1) Dokumen ini membahas model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika.
2) Model ini melibatkan siswa secara aktif dalam membuat dan menjawab pertanyaan matematika secara bergantian dalam kelompok.
3) Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menyelesaikan berbagai masalah matematika.
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi Kurnia
Proposal penelitian ini membahas tentang upaya meningkatkan kemampuan penalaran siswa pada materi peluang melalui pendekatan scientific di SMA Tunas Bangsa Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penalaran siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan pendekatan tersebut. Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan peneliti untuk mengembangkan pembelajaran matematika yang berfok
Isu utama kajian ini adalah kesulitan murid-murid Tahun 2 dalam memahami konsep penolakan yang melibatkan pengumpulan semula. Guru memperkenalkan kaedah jari untuk membantu murid memahami konsep tersebut secara interaktif. Lima orang murid dipilih sebagai sampel kajian tindakan untuk menilai keberkesanan kaedah baru ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pencapaian murid dalam topik pen
1) Dokumen ini membahas model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika.
2) Model ini melibatkan siswa secara aktif dalam membuat dan menjawab pertanyaan matematika secara bergantian dalam kelompok.
3) Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menyelesaikan berbagai masalah matematika.
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi Kurnia
Proposal penelitian ini membahas tentang upaya meningkatkan kemampuan penalaran siswa pada materi peluang melalui pendekatan scientific di SMA Tunas Bangsa Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penalaran siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan pendekatan tersebut. Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan peneliti untuk mengembangkan pembelajaran matematika yang berfok
Isu utama kajian ini adalah kesulitan murid-murid Tahun 2 dalam memahami konsep penolakan yang melibatkan pengumpulan semula. Guru memperkenalkan kaedah jari untuk membantu murid memahami konsep tersebut secara interaktif. Lima orang murid dipilih sebagai sampel kajian tindakan untuk menilai keberkesanan kaedah baru ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pencapaian murid dalam topik pen
Kajian ini bertujuan mengenal pasti punca dan jenis kesilapan murid-murid dalam menyelesaikan masalah matematik bercerita. Ia akan menganalisis kesilapan berdasarkan Kaedah Analisis Kesilapan Newman dan langkah pengiraan murid. Tujuannya adalah untuk memahami masalah murid dan mencari strategi pengajaran yang lebih baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan strategi konflik kognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan sikap siswa SMP di Palu. Penelitian eksperimen ini melibatkan 200 siswa yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah menggunakan strategi konflik kognitif mem
Kaedah "Rumah PANT" berkesan meningkatkan kemahiran murid dalam menyelesaikan operasi penolakan yang melibatkan pengumpulan semula dalam bentuk lazim. Penggunaan bahan konkrit seperti petak nilai tempat membantu murid memahami konsep secara konkrit sebelum mengaplikasikannya dalam soalan.
PROPOSAL_PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP ...Alorka 114114
Skripsi ini membahas pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa melalui pendekatan CTL."
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...Muhammad Alfiansyah Alfi
1) Subjek dengan gaya kognitif berbeda menunjukkan perbedaan dalam mencapai tingkatan proses berpikir reflektif dalam memecahkan masalah pembuktian grup. 2) Subjek berpikir cepat dan akurat mampu mencapai seluruh fase proses berpikir reflektif, sementara subjek impulsif dan lambat kurang tepat hanya mencapai fase awal. 3) Gaya kognitif berpengaruh terhadap ke
Teks tersebut membahas tentang pengertian dan contoh keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran matematika berbasis PISA, termasuk pengertian, penilaian, dan contoh soal.
Dokumen tersebut membahas metode Creative Problem Solving (CPS) dalam pembelajaran matematika. Metode CPS bertujuan untuk membimbing siswa dalam menemukan dan mempresentasikan masalah secara kreatif dengan mengikuti enam langkah proses. Metode ini terdiri atas empat tahapan yaitu klarifikasi masalah, pengungkapan masalah, evaluasi dan seleksi, serta implementasi. Metode CPS bertujuan untuk meningkatkan keteramp
Pendekatan reciprocal teaching diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Metode konvensional kurang melatih kreativitas siswa. Pendekatan ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk aktif berdiskusi dan memecahkan masalah secara mandiri atau berkelompok.
Penyebab utama rendahnya kemampuan dasar matematika siswa adalah kurangnya pembelajaran aktif di kelas, tidak adanya bimbingan khusus untuk meningkatkan kemampuan dasar, dan rendahnya disiplin belajar siswa. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran masih belum optimal karena keterbatasan perangkat dan keterampilan guru dalam menggunakannya.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah penelitian tentang prestasi belajar matematika siswa SMA kaitannya dengan pendekatan pembelajaran dan koneksi matematis siswa. Dokumen ini juga membahas identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian."
