SlideShare a Scribd company logo
1
PENDAHULUAN
Antitrust adalah Hukum atau Undang-Undang "Antipakat" (antitrust) atau
hukum/ undang-undang persaingan, merupakan peraturan melawan kebiasaan
dagang yang merendahkan persaingan atau dianggap tidak adil. Istilah antitrust
diambil dari hukum Amerika Serikat yang awalnya dibuat untuk memerangi
bisnis kartel. Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan
menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum
anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara.
Undang-undang antitrust melakukan hal ini dengan melarang monopoli,
melarang kompetisi yang tidak adil, dan menghilangkan diskriminasi harga dan
kolusi. Mereka juga melindungi persaingan dengan memblokir merger yang akan
memungkinkan sebuah perusahaan tunggal untuk mendominasi pasar. Tujuan
kedua dari kebijakan antitrust adalah untuk melindungi kesejahteraan konsumen
yang melakukan penipuan dan tidak adil. Undang-undang antitrust asli ditujukan
terutama untuk memelihara persaingan seakan-akan bahwa konsumen akan dijaga
selama kompetisi yang kuat. Tujuan selanjutnya dari UU antitrust yaitu
melindungi yang kecil, perusahaan bisnis mandiri dari tekanan ekonomi yang
diberikan persaingan usaha besar.Undang-undang antitrust melarang harga yang
bersaing, praktek menjual di bawah biaya produsen untuk mengusir saingan
keluar dari bisnis.
Di Amerika Serikat, kebijakan monopoli telah dibangun Sherman Act
Antitrust 1890. kontrak atau konspirasi ini dilarang karena menghambat
perdagangan atau, dalam kata-kata tindakan selanjutnya, untuk memonopoli
2
perdagangan. Undang-undang ini memberikan: Barangsiapa dalam kontrak
bentuk, kombinasi atau konspirasi yang mengekang tindakan praktek perdagangan
ilegal, perdagangan antarnegara dan memonopoli setiap bagian dari monopoli
perdagangan atau mencoba untuk memonopoli, kombinasi atau pelanggaran
konspirasi. Pelanggaran UU seseorang atau organisasi, akan dikenakan sanksi
perdata atau pidana.
Du Pont kimia, Standard Oil Rockefeller, antara lain, yang dipecah. Pada
1970-an Sherman Act melawan IBM, dan pada 1982 berhasil break-up dari
monopoli telekomunikasi nasional oleh AT & T. Du Pont membeli beberapa
perusahaan kimia yang lebih kecil, dan pada tahun 1912 ini memunculkan tindakan
pengawasan pemerintah di bawah Sherman Antitrust Act. Pengadilan menyatakan bahwa
dominasi perusahaan dari bisnis bahan peledak merupakan monopoli dan memerintahkan
divestasi. Kasus monopoli juga terjadi pada Standard Oil Rockefeller yang
mendominasi pasar produk minyak melalui integrasi horizontal di sektor
pengilangan, dan kemudian juga pada integrasi vertikal. Standard Oil menguasai
produksi dan logistik, memangkas harga, dan mematikan kompetitornya. Para
kritikus menuduh Standard memasang harga agresif untuk menghancurkan
kompetitornya dan membentuk monopoli yang membahayakan konsumen.
UNDANG-UNDANG ANTITRUST DAN PELAKSANAANNYA
The Sherman Antitrust dilaksanakan pada tahun 1890, memiliki dua
ketentuan substansial:
3
Bagian 1 - Setiap kontrak, kerjasama dalam bentuk trust atau cara
lainnya, dalam upaya pembatasan atas perdagangan antar beberapa negara
bagian atau dengan luar negeri, dinyatakan menjadi tidak sah. Setiap orang yang
membuat beberapa kontrak atau terlibat dalam beberapa konspirasi atau
kerjasama, dengan ini dinyatakan menjadi tidak sah, dianggap sebuah kesalahan
atas kejahatan pidana..
Bagian 2 - Setiap orang yang akan melakukan monopoli, atau berupaya
untuk monopoli, atau kerjasama atau konspirasi dengan orang lain untuk
memonopolisasi beberapa bagian perdagangan atau perdagangan antara
beberapa negara bagian atau negara lain dianggap sebuah kesalahan atas
kejahatan pidana.
The Clayton Act Ditetapkan pada tahun 1914, mengatur lebih komplet
tentang struktur undang-undang antitrust Amerika.. The Clayton Act melarang
sejumlah praktek bisnis tertentu, pada bagian 2 ketentuan ini melarang adanya
diskriminasi harga: Bagian 2 (a) - Adalah tidak sah bagi beberapa orang yang
berhubungan dalam perdagangan, secara langsung atau tidak langsung,
melakukan diskriminasi harga antara pembeli yang berbeda atas suatu komoditas
tentang nilai atau mutunya, dimana efek diskriminasi secara substansial
mengurangi kompetisi atau ke arah menciptakan monopoli dalam beberapa lini
perdagangan, atau merugikan, merusak, atau mencegah kompetisi.
Perlu dicatat bahwa Clayton Act melarang diskriminasi harga hanya ketika
hal tersebut mengarah kepada antikompetitif : ” dimana efeknya akan mengurangi
4
kompetisi”. Bagian ke-3 Clayton Act melarang tiga tipe praktek marketing:
Pertama, melarang perjanjian kontrak ekslusif, kondisi dimana customer
