SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
SEJARAH SINGKAT BAHASA
INDONESIA
1.   Abad ke-7: B. Melayu   1.   Ejaan latin untuk
     dengan huruf                bahasa Melayu mulai
     Pallawa; dalam              ditulis oleh Pigafetta,
     prasasti tertua masa        selanjutnya oleh de
     kerajaan Sriwijaya          Houtman, Casper
2.   Abad ke-13 sampai           Wiltens, Sebastianus
     abad ke-19: B.              Dancaert, dan
     Melayu; huruf Arab          Joannes Roman.
     (Tulisan Jawi)         2.   1901: ditetapkannya
                                 Ejaan Van Ophuijsen
SEJARAH SINGKAT BAHASA
INDONESIA
Van Ophuijsen 1901 :   6. 1938: Kongres BI
   boekoe, ma’lum,         pertama di Solo.
   ’adil, mulai,       7. 1942: masa Jepang;
   masalah, tida’,         pelarangan B.
   pende’                  Belanda; dampak
5. 28 Oktober              positif BI.
   1928:Kongres        8. 18 Agustus 1945:
   Pemuda; Sumpah          penetapan UUD’45;
   Pemuda:B.               “B. Negara ialah BI”
   Indonesia.              pasal 36.
SEJARAH SINGKAT BAHASA
INDONESIA
9. 1947: Ejaan Soewandi    Hasilnya:1) ejaan
    atau Ejaan Republik,      sedapat-dapatnya
C/Soewandi : buku,            menggambarkan satu
    maklum, adil,             fonem dengan satu
    mulai, masalah,           huruf;
    tidak, pendek             2) penetapan ejaan
                              hendaknya dilakukan
10. 1954: Kongres
                              oleh satu badan yang
    Bahasa Indonesia II
                              kompeten;
    di Medan. Mendikbud
                              3) ejaan itu
    (Mr. Muh. Yamin)
                              hendaknya praktis
                              tetapi ilmiah.
SEJARAH SINGKAT BAHASA
INDONESIA
11. 1956: kongres BI di    12. 1962: mengalami
   Singapura (1956)            kegagalan peresmian
                               Melindo karena adanya
   yang menghasilkan           konfrontasi antara
   suatu resolusi u/           Indonesia dan Malaysia.
   menyatukan ejaan B.     13. 1966 : Lembaga Bahasa
   Melayu di                   dan Kesusastraan (LBK)
   Semenanjung Melayu          membentuk panitia,
   dengan ejaan BI di          diketuai oleh Anton M.
   Indonesia. Dihasilkan       Moeliono & mengusulkan
                               konsep baru sebagai
    ejaan Melindo (Ejaan
                               ganti konsep Melindo
   Melayu-Indonesia)
SEJARAH SINGKAT BAHASA
INDONESIA
14. 1972, setelah melalui   15. 1975: Pedoman Umum
   beberapa kali              Ejaan Yang
   seminar, akhirnya          Disempurnakan
   konsep LBK menjadi
   konsep bersama
   Indonesia-Malaysia
   yang seterusnya
   menjadi Sistem Ejaan
   Baru yang disebut
   EYD. Mashuri
   (MENDIKBUD)
SEJARAH SINGKAT BAHASA
INDONESIA
Ada empat ejaan yang      Sistem ejaan yang belum
   sudah diresmikan           atau tidak sempat
   pemakaiannya yaitu :       diresmikan oleh
   1. Ejaan Van               pemerintah adalah :
   Ophuijsen (1901)           1. Ejaan
   2. Ejaan Soewandi          Pembaharuan (1957)
   (1947)                     2. Ejaan Melindo
   3. Ejaan Yang              (1959)
   Disempurnakan              3. Ejaan LBK (1966)
   (1972)
   4. Pedoman Umum
   EYD (1975)
ASAL KATA INDONESIA
► catatan  kuno bangsa   ► catatan bangsa
  India menamai            Tionghoa kawasan
  kepulauan ini            kepulauan kita dinamai
  Dwipantara               Nan-hai (Kepulauan
  (Kepulauan Tanah         Laut Selatan)
  Seberang), nama yang
  diturunkan dari kata
  Sansekerta dwipa
  (pulau) dan antara
  (luar, seberang)
► Bangsa Arab menyebut        ► Bangsa-bangsa  Eropa
 tanah air kita Jaza’ir al-    yang pertama kali
 Jawi (Kepulauan               datang itu
 Jawa). Nama Latin             beranggapan bahwa
 untuk kemenyan                Asia hanya terdiri dari
 adalah benzoe, berasal        Arab, Persia, India,
 dari bahasa Arab luban        dan Cina. Bagi mereka,
 jawi (kemenyan Jawa),         daerah yang
 sebab para pedagang           terbentang luas antara
 Arab memperoleh               Persia dan Cina
 kemenyan dari batang          semuanya adalah
 pohon Styrax                  “Hindia”.
 Sumatrana yang
 dahulu hanya tumbuh
 di Sumatra.
► Semenanjung    Asia Selatan mereka sebut
  “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara
  dinamai “Hindia Belakang”. Sedangkan
  tanah air kita memperoleh nama
  “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel,
  Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau
  “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies,