Kajian ini bertujuan mengenal pasti punca dan jenis kesilapan murid-murid dalam menyelesaikan masalah matematik bercerita. Ia akan menganalisis kesilapan berdasarkan Kaedah Analisis Kesilapan Newman dan langkah pengiraan murid. Tujuannya adalah untuk memahami masalah murid dan mencari strategi pengajaran yang lebih baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan strategi konflik kognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan sikap siswa SMP di Palu. Penelitian eksperimen ini melibatkan 200 siswa yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah menggunakan strategi konflik kognitif mem
Kaedah "Rumah PANT" berkesan meningkatkan kemahiran murid dalam menyelesaikan operasi penolakan yang melibatkan pengumpulan semula dalam bentuk lazim. Penggunaan bahan konkrit seperti petak nilai tempat membantu murid memahami konsep secara konkrit sebelum mengaplikasikannya dalam soalan.
PROPOSAL_PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP ...Alorka 114114
Skripsi ini membahas pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa melalui pendekatan CTL."
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...Muhammad Alfiansyah Alfi
1) Subjek dengan gaya kognitif berbeda menunjukkan perbedaan dalam mencapai tingkatan proses berpikir reflektif dalam memecahkan masalah pembuktian grup. 2) Subjek berpikir cepat dan akurat mampu mencapai seluruh fase proses berpikir reflektif, sementara subjek impulsif dan lambat kurang tepat hanya mencapai fase awal. 3) Gaya kognitif berpengaruh terhadap ke
Teks tersebut membahas tentang pengertian dan contoh keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran matematika berbasis PISA, termasuk pengertian, penilaian, dan contoh soal.
Dokumen tersebut membahas metode Creative Problem Solving (CPS) dalam pembelajaran matematika. Metode CPS bertujuan untuk membimbing siswa dalam menemukan dan mempresentasikan masalah secara kreatif dengan mengikuti enam langkah proses. Metode ini terdiri atas empat tahapan yaitu klarifikasi masalah, pengungkapan masalah, evaluasi dan seleksi, serta implementasi. Metode CPS bertujuan untuk meningkatkan keteramp
Pendekatan reciprocal teaching diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Metode konvensional kurang melatih kreativitas siswa. Pendekatan ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk aktif berdiskusi dan memecahkan masalah secara mandiri atau berkelompok.
Penyebab utama rendahnya kemampuan dasar matematika siswa adalah kurangnya pembelajaran aktif di kelas, tidak adanya bimbingan khusus untuk meningkatkan kemampuan dasar, dan rendahnya disiplin belajar siswa. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran masih belum optimal karena keterbatasan perangkat dan keterampilan guru dalam menggunakannya.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah penelitian tentang prestasi belajar matematika siswa SMA kaitannya dengan pendekatan pembelajaran dan koneksi matematis siswa. Dokumen ini juga membahas identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan model pembelajaran berdiferensiasi berbasis AKIK untuk meningkatkan minat belajar dan antusiasme siswa di SMP Negeri 2 Wonosalam.
2. Model pembelajaran ini diterapkan pada materi bangun ruang dan mampu meningkatkan aktifitas, kreatifitas, inovasi, dan kolaborasi siswa.
3. Pembelajaran ini juga meningkatkan minat
Dokumen ini membahas tentang pentingnya peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran matematika di sekolah dasar. Pembelajaran matematika di SDN 01 Josenan kurang menarik sehingga menurunkan motivasi siswa. Peneliti bermaksud meningkatkan motivasi belajar matematika siswa terkait luas lingkaran dengan menggunakan media LCD proyektor. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk kepala sekolah, guru, dan peneliti l
Dokumen ini membahas tentang pentingnya peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran matematika di sekolah dasar. Pembelajaran matematika di SDN 01 Josenan kurang menarik sehingga menurunkan motivasi siswa. Peneliti bermaksud meningkatkan motivasi belajar matematika siswa terkait luas lingkaran dengan menggunakan media LCD proyektor. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk kepala sekolah, guru, dan peneliti l
Dokumen tersebut merangkum kajian tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan penguasaan empat orang murid Tahun 5 dalam operasi darab nombor tiga digit dengan dua digit yang melibatkan pengumpulan semula melalui penggunaan alat Pistol dan Tukul. Kajian ini bertujuan meningkatkan minat dan penguasaan murid serta memperbaiki kaedah pengajaran guru matematik.
