Radioimmunoassay adalah metode yang mengukur adanya antigen dengan sensitivitas yang sangat tinggi. RIA (Radioimmunoassay) adalah salah satu teknik immunoassay yang lebih baik dan lebih sensitif. Pada dasarnya, semua prinsip-prinsip desain assay EIA didasarkan pada kesimpulan yang diambil dari penggunaan RIA. Meskipun RIA masih merupakan teknik yang layak, namun sebagian besar telah digantikan oleh CL dan EIA di sebagian besar laboratorium klinis. Berbagai radioisotop dimanfaatkan dalam pemeriksaan RIA, I125, H3, C14. Baik CL dan EIA memiliki keunggulan pada reagen yang lebih stabil dan dapat memiliki batas deteksi yang lebih sensitif, serta tidak ada masalah dengan pembuangan limbah berbahaya. adalah metode menggunakan isotop radioaktif untuk label baik antigen atau antibodi. Isotop ini memancarkan gamma raysare, yang biasanya diukur penghapusan berikut terikat (gratis) radiolabel. Keuntungan utama dari RIA, dibandingkan dengan immunoassays lainnya, adalah sensitivitas yang lebih tinggi, deteksi sinyal mudah, dan mapan, tes cepat. Kelemahan utama adalah risiko kesehatan dan keselamatan yang ditimbulkan oleh penggunaan radiasi dan waktu dan biaya yang terkait dengan mempertahankan keselamatan radiasi berlisensi dan program pembuangan. Untuk alasan ini, RIA telah digantikan dalam praktek laboratorium klinis rutin dengan immunoassay enzim.
Radioimmunoassay adalah metode yang mengukur adanya antigen dengan sensitivitas yang sangat tinggi. RIA (Radioimmunoassay) adalah salah satu teknik immunoassay yang lebih baik dan lebih sensitif. Pada dasarnya, semua prinsip-prinsip desain assay EIA didasarkan pada kesimpulan yang diambil dari penggunaan RIA. Meskipun RIA masih merupakan teknik yang layak, namun sebagian besar telah digantikan oleh CL dan EIA di sebagian besar laboratorium klinis. Berbagai radioisotop dimanfaatkan dalam pemeriksaan RIA, I125, H3, C14. Baik CL dan EIA memiliki keunggulan pada reagen yang lebih stabil dan dapat memiliki batas deteksi yang lebih sensitif, serta tidak ada masalah dengan pembuangan limbah berbahaya. adalah metode menggunakan isotop radioaktif untuk label baik antigen atau antibodi. Isotop ini memancarkan gamma raysare, yang biasanya diukur penghapusan berikut terikat (gratis) radiolabel. Keuntungan utama dari RIA, dibandingkan dengan immunoassays lainnya, adalah sensitivitas yang lebih tinggi, deteksi sinyal mudah, dan mapan, tes cepat. Kelemahan utama adalah risiko kesehatan dan keselamatan yang ditimbulkan oleh penggunaan radiasi dan waktu dan biaya yang terkait dengan mempertahankan keselamatan radiasi berlisensi dan program pembuangan. Untuk alasan ini, RIA telah digantikan dalam praktek laboratorium klinis rutin dengan immunoassay enzim.
adalah kondisi medis darurat yang dapat mengancam jiwa bila tidak ditangani secara tepat. Ketoasidosis diabetikum disebabkan oleh penurunan kadar insulin efektif di sirkulasi yang terkait dengan peningkatan sejumlah hormon seperti glukagon, katekolamin, kortisol, dan growth hormone.
This is a brief introduction regarding selected rheumatic autoimmune disease for laymen. Some of these figures in the slides were cited from textbook and another authors elesewhere, and some of them were photos of patient taken with their permission
adalah kondisi medis darurat yang dapat mengancam jiwa bila tidak ditangani secara tepat. Ketoasidosis diabetikum disebabkan oleh penurunan kadar insulin efektif di sirkulasi yang terkait dengan peningkatan sejumlah hormon seperti glukagon, katekolamin, kortisol, dan growth hormone.
This is a brief introduction regarding selected rheumatic autoimmune disease for laymen. Some of these figures in the slides were cited from textbook and another authors elesewhere, and some of them were photos of patient taken with their permission
Langkah langkah Validasi Metode Analisis MikrobiologiGuide_Consulting
Materi yang disampaikan pada Seminar Sehari Validasi Metode Analisis Mikrobiologi 19 September di Bogor. Diselenggarakan oleh Guide Consulting | 0813-1136-5312
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...Benny Herlambang
Slide ini berisikan contoh presentasi proposal dengan judul: "ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 17025:2005 DI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2014"
ISO 17025 adalah perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi.
Penerapan standar ISO 17025 biasanya dihubungkan dengan proses akreditasi laboratorium.
Indonesia mengadopsi ISO 17025:2005.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. Tahap analitik
• Tahap pemeriksaan spesimen laboratorium
• Harus dipastikan : PMI dan PME baik
• PMI (Pemantapan Mutu Internal)
• Reagen dan bahan kontrol tersedia dan dalam kondisi baik
• Alat berfungsi dengan baik
• Melakukan pemeriksaan quality control
• Hematologi
• Kimia
• Hemostasis
• Elektrolit
• AGD
• Interepretasi QC dengan westgard rules : 1 2S, 1 3S, 2 2S, R 4S, 4 1S, 10X
Presentation title 3
4. Tahap analitik
• PME (Pemantapan Mutu Eksternal) uji profisiensi, memastikan hasil
laboratorium harmonis dengan hasil laboratorium lain
• Pemilihan jenis alat dan reagen (sensitivitas dan spesifisitas)
• Tujuan pemeriksaan : skrining, penegakan diagnosis
• Prinsip pemeriksaan
Presentation title 4
5. Kesalahan analitik
• Reagen sedikit alat error
• QC tidak baik/tidak dilakukan
• Interpretasi QC tidak dilakukan
• Petugas tidak kompeten
Presentation title 5
7. Tahap pasca analitik
• Dimulai saat hasil pemeriksaan diperoleh
• Verifikasi hasil :
• Flagging pada alat? kualitas sampel?
• Interference factors
• Linearity
• Perlu pengulangan pemeriksaan
• Pengenceran sampelt
• Konfirmasi dengan pemeriksaan yang berbeda
• Konfirmasi kondisi klinis
• Menginterpretasikan hasil pemeriksaan terhadap nilai rujukan
• Termasuk nilai kritis??
• Membandingkan dengan Riwayat pemeriksaan sebelumnya/ delta check
• Terapi?
Presentation title 7
8. Tahap pasca analitik
• Validasi hasil release hasil
• Cetak hasil
• Penyerahan hasil kepada pasien/dpjp
• PRESISI dan AKURASI pemeriksaan
Presentation title 8
9. Kesalahan pasca analitik
• Salah menyalin hasil
• Salah entry hasil
• Salah menvalidasi hasil
• Hasil tidak keluar/lambat keluar
• Nilai rujukan salah/tidak sesuai
• Dpjp tidak merespon nilai kritis
• Interpretasi hasil pemeriksaan manual
• Verifikasi/validasi test manual tidak dilakukan
• Verifikasi/validasi test dengan metode manual time consuming
Presentation title 9
10. Kesalahan pasca analitik (2)
• Tidak dilakukan verifikasi dan validasi hasil
• Dpjp salah menginterpretasi hasil lab
• Salah nilai rujukan
Presentation title 10