otot tidak baik, warna kulit tidak kemerahan. Langkah-langkah resusitasi meliputi persiapan, penilaian, dan tindakan sesuai urutan ABC yaitu airway, breathing, dan circulation. Ventilasi merupakan bagian penting dari resusitasi untuk memasukkan ud
Bayi baru lahir memiliki ciri-ciri seperti berat badan 2500-4000 gram, panjang badan 48-52 cm, dan memiliki berbagai refleks fisiologis seperti hisap, genggam, dan Moro yang membantu kelangsungan hidupnya. Refleks-refleks ini biasanya akan hilang secara bertahap selama beberapa bulan pertama.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asfiksia bayi lahir dan tindakan resusitasi yang harus dilakukan bidan. Faktor-faktor risiko asfiksia seperti kondisi ibu dan bayi serta persiapan yang dibutuhkan untuk resusitasi dijelaskan. Prosedur resusitasi meliputi tahap awal, ventilasi, dan penilaian ulang yang harus dilakukan setiap 30 detik hingga 2 menit jika bayi masih tidak bernafas
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normalSiee Apriel
Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan bayi baru lahir normal yang meliputi pengertian, adaptasi fisiologis, penatalaksanaan medis, dan asuhan keperawatan. Adaptasi fisiologis meliputi sistem pernapasan, jantung dan sirkulasi darah, saluran pencernaan, dan lainnya. Penatalaksanaan medis membahas tes diagnostik, terapi, dan lainnya. Asuhan keperawatan membahas pengkajian keadaan bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang bayi berat lahir rendah, termasuk definisi, klasifikasi, masalah yang sering timbul, dan cara menilai usia kehamilan berdasarkan ciri fisik dan neurologis bayi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan untuk aspirasi mekonium pada bayi baru lahir.
2. Kondisi ini terjadi ketika cairan amnion yang tercemar mekonium terhisap ke paru-paru baik selama kehamilan, persalinan atau kelahiran.
3. Gejala yang dapat timbul antara lain gangguan pernapasan, kulit berwarna hijau kekuningan, dan hipoksia.
Bayi baru lahir membutuhkan penyesuaian terhadap lingkungan baru di luar rahim. Terdapat beberapa perubahan fisiologis utama pada sistem pernapasan, kardiovaskuler, dan termoregulasi untuk memungkinkan bayi hidup mandiri. Asuhan neonatus berfokus pada pencegahan hipotermi dan evaluasi nilai Apgar untuk mengetahui kondisi bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan bayi berat lahir rendah (BBLR). Secara garis besar mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi, dan penatalaksanaan medis BBLR.
Dokumen tersebut membahas tentang kegawatdaruratan pada neonatus yang meliputi asfiksia neonatorum, BBLR, hipoglikemia neonatus, dan ikterus neonatorum. Beberapa kondisi tersebut dapat mengancam jiwa bayi baru lahir jika tidak ditangani dengan tepat, seperti asfiksia yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen jika tidak segera dilakukan resusitasi.
Dokumen tersebut membahas tentang cacat bawaan pada jantung, dimulai dengan latar belakang masalah cacat bawaan dan tujuan makalah untuk mempelajari anatomi, fisiologi, konsep, dan penatalaksanaan penyakit jantung bawaan. Selanjutnya membahas definisi, anatomi, fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medis dari penyakit jant
Dokumen tersebut membahas konsep asuhan neonatus dan adaptasi bayi baru lahir, termasuk perubahan sistem pernapasan, sirkulasi darah, termoregulasi, metabolisme, keseimbangan air dan ginjal, serta sistem pencernaan bayi baru lahir setelah kelahiran.
1. Ibu hamil 34 minggu 6 hari dengan keadaan umum baik dan janin dalam posisi kepala, punggung kanan, dan kepala belum masuk pinggul atas.
