SlideShare a Scribd company logo
1 of 83
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
Kita
PELATIHAN KEPERAWATAN
KARDIOVASKULAR TINGKAT
DASAR 2023
Maulin Nasikah, M. Kep.
RS Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan Kita Jakarta
081905270373
maulinnasikah@gmail.com
NIRA : 31740059102
Tujuan Umum:
Peserta mampu memahami Anatomi dan Fisiologi Sistem Respiratori dengan
benar
Tujuan Khusus
Pembelajaran :
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita
HASIL BELAJAR
Peserta mampu memahami Anatomi Pernapasan
bagian atas
Peserta mampu memahami Anatomi Pernapasan bagian
bawah
Peserta mampu memahami Fisiologi
Pernapasan Peserta mampu memahami
Mekanisme Ventilasi
Peserta mampu Memahami Gangguan/kelainan Dalam
Pernapasan
POKOK
BAHASAN
ANATOMI JALAN NAPAS ATAS
ANATOMI JALAN NAPAS
BAWAH
FISIOLOGI PERNAPASAN
Mekanisme ventilasi
pernapasan
Proses transportasi
gas Proses Difusi
Faktor-faktor yang meregulasi
respirasi
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
Anatomi SistemPernafasan
Anatomipernafasan bagian
atas • Hidung bagian
luar
• Rongga hidung
• Pharynx
• Larynx
Anatomi pernafasan bagian
bawah • Trachea
• Primary bronchus (kanan &
Kiri)
• Bronchiolus
• Paru kanan
• Lobus superior
• Lobus intermediate
• Lobus inferior
• Paru kiri
• Lobus Superior
• Lobus inferior
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
Anatomi Pernapasan Bagian
Atas
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Saluran Pernapasan Bagian Atas
1. Hidung.
• Merupakan saluran udara pertama
• Terdiri dari 2 lubang atau cavum nasi yang
dipisahkan oleh septum nasi
• Didalamnya terdapat bulu-bulu yang gunanya
untuk manyaring udara, debu dan kotoran
yang masuk kedalam hidung
Bagian hidung terdiri dari :
- Chonca nasal Inferion
- Chonca nasal medial
- Chonca nasal superior
Dan diantara ke tiga chonca ini terdapat 3 lekukan
Meatu
s yang akan berakhir di tekak concha
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Fungsi
Hidung :
1. Menghangatkan , melembabkan serta menyaring
udara masuk
2. Tempat menstimulus dari nervus olfaktorius untuk
indera penciuman
3. Modifikasi Getaran suara dalam pembentukan suara
4. Proses yg terjadi didalam rongga hidung ini adalah
pemanasan, pelembaban dan penyaringan
terhadap benda asing yang masuk
5. Proses pernapasan dan pelembaban dilakukan oleh
sel – sel khusus lapisan mukosa
6. Penyaringan dilakukan oleh epitel berselia
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
SINU
S
Merupakan cavum yang berisi udara,
ada
Bagian
• Sinus maxsilaris pada rongga rahang
atas
• Sinus Prontalis pada rongga tulang
dahi
• Sinus spenoidalis pada rongga tulang
baja
• Sinus etmoidalis pada rongga tulang
tapis
Pembuluh Darah Harapan
Kita
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
PHARIN
G
T
empat persimpangan antara jalan
pernapasan
dengan jalan makanan. Terletak di
hubungan pharing dengan organ lain
•Keatas dengan rongga hidung melalui perantara
lubang yg bernama chonca
•Kedepan dengan rongga mulut disebut
ismus faucium
•Kebawah terdapat 2 bawah dasar tenggorokan, mulut
sebelah
depan ruas tulang leher.
Pharing terbagi 3 bagian :
• Nasopharing
• Oropharing Pembuluh Darah Harapan
Kita
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Merupakan saluran
udara berfungsi
dalam
pembentukan suara.
T
erbentuk dari 9 tulang
rawan
.
LARING
Pembuluh Darah Harapan
Kita
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Laring
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Struktur:
1. Tersusun atas kartilago tiroid, pita suara, epiglotis, kartilago
krikoid
2. Glotis merupakan ujung dr laring
3. Epiglotis adalah kartilago elastis, dilapisi epitelium, terdpt katup
daun yang berfungsi mencegah makanan masuk ke laring
4. Kartilago tiroid (Adam’s apple) merupakan kartilago laringeal yg
melebar, terdapat pita suara
5. Pita suara →menghasilkan pembentukan suara
6. Kartilago krikoid →lingkaran hialin kartilago yg membentuk
bagian
dinding inferior laring
Fungsi
Laring :
1. Berbicara
2. Mencegah
aspirasi
benda asing
melalui
gerakan daun
katup dan
epiglotis
3. Reflek batuk
dan valsava
manuever
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Pembuluh Darah Harapan
Kita
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
1. Terbentuk dari jaringan kartilago
yang elastis
2. Dilindungi oleh jaringan ephitelium
3. Batang epiglotis Inferior meruncing
dan terikat pada anterior thyroid
kartilago dan hyoid bone
4. Epiglotis superior tidak terikat
sehingga dapat bergerak
5. Penutupan epiglotis terjadi saat
makanan dan cairanmasuk ke
oesofhagus
Epiglot
is
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
1. Saat Inspirasi, otot abduktor laring berkontraksi,
memisahkan pita suara dan glotis membuka Saat
menelan/tersedak:
2. Otot abduktor laring berkontraksi, pita suara
menutup, mencegah aspirasi ke paru paru
3. Otot –otot glotis dipersyarafi oleh syaraf vagus
Gloti
s
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
NERVUS OLFACORY->BULBUS OLFACTORY->SINAP->NEURON-
>RESPON PENCIUMAN
SALURAN PERNAPASAN BAGIAN BAWAH 1 .
TRAKHEA
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Pembuluh Darah Harapan
Kita
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
 Terdiri dari otot polos dan cincin
cartilago berbentuk C
 Panjang 10-12 cm, diameter 2,5 cm dan
tebal 4-5 mm
 Bagian belakang terdiri dari 16-20
cincin tulang rawan
 Berada dibagian depan oesofhagus
dari laring sampai ke ICS V bercabang
menjadi 2 bagian: bronhus prymary
kanan dan kiri
 Percabangan selanjutnya dari trakhea
yaitu sampai ke sakus alveolaris,
dibagi atas: zona konduksi, zona
respirasi
 Zona Respirasi:
 Brochiolus respiratoris
Trakhea ( Wind pipe
)
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
 Cincin C →semirigid →trakea tdk
kolaps
 Terletak di anterior esofagus
 Terdapat karina →percabangan
dari trakea menuju bronkus kiri
dan kanan →reflek batuk
 Lapisan dinding trakea: 1.
Mukosa, 2. Submukosa, 3.
Kartilago hialin, 4. Adventia
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
1. Di sepanjang permukaan luminal, trakea dilapisi oleh mukosa/selaput
lendir. Sel goblet dalam pseudo stratified columnar epithelial menghasilkan
lendir, yang menghangatkan, melembabkan, dan menghilangkan partikel
asing dari udara saat mengalir melalui trakea.
2. mukosa bagian dalam adalah lamina propria, submukosa terutama
terdiri dari jaringan ikat longgar (= areolar). Terdapat pembuluh darah,
neuron, dan kelenjar. Kelenjar seromukosa menghasilkan air dan mukosa
untuk menambah produksi dari sel globet. Submukosa eksternal adalah
kartilago C-shape.
3. Pada bagian cincin yang terbuka, saat batuk, serat otot polos ini
berkontraksi, mempersempit lumen trakea dan meningkatkan kecepatan
