Dokumen tersebut membahas tentang kebimbangan matematik yang dialami pelajar. Beberapa faktor yang menyebabkan kebimbangan matematik adalah kurangnya keyakinan diri, persepsi negatif terhadap matematik, dan kaedah pengajaran guru yang kurang efektif. Untuk mengurangi kebimbangan ini, guru perlu menggunakan teknik pengajaran yang interaktif dan membantu meningkatkan kemampuan serta keyakinan pelajar dalam mate
Kebimbangan terhadap matematik didefinisikan sebagai perasaan cemas dan bimbang terhadap matematik yang dapat menyebabkan hilangnya keyakinan diri. Kebimbangan ini dialami oleh pelajar dan guru dan disebabkan oleh faktor-faktor seperti personaliti guru, sistem pemeriksaan, dan persepsi bahwa matematik adalah subjek yang sulit. Cara untuk mengurangkan kebimbangan ini adalah dengan mengubah pendekatan pengajaran
Isu utama kajian ini adalah kesulitan murid-murid Tahun 2 dalam memahami konsep penolakan yang melibatkan pengumpulan semula. Guru memperkenalkan kaedah jari untuk membantu murid memahami konsep tersebut secara interaktif. Lima orang murid dipilih sebagai sampel kajian tindakan untuk menilai keberkesanan kaedah baru ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pencapaian murid dalam topik pen
PROPOSAL_PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP ...Alorka 114114
Skripsi ini membahas pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa melalui pendekatan CTL."
Dokumen tersebut membahas tentang kebimbangan matematik yang dialami pelajar. Beberapa faktor yang menyebabkan kebimbangan matematik adalah kurangnya keyakinan diri, persepsi negatif terhadap matematik, dan kaedah pengajaran guru yang kurang efektif. Untuk mengurangi kebimbangan ini, guru perlu menggunakan teknik pengajaran yang interaktif dan membantu meningkatkan kemampuan serta keyakinan pelajar dalam mate
Kebimbangan terhadap matematik didefinisikan sebagai perasaan cemas dan bimbang terhadap matematik yang dapat menyebabkan hilangnya keyakinan diri. Kebimbangan ini dialami oleh pelajar dan guru dan disebabkan oleh faktor-faktor seperti personaliti guru, sistem pemeriksaan, dan persepsi bahwa matematik adalah subjek yang sulit. Cara untuk mengurangkan kebimbangan ini adalah dengan mengubah pendekatan pengajaran
Isu utama kajian ini adalah kesulitan murid-murid Tahun 2 dalam memahami konsep penolakan yang melibatkan pengumpulan semula. Guru memperkenalkan kaedah jari untuk membantu murid memahami konsep tersebut secara interaktif. Lima orang murid dipilih sebagai sampel kajian tindakan untuk menilai keberkesanan kaedah baru ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pencapaian murid dalam topik pen
PROPOSAL_PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP ...Alorka 114114
Skripsi ini membahas pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa melalui pendekatan CTL."
Kajian ini bertujuan mengenal pasti punca dan jenis kesilapan murid-murid dalam menyelesaikan masalah matematik bercerita. Ia akan menganalisis kesilapan berdasarkan Kaedah Analisis Kesilapan Newman dan langkah pengiraan murid. Tujuannya adalah untuk memahami masalah murid dan mencari strategi pengajaran yang lebih baik.
Kaedah "Rumah PANT" berkesan meningkatkan kemahiran murid dalam menyelesaikan operasi penolakan yang melibatkan pengumpulan semula dalam bentuk lazim. Penggunaan bahan konkrit seperti petak nilai tempat membantu murid memahami konsep secara konkrit sebelum mengaplikasikannya dalam soalan.
Berdasarkan hasil penelitian, pendekatan PMRI dapat menurunkan kecemasan matematika siswa dibandingkan pembelajaran konvensional. Peneliti merekomendasikan penggunaan video dokumentasi dan perbaikan instrumen penelitian untuk penelitian selanjutnya. Guru dan calon guru disarankan menerapkan PMRI di kelas untuk mengurangi kecemasan siswa dan membuat pembelajaran menyenangkan.