Dokumen tersebut membahas latar belakang rendahnya pemahaman konsep matematika siswa SMP Muhammadiyah 5 Surakarta khususnya pada materi SPLDV. Implementasi model pembelajaran Matematika Realistik berbasis Discovery diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi belajar siswa.
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Mohamad Ridwan
Tinjauan ilmiah ini membahas tentang penggunaan alat peraga dakon untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa SD kelas tematik pada pembelajaran matematika tentang perkalian dan pembagian. Secara garis besar, dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaatnya, dan telaah pustaka tentang karakteristik anak SD, tujuan pembelajaran matematika, serta cara
Dokumen ini membahas pelatihan pengayaan materi dan penyelesaian soal olimpiade matematika untuk guru SD. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan mengajar matematika untuk tingkat olimpiade dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti olimpiade. Kegiatannya meliputi tutorial materi, latihan soal, dan evaluasi awal serta akhir untuk mengukur peningkatan. Hasilnya menunjukkan pelatihan ini dapat memot
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. A. Latar Belakang
Ketika masuk ruang belajar yang berjumlah 36 – 40 siswa di kelas X SMA
Negeri 1 Nunukan maka yang ada dalam pemikiran saya bahwa mereka memiliki
kemampuan kognitif yang bagus, kecerdasan yang baik sehingga akan berdampak
pada proses belajar mengajar, dan suasana belajar antara guru dan siswa terjalin
sangat harmonis sangat baik. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan siswa,
maupun orang tua siswa bahkan guru sekalipun apabila siswa bersekolah di SMA
N 1 Nunukan merupakan siswa pilihan yang cerdas, dan terseleksi masuk di SMA
N 1 Nunukan dari proses yang sangat ketat. Hal ini diketahui apabila siswa
tersebut masuk dirombongan belajar A, B dan C merupakan rombongan belajar
yang memiliki kecerdasan sangat baik, sementara itu kelas yang rombongan
belajar D, E dan F stigmanya adalah siswa yang memiliki kecerdasan kurang
sehingga terkadang ada sedikit perbedaan dalam perlakukan siswa dalam proses
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Hasil pembelajaran di kelas X selama ini memiliki kecenderungan masih
banyak yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan
tidak memuaskan sehingga munculnya permasalahan dalam pembelajaran yang
menjadi faktor gagalnya dalam mencapai keberhasilan pembelajaran. Komentar
siswa juga beragam dari yang gurunya kurang variasi sampai pada gurunya yang
kurang perhatian terhadap siswa. Permasalahan tersebut bukan tanpa sebab,
terdapat dua alasan yang mempengaruhi gagalnya pencapaian tujuan
pembelajaran, yaitu faktor internal maupun faktor eksternal, baik dalam diri guru
maupun dalam diri siswa.
Permasalahan faktor internal yaitu guru yang dalam pembelajaran
cenderung dominan menggunakan metode ceramah, variasi dalam pembelajaran
di kelas dianggap siswa kurang memuaskan, sedangkan faktor internal siswa
permasalahannya kurang disiplin dalam menerima pembelajaran, sikap dan
1
2. prilaku siswa terhadap mata pelajaran matematika cenderung cuek dan acuh tak
acuh, kesan yang mereka dapat dari belajar matematika adalah susahnya
menghafal rumus, sulitnya dalam mengerjakan soal tugas maupun ulangan dan
lemahnya daya nalar siswa, sehingga tak heran jika sebagian guru mengedepankan
sedikit kekerasan dalam mentransfer ilmu, atau dengan istilah "kalau kamu tidak
bisa maka kamu akan saya hukum". Sedangkan faktor eksternal permasalahan
siswa yaitu dalam lingkungan belajar siswa sendiri, dimana watak dan
kepribadian siswa akan membentuk karakter diri mereka, kepedulian orang tua
dirumah terkadang tidak perduli dengan hasil belajarnya, anak itu gagal atau tidak
orang tua tidak memperhatikan kekurangan yang dimiliki.
Tidak sedikit siswa dan orang tua siswa menganggap bahwa matematika
adalah musuh terbesar belajar mereka, mereka menganggap matematika adalah
momok dalam penentuan hasil belajar dan bisa gagal melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi dikarenakan nilai matematikanya anjlok dan di bawah
nilai standar. Untuk itu, dalam upaya memperbaiki pembelajaran matematika
siswa dan memperbaiki KBM dikelas lebih berkualitas dan bermakna, maka
dalam penulisan karya Best Practice ini berjudul “Pengalaman Mengajar,
Kolaborasi Energizer dan Scientific Learning (ESL) Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Nunukan”
2
3. B. Masalah
Dalam menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran
selalu saja ada kendala dan permasalahan yang dihadapi, terdapat beberapa
masalah yang dihadapi oleh guru yaitu diantaranya sikap siswa dalam menerima
mata pelajaran matematika masih sangat rendah, dan sebagian siswa yang dengan
sengaja tidak masuk belajar dikarenakan belajar matematika. Sikap siswa dalam
menerima mata pelajaran tentu akan berdampak pada hasil belajar siswa, dan
kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran matematika.