menyetujui untuk tidak membeli dari suplier rival-nya. Kedua, melarang
persyaratan kontrak, kondisi dimana customer menyetujui untuk mengambil
semua produk yang diperlukan dari sumber yang sama. Ketiga, melarang ikatan
kontrak, kondisi dimana barang dijual hanya jika customer menyetujui untuk
membeli beberapa barang lainnya.
Beberapa contoh pelaksanaan UU antitrust telah dijelaskan pada
pendahuluan. Beberapa kasus lain yaitu kasus Microsoft, Peperangan antara
Microsoft dengan departemen Antitrust, dimana perusahaan milik Bill Gates
dianggap melanggar ketentuan tentang hukum antimonopoli, sehubungan dengan
program terbaru Microsoft tahun 1998, dituduh dapat merugikan pihak lain karena
program “browser” yang dapat digunakan untuk menjelajah dunia maya itu
melekat didalamnya. Namun 16 tahun setelah Departemen Kehakiman
mengajukan gugatan antitrust terhadap Microsoft, menuduh raksasa perangkat
lunak itu menggunakan kekuatan pasar untuk memukul rival potensial, kasus ini
akan segera menjadi sejarah.
Federal Trade Commision (FTC) merupakan komisi di AS yang
mengawasi perusahaan yang dicurigai melakukan praktik monopoli. Bagian
penting dari FTC act dlm kebijakan antitrust, adalah pada bagian 5: metode
kompetisi yang tidak fair dalam mempengaruhi perdagangan dan praktik atau
perilaku curang dalam perdagangan adalah tidak sah menurut hukum.
5
Departemen Hukum ditugaskan untuk menegakkan Sherman Act dan
Clayton Act. Denda sampai $ 1 juta dikenakan kepada perusahaan yang
melanggar Sherman Act. Denda sampai $100,000 dan penjara sampai tiga tahun
diberikan kepada individu yang melanggar Sherman Act. Selain itu Departemen
Hukum bisa meminta pengadilan Federal untuk membatasi perilaku bisnis yang
melanggar ketentuan ini. Penyelenggaraan hukum antitrust US secara efektif
dengan sistem dua jalur yakni Departemen Hukum dan Free Trade Commision
keduanya dikuasakan untuk melaksanakan legislasi antitrust. Selain itu adanya
Antitrust Improvement Act tahun 1976 memberikan hak kepada jaksa agung
untuk menggugat atas nama konsumen yang ’dirugikan’ karena pelanggaran
Sherman Act.
UU Antimonopoli Indonesia yaitu pada UU No. 5/1999 tentang Larangan
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sebagai pengawas
pelaksanaan UU tsb, dibentuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Tujuan UU Antimonopoli sebagaimana ditetapkan di dalam Pasal 3 adalah untuk:
menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; mewujudkan
iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat
sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku
usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil; mencegah praktik
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku
usaha; dan terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
6
Dari keempat tujuan tersebut dapat dirumuskan dua tujuan pokok, yaitu
tujuan ekonomi dan tujuan sosial. Tujuan ekonomi adalah terselenggaranya
persaingan usaha yang sehat, kondusif dan efektif yang mengakibatkan efisiensi
ekonomi. Tujuan sosial adalah melalui persaingan usaha yang sehat tersebut
kesejahteraan masyarakat akan ditingkatkan (the maximization of consumer
welfare), yaitu masyarakat akan mempunyai pilihan untuk membeli suatu barang
atau jasa dengan harga yang lebih murah.
Dampak UU Antimonopoli bagi Pelaku Usaha : pertama, pelaku usaha
tidak boleh menjalankan usaha dengan cara tidak fair atau menjalankan usaha
merugikan pesaingnya baik secara langsung maupun tidak langsung; yang kedua
pelaku usaha harus sungguh-sungguh bersaing dengan kompetitornya supaya tetap
dapat eksis dipasar yang bersangkutan, baik dari aspek kualitas, harga maupun
pelayanannya. Kedua, karena suatu pelaku usaha tidak tahu persis apa yang
dilakukan oleh kompetitornya untuk tetap eksis, maka setiap pelaku usaha akan
melakukan perbaikan peningkatan terhadap produknya (inovasi) untuk
menghasilkan kualitas yang lebih baik, harga yang lebih murah dan memberikan
pelayanan yang terbaik untuk menarik hati konsumen. Dampak UU Antimonopoli
bagi masyarakat (konsumen) : akibat persaingan antara pelaku usaha masyarakat
mempunyai pilihan dalam membeli suatu produk tertentu, baik dari aspek harga,
kualitas maupun pelayanannya.
7
SEKOLAH PEMIKIRAN ANTITRUST
Teori-teori ekonomi dari sekolah Chicago. Teori ini mengatakan satu-
satunya alasan untuk mengintervensi antitrust karena kurangnya kompetisi yang
dapat merugikan konsumen, dan bukan bahwa perusahaan telah menjadi, dalam
arti tidak jelas, terlalu besar. Teori ini dipengaruhi oleh paham dari Austria,
dimana dikatakan bahwa persaingan adalah suatu proses, persaingan dapat
mengarah kearah beragam struktur pasar yang dapat memberikan hasil yang
efisien. Hipotesa dari sekolah Chicago dimana perusahaan dengan efisiensi yang
lebih superior secara umum akan memperluas pangsa pasar mereka,
meningkatkan konsentrasi pada pasar yang terbuka, dapat merupakan hasil dari
persaingan yang efisien dimana pemenangnya akan berusaha untuk memperoleh
proporsi penjualan yang lebih besar. Persaingan adalah bagian dari proses
dinamis, pencarian keuntungan membuat kondisi ekonomi menjadi dinamis
lingkungan pasar (masalah institusi dan regulasi) seharusnya membuat daya saing
perusahaan-perusahaan. Pada dasarnya, pandangan Chicago ini adalah
mengembangkan praktek monopoli menjadi praktik monopolistik.
Selain sekolah Chicago, terdapat IO (International Organization) yaitu
sebuah badan yang dibangun berdasarkan teori perusahaan dan batas-batas
perusahaan dan juga pasar maupun pelanggan. IO mendeskripsikan tentang peta
perusahaan, ukuran dan persaingan dalam suatu industri. IO juga
mendeskripsikan tentang pengembangan bersama isu-isu reorganisasi internal
dan pembaharuan, dan yang paling vital, IO berorientasi pada kebijakan publik,
untuk regulasi ekonomi, dan undang-undang antitrust.
8
PERJANJIAN VERTIKAL
Perjanjian vertikal adalah perjanjian yang dilakukan antara pelaku usaha
yang bergerak dari hulu sampai ke hilir. Perjanjian vertikal baru dilarang jika
akibat dari perjanjian tersebut menimbulkan praktik monopoli atau persaingan
usaha yang tidak sehat di pasar yang bersangkutan. Untuk itu harus ada bukti
terlebih dahulu, bahwa perjanjian vertical yang disepakati telah terjadi praktik
monopoli atau persangan usaha yang tidak sehat. Tujuan integrasi perjanjian
vertical biasanya dilakukan untuk melakukan efisiensi dan untuk menjamin
pasokan barang untuk memproduksi barang tertentu.
PREDATORY PRICING
Predatory pricing adalah salah satu bentuk strategi yang dilakukan oleh
pelaku usaha dalam menjual produk dengan harga yang sangat rendah, yang
tujuan utamanya untuk menyingkirkan pelaku usaha pesaing dari pasar dan juga
mencegah pelaku usaha yang berpotensi menjadi pesaing untuk masuk ke dalam
pasar yang sama.
Segera setelah berhasil mengusir pelaku usaha pesaing dan menunda
masuknya pelaku usaha pendatang baru, selanjutnya dia dapat menaikkan harga
kembali dan memaksimalkan keuntungan yang mungkin didapatkan.
9
BATASAN MERGER
Dalam UU Anti Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat dikatakan bahwa
Merger dan Akuisisi dilarang jika dapat menyebabkan praktek monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat. Apabila menurut Komisi Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU), seorang pelaku usaha dapat dibuktikan melanggar peraturan
mengenai monopoli dan persaingan usaha tidak sehat maka pelaku usaha tersebut
dapat dikenakan Sanksi berupa Sanksi administratif hingga sanksi pidana. Merger
yang dilarang yaitu melakukan penggabungan badan usaha, peleburan badan
usaha, atau pengambilalihan saham perusahaan lain yang dapat mengakibatkan
terjadinya praktik monopoli dan/ atau persaingan usaha tidak sehat.
Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2010 tentang
Penggabungan Atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham
Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat (“PP 57/2010”) menyatakan bahwa penilaian
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“KPPU”) mengenai apakah suatu merger
mengakibatkan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat adalah:
1. Hambatan masuk pasar artinya mengidentifikasi hambatan masuk pasar (entry
barrier) dalam pasar yang bersangkutan. Dalam pasar dengan entry barrier
rendah, merger cenderung tidak menimbulkan dugaan praktek monopoli.
Sebaliknya, dalam pasar dengan entry barrier yang tinggi, merger cenderung
mengarah pada praktek monopoli.
10
2. Potensi perilaku anti persaingan artinya jika merger melahirkan satu pelaku
usaha yang relatif dominan terhadap pelaku usaha lainnya di pasar,
memudahkan pelaku usaha tersebut untuk menyalahgunakan posisi
dominannya.
3. Efisiensi yaitu jika merger dilakukan dengan alasan untuk efisiensi
perusahaan. Dalam hal ini, perlu dilakukan perbandingan antara efisiensi yang
dihasilkan dengan dampak anti-persaingan yang dicapai dalam merger
tersebut. Jika nilai dampak anti-persaingan melampaui nilai efisiensi yang
dihasilkan merger, maka persaingan yang sehat akan lebih diutamakan
dibanding mendorong efisiensi bagi pelaku usaha.
4. Kepailitan artinya yaitu jika merger dilakukan dengan alasan menghindari
terhentinya badan usaha tersebut beroperasi di pasar. Jika kerugian konsumen
lebih besar bila badan usaha tersebut keluar dari pasar, maka merger tersebut
tidak berpotensi menimbulkan praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat.
11

