SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, khususnya dibidang ekonomi memerlukan pengelolaan dan peningkatan yang lebih baik lagi agar dapat bersaing dengan negara lain. Perusahaan sebagai salah satu komponen didalam pembangunan ekonomi harus dapat meningkatkan pengelolaan dan pengoperasian perusahaan maupun manajemennya, karena manajemen sangat menentukan proses pengambilan keputusan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. 
Bagian penjualan dan pemasaran mempunyai peranan penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, manajemen harus berupaya sebaik - baiknya agar seluruh kegiatan opeasional perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, yaitu memperoleh laba dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. 
Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen bertumpu pada fungsi perencanaan dan penganggaran. Salah satu cara yang dapat yang dapat digunakan manajemen untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut adalah dengan mengunakan anggaran. Anggaran adalah suatu rencana terinci dan menyeluruh dari kegiatan perusahaan yang dijabarkan dalam suatu kuantitatif untuk periode tertentu dimasa yang akan dating. Agar angaran dapat berfungsi baik maka anggaran harus disusun terperinci dan terpadu serta didukung oleh seluruh komponen perusahaan. 
Pada umumnya angaran perusahaan disusun dari anggaran penjualan dan atas dasar penjualan dapat disusun anggaran-anggaran lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian aktivitas perusahaan.
B. MASALAH 
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan sub-sub masalah sebagai berikut: 
1. Bagaimana pengertian anggaran penjualan? 
2. Apa saja kegunaan anggaran penjualan? 
3. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan? 
4. Bagaimana cara- cara melakukan penaksiran penjualan dengan metode trend moment dan metode trend least square? 
5. Bagaimana bentuk anggaran penjualan? 
6. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan? 
7. Apa saja tujuan dan fungsi anggaran penjualan? 
C. TUJUAN 
Berdasarkan sub-sub masalah yang telah diungkapkan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 
1. Mengetahui pengertian anggaran penjualan. 
2. Mengetahui kegunaan anggaran penjualan. 
3. Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan. 
4. Mengetahui cara- cara melakukan penaksiran penjualan dengan metode trend moment dan metode trend least square. 
5. Mengetahui bentuk anggaran penjualan. 
6. Mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan. 
7. Mengetahui tujuan dan fungsi anggaran penjualan. 
D. MANFAAT 
Manfaat yang diharapakan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai masalah yang dibahas. 
2. Sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktekkan teori yang diterima dibangku kuliah.
BAB II 
LANDASAN TEORI 
A. PENGERTIAN DARI JUDUL 
Glenn A. Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: 
"Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of management". Dari pengertian tersebut, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha. 
"Marwan" (1991) menyatakan bahwa: “Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba”. 
Jadi, yang dimaksudkan dengan anggaran penjualana atau Maketing Budget ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (Kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (Kuantitas) barang yang akan dijual, harga (Price) barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (Daerah) penjualannya. 
B. UNSUR-UNSUR DALAM ANGGARAN PENJUALAN 
Unsur-unsur yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 
1. Pengertian anggaran penjualan. 
2. Kegunaan anggaran penjualan. 
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan. 
4. Cara- cara melakukan penaksiran penjualan. 
5. Bentuk anggaran penjualan. 
6. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan. 
7. Tujuan dan fungsi anggaran penjualan.
BAB III 
PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN ANGGARAN PENJUALAN 
Dimaksudkan dengan anggaran penjualan (Marketing Budget) ialah: Budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (Kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (Kuantitas) barang yang akan dijual, harga (Price) barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (Daerah) penjualannya. 
Dari pengetian tersebut, jelaslah bahwa anggaran penjualan hanyalah merupakan salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang pemasaran (marketing planning). Beberapa rencana perusahaan di bidang pemasaran yang lain misalnya: 
1. Rencana tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, seperti 
misalnya mencapai laba maksimal, penetrasi pasar (Market Penetration), pengembangan pasar 
(Market Develovment), mempertahankan market share, memperkenalkan produk baru, dan 
sebagainya. 
2. Rencana tentang organisasi penjualan yang akan dipergunakan selama periode yang akan 
datang. 
3. Rencana tentang saluran disrtibusi yang akan dipergunakan selama periode yang akan 
datang. 
4. Rencana tentang biaya distribusi selama periode yang akan datang. 
5. Rencana tentang media-media promosi yang akan dipergunakan selama periode yang akan 
datang. 
6. Rencana tentang biaya promosi selama periode yang akan datang. 
7. Rencana tentang pengembangan produk selama periode yang akan datang, dan sebagainya.
B. KEGUNAAN ANGGARAN PENJUALAN 
Secara umum, semua budget termasuk anggaran penjualan mempunyai tiga kegunaan pokok yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja yang menbantu menajeman dalan memimpin jalannya perusahaan. Sedangkan secara khusus, anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran - anggaran dalam perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi pasar bersaing, anggaran penjualan harus disusun paling awal daripada semua anggaran yang lain yang ada dalam perusahaan. 
C. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN 
1. Faktor Internal 
Yang termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat didalam perusahaan sendiri. Faktor- faktor tersebut antara lain berupa: 
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun tempat penjualannya. 
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara penetapan harga jual dan sebagainya. 
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang. 
d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya, serta kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang. 
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang. 
2. Faktor Eksternal 
Yang termasuk dalam faktor eksternal adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai pengaruh terhadap anggaran penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:
a. Keadaan persaingan dipasar. 
b. Posisi perusahaan dalam persaingan. 
c. Tingkat pertumbuhan penduduk. 
d. Tingkat penghasilan masyarakat. 
e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan, yang terutama akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam budget penjualan yang akan disusun. 
f. Agama, adat- istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat. 
g. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun keamanan. 
h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional. 
i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan kemungkinan perubahannya, dan sebagainya. 
D. CARA- CARA MELAKUKAN PENAKSIRAN PENJUALAN 
Untuk menyusun anggaran penjualan diperlukan penaksiran - penaksiran (forecasting) khususnya penaksiran tentang jumlah produk yang diperkirakan akan mampu dijual beserta harga jualnya, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis produk yang akan dijual, dengan waktu serta tempat penjualannya. 
Menurut sifatnya cara untuk melakukan penaksiran-penaksiran tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 
1. Penaksiran yang bersifat kualitatif 
Merupakan cara penaksiran yang menitik beratkan pada pendapat seseorang. Cara penaksiran ini mempunyai kelemahan yang menonjol, yaitu bahwa pendapat seseorang seringkali banyak diwarnai oleh hal-hal yang bersifat subyektif dari pada bersifat obyektif. Dengan demikian ketepatan hasil taksirannya menjadi diragukan. Adapun beberapa cara penaksiran yang bersifat kualitatif ini antara lain:
a. Pendapat pimpinan bagian pemasaran 
b. Pendapat para petugas penjualan. 
c. Pendapat lembaga-lembaga penyalur. 
d. Pendapat konsumen. 
e. Pendapat para ahli yang dipandang memahami ( konsultan). 
2. Penaksiran yang bersifat kuantitatif 
Ialah cara penaksiran yang menitik beratkan pada perhitungan-perhitungan angka dengan menggunakan berbagai metode statistika. Cara penaksiran ini juga mempunyai kelemahan yaitu adanya hal-hal yang tidak dapat diukur secara kuantitatif misalnya selera konsumen, kebiasaan konsumen, tingkat pendidikan, dan cara berfikir masyarakat, struktur masyarakat dan sebagainya. Adapun beberapa cara penaksiran yang bersifat kuantitatif antara lain: 
a. Cara yang mendasarkan diri pada data historis dari suatu variabel saja, yaitu variabel yang akan ditaksir itu sendiri. Misalnya dengan metode trend bebas, trend setengah rata-rata, trand moment, trend least-square, dan kuadrik. 
b. Cara yang mendasarkan diri pada data historis dari variabel yang akan ditaksir serta hubungannya dengan data historis dari variabel lain yang diduga mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perkembangan variabel yang akan di taksir tersebut. Misalnya dengan metode regresi tunggal dan regresi berganda. 
c. Cara penaksiran yang menggunakan metode-metode statistik yang diterapkan pada berbagai analisa khusus. Misalnya analisa industri, analisa jenis-jenis produk yang dihasilkan perusahaan, dan analisa pemakai akhir dari produk. 
Dengan menggunakan berbagai cara penaksiran yang berbeda, akan diperoleh angka taksiran yang berbeda pula. Angka-angka taksiran ini tidak dengan sendirinya menjadi angka yang dimuat dalam budget penjualan melainkan merupakan bahan pertimbangan yang masih akan dibahas lebih lanjut dalam panitia budget. 
Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan contoh cara penaksiran yang bersifat kuntitatif (metode trend moment dan metode least square), sehingga mendapat gambaran yang lebih jelas:
1. Metode Trend Moment 
Metode trend moment menggunakan cara-cara perhitungan statistika dan matematika tertentu untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis perusahaan. Dengan demikian pengaruh unsur-unsur subyektif dapat dihindarkan. 
Prinsip-prinsip pengerjaan metode trend moment adalah sebagai berikut: 
a. Barang atau jasa tahan lama minimal satu tahun. 
b. Barang atau jasa yang selalu diperlukan. 
c. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun, digunakan sebagai data penjualan tahun yang lalu. 
d. Jumlah data tahun lalu baik tahun ganjil maupun genap tetap diurut dari 0, 1, 2, 3,…..dst pada kolom x. 
Rumus metode trend moment: 
I. Y= a + bx 
II. Σ y= n.a + b.Σ x 
III. Σ xy= a. Σ x + b. Σ x2 
Contoh soal: 
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang barang dalam penyediaan Sepatu ingin membuat forecast penjualan Sepatu untuk beberapa tahun mendatang didaerah Bogor, dengan menggambarkan garis trend data penjualan tahun yang lalu adalah sebagai berikut: 
Hitunglah forecast penjualan dengan metode trend moment! 
Tahun 
Penjualan 
Y 
2011 
2012 
2013 
2014 
2015 
130.000 Unit Sepatu 
145.000 Unit Sepatu 
150.000 Unit Sepatu 
165.000 Unit Sepatu 
170.000 Unit Sepatu
Jawab: 
II. Σ y= n.a + b.Σ x 
760.000= 5a + 10b 
III. Σ xy= a. Σ x + b. Σ x2 
1.620.000= 10a + 30b 
Dibuat persamaan menjadi: 
760.000= 5a + 10b x 2 1.520.000= 10a + 20b 
1.620.000= 10a + 30b x 1 1.620.000= 10a + 30b - 
-100.000= -10b 
b = 10.000 
760.000= 5a + 10b 
760.000= 5a + 10 (10.000) 
760.000= 5a + 100.000 
660.000= 5a 
a = 132.000 
Y= 132.000 + 10.000x 
Maka nilai trend tiap tahun sampai tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut: 
Tahun 
x 
Penjualan 
xy 
x2 
y 
2011 
2012 
2013 
2014 
2015 
0 
1 
2 
3 
4 
130.000 Unit 
145.000 Unit 
150.000 Unit 
165.000 Unit 
170.000 Unit 
0 
145.000 Unit 
300.000 Unit 
495.000 Unit 
680.000 Unit 
0 
1 
4 
9 
16 
Σ 
10 
760.000 Unit 
1.620.000 Unit 
30
2011 
Y= 132.000 + 10.000 ( 0 ) = 
132.000 Unit 
2012 
Y= 132.000 + 10.000 ( 1 ) = 
142.000 Unit 
2013 
Y= 132.000 + 10.000 ( 2 ) = 
152.000 Unit 
2014 
Y= 132.000 + 10.000 ( 3 ) = 
162.000 Unit 
2015 
Y= 132.000 + 10.000 ( 4 ) = 
172.000 Unit 
2016 
Y= 132.000 + 10.000 ( 5 ) = 
182.000 Unit 
2017 
Y= 132.000 + 10.000 ( 6 ) = 
192.000 Unit 
1.134.000 Unit 
2. Metode Least Square 
Sebenarnya metode trend least square hanyalah merupakan penyederhanaan dari metode trend moment dengan cara mengusahakan sedemikian rupa sehingga jumlah parameter X sama dengan nol ( Σx = 0 ). Oleh karena Σx = 0, maka rumus tersebut akan menjadi lebih sederhana, yaitu: 
I. Y= a + bx 
II. Σ y= n.a atau a = Σ 
III. Σ xy= b. Σ x2 atau b = Σ xy/ Σ x2 
Prinsip penyelesaian dengan metode least square: 
a. Barang tahan lama minimal satu tahun. 
b. Barang yang selalu diperlukan. 
c. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun, digunakan sebagai data penjualan tahun yang lalu. 
d. Jika jumlah data tahun yang lalu adalah ganjil, maka pada kolom x ditengahnya adalah nol (0). 
e. Jika jumlah data tahun yang lalu adalah genap, maka pada kolom x ada dua loncatan dua angka baik keatas maupun kebawah.
Misalnya, 
2012 
2013 
2014 
2015 
-3 
-1 
1 
3 
Contoh soal: 
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Barang dalam penyediaan Sepatu ingin membuat forecast penjualan Sepatu untuk beberapa tahun mendatang didaerah Bogor, dengan menggambarkan garis trend data penjualan tahun yang lalu adalah sebagai berikut: 
Tahun 
Penjualan 
Y 
2011 
2012 
2013 
2014 
2015 
130.000 Unit Sepatu 
145.000 Unit Sepatu 
150.000 Unit Sepatu 
165.000 Unit Sepatu 
170.000 Unit Sepatu
Hitunglah forecast penjualan dengan metode trend least square. 
Jawab: 
II. Σ y= n.a atau a = Σ y/ n 
a = 760.000/ 5 
a = 152.000 Unit 
III. Σ xy= b. Σ x2 atau b = Σ xy/ Σ x2 
b = 100.000/ 10 
b = 10.000 Unit 
Y= 152.000 + 10.000x 
Maka nilai trend tiap tahun sampai tahun 2015 dapat dihitung sebagai berikut: 
2009 
Y= 152.000 + 10.000 ( -2 ) = 
132.000 Unit 
2010 
Y= 152.000 + 10.000 ( -1 ) = 
142.000 Unit 
2011 
Y= 152.000 + 10.000 ( 0 ) = 
152.000 Unit 
2012 
Y= 152.000 + 10.000 ( 1 ) = 
162.000 Unit 
2013 
Y= 152.000 + 10.000 ( 2 ) = 
172.000 Unit 
2014 
Y= 152.000 + 10.000 ( 3 ) = 
182.000 Unit 
2015 
Y= 152.000 + 10.000 ( 4 ) = 
192.000 Unit 
1.134.000 Unit 
Tahun 
x 
Penjualan 
xy 
x2 
y 
2011 
2012 
2013 
2014 
2015 
-2 
-1 
0 
1 
2 
130.000 Unit 
145.000 Unit 
150.000 Unit 
165.000 Unit 
170.000 Unit 
-260.000 
-145.000 
0 
165.000 
340.000 
4 
1 
0 
1 
4 
Σ 
0 
760.000 
100.000 
10
E. BENTUK ANGGARAN PENJUALAN 
Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan jika akan menyusun anggaran penjualan. Ini berarti tiap-tiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya. Namun harus mencakup rencana tentang jenis mutu (Kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (Kuantitas) barang yang akan dijual, harga (Price) barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (Daerah) penjualan. 
F. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN 
a. Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan. 
Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk yang akan dijual serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut. Walaupun nantinya seluruh penjualan akan dijumlahkan, namun untuk keperluan pengawasan perlu masing-masing jenis peroduk yang dijual tersebut diketahui jumlahnya. 
b. Rincian daerah pemasaran. 
Dewasa ini merupakan hal yang umum apabila suatu perusahaan mempunyai daerah pemasaran yang cukup luas. Bagi perusahaan-perusahaan seperti ini di dalam penyusunan anggaran penjualannya perlu untuk memperlihatkan kemana saja produk perusahaan tersebut akan dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan serta memudahkan pengawasan penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran yang luas ini akan dibagi menjadi beberapa daerah pemasaran dengan dasar-dasar tertentu yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Dasar yang paling umum digunakan adalah letak geografis dan tidak jarang pula yang mempergunakan pembagian atas dasar kota tujuan atau kelompok kota tujuan pemasaran. 
c. Diskriminasi harga 
Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang menetapkan harga yang sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah pemasaran yang ada. Namun demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat beberapa perusahaan yang
menerapkan kebijakan diskriminasi harga untuk daerah yang berbeda. Untuk perusahaan- perusahaan semacam ini harga yang dapat ditentukan untuk masing-masing daerah pemasaran tersebut harus jelas sehingga dapat diketahui dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga untuk masing-masing daerah pemasaran ini tidak dijelaskan maka penjualan produk perusahaan tersebut akan mengalami beberapa kesulitan didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa harga yang berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya. 
d. Potongan harga 
Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering dijumpai adanya potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam jumlah tertentu, atau pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan perlakuan harga yang berbeda. Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk perusahaan ini, maka didalam anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak potongan yang akan diberikan oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian dengan persyaratan- persyaratan khusus tersebut. Pengawasan pemberian potongan pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan telah mempersiapkan didalam anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan dimana potongan pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan waktu pembayaran, maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut dilengkapi dengan anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran ini dapat disusun sendiri atau berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang langsung digabungkan dengan anggaran penjualan yang ada. 
e. Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun. Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan tersebut selayaknya anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi dengan rincian penjualan bulanan. Bahkan beberapa perusahaan yang mendasarkan penyusunan anggaran penjualan dari pada pengecer, agen dan distributor, tidak jarang disusun perencanaan penjualan produk perusahaan perbulan dahulu baru kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan menjumlahkan seluruh penjualan bulanan yang ada.
Namun bagi perusahaan yang menyusun peramalan penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan perencanaan penjualan bulanan ini akan dilaksanakan atas dasar pola penjualan bulanan yang telah ada dari beberapa periode yang telah lalu. Atas dasar pola ini ditentukan berapa besarnya jumlah penjualan perbulan pada periode yang bersangkutan. 
Dengan mempertimbangkan kepada beberapa hal tersebut diatas, maka anggaran penjualan produk perusahaan dapat disusun. Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualan perusahaan ini. 
G. TUJUAN DAN FUNGSI ANGGARAN PENJUALAN 
Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah: 
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan. 
2. Memasukkan pertimbangan / keputusan manajemen dalam proses perencanaan. 
3. Memberikan informasi dalam profit planing control. 
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan. 
Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan sebagai berikut: 
1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada umumnya. 
2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi pemasaran. 
3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian. 
4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen.
BAB IV 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Anggaran penjualan (Marketing Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis mutu (Kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (Kuantitas) barang yang akan dijual, harga (Price) barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (Daerah) penjualannya. 
Didalam anggaran penjualan terdapat sedikitnya dua metode penaksiran, yang pertama metode trend moment dan yang kedua adalah metode trand least square. 
Adapun tujuan dibuatnya anggaran penjualan pada perusahaan adalah: 
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan. 
2. Memasukkan pertimbangan / keputusan manajemen dalam proses perencanaan. 
3. Memberikan informasi dalam profit planing control. 
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan. 
B. SARAN 
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat mempelajari dan meningkatkan banyak tentang anggaran penjualan. Saya berharap semoga semua perusahaan barang maupun jasa untuk membuat anggaran penjualan yang baik sesuai aturan yang berlaku. Akhir kata saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.. 
DAFTAR PUSTAKA 
Agus Ahyari. (1989). Anggaran Perusahaan: Pendekatan kuantitatif. (Buku I). Yogyakarta 
Asri Sw. Marwan. (1982). Peramalan Penjualan. Yogyakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UGM. 
Munandar. (1989). Budgeting. (Edisi 1). Yogyakarta: BPFE. Ridwan Iskandar Sudayat, SE