Tidak hanya itu, peran guru juga sangat berpengaruh terhadap kondisi
mental siswa mengikuti pelajaran matematika. Guru dianggap penentu kemajuan
pembelajaran dikelas. Permasalahan akan muncul apabila, guru masih kurang
mampu menyampaikan tujuan-tujuan pembelajaran yang berkesan bagi siswa,
kurang bervariasi dalam proses KBM sehingga apabila disimpulkan bahwa
permasalahan pembelajaran matematika siswa di SMA Negeri 1 Nunukan terjadi
pada siswa maupun guru.
3
4. C. Cara Menyelesaikan Masalah
Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh model, pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dipilih. Namun demikian tidak
ada model, pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang paling
mujarab/ampuh dalam menentukan keberhasilan sebuah proses pembelajaran, hal
ini semua tergantung pada karakteristik materi masing-masing mata pelajaran dan
cara menyampaikannya.
Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri yang berbeda dengan
pembelajaran lainnya, maka dari itu tahap-tahap dalam menyampaikan
pembelajaran matematika kolaborasi energizer dan scientific (ESL) untuk
meningkatkan hasil belajar matematika sebagai berikut.
1. Tahap Perencanaan
Hasil analisa guru terhadap siswa mengenai penerapan pembelajaran
kolaborasi antara energizer learning dan scientific learning, maka
perencanaannya dijelaskan sebagai berikut.
a. Menyiapkan silabus
b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Membuat instrumen penilaian dan rubrik penilaian
d. Menyiapkan modul pembelajaran kolaborasi antara energizer learning
dan scientific learning berbasis Projek
e. Menyiapkan media dan bahan ajar pembelajaran
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam penyampaian pembelajaran kolaborasi energizer learning dan
scientific learning, maka pembelajaran ini diharapkan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yaitu:
a. Energizer Learning
Energizer berasal berasal dari bahasa inggris yang artinya
penggiat/bekerja giat. Jadi dalam pembelajaran, energizer adalah
4
5. permainan-permainan yang digunakan ketika siswa tampak dingin, atau
kehilangan semangat, jenuh, dan mengantuk. Aktivitas ini digunakan
sebagai sarana menurunkan ketegangan dan menyuntikkan tenaga baru
dan terkadang melibatkan fisik.
Khusus pembelajaran energizer matematika maka aktivitas siswa
diantaranya dijelaskan sebagai berikut.
1) Permainan Menara Hanoi
Menara Hanoi merupakan satu diantara berbagai teka-teki dalam
matematika. Teka-teki ini ditemukan oleh Edouard Lucas, ahli
matematika Perancis ditahun 1883.
Permainan menara hanoi dilakukan oleh siswa yang dibimbing oleh
guru dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk melatih
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving)
secara berkelompok, menemukan barisan bilangan dengan cara
bermain, dan menemukan rumus pola bilangan pada materi barisan,
deret aritmetika dan geometri.
2) Permainan Mengukur Besar Sudut
Permainan mengukur sudut dilakukan diruang terbuka dan dapat
dimanfaatkan untuk menentukan besar sudut pada materi pokok
trigonometri. Permainan ini memanfaatkan benda disekitar seperti
selang sedotan es, penggaris busur, dan tali benang.
Permainan ini dilakukan secara berkelompok, dimana masing-masing
kelompok diminta untuk melakukan pengamatan pada sebuah objek
disekitar sekolah, dan dengan busur sederhana buatan siswa dapat
mengukur besar sudut yang diamati. Materi tersebut pada pokok
pembahasan trigonometri.
b. Scientific Learning
Pembelajaran Saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
5
6. langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode
ilmiah dengan tujuan terbudayakannya kecakapan berfikir sains,
terkembangkannya sense of inquiry, dan kemampuan berfikir kreatif
peserta didik. (Alfred De Vito, 1989) dalam Pembelajaran Matematika
Pendekatan Saintifik di SMA oleh Dirjen Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014.
Pembelajaran saintifik dilakukan dalam kegiatan inti siswa melalui proses
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Kelima kegiatan tesebut tidak harus terjadi dalam
satu kali pertemuan tetapi setiap pertemuan fokus pada kegiatan mana
yang akan dilakukan sesuai dengan karakteristik materi yang
disampaikan.
Dari pembelajaran saintifik, maka dapat dikembangkan siswa untuk
membuat sebuah projek yang dapat memudahkan siswa untuk memahami
konsep matematika yang diberikan oleh guru. Pembelajaran berbasis
projek dimaksudkan siswa untuk membuat sebuah produk. Hasil kerja
kelompok tersebut merepresentasikan keberhasilan siswa dalam
menguasai materi matematika. Adapun hasil proyek siswa diantaranya
domino persamaan kuadrat, roda pintar bangun datar, dan kubus ajaib.
3. Tahap Evaluasi
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila perubahan yang terjadi pada aspek
kognitif, maupun keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan
matematika sesuai dengan target dan tujuan pembelajaran. Meningkatnya
pemahaman dan keterampilan siswa adalah indikator untuk mengukur
ketercapaian siswa.
4. Konseptualisasi Penyelesaian Masalah
6
Kesenjanga
n Belajar
Kesenjanga
n Belajar
GUR
U
SISW
A
KOLABORASI ESL
(ENERGIZER DAN
SCIENTIFIC
LEARNING)
KOLABORASI ESL
(ENERGIZER DAN
SCIENTIFIC
LEARNING)
PERUBAHAN
PARADIGMA
PEMBELAJARAN
PERUBAHAN
PARADIGMA
PEMBELAJARAN
INPUT PROSES OUTPUT
7. Kesenjangan belajar seperti sebuah piramida, artinya dari permasalahan
belajar yang kecil jika terus dibiarkan maka dia akan menjadi besar dan berakibat
pada hasil belajar siswa. Kesenjangan itu pun muncul dari diri sendiri siswa dan
guru, maka solusi dalam mengatasi kesenjangan itu adalah dengan mencari format
mengajar yang membuat siswa tertarik dan simpatik pada mata pelajaran
matematika.
Strategi ataupun pendekatan pembelajaran yang menarik maka akan
berdampak pada perubahan paradigma pembelajaran. Sikap dan hasil belajar
matematika siswa mengalami peningkatan setelah diberikan strategi ataupun
pendekatan pembelajaran kolaborasi ESL. Semua itu melalui sebuah langkah
input (masukan) dengan manganalisa permasalahan di dalam kelas, kemudian di
proses dengan memberikan perlakuan yang baik, maka yang terakhir ouput
(keluar) siswa yang ditunjukkan dengan hasil belajar matematika siswa.
D. Simpulan dan Rekomendasi
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh guru yang dikemukakan di
7
Gambar 1. Konseptualisasi Penyelesaian Masalah
8. atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut.
1. Energizer Learning dapat mengatasi kejenuhan, membosankan, dan
ketegangan siswa dan guru dalam mempelajari matematika dan dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada proses
KBM dan prestasi siswa.
2. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik (sceintific learning) dapat
membuat siswa semakin tertarik dan pantang menyerah dalam menyelesaikan
permasalahan matematika sehingga gairah belajar siswa nampak sebagai
bentuk kepercayaan diri siswa untuk meningkatkan prestasi siswa.
Pembelajaran saintifik dapat dikembangkan menjadi pembelajaaran berbasis
Project, dimana hasil kerja kelompok berupa produk alat peraga matematika
yang dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep matematika,
sehingga hasil pembelajaran siswa mudah dipahami.
Hasil pembelajaran dengan memanfaatkan kolaborasi metode-metode
pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar matematika siswa, maka
rekomendasi untuk KBM kedepan diharapkan:
1. Mampu membudayakan pantang menyerah dan giat untuk dapat
menyelesaikan permasalahan dengan cara bermain in door maupun out door.
2. Melibatkan siswa dalam menyelesaikan permasalahan disekitar lingkungan
siswa sehingga siswa dapat dengan mudah mencerna permasalahan yang
diberikan dengan cara pendekatan saintifik.
3. Memanfaatkan hasil kerja keras selama proses KBM untuk dijadikan jurnal
kerja atau proyek siswa yang nantinya akan membantu siswa dapat
memahami penguasaan konsep matematika.
4. Menjelaskan materi ajar agar bervariasi dalam mencapai tujuan pembelajaran.
E. Pelajaran yang Diperoleh (Lesson Study)
Hasil pembelajaran yang diperoleh mereflesikan akan keberhasilan dari
tujuan pembelajaran. Bahwa tujuan pembelajaran yang efektif dan berkualitas
8
9. adalah ketika siswa mampu menunjukkan perubahan baik sikap maupun prestasi
matematika siswa.
