Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum. Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang dapat menyebabkan hipoksia, hiperkapnea, dan asidosis. Faktor risiko asfiksia neonatorum meliputi persalinan lama, lilitan tali pusat, dan paralisis pusat pernafasan. Manifestasi klinisnya bervariasi mulai dari pucat hingga ke
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan untuk aspirasi mekonium pada bayi baru lahir.
2. Kondisi ini terjadi ketika cairan amnion yang tercemar mekonium terhisap ke paru-paru baik selama kehamilan, persalinan atau kelahiran.
3. Gejala yang dapat timbul antara lain gangguan pernapasan, kulit berwarna hijau kekuningan, dan hipoksia.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum dan hubungannya dengan vakum. Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernafas secara spontan setelah kelahiran, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk persalinan dengan bantuan vakum. Vakum dapat menyebabkan robekan lebih luas pada jalan lahir dan pendarahan, serta berisiko menimbulkan luka, pendarahan ot
Hubungan antara asfiksia dan air ketuban bercampur mekonium dibahas dalam makalah ini. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk air ketuban bercampur mekonium. Terisapnya cairan amnion yang tercemar mekonium ke paru-paru bayi dapat terjadi selama proses persalinan dan kelahiran
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum. Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang dapat menyebabkan hipoksia, hiperkapnea, dan asidosis. Faktor risiko asfiksia neonatorum meliputi persalinan lama, lilitan tali pusat, dan paralisis pusat pernafasan. Manifestasi klinisnya bervariasi mulai dari pucat hingga ke
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan untuk aspirasi mekonium pada bayi baru lahir.
2. Kondisi ini terjadi ketika cairan amnion yang tercemar mekonium terhisap ke paru-paru baik selama kehamilan, persalinan atau kelahiran.
3. Gejala yang dapat timbul antara lain gangguan pernapasan, kulit berwarna hijau kekuningan, dan hipoksia.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum dan hubungannya dengan vakum. Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernafas secara spontan setelah kelahiran, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk persalinan dengan bantuan vakum. Vakum dapat menyebabkan robekan lebih luas pada jalan lahir dan pendarahan, serta berisiko menimbulkan luka, pendarahan ot
Hubungan antara asfiksia dan air ketuban bercampur mekonium dibahas dalam makalah ini. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk air ketuban bercampur mekonium. Terisapnya cairan amnion yang tercemar mekonium ke paru-paru bayi dapat terjadi selama proses persalinan dan kelahiran
This document contains sales data for 6 months showing the quantities sold of Product1 and Product2 as well as total monthly sales. It displays the data in a table with months along the top and quantities/totals in columns, and also charts the data with months on the x-axis and quantities/totals in three separate line graphs.
Mantener una computadora segura y en buen estado requiere instalar antivirus, evitar comer cerca de ella, realizar mantenimiento periΓ³dico, descargar solo programas confiables, mantenerla en un Γ‘rea limpia y ventilada, apagarla correctamente, usar reguladores de voltaje y baterΓas de respaldo, y apagarla cuando no se use.