Kajian bertujuan meningkatkan kemahiran menolak dalam bentuk lazim dengan menggunakan kaedah "sapu calit". Kaedah ini melibatkan penggunaan kad nombor dan simbol untuk membantu murid-murid menolak dengan mengumpul semula. Kajian ini menggunakan ujian pra dan pos untuk menilai keberkesanan kaedah tersebut.
Bab 1 membahaskan latar belakang kajian mengenai masalah empat murid tahun 5 yang menghadapi kesukaran dalam operasi darab nombor tiga digit dengan dua digit. Kajian ini bertujuan meningkatkan penguasaan operasi darab murid tersebut dengan menggunakan alat Pistol dan Tukul.
PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...Arikha Nida
Dokumen tersebut membahas hasil ujian PISA (Programme for International Student Assessment) Indonesia di bidang matematika. PISA dinilai untuk siswa usia 15 tahun dari 65 negara. Hasilnya menunjukkan skor matematika Indonesia rendah dibanding rata-rata OECD. Untuk meningkatkan kompetensi siswa, perlu penyempurnaan kurikulum, metode pembelajaran, dan peningkatan kualitas guru.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh penggunaan metode pembelajaran kooperatif Student Facilitator and Explaining terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan berpikir kritis siswa SMK di Tasikmalaya.
2. Metode ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam presentasi ide dan saling bertukar pendapat, sehingga dapat mengembangkan sikap kritis.
3. Penelitian
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...anggita ari
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apa saja kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pertidaksamaan kuadrat berdasarkan prosedur Newman. Hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian ini antara lain: 1) tidak ada satupun subjek penelitian yang melakukan jenis kesalahan membaca dan juga kesalahan memahami, 2) kesalahan transformasi dilakukan oleh satu orang subjek penelitian yaitu tidak mengubah informasi pada soal kedalam bentuk pertidaksamaan kuadrat, 3) kesalahan keteram-pilan proses dilakukan oleh dua orang subjek penelitian yaitu ketika melakukan proses subtitusi persamaan kedalam pertidaksamaan dan juga ketika melakukan pemfaktoran, dan 4) kesalahan penulisan jawaban dilakukan oleh satu orang subjek penelitian yaitu menuliskan -4≤r≤-1 sebagai jari-jari lingkaran (r) yang memenuhi padahal jari-jari lingkaran (r) harus positif.
This document outlines course material for Operations Research. It covers linear programming models, including graphical and simplex methods for solving linear programs. Specific chapters outlined include linear programming introduction and formulation, the simplex method, duality, transportation and network models. Examples of linear programming problems are provided, such as production planning, diet formulation, and blending problems. The key concepts of decision variables, objectives, and constraints in linear programming are defined.
Operations research (OR) deals with applying analytical methods to improve decision-making and originated during World War II. OR involves representing real-world business problems as mathematical models that can be solved optimally or heuristically using various tools and techniques. Some common applications of OR include supply chain planning, transportation and logistics, manufacturing scheduling, and strategic planning. The goal of this session is to discuss the methods and models used in the science of operations research.
Kajian ini bertujuan mengenal pasti punca dan jenis kesilapan murid-murid dalam menyelesaikan masalah matematik bercerita. Ia akan menganalisis kesilapan berdasarkan Kaedah Analisis Kesilapan Newman dan langkah pengiraan murid. Tujuannya adalah untuk memahami masalah murid dan mencari strategi pengajaran yang lebih baik.
Kaedah "Rumah PANT" berkesan meningkatkan kemahiran murid dalam menyelesaikan operasi penolakan yang melibatkan pengumpulan semula dalam bentuk lazim. Penggunaan bahan konkrit seperti petak nilai tempat membantu murid memahami konsep secara konkrit sebelum mengaplikasikannya dalam soalan.
Berdasarkan hasil penelitian, pendekatan PMRI dapat menurunkan kecemasan matematika siswa dibandingkan pembelajaran konvensional. Peneliti merekomendasikan penggunaan video dokumentasi dan perbaikan instrumen penelitian untuk penelitian selanjutnya. Guru dan calon guru disarankan menerapkan PMRI di kelas untuk mengurangi kecemasan siswa dan membuat pembelajaran menyenangkan.