Kemajuan dan perkembangan yang ditunjukkan oleh sikap siswa dalam
menerima pembelajaran matematika ketika diberikan strategi-strategi maupun
pendekatan-pendekatan pembelajaran ternyata berdampak pada hasil belajar
matematika siswa. Siswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok, siswa terlibat
aktif dalam melakukan pengamatan, dan siswa terlibat aktif dalam menyelesaikan
masalah matematika yang diberikan oleh guru dengan baik dan benar. Dari hasil
proses KBM yang sebelumnya siswa menguasai matematika hanya 30%, maka
ketika diberikan pendekatan khusus penguasaan matematika meningkat menjadi
70%. Hal ini tergambar pada proses kegiatan belajar mengajar yang menunjukkan
keaktifan siswa, dan siswa percaya diri dalam menyelesaikan masalah matematika
Kemajuan dan perkembangan matematika siswa dikelas X siswa SMA
Negeri 1 Nunukan ini, menurut guru teman sejawat memberikan dampak yang
baik terhadap sikap siswa. Ibu Azia, S.Pd (guru matematika kelas XII IPS) sendiri
mengatakan bahwa “guru yang lebih menekankan pembelajaran yang kreatif
ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan hasil belajar siswa itu
ternyata merata sehingga setiap siswa mempunyai kemampuan dalam
menyelesaikan matematika”. Bapak Rusli, S.Pd (Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum) mengatakan “semoga dengan adanya Bapak/Ibu guru yang gemar
melakukan perbaikan pembelajaran dapat memberikan motivasi lain kepada
Bapak/Ibu guru lainnya sehingga permasalahan pembelajaran secara umum dapat
teratasi karena keberhasilan pembelajaran sangat baik dan bermanfaat”. Jika hal
ini terus dikembangkan dan diterapkan maka bukan tidak mungkin keberhasilan
pembelajaran akan semakin membaik dan sikap siswa terhadap mata pelajaran
tersebut akan lebih bermakna.
Bapak H. Suwarno, S.Pd (Kepala Sekolah) berpendapat bahwa
9
10. “Bapak/Ibu jangan sungkan untuk memberikan pembelajaran yang berkualitas
kepada siswa, sebab Bapak/Ibu yang lebih tahu seberapa besar kemampuan dan
keberhasilan mengajar didalam kelas, sekolah siap memfasilitasi untuk perbaikan
pembelajaran.
Pembelajaran yang bermakna dan memberikan kesan yang baik pada
siswa adalah jawaban permasalahan pembelajaran matematika, sehingga kesan
yang ada didalam diri siswa adalah matematika sangat menyenangkan,
menghibur, dan rumusnya tidak sulit dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pembinaan SMA. Matematika Melalui Pendekatan Saintifik di SMA.
10
11. 2014: Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Proses Kegiatan Belajar Mengajar
11
12. lampiran 2. Projek Hasil Belajar Matematika Kelompok Siswa (roda pintar
matematika, domino persamaan kuadrat, kubus ajaib)
12
13. Lampiran 3. Penilaian Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Sebelum
Kolaborasi ESL (Energizer dan Saintific Learning)
No Nama Siswa Sikap
13
14. Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1 Afifa Dwi H. √ √ √
2 Ahmad Syafiq √ √ √
3 Alfira N. A. S √ √ √
4 Ana Novin B. √ √ √
5 Aswan √ √ √
6 Bibiyana √ √ √
7 Brigita S. R. T √ √ √
8 Dandi Indra W. √ √ √
9 Dewa Kharisma √ √ √
10 Ellis Gusti Syam √ √ √
11 Emanuel N. K. S. √ √ √
12 Eria Prajayanti √ √ √
13 Filujati B. W. A √ √ √
14 Firda Julia √ √ √
15 Frans F. N. Neylas √ √ √
16 Hafidh Imam F. √ √ √
17 Hena T. R. A. √ √ √
18 Iin Ridwan √ √ √
19 Iis Dahlia √ √ √
20 Irwan Setiawan √ √ √
21 Kevin Refinaldi B √ √ √
22 Krismawati √ √ √
23 Maria Elisa K. √ √ √