More Related Content

What's hot

Global operations adidas
Global operations adidasGlobal operations adidas
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,IncTugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisDini Rahmi Hasibuan
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
AdityoDwinanto
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
SyaifLasvera Eroer
 
Manajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis InternasionalManajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis Internasional
Nony Saraswati Gendis
 
PROSES PENELITIAN Langkah 6 : Unsur-unsur Desain Penelitian
PROSES PENELITIAN Langkah 6 : Unsur-unsur Desain PenelitianPROSES PENELITIAN Langkah 6 : Unsur-unsur Desain Penelitian
PROSES PENELITIAN Langkah 6 : Unsur-unsur Desain Penelitian
Indah Dwi Lestari
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
AnissaNurSafitri
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
Judianto Nugroho
 
Modul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaranModul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaran
leocmptr
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan
Rizky Akbar
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
nurul khaiva
 
Contoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis BisnisContoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis Bisnis
Nurmansyah Arif W
 
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIALETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Dunia Pendidikan
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
gadis sriyamti
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Anita Regita Kusumaningrum
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
Hery budiyanto
 

What's hot (20)

Global operations adidas
Global operations adidasGlobal operations adidas
Global operations adidas
 
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,IncTugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
 
Manajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis InternasionalManajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis Internasional
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
PROSES PENELITIAN Langkah 6 : Unsur-unsur Desain Penelitian
PROSES PENELITIAN Langkah 6 : Unsur-unsur Desain PenelitianPROSES PENELITIAN Langkah 6 : Unsur-unsur Desain Penelitian
PROSES PENELITIAN Langkah 6 : Unsur-unsur Desain Penelitian
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Modul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaranModul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaran
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan
 
Luas dan pola produksi
Luas dan pola produksiLuas dan pola produksi
Luas dan pola produksi
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
 
Contoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis BisnisContoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis Bisnis
 
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIALETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika BisnisPrinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis - Etika Bisnis
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
 

Viewers also liked

Perbandingan KPPU Indonesia - Australia
Perbandingan KPPU Indonesia - AustraliaPerbandingan KPPU Indonesia - Australia
Perbandingan KPPU Indonesia - Australia
Pratiwi Pratiwi
 
Konsep laba
Konsep labaKonsep laba
Konsep laba
Muhammad Anshar
 
Praktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarangPraktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarang
Iwan Suryadi
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
Ane suryani
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Monang Sinaga
 

Viewers also liked (6)

Perbandingan KPPU Indonesia - Australia
Perbandingan KPPU Indonesia - AustraliaPerbandingan KPPU Indonesia - Australia
Perbandingan KPPU Indonesia - Australia
 
Paparan bab 12 regulasi dan antitrust
Paparan bab 12 regulasi dan antitrustPaparan bab 12 regulasi dan antitrust
Paparan bab 12 regulasi dan antitrust
 
Konsep laba
Konsep labaKonsep laba
Konsep laba
 
Praktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarangPraktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarang
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 

Similar to Antitrust, ekonomi, hukum dan politik

Regulasi & antitrust
Regulasi & antitrustRegulasi & antitrust
Regulasi & antitrust
Sably Az
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
yunitahatmayantihafi
 
Tugas anti trust
Tugas anti trustTugas anti trust
Tugas anti trust
fakhry noer
 
Hbl,agnes monica, anti monopoli dan persaingan bisnis, universitas mercu buana
Hbl,agnes monica, anti monopoli dan persaingan bisnis, universitas mercu buanaHbl,agnes monica, anti monopoli dan persaingan bisnis, universitas mercu buana
Hbl,agnes monica, anti monopoli dan persaingan bisnis, universitas mercu buana
AgnesMonica14
 
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Dyana Anggraini
 
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
angelaregife
 
HUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHAHUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHA
Fair Nurfachrizi
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Dyana Anggraini
 
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehatAntimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Anchi Geger
 
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Nur Azizah
 
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
Muhammad Ramadhan
 
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
AgungAgungPangestu
 
Pasar monopoli tidak sehat
Pasar monopoli tidak sehatPasar monopoli tidak sehat
Pasar monopoli tidak sehat
Anchi Geger
 
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehatPengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Anchi Geger
 
Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
Dyana Anggraini
 
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
angelaregife
 
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hefti Juliza
 
Hbl, agnes monica, anti monopoli dan persaingan sehat.doc
Hbl, agnes monica, anti monopoli  dan persaingan sehat.docHbl, agnes monica, anti monopoli  dan persaingan sehat.doc
Hbl, agnes monica, anti monopoli dan persaingan sehat.doc
AgnesMonica14
 
