4. Dengan melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami,
menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi
oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan
nasional
5. Landasan Pendidikan Pancasila
Landasan Historis
Bangsa Indonesia terbentuk
melalui proses sejarah yang cukup
panjang sejak zaman Kerajan
Kutai, Sriwijaya, Majapahit, sampai
datangnya bangsa lain yang
menjajah serta menguasai bangsa
Indonesia.
6. Setiap bangsa memiliki ciri khas serta pandangan hidup yang berbeda
dengan bangsa lain. Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural
yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri.
Landasan Kultural
7. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis perkuliahan Pendidikan
Pancasila di pendidkan tinggi tertuang
dalam Undang Undang No. 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dengan landasan tersebut diharapkan
agar mahasiswa mampu mengambil
sikap sesuai dengan hati nuraninya,
mengenali masalah hidup terutama
kehidupan rakyat, mengenali perubahan
serta mampu memaknai peristiwa
sejarah, dan nilai-nilai budaya demi
persatuan dan kesatuan bangsa.
8. Pancasila adalah sebagai dasar
filsafat negara dan pandangan
filosofis bangsa Indonesia, Oleh
karena itu sudah merupakan
suatu keharusan moral untuk
secara konsisten
merealisasikannya dalam setiap
aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Landasan Filosofis
10. Berobjek
Syarat pertama bagi suatu pengetahuan yang memenuhi
syarat ilmiah adalah memiliki objek. Pembahasan
Pancasila secara ilmiah harus memiliki objek.
11. a. Objek Forma
Yaitu bahwa Pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu
dalam pembahasan Pancasila atau dari sudut pandang apa
Pancasila itu dibahas.
b. Objek Materia
Pancasila adalah merupakan suatu objek yang merupakan sasaran
pembahasan dan pengkajian Pancasila baik yang bersifat empiris
maupun non empiris.
12. Bermetode
Setiap pengetahuan ilmiah harus memiliki
metode yaitu seperangkat cara atau sistem
pendekatan dalam rangka pembahasan
Pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran
yang bersifat objektif.
13. Bersistem
Suatu pengetahuan ilmiah harus merupakan sesuatu yang bulat
dan utuh. Bagian – bagian suatu pengetahuan ilmiah harus
merupakan suatu kesatuan, antara bagian – bagian itu saling
berhubungan baik hubungan interrelasi (saling hubungan)
maupun interdependensi (saling ketergantungan).
14. Bersifat Universal
Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus
bersifat universal, artinya kebenarannya tidak
terbatas oleh waktu, ruang, keadaan, situasi,
kondisi, maupun jumlah tertentu.
15. Beberapa Pengertian Pancasila
Kedudukan dan fungsi Pancasila memiliki pengertian
yang luas jika kita kaji secara ilmiah. Baik dalam
kedudukannya sebagai dasar negara sebagai pandangan
hidup bangsa, sebagai ideologi bangsa dan negara,
sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses
terjadinya terdapat berbagai macam terminologi yang
harus kita deskripsikan secara objektif.
16. Secara etimologis istilah Pancasila berasal
dari Sansekerta, India (Bahasa Kasta
Brahmana). Kata – kata tersebut kemudian
dalam Bahasa Indonesia, terutama bahasa
Jawa diartikan berbatu sendi lima atau
secara harfiah, dasar yang memiliki lima
unsur.
Pengertian Pancasila
Secara Etimologis
17. Rumusan Pancasila mula – mula pada tanggal 1
Juni 1945 dalam sidang BPUPKI Ir. Soekarno
memberi istilah dasar negara dengan nama
Pancasila. Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945
Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya
kemudian keesokan harinya pada tanggal 18
Agustus 1945 disahkanlah Undang Undang Dasar
1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 dimana di
dalamnya termuat isi rumusan lima prinsip sebagai
satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.
2. Pengertian Pancasila Secara Historis
18. Rumusan tentang Pancasila menurut Mr. Muhammad Yamin
adalah sebagai berikut :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
3. Pengertian Pancasila secara Terminologis
19. Setelah menyampaikan usulan rumusan Pancasila
tersebut Mr. Muhammad Yamin juga memberikan
usulan tertulis mengenai Rancangan UUD Republik
Indonesia. Di dalam Pembukaan dari rancangan UUD
tersebut tercantum rumusan lima asas dasar negara
yang rumusannya adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
20. Pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno
mengucapkan pidatonya di hadapan
sidang Badan Penyelidik. Dalam Pidato
tersebut diajukan oleh Soekarno secara
lisan lima asas sebagai dasar negara
Indonesia yang akan dibentuknya.
Rumusannya adalah sebagai berikut :
1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan
Rumusan
Pancasila
21. Pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional yang
jugatokoh Dokuritsu Zyunbi Tioosakay mengadakan pertemuan
untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai dasar negara
yang telah dikemukakan dalam sidang Badan Penyelidik.
Sembilan tokoh tersebut dikenal dengan nama “Panitia
Sembilan” yang setelah mengadakan sidang berhasil menyusun
sebuah naskah yang disebut dengan “Piagam Jakarta” yang
didalamnya memuat Pancasila sebagai kesepakatan pertama
kali oleh sidang.
22. 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta
23. Rumusan Pancasila Dalam
Pembukaan UUD 1945
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawartan
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia