2. PERSEDIAAN
• PERSEDIAAN (INVENTORY) Memiliki arti yaitu Barang yang
diperoleh dan tersedia dengan maksud untuk dijual atau dipakai
dalam produksi, atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam
siklus kegiatan yang normal.
• Menurut M. Munandar dalam buku Marihot Manullang dan Dearlina
Sinaga (2005:50) Persediaan ialah sebagai persediaan barang-
barang atau bahan-bahan yang menjadi sebuah objek usaha pokok
perusahaan.
3. PERSEDIAAN PRODUK
• Sediaan produk = hasil produksi (sediaan produk jadi dan sediaan dalam
proses).
• Sediaan produk jadi = sediaan hasil produksi siap untuk dijual.
• Sediaan produk dalam proses = sediaan produk yang belum selesai
diproduksi sehingga memerlukan proses lebih lanjut
4. ANGGARAN PERSEDIAAN
• Anggaran persediaan merupakan anggaran yang merencanakan secara
terperinci berapa nilai persediaan pada periode yang akan datang.
• Anggaran persediaan merupakan budget yang merencanakan secara
sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah persediaan barang dari waktu
ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang, yang
didalamnya meliputi rencana tentang jenis, jumlah barang, serta nilai (harga)
barang yang tersedia.
5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEDIAAN
1. Sediaan produk jadi.
Dipengaruhi oleh
Jika jadwal mudah disesuaikan dengan pesanan artinya tidak perlu memiliki
persediaan yang besar.
jika perusahaan bersaing dalam pelayanan yang cepat maka diperlukan
persediaan dalam jumlah yang besar.
Biaya Penyimpanan dalam gudang
6. 2. Persediaan Barang Dagangan
dipengaruhi oleh:
Sifat persaingan dagang
Hubungan antara biaya penyimpanan digudang dengan biaya kehabisan sediaan.
Ketersediaan barang dipenyalur (produsen)
3. Persediaan Bahan Baku
dipengaruhi oleh:
• Anggaran produk
• Harga beli bahan baku
• Biaya penyimpanan bahan baku digudang (Carrying Cost) dalam hubungannya
dengan biaya ekstra yang dikeluarkan jika kehabisan persediaan.
• Ketepatan penjual bahan baku menyerahkan bahan baku yang dipesan dan jumlah
bahan baku tiap kali pesan.
7. MANFAAT ANGGARAN PERSEDIAAN
Apabila perencanaan persediaan dapat dibuat dengan baik akan memberikan
manfaat antara lain:
• Menekan investasi modal dalam persediaan pada tingkat yang minim.
• Mengeliminasi atau mengurangi pemborosan dan biaya yang timbul dari
penyelenggaraan persediaan yang berlebihan, kerusakan, penyimpanan, kekunoan
dan lain-lain.
• Menghindari resiko penundaan produksi dengan cara selalu menyediakan bahan
yang diperlukan.
• Membantu untuk memudahkan manajemen didalam melakukan pengendalian
terhadap persediaan.
8. PENYUSUNAN ANGGARAN PERSEDIAAN
• Penyusunan anggaran persediaan khususnya dalam perusahaan
manufaktur terdapat persediaan produk jadi, persediaan produk dalam
proses dan persediaan bahan baku.
• Anggaran persediaan produk jadi dan produk dalam proses ditetapkan
dengan dua cara yaitu:
1. Menetapkan tingkat putaran persediaan
2. Membuat anggaran produk
9. CONTOH SOAL ANGGARAN PERSEDIAAN
PRODUK JADI AKHIR
PT Tibung mempunyai data sebagai berikut:
Anggaran penjualan tahun 2015:
Januari = 1000 unit
Februari = 2000 unit
Maret = 3000 unit
Jumlah = 6000 unit
Produk jadi awal Januari sebesar 100 unit.
Dalam hal ini Perusahaan mengutamakan stabilitas produk dalam menyusun anggaran.
Produk jadi yang dihasilkan selama 3 bulan = 6060 unit.