2. Diagnosa utama adalah kehamilan intrauterin tunggal hidup umur 34 minggu 6 hari.
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda kehamilan normal tanpa komplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum yang merupakan kondisi bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran. Dibahas mengenai penyebab, gejala klinis, diagnosis, dan penanganannya. Juga dibahas mengenai dampak jangka pendek dan panjang dari asfiksia terhadap bayi, seperti gangguan fungsi otak dan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum yang merupakan kondisi bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Dibahas pula penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganannya, serta dampak jangka pendek dan panjang dari asfiksia terhadap bayi, seperti gangguan fungsi otak dan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan asfiksia pada bayi baru lahir, meliputi pengertian, penyebab, tanda-tanda klinis, dan komplikasi asfiksia. Juga dibahas pencegahan dan penanganannya, seperti memberikan lingkungan yang baik, bantuan pernafasan secara aktif, dan menjaga sirkulasi darah. Kemudian diberikan contoh kasus seorang bayi laki-laki yang mengalami asfiksia sedang
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
2. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi
tidak mampu bernafas secara spontan dan teratur
setelah lahir.
3. Towel (1996) mengajukan penggolongan penyebab
kegagalan pernapasan pada bayi terdiri dari :
Faktor ibu
Faktor plasenta
Faktor fetus
Faktor neonatus
4. Bila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 selama
kehamilan / persalinan, akan terjadi asfiksia. Keadaan ini akan mempengaruhi
fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian.
Kerusakan dan gangguan ini dapat reversible atau tidak tergantung dari
lamanya asfiksia. Asfiksia ringan yang terjadi dimulai dengan suatu periode
appnoe, disertai penurunan frekuensi jantung. Selanjutnya bayi akan
menunjukan usaha nafas, yang kemudian diikuti pernafasan teratur. Pada
asfiksia sedang dan berat usaha nafas tidak tampak sehingga bayi berada dalam
periode appneu yang kedua, dan ditemukan pula bradikardi dan penurunan
tekanan darah. Pada paru terjadi pengisian udara alveoli yang tidak adekuat
sehingga menyebabkan resistensi pembuluh darah paru. Sedangkan di otak
terjadi kerusakan sel otak yang dapat menimbulkan kematian.
5.
Pernafasan megap-megap yang dalam
Denyut jantung terus menurun
Tekanan darah mulai menurun
Bayi terlihat lemas (flaccid)
Menurunnya tekanan O2 (PaO2)
Meningginya tekanan CO2 (PaO2)
Terjadinya perubahan sistem kardiovaskuler
6. 1. Asphyksia Ringan
Skor APGAR 7-10, bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa.
2. Asphyksia sedang
Skor APGAR 4-6, pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih dari 100/menit,
tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.
3. Asphyksia Berat
Skor APGAR 0-3, pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100 x
permenit, tonus otot buruk, sianosis berat, dan kadang-kadang pucat, reflek iritabilitas tidak ada.
Pada asphyksia dengan henti jantung yaitu bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10
menit sebelum lahir lengkap atau bunyi jantung menghilang post partum, pemeriksaan fisik
sama pada asphyksia berat.
8. Setelah dilakukan penilaian dan didapatkan bayi tidak
bernafas atau megap-megap maka perlu dilakukan
langkah awal (dalam 30 detik) antara lain:
Jaga bayi tetap hangat
Atur posisi bayi
Isap lendir
Keringkan dan beri rangsangan taktil
Reposisikan
Lakukan penilaian apakah bayi menangis atau
bernafas secara spontan atau teratur.
9. Apabila dilakukan penilaian dan didapatkan bayi dapat
bernafas secara spontan maka dapat dilakukan tindakan
asuhan pasca resusitasi selama 2 jam pertama setelah
kelahiran, antara lain:
Jaga
bayi agar tetap hangat
Lakukan
pemantauan secara intensif, dan
Lakukan
pencatatan
Dan apabila bayi tetap tidak menangis dan bernafas
secara spontan segera lakukan ventilasi.