Kajian bertujuan meningkatkan kemahiran menolak dalam bentuk lazim dengan menggunakan kaedah "sapu calit". Kaedah ini melibatkan penggunaan kad nombor dan simbol untuk membantu murid-murid menolak dengan mengumpul semula. Kajian ini menggunakan ujian pra dan pos untuk menilai keberkesanan kaedah tersebut.
Bab 1 membahaskan latar belakang kajian mengenai masalah empat murid tahun 5 yang menghadapi kesukaran dalam operasi darab nombor tiga digit dengan dua digit. Kajian ini bertujuan meningkatkan penguasaan operasi darab murid tersebut dengan menggunakan alat Pistol dan Tukul.
PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...Arikha Nida
Dokumen tersebut membahas hasil ujian PISA (Programme for International Student Assessment) Indonesia di bidang matematika. PISA dinilai untuk siswa usia 15 tahun dari 65 negara. Hasilnya menunjukkan skor matematika Indonesia rendah dibanding rata-rata OECD. Untuk meningkatkan kompetensi siswa, perlu penyempurnaan kurikulum, metode pembelajaran, dan peningkatan kualitas guru.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengaruh penggunaan metode pembelajaran kooperatif Student Facilitator and Explaining terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan berpikir kritis siswa SMK di Tasikmalaya.
2. Metode ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam presentasi ide dan saling bertukar pendapat, sehingga dapat mengembangkan sikap kritis.
3. Penelitian
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...anggita ari
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apa saja kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pertidaksamaan kuadrat berdasarkan prosedur Newman. Hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian ini antara lain: 1) tidak ada satupun subjek penelitian yang melakukan jenis kesalahan membaca dan juga kesalahan memahami, 2) kesalahan transformasi dilakukan oleh satu orang subjek penelitian yaitu tidak mengubah informasi pada soal kedalam bentuk pertidaksamaan kuadrat, 3) kesalahan keteram-pilan proses dilakukan oleh dua orang subjek penelitian yaitu ketika melakukan proses subtitusi persamaan kedalam pertidaksamaan dan juga ketika melakukan pemfaktoran, dan 4) kesalahan penulisan jawaban dilakukan oleh satu orang subjek penelitian yaitu menuliskan -4≤r≤-1 sebagai jari-jari lingkaran (r) yang memenuhi padahal jari-jari lingkaran (r) harus positif.
This document outlines course material for Operations Research. It covers linear programming models, including graphical and simplex methods for solving linear programs. Specific chapters outlined include linear programming introduction and formulation, the simplex method, duality, transportation and network models. Examples of linear programming problems are provided, such as production planning, diet formulation, and blending problems. The key concepts of decision variables, objectives, and constraints in linear programming are defined.
Operations research (OR) deals with applying analytical methods to improve decision-making and originated during World War II. OR involves representing real-world business problems as mathematical models that can be solved optimally or heuristically using various tools and techniques. Some common applications of OR include supply chain planning, transportation and logistics, manufacturing scheduling, and strategic planning. The goal of this session is to discuss the methods and models used in the science of operations research.
Operational research (OR) uses analytical techniques to improve decision-making and efficiency. It encompasses problem-solving methods applied to optimize performance. OR analyzes systems through mathematical modeling, simulation, and other techniques. It aims to make the best use of resources by carefully planning and analyzing processes. Examples of OR applications include scheduling, facility planning, forecasting, yield management, and defense logistics. The field originated from military planning in World War II and has since expanded to business, industry, and public policy problems.
The document provides a history of operations research, beginning with its origins during World War II when scientists were invited to study strategic and tactical military problems in England. It describes how linear programming was developed as a method to optimally allocate limited resources. After the war, operations research techniques were applied to industrial problems. Today, operations research is widely used across various domains to help managers make better decisions using quantitative modeling and analysis.