  Indes Orientales).
► Nama lain yang juga dipakai adalah
  “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel,
  Malay Archipelago, l’Archipel Malais).
► Masa  penjajahan Belanda, nama resmi yang
  digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia
  Belanda)
► Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945
  memakai istilah To-Indo (Hindia Timur
► Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang
  dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah
  mengusulkan nama yang spesifik untuk
  menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu
  Insulinde, yang artinya juga “Kepulauan Hindia”
  (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi
  rupanya nama Insulinde ini kurang populer.
► Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene
 Douwes Dekker (1879-1950), yang kita kenal
 sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari adik Multatuli),
 memopulerkan suatu nama untuk tanah air kita
 sebagai Nusantara, suatu istilah yang telah
 tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi
 mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno
 zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada
 akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A.
 Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes
 Krom pada tahun 1920.
► Nusantara  usulan Setiabudi jauh berbeda
  dengan pengertian, nusantara zaman
  Majapahit.
► Masa Majapahit Nusantara digunakan untuk
  menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa
  (antara dalam bahasa Sansekerta artinya
  luar, seberang) sebagai lawan dari
  Jawadwipa (Pulau Jawa). Kita tentu pernah
  mendengar Sumpah Palapa dari Gajah
  Mada, *”Lamun huwus kalah nusantara,
  isun amukti palapa” *(Jika telah kalah
  pulau-pulau seberang, barulah saya
  menikmati istirahat).
► Oleh  Dr. Setiabudi kata nusantara diberi
  pengertian yang nasionalistis.
► Dengan mengambil kata Melayu asli antara,
  maka Nusantara kini memiliki arti yang baru
  yaitu “nusa di antara dua benua dan dua
  samudra”, sehingga Jawa pun termasuk
  dalam definisi nusantara yang modern.
► Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan
  cepat menjadi populer penggunaannya
  sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.
► Sampai   hari ini istilah nusantara tetap kita
  pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air
  kita dari Sabang sampai Merauke.
► Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita
  pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air
  kita dari Sabang sampai Merauke.
► Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah
  majalah ilmiah tahunan, Journal of the
  Indian Archipelago and Eastern Asia
  (JIAEA), yang dikelola oleh James
  Richardson Logan (1819-1869), orang
  Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari
  Universitas Edinburgh.
► Sampai   hari ini istilah nusantara tetap kita
  pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air
  kita dari Sabang sampai Merauke.
► Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah
  majalah ilmiah tahunan, Journal of the
  Indian Archipelago and Eastern Asia
  (JIAEA), yang dikelola oleh James
  Richardson Logan (1819-1869), orang
  Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari
  Universitas Edinburgh.
► Tahun  1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris,
  George Samuel Windsor Earl (1813-1865),
  menggabungkan diri sebagai redaksi majalah
  JIAEA. Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850,
  halaman 66-74, Earl menulis artikel On the
  Leading Characteristics of the Papuan, Australian
  and Malay-Polynesian Nations.
► Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa
  sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan
  Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki
  nama khas (a distinctive name), sebab nama
  Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan
  penyebutan India yang lain.
► Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau
  Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti
  pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis: …
  the inhabitants of the Indian Archipelago or
  Malayan Archipelago would become respectively
  Indunesians or Malayunesians.
► Earl memilih nama Malayunesia (Kepulauan
  Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia),
  sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu,
  sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk
  Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi
  pula, kata Earl, bukankah bahasa Melayu dipakai