Hbl,10, fariz satiano, hapzi ali,anti monopoli dan persaingan usaha, universi...
Hbl,10, fariz satiano, hapzi ali,anti monopoli dan persaingan usaha, universi...Hbl,10, fariz satiano, hapzi ali,anti monopoli dan persaingan usaha, universi...
Hbl,10, fariz satiano, hapzi ali,anti monopoli dan persaingan usaha, universi...
farizsatiano32
 
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
Novi Siti
 

Similar to Antitrust, ekonomi, hukum dan politik (20)

Regulasi & antitrust
Regulasi & antitrustRegulasi & antitrust
Regulasi & antitrust
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
Tugas anti trust
Tugas anti trustTugas anti trust
Tugas anti trust
 
Hbl,agnes monica, anti monopoli dan persaingan bisnis, universitas mercu buana
Hbl,agnes monica, anti monopoli dan persaingan bisnis, universitas mercu buanaHbl,agnes monica, anti monopoli dan persaingan bisnis, universitas mercu buana
Hbl,agnes monica, anti monopoli dan persaingan bisnis, universitas mercu buana
 
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
 
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
 
HUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHAHUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHA
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
 
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehatAntimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
 
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
Aspek hukum dalam ekonomi 'monopoli dan persaingan usaha tidak sehat'
 
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persa...
HBL10. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persa...
 
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli  persaigan bisn...
Hbl10, agung pangestu, hapzi ali, modul 10 hbl, anti monopoli persaigan bisn...
 
Pasar monopoli tidak sehat
Pasar monopoli tidak sehatPasar monopoli tidak sehat
Pasar monopoli tidak sehat
 
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehatPengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
 
Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
Hbl 10, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
 
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
 
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
 
Hbl, agnes monica, anti monopoli dan persaingan sehat.doc
Hbl, agnes monica, anti monopoli  dan persaingan sehat.docHbl, agnes monica, anti monopoli  dan persaingan sehat.doc
Hbl, agnes monica, anti monopoli dan persaingan sehat.doc
 
Hbl,10, fariz satiano, hapzi ali,anti monopoli dan persaingan usaha, universi...
Hbl,10, fariz satiano, hapzi ali,anti monopoli dan persaingan usaha, universi...Hbl,10, fariz satiano, hapzi ali,anti monopoli dan persaingan usaha, universi...
Hbl,10, fariz satiano, hapzi ali,anti monopoli dan persaingan usaha, universi...
 
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
 

More from Sigit Sanjaya

The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...
The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...
The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...
Sigit Sanjaya
 
Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)
Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)
Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)Sigit Sanjaya
 
Segmenting, Targeting and Positioning
Segmenting, Targeting and PositioningSegmenting, Targeting and Positioning
Segmenting, Targeting and Positioning
Sigit Sanjaya
 
Pricing decisions
Pricing decisionsPricing decisions
Pricing decisions
Sigit Sanjaya
 
Global marketing information systems and research
Global marketing information systems and researchGlobal marketing information systems and research
Global marketing information systems and research
Sigit Sanjaya
 
Social and Culture Environment
Social and Culture EnvironmentSocial and Culture Environment
Social and Culture Environment
Sigit Sanjaya
 
Alternatif alternatif pembiayaan pemerintah
Alternatif alternatif pembiayaan pemerintahAlternatif alternatif pembiayaan pemerintah
Alternatif alternatif pembiayaan pemerintah
Sigit Sanjaya
 
Mengimplementasikan strategi samudra biru
Mengimplementasikan strategi samudra biruMengimplementasikan strategi samudra biru
Mengimplementasikan strategi samudra biru
Sigit Sanjaya
 
Database dan manajemen database
Database dan manajemen databaseDatabase dan manajemen database
Database dan manajemen database
Sigit Sanjaya
 
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
Sigit Sanjaya
 
Berperilaku menurut adat minang
Berperilaku menurut adat minangBerperilaku menurut adat minang
Berperilaku menurut adat minangSigit Sanjaya
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modalSigit Sanjaya
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalSigit Sanjaya
 

More from Sigit Sanjaya (13)

The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...
The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...
The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...
 
Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)
Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)
Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)
 
Segmenting, Targeting and Positioning
Segmenting, Targeting and PositioningSegmenting, Targeting and Positioning
Segmenting, Targeting and Positioning
 
Pricing decisions
Pricing decisionsPricing decisions
Pricing decisions
 
Global marketing information systems and research
Global marketing information systems and researchGlobal marketing information systems and research
Global marketing information systems and research
 
Social and Culture Environment
Social and Culture EnvironmentSocial and Culture Environment
Social and Culture Environment
 
Alternatif alternatif pembiayaan pemerintah
Alternatif alternatif pembiayaan pemerintahAlternatif alternatif pembiayaan pemerintah
Alternatif alternatif pembiayaan pemerintah
 
Mengimplementasikan strategi samudra biru
Mengimplementasikan strategi samudra biruMengimplementasikan strategi samudra biru
Mengimplementasikan strategi samudra biru
 
Database dan manajemen database
Database dan manajemen databaseDatabase dan manajemen database
Database dan manajemen database
 