24 Merlin Masai √ √ √
25 Milanda M. S. P √ √ √
26 Nita Erika Dwi A. √ √ √
27 Nurfuziah √ √ √
14
15. 28 Okthalia Nada F. √ √ √
29 Panji Ragil W. √ √ √
30 Patamawati √ √ √
31 Pratiwi √ √ √
32 Rabiah Fatmin I. √ √ √
33 Rafi Bachtiyar √ √ √
34 Rama Rizqullah √ √ √
35 Ribka √ √ √
36 Risnawati √ √ √
37 Riyan Hidayat √ √ √
38 Rizmaridha E. D. √ √ √
39 Rizqi Ainnur F. √ √ √
40 Sofia Adam √ √ √
41 Syawal √ √ √
42 Trisha Damalia √ √ √
43 Yusril Hafizh √ √ √
44 Feby Wardhany S. √ √ √
Lampiran 4. Keterampilan Matematika Siswa Sebelum Kolaborasi ESL
(Energizer dan Saintific Learning)
No Nama Siswa Keterampilan
15
16. Menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah
KT T ST
1 Afifa Dwi Handayani √
2 Ahmad Syafiq √
3 Alfira Natasya A. Sumarlin √
4 Ana Novin Baladja √
5 Aswan √
6 Bibiyana √
7 Brigita Sarina R. T √
8 Dandi Indra W. √
9 Dewa Kharisma √
10 Ellis Gusti Syam √
11 Emanuel N. K. Saban √
12 Eria Prajayanti √
13 Filujati Bakhril W. A √
14 Firda Julia √
15 Frans Ferdinan N. Neylas √
16 Hafidh Imam F. √
17 Hena Titiana R. Ananda √
18 Iin Ridwan √
19 Iis Dahlia √
20 Irwan Setiawan √
21 Kevin Refinaldi Berlin √
22 Krismawati √
23 Maria Elisa Kellen √
24 Merlin Masai √
25 Milanda Megawati S. P √
26 Nita Erika Dwi A. √
16
17. 27 Nurfuziah √
28 Okthalia Nada Fajriani √
29 Panji Ragil Wibisono √
30 Patamawati √
31 Pratiwi √
32 Rabiah Fatmin I. √
33 Rafi Bachtiyar √
34 Rama Rizqullah √
35 Ribka √
36 Risnawati √
37 Riyan Hidayat √
38 Rizmaridha E. Dara √
39 Rizqi Ainnur F. √
40 Sofia Adam √
41 Syawal √
42 Trisha Damalia √
43 Yusril Hafizh √
44 Feby Wardhany Saputri √
Lampiran 5. Penialaian Sikap Siswa Setelah diberikan Kolaborasi ESL (Energizer
dan Saintific Learning)
No Nama Siswa Sikap
17
18. Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1 Afifa Dwi H. √ √ √
2 Ahmad Syafiq √ √ √
3 Alfira N. A. S √ √ √
4 Ana Novin B. √ √ √
5 Aswan √ √ √
6 Bibiyana √ √ √
7 Brigita S. R. T √ √ √
8 Dandi Indra W. √ √ √
9 Dewa Kharisma √ √ √
10 Ellis Gusti Syam √ √ √
11 Emanuel N. K. S. √ √ √
12 Eria Prajayanti √ √ √
13 Filujati B. W. A √ √ √
14 Firda Julia √ √ √
15 Frans F. N. Neylas √ √ √
16 Hafidh Imam F. √ √ √
17 Hena T. R. A. √ √ √
18 Iin Ridwan √ √ √
19 Iis Dahlia √ √ √
20 Irwan Setiawan √ √ √
21 Kevin Refinaldi B √ √ √
22 Krismawati √ √ √
23 Maria Elisa K. √ √ √
24 Merlin Masai √ √ √
25 Milanda M. S. P √ √ √
26 Nita Erika Dwi A. √ √ √
27 Nurfuziah √ √ √
18
19. 28 Okthalia Nada F. √ √ √
29 Panji Ragil W. √ √ √
30 Patamawati √ √ √
31 Pratiwi √ √ √
32 Rabiah Fatmin I. √ √ √
33 Rafi Bachtiyar √ √ √
34 Rama Rizqullah √ √ √
35 Ribka √ √ √
36 Risnawati √ √ √
37 Riyan Hidayat √ √ √
38 Rizmaridha E. D. √ √ √
39 Rizqi Ainnur F. √ √ √
40 Sofia Adam √ √ √
41 Syawal √ √ √
42 Trisha Damalia √ √ √
43 Yusril Hafizh √ √ √
44 Feby Wardhany S. √ √ √
Lampiran 6. Keterampilan Matematika Siswa Setelah Kolaborasi ESL (Energizer
dan Saintific Learning)
No Nama Siswa Keterampilan
19
20. Menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah
KT T ST
1 Afifa Dwi Handayani √
2 Ahmad Syafiq √
3 Alfira Natasya A. Sumarlin √
4 Ana Novin Baladja √
5 Aswan √
6 Bibiyana √
7 Brigita Sarina R. T √
8 Dandi Indra W. √
9 Dewa Kharisma √
10 Ellis Gusti Syam √
11 Emanuel N. K. Saban √
12 Eria Prajayanti √
13 Filujati Bakhril W. A √
14 Firda Julia √
15 Frans Ferdinan N. Neylas √
16 Hafidh Imam F. √
17 Hena Titiana R. Ananda √
18 Iin Ridwan √
19 Iis Dahlia √
20 Irwan Setiawan √