aliran udara, yang membantu mengeluarkan lendir dan partikel asing
4. Adventitia adalah jaringan ikat, berhubungan dan mengikat eusophagus
dan jaringan lain.
 Terletak pada ICS ke V
 Terbagi 2 : bronchus prmary kanan dan
kiri
 Yang membagi bronchus kanan dan kiri
adalah karina, bagian sensitif reflek
batuk
 Bronchus primary kanan terbagi 3
bronchus
sekunder
 Bronchus Primary kiri terbagi 2
bronchus sekunder
 Bronchus sekunder bercabang
menjadi : bronchus tertiary
mempunyai 10 cabang
 Bronchus tertiary bercabang lagi:
bronchus terminal
 Cabang bronchus terminal yg
mikroskopis disebut bronchiolus
respiratory
 Yang mensuplai bronchus teriary disebut
Bronch
us
bronch
us
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Pembuluh Darah Harapan
Kita
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Trakea
Bronkus
primer
Bronkus sekunder
Bronkiolus
terminalis
Saccus alveolii
Zona
konduksi
Zona
respirasi
Bronkus tersier
Bronkiolus
Bronkiolus
respiratori
Dari lubang hidung sampai bronkiolus
terminalis disebut area konduksi
(penghantar), sedangkan dari bronkiolus
sampai alveoli disebut area respirasi (tempat
pertukaran gas)
Dari bronkiolus sampai br. Terminalis
lebih banyak mengandung otot polos
u/ regulasi aliran udara
Dari trakea sampai bronkiolus
banyak mengandung supporting
cartilage (tlg rawan) yg berfungsi
menjaga agar jalan nafas tetap
terbuka
STRUKTUR ANATOMI
CABANG BRONKUS
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
ALVEO
LI
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Pembuluh Darah Harapan
Kita
• Dinding alveoli → 2 tipe sel epitelium alveolar,
makrofag alveolar
• Sel alveolar tipe I → paling banyak melapisi
dinding alveoli, tempat terjadinya pertukaran
gas
• Sel alveolar tipe II (sel septal) → sel bentuk
bulat, pemukaannya mengandung mikrovili,
mensekresi cairan alveolar → surfaktan →
campuran lipoprotein & fosfolipid
• Fungsi surfaktan: kestabilitan
alveolar, mencegah kolaps,
menurunkan kerja napas
• makrofag alveolar → membuang partikel-
partikel asing yang masuk, seperti bakteri.
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
ALVEO
LI • Membran respirasi → lapisan
pembatas
antara alveolar dan dindng kapiler,
terdiri dari 4 lapisan:
1.Dinding alveolar
2.Membran basement epitel
3.Membran basement kapiler
4.sel endotel Membran respirasi →
lapisan
yg sangat tipis
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
PLEURA DAN PARU
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Pembuluh Darah Harapan Kita
PARU PARU
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
PARU-PARU
• Paru kiri →2 lobus,
paru kanan →3
lobus
• Tiap lobus terdapat
bronkhi sekunder →
bronkhi (segmental)
tertier
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
PARU PARU
•Segmen jaringan paru
→ segmen
bronkopulmonar
→ setiap segmen
terdapat lobulus
•Setiap lobulus →
terdapat 1 pembuluh
darah
limfatik, 1 arteriola, 1
venula, 1 cabang
bronkhiolus terminalis
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
1. Bronkiolus
terminal →
bronkiolus
respirasi →
duktus
alveoli
2. Duktus alveoli
→ alveoli &
kantung
alveolar
ALVEO
LI
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
PEREDARAN DARAH SISTEM
PERNAPASAN
PERSYARAFAN PADA SISTEM PERNAPASAN
Nervus phrenicus dan nervus intercostalis
OTOT-OTOT SISTEM PERNAPASAN
OTOT ISNPIRASI UTAMA
1. OTOT
INTERCOSTALIS
EXTERNA
2. OTOT DIAFRAGMA
OTOT ISNPIRASI
TAMBAHAN :
1. OTOT
STERNOCLEIDOMAS
TOIDEUS
2. OTOT SCLENUS
ANTERIOR, MEDIA
DAN POSTERIOR
OTOT EXPIRASI TAMBAHAN :
1. OTOT INTERCOSTALIS INTERNA
2. OTOT REKTUS ABDOMINIS
3. OTOT OBLIQU ABDOMINUS
EXTERNUS
FISIOLOGISISTEMPERNAPASAN
1. Fisiologi Pernapasan : serangkaian proses interaksi dan
koordinasi yang kompleks yang mempunyai Peranan sangat
penting dalam mempertahankan kestabilan atau
homeostasis lingkungan internal tubuh kita.
2. Sistim Pernapasan yang berfungsi dengan baik menjamin
jaringan memompa Oksigen yang adekuat dan
pembuangan karbon dioksida yang cepat.
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Tujuan utama sistem
pernapasan
Terjadinya pertukaran gas di alveoli, dimana
oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme
sel masuk ke dalam tubuh dan CO2 yang
dihasilkan dari metabolisme tersebut
dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru.
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
FUNGSI RESPIRASI
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
1. Respirasi
2. Keseimbangan asam
basa
3. Keseimbangan cairan
4. Keseimbangan suhu
tubuh
5. Membantu venous
return
Perlu melibatkan mekanisme kotrol untuk
memelihara
homeostasis terhadap kondisi lingkungan
dan
kebutuhan tubuh yang terus berubah
Pembuluh Darah Harapan
Kita
Perlu adanya integrasi antara berbagai sistem
kontrol fisiologi mencakup:
1. Kesimbangan asam basa
2. Air dan elektrolit
3. Sirkulasi
4. Metabolisme
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
FUNGSI RESPIRASI
Secara fungsional sistem pernapasan terdiri atas
serangkaia
n proses teratur yang terintegrasi mencakup :
Ventilasi Pulmonal ( Bernapas )
Pertukaran gas dalam paru –
paru dan jaringan
Transport gas oleh darah
Regulasi pernapasan secara
keseluruhan
FUNGSI RESPIRASI
RESPIRASI
ALVEOLUS
KAPILER PARU
UDARA BEBAS:
PiO2 : 20.9 % x 760 = 159 mmHg
PiCO2 : 0.04 % x 760 = 0.3 mmHg
PiN2 : 78.6 % x 760 = 597mmHg
PiH2O : 0.46 % x 760 = 3.5 mmHg
N2
O2 CO2
O2
PaO2:
40mmHg
O2
PaO2:
104 mmHg
CO2
PaCO2:
45mmHg
CO2
PaCO2:
40mmHg
PROSES DIFUSI
PAN2:
573 mmHg
PAO2:
104 mmHg
H2O
PAH2O:
47mmHg
PACO2:
40 mmHg
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
GAS EXCHANGE
DEFINISI
•Ventilasi: proses keluar masuknya udara (gas)
dari dan ke dalam paru.
•Tidal Volume (VT): jumlah gas ekspirasi per kali
nafas – biasanya 500 ml (5-10 ml/kgBB)
•Minute Volume (VE):
RR X TIDAL VOLUME
VENTILASI PARU
Pembuluh Darah Harapan
Kita
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
HUKUM BOYLE PRESSURE DARI
GAS BERBANDING
TERBALIK DGN VOL
CONTAINER
VOLUME
PRESSURE
VOLUME
PRESSURE
PERUBAHAN VOLUME
MENYEBABKAN
PERUBAHAN PRESSURE
TABRAKAN PARTIKEL2 GAS
KE DINDING KONTAINER
MENIMBULKAN PRESSURE
VENTILASI PARU
Pembuluh Darah Harapan
Kita
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
INSPIRASI
MEKANISME INSPIRASI
KONTRAKSI DIAFRAGMA & INTERKOSTALIS EKST
VOLUME INTRAPULMONAL
INTRAPLEURAL PRESSURE (-754)
EKSPANSI (MENGEMBANG)
INTRAPULMONAL PRESSURE ( NEGATIF -758)
UDARA MENGALIR KE DALAM PARU
VENTILASI PARU
Pembuluh Darah Harapan
Kita
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
VENTILASI PARU
INSPIRASI
KONTRAKSI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA 
IGA TERANGKAT
KONTRAKSI DIAFRAGMA 
DIAFRAGMA
BERGERAK INFERIOR
EKSPIRASI
R