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
 
Berperilaku menurut adat minang
Berperilaku menurut adat minangBerperilaku menurut adat minang
Berperilaku menurut adat minang
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modal
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks global
 

Recently uploaded

studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 

Recently uploaded (20)

studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 

Antitrust, ekonomi, hukum dan politik

  • 1. 1 PENDAHULUAN Antitrust adalah Hukum atau Undang-Undang "Antipakat" (antitrust) atau hukum/ undang-undang persaingan, merupakan peraturan melawan kebiasaan dagang yang merendahkan persaingan atau dianggap tidak adil. Istilah antitrust diambil dari hukum Amerika Serikat yang awalnya dibuat untuk memerangi bisnis kartel. Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Undang-undang antitrust melakukan hal ini dengan melarang monopoli, melarang kompetisi yang tidak adil, dan menghilangkan diskriminasi harga dan kolusi. Mereka juga melindungi persaingan dengan memblokir merger yang akan memungkinkan sebuah perusahaan tunggal untuk mendominasi pasar. Tujuan kedua dari kebijakan antitrust adalah untuk melindungi kesejahteraan konsumen yang melakukan penipuan dan tidak adil. Undang-undang antitrust asli ditujukan terutama untuk memelihara persaingan seakan-akan bahwa konsumen akan dijaga selama kompetisi yang kuat. Tujuan selanjutnya dari UU antitrust yaitu melindungi yang kecil, perusahaan bisnis mandiri dari tekanan ekonomi yang diberikan persaingan usaha besar.Undang-undang antitrust melarang harga yang bersaing, praktek menjual di bawah biaya produsen untuk mengusir saingan keluar dari bisnis. Di Amerika Serikat, kebijakan monopoli telah dibangun Sherman Act Antitrust 1890. kontrak atau konspirasi ini dilarang karena menghambat perdagangan atau, dalam kata-kata tindakan selanjutnya, untuk memonopoli
  • 2. 2 perdagangan. Undang-undang ini memberikan: Barangsiapa dalam kontrak bentuk, kombinasi atau konspirasi yang mengekang tindakan praktek perdagangan ilegal, perdagangan antarnegara dan memonopoli setiap bagian dari monopoli perdagangan atau mencoba untuk memonopoli, kombinasi atau pelanggaran konspirasi. Pelanggaran UU seseorang atau organisasi, akan dikenakan sanksi perdata atau pidana. Du Pont kimia, Standard Oil Rockefeller, antara lain, yang dipecah. Pada 1970-an Sherman Act melawan IBM, dan pada 1982 berhasil break-up dari monopoli telekomunikasi nasional oleh AT & T. Du Pont membeli beberapa perusahaan kimia yang lebih kecil, dan pada tahun 1912 ini memunculkan tindakan pengawasan pemerintah di bawah Sherman Antitrust Act. Pengadilan menyatakan bahwa dominasi perusahaan dari bisnis bahan peledak merupakan monopoli dan memerintahkan divestasi. Kasus monopoli juga terjadi pada Standard Oil Rockefeller yang mendominasi pasar produk minyak melalui integrasi horizontal di sektor pengilangan, dan kemudian juga pada integrasi vertikal. Standard Oil menguasai produksi dan logistik, memangkas harga, dan mematikan kompetitornya. Para kritikus menuduh Standard memasang harga agresif untuk menghancurkan kompetitornya dan membentuk monopoli yang membahayakan konsumen. UNDANG-UNDANG ANTITRUST DAN PELAKSANAANNYA The Sherman Antitrust dilaksanakan pada tahun 1890, memiliki dua ketentuan substansial:
  • 3. 3 Bagian 1 - Setiap kontrak, kerjasama dalam bentuk trust atau cara lainnya, dalam upaya pembatasan atas perdagangan antar beberapa negara bagian atau dengan luar negeri, dinyatakan menjadi tidak sah. Setiap orang yang membuat beberapa kontrak atau terlibat dalam beberapa konspirasi atau kerjasama, dengan ini dinyatakan menjadi tidak sah, dianggap sebuah kesalahan atas kejahatan pidana.. Bagian 2 - Setiap orang yang akan melakukan monopoli, atau berupaya untuk monopoli, atau kerjasama atau konspirasi dengan orang lain untuk memonopolisasi beberapa bagian perdagangan atau perdagangan antara beberapa negara bagian atau negara lain dianggap sebuah kesalahan atas kejahatan pidana. The Clayton Act Ditetapkan pada tahun 1914, mengatur lebih komplet tentang struktur undang-undang antitrust Amerika.. The Clayton Act melarang sejumlah praktek bisnis tertentu, pada bagian 2 ketentuan ini melarang adanya diskriminasi harga: Bagian 2 (a) - Adalah tidak sah bagi beberapa orang yang berhubungan dalam perdagangan, secara langsung atau tidak langsung, melakukan diskriminasi harga antara pembeli yang berbeda atas suatu komoditas tentang nilai atau mutunya, dimana efek diskriminasi secara substansial mengurangi kompetisi atau ke arah menciptakan monopoli dalam beberapa lini perdagangan, atau merugikan, merusak, atau mencegah kompetisi. Perlu dicatat bahwa Clayton Act melarang diskriminasi harga hanya ketika hal tersebut mengarah kepada antikompetitif : ” dimana efeknya akan mengurangi