  di seluruh kepulauan ini? Dalam tulisannya itu Earl
  memang menggunakan istilah Malayunesia dan
  tidak memakai istilah Indunesia.
► Dalam  JIAEA Volume IV itu juga, halaman
 252-347, James Richardson Logan menulis
 artikel The Ethnology of the Indian
 Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan
 pun menyatakan perlunya nama khas bagi
 kepulauan tanah air kita, sebab istilah
 “Indian Archipelago” terlalu panjang dan
 membingungkan. Logan memungut nama
 Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u
 digantinya dengan huruf o agar ucapannya
 lebih baik. Maka lahirlah istilah
 Indonesia.
► Sejak  saat itu Logan secara konsisten
  menggunakan nama “Indonesia” dalam
  tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun
  pemakaian istilah ini menyebar di kalangan
  para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.
► Pada tahun 1884 guru besar etnologi di
  Universitas Berlin yang bernama Adolf
  Bastian (1826-1905) menerbitkan buku
  Indonesien oder die Inseln des Malayischen
  Archipel sebanyak lima volume, yang
  memuat hasil penelitiannya ketika
  mengembara ke tanah air kita tahun 1864
  sampai 1880.
► Buku  Bastian inilah yang memopulerkan
 istilah “Indonesia” di kalangan sarjana
 Belanda, sehingga sempat timbul anggapan
 bahwa istilah “Indonesia” itu ciptaan
 Bastian. Pendapat yang tidak benar itu,
 antara lain tercantum dalam Encyclopedie
 van Nederlandsch-Indie tahun 1918.
 Padahal Bastian mengambil istilah
 “Indonesia” itu dari tulisan-tulisan Logan.
► Putra ibu pertiwi yang mula-mula
  menggunakan istilah “Indonesia” adalah
  Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
  Ketika di buang ke negeri Belanda tahun 1913
  beliau mendirikan sebuah biro pers dengan
  nama Indonesische Pers-bureau.
► Makna politis Pada dasawarsa 1920-an, nama
  “Indonesia” yang merupakan istilah ilmiah
  dalam etnologi dan geografi itu diambil alih
  oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan
  tanah air kita, sehingga nama “Indonesia”
  akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas
  suatu bangsa yang memperjuangkan
  kemerdekaan!
► Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad
 Hatta, seorang mahasiswa Handels
 Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di
 Rotterdam, organisasi pelajar dan
 mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang
 terbentuk tahun 1908 dengan nama
 Indische Vereeniging) berubah nama
 menjadi Indonesische Vereeniging atau
 Perhimpoenan Indonesia.
► Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama
 menjadi Indonesia Merdeka. Bung Hatta
 menegaskan dalam tulisannya, “Negara
 Indonesia Merdeka yang akan datang (de
 toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil
 disebut “Hindia Belanda”. Juga tidak “Hindia”
 saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan
 dengan India yang asli. Bagi kami nama
 Indonesia menyatakan suatu tujuan politik
 (een politiek doel), karena melambangkan dan
 mencita-citakan suatu tanah air di masa depan,
 dan untuk mewujudkannya tiap orang
 Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan
 segala tenaga dan kemampuannya.
► Sementara  itu, di tanah air Dr. Sutomo
 mendirikan Indonesische Studie Club pada
 tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan
 Komunis Hindia berganti nama menjadi
 Partai Komunis Indonesia (PKI). Lalu pada
 tahun 1925 Jong Islamieten Bond
 membentuk kepanduan Nationaal
 Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah
 tiga organisasi di tanah air yang mula-mula
 menggunakan nama “Indonesia”.
► Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai
  nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada
  Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal
  28 Oktober 1928, yang kini kita sebut Sumpah
  Pemuda.
► Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota
  Volksraad (Dewan Rakyat; DPR zaman Belanda),
  Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho
  Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo,
  mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda
  agar nama “Indonesia” diresmikan sebagai
  pengganti nama “Nederlandsch-Indie”. Tetapi
  Belanda keras kepala sehingga mosi ini ditolak
  mentah-mentah.
► Maka  kehendak Allah pun berlaku. Dengan
 jatuhnya tanah air kita ke tangan Jepang
 pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama
 “Hindia Belanda” untuk selama-lamanya.
 Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, atas
 berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa,
 lahirlah Republik Indonesia.