Diabetes melitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada mata seperti retinopati diabetik (RD). RD merupakan salah satu penyebab utama kebutaan pada usia produktif. Kontrol gula darah dan tekanan darah serta fungsi ginjal yang baik dapat mencegah progresi RD. Pengobatan laser dan operasi dapat mengobati RD secara efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir, termasuk penyebab, gejala, diagnosis, dan dampak jangka pendek dan panjangnya. Asfiksia neonatorum dapat terjadi akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan dan berdampak buruk pada pernapasan, sirkulasi, dan metabolisme bayi baru lahir. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi jangka pendek dan panjang sepert
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan dan teratur setelah kelahiran akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Persalinan dengan bantuan vakum dapat menyebabkan asfiksia karena memakan waktu lebih lama, namun efeknya bervariasi untuk setiap bayi dan dapat diatasi dengan tindakan resusitasi yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganannya. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti komplikasi kehamilan atau persalinan. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan penanganannya meliputi
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumWarnet Raha
Β
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah kelahiran. Makalah ini membahas hubungan antara asfiksia dengan air ketuban yang bercampur dengan mekonium. Air ketuban bercampur mekonium dapat menyebabkan asfiksia karena mekonium terhisap ke paru-paru bayi selama proses persalinan dan kelahiran. Penanganan asfiksia yang disebab
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, gejala klinis, diagnosis, penilaian, dan penanganan asfiksia pada bayi baru lahir. Resusitasi
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, gejala klinis, diagnosis, penilaian, dan penanganan asfiksia pada bayi baru lahir. Resusitasi
Dokumen tersebut membahas hubungan antara asfiksia dan neonatus prematur. Asfiksia neonatorum adalah kondisi dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Faktor risiko seperti kelahiran prematur dapat menyebabkan asfiksia. Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat juga berpotensi menyebabkan
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara asfiksia dan vakum pada bayi baru lahir. Asfiksia dapat terjadi akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan yang dapat menyebabkan gangguan fungsi sel dan bahkan kematian bayi. Penggunaan vakum dalam persalinan dapat meningkatkan risiko asfiksia pada bayi karena dapat memperpanjang waktu persalinan dan menyebabkan cedera. Gej
This document contains sales data for 6 months showing the quantities sold of Product1 and Product2 as well as total monthly sales. It displays the data in a table with months along the top and quantities/totals in columns, and also charts the data with months on the x-axis and quantities/totals in three separate line graphs.
Mantener una computadora segura y en buen estado requiere instalar antivirus, evitar comer cerca de ella, realizar mantenimiento periΓ³dico, descargar solo programas confiables, mantenerla en un Γ‘rea limpia y ventilada, apagarla correctamente, usar reguladores de voltaje y baterΓas de respaldo, y apagarla cuando no se use.
Diabetes melitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada mata seperti retinopati diabetik (RD). RD merupakan salah satu penyebab utama kebutaan pada usia produktif. Kontrol gula darah dan tekanan darah serta fungsi ginjal yang baik dapat mencegah progresi RD. Pengobatan laser dan operasi dapat mengobati RD secara efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir, termasuk penyebab, gejala, diagnosis, dan dampak jangka pendek dan panjangnya. Asfiksia neonatorum dapat terjadi akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan dan berdampak buruk pada pernapasan, sirkulasi, dan metabolisme bayi baru lahir. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi jangka pendek dan panjang sepert
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan dan teratur setelah kelahiran akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Persalinan dengan bantuan vakum dapat menyebabkan asfiksia karena memakan waktu lebih lama, namun efeknya bervariasi untuk setiap bayi dan dapat diatasi dengan tindakan resusitasi yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganannya. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti komplikasi kehamilan atau persalinan. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan penanganannya meliputi
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumWarnet Raha
Β
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah kelahiran. Makalah ini membahas hubungan antara asfiksia dengan air ketuban yang bercampur dengan mekonium. Air ketuban bercampur mekonium dapat menyebabkan asfiksia karena mekonium terhisap ke paru-paru bayi selama proses persalinan dan kelahiran. Penanganan asfiksia yang disebab
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, gejala klinis, diagnosis, penilaian, dan penanganan asfiksia pada bayi baru lahir. Resusitasi
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, gejala klinis, diagnosis, penilaian, dan penanganan asfiksia pada bayi baru lahir. Resusitasi