10. Identitas Klien
1. Nama
2. Tempat tgl lahir/usia
hari
3. Jenis kelamin
4. A g a m a
5. Pendidikan
6. Alamat
Lepos
7. Tgl masuk
8. Tgl pengkajian
9. Diagnosa medik
: An. A
: Kendari, 23 mei 2011/ 1
: Laki-laki
: Islam
:: Jl. BTN Kehutanan, Kel.
: 23 mei 2011
: 23 mei 2011
: Asfiksia neonatorum
11. Keluhan utama
:
Bayi baru lahir mengalami bradipneu, denyut jantung dan tekanan darah bayi
menurun, sianosis, gerakan ekstremitas fleksi sedikit, dan gerakan reflexs
sedikit.
Riwayat keluhan utama :
Seorang ibu prepartum masuk rumah sakit diantar oleh suaminya pada tanggal
22 mei 2011, sebelum melahirkan ibu tersebut pernah melakukan pemeriksaan
kehamilan dan anamnese didapatkan hasil bahwa ibu memiliki riwayat anemia
pada trimester ke 3 dan diberikan tindakan pengobatan berupa pemberian
tablet zat besi namun ibu tersebut kurang menunjukkan perbaikan akan
kondisi keadaannya. Kemudian pada tanggal 23 mei 2011 tepat pukul. 19.00
WITA ibu tersebut melahirkan seorang bayi laki-laki dengan kondisi
bradipneu: 25x/m, denyut jantung menurun: 90x/m, tekanan darah:
70/40mmHg, sianosis dan gerakan ekstremitas dan reflexs sedikit.
12. Riwayat Kesehatan masa lalu:
1. Prenatal care
a. Pemeriksaan kehamilan
: 3 kali
b. Keluhan selama hamil
: sering pusing, cepat lelah, mata
berkunang- kunang dan malaise
c. Kenaikan BB selama hamil
: 5 Kg
2. Natal
a. Tempat melahirkan
: Rumah Sakit Umum Provinsi
Sultra
b. Jenis persalinan
: Normal
c. Penolong persalinan
: Bidan
d. Kesulitan lahir normal
: ibu kesulitan mengedan karena ibu cepat
lelah
3. Post natal
a. Kondisi bayi : BB lahir 2.400 gram, PB: 40 cm
b. Bayi mengalami nafas lambat, denyut jantung bayi menurun
c. Bayi tidak mengalami kemerahan dan nampak pucat.
d. Gerakan reflex sedikit dan tonus otot bayi menurun
13. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Pertumbuhan Fisik
Berat Badan Lahir : 2400 g
Tinggi Badan
: 40 cm
Lingkar kepala
: 30 cm
Lingkar dada
: 28 cm
Lingkar lengan atas : 12 cm
Lingkar perut
: 50 cm
REAKSI HOSPITALISASI
Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Orang tua mengatakan merasa cemas dan kawatir mengenai
keadaan bayinya
Orang tua selalu menanyakan apakah sakit bayinya dapat sembuh
Orang tua berharap agar anaknya cepat sembuh
14. Keadaan Umum Klien : klien nampak bradipneu, denyut jantung dan tekanan darah
menurun, tampak sianosis, gerakan ekstremitas dan reflexs sedikit.
Tanda-tanda vital
Suhu
: 36,5o C
Nadi
: 90 x/ mnt
Respirasi
: 25 x/m
Tekanan darah : 70 / 40 mmHg
Antropometri
Tinggi
Berat
badan
badan
: 40 cm
: 2400 g
Lingkar
lengan atas
: 12 cm
Lingkar
kepala
Lingkar
dada
: 28 cm
Lingkar
perut
: 50 cm
: 30 cm
15. Sistem Pernapasan
Hidung: Simetris kiri – kanan,
Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada tomor
Dada :
Bentuk dada: tidak simetris
Gerakan dada: dada dan abdomen tidak bergerak
secara bersamaan,
Ekspansi dada berkurang
Suara napas melemah
Sistem Cardio Vaskuler
Capillary Refilling Time: >2
detik
Denyut jantung : 110x/m
Tekanan darah menurun: 70/40mmHg
16. System Syaraf
Bayi mengalami penurunan kesadaran
System Muskulo Skeletal
Terjadi penurunan tonus otot bayi
Gerakan ekstremitas fleksi pada bayi sedikit
Bayi nampak lemas dan lemah
System Integumen
Bayi mengalami sianosis pada kulit dan kuku
CRT: > 2 detik
bayi nampak pucat
17. System Endokrim
Kelenjar Thyroid : Tidak tampak
pembesaran kelenjar tiroid
System Perkemihan
Tidak ada edema
Tidak ada bendungan kandung kemih
System Reproduksi
Penis ; Bersih
Tidak ada kelainan pada area genetalia
18. KLASIFIKASI DATA
Data subjektif
Orang tua mengatakan merasa cemas dan kawatir mengenai keadaan bayinya
Orang tua selalu menanyakan apakah sakit bayinya dapat sembuh
Orang tua berharap agar anaknya cepat sembuh
Data objektif
Bayi mengalami bradipneu : 25x/m
Denyut jantung menurun: 90x/m
Tekanan darah menurun: 70/40mmHg
Suara nafas melemah
Ekspansi dada berkurang
Bayi mengalami sianosis
19.
CRT: > 3 detik
Bayi nampak pucat
Berat badan bayi menurun: 2400 gram
Tinggi badan bayi: 40 cm
Lingkar lengan atas
: 12 cm
Lingkar kepala
: 30 cm
Lingkar dada
: 28 cm
Lingkar perut
: 50 cm
Bayi mengalami penurunan kesadaran
Bayi nampak lemas dan lemah
Terjadi penurunan kekuatan otot
Gerakan ekstremitas fleksi sedikit
Gerakan reflex sedikit
Orang tua bayi nampak gelisah, cemas dan khawatir akan
kondisi anaknya
20.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola nafas inefektif berhubungan dengan hipoksia bayi
ditandai dengan bayi mengalami bradipneu : 25x/m,
suara nafas melemah, ekspansi dada berkurang.
Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan paruparu bayi terendam cairan ditandai dengan bayi
mengalami sianosis, CRT: > 2 detik, bayi mengalami
bradipneu : 25x/m.
Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan suplai
darah, O2 dan nutrisi kejaringan menurun ditandai
dengan denyut jantung menurun: 90x/m, tekanan
darah menurun: 70/40mmHg, bayi mengalami sianosis,
CRT: > 2 detik
Gangguan Perfusi jaringan Perifer berhubungan dengan
suplai darah, O2 dan nutrisi kejaringan perifer menurun
ditandai dengan bayi mengalami sianosis pada kulit dan
kuku, CRT: > 2 detik, bayi nampak pucat
21.
Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan suplai
darah, O2 dan nutrisi kejaringan cerebral menurun ditandai dengan
bayi mengalami penurunan kesadaran, tekanan darah menurun:
70/40mmHg
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan bayi
kekurangan nutrisi semenjak dalam uterus ditandai dengan berat
badan bayi menurun: 2400 gram, tinggi badan bayi: 40 cm,
lingkar lengan atas:12 cm, lingkar kepala: 30 cm, lingkar dada:28
cm, lingkar perut: 50 cm
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan bayi kekurangan O2
ditandai dengan bayi nampak lemas dan lemah, terjadi penurunan
kekuatan otot, gerakan ekstremitas fleksi sedikit, gerakan reflex
sedikit.
Kecemasan orang tua berhubungan dengan stress psikologis orang
tua ditandai dengan orang tua mengatakan merasa cemas dan
kawatir mengenai keadaan bayinya, orang tua selalu menanyakan
apakah sakit bayinya dapat sembuh, orang tua berharap agar
anaknya cepat sembuh, orang tua nampak gelisah, cemas dan
khawatir akan kondisi bayinya
22. Klien memperlihatkan pola nafas yang efektif, dengan
criteria:
Frekwensi dan kedalaman pernafasan dalam rentang
normal
Bayi aktif
Intervensi:
Kaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi
dada.