ELAKSASI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA
IGA KE POSISI SEMULA
RE
BE
LAKSASI DIAFRAGMA  D
IA
F
RA
GMA
RGERAK KE POSISI SEMULA
INTRATORAK
VOLUME
PRESSURE
VOLUME
PRESSURE
INSERT
Pembuluh Darah Harapan
Kita
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
MEKANIKA VENTILASI
VENTILASI PARU
Instala
s
i Pendidikan dan
PelaPembuluh Darah Harapan
Kita
INSPIRASI
PERUBAHAN TEKANAN DALAM PLEURA
(INTRAPLEURAL PRESSURE)
KONTRAKSI
DINDING DADA
P
ARU
VOLUME PARU
MENJADI LEBIH
BESAR 762
761
760
759
758
757
756
755
754
753
1
0
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
0
0.5
INSPIRAS
tihan RS Pusat JanItung
dan
EKSPIRA
SI
5
DETIK
TIDAL
VOLUME
INTRAPULMONA
RYPRESSURE
INTRAPLEURAL
PRESSURE
TEKANAN PLEURA
LEBIH NEGATIF
TRANSPULMONARY
PRESSURE
INSPIRASI
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
AIRWAY
RESISTANCE (RAW)
COMPLIANCE
(COMPL)
VENTILASI PARU
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Pembuluh Darah Harapan
Kita
CL
RAW
LUNG
AIRWAY
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
– Membatasi jumlah gas yg mengalir melewati jalan nafas
(obstruksi jalan nafas)
– Flow = pressure/resistance
– Jika R  Flow
– Ditentukan oleh besarnya diameter jalan nafas
– Pada nafas spontan, jika resistance me , secara normal
respon tubuh adalah meningkatkan usaha nafas (WoB = RR
>>, otot bantu nafas >>)
AIRWAY RESISTANCE (RAW)
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
FLOW =
PRESSURE
RESISTANCE
BRONKODILATASI:

E P I N E F R I N

AM INOFILIN
B E T A 2 AGONIS
AIRWAY RESISTANCE (RAW)
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
PRESSURE
FLOW =
RESISTANCE
BRONKOKONSTRIKSI:
 HISTAMIN
OBSTRUKSI:
 MUKUS/SEKRET
AIRWAY
RESISTANCE
(RAW)
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Kaku Elastis
LOW
COMPLIANCE
HIGH
COMPLIANCE
BALON
COMPLIANCE
(COMPL)
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Definisi
Rasio perubahan volume akibat terjadinya perubahan pressure 
V/P
Terbagi 2;
•Compl paru (edema paru, fibrosis, surfactan <<)
•Compl dinding dada (obesitas, distensi abdomen)
Low compliance
•Edema paru, pneumonia berat, ARDS, efusi pleura, hematopneumotoraks,
abdominal pressure >>:  u/ memasukkan volume y
a
n
g
diinginkan dibutuhkan pressure yg lebih besar.
High compliance
•Muscle relaxant, COPD, open chest  dgn pressure yg kecil dapat
tidal
volume yg masuk besar
COMPLIANCE (COMPL)
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Hubungan Ventilasi dan Perfusi
 Perfusi : pergerakan darah melalui
pembuluh kapiler paru
Rasio V / P, nomal ventilasi 4 ltr, CO 5
ltr,
4 / 5 = 0,8.
 Patologi :
- Dead space , V/Q > 0,8 : emboli paru,
pulmonary infarction, cardiogenic
shock.
- Shunt ,V/Q < 0,8 : atelectasis,
pneumoni,
tumor, penumpukan slym.
- Silent : tidak ada V dan Q : tension
ALVEOLAR
DEAD SPACE
PHYSIOLOGICAL
DEAD SPACE
VENOUS ADMIXTURE
(SHUNT)
V/Q = 0
V/Q =
V/Q >1
V/Q =1
V/Q <1
Hubungan Ventilasi (V) dan Perfusi (Q)
TRAKEA ANATOMICAL
DEAD SPACE
KAPILER
PARU MECHANICAL
DEAD SPACE:
TUBE
CONNECTOR ET
CO2
BREATHING
CIRCUIT
NORMAL
SHUNT DAN
DEAD SPACE
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Pertukaran Gas Pulmonal
Mencakup dua proses independen :
•Respirasi Internal
•respirasi eksternal
Kedua proses mencakup pertukaran gas melalui proses Difusi.
Kecepatan pertukaran gas tergantung pd :
•Konsentrasi ( kepekatan) atau pd
•Tekanan parsial ( Hukum Dalton )
Secara umum udara yang kita hirup ( dr Atmosfir bumi ) sebenarnya
merupakan campuran
yang mengandung : 21 % oksigen, 0,04 % Karbon dioksida, 78 %
nitrogen. Tekanan total atmosfir > 60 mmHg
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
MEKANISMEVENTILASI
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
• Inspirasi
• Tekanan atmosfir : 760 mmHg
• Tekanan Intra alveolar : 757 mmHg
• Diafragma berkontraksi
• Paru paru mengembang
• Ekspirasi
Tekanan atmosfir : 760 mmHg
Tekanan Intra alveolar : 763 mmHg
Diafragma rileks Paru – paru
mengempis
VolumePulmonal
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat
Jantungdan
Pembuluh Darah Harapan
Kita
1. Volume tidal ( VT/ TV )
2. Minute Respiratory Volume (
MRV)
3. Inspiratory Reserve Volume (
IRV )
4. Exspiratory Reserve Volume (
ERV)
5. Vital Capasity ( VC)
6. Residual Volume ( RV)
= TV X
RR
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
• Kapasitas pernapasan ( IC) = TV+ IRV ( jumlah udara
maksimal yg
masih dapat di hirup setelah pernapasannormal.
• FRC = ERV + RV ( jumlah udara yagn tersisa didalam
paru –
paru pada akhir ekspirasi normal.
• TLC = TV + IRV + ERV + RV ( jumlah volume udara
total
yan
g dapat ditahan oleh paru – paru
VolumePulmonal
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Transpor GasDalamDarah
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
 Transpor Oksigen
- 3 % larut dalam plasma, 97 % berikatan dengan Hb sebagai Deoxihemoglobin.
1 gr Hb mampu mengikat 1,34 ml O2.
- Saturasi O2 : Persentasi O2 yang diikat oleh Hb dibanding jumlah Hb seluruhnya
- Ikatan oksigen – Hemoglobin dibentuk dalam paru – paru dimana PO2
tinggi
merupakan ikatan tidak stabil
 Pelepasan Oksigen Tergantung dari (Kurva Disosiasi OksiHb) :
• Konsentrasi oksigen yg rendah
• PCO2 yg tinggi ( PH yg rendah )
• Suhu yg tinggi
 Oksigen yang disuplay oleh darah ke
jaringan tubuh ( DO2 ) : 900 – 1100 cc
/ menit.
 Oksigen yang dikonsumsi setiap menit
( VO2 ) : 200 – 290 cc / menit.
 Tergantung : fungsi sistem pernafasan,
Hb, fungsi sistem sirkulasi,
kemampuan jaringan mengambil dan
menggunakan O2
Oksigen
Transport Gas CO2
70% =
HCO3
23% =
HbCO2
7% = Plasma
PernapasandanKeseimbanganAsamBasa
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Pernapasan mempengaruhi PH cairan tubuh karena
pernapasan mengatur CO2 dalam cairan tubuh. Makin banyak
lon Hidrogen, PH makin rendah sistem pernapasan dapat
menjadi sebab ketidka seimbangan PH dan sebaliknya dapat
memperbaiki ketidak seimbangan PH yagn diaktifkan oleh
penyebab lain.
REGULATION OF VENTILATION
1. Medula Oblongata
2. Pons : mengatur irama
pernapasan, terdiri dari
- Pneumostatik :
mencegah over
inspirasi, sehingga
menghentikan
pernapasan.
- Apneustik :
menstimulasi
inspirasi jika apneu
REGULASI VENTILASI
KelainanRespirasi
• KeJainan ventilasi, dijumpai pada gangguan pada lumen bronkus
• Kelainan difusi. Untuk terjadinya difusi maka oksigen harus melewati:
~ Dinding alveolus
~ Jaringan interstisial
~ Endotel kapiler
~ Plasma
~ Dinding eritrosit ~
Kalau terjadi kelainan pada salah satu atau lebih sekat pemisah
tersebut
maka proses difusi terhambat
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Kelainan pada jaringan interstisial.
Normal jaringan interstisial paru berisi udara, bila ada kelainan /benda,
maka aliran akan terhambat misal pada pneumonia, edema
paru.
Kelainan pada endotel kapiler
Misal arteritis nodosa (kelainan pada pembuluh kecil)
Kelainan pada plasma
Plasma yangg lebih kental atau lebih banyak akan terjadi penurunan
kapasitas difusi Kelainan pada dinding eritrosit dijumpai pada sicle sel
anemia
Kelainan perfusi
Aliran darah di paru terganggu apabila ada sumbatan pada pembuluh darah,
misal pada emboli paru atau ada perlambatan aliran darah seperti pada
dekompensasi kordis.
Kelainan pada dinding alveoli dijumpai pada
keadaan:
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
GangguanFaal(fungsi ) Parudibagi menjadi :
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
A. Gangguan faal (fungsi ) paru dibagi menjadi :
B. Restriksi
C. Obstruksi
D. Restriksi adalah gangguan pengembangan paru oleh sebab apapun
E.Semua volume statis paru mengecil yaitu kapasitas vital(KV), kapasitas paru total ( KPT), Volume
residu(VR), volume cadangan ekspirasi(VCE), kapasitas residu fungsional(KRF).
F.
G
.
H
.
VEP1/ KVP masih di atas 75% (VEP1 : volume ekspiras. paksa detik
pertama). Gambaran flow volume loop sama dengan normal hanya
ukurannya lebih kecil
Pada kelainan restriksi paru menjadi kaku sehingga daya tarik ke dalam lebih besar maka diding dada
mengecil,
iga menyempit dan volume paru mengecil. Sebagai parameter pada spirometri diukur kapasitas
vital (KV)
I. KV= 80-120 % normal
• KV< 80
%
• KV> 120
restriksi
over /
hiperinflasi
KelainanRetriksi
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
1. Kelainan parenkim paru
2. Kelainan pleura
3. Kelainan dinding dada/tulang
4. Kelainan neuromuskular ( miastenia
gravis)
5. Kelainan mediastinum ( kardiomegali,
tumor mediastinum, efusi perikardial)
6. Kelainan diafragma ( hernia diafragma,
parese diafragma, asites, kehamilan)
KelainanParenkimParu:
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
a. Tumor paru
b. Pneumonia ( karena infiltrasi sel radang dan alveoli
terisi cairan)
c. Abses paru
d. Edema paru
e. Atelektasis
f. Kelainan fibrosis
- kelainan paru fibrosis
- TB paru
- pneumokoniasis ( asbestosis, silikosis)
- penyakit kolagen (rematoid artritis, skleroderma, LE,
sarkoidosis)
- penyakit interstisial paru ( interstisiallung disease)
KelainanPleura
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
1. Efusi pleura
2. Pneumotoraks
3. Pleuritis sicca/schwarte
4. Tumor pleura
Kelainan dindingdada/tulang
Fraktur iga
Obesitas
Pektus ekskavatus
Skoliosis, kifosis /
Gibbus
Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Obstruksi
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
Obstruksi adalah gangguan saluran napas baik struktural
(anatomis) / fungsional yang menimbulkan perlambatan arus
respirasi. Kelainan ini dapat diketahui / deteksi dengan :
• pemeriksaan fisik ( auskultasi dijumpai ekspirasi yang
memanjang I> 3 detik spirometri( FEV1 < 75%)
• pemeriksaan dengan peak flow meter (PFR) rendah
• gambaran flow volume curve (kurve melandai dan memanjang)
• pengukuran volume statik paru (VR,KPT,KRF semuanya
meninggi)
Kelainanobstruksi
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
1. Kelainan intra luminer ( lumen bronki normal tetapi dijumpai
massa dalam lumen tersebut misalnya tumor, bend a asing,
sekret)
2. Lumen bronki yang menebal (rnisalnya asma, bronkitis
kronis, perokok)
3. Pada emfisema. Sebenarnya disini tidak ada obstruksi tetapi
jaringan penyangga yang berkurang, maka akan
memudahkan kolapsnya jalan napas sehingga bila makin
kuat penderita melakukan ekspirasi lumen semakin tertutup.
Pada emfisema, alveolus saling bergabung sehingga terjadi
obstruksi relatif karena udara dalam alveoli yang menjadi
besar harus keluar saluran napas/bronkiolus yang besarnya
tetap(fenomena sedotan minum)
KESIMPULAN
 Sistem pernapasan terdiri dari dua bagian organ
pernapasan bagian atas dan organ pernapasan
bagian bawah
 Sistem pernapasan yang terintegrasi dalam fisiologisnya
akan sangat di control oleh keseimbangan Asam Basa
, Hemostasis cairan dan keseimbangan
elektrolit,system sirkulasi dan metabolism tubuh
 Mekanisme Ventilasi terdiri dari proses Inspirasi dan proses
ekspirasidan proses nya bisa secara eksterna yg di
pengaruhi ventilasi paru, pertukaran gas dan Bisa terjadi
proses interna yang
mana
dapat
melakukan ventilasi O2 dan pertukaran
gas.
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
TUGAS KELOMPOK SISTEM RESPIRASI
KELOMPOK 1 : ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI
KELOMPOK 2 : MEKANISME VENTILASI DAN RESPIRASI
KELOMPOK 3 : PROSES DIFUSI DAN REGULASI VENTILASI
KELOMPOK 4 : GANGGUAN PADA SISTEM RESPIRASI

More Related Content

Similar to anatomi fisiologi sistem pernafasan manusia.pptx

Materi Sistem Pernafasan Manusia
Materi Sistem Pernafasan ManusiaMateri Sistem Pernafasan Manusia
Materi Sistem Pernafasan ManusiaSharah Sharah
 
Kel 6 sistem respirasi vertebrata
Kel 6 sistem respirasi vertebrataKel 6 sistem respirasi vertebrata
Kel 6 sistem respirasi vertebratafeni gita safitri
 
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomyKuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomydimas_aria
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 
Anatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaAnatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaArif Al-Amin
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptTYASLARASATI
 
Pertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdfPertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdfMazzRudy
 
PPT Pernapasan.pptx
PPT Pernapasan.pptxPPT Pernapasan.pptx
PPT Pernapasan.pptxBagusAhmad12
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 
sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2dianapujiatie
 
Hasna_Sistem Pernapasan 11 IPA A.pptx
Hasna_Sistem Pernapasan 11 IPA A.pptxHasna_Sistem Pernapasan 11 IPA A.pptx
Hasna_Sistem Pernapasan 11 IPA A.pptxazizainul
 