Dokumen tersebut membahas hubungan antara asfiksia dan neonatus prematur. Asfiksia neonatorum adalah kondisi dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Faktor risiko seperti kelahiran prematur dapat menyebabkan asfiksia. Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat juga berpotensi menyebabkan
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara asfiksia dan vakum pada bayi baru lahir. Asfiksia dapat terjadi akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan yang dapat menyebabkan gangguan fungsi sel dan bahkan kematian bayi. Penggunaan vakum dalam persalinan dapat meningkatkan risiko asfiksia pada bayi karena dapat memperpanjang waktu persalinan dan menyebabkan cedera. Gej
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Asfiksia neonatorum merupakan kondisi dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Distosia bahu adalah kondisi dimana bahu bayi sulit untuk dilahirkan setelah kepalanya lahir. Makalah ini membahas hubungan antara asfiksia dengan distosia bahu yang disebabkan oleh berbag
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Asfiksia neonatorum adalah kondisi dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Distosia bahu adalah kondisi dimana bahu bayi sulit untuk dilahirkan setelah kepalanya lahir. Asfiksia dapat terjadi akibat distosia bahu karena gangguan sirkulasi darah janin sel
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuWarnet Raha
Β
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Asfiksia neonatorum adalah kondisi dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk distosia bahu. Distosia bahu adalah kondisi dimana bahu bayi sulit untuk dilahirkan setelah kepalanya sudah lahir yang dapat menyebabkan asfiksia. Penanganan distosia bahu secara tepat dapat
Hubungan antara asfiksia dan distosia bahu dibahas dalam makalah ini. Distosia bahu terjadi ketika bahu bayi tidak dapat lahir setelah kepalanya, dan dapat menyebabkan asfiksia. Faktor risiko distosia bahu termasuk deformitas panggul dan ukuran bayi yang besar. Penanganannya meliputi manuver medis seperti tekanan pada daerah suprapubik dan maneuver McRobert. Asfiksia dapat dihindari dengan tind
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang studi pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna tahun 2016. Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah tersebut berdasarkan hasil survei awal tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang man
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penanganan awal pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Metode yang dig
Kelurahan Laiworu dan Kelurahan Wamponiki melaksanakan kegiatan bhabinkamtibmas pada bulan September 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan menjaga ketertiban serta kenyamanan lingkungan. Masyarakat diajak bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal di kedua kelurahan.
Bhabinkamtibmas di Kelurahan Laiworu melakukan beberapa kegiatan antara lain patroli rutin di lingkungan kelurahan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kerjasama masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman, serta melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang rawan kejahatan.
Ekosistem padang lamun memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari ekosistem mangrove dan terumbu karang. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang mampu beradaptasi hidup di perairan laut dengan memiliki akar, daun, dan pembuluh. Lamun membentuk hamparan vegetasi yang luas dan memiliki peran penting dalam ekosistem perairan pesisir.
Cinderella is a story about a girl named Cinderella who is mistreated by her stepmother and stepsisters. She dreams of attending the prince's ball but is unable to go. With the help of a fairy godmother, Cinderella is able to go to the ball in a magical coach and dress. At midnight, she flees the ball, losing one of her glass slippers. The prince searches for the girl whose foot fits the slipper and finds Cinderella. They get married and live happily ever after.
Pemerintah Kabupaten Muna meminta Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk melakukan serah terima akhir atas pekerjaan pembangunan drainase dan duiker lingkungan III Wamponiki yang dilaksanakan oleh CV. Sinar Linda pada tanggal 25 Agustus 2014.
Dokumen ini merangkum manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal pada Ny. I yang menderita preeklampsia berat di Desa Ghonsume, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna dari 14 April hingga 28 April 2015. Laporan ini disusun oleh Sitti Nurjannah sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Dokumen tersebut menjelaskan 99 nama-nama Allah SWT beserta artinya. Nama-nama tersebut mencakup makna-makna seperti Yang Maha Pemurah, Yang Maha Adil, Yang Maha Mengetahui, dan Yang Maha Esa. Nama-nama tersebut merupakan ungkapan dari sifat-sifat dan keagungan Allah SWT.
Global warming will have significant impacts on forests, reefs, deserts, and storms according to the article. The Amazon forest could lose 30-60% of its area and become dry grasslands by 2050 due to warming and deforestation. The Great Barrier Reef may completely disappear within 20 years as rising sea levels from climate change drown the coral. Climate models predict that the Sahara desert could transform back into a lush grassland like it was 12,000 years ago if rainfall increases. While it's unclear if global warming caused any single storm, models indicate that hurricanes will likely become stronger and more destructive due to rising ocean temperatures caused by climate change.