Operations research is a scientific approach to decision making that was developed during World War II and is now used widely in business and industry. It involves defining problems quantitatively and building mathematical models to represent real-world situations. These models are used to evaluate alternative solutions systematically and predict outcomes in order to optimize decisions. The process involves identifying problems, developing models, obtaining optimal solutions using techniques like linear programming, testing the model solutions, and implementing the best solution. Operations research helps organizations make more informed decisions using data, consider all options, and manage resources effectively.
Operational research is the scientific study of operations aimed at improving decision-making. It originated from military planning in World War II and has since expanded to various industries. In public health, operational research uses analytical methods to identify health program problems, potential solutions, and test solutions to inform evidence-based decisions around programs. It involves interdisciplinary teams that study issues like disease screening, outbreak response, and health behavior programs. Societies like IFORS and journals promote the field. Overall, operational research integrates data analysis into program management to enhance monitoring and evaluation.
Dokumen ini membahas tentang kegelisahan terhadap matematik, termasuk definisi, penyebab, dan cara menguranginya. Kegelisahan matematik adalah perasaan tertekan dalam menyelesaikan masalah matematik yang dapat menyebabkan pelajar kehilangan keyakinan diri. Penyebabnya antara lain tekanan akademik, gaya pengajaran, dan pengalaman belajar sebelumnya. Cara menguranginya adalah dengan motivasi positif, penga
Kebimbangan matematik adalah gangguan yang menyebabkan kesukaran dalam mempelajari, menguji, dan mengambil kursus matematik. Ia terjadi pada pelajar, guru, dan guru pelatih di sekolah, tempat kerja, dan rumah. Kebimbangan ini disebabkan oleh ketidakmampuan memahami konsep matematik dan sikap negatif guru. Untuk mengurangkannya, pengajaran matematik perlu dipersembahkan dengan cara prakt
Dokumen tersebut membahas tentang kebimbangan matematika, penyebabnya, dan cara menguranginya. Kebimbangan matematika adalah perasaan ketakutan dan tidak percaya diri dalam mengerjakan soal matematika yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti pengalaman negatif, sikap guru dan teman, serta perubahan metode pengajaran. Guru perlu meningkatkan kepercayaan diri siswa dan menggunakan metode interaktif untuk men
Masalah kebimbangan dalam matematik merujuk kepada perasaan cemas dan bimbang terhadap subjek matematik yang boleh menyebabkan seseorang kehilangan keyakinan diri. Ia berlaku disebabkan faktor seperti gaya pengajaran guru yang tidak efektif dan kekurangan latihan, serta tekanan daripada ibu bapa dan rakan sebaya. Masalah ini dialami oleh pelajar dan guru, terutamanya guru praktikum yang kurang berpen
Dokumen ini membahas tentang kebimbangan terhadap matematik yang dialami pelajar. Kebimbangan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti gaya pengajaran guru, penilaian berlebihan, dan ketidakpercayaan diri pelajar. Langkah-langkah seperti mengurangi penilaian kompetitif dan mendorong kerjasama dalam kelompok dapat mengurangkan kebimbangan ini. Walaupun kebimbangan ini tidak dapat dihapuskan sepenuh
Kebimbangan matematik adalah perasaan ketegangan dan kebimbangan yang mengganggu ketika mengerjakan soal-soal matematika. Ia disebabkan oleh faktor-faktor seperti pengalaman negatif belajar matematika, sikap guru dan orang tua, serta reputasi buruk matematika di masyarakat. Kebimbangan ini umumnya dialami pelajar sekolah menengah dan mahasiswa, namun dapat diatasi dengan mempelajari kembali konsep dasar
Kebimbangan matematik adalah perasaan takut dan tidak suka terhadap matematik yang boleh timbul akibat pengalaman negatif seperti kegagalan dan pencapaian rendah dalam matematik. Ia boleh terbentuk disebabkan gaya pengajaran guru yang kurang memberangsangkan dan kegagalan dalam mengenal pasti masalah pelajar. Untuk mengurangkannya, guru perlu membina keyakinan diri yang positif terhadap matematik dan mewujudkan suas
Dokumen tersebut membahas tentang apa itu kebimbangan matematik, bagaimana dan kapan kebimbangan matematik berlaku, serta siapa yang memiliki kebimbangan matematik. Kebimbangan matematik adalah perasaan takut dan tegang yang muncul ketika menghadapi soal-soal matematik, yang dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal seperti gaya pengajaran dan prestasi akademik.