Buku siswa hal 122 143
Buku siswa hal 122 143Buku siswa hal 122 143
Buku siswa hal 122 143Sutikah Tika
 
sistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewansistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewandewi munisa
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAnurahlina08
 

Similar to anatomi fisiologi sistem pernafasan manusia.pptx (20)

Makalah sistem pernapasan 7
Makalah sistem pernapasan 7Makalah sistem pernapasan 7
Makalah sistem pernapasan 7
 
Materi Sistem Pernafasan Manusia
Materi Sistem Pernafasan ManusiaMateri Sistem Pernafasan Manusia
Materi Sistem Pernafasan Manusia
 
Kel 6 sistem respirasi vertebrata
Kel 6 sistem respirasi vertebrataKel 6 sistem respirasi vertebrata
Kel 6 sistem respirasi vertebrata
 
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomyKuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
 
Kb 2(1)
Kb 2(1)Kb 2(1)
Kb 2(1)
 
Kb 2(1) 2
Kb 2(1) 2Kb 2(1) 2
Kb 2(1) 2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
Anatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaAnatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusia
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Pertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdfPertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdf
 
PPT Pernapasan.pptx
PPT Pernapasan.pptxPPT Pernapasan.pptx
PPT Pernapasan.pptx
 
Sistem Pernapasan
Sistem Pernapasan Sistem Pernapasan
Sistem Pernapasan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2
 
Hasna_Sistem Pernapasan 11 IPA A.pptx
Hasna_Sistem Pernapasan 11 IPA A.pptxHasna_Sistem Pernapasan 11 IPA A.pptx
Hasna_Sistem Pernapasan 11 IPA A.pptx
 
Buku siswa hal 122 143
Buku siswa hal 122 143Buku siswa hal 122 143
Buku siswa hal 122 143
 
makalah PERNAFASAN 2.docx
makalah PERNAFASAN 2.docxmakalah PERNAFASAN 2.docx
makalah PERNAFASAN 2.docx
 
sistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewansistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewan
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxPPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxgunadarmabarra
 
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptxppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptxEldaritaFitri
 
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxBukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxNurAriFelani
 
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxSalwaAplikasi
 
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptxPPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptxtommynainggolan89
 
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxpelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxRUANGANIBUDANKB
 
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptjenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptPutriIndrastianingru
 
Pertussis (Whooping Cough) Health Education
Pertussis  (Whooping Cough) Health EducationPertussis  (Whooping Cough) Health Education
Pertussis (Whooping Cough) Health Educationnurazizahd2207
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiAbigailMadeline1
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxiskandar764994
 

Recently uploaded (11)

PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxPPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
 
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptxppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
 
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxBukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
 
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
 
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptxPPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
 
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxpelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
 
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptjenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
 
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
 
Pertussis (Whooping Cough) Health Education
Pertussis  (Whooping Cough) Health EducationPertussis  (Whooping Cough) Health Education
Pertussis (Whooping Cough) Health Education
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
 