Diminta: Hitunglah sediaan produk jadi dianggarkan akhir maret 2015
10. PERHITUNGAN PERSEDIAAN PRODUK
JADI DIANGGARKAN TAHUN 2015:
Produk jadi 6060 unit
Sediaan produk jadi awal 100 unit
Produk siap dijual 6160 unit
Jualan 3 bulan 6000 unit
Sediaan produk jadi akhir 160 unit
Dengan mengutamakan stabilitas produk setiap bulan diproduksi : 6060 unit : 3 bulan
= 2020 unit.
11.
12. ANGGARAN PRODUK DALAM RUPIAH
Dapat dibuat bila diketahui harga pokok perunit Produk jadi.
Misalkan :
Harga pokok produk jadi variabel Rp 10/unit
Harga jual produk jadi Rp 12 / unit
Beban Usaha variabel Rp 1 / unit
Beban tetap perbulan Rp 2.000
13. BERDASARKAN TABEL SEBELUMNYA
DAPAT DI HITUNG:
• Maka anggaran laba rugi metode penghargapokokan variabel bentuk panjang adalah:
Berdasarkan tabel sebelumnya dapat di hitung :
Anggaran triwulan I 2015
Januari 1000 unit x Rp 12 = 1.200 unit
Februari 2000 unit x Rp 12 = 24.000 unit
Maret 3000 unit x Rp 12 = 36.000 unit
Triwulan I 6000 unit x Rp 12 = 72.000 unit
Sediaan produk jadi awal Januari 2015 = 100 x 10 = Rp 1000.
Harga pokok produk jadi perbulan = 2.020x Rp 10 = 20.200
14.
15. • ANGGARAN PRODUK JADI AKHIR:
Januari = 1.120 unit x Rp 10 = Rp. 11.200
Februari = 1.140 unit x Rp 10 = Rp 11.400
Maret = 160 unit x Rp 10 = Rp 1.600
BEBAN USAHA VARIABEL PERBULAN:
Januari = 1000 unit x Rp 1 = 1.000
Februari = 2000 unit x Rp 1 = 2.000
Maret = 3000 unit x Rp 1 = 3.000
Triwulan I = 6000 unit x Rp 1 = 6.000
16. CONTOH SOAL ANGGARAN PERSEDIAAN
DALAM PROSES
Menggunakan data dalam tabel *** sebelumnya
tapi dengan tambahan data
Sediaan produk dalam proses awal Januari 2015 sebanyak 90 unit dengan harga pokok sebagai
berikut:
BBB = 90 x 100% x Rp 2 = 180 (BBB = Biaya Bahan Baku)
BTKL = 90 x 50% x Rp 4 = 180 (BTKL =Biaya Tenaga Kerja Langsung)
BOPV= 90 x 50% x Rp 4 = 180 (BOPV = Biaya Overhead Pabrik Variabel)
Tingkat penyelesaian sediaan produk dalam proses akhir direncanakan sama dengan awal yaitu BBB
100%, BTKL 50% dan BOP 50%. Persediaan produk jadi akhir Maret = 160 unit dan sediaan produk
dalam proses akhir Maret 2015 sebanyak 75 unit dengan perhitungan anggaran setriwulan sebagai
beriktu:
17.
18.
19.
20. PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES
AKHIR BULAN:
Januari =
BBB = 85 x 100% x Rp 2= Rp 170
BTKL= 85 x 50% x Rp 4 = Rp 170
BOPV = 85 x 50% x Rp 4 = Rp 170
Jumlah = Rp 510
Februari
BBB = 80 x 100% x Rp 2 = Rp 160
BTKL= 80 x 50% x Rp 4 = Rp 160
BOPV = 80 x 50% x Rp 4 = Rp 160
Jumalah = Rp 480
21. Maret
BBB = 75 x 100% x Rp 2 = Rp 150
BTKL= 75 x 50% x Rp 4 = Rp 150
BOPV = 75 x 50% x Rp 4 = Rp 150
Jumlah Rp 450
Dari tabel diatas terlihat harga pokok produk stabil pada harga hal ini
terjadi karena perusahaan mengutamakan stabilitas produk dalam
menyusun anggaran