Masalah kebimbangan matematik wujud dalam diri semua orang. Pelbagai cara boleh digunakan untuk menangani masalah ini seperti mengubah persepsi negatif menjadi positif dan kerjasama antara guru, sekolah, ibu bapa dan masyarakat. Subjek matematik tidak sepatutnya ditakuti.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian soal berdasarkan komponen PISA (konten, proses, konteks) terhadap kecemasan belajar matematika siswa kelas VIII MTsS Darul Mukhlisin. Hasilnya menunjukkan bahwa 89,39% kecemasan belajar matematika siswa dipengaruhi oleh soal PISA, sedangkan 10,61% dipengaruhi faktor lain. Siswa merasa cemas karena tidak mampu menyeles
Teks tersebut merupakan bagian dari sebuah jurnal ilmiah yang membahas pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa di sekolah dasar. Jurnal ini menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa. Metode yang digunakan adalah survei dengan mengukur motivasi dan hasil belajar siswa secara kuant
This document discusses disparities in academic achievement between students in Malaysia that are influenced by factors like location, teacher quality, school quality, and student quality. It notes that while education is standardized, school management and culture can impact outcomes. To reduce these disparities, it considers solutions like providing equal infrastructure and amenities across rural, suburban, and urban schools; ensuring the same school culture in all schools; equipping teachers with strong content knowledge and teaching skills; and increasing student motivation. However, it notes the astronomical costs of equalizing infrastructure and issues with uniformity stifling creativity if school culture and goals are made entirely uniform.
Dokumen tersebut membahas masalah kekurangan kemudahan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) di sekolah-sekolah di Malaysia dan beberapa cadangan untuk mengatasinya, termasuk bekerjasama dengan pihak swasta, menyediakan latihan untuk guru, menciptakan posisi juruteknik ICT di sekolah, dan mendapatkan perangkat lunak yang sesuai. Cadangan terbaik adalah kerjasama antara pemerintah dan sekolah dengan pihak
Mathematics anxiety is a fear of mathematics that can interfere with performing mathematical tasks. It is a psychological phenomenon that stems from a perceived inability to understand mathematics. It can begin early from a teacher introducing math as rote memorization. It affects those with low self-esteem and poor academic achievement more. The effects of math anxiety include avoidance of mathematics, limiting one's opportunities. Overcoming it involves developing a positive attitude, understanding mathematical concepts, practicing problems, and not fearing mistakes.
This document discusses phenomena of mathematical anxiety. It defines math anxiety as feelings of tension and anxiety that interfere with manipulating numbers and solving math problems. Seven factors are identified as causes of math anxiety, including teacher personality and style of teaching. Math anxiety is more common in individuals with negative past experiences learning math or internal anxiety. To reduce math anxiety, the document recommends improving self-perception, understanding math requires work rather than innate ability, avoiding external stressors, and receiving support from teachers and family.
Mathematics anxiety is a psychological phenomenon where individuals feel pressure, worry and anxiety about performing mathematical tasks or solving math problems. This can interfere with their ability to learn and do math. Mathematics anxiety develops from a variety of factors like negative experiences in school, parental influence, peer pressure and lack of math skills or understanding. While it affects people of all ages, it is commonly seen in school students, teacher trainees and adults. Reducing and eliminating math anxiety requires identifying its causes, practicing math problems, discussing concepts with others, and developing confidence through mastery of basic skills and concepts. Teachers play a key role by developing a growth mindset about math and transmitting their motivation and enthusiasm to students.
Problem solving requires analyzing complex situations, considering multiple solutions, and selecting the best path forward. It involves breaking problems down into manageable pieces, identifying root causes, and developing a step-by-step plan to resolve issues. With practice and experience, anyone can improve their ability to solve problems skillfully and achieve desired outcomes.