Catat upaya pernafasan, termasuk penggunaan otot
bantu pernafasan
Auskulatasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas
seperti mengi, krekels,dll
Tinggikan kepala bayi dan bantu mengubah posisi
Berikan oksigen tambahan
23. Klien memperlihatkan perbaikan ventilasi, pertukaran gas secara
optimal dan oksigenasi jaringan secara adekuat, dengan kriteria :
Nafas Bayi kembali normal
Bayi aktif.
Pada pemeriksaan auskultasi tidak ditemukan lagi bunyi tambahan
pernafasan
Intervensi:
Kaji tanda vital – pernafasan, nadi, tekanan darah.
Kaji frekwensi, kedalaman pernafasan dan tanda-tanda sianosis
setiap 2 jam.
Dorong pengeluaran sputum, pengisapan (suction) bila
diindikasikan.
Lakukan palpasi fokal fremitus
Observasi tingkat kesadaran, selidiki adanya perubahan
Kolaborasi dengan tim medis pemberian O2 sesuai dengan
indikasi
24. Klien memperlihatkan peningkatan curah jantung
dengan criteria:
Frekwensi jantung dan irama dalam rentang
normal
Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Intervensi:
Pantau frekwensi/ irama jantung
Auskultasi bunyi jantung
Dorong tirah baring dalam posisi semi fowler
Evaluasi keluhan lemas, palpitasi,
Berikan oksigen suplemen
25. Klien memperlihatkan perfusi perifer yang adekuat
dengan criteria:
Nadi perifer meningkat
Kulit dan kuku tidak pucat
CRT< 2 detik
Intervensi:
Kaji status mental klien secara teratur.
Catat adanya penurunan kesadaran
Selidiki takipnea, sianosis, pucat, kulit lembab.
Catat kekuatan nadi perifer.
Berikan oksigen suplemen
26. Klien menunjukkan perfusi jaringan cerebral yang
adekuat dengan criteria:
Tanda-tanda vital stabil
Tidak terjadi penurunan kesadaran
Intervensi:
Kaji status mental klien secara teratur
Catat adanya penurunan kesadaran
Pantau tanda-tanda vital
Berikan oksigen sesuai indikasi
27. Klien menunjukkan nutrisi yang terpenuhi sesuai kebutuhan dengan criteria:
Berat badan, Tinggi badan, lingkar dada, kepala, perut dan lingkar lengan atas
meningkat dalam rentang normal
Intervensi:
Kaji maturitas refleks berkenaan dengan pemberian makan (misalnya :
mengisap, menelan, dan batuk)
Auskultasi adanya bising usus, kaji status fisik dan status pernapasan
Kaji berat badan dengan menimbang berat badan setiap hari, kemudian
dokumentasikan pada grafik pertumbuhan bayi
Pantau masukan dan pengeluaran. Hitung konsumsi kalori dan elektrolit
setiap hari
Berikan suplemen elektrolit sesuai indikasi misalnya kalsium glukonat 10%
28. Klien
dapat
menunjukkan
toleransi
aktifitas/penurunan kelemahan dengan criteria:
Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Peningkatan tonus otot bayi
Gerakan reflexs meningkat
Intervensi:
Kaji
tanda-tanda vital, misalnya: TD, nadi,
pernafasan.
Kaji presipitator/ penyebab terjadinya kelemahan
Berikan posisi yang nyaman bagi bayi
Berikan tambahan oksigen sesuai indikasi
29. Orang tua klien tidak mencemaskan keadaan anaknya
dengan criteria:
Orang tua klien tampak tenang
Orang tua klien menerima keadaan dan mengerti
akan penyakit yang dialami anaknya
Intervensi:
Beri
kesempatan orang tua klien untuk
mengungkapkan perasaannya.
Jelaskan pada orang tua tentang keadaan anaknya saat ini.
HE pada orang tua klien tentang penyakit asfiksia