More Related Content

What's hot

Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
radhi abdul halim
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
universitas negeri padang
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Faridaabraham
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
Uofa_Unsada
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
Sri Rahayu
 
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Aina Rachmasari
 
Cost volume profit
Cost volume profitCost volume profit
Cost volume profit
Ismha Mhanyun
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Ali Wafa
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahcitra Joni
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
Sudirman Jie
 
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
Uofa_Unsada
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
Uofa_Unsada
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
Judianto Nugroho
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
Heru Fernandez
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
PT Lion Air
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
Puja Lestari
 

What's hot (20)

Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2Akuntansi persediaan,kelompok 2
Akuntansi persediaan,kelompok 2
 
Cost volume profit
Cost volume profitCost volume profit
Cost volume profit
 
ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 

Similar to Anggaran Penjualan Departement

makalah permasaran strategik
makalah permasaran strategikmakalah permasaran strategik
makalah permasaran strategik
Tri Agustuti
 
anggaran penjualan
anggaran penjualananggaran penjualan
anggaran penjualanAdi Irawan
 
Perencanaan pemasaran
Perencanaan pemasaranPerencanaan pemasaran
Perencanaan pemasaranapriltyo
 
Tugas manajemen pemasaran 1
Tugas manajemen pemasaran 1Tugas manajemen pemasaran 1
Tugas manajemen pemasaran 1
R. Benny Wahyuadi
 
Marketing plan
Marketing plan Marketing plan
Marketing plan
Atef Fakhrudin
 
makalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemenmakalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemenFitri Bersahabat
 
Chapter 7 pemasaran entreprenuership
Chapter 7   pemasaran entreprenuershipChapter 7   pemasaran entreprenuership
Chapter 7 pemasaran entreprenuership
tellstptrisakti
 
Presentation manjemen farmasi tentang anggran perusahan
Presentation manjemen farmasi tentang anggran perusahanPresentation manjemen farmasi tentang anggran perusahan
Presentation manjemen farmasi tentang anggran perusahanHealth
 
Kelinci
KelinciKelinci
Kelincifita23
 
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
Mang Engkus
 
makalah Konsep pasar ekonomi
makalah Konsep pasar ekonomimakalah Konsep pasar ekonomi
makalah Konsep pasar ekonomi
Effan Wahyudi
 
Makalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensifMakalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensif
desikurnia11
 
Entrepreneurship Workshop Marketing plan di PENS
Entrepreneurship Workshop Marketing plan di PENSEntrepreneurship Workshop Marketing plan di PENS
Entrepreneurship Workshop Marketing plan di PENS
anggraade
 
CHAPTER 3 (FORECAST PENJUALAN).pdf
CHAPTER 3 (FORECAST PENJUALAN).pdfCHAPTER 3 (FORECAST PENJUALAN).pdf
CHAPTER 3 (FORECAST PENJUALAN).pdf
MarthaHasibuan5
 
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
SetyaDarmawan
 
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaranMarketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Magda June Mondow
 
Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra) sistem informasi untuk p...
Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra)  sistem informasi untuk p...Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra)  sistem informasi untuk p...
Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra) sistem informasi untuk p...
masda araffi
 

Similar to Anggaran Penjualan Departement (20)

Anggaran penjualan
Anggaran penjualanAnggaran penjualan
Anggaran penjualan
 
makalah permasaran strategik
makalah permasaran strategikmakalah permasaran strategik
makalah permasaran strategik
 
anggaran penjualan
anggaran penjualananggaran penjualan
anggaran penjualan
 
Perencanaan pemasaran
Perencanaan pemasaranPerencanaan pemasaran
Perencanaan pemasaran
 
Tugas manajemen pemasaran 1
Tugas manajemen pemasaran 1Tugas manajemen pemasaran 1
Tugas manajemen pemasaran 1
 
Marketing plan
Marketing plan Marketing plan
Marketing plan
 
makalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemenmakalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemen
 
Chapter 7 pemasaran entreprenuership
Chapter 7   pemasaran entreprenuershipChapter 7   pemasaran entreprenuership
Chapter 7 pemasaran entreprenuership
 
Presentation manjemen farmasi tentang anggran perusahan
Presentation manjemen farmasi tentang anggran perusahanPresentation manjemen farmasi tentang anggran perusahan
Presentation manjemen farmasi tentang anggran perusahan
 
Kelinci
KelinciKelinci
Kelinci
 
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
 
Pokok bahasan 6 kewirausahaan
Pokok bahasan 6 kewirausahaanPokok bahasan 6 kewirausahaan
Pokok bahasan 6 kewirausahaan
 
makalah Konsep pasar ekonomi
makalah Konsep pasar ekonomimakalah Konsep pasar ekonomi
makalah Konsep pasar ekonomi
 
Makalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensifMakalah anggaran komperehensif
Makalah anggaran komperehensif
 
Entrepreneurship Workshop Marketing plan di PENS
Entrepreneurship Workshop Marketing plan di PENSEntrepreneurship Workshop Marketing plan di PENS
Entrepreneurship Workshop Marketing plan di PENS
 
MAKALAH UAS
MAKALAH UASMAKALAH UAS
MAKALAH UAS
 
CHAPTER 3 (FORECAST PENJUALAN).pdf
CHAPTER 3 (FORECAST PENJUALAN).pdfCHAPTER 3 (FORECAST PENJUALAN).pdf
CHAPTER 3 (FORECAST PENJUALAN).pdf
 
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
 
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaranMarketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Marketing management bab 2 mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
 
Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra) sistem informasi untuk p...
Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra)  sistem informasi untuk p...Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra)  sistem informasi untuk p...
Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra) sistem informasi untuk p...
 

More from Eko Mardianto

Skripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isiSkripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isi
Eko Mardianto
 
Daftar Isi
Daftar IsiDaftar Isi
Daftar Isi
Eko Mardianto
 
Halaman Judul
Halaman JudulHalaman Judul
Halaman Judul
Eko Mardianto
 
Daftar Pustaka
Daftar PustakaDaftar Pustaka
Daftar Pustaka
Eko Mardianto
 
Bab Tiga
Bab TigaBab Tiga
Bab Tiga
Eko Mardianto
 
Bab Satu
Bab SatuBab Satu
Bab Satu
Eko Mardianto
 
Bab Dua
Bab DuaBab Dua
Bab Dua
Eko Mardianto
 
Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017
Eko Mardianto
 
Keputusan 6
Keputusan  6Keputusan  6
Keputusan 6
Eko Mardianto
 
Keputusan 5
Keputusan  5Keputusan  5
Keputusan 5
Eko Mardianto
 
Keputusan 1
Keputusan 1Keputusan 1
Keputusan 1
Eko Mardianto
 
Evaluasi Kinerja 3
Evaluasi Kinerja 3Evaluasi Kinerja 3
Evaluasi Kinerja 3
Eko Mardianto
 
Evaluasi Kinerja 1
Evaluasi Kinerja 1Evaluasi Kinerja 1
Evaluasi Kinerja 1
Eko Mardianto
 
Evaluasi Kinerja 2
Evaluasi Kinerja 2Evaluasi Kinerja 2
Evaluasi Kinerja 2
Eko Mardianto
 
Evaluasi Kinerja 5
Evaluasi Kinerja 5Evaluasi Kinerja 5
Evaluasi Kinerja 5
Eko Mardianto
 
Fungsi IF , Hlookup dan Vlookup
Fungsi IF , Hlookup dan VlookupFungsi IF , Hlookup dan Vlookup
Fungsi IF , Hlookup dan Vlookup
Eko Mardianto
 
Fungsi Datedif
Fungsi DatedifFungsi Datedif
Fungsi Datedif
Eko Mardianto
 
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Eko Mardianto
 
Belajar SPSS Versi 17
Belajar SPSS Versi 17Belajar SPSS Versi 17
Belajar SPSS Versi 17
Eko Mardianto
 
Manajemen Operasional
Manajemen OperasionalManajemen Operasional
Manajemen Operasional
Eko Mardianto
 

More from Eko Mardianto (20)

Skripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isiSkripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isi
 
Daftar Isi
Daftar IsiDaftar Isi
Daftar Isi
 
Halaman Judul
Halaman JudulHalaman Judul
Halaman Judul
 
Daftar Pustaka
Daftar PustakaDaftar Pustaka
Daftar Pustaka
 
Bab Tiga
Bab TigaBab Tiga
Bab Tiga
 
Bab Satu
Bab SatuBab Satu
Bab Satu
 
Bab Dua
Bab DuaBab Dua
Bab Dua
 
Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017
 
Keputusan 6
Keputusan  6Keputusan  6
Keputusan 6
 
Keputusan 5
Keputusan  5Keputusan  5
Keputusan 5
 
Keputusan 1
Keputusan 1Keputusan 1
Keputusan 1
 
Evaluasi Kinerja 3
Evaluasi Kinerja 3Evaluasi Kinerja 3
Evaluasi Kinerja 3
 
Evaluasi Kinerja 1
Evaluasi Kinerja 1Evaluasi Kinerja 1
Evaluasi Kinerja 1
 
Evaluasi Kinerja 2
Evaluasi Kinerja 2Evaluasi Kinerja 2
Evaluasi Kinerja 2
 
Evaluasi Kinerja 5
Evaluasi Kinerja 5Evaluasi Kinerja 5
Evaluasi Kinerja 5
 
Fungsi IF , Hlookup dan Vlookup
Fungsi IF , Hlookup dan VlookupFungsi IF , Hlookup dan Vlookup
Fungsi IF , Hlookup dan Vlookup
 
Fungsi Datedif
Fungsi DatedifFungsi Datedif
Fungsi Datedif
 
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
 
Belajar SPSS Versi 17
Belajar SPSS Versi 17Belajar SPSS Versi 17
Belajar SPSS Versi 17
 
Manajemen Operasional
Manajemen OperasionalManajemen Operasional
Manajemen Operasional
 

Recently uploaded

Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
humancapitalfcs
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 

Recently uploaded (8)

Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 

Anggaran Penjualan Departement

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, khususnya dibidang ekonomi memerlukan pengelolaan dan peningkatan yang lebih baik lagi agar dapat bersaing dengan negara lain. Perusahaan sebagai salah satu komponen didalam pembangunan ekonomi harus dapat meningkatkan pengelolaan dan pengoperasian perusahaan maupun manajemennya, karena manajemen sangat menentukan proses pengambilan keputusan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Bagian penjualan dan pemasaran mempunyai peranan penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, manajemen harus berupaya sebaik - baiknya agar seluruh kegiatan opeasional perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, yaitu memperoleh laba dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen bertumpu pada fungsi perencanaan dan penganggaran. Salah satu cara yang dapat yang dapat digunakan manajemen untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut adalah dengan mengunakan anggaran. Anggaran adalah suatu rencana terinci dan menyeluruh dari kegiatan perusahaan yang dijabarkan dalam suatu kuantitatif untuk periode tertentu dimasa yang akan dating. Agar angaran dapat berfungsi baik maka anggaran harus disusun terperinci dan terpadu serta didukung oleh seluruh komponen perusahaan. Pada umumnya angaran perusahaan disusun dari anggaran penjualan dan atas dasar penjualan dapat disusun anggaran-anggaran lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian aktivitas perusahaan.
  • 2. B. MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan sub-sub masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengertian anggaran penjualan? 2. Apa saja kegunaan anggaran penjualan? 3. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan? 4. Bagaimana cara- cara melakukan penaksiran penjualan dengan metode trend moment dan metode trend least square? 5. Bagaimana bentuk anggaran penjualan? 6. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan? 7. Apa saja tujuan dan fungsi anggaran penjualan? C. TUJUAN Berdasarkan sub-sub masalah yang telah diungkapkan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian anggaran penjualan. 2. Mengetahui kegunaan anggaran penjualan. 3. Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan. 4. Mengetahui cara- cara melakukan penaksiran penjualan dengan metode trend moment dan metode trend least square. 5. Mengetahui bentuk anggaran penjualan. 6. Mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan. 7. Mengetahui tujuan dan fungsi anggaran penjualan. D. MANFAAT Manfaat yang diharapakan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai masalah yang dibahas. 2. Sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktekkan teori yang diterima dibangku kuliah.
  • 3. BAB II LANDASAN TEORI A. PENGERTIAN DARI JUDUL Glenn A. Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of management". Dari pengertian tersebut, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha. "Marwan" (1991) menyatakan bahwa: “Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba”. Jadi, yang dimaksudkan dengan anggaran penjualana atau Maketing Budget ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (Kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (Kuantitas) barang yang akan dijual, harga (Price) barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (Daerah) penjualannya. B. UNSUR-UNSUR DALAM ANGGARAN PENJUALAN Unsur-unsur yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian anggaran penjualan. 2. Kegunaan anggaran penjualan. 3. Faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan. 4. Cara- cara melakukan penaksiran penjualan. 5. Bentuk anggaran penjualan. 6. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan. 7. Tujuan dan fungsi anggaran penjualan.
  • 4. BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN ANGGARAN PENJUALAN Dimaksudkan dengan anggaran penjualan (Marketing Budget) ialah: Budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (Kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (Kuantitas) barang yang akan dijual, harga (Price) barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (Daerah) penjualannya. Dari pengetian tersebut, jelaslah bahwa anggaran penjualan hanyalah merupakan salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang pemasaran (marketing planning). Beberapa rencana perusahaan di bidang pemasaran yang lain misalnya: 1. Rencana tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, seperti misalnya mencapai laba maksimal, penetrasi pasar (Market Penetration), pengembangan pasar (Market Develovment), mempertahankan market share, memperkenalkan produk baru, dan sebagainya. 2. Rencana tentang organisasi penjualan yang akan dipergunakan selama periode yang akan datang. 3. Rencana tentang saluran disrtibusi yang akan dipergunakan selama periode yang akan datang. 4. Rencana tentang biaya distribusi selama periode yang akan datang. 5. Rencana tentang media-media promosi yang akan dipergunakan selama periode yang akan datang. 6. Rencana tentang biaya promosi selama periode yang akan datang. 7. Rencana tentang pengembangan produk selama periode yang akan datang, dan sebagainya.
  • 5. B. KEGUNAAN ANGGARAN PENJUALAN Secara umum, semua budget termasuk anggaran penjualan mempunyai tiga kegunaan pokok yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja yang menbantu menajeman dalan memimpin jalannya perusahaan. Sedangkan secara khusus, anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran - anggaran dalam perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi pasar bersaing, anggaran penjualan harus disusun paling awal daripada semua anggaran yang lain yang ada dalam perusahaan. C. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN 1. Faktor Internal Yang termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat didalam perusahaan sendiri. Faktor- faktor tersebut antara lain berupa: a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun tempat penjualannya. b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara penetapan harga jual dan sebagainya. c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang. d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya, serta kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang. e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang. 2. Faktor Eksternal Yang termasuk dalam faktor eksternal adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai pengaruh terhadap anggaran penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:
  • 6. a. Keadaan persaingan dipasar. b. Posisi perusahaan dalam persaingan. c. Tingkat pertumbuhan penduduk. d. Tingkat penghasilan masyarakat. e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan, yang terutama akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam budget penjualan yang akan disusun. f. Agama, adat- istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat. g. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun keamanan. h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional. i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan kemungkinan perubahannya, dan sebagainya. D. CARA- CARA MELAKUKAN PENAKSIRAN PENJUALAN Untuk menyusun anggaran penjualan diperlukan penaksiran - penaksiran (forecasting) khususnya penaksiran tentang jumlah produk yang diperkirakan akan mampu dijual beserta harga jualnya, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis produk yang akan dijual, dengan waktu serta tempat penjualannya. Menurut sifatnya cara untuk melakukan penaksiran-penaksiran tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Penaksiran yang bersifat kualitatif Merupakan cara penaksiran yang menitik beratkan pada pendapat seseorang. Cara penaksiran ini mempunyai kelemahan yang menonjol, yaitu bahwa pendapat seseorang seringkali banyak diwarnai oleh hal-hal yang bersifat subyektif dari pada bersifat obyektif. Dengan demikian ketepatan hasil taksirannya menjadi diragukan. Adapun beberapa cara penaksiran yang bersifat kualitatif ini antara lain:
  • 7. a. Pendapat pimpinan bagian pemasaran b. Pendapat para petugas penjualan. c. Pendapat lembaga-lembaga penyalur. d. Pendapat konsumen. e. Pendapat para ahli yang dipandang memahami ( konsultan). 2. Penaksiran yang bersifat kuantitatif Ialah cara penaksiran yang menitik beratkan pada perhitungan-perhitungan angka dengan menggunakan berbagai metode statistika. Cara penaksiran ini juga mempunyai kelemahan yaitu adanya hal-hal yang tidak dapat diukur secara kuantitatif misalnya selera konsumen, kebiasaan konsumen, tingkat pendidikan, dan cara berfikir masyarakat, struktur masyarakat dan sebagainya. Adapun beberapa cara penaksiran yang bersifat kuantitatif antara lain: a. Cara yang mendasarkan diri pada data historis dari suatu variabel saja, yaitu variabel yang akan ditaksir itu sendiri. Misalnya dengan metode trend bebas, trend setengah rata-rata, trand moment, trend least-square, dan kuadrik. b. Cara yang mendasarkan diri pada data historis dari variabel yang akan ditaksir serta hubungannya dengan data historis dari variabel lain yang diduga mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perkembangan variabel yang akan di taksir tersebut. Misalnya dengan metode regresi tunggal dan regresi berganda. c. Cara penaksiran yang menggunakan metode-metode statistik yang diterapkan pada berbagai analisa khusus. Misalnya analisa industri, analisa jenis-jenis produk yang dihasilkan perusahaan, dan analisa pemakai akhir dari produk. Dengan menggunakan berbagai cara penaksiran yang berbeda, akan diperoleh angka taksiran yang berbeda pula. Angka-angka taksiran ini tidak dengan sendirinya menjadi angka yang dimuat dalam budget penjualan melainkan merupakan bahan pertimbangan yang masih akan dibahas lebih lanjut dalam panitia budget. Sebagai ilustrasi, berikut ini diberikan contoh cara penaksiran yang bersifat kuntitatif (metode trend moment dan metode least square), sehingga mendapat gambaran yang lebih jelas:
  • 8. 1. Metode Trend Moment Metode trend moment menggunakan cara-cara perhitungan statistika dan matematika tertentu untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis perusahaan. Dengan demikian pengaruh unsur-unsur subyektif dapat dihindarkan. Prinsip-prinsip pengerjaan metode trend moment adalah sebagai berikut: a. Barang atau jasa tahan lama minimal satu tahun. b. Barang atau jasa yang selalu diperlukan. c. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun, digunakan sebagai data penjualan tahun yang lalu. d. Jumlah data tahun lalu baik tahun ganjil maupun genap tetap diurut dari 0, 1, 2, 3,…..dst pada kolom x. Rumus metode trend moment: I. Y= a + bx II. Σ y= n.a + b.Σ x III. Σ xy= a. Σ x + b. Σ x2 Contoh soal: Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang barang dalam penyediaan Sepatu ingin membuat forecast penjualan Sepatu untuk beberapa tahun mendatang didaerah Bogor, dengan menggambarkan garis trend data penjualan tahun yang lalu adalah sebagai berikut: Hitunglah forecast penjualan dengan metode trend moment! Tahun Penjualan Y 2011 2012 2013 2014 2015 130.000 Unit Sepatu 145.000 Unit Sepatu 150.000 Unit Sepatu 165.000 Unit Sepatu 170.000 Unit Sepatu
  • 9. Jawab: II. Σ y= n.a + b.Σ x 760.000= 5a + 10b III. Σ xy= a. Σ x + b. Σ x2 1.620.000= 10a + 30b Dibuat persamaan menjadi: 760.000= 5a + 10b x 2 1.520.000= 10a + 20b 1.620.000= 10a + 30b x 1 1.620.000= 10a + 30b - -100.000= -10b b = 10.000 760.000= 5a + 10b 760.000= 5a + 10 (10.000) 760.000= 5a + 100.000 660.000= 5a a = 132.000 Y= 132.000 + 10.000x Maka nilai trend tiap tahun sampai tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut: Tahun x Penjualan xy x2 y 2011 2012 2013 2014 2015 0 1 2 3 4 130.000 Unit 145.000 Unit 150.000 Unit 165.000 Unit 170.000 Unit 0 145.000 Unit 300.000 Unit 495.000 Unit 680.000 Unit 0 1 4 9 16 Σ 10 760.000 Unit 1.620.000 Unit 30
  • 10. 2011 Y= 132.000 + 10.000 ( 0 ) = 132.000 Unit 2012 Y= 132.000 + 10.000 ( 1 ) = 142.000 Unit 2013 Y= 132.000 + 10.000 ( 2 ) = 152.000 Unit 2014 Y= 132.000 + 10.000 ( 3 ) = 162.000 Unit 2015 Y= 132.000 + 10.000 ( 4 ) = 172.000 Unit 2016 Y= 132.000 + 10.000 ( 5 ) = 182.000 Unit 2017 Y= 132.000 + 10.000 ( 6 ) = 192.000 Unit 1.134.000 Unit 2. Metode Least Square Sebenarnya metode trend least square hanyalah merupakan penyederhanaan dari metode trend moment dengan cara mengusahakan sedemikian rupa sehingga jumlah parameter X sama dengan nol ( Σx = 0 ). Oleh karena Σx = 0, maka rumus tersebut akan menjadi lebih sederhana, yaitu: I. Y= a + bx II. Σ y= n.a atau a = Σ III. Σ xy= b. Σ x2 atau b = Σ xy/ Σ x2 Prinsip penyelesaian dengan metode least square: a. Barang tahan lama minimal satu tahun. b. Barang yang selalu diperlukan. c. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun, digunakan sebagai data penjualan tahun yang lalu. d. Jika jumlah data tahun yang lalu adalah ganjil, maka pada kolom x ditengahnya adalah nol (0). e. Jika jumlah data tahun yang lalu adalah genap, maka pada kolom x ada dua loncatan dua angka baik keatas maupun kebawah.
  • 11. Misalnya, 2012 2013 2014 2015 -3 -1 1 3 Contoh soal: Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Barang dalam penyediaan Sepatu ingin membuat forecast penjualan Sepatu untuk beberapa tahun mendatang didaerah Bogor, dengan menggambarkan garis trend data penjualan tahun yang lalu adalah sebagai berikut: Tahun Penjualan Y 2011 2012 2013 2014 2015 130.000 Unit Sepatu 145.000 Unit Sepatu 150.000 Unit Sepatu 165.000 Unit Sepatu 170.000 Unit Sepatu
  • 12. Hitunglah forecast penjualan dengan metode trend least square. Jawab: II. Σ y= n.a atau a = Σ y/ n a = 760.000/ 5 a = 152.000 Unit III. Σ xy= b. Σ x2 atau b = Σ xy/ Σ x2 b = 100.000/ 10 b = 10.000 Unit Y= 152.000 + 10.000x Maka nilai trend tiap tahun sampai tahun 2015 dapat dihitung sebagai berikut: 2009 Y= 152.000 + 10.000 ( -2 ) = 132.000 Unit 2010 Y= 152.000 + 10.000 ( -1 ) = 142.000 Unit 2011 Y= 152.000 + 10.000 ( 0 ) = 152.000 Unit 2012 Y= 152.000 + 10.000 ( 1 ) = 162.000 Unit 2013 Y= 152.000 + 10.000 ( 2 ) = 172.000 Unit 2014 Y= 152.000 + 10.000 ( 3 ) = 182.000 Unit 2015 Y= 152.000 + 10.000 ( 4 ) = 192.000 Unit 1.134.000 Unit Tahun x Penjualan xy x2 y 2011 2012 2013 2014 2015 -2 -1 0 1 2 130.000 Unit 145.000 Unit 150.000 Unit 165.000 Unit 170.000 Unit -260.000 -145.000 0 165.000 340.000 4 1 0 1 4 Σ 0 760.000 100.000 10