Mathematics anxiety is a psychological phenomenon where individuals feel pressure, worry and fear when dealing with math problems which can interfere with their ability to learn. It is caused by both emotional and intellectual factors and can be transmitted from teachers, parents and peers who have negative perceptions of math. While some experience it only during exams, for others it develops into a long-term phobia. Reducing math anxiety requires building confidence through practice, discussion, seeing relevance of math concepts, and addressing underlying causes such as past failures or trauma. For teachers, gaining competency to answer student questions and maintaining high motivation are important to eliminate their own math anxiety.
1. SME 3023
TREND AND ISSUES IN EDUCATION
FOR MATHEMATICAL SCIENCES
TUGASAN : KEBIMBANGAN MATEMATIK
(MATHEMATICS ANXIETY)
PENSYARAH : PROF. DR. MARZITA PUTEH
SEMESTER 1 SESI 2011/2012
NAMA NO. MATRIKS PROGRAM
FARIZ RIZAL B. ABD HAMID D20081033642 AT14
2. 1. Apakah kebimbangan matematik? ( What is mathematics anxiety? )
Kebimbangan matematik adalah suatu perasaan yang berkaitan dengan tekanan,
kebimbangan dan kerisauan apabila ia berkaitan dengan manipulasi nombor dan sewaktu
menyelesaikan masalah-masalah matematik di dalam kehidupan seharian dan juga di
dalam situasi ilmiah dan akdemik. Kebimbangan matematik ini boleh menyebabkan
seseorang berasa tiada keupayaan atau kemampuan untuk menyelesaikan apa jua masalah
yang melibatkan pengiraan matematik. Ia juga menyebabkan seseorang itu merasa takut
dan fobia dengan apa sahaja yang berkaitan dengan subjek tersebut.
Menurut Lazarus (1974), seseorang pelajar itu boleh mempuyai halangan intelektual dan
emosi apabila mempelajari matematik sepanjang mereka berada di alam persekolahan atas
beberapa sebab. Beliau turut menyatakan bahawa kebimbangan matematik ini ialah
ketakutan yang tidak rasional terhadap matematik. Ini seterusnya menyebabkan halangan
kepada para pelajar untuk menunjukkan kemampuan sebenar atau melakukan sesuatu yang
terbaik sewaktu menyelesaikan masalah matematik.
Sepertimana gejala kebimbangan yang umum, kebimbangan matematik tidah hanya secara
mental malah ia juga boleh berlaku secara fizikal dimana mereka yang mengalaminya
boleh mengalami tapak tangan berpeluh, sakit atau senak diperut, panik, ketakutan, mulut
kering dan sebagainya.
2. Mengapakah ia berlaku? ( Why does it happen? )
Terdapat beberapa sebab yang menyebabkan kebimbangan matematik. Salah satu sebabnya
adalah orang dewasa telah menyalurkan, menyampaikan atau menunjukkan kebimbangan
mereka terhadap subjek tersebut dan ia kemudiannya telah mempengaruhi dan diikuti oleh
golongan kanak-kanak. Guru yang mempunyai kebimbangan matematik boleh
menyalurkannya kepada para pelajar mereka (Kelly & Tomhave, 1985; Bulman & Young,
1982 and Lazarus, 1974). Ini kerana, para guru boleh secara sedar atau tidak,
mempamerkan kebimbangan mereka terhadap subjek matematik. Lazarus (1974) dan
Wilhelm dan Brooks (1980) turut menyatakan sifat negatif ibu bapa mungkin disalurkan
kepada anak-anak mereka an kebiasannya telah mengukuhkan lagi kebimbangan
matematik di dalam anak-anak mereka.
3. Puteh (1998) telah melakukan kajian dimana sebab-sebab yang menyebabkan berlakunya
kebimbangan matematik adalah berkaitan dengan
Personaliti guru dan gaya mereka mengajar
Pengalaman semasa seseorang itu belajar matematik di dalam kelas mampu
mempengaruhi kebimbangan matematik mereka. Guru yang terlalu garang dan
mengajar terlalu laju mampu menyebabkan para pelajar tidak menyukai subjek
tersebut dan mewujudkan perasaan takut terhadap matematik. Guru yang lemah
dengan isi pengajaran matematik itu sendiri juga boleh menyebabkan para pelajar
tidak yakin untuk mempelajari matematik.