Acara radio membahas penyakit HIV/AIDS, penyebabnya (virus HIV), dan cara penularannya (darah, cairan kelamin, jarum suntik). Narasumber memberikan saran untuk mencegahnya seperti menjauhi seks bebas dan narkoba, serta meningkatkan iman.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Asfiksia neonaturium ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang
gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah
kelahirannya disertai dengan hipoksia, hiperkapnia dan berakhir
dengan asidosis. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam
uterus, hipoksia ini berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul
dalam kehamilan, persalinan, atau segera setelah bayi lahir. Akibat-
akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi
tidak dilakukan secara sempurna. Tindakan yang akan dikerjakan
pada bayi bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
membatasi gejala-gejala lanjut yang mungkin timbul.
Hipoksia yang terdapat pada penderita asfiksia ini merupakan
faktor terpenting yang dapat menghambat adaptasi bayi baru lahir
terhadap kehidupan ekstrauterin. Penolong persalinan harus
mengetahui faktor-faktor resiko yang berpotensi untuk
menimbulkan asfiksia. Apabila ditemukan adanya faktor risiko
tersebut maka hal itu harus dibicarakan dengan ibu dan
keluarganya tentang kemungkinan perlunya tindakan resusitasi,
sebab asfiksia memiliki dampak negatif baik yang baersifat jangka
panjang ataupun jangka pendek.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yakni mengetahui dampak
asfiksia neonatorum dalam jangka panjang dan jangka pendek pada
bayi.
2. 3. Tujuan Penulisan
Untuk dapat mengetahui dampak asfiksia neonatorum dalam
jangka panjang dan jangka pendek pada bayi.
3. BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
a. Asfiksia Neonatus adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang tidak
segera bernafas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan.
(Mochtar, 1989)
b. Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi yang tidak dapat
bernafas spontan dan teratur, sehingga dapat meurunkan O2 dan
makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam
kehidupan lebih lanjut. (Manuaba, 1998)
c. Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat
bernafas secara spontan dan teratur dalam satu menit setelah lahir
(Mansjoer, 2000)
d. Asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO2 dan
asidosis, bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat
mengakibatkan kerusakan otak atau kematian.Asfiksia juga dapat
mempengaruhi fungsi organ vital lainnya.(Saiffudin, 2001)
2. Etiologi/ Penyebab Asifksia
Beberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan
gangguan sirkulasi darah uteroplasenter sehingga pasokan oksigen
ke bayi menjadi berkurang. Hipoksia bayi di dalam rahim ditunjukkan
dengan gawat janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru
lahir.
Beberapa faktor tertentu diketahui dapat menjadi penyebab
terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir, diantaranya adalah:
a. Faktor ibu
1) Preeklampsia dan eklampsia
2) Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
4. 3) Partus lama atau partus macet
4) Demam selama persalinan Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC,
HIV)
5) Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
b. Faktor Tali Pusat
1) Lilitan tali pusat
2) Tali pusat pendek
3) Simpul tali pusat
4) Prolapsus tali pusat
c. Faktor Bayi
1) Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
2) Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia
bahu, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep)
3) Kelainan bawaan (kongenital)
4) Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
3. Perubahan patofisiologis dan gambaran klinis
Pernafasan spontan BBL tergantung pada kondisi janin pada
masa kehamilan dan persalinan. Bila terdapat gangguan pertukaran
gas atau pengangkutan O2 selama kehamilan atau persalinan akan
terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan mempengaruhi
fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian
asfiksia yang terjadi dimulai suatu periode apnu disertai dengan
penurunan frekuensi. Pada penderita asfiksia berat, usaha bernafas
tidak tampak dan bayi selanjutnya berada dalam periode apnue
kedua. Pada tingkat ini terjadi bradikardi dan penurunan TD.