  • 4. 4 kompetisi”. Bagian ke-3 Clayton Act melarang tiga tipe praktek marketing: Pertama, melarang perjanjian kontrak ekslusif, kondisi dimana customer menyetujui untuk tidak membeli dari suplier rival-nya. Kedua, melarang persyaratan kontrak, kondisi dimana customer menyetujui untuk mengambil semua produk yang diperlukan dari sumber yang sama. Ketiga, melarang ikatan kontrak, kondisi dimana barang dijual hanya jika customer menyetujui untuk membeli beberapa barang lainnya. Beberapa contoh pelaksanaan UU antitrust telah dijelaskan pada pendahuluan. Beberapa kasus lain yaitu kasus Microsoft, Peperangan antara Microsoft dengan departemen Antitrust, dimana perusahaan milik Bill Gates dianggap melanggar ketentuan tentang hukum antimonopoli, sehubungan dengan program terbaru Microsoft tahun 1998, dituduh dapat merugikan pihak lain karena program “browser” yang dapat digunakan untuk menjelajah dunia maya itu melekat didalamnya. Namun 16 tahun setelah Departemen Kehakiman mengajukan gugatan antitrust terhadap Microsoft, menuduh raksasa perangkat lunak itu menggunakan kekuatan pasar untuk memukul rival potensial, kasus ini akan segera menjadi sejarah. Federal Trade Commision (FTC) merupakan komisi di AS yang mengawasi perusahaan yang dicurigai melakukan praktik monopoli. Bagian penting dari FTC act dlm kebijakan antitrust, adalah pada bagian 5: metode kompetisi yang tidak fair dalam mempengaruhi perdagangan dan praktik atau perilaku curang dalam perdagangan adalah tidak sah menurut hukum.
  • 5. 5 Departemen Hukum ditugaskan untuk menegakkan Sherman Act dan Clayton Act. Denda sampai $ 1 juta dikenakan kepada perusahaan yang melanggar Sherman Act. Denda sampai $100,000 dan penjara sampai tiga tahun diberikan kepada individu yang melanggar Sherman Act. Selain itu Departemen Hukum bisa meminta pengadilan Federal untuk membatasi perilaku bisnis yang melanggar ketentuan ini. Penyelenggaraan hukum antitrust US secara efektif dengan sistem dua jalur yakni Departemen Hukum dan Free Trade Commision keduanya dikuasakan untuk melaksanakan legislasi antitrust. Selain itu adanya Antitrust Improvement Act tahun 1976 memberikan hak kepada jaksa agung untuk menggugat atas nama konsumen yang ’dirugikan’ karena pelanggaran Sherman Act. UU Antimonopoli Indonesia yaitu pada UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sebagai pengawas pelaksanaan UU tsb, dibentuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Tujuan UU Antimonopoli sebagaimana ditetapkan di dalam Pasal 3 adalah untuk: menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil; mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
  • 6. 6 Dari keempat tujuan tersebut dapat dirumuskan dua tujuan pokok, yaitu tujuan ekonomi dan tujuan sosial. Tujuan ekonomi adalah terselenggaranya persaingan usaha yang sehat, kondusif dan efektif yang mengakibatkan efisiensi ekonomi. Tujuan sosial adalah melalui persaingan usaha yang sehat tersebut kesejahteraan masyarakat akan ditingkatkan (the maximization of consumer welfare), yaitu masyarakat akan mempunyai pilihan untuk membeli suatu barang atau jasa dengan harga yang lebih murah. Dampak UU Antimonopoli bagi Pelaku Usaha : pertama, pelaku usaha tidak boleh menjalankan usaha dengan cara tidak fair atau menjalankan usaha merugikan pesaingnya baik secara langsung maupun tidak langsung; yang kedua pelaku usaha harus sungguh-sungguh bersaing dengan kompetitornya supaya tetap dapat eksis dipasar yang bersangkutan, baik dari aspek kualitas, harga maupun pelayanannya. Kedua, karena suatu pelaku usaha tidak tahu persis apa yang dilakukan oleh kompetitornya untuk tetap eksis, maka setiap pelaku usaha akan melakukan perbaikan peningkatan terhadap produknya (inovasi) untuk menghasilkan kualitas yang lebih baik, harga yang lebih murah dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk menarik hati konsumen. Dampak UU Antimonopoli bagi masyarakat (konsumen) : akibat persaingan antara pelaku usaha masyarakat mempunyai pilihan dalam membeli suatu produk tertentu, baik dari aspek harga, kualitas maupun pelayanannya.