  • 13. E. BENTUK ANGGARAN PENJUALAN Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan jika akan menyusun anggaran penjualan. Ini berarti tiap-tiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya. Namun harus mencakup rencana tentang jenis mutu (Kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (Kuantitas) barang yang akan dijual, harga (Price) barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (Daerah) penjualan. F. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN a. Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan. Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk yang akan dijual serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut. Walaupun nantinya seluruh penjualan akan dijumlahkan, namun untuk keperluan pengawasan perlu masing-masing jenis peroduk yang dijual tersebut diketahui jumlahnya. b. Rincian daerah pemasaran. Dewasa ini merupakan hal yang umum apabila suatu perusahaan mempunyai daerah pemasaran yang cukup luas. Bagi perusahaan-perusahaan seperti ini di dalam penyusunan anggaran penjualannya perlu untuk memperlihatkan kemana saja produk perusahaan tersebut akan dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan serta memudahkan pengawasan penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran yang luas ini akan dibagi menjadi beberapa daerah pemasaran dengan dasar-dasar tertentu yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Dasar yang paling umum digunakan adalah letak geografis dan tidak jarang pula yang mempergunakan pembagian atas dasar kota tujuan atau kelompok kota tujuan pemasaran. c. Diskriminasi harga Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang menetapkan harga yang sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah pemasaran yang ada. Namun demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat beberapa perusahaan yang
  • 14. menerapkan kebijakan diskriminasi harga untuk daerah yang berbeda. Untuk perusahaan- perusahaan semacam ini harga yang dapat ditentukan untuk masing-masing daerah pemasaran tersebut harus jelas sehingga dapat diketahui dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga untuk masing-masing daerah pemasaran ini tidak dijelaskan maka penjualan produk perusahaan tersebut akan mengalami beberapa kesulitan didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa harga yang berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya. d. Potongan harga Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering dijumpai adanya potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam jumlah tertentu, atau pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan perlakuan harga yang berbeda. Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk perusahaan ini, maka didalam anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak potongan yang akan diberikan oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian dengan persyaratan- persyaratan khusus tersebut. Pengawasan pemberian potongan pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan telah mempersiapkan didalam anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan dimana potongan pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan waktu pembayaran, maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut dilengkapi dengan anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran ini dapat disusun sendiri atau berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang langsung digabungkan dengan anggaran penjualan yang ada. e. Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun. Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan tersebut selayaknya anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi dengan rincian penjualan bulanan. Bahkan beberapa perusahaan yang mendasarkan penyusunan anggaran penjualan dari pada pengecer, agen dan distributor, tidak jarang disusun perencanaan penjualan produk perusahaan perbulan dahulu baru kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan menjumlahkan seluruh penjualan bulanan yang ada.
  • 15. Namun bagi perusahaan yang menyusun peramalan penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan perencanaan penjualan bulanan ini akan dilaksanakan atas dasar pola penjualan bulanan yang telah ada dari beberapa periode yang telah lalu. Atas dasar pola ini ditentukan berapa besarnya jumlah penjualan perbulan pada periode yang bersangkutan. Dengan mempertimbangkan kepada beberapa hal tersebut diatas, maka anggaran penjualan produk perusahaan dapat disusun. Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualan perusahaan ini. G. TUJUAN DAN FUNGSI ANGGARAN PENJUALAN Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah: 1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan. 2. Memasukkan pertimbangan / keputusan manajemen dalam proses perencanaan. 3. Memberikan informasi dalam profit planing control. 4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan. Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada umumnya. 2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi pemasaran. 3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian. 4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen.
  • 16. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Anggaran penjualan (Marketing Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis mutu (Kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (Kuantitas) barang yang akan dijual, harga (Price) barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (Daerah) penjualannya. Didalam anggaran penjualan terdapat sedikitnya dua metode penaksiran, yang pertama metode trend moment dan yang kedua adalah metode trand least square. Adapun tujuan dibuatnya anggaran penjualan pada perusahaan adalah: 1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan. 2. Memasukkan pertimbangan / keputusan manajemen dalam proses perencanaan. 3. Memberikan informasi dalam profit planing control. 4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan. B. SARAN Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat mempelajari dan meningkatkan banyak tentang anggaran penjualan. Saya berharap semoga semua perusahaan barang maupun jasa untuk membuat anggaran penjualan yang baik sesuai aturan yang berlaku. Akhir kata saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.. DAFTAR PUSTAKA Agus Ahyari. (1989). Anggaran Perusahaan: Pendekatan kuantitatif. (Buku I). Yogyakarta Asri Sw. Marwan. (1982). Peramalan Penjualan. Yogyakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UGM. Munandar. (1989). Budgeting. (Edisi 1). Yogyakarta: BPFE. Ridwan Iskandar Sudayat, SE