anatomi fisiologi sistem pernafasan manusia.pptx

  • 1. Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita PELATIHAN KEPERAWATAN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR 2023
  • 2. Maulin Nasikah, M. Kep. RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta 081905270373 maulinnasikah@gmail.com NIRA : 31740059102
  • 3. Tujuan Umum: Peserta mampu memahami Anatomi dan Fisiologi Sistem Respiratori dengan benar Tujuan Khusus Pembelajaran : Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita HASIL BELAJAR Peserta mampu memahami Anatomi Pernapasan bagian atas Peserta mampu memahami Anatomi Pernapasan bagian bawah Peserta mampu memahami Fisiologi Pernapasan Peserta mampu memahami Mekanisme Ventilasi Peserta mampu Memahami Gangguan/kelainan Dalam Pernapasan
  • 4. POKOK BAHASAN ANATOMI JALAN NAPAS ATAS ANATOMI JALAN NAPAS BAWAH FISIOLOGI PERNAPASAN Mekanisme ventilasi pernapasan Proses transportasi gas Proses Difusi Faktor-faktor yang meregulasi respirasi Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
  • 5.
  • 6. Anatomi SistemPernafasan Anatomipernafasan bagian atas • Hidung bagian luar • Rongga hidung • Pharynx • Larynx Anatomi pernafasan bagian bawah • Trachea • Primary bronchus (kanan & Kiri) • Bronchiolus • Paru kanan • Lobus superior • Lobus intermediate • Lobus inferior • Paru kiri • Lobus Superior • Lobus inferior Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
  • 7. Anatomi Pernapasan Bagian Atas Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 8. Saluran Pernapasan Bagian Atas 1. Hidung. • Merupakan saluran udara pertama • Terdiri dari 2 lubang atau cavum nasi yang dipisahkan oleh septum nasi • Didalamnya terdapat bulu-bulu yang gunanya untuk manyaring udara, debu dan kotoran yang masuk kedalam hidung Bagian hidung terdiri dari : - Chonca nasal Inferion - Chonca nasal medial - Chonca nasal superior Dan diantara ke tiga chonca ini terdapat 3 lekukan Meatu s yang akan berakhir di tekak concha Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 9. Fungsi Hidung : 1. Menghangatkan , melembabkan serta menyaring udara masuk 2. Tempat menstimulus dari nervus olfaktorius untuk indera penciuman 3. Modifikasi Getaran suara dalam pembentukan suara 4. Proses yg terjadi didalam rongga hidung ini adalah pemanasan, pelembaban dan penyaringan terhadap benda asing yang masuk 5. Proses pernapasan dan pelembaban dilakukan oleh sel – sel khusus lapisan mukosa 6. Penyaringan dilakukan oleh epitel berselia Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 10. SINU S Merupakan cavum yang berisi udara, ada Bagian • Sinus maxsilaris pada rongga rahang atas • Sinus Prontalis pada rongga tulang dahi • Sinus spenoidalis pada rongga tulang baja • Sinus etmoidalis pada rongga tulang tapis Pembuluh Darah Harapan Kita Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 11. PHARIN G T empat persimpangan antara jalan pernapasan dengan jalan makanan. Terletak di hubungan pharing dengan organ lain •Keatas dengan rongga hidung melalui perantara lubang yg bernama chonca •Kedepan dengan rongga mulut disebut ismus faucium •Kebawah terdapat 2 bawah dasar tenggorokan, mulut sebelah depan ruas tulang leher. Pharing terbagi 3 bagian : • Nasopharing • Oropharing Pembuluh Darah Harapan Kita Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 12. Merupakan saluran udara berfungsi dalam pembentukan suara. T erbentuk dari 9 tulang rawan . LARING Pembuluh Darah Harapan Kita Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 13. Laring Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Struktur: 1. Tersusun atas kartilago tiroid, pita suara, epiglotis, kartilago krikoid 2. Glotis merupakan ujung dr laring 3. Epiglotis adalah kartilago elastis, dilapisi epitelium, terdpt katup daun yang berfungsi mencegah makanan masuk ke laring 4. Kartilago tiroid (Adam’s apple) merupakan kartilago laringeal yg melebar, terdapat pita suara 5. Pita suara →menghasilkan pembentukan suara 6. Kartilago krikoid →lingkaran hialin kartilago yg membentuk bagian dinding inferior laring
  • 14. Fungsi Laring : 1. Berbicara 2. Mencegah aspirasi benda asing melalui gerakan daun katup dan epiglotis 3. Reflek batuk dan valsava manuever Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Pembuluh Darah Harapan Kita Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 15. 1. Terbentuk dari jaringan kartilago yang elastis 2. Dilindungi oleh jaringan ephitelium 3. Batang epiglotis Inferior meruncing dan terikat pada anterior thyroid kartilago dan hyoid bone 4. Epiglotis superior tidak terikat sehingga dapat bergerak 5. Penutupan epiglotis terjadi saat makanan dan cairanmasuk ke oesofhagus Epiglot is Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 16. 1. Saat Inspirasi, otot abduktor laring berkontraksi, memisahkan pita suara dan glotis membuka Saat menelan/tersedak: 2. Otot abduktor laring berkontraksi, pita suara menutup, mencegah aspirasi ke paru paru 3. Otot –otot glotis dipersyarafi oleh syaraf vagus Gloti s Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 18. SALURAN PERNAPASAN BAGIAN BAWAH 1 . TRAKHEA Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Pembuluh Darah Harapan Kita Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 19.  Terdiri dari otot polos dan cincin cartilago berbentuk C  Panjang 10-12 cm, diameter 2,5 cm dan tebal 4-5 mm  Bagian belakang terdiri dari 16-20 cincin tulang rawan  Berada dibagian depan oesofhagus dari laring sampai ke ICS V bercabang menjadi 2 bagian: bronhus prymary kanan dan kiri  Percabangan selanjutnya dari trakhea yaitu sampai ke sakus alveolaris, dibagi atas: zona konduksi, zona respirasi  Zona Respirasi:  Brochiolus respiratoris Trakhea ( Wind pipe ) Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 20.  Cincin C →semirigid →trakea tdk kolaps  Terletak di anterior esofagus  Terdapat karina →percabangan dari trakea menuju bronkus kiri dan kanan →reflek batuk  Lapisan dinding trakea: 1. Mukosa, 2. Submukosa, 3. Kartilago hialin, 4. Adventia Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 21. 1. Di sepanjang permukaan luminal, trakea dilapisi oleh mukosa/selaput lendir. Sel goblet dalam pseudo stratified columnar epithelial menghasilkan lendir, yang menghangatkan, melembabkan, dan menghilangkan partikel asing dari udara saat mengalir melalui trakea. 2. mukosa bagian dalam adalah lamina propria, submukosa terutama terdiri dari jaringan ikat longgar (= areolar). Terdapat pembuluh darah, neuron, dan kelenjar. Kelenjar seromukosa menghasilkan air dan mukosa untuk menambah produksi dari sel globet. Submukosa eksternal adalah kartilago C-shape. 3. Pada bagian cincin yang terbuka, saat batuk, serat otot polos ini berkontraksi, mempersempit lumen trakea dan meningkatkan kecepatan aliran udara, yang membantu mengeluarkan lendir dan partikel asing 4. Adventitia adalah jaringan ikat, berhubungan dan mengikat eusophagus dan jaringan lain.
  • 22.  Terletak pada ICS ke V  Terbagi 2 : bronchus prmary kanan dan kiri  Yang membagi bronchus kanan dan kiri adalah karina, bagian sensitif reflek batuk  Bronchus primary kanan terbagi 3 bronchus sekunder  Bronchus Primary kiri terbagi 2 bronchus sekunder  Bronchus sekunder bercabang menjadi : bronchus tertiary mempunyai 10 cabang  Bronchus tertiary bercabang lagi: bronchus terminal  Cabang bronchus terminal yg mikroskopis disebut bronchiolus respiratory  Yang mensuplai bronchus teriary disebut Bronch us