More Related Content

What's hot (9)

Perjanjian
PerjanjianPerjanjian
Perjanjian
 
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPASEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
 
Perjuangan Mempertahankan Negara Republik Indonesia
Perjuangan Mempertahankan Negara Republik IndonesiaPerjuangan Mempertahankan Negara Republik Indonesia
Perjuangan Mempertahankan Negara Republik Indonesia
 
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan IndonesiaPerjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Sejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan Fungsi
Sejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan FungsiSejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan Fungsi
Sejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan Fungsi
 
Mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Mempertahankan kemerdekaan IndonesiaMempertahankan kemerdekaan Indonesia
Mempertahankan kemerdekaan Indonesia
 
2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia
 
Sejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaSejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa Indonesia
 

Similar to Asal kata. ind

2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
busitisahara
 
Istilah indonesia sebagai identitas bangsa
Istilah indonesia sebagai identitas bangsaIstilah indonesia sebagai identitas bangsa
Istilah indonesia sebagai identitas bangsa
Warnet Raha
 
Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2
Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2
Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2
rahma Neg
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
busitisahara
 
1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesia1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesia
widyaandri
 
Batas batas indonesia
Batas batas indonesiaBatas batas indonesia
Batas batas indonesia
darmanbewok
 

Similar to Asal kata. ind (20)

PPT_PPKn_MEMPERKUAT_KOMITMEN_KEBANGSAAN.pdf
PPT_PPKn_MEMPERKUAT_KOMITMEN_KEBANGSAAN.pdfPPT_PPKn_MEMPERKUAT_KOMITMEN_KEBANGSAAN.pdf
PPT_PPKn_MEMPERKUAT_KOMITMEN_KEBANGSAAN.pdf
 
PPT_PPKn_MEMPERKUAT_KOMITMEN_KEBANGSAAN.pdf
PPT_PPKn_MEMPERKUAT_KOMITMEN_KEBANGSAAN.pdfPPT_PPKn_MEMPERKUAT_KOMITMEN_KEBANGSAAN.pdf
PPT_PPKn_MEMPERKUAT_KOMITMEN_KEBANGSAAN.pdf
 
Indonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptx
Indonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptxIndonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptx
Indonesia (Sejarah Nama dan Kemaritiman).pptx
 
Sejarah kelas x : asal usul nama Indonesia
Sejarah kelas x : asal usul nama IndonesiaSejarah kelas x : asal usul nama Indonesia
Sejarah kelas x : asal usul nama Indonesia
 
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
Sejarah bahasa-indonesia1
Sejarah bahasa-indonesia1Sejarah bahasa-indonesia1
Sejarah bahasa-indonesia1
 
PPT KELOMPOK 1 BAHASA INDONESIA.pptx
PPT KELOMPOK 1 BAHASA INDONESIA.pptxPPT KELOMPOK 1 BAHASA INDONESIA.pptx
PPT KELOMPOK 1 BAHASA INDONESIA.pptx
 
SEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptx
SEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptxSEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptx
SEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptx
 
Istilah indonesia sebagai identitas bangsa
Istilah indonesia sebagai identitas bangsaIstilah indonesia sebagai identitas bangsa
Istilah indonesia sebagai identitas bangsa
 
Asal Usul nama Indonesia (UTS); Reyhan Rama D.H; 1212200080; Manajemen B; Pen...
Asal Usul nama Indonesia (UTS); Reyhan Rama D.H; 1212200080; Manajemen B; Pen...Asal Usul nama Indonesia (UTS); Reyhan Rama D.H; 1212200080; Manajemen B; Pen...
Asal Usul nama Indonesia (UTS); Reyhan Rama D.H; 1212200080; Manajemen B; Pen...
 
Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2
Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2
Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
Ski 1 pengantar
Ski 1 pengantarSki 1 pengantar
Ski 1 pengantar
 
Ski 1 pengantar
Ski 1 pengantarSki 1 pengantar
Ski 1 pengantar
 
sejarah bahasa indonesia
sejarah bahasa indonesiasejarah bahasa indonesia
sejarah bahasa indonesia
 
1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesia1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesia
 
Sejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaSejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa Indonesia
 
KOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptx
KOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptxKOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptx
KOMITMEN KEBANGSAAN - KOMITMEN KEBANGSAAN.pptx
 
Batas batas indonesia
Batas batas indonesiaBatas batas indonesia
Batas batas indonesia
 