21 Kevin Refinaldi Berlin √
22 Krismawati √
23 Maria Elisa Kellen √
24 Merlin Masai √
25 Milanda Megawati S. P √
26 Nita Erika Dwi A. √
20
21. 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Awal (sebelum kolaborasi ESL) Setelah kolaborasi ESL
Nilai Tugas Nilai Ulangan Harian Nilai Akhir
27 Nurfuziah √
28 Okthalia Nada Fajriani √
29 Panji Ragil Wibisono √
30 Patamawati √
31 Pratiwi √
32 Rabiah Fatmin I. √
33 Rafi Bachtiyar √
34 Rama Rizqullah √
35 Ribka √
36 Risnawati √
37 Riyan Hidayat √
38 Rizmaridha E. Dara √
39 Rizqi Ainnur F. √
40 Sofia Adam √
41 Syawal √
42 Trisha Damalia √
43 Yusril Hafizh √
44 Feby Wardhany Saputri √
Lampiran 7. Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa
21
22. Lampiran 8. Hasil Tes Tertulis Matematika Siswa
Keterangan Awal (sebelum kolaborasi
ESL)
Setelah diberikan
kkolaborasi ESL
22
23. Nilai Tertinggi 51 100
Nilai Terendah 1 67
Rata-rata Nilai Siswa 17,49 76,84
Ketuntasan Klasikal
Belajar Siswa
11,4% 52,3%
BIOGRAFI PENULIS
Dedy Salman, S.Pd. Lahir di Nunukan, 26 Juni
23
24. 1986. Penulis menyelesaikan studi di SD Negeri 001 Nunukan tahun 1998, SMP
Negeri 1 Nunukan tahun 2001, SMA Negeri 1 Nunukan tahun 2004 dan
melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Universitas Mulawarman
(Unmul) Samarinda, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jurusan
Pendidikan Matematika lulus pada tahun 2010.
Aktivitas sehari-sehari penulis yaitu aktif sebagai tenaga pendidik (guru),
dan fokus membimbing siswa di Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Kabupaten
Nunukan. Pada tahun 2009 penulis mulai mengabdikan diri menjadi guru
matematika dan guru bimbel/les privat. Pada tahun 2009 – 2010 penulis aktif
mengajar di SMK TI Airlangga Samarinda dan SMP Tunas Kelapa Samarinda.
Kemudian pada tahun 2010 – 2015 aktif mengajar disekolah MA Al Ikhlas
Nunukan, SMP Muhammadiyah Nunukan, SMK N 1 Nunukan, dan saat ini
penulis sebagai PTT di SMA Negeri 1 Nunukan.
Beberapa prestasi dan kepelatihan yang pernah diperoleh oleh penulis
yaitu:
1. Guru Pembimbing KIR pada Lomba Pekan Kreatif Teknologi Tepat Guna
(TTG) yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI)
Tingkat Nasional di Makassar meraih juara 3.
2. Guru Pembimbing lomba Karya Tulis Kemaritiman yang diselenggarakan
oleh Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) pada tahun 2014 meraih
juara 1, 2 dan 3.
3. Finalis dalam Lomba Kreatifitas dan Inovasi Guru LPMP Provinsi
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara tahun 2014.
4. Juara 1 Lomba Karya Nyata (LKN) tingkat Provinsi Instruktur Kursus
Komputer, tahun 2015 yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Utara.
5. Peringkat 10 besar Lomba Karya Nyata (LKN) Tingkat Nasional
Instruktur Kursus Komputer, tahun 2015 di Medan Sumatra Utara yang di
24
25. selenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bidang
Nonformal dan Informal.
6. Workshop Guru Metodologi Penelitian yang diselenggarakan oleh LIPI
tahun 2012 di Bontang, tahun 2013 di Boyolali, dan tahun 2015 di
Tasikmalaya.
Tahun 2013 penulis menikah dengan seorang putri bernama Agil Ayuna
Prahasty, S.Si. dan dikaruniai seorang putri bernama Nadha Fajria Sabilla. Moto
hidup penulis adalah “ubahlah dunia dengan tulisan”. Alamat penulis Jl. Pasar
Baru RT. 07 No. 78 Kelurahan Nunukan Utara Kecamatan Nunukan 77482. HP.
0812 5066 6660 dan alamat email: dedysalman86_nunukan@yahoo.co.id.
25