  • 23. bronch us Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 24. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Pembuluh Darah Harapan Kita Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 25. Trakea Bronkus primer Bronkus sekunder Bronkiolus terminalis Saccus alveolii Zona konduksi Zona respirasi Bronkus tersier Bronkiolus Bronkiolus respiratori Dari lubang hidung sampai bronkiolus terminalis disebut area konduksi (penghantar), sedangkan dari bronkiolus sampai alveoli disebut area respirasi (tempat pertukaran gas) Dari bronkiolus sampai br. Terminalis lebih banyak mengandung otot polos u/ regulasi aliran udara Dari trakea sampai bronkiolus banyak mengandung supporting cartilage (tlg rawan) yg berfungsi menjaga agar jalan nafas tetap terbuka STRUKTUR ANATOMI CABANG BRONKUS Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 26. ALVEO LI Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Pembuluh Darah Harapan Kita • Dinding alveoli → 2 tipe sel epitelium alveolar, makrofag alveolar • Sel alveolar tipe I → paling banyak melapisi dinding alveoli, tempat terjadinya pertukaran gas • Sel alveolar tipe II (sel septal) → sel bentuk bulat, pemukaannya mengandung mikrovili, mensekresi cairan alveolar → surfaktan → campuran lipoprotein & fosfolipid • Fungsi surfaktan: kestabilitan alveolar, mencegah kolaps, menurunkan kerja napas • makrofag alveolar → membuang partikel- partikel asing yang masuk, seperti bakteri. Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 27. ALVEO LI • Membran respirasi → lapisan pembatas antara alveolar dan dindng kapiler, terdiri dari 4 lapisan: 1.Dinding alveolar 2.Membran basement epitel 3.Membran basement kapiler 4.sel endotel Membran respirasi → lapisan yg sangat tipis Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 28. PLEURA DAN PARU Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Pembuluh Darah Harapan Kita PARU PARU Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 29. PARU-PARU • Paru kiri →2 lobus, paru kanan →3 lobus • Tiap lobus terdapat bronkhi sekunder → bronkhi (segmental) tertier Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 30. PARU PARU •Segmen jaringan paru → segmen bronkopulmonar → setiap segmen terdapat lobulus •Setiap lobulus → terdapat 1 pembuluh darah limfatik, 1 arteriola, 1 venula, 1 cabang bronkhiolus terminalis Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 31. 1. Bronkiolus terminal → bronkiolus respirasi → duktus alveoli 2. Duktus alveoli → alveoli & kantung alveolar ALVEO LI Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 33. PERSYARAFAN PADA SISTEM PERNAPASAN Nervus phrenicus dan nervus intercostalis
  • 34. OTOT-OTOT SISTEM PERNAPASAN OTOT ISNPIRASI UTAMA 1. OTOT INTERCOSTALIS EXTERNA 2. OTOT DIAFRAGMA OTOT ISNPIRASI TAMBAHAN : 1. OTOT STERNOCLEIDOMAS TOIDEUS 2. OTOT SCLENUS ANTERIOR, MEDIA DAN POSTERIOR OTOT EXPIRASI TAMBAHAN : 1. OTOT INTERCOSTALIS INTERNA 2. OTOT REKTUS ABDOMINIS 3. OTOT OBLIQU ABDOMINUS EXTERNUS
  • 35. FISIOLOGISISTEMPERNAPASAN 1. Fisiologi Pernapasan : serangkaian proses interaksi dan koordinasi yang kompleks yang mempunyai Peranan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan atau homeostasis lingkungan internal tubuh kita. 2. Sistim Pernapasan yang berfungsi dengan baik menjamin jaringan memompa Oksigen yang adekuat dan pembuangan karbon dioksida yang cepat. Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 36. Tujuan utama sistem pernapasan Terjadinya pertukaran gas di alveoli, dimana oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme sel masuk ke dalam tubuh dan CO2 yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru. Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
  • 37. FUNGSI RESPIRASI Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan 1. Respirasi 2. Keseimbangan asam basa 3. Keseimbangan cairan 4. Keseimbangan suhu tubuh 5. Membantu venous return
  • 38. Perlu melibatkan mekanisme kotrol untuk memelihara homeostasis terhadap kondisi lingkungan dan kebutuhan tubuh yang terus berubah Pembuluh Darah Harapan Kita Perlu adanya integrasi antara berbagai sistem kontrol fisiologi mencakup: 1. Kesimbangan asam basa 2. Air dan elektrolit 3. Sirkulasi 4. Metabolisme Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan FUNGSI RESPIRASI
  • 39. Secara fungsional sistem pernapasan terdiri atas serangkaia n proses teratur yang terintegrasi mencakup : Ventilasi Pulmonal ( Bernapas ) Pertukaran gas dalam paru – paru dan jaringan Transport gas oleh darah Regulasi pernapasan secara keseluruhan FUNGSI RESPIRASI
  • 40.
  • 42. ALVEOLUS KAPILER PARU UDARA BEBAS: PiO2 : 20.9 % x 760 = 159 mmHg PiCO2 : 0.04 % x 760 = 0.3 mmHg PiN2 : 78.6 % x 760 = 597mmHg PiH2O : 0.46 % x 760 = 3.5 mmHg N2 O2 CO2 O2 PaO2: 40mmHg O2 PaO2: 104 mmHg CO2 PaCO2: 45mmHg CO2 PaCO2: 40mmHg PROSES DIFUSI PAN2: 573 mmHg PAO2: 104 mmHg H2O PAH2O: 47mmHg PACO2: 40 mmHg Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 44. DEFINISI •Ventilasi: proses keluar masuknya udara (gas) dari dan ke dalam paru. •Tidal Volume (VT): jumlah gas ekspirasi per kali nafas – biasanya 500 ml (5-10 ml/kgBB) •Minute Volume (VE): RR X TIDAL VOLUME VENTILASI PARU Pembuluh Darah Harapan Kita Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 45. HUKUM BOYLE PRESSURE DARI GAS BERBANDING TERBALIK DGN VOL CONTAINER VOLUME PRESSURE VOLUME PRESSURE PERUBAHAN VOLUME MENYEBABKAN PERUBAHAN PRESSURE TABRAKAN PARTIKEL2 GAS KE DINDING KONTAINER MENIMBULKAN PRESSURE VENTILASI PARU Pembuluh Darah Harapan Kita Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 46. INSPIRASI MEKANISME INSPIRASI KONTRAKSI DIAFRAGMA & INTERKOSTALIS EKST VOLUME INTRAPULMONAL INTRAPLEURAL PRESSURE (-754) EKSPANSI (MENGEMBANG) INTRAPULMONAL PRESSURE ( NEGATIF -758) UDARA MENGALIR KE DALAM PARU VENTILASI PARU Pembuluh Darah Harapan Kita Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 47. VENTILASI PARU INSPIRASI KONTRAKSI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA  IGA TERANGKAT KONTRAKSI DIAFRAGMA  DIAFRAGMA BERGERAK INFERIOR EKSPIRASI R  ELAKSASI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA IGA KE POSISI SEMULA RE BE LAKSASI DIAFRAGMA  D IA F RA GMA RGERAK KE POSISI SEMULA INTRATORAK VOLUME PRESSURE VOLUME PRESSURE INSERT Pembuluh Darah Harapan Kita Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 49. VENTILASI PARU Instala s i Pendidikan dan PelaPembuluh Darah Harapan Kita INSPIRASI PERUBAHAN TEKANAN DALAM PLEURA (INTRAPLEURAL PRESSURE) KONTRAKSI DINDING DADA P ARU VOLUME PARU MENJADI LEBIH BESAR 762 761 760 759 758 757 756 755 754 753 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 0 0.5 INSPIRAS tihan RS Pusat JanItung dan EKSPIRA SI 5 DETIK TIDAL VOLUME INTRAPULMONA RYPRESSURE INTRAPLEURAL PRESSURE TEKANAN PLEURA LEBIH NEGATIF TRANSPULMONARY PRESSURE INSPIRASI Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 50. AIRWAY RESISTANCE (RAW) COMPLIANCE (COMPL) VENTILASI PARU Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Pembuluh Darah Harapan Kita CL RAW LUNG AIRWAY Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 51. – Membatasi jumlah gas yg mengalir melewati jalan nafas (obstruksi jalan nafas) – Flow = pressure/resistance – Jika R  Flow – Ditentukan oleh besarnya diameter jalan nafas – Pada nafas spontan, jika resistance me , secara normal respon tubuh adalah meningkatkan usaha nafas (WoB = RR >>, otot bantu nafas >>) AIRWAY RESISTANCE (RAW) Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 52. FLOW = PRESSURE RESISTANCE BRONKODILATASI:  E P I N E F R I N  AM INOFILIN B E T A 2 AGONIS AIRWAY RESISTANCE (RAW) Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 53. PRESSURE FLOW = RESISTANCE BRONKOKONSTRIKSI:  HISTAMIN OBSTRUKSI:  MUKUS/SEKRET AIRWAY RESISTANCE (RAW) Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 55. Definisi Rasio perubahan volume akibat terjadinya perubahan pressure  V/P Terbagi 2; •Compl paru (edema paru, fibrosis, surfactan <<) •Compl dinding dada (obesitas, distensi abdomen) Low compliance •Edema paru, pneumonia berat, ARDS, efusi pleura, hematopneumotoraks, abdominal pressure >>:  u/ memasukkan volume y a n g diinginkan dibutuhkan pressure yg lebih besar. High compliance •Muscle relaxant, COPD, open chest  dgn pressure yg kecil dapat tidal volume yg masuk besar COMPLIANCE (COMPL) Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 56. Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Hubungan Ventilasi dan Perfusi  Perfusi : pergerakan darah melalui pembuluh kapiler paru Rasio V / P, nomal ventilasi 4 ltr, CO 5 ltr, 4 / 5 = 0,8.  Patologi : - Dead space , V/Q > 0,8 : emboli paru, pulmonary infarction, cardiogenic shock. - Shunt ,V/Q < 0,8 : atelectasis, pneumoni, tumor, penumpukan slym. - Silent : tidak ada V dan Q : tension
  • 57. ALVEOLAR DEAD SPACE PHYSIOLOGICAL DEAD SPACE VENOUS ADMIXTURE (SHUNT) V/Q = 0 V/Q = V/Q >1 V/Q =1 V/Q <1 Hubungan Ventilasi (V) dan Perfusi (Q) TRAKEA ANATOMICAL DEAD SPACE KAPILER PARU MECHANICAL DEAD SPACE: TUBE CONNECTOR ET CO2 BREATHING CIRCUIT NORMAL SHUNT DAN DEAD SPACE Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 58. Pertukaran Gas Pulmonal Mencakup dua proses independen : •Respirasi Internal •respirasi eksternal Kedua proses mencakup pertukaran gas melalui proses Difusi. Kecepatan pertukaran gas tergantung pd : •Konsentrasi ( kepekatan) atau pd •Tekanan parsial ( Hukum Dalton ) Secara umum udara yang kita hirup ( dr Atmosfir bumi ) sebenarnya merupakan campuran yang mengandung : 21 % oksigen, 0,04 % Karbon dioksida, 78 % nitrogen. Tekanan total atmosfir > 60 mmHg Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 59. MEKANISMEVENTILASI Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah • Inspirasi • Tekanan atmosfir : 760 mmHg • Tekanan Intra alveolar : 757 mmHg • Diafragma berkontraksi • Paru paru mengembang • Ekspirasi Tekanan atmosfir : 760 mmHg Tekanan Intra alveolar : 763 mmHg Diafragma rileks Paru – paru mengempis
  • 60.
  • 61. VolumePulmonal Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantungdan Pembuluh Darah Harapan Kita 1. Volume tidal ( VT/ TV ) 2. Minute Respiratory Volume ( MRV) 3. Inspiratory Reserve Volume ( IRV ) 4. Exspiratory Reserve Volume ( ERV) 5. Vital Capasity ( VC) 6. Residual Volume ( RV) = TV X RR Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 62. • Kapasitas pernapasan ( IC) = TV+ IRV ( jumlah udara maksimal yg masih dapat di hirup setelah pernapasannormal. • FRC = ERV + RV ( jumlah udara yagn tersisa didalam paru – paru pada akhir ekspirasi normal. • TLC = TV + IRV + ERV + RV ( jumlah volume udara total yan g dapat ditahan oleh paru – paru VolumePulmonal Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 63. Transpor GasDalamDarah Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah  Transpor Oksigen - 3 % larut dalam plasma, 97 % berikatan dengan Hb sebagai Deoxihemoglobin. 1 gr Hb mampu mengikat 1,34 ml O2. - Saturasi O2 : Persentasi O2 yang diikat oleh Hb dibanding jumlah Hb seluruhnya - Ikatan oksigen – Hemoglobin dibentuk dalam paru – paru dimana PO2 tinggi merupakan ikatan tidak stabil  Pelepasan Oksigen Tergantung dari (Kurva Disosiasi OksiHb) : • Konsentrasi oksigen yg rendah • PCO2 yg tinggi ( PH yg rendah ) • Suhu yg tinggi
  • 64.  Oksigen yang disuplay oleh darah ke jaringan tubuh ( DO2 ) : 900 – 1100 cc / menit.  Oksigen yang dikonsumsi setiap menit ( VO2 ) : 200 – 290 cc / menit.  Tergantung : fungsi sistem pernafasan, Hb, fungsi sistem sirkulasi, kemampuan jaringan mengambil dan menggunakan O2 Oksigen
  • 65. Transport Gas CO2 70% = HCO3 23% = HbCO2 7% = Plasma
  • 66. PernapasandanKeseimbanganAsamBasa Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Pernapasan mempengaruhi PH cairan tubuh karena pernapasan mengatur CO2 dalam cairan tubuh. Makin banyak lon Hidrogen, PH makin rendah sistem pernapasan dapat menjadi sebab ketidka seimbangan PH dan sebaliknya dapat memperbaiki ketidak seimbangan PH yagn diaktifkan oleh penyebab lain.
  • 67. REGULATION OF VENTILATION 1. Medula Oblongata 2. Pons : mengatur irama pernapasan, terdiri dari - Pneumostatik : mencegah over inspirasi, sehingga menghentikan pernapasan. - Apneustik : menstimulasi inspirasi jika apneu
  • 68.
  • 69.
  • 71. KelainanRespirasi • KeJainan ventilasi, dijumpai pada gangguan pada lumen bronkus • Kelainan difusi. Untuk terjadinya difusi maka oksigen harus melewati: ~ Dinding alveolus ~ Jaringan interstisial ~ Endotel kapiler ~ Plasma ~ Dinding eritrosit ~ Kalau terjadi kelainan pada salah satu atau lebih sekat pemisah tersebut maka proses difusi terhambat Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 72. Kelainan pada jaringan interstisial. Normal jaringan interstisial paru berisi udara, bila ada kelainan /benda, maka aliran akan terhambat misal pada pneumonia, edema paru. Kelainan pada endotel kapiler Misal arteritis nodosa (kelainan pada pembuluh kecil) Kelainan pada plasma Plasma yangg lebih kental atau lebih banyak akan terjadi penurunan kapasitas difusi Kelainan pada dinding eritrosit dijumpai pada sicle sel anemia Kelainan perfusi Aliran darah di paru terganggu apabila ada sumbatan pada pembuluh darah, misal pada emboli paru atau ada perlambatan aliran darah seperti pada dekompensasi kordis. Kelainan pada dinding alveoli dijumpai pada keadaan: Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 73. GangguanFaal(fungsi ) Parudibagi menjadi : Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah A. Gangguan faal (fungsi ) paru dibagi menjadi : B. Restriksi C. Obstruksi D. Restriksi adalah gangguan pengembangan paru oleh sebab apapun E.Semua volume statis paru mengecil yaitu kapasitas vital(KV), kapasitas paru total ( KPT), Volume residu(VR), volume cadangan ekspirasi(VCE), kapasitas residu fungsional(KRF). F. G . H . VEP1/ KVP masih di atas 75% (VEP1 : volume ekspiras. paksa detik pertama). Gambaran flow volume loop sama dengan normal hanya ukurannya lebih kecil Pada kelainan restriksi paru menjadi kaku sehingga daya tarik ke dalam lebih besar maka diding dada mengecil, iga menyempit dan volume paru mengecil. Sebagai parameter pada spirometri diukur kapasitas vital (KV) I. KV= 80-120 % normal • KV< 80 % • KV> 120 restriksi over / hiperinflasi
  • 74. KelainanRetriksi Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah 1. Kelainan parenkim paru 2. Kelainan pleura 3. Kelainan dinding dada/tulang 4. Kelainan neuromuskular ( miastenia gravis) 5. Kelainan mediastinum ( kardiomegali, tumor mediastinum, efusi perikardial) 6. Kelainan diafragma ( hernia diafragma, parese diafragma, asites, kehamilan)
  • 75. KelainanParenkimParu: Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah a. Tumor paru b. Pneumonia ( karena infiltrasi sel radang dan alveoli terisi cairan) c. Abses paru d. Edema paru e. Atelektasis f. Kelainan fibrosis - kelainan paru fibrosis - TB paru - pneumokoniasis ( asbestosis, silikosis) - penyakit kolagen (rematoid artritis, skleroderma, LE, sarkoidosis) - penyakit interstisial paru ( interstisiallung disease)
  • 76. KelainanPleura Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah 1. Efusi pleura 2. Pneumotoraks 3. Pleuritis sicca/schwarte 4. Tumor pleura
  • 77. Kelainan dindingdada/tulang Fraktur iga Obesitas Pektus ekskavatus Skoliosis, kifosis / Gibbus Instalasi Pendidikan dan Pelatiahan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 78. Obstruksi Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Obstruksi adalah gangguan saluran napas baik struktural (anatomis) / fungsional yang menimbulkan perlambatan arus respirasi. Kelainan ini dapat diketahui / deteksi dengan : • pemeriksaan fisik ( auskultasi dijumpai ekspirasi yang memanjang I> 3 detik spirometri( FEV1 < 75%) • pemeriksaan dengan peak flow meter (PFR) rendah • gambaran flow volume curve (kurve melandai dan memanjang) • pengukuran volume statik paru (VR,KPT,KRF semuanya meninggi)
  • 79. Kelainanobstruksi Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah 1. Kelainan intra luminer ( lumen bronki normal tetapi dijumpai massa dalam lumen tersebut misalnya tumor, bend a asing, sekret) 2. Lumen bronki yang menebal (rnisalnya asma, bronkitis kronis, perokok) 3. Pada emfisema. Sebenarnya disini tidak ada obstruksi tetapi jaringan penyangga yang berkurang, maka akan memudahkan kolapsnya jalan napas sehingga bila makin kuat penderita melakukan ekspirasi lumen semakin tertutup. Pada emfisema, alveolus saling bergabung sehingga terjadi obstruksi relatif karena udara dalam alveoli yang menjadi besar harus keluar saluran napas/bronkiolus yang besarnya tetap(fenomena sedotan minum)
  • 80. KESIMPULAN  Sistem pernapasan terdiri dari dua bagian organ pernapasan bagian atas dan organ pernapasan bagian bawah  Sistem pernapasan yang terintegrasi dalam fisiologisnya akan sangat di control oleh keseimbangan Asam Basa , Hemostasis cairan dan keseimbangan elektrolit,system sirkulasi dan metabolism tubuh  Mekanisme Ventilasi terdiri dari proses Inspirasi dan proses ekspirasidan proses nya bisa secara eksterna yg di pengaruhi ventilasi paru, pertukaran gas dan Bisa terjadi proses interna yang mana dapat melakukan ventilasi O2 dan pertukaran gas. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah
  • 81.
  • 82.
  • 83. TUGAS KELOMPOK SISTEM RESPIRASI KELOMPOK 1 : ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI KELOMPOK 2 : MEKANISME VENTILASI DAN RESPIRASI KELOMPOK 3 : PROSES DIFUSI DAN REGULASI VENTILASI KELOMPOK 4 : GANGGUAN PADA SISTEM RESPIRASI