Peperiksaan awam dan kesannya
Masyarakat di Malaysia terlalu melihat pencapaian para pelajar sewaktu
peperiksaan awam. Ia menyebabkan para pelajar berasa tertekan untuk
mendapatkan gred matematik yang tinggi kerana bagi mereka yang mendapat gred
rendah, ia menggambarkan bahawa mereka adalah pelajar yang lemah. Dengan
mendapat gred yang rendah, ia dengan sendirinya telah menyebabkan para pelajar
tersebut melabelkan bahawa subjek matematik adalah sukar.
Domain afektif iaitu faktor dalaman seperti personalti, persepsi
Faktor dalaman pelajar yang dari awal lagi telah menganggap subjek ini adalah
susah dan sukar menyebabkan mereka tidak menaruh harapan yang tinggi dan
memberikan usaha yang terbaik sewaktu menyelesaikan permasalahan matematik.
Ia juga menerbitkan perasaan tidak suka terhadap matematik.
Perasaan kerisauan, kesukaran (memori, ketidakupayaan semulajadi)
Orang yang mempuyai kebimbangan matematik mempunyai keyakinan diri yang
rendah di dalam subjek matematik. Mereka merasakan tidak mempuyai keupayaan
dan tahap kefahaman yang mencukupi untuk menyelesaiakan permasalahan
melibatkan matematik. Mereka turut merasakan bahawa mereka adalah pelajar
yang lemah dan mudah berputus asa apabila menghadapi masalah matematik.
Harapan ibu bapa - aspirasi dan cita-cita mereka.
Matematik yang dianggap sebagai matapalajaran penting dalam menjamin masa
hadapan menyebabkan ibu bapa memberikan penekanan yang lebih terhadap
subjek ini. Mereka menaruh harapan dan mengharapkan anak-anak mereka untuk
memperolehi gred yang bagus bagi subjek matematik di dalam peperiksaan. Ini
4. secara tidak langsung telah menyebabkan berlakunya tekanan kepada para pelajar.
Ia seterusnya menyebabkan berlakunya kebimbangan matematik.
Pengaruh rakan sebaya
Rakan sebaya turut memainkan peranan penting dalam menimbulkan perasaan
kebimbangan matematik dikalangan pelajar. Ini kerana, mereka boleh
mempengaruhi rakan mereka dengan memberikan persepsi bahawa matematik itu
adalah susah dan sukar.
Perkaitan iaitu kegunaan matematik di dalam kehidupan seharian.
Kebanyakan pelajar menganggap matematik hanyalah berkaitan dengan nombor,
formula, pengiraan, simbol dan sesuatu yang abstrak. Ini disebabkan oleh mereka
tidak didedahkan antara perkaitan matematik dengan kehidupan seharian sewaktu
mempelajari matematik. Ia menyebabkan para pelajar tidak mengetahui
kepentingan matematik dalam kehidupan mereka dan akan mengabaikannya.
3. Siapakah yang mempunyainya? ( Who has it? )
Sesiapa sahaja boleh mempunyai daripada golongan dewasa hinggalah kepada golongan
kanak-kanak disebabkan matematik terdapat di sekeliling kehidupan harian manusia.
Namun begitu, kebanyakan mereka yang mempunyai kebimbangan matematik ini adalah
para pelajar di mana mereka perlu mempelajari matematik dan mengambil peperiksaan
untuk menentukan gred prestasi akademik mereka. Markah yang mereka perolehi dianggap
sebagai sesuatu yang penting dalam menentukan kehidupan masa hadapan mereka dan ia
menyebabkan berlakunya kebimbangan matematik.
4. Bilakah ia berlaku? ( When does it occur? )
Kebimbangan matematik berlaku apabila seseorang itu berhadapan dengan permasalahan
yang melibatkan matematik. Apabila seseorang itu melihat nombor, simbol dan
memerlukan pengiraan, maka ia akan mencetuskan kebimbangan matematik. Namun
begitu, kebimbangan matematik selalunya terjadi di sekolah, kolej, universiti atau dimana-
mana pusat pengajian.