Pada asfiksia terjadi pula gangguan metabolisme dan
perubahan keseimbangan asam-basa pada tubuh bayi. Pada tingkat
pertama hanya terjadi asidosis respioratorik. Bila berlanjut dalam
tubuh bayi akan terjadi proses metabolisme an aerobic yang berupa
glikolisis glikogen tubuh, sehingga glikogen tubuh terutama pada
5. jantung dan hati akan berkurang. Pada tingkat selanjutnya akan
terjadi perubahan kardiovaskular yang disebabkan oleh beberapa
keadaan diantaranya :
1) Hilangnya sumber glikogen dalam jantung akan mempengaruhi
fungsi jantung.
2) Terjadinya asidosis metabolik yang akan menimbulkan
kelemahan otot jantung.
3) Pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akan
mengakibatkan tetap tingginya resistensi pembuluh darah paru
sehingga sirkulasi darah ke paru dan ke sistem sirkulasi tubuh
lain akan mengalami gangguan. (Rustam, 1998).
4. Diagnosis
Asfiksia yang terjadi pada bayi biasanya merupakan kelanjutan dari
anoksia / hipoksia janin. Diagnosis anoksia / hipoksia janin dapat
dibuat dalam persalinan dengan ditemukannya tanda-tanda gawat
janin. Tiga hal yang perlu mendapat perhatian yaitu :
1) Denyut jantung janin
Peningkatan kecepatan denyut jantung umumnya tidak banyak
artinya, akan tetapi apabila frekuensi turun sampai ke bawah 100
kali per menit di luar his, dan lebih-lebih jika tidak teratur, hal itu
merupakan tanda bahaya
2) Mekonium dalam air ketuban
Mekonium pada presentasi sungsang tidak ada artinya, akan tetapi
pada presentasi kepala mungkin menunjukkan gangguan
oksigenisasi dan harus diwaspadai. Adanya mekonium dalam air
ketuban pada presentasi kepala dapat merupakan indikasi untuk
mengakhiri persalinan bila hal itu dapat dilakukan dengan mudah.
3) Pemeriksaan pH darah janin
Dengan menggunakan amnioskop yang dimasukkan lewat serviks
dibuat sayatan kecil pada kulit kepala janin, dan diambil contoh
6. darah janin. Darah ini diperiksa pH-nya. Adanya asidosis
menyebabkan turunnya pH. Apabila pH itu turun sampai di bawah
7,2 hal itu dianggap sebagai tanda bahaya gawat janin mungkin
disertai asfiksia. (Wiknjosastro, 1999)
5. Penilaian asfiksia pada bayi baru lahir
Aspek yang sangat penting dari resusitasi bayi baru lahir
adalah menilai bayi, menentukan tindakan yang akan dilakukan dan
akhirnya melaksanakan tindakan resusitasi. Upaya resusitasi yang
efesien clan efektif berlangsung melalui rangkaian tindakan yaitu
menilai pengambilan keputusan dan tindakan lanjutan.
Penilaian untuk melakukan resusitasi semata-mata ditentukan
oleh tiga tanda penting, yaitu :
1) Penafasan
2) Denyut jantung
3) Warna kulit
Nilai apgar tidak dipakai untuk menentukan kapan memulai
resusitasi atau membuat keputusan mengenai jalannya resusitasi.
Apabila penilaian pernafasan menunjukkan bahwa bayi tidak bernafas
atau pernafasan tidak kuat, harus segera ditentukan dasar
pengambilan kesimpulan untuk tindakan vertilasi dengan tekanan
positif (VTP).
6. Penanganan Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir
Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan-tahapan yang
dikenal sebagai ABC resusitasi, yaitu :
a. Memastikan saluran terbuka
1) Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi bahu diganjal 2-3
cm.
2) Menghisap mulut, hidung dan kadang trachea.
7. 3) Bila perlu masukkan pipa endo trachel (pipa ET) untuk
memastikan saluran pernafasan terbuka.
b. Memulai pernafasan
1) Memakai rangsangan taksil untuk memulai pernafasan
2) Memakai VTP bila perlu seperti : sungkup dan balon pipa ETdan
balon atau mulut ke mulut (hindari paparan infeksi).
c. Mempertahankan sirkulasi
1) Rangsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara
2) Kompresi dada dan pengobatan
7. Dampak asfiksia jangka pendek
Jika bayi mengalami gangguan pernapasan, suplai oksigen ke
jaringan dan organ tubuh akan terganggu. Akibatnya, terjadi
penumpukan karbon diokssida, tetapi kekurangan oksigen sehingga
darah akan menjadi asam. Padahal, normalnya keasaman atau pH
darah adalah sekitar 7,35-7,45.
Organ yang paling sering mengalami gangguan adalah otak
dengan gejala utama kejang. Kekurangan oksigen juga dapat
menyebabkan pembengkakan otak. Jika proses ini berlanjut, maka
akan terjadi penyusutan volume (atropi) otak. Aakhirnya, ukuran otak
menjadi lebih kecil daripada ukuran normal. Kondisi ini disebut
mikrosefali. Selain itu, otak juga dapat membubur
(periventrikulerlekomalacia), terutama jika asfiksia terjadi pada bayi
prematur dengan kelainan jantung.
Bila janin kekurangan O2 dan kadar CO2 bertambah, timbulah
rangsangan terhadap nervus vagus sehingga DJJ (denyut jantung
janin) menjadi lambat. Jika kekurangan O2 terus berlangsung maka
nervus vagus tidak dapat dipengaruhi lagi.Timbulah kini rangsangan
dari nervus simpatikus sehingga DJJ menjadi lebih cepat akhirnya
ireguler dan menghilang. Janin akan mengadakan pernafasan
intrauterin dan bila kita periksa kemudian terdapat banyak air ketuban
8. dan mekonium dalam paru, bronkus tersumbat dan terjadi atelektasis.
Bila janin lahir, alveoli tidak berkembang. Apabila asfiksia berlanjut,
gerakan pernafasan akan ganti, denyut jantung mulai menurun
sedangkan tonus neuromuskuler berkurang secara berangsur-angsur
dan bayi memasuki periode apneu primer.
Jika berlanjut, bayi akan menunjukkan pernafasan yang
dalam, denyut jantung terus menurun , tekanan darah bayi juga mulai
menurun dan bayi akan terluhat lemas (flascid). Pernafasan makin
lama makin lemah sampai bayi memasuki periode apneu sekunder.
Selama apneu sekunder, denyut jantung, tekanan darah dan kadar O2
dalam darah (PaO2) terus menurun. Bayi sekarang tidak bereaksi
terhadap rangsangan dan tidak akan menunjukkan upaya pernafasan
secara spontan. Kematian akan terjadi jika resusitasi dengan
pernafasan buatan dan pemberian tidak dimulai segera.
8. Dampak asfiksia jangka panjang
a. Gangguan fungsi multi organ pada asfiksia berat
Redistribusi sirkulasi yang ditemukan pada pasien hipoksia dan
iskemia akut telah memberikan gambaran yang jelas mengapa
terjadi disfungsi berbagai organ tubuh pada bayi asfiksia.
Gangguan fungsi berbagai organ pada bayi asfiksia tergantung
pada lamanya asfiksia terjadi dan kecepatan penanganan.
Frekuensi disfungsi berbagai organ vital tersebut yaitu otak,
kardiovaskular, paru, ginjal, saluran cerna dan darah.
b. Dampak sistem susunan saraf pusat
kelainan neuropatologis yang paling sering ditemukan pada bayi
yang mengalami asfiksia, di samping perdarahan periventrikular-
intraventrikular yang terutama terjadi pada bayi kurang bulan.