Karya tulis ilmia1
Karya tulis ilmia1Karya tulis ilmia1
Karya tulis ilmia1
 

Recently uploaded

perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 

Asal kata. ind

  • 1. SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA 1. Abad ke-7: B. Melayu 1. Ejaan latin untuk dengan huruf bahasa Melayu mulai Pallawa; dalam ditulis oleh Pigafetta, prasasti tertua masa selanjutnya oleh de kerajaan Sriwijaya Houtman, Casper 2. Abad ke-13 sampai Wiltens, Sebastianus abad ke-19: B. Dancaert, dan Melayu; huruf Arab Joannes Roman. (Tulisan Jawi) 2. 1901: ditetapkannya Ejaan Van Ophuijsen
  • 2. SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA Van Ophuijsen 1901 : 6. 1938: Kongres BI boekoe, ma’lum, pertama di Solo. ’adil, mulai, 7. 1942: masa Jepang; masalah, tida’, pelarangan B. pende’ Belanda; dampak 5. 28 Oktober positif BI. 1928:Kongres 8. 18 Agustus 1945: Pemuda; Sumpah penetapan UUD’45; Pemuda:B. “B. Negara ialah BI” Indonesia. pasal 36.
  • 3. SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA 9. 1947: Ejaan Soewandi Hasilnya:1) ejaan atau Ejaan Republik, sedapat-dapatnya C/Soewandi : buku, menggambarkan satu maklum, adil, fonem dengan satu mulai, masalah, huruf; tidak, pendek 2) penetapan ejaan hendaknya dilakukan 10. 1954: Kongres oleh satu badan yang Bahasa Indonesia II kompeten; di Medan. Mendikbud 3) ejaan itu (Mr. Muh. Yamin) hendaknya praktis tetapi ilmiah.
  • 4. SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA 11. 1956: kongres BI di 12. 1962: mengalami Singapura (1956) kegagalan peresmian Melindo karena adanya yang menghasilkan konfrontasi antara suatu resolusi u/ Indonesia dan Malaysia. menyatukan ejaan B. 13. 1966 : Lembaga Bahasa Melayu di dan Kesusastraan (LBK) Semenanjung Melayu membentuk panitia, dengan ejaan BI di diketuai oleh Anton M. Indonesia. Dihasilkan Moeliono & mengusulkan konsep baru sebagai ejaan Melindo (Ejaan ganti konsep Melindo Melayu-Indonesia)
  • 5. SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA 14. 1972, setelah melalui 15. 1975: Pedoman Umum beberapa kali Ejaan Yang seminar, akhirnya Disempurnakan konsep LBK menjadi konsep bersama Indonesia-Malaysia yang seterusnya menjadi Sistem Ejaan Baru yang disebut EYD. Mashuri (MENDIKBUD)
  • 6. SEJARAH SINGKAT BAHASA INDONESIA Ada empat ejaan yang Sistem ejaan yang belum sudah diresmikan atau tidak sempat pemakaiannya yaitu : diresmikan oleh 1. Ejaan Van pemerintah adalah : Ophuijsen (1901) 1. Ejaan 2. Ejaan Soewandi Pembaharuan (1957) (1947) 2. Ejaan Melindo 3. Ejaan Yang (1959) Disempurnakan 3. Ejaan LBK (1966) (1972) 4. Pedoman Umum EYD (1975)
  • 7. ASAL KATA INDONESIA ► catatan kuno bangsa ► catatan bangsa India menamai Tionghoa kawasan kepulauan ini kepulauan kita dinamai Dwipantara Nan-hai (Kepulauan (Kepulauan Tanah Laut Selatan) Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang)
  • 8. ► Bangsa Arab menyebut ► Bangsa-bangsa Eropa tanah air kita Jaza’ir al- yang pertama kali Jawi (Kepulauan datang itu Jawa). Nama Latin beranggapan bahwa untuk kemenyan Asia hanya terdiri dari adalah benzoe, berasal Arab, Persia, India, dari bahasa Arab luban dan Cina. Bagi mereka, jawi (kemenyan Jawa), daerah yang sebab para pedagang terbentang luas antara Arab memperoleh Persia dan Cina kemenyan dari batang semuanya adalah pohon Styrax “Hindia”. Sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra.
  • 9. ► Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Sedangkan tanah air kita memperoleh nama “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). ► Nama lain yang juga dipakai adalah “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais).
  • 10. ► Masa penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda) ► Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur ► Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga “Kepulauan Hindia” (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi rupanya nama Insulinde ini kurang populer.
  • 11. ► Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari adik Multatuli), memopulerkan suatu nama untuk tanah air kita sebagai Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.
  • 12. ► Nusantara usulan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian, nusantara zaman Majapahit. ► Masa Majapahit Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Kita tentu pernah mendengar Sumpah Palapa dari Gajah Mada, *”Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” *(Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat).
  • 13. ► Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara diberi pengertian yang nasionalistis. ► Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu “nusa di antara dua benua dan dua samudra”, sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. ► Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.
  • 14. ► Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. ► Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. ► Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh.
  • 15. ► Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. ► Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh.
  • 16. ► Tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA. Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. ► Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain.
  • 17. ► Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis: … the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians. ► Earl memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl, bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
  • 18. ► Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
  • 19. ► Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. ► Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864 sampai 1880.
  • 20. ► Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah “Indonesia” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah “Indonesia” itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah “Indonesia” itu dari tulisan-tulisan Logan.
  • 21. ► Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau. ► Makna politis Pada dasawarsa 1920-an, nama “Indonesia” yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama “Indonesia” akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan!
  • 22. ► Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia.
  • 23. ► Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya, “Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut “Hindia Belanda”. Juga tidak “Hindia” saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya.
  • 24. ► Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Lalu pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama “Indonesia”.
  • 25. ► Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini kita sebut Sumpah Pemuda. ► Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; DPR zaman Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama “Indonesia” diresmikan sebagai pengganti nama “Nederlandsch-Indie”. Tetapi Belanda keras kepala sehingga mosi ini ditolak mentah-mentah.
  • 26. ► Maka kehendak Allah pun berlaku. Dengan jatuhnya tanah air kita ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama “Hindia Belanda” untuk selama-lamanya. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, lahirlah Republik Indonesia.