Para pelajar akan mengalami kebimbangan matematik sewaktu mempelajari subjek
tersebut. Antara kebimbangan yang wujud adalah kegagalan mereka untuk memahami
kandungan matematik yang diajar, ia merupakan matapelajaran yang susah dan sukar, tiada
5. kepentingan untuk mempelajari matematik disebabkan tidak mengetahui perkaitan
matematik dengan kehidupan seharian, guru matematik yang garang dan tegas dan takut
mendapat malu dihadapan rakan sekelas disebabkan gagal untuk menyelesaikan masalah
matematik.
Selain itu, mereka akan mengalami kebimbangan matematik apabila peperiksaan
menjelang disebabkan tekanan untuk mendapatkan markah yang baik bagi subjek
matematik. Tekanan itu boleh hadir dari ibu bapa, guru dan juga rakan sebaya. Para pelajar
mengalami kebimbangan matematik kerana takut tidak dapat memahami soalan yang
diberikan. Selain itu, kegagalan untuk mengingati formula, konsep atau langkah pengiraan
turut menyumbang kepada berlakunya kebimbangan matematik.
5. Apakah atau siapakah yang menciptanya? ( What or who created it? )
Pada pendapat saya, kebimbangan matematik tidak dicipta oleh sesiapa. Ia hadir secara
semulajadi di dalam diri mereka yang mengalaminya di atas beberapa sebab. Ia selalunya
didorong oleh faktor-faktor yang telah disebut diatas.
6. Bagaimanakah anda mengurangkannya? ( How do you reduce it? )
Gejala kebimbangan matematik boleh dikurangkan dengan cara mengenalpasti faktor-
faktor yang menyebabkan berlakunya gejala itu sendiri. Antaranya ialah peperiksaan
matematik dimana peperiksaan itu perlu ditukar, diubahsuai atau dihapuskan dan diganti
dengan bentuk penilaian yang kurang memberi tekanan. Dari aspek pengajaran guru, corak
pengajaran perlulah dikaji semula dimana guru perlulah bersifat lebih mengambil berat
akan keperluan pelajar dan mengurangkan sifat tegas dan garang yang hanya akan
membuatkan pelajar berasa takut dan hilang minat untuk mempelajari matematik.
Disampaing itu, guru perlulah menerangkan perkaitan antara matematik dan kehidupan
seharian supaya pelajar sedar akan kepentingan untuk memahami matematik secara
sukarela dan tanpa paksaan.
Masyarakat dan ibu bapa turut memainkan peranan penting dalam usaha untuk
mengurangkan kebimbangan matematik. Mereka haruslah menggalakkan anak-anak untuk
menyukai matematik dan ia perlulah dimulai dengan sifat dan sikap ibu bapa itu sendiri
terhadap matematik. Ibu bapa tidak boleh memberikan tekanan dengan mengharapkan
6. anak mereka mendapat gred yang bagus bagi subjek matematik didalam peperiksaan.
Rakan sebaya juga mampu mempengaruhi para pelajar sama ada mereka berminat untuk
mempelajari matematik atau tidak. Dengan memilih untuk berkawan dengan rakan sebaya
yang betul, yakni mereka yang berminat untuk mempelajari matematik, seseorang itu
mampu mengurangkan kebimbangan mereka terhadap subjek matematik.
7. Bagaimanakah anda menghapuskannya? ( How do you eliminate it? )
Kebimbangan matematik tidak boleh dihapuskan kerana ia akan sentiasa terdapat di dalam
diri setiap manusia. Gejala itu tetap berlaku walau kepada ahli pakar matematik sekalipon.
Yang membezakan kebimbangan matematik antara setiap individu adalah tahap
kebimbangan mereka. Bagi para pelajar, dengan mendapat gred peperiksaan yang bagus di
dalam peperiksaan, maka tahap kebimbangan matematik adalah rendah dan begitu juga
sebaliknya sekiranya mereka mendapat gred yang rendah. Ia berhubung kait dengan tahap
keyakinan diri mereka sewaktu menghadapi permasalah matematik. Jika tahap keyakinan
mereka tinggi, maka kebimbangan matematik adalah rendah.