Kelainan neurologis yang dapat ditimbulkan adalah gangguan
intelegensia, kejang, gangguan perkembangan psikomotor dan
kelainan motorik yang termasuk di dalam palsi serebral. Gejala
9. klinis biasanya terjadi 12 jam setelah asfiksia berat yaitu stupor
sampai koma, pernafasan periodic, tidak ada refleks komplek
seperti Moro dan hisap, kejang tonik-klonik atau multifokal antara
12β24 jam dapat terjadi apnu yang menggambarkan disfungsi
batang otak. 24 sampai 72 jam kemudian terjadi perburukan,
berupa koma, apnu lama dan mati batang otak terjadi 24-72 jam
kemudian.3
c. Dampak sistem kardiovaskular
Bayi dengan asfiksia perinatal dapat mengalami iskemia miokardial
transien. Secara klinis dapat ditemukan gejala gagal jantung
seperti, takipnu, takikardia, pembesaran hati dan irama derap.
Ekokardiografi memperlihatkan struktur jantung yang normal tetapi
kontraksi ventrikel kiri berkurang terutama di dinding posterior.
Selain itu ditemukan hipertensi pulmonal persisten, insufisiensi
trikuspid, nekrosis miokardium, dan renjatan.
d. Dampak terhadap ginjal
Hipoksia ginjal dapat menimbulkan gangguan perfusi dan dilusi
ginjal, serta kelainan filtrasi glomerulus. Hal ini timbul karena proses
redistribusi aliran darah akan menimbulkan beberapa kelainan
ginjal antara lain nekrosis tubulus dan perdarahan medula. Gagal
ginjal diduga terjadi karena ginjal sangat sensitif terhadap hipoksia.
Hipoksia yang terjadi dalam 24 jam pertama kehidupan akan
mengakibatkan iskemia ginjal yang awalnya bersifat sementara
namun bila hipoksia berlanjut akan menyebabkan kerusakan
korteks dan medula yang bersifat menetap. Bayi dengan asfiksia
mempunyai risiko untuk terjadinya nekrosis tubular akut.
e. Dampak terhadap saluran cerna
Bayi asfiksia mempunyai risiko terjadinya iskemia saluran Cerna.
Hal ini disebabkan pada bayi asfiksia terjadi redistribusi aliran darah
ke organ-organ vital. Perfusi otak dan jantung dipertahankan
dengan mengorbankan ginjal dan usus.
10. f. Dampak terhadap hati
Hati dapat mengalami kerusakan yang berat (shock liver), sehingga
fungsinya dapat terganggu. Kadar transaminase serum, faktor
pembekuan, albumin dan bilirubin harus dipantau. Kadar amoniak
serum harus diukur. Diberikan faktor-faktor pembekuan jika
diperlukan. Kadar gula darah dipertahankan pada 75-100 mg/dl.
Obat-obat yang didetoksifikasi di hati juga harus dimonitor kadarnya
secara ketat. Kegagalan fungsi hati merupakan pertanda prognosis
yang buruk.
g. Dampak terhadap sistem darah
Seringkali ditemukan KID akibat rusaknya pembuluh darah,
kegagalan hati membuat faktor pembekuan dan sumsum tulang
gagal memproduksi trombosit.
h. Dampak terhadap paru
Dampak asfiksia terhadap paru adalah hipertensi pulmonal
persisten, mekanisme terjadinya adalah vasokonstriksi paru akibat
hipoksia dan asidosis, pembentukan otot arteriol paru pada masa
pranatal, pelepasan zat aktif seperti leukotrin dan pembentukan
mikrotrombus.
11. BAB III
KESIMPULAN
Asfiksia neonatorum yang terjadi pada bayi memiliki dampak buruk
yang berbahaya bagi kehidupan bayi. Dampak tersebut dapat terjadi
dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Dampak jangka pendek
dari asfiksia pada bayi dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang
mengakibatkan perdarahan dan gangguan pada otak.
Dampak jangka panjang dari asfiksia pada bayi yakni, gangguan
fungsi multi organ, dampak sistem susunan saraf pusat, dampak sistem
kardiovaskular, dampak terhadap ginjal, dampak terhadap saluran cerna,
dampak terhadap hati, dampak terhadap system darah dan dampak
terhadap paru.