  • 7. 7 SEKOLAH PEMIKIRAN ANTITRUST Teori-teori ekonomi dari sekolah Chicago. Teori ini mengatakan satu- satunya alasan untuk mengintervensi antitrust karena kurangnya kompetisi yang dapat merugikan konsumen, dan bukan bahwa perusahaan telah menjadi, dalam arti tidak jelas, terlalu besar. Teori ini dipengaruhi oleh paham dari Austria, dimana dikatakan bahwa persaingan adalah suatu proses, persaingan dapat mengarah kearah beragam struktur pasar yang dapat memberikan hasil yang efisien. Hipotesa dari sekolah Chicago dimana perusahaan dengan efisiensi yang lebih superior secara umum akan memperluas pangsa pasar mereka, meningkatkan konsentrasi pada pasar yang terbuka, dapat merupakan hasil dari persaingan yang efisien dimana pemenangnya akan berusaha untuk memperoleh proporsi penjualan yang lebih besar. Persaingan adalah bagian dari proses dinamis, pencarian keuntungan membuat kondisi ekonomi menjadi dinamis lingkungan pasar (masalah institusi dan regulasi) seharusnya membuat daya saing perusahaan-perusahaan. Pada dasarnya, pandangan Chicago ini adalah mengembangkan praktek monopoli menjadi praktik monopolistik. Selain sekolah Chicago, terdapat IO (International Organization) yaitu sebuah badan yang dibangun berdasarkan teori perusahaan dan batas-batas perusahaan dan juga pasar maupun pelanggan. IO mendeskripsikan tentang peta perusahaan, ukuran dan persaingan dalam suatu industri. IO juga mendeskripsikan tentang pengembangan bersama isu-isu reorganisasi internal dan pembaharuan, dan yang paling vital, IO berorientasi pada kebijakan publik, untuk regulasi ekonomi, dan undang-undang antitrust.
  • 8. 8 PERJANJIAN VERTIKAL Perjanjian vertikal adalah perjanjian yang dilakukan antara pelaku usaha yang bergerak dari hulu sampai ke hilir. Perjanjian vertikal baru dilarang jika akibat dari perjanjian tersebut menimbulkan praktik monopoli atau persaingan usaha yang tidak sehat di pasar yang bersangkutan. Untuk itu harus ada bukti terlebih dahulu, bahwa perjanjian vertical yang disepakati telah terjadi praktik monopoli atau persangan usaha yang tidak sehat. Tujuan integrasi perjanjian vertical biasanya dilakukan untuk melakukan efisiensi dan untuk menjamin pasokan barang untuk memproduksi barang tertentu. PREDATORY PRICING Predatory pricing adalah salah satu bentuk strategi yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam menjual produk dengan harga yang sangat rendah, yang tujuan utamanya untuk menyingkirkan pelaku usaha pesaing dari pasar dan juga mencegah pelaku usaha yang berpotensi menjadi pesaing untuk masuk ke dalam pasar yang sama. Segera setelah berhasil mengusir pelaku usaha pesaing dan menunda masuknya pelaku usaha pendatang baru, selanjutnya dia dapat menaikkan harga kembali dan memaksimalkan keuntungan yang mungkin didapatkan.
  • 9. 9 BATASAN MERGER Dalam UU Anti Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat dikatakan bahwa Merger dan Akuisisi dilarang jika dapat menyebabkan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Apabila menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), seorang pelaku usaha dapat dibuktikan melanggar peraturan mengenai monopoli dan persaingan usaha tidak sehat maka pelaku usaha tersebut dapat dikenakan Sanksi berupa Sanksi administratif hingga sanksi pidana. Merger yang dilarang yaitu melakukan penggabungan badan usaha, peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham perusahaan lain yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan/ atau persaingan usaha tidak sehat. Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan Atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (“PP 57/2010”) menyatakan bahwa penilaian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“KPPU”) mengenai apakah suatu merger mengakibatkan praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat adalah: 1. Hambatan masuk pasar artinya mengidentifikasi hambatan masuk pasar (entry barrier) dalam pasar yang bersangkutan. Dalam pasar dengan entry barrier rendah, merger cenderung tidak menimbulkan dugaan praktek monopoli. Sebaliknya, dalam pasar dengan entry barrier yang tinggi, merger cenderung mengarah pada praktek monopoli.
  • 10. 10 2. Potensi perilaku anti persaingan artinya jika merger melahirkan satu pelaku usaha yang relatif dominan terhadap pelaku usaha lainnya di pasar, memudahkan pelaku usaha tersebut untuk menyalahgunakan posisi dominannya. 3. Efisiensi yaitu jika merger dilakukan dengan alasan untuk efisiensi perusahaan. Dalam hal ini, perlu dilakukan perbandingan antara efisiensi yang dihasilkan dengan dampak anti-persaingan yang dicapai dalam merger tersebut. Jika nilai dampak anti-persaingan melampaui nilai efisiensi yang dihasilkan merger, maka persaingan yang sehat akan lebih diutamakan dibanding mendorong efisiensi bagi pelaku usaha. 4. Kepailitan artinya yaitu jika merger dilakukan dengan alasan menghindari terhentinya badan usaha tersebut beroperasi di pasar. Jika kerugian konsumen lebih besar bila badan usaha tersebut keluar dari pasar, maka merger tersebut tidak berpotensi menimbulkan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